Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi tanaman RSR sebagai bahan dasar bionutrien yang diaplikasikan pada tanaman cabai merah keriting (Capsicum Annum L.). Tahapan penelitian ini dimulai dengan melakukan analisis kadar N, P, dan K yang terkandung dalam tanