Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sheila Al Wahida
"ABSTRAK
Teknologi digital sudah mengubah banyak sekali aktivisme sosial yang terjadi dalam dunia daring (dalam jaringan); salah satu aktivitas tersebut adalah penggunaan memes yang sudah menjadi hal yang umum dan cukup melekat untuk masyarakat. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa bagaimana penggunaan memes dalam kampanye Movember dan juga mengukur seberapa efektif kampanye Movember berdasarkan aspek-aspek fidelity, fecundity, longevity, replicability dan searchability. Metode yang akan digunakan dalam tulisan ini adalah dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis tulisan ini juga akan menganalisa bagaimana kegiatan daring (memes) sering digunakan dengan tujuan untuk membantu mencapai tujuan dari sebuah kampanye, misalnya dengan menarik perhatian masyarakat dan juga mendapatkan partisipasi dari masyarakat. Selain daripada itu, tulisan ini juga akan menganalisa bagaimana dampak dari kegiatan aktivisme daring terhadap aktivisme social dalam kehidupan luring

ABSTRACT
Digital technology has changed a lot of social activism that happens in the online world, one of the activities is the use of memes which is already being a common thing in our environment. This paper aims to examine the use of memes for an online activism, Movember Campaign, and to measure how effective the Movember Campaign is based on the aspects of fidelity, fecundity, longevity, replicability and searchability. The methods used for this paper is quantitative and qualitative content analysis. The analysis is going to demonstrate how online activism (memes) are used often in order to help achieving the goals of the campaign, such as gathering people awareness and participation. Apart from that, this paper will also examine how the impact of online activism can change the off-line activism."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shofin Azimah Qolbi
"Penulisan ini akan membahas mengenai sinisme politik yang terdapat pada meme politik, khususnya pada akun Instagram @politicaljokesid. Akun ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai wadah informasi terkait berita politik terkini, namun juga dijadikan sebagai tempat menyuarakan sinisme politik pada meme yang diunggah sebagai bentuk budaya partisipasi politik digital. Penelitian ini menggunakan paradigm interpretif dengan pendekatan kualitatif. Teori sinisme politik Agger, Goldstein & Pearl digunakan untuk melihat proses sinisme politik tersebut. Data primer berasal dari wawancara dengan pemilik akun. Hasil ditemukan bahwa pada akun Instagram @politicaljokesid menggunakan meme sebagai alat dalam menyampaikan sinisme politik berupa kontra narasi. Sinisme politik yang tedapat pada meme dalam akun ini adalah sinisme politik dengan jenis sinisme politik kritis dan kynicism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Bayu Cahya
"Tesis ini membahas tentang motif yang mempengaruhi khalayak untuk berpartisipasi dalam internet meme yang beredar pada sosial media Path. Teori utama yang digunakan yaitu Uses and Gratifications terkait motif dan konsep Participatory Culture. Teori Uses and Gratifications dipilih karena merupakan teori yang seringkali digunakan untuk media atau konten baru dari sudut pandang khalayak serta konsep Participatory Culture ini muncul dan berkembang pada era digital saat ini Penelitian ini menggunakan paradigm positivistik dengan pendekatan kuantitatif bersifat eksplanatif dan metodologi yang digunakan melalui survey. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motif Entertainment dan Self-expression mempengaruhi khalayak untuk ikut berpartisipasi dalam internet meme di media sosial path, sedangkan motif socializing and community building tidak memiliki pengaruh namun tetap berhubungan. Sementara satu lagi yaitu motive informativeness ditemukan tidak berpengaruh dan tidak berhubungan dengan partisipasi internet meme.

This Thesis discusses about motives that influence audience to participate in internet meme social media Path. This study employ motives from Uses and Gratifications theory as a main theory, also concept about Participatory Culture. Uses and Gratifications theory have been selected because this theory been often to explain about new media and new kind of content from audience point of view also the concept of Participatory Culture have been emerge and thrive in this digital era. This research uses positivistic paradigm with quantitative explanatory approach and using survey as a research method. The conclusion for this research is shows that some motive Entertainment and Self-expression influence audience to participate in internet meme social media path. Meanwhile Socializing and Community Building motive doesn’t have a significant influence to internet meme participation but both of them still have a connection. The another one Informativeness motive doesn’t have any connection nor influence to internet meme participation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Rieska Winda
"ABSTRAK
Aktivisme di masa ini telah muncul di lebih banyak tempat dengan terus berkembangnya ranah digital. Aktivitas ini disebut dengan aktivisme online. Ide dari tindakan ini tidak lagi dibatasi dalam mengisi peitis dan mengadakan demonstrasi di jalan-jalan. Meskipun relatif baru, aktivisme secara online mendapatkan tinjauan yang beragam karena dampaknya yang bervariasi terhadap tujuan yang dimaksud. Keberhasilan suatu aktivisme online selalu diperdebatkan masyarakat yang sering terbagi menjadi dua suara besar; sebagian berpendapat tindakan ini hanya sekedar slacktivism, sementara sebagian lainnya yang berpikir lebih baik untuk melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali. Penelitian ini mengambil salah satu contoh dari aktivisme online, Always rsquo; LikeAGirl. Keberhasilan kampanye LikeAGirl akan diselidiki dan akan dihubungkan ke aktivitas memeticnya. Penelitian ini akan menganalisa keberhasilan dari kampanye tersebut berdasarkan tiga faktor dari meme sukses yang dinyatakan oleh Dawkins, yaitu memiliki jangka waktu beredar yang panjang longevity , kualitas replikatif fecundity , dan kualitas mudah diingat fidelity.

ABSTRACT
Activism has now emerged to more platforms with the ever evolving digital realm. This activity is called online activism. The idea of act is no longer limited into filling in petitions and holding demonstrations on the streets. Although relatively new, online activism receives mixed reviews from public due to its varying impact towards the causes. The success of an online activism is always debated as the public is often divided into two those who think the act is merely slacktivism, and others who think it is better to do something than nothing at all. This research takes one example of an online activism, Always rsquo LikeAGirl. We will investigate the success of LikeAGirl campaign, linking it to its memetic activity. We will analyse the success based on three factors of a successful meme stated by Dawkins, which includes longevity, fecundity, and fidelity."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Karina Nathania
"Hollywood, sebagai pusat industri film yang terkenal, telah memainkan peran penting dalam membentuk opini publik. Terutama dalam konteks hubungannya dengan Negara Israel, Hollywood menjadi alat utama dalam mempengaruhi pandangan masyarakat. Selama bertahun-tahun, Hollywood menampilkan narasi yang menguntungkan pihak Israel dalam meruntuhkan citra Bangsa Palestina. Tidak jarang propaganda ini mengikutsertakan selebriti yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap audiensnya. Munculnya suara baru yang menentang narasi tersebut datang dari beberapa aktivis dan selebriti seperti Susan Sarandon. Kendati demikian, pidato sang aktris dalam demonstrasi 17 November 2023 diputar balikkan oleh media Barat yang mengakibatkan publik dan industri “membalikkan punggung” mereka dari sang aktris. Susan dipecat oleh agensi yang telah menaunginya selama 10 tahun akibat tuduhan anti semitism yang dilekatkan padanya. Respon media Barat dan industri terhadap keterlibatan sang aktris akan ditinjau melalui teori Manufacturing Consent dan dianalisis melalui media framing. Penulis menggunakan metode penulisan kualitatif dan pengumpulan data secara studi literatur dari buku, jurnal, artikel, dan berita internet dari sumber terpercaya. Penelitian ini mengungkapkan bahwa kuasa media oleh elit dan korporat tetap kuat, bahkan di era media sosial. Namun, masyarakat terus berupaya membangun solidaritas untuk mendukung isu-isu yang mengancam kehidupan di Palestina. Dengan mengecam ketidakadilan yang diterima aktivis dan figur publik yang menunjukkan advokasi #FreePalestine seperti Susan Sarandon, hingga upaya untuk melawan balik sistem yang membatasi ruang kebebasan berbicara seperti akan memberikan kontribusi bagi keberhasilan gerakan media sosial.

Hollywood, as the center of the famous film industry, has played an important role in shaping public opinion. Including in the context of the State of Israel, Hollywood is the main tool in influencing people's views. Over the years, Hollywood has performed narratives that benefit the Israelis in undermining the image of the Palestinians. It is not uncommon for this propaganda to include celebrities who are considered to have a great influence on their audiences. The emergence of a new voice against the narrative came from several activists and celebrities such as Susan Sarandon. However, the actress's speech in the November 17, 2023 demonstration was reversed by Western media which resulted in the public and industry "turning" their backs from the actress. Susan was fired by the agency that had been watching her for 10 years due to allegations of antisemitism attached to her. The response of Western media and industry to the actress's involvement will be reviewed through the Manufacturing Consent theory and analyzed through media framing. Authors use qualitative writing and data collection methods to study literature from books, journals, articles, and internet news from reliable sources. This research reveals that media power by elites and corporations remains strong, even in the era of social media. However, the community continues to strive to build solidarity to support issues that threaten life in Palestine. By condemning the injustices received by activists and public figures who demonstrate #FreePalestine advocacy such as Susan Sarandon, and efforts to fight back against systems that limit the space for free speech, such as will contribute to the success of the social media movement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmita Larasati
"Studi kasus ini bertujuan untuk menelaah aktivisme culture jamming yang dilakukan dengan perantara sosial media, yaitu kanal YouTube fluxcup. Persebaran citra perlawanan oleh aktivisme culture jamming oleh kanal YouTube fluxcup berimplikasi positif dengan demokrasi yang ditawarkan oleh sosial media. Penelitian ini mengeksplor praktik penyebaran citra subversif yang berkembang hingga keluar dari ranah online, seperti kegiatan jual-beli cenderamata dan penerimaan proyek dari klien. Penelitian ini lebih jauh berpendapat bahwa terjadi dialektika relasi kuasa dan kontestasi nilai dalam aktivisme. Data yang diperoleh dari wawancara dengan tiga aktivis culture jamming dan tiga konsumen citra culture jamming pada kanal YouTube fluxcup menghasilkan temuan bahwa praktik subversi citra meluas pada kanal-kanal media lain dan pada ranah offline yang memunculkan perputaran kapital di dalam aktivisme. Dalam memutar kapital, terjadi dialektika relasi kuasa dan kontestasi nilai dalam aktivisme yang dinegosiasikan oleh aktivis dengan kuasa atas perannya sebagai agen.

This case study aims to explore the activism of culture jamming that is mediated by social media in fluxcup YouTube channel. The distribution of image of resistance by the culture jamming activism relates in positive correspondence with the democracy offers by social media. This research also explores the dissemination of subversive images which branches beyond online activism, such as the sales of merchandise and client based projects. Putting the opposing values of culture jamming activism and the logic of product sales, this research argues that the dialectics of power relations and the contestation of values occur within the activism. Drawing on data obtained from observation and a series of interviews with three activists of fluxcup YouTube channel and three consumers of images made by fluxcup, this study further finds a system of capital circulation within the activism. In this matter, this study argues that the activists negotiate the dialectic in power relations and contested values with their power as agents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Pratama
"Skripsi ini membahas tentang peran agensi warga dalam membentuk wacana tentang kejahatan di Instagram serta Visual Jalanan sebagai multi-agensi yang mengamplifikasi wacana tersebut pada medium Instagram, website, dan pameran. Akun Instagram Visual Jalanan menjadi kanal sekaligus jembatan bagi warga melalui aksi performatif untuk menyampaikan gagasan terkait kejahatan dalam bentuk visual. Pada proses konstitutif, Visual Jalanan berperan sebagai agensi untuk melakukan konstruksi ulang terhadap realitas baru terkait label yang melekat pada aksi vandalisme yang dilakukan oleh warga melalui berbagai medium. Kedua agen dalam proses konstitutif tersebut memiliki tendensi untuk menciptakan aktivisme visual melalui pengarsipan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dan metode studi kasus untuk memberikan gambaran proses konstitutif dalam konstruksi terkait realitas kejahatan.

This thesis examines the role of citizens in shaping the discourse about crime on Instagram and Visual Jalanan as an multi agency which amplify the discourse on Instagram, websites, and exhibitions. The Instagram account 'Visual Jalanan' becomes a channel as well as a bridge for citizens through a performance act to express the idea regarding the visual form of a crime. Concerning the constitutive process, Visual Jalanan acts as an agency to reconstruct new realities related to the label attached to the vandalism act which commit by citizens through various mediums. These two agents in the constitutive process tend to create a visual activism through archiving. This research uses an analytical approach and case study method to illustrate the constitutive process in construction concerning the crime reality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randie Ananda Agam
"Tesis ini bertujuan mengungkap praktek diskursus mengenai feminisme dalam internet, dengan meneliti internet meme, spesifiknya jenis image macro, di situs
meme repository 9GAG. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif terhadap teks meme dengan analisis multimodal dan analisis wacana Teun A. van Dijk. Sampel
data adalah subkategori meme yang secara konsisten menampilkan ide feminisme dalam tiap kemunculannya dan pernah muncul di 9GAG. Hasil peneltian menunjukkan bahwa diskursus feminisme tampil secara beragam sebagian merefleksikan diskursus humor yang merupakan diskursus utama 9GAG, sebagian lain tidak merefleksikan humor atau menampilkan humor dengan cara yang berbeda. Aktor-aktor sosial di balik meme yang diteliti juga beragam; sebagian dapat ditelusuri karena identitasnya tercatat dengan lengkap di internet, sebagian lain hanya bisa diduga berdasarkan karakteristik tertentu seperti penggunaan humor, posisi mengenai feminisme dan ketimpangan akses internet berdasar jenis kelamin. Ruang-ruang internet tempat meme yang membawa diskursus feminisme menyebar mengharuskan diskursus feminisme mengikuti diskursus humor yang sudah lebih dahulu berkuasa jika tidak mereka akan terpinggirkan dan hanya bisa mempertahankan status quo di situs orisinal mereka jika ada.

The thesis attempts to reveal discursive practices involved in construcing discourses on feminism in the internet. The research takes multiple subcategory of memes, that fall into image macro types, available on 9GAG. This is a qualitative research on
text and visual of memes, with analysis conducted using multimodal analysis and Teun A. van Dijk?s discourse analysis framework. Selected subcategories are the ones that consistently present ideas on feminism, and is available to access on 9GAG at least once. The result shows that discourse on feminism are various some reflects the humorous nature of 9GAG while others don?t or uses humor in a different direction than the ones found on 9GAG. Social actors are also different several are readily identifiable through the internet, while others are describable only based on several characteristics like the use of humor, stance on feminism and access gap of internet based on gender and sex difference. Social spaces where memes spread also require the memes to conform to preexisting discourse if they want to thrive in it; otherwise they will simply froze in an obscure corner of the space, while only barely maintaining the status quo of their original sites.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pia, Pascal
Paris Seuil [t.th.]
928.44 B 44
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Domenach, Jean-Marie
Paris Seuil [t.th.]
928.44 B 35
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>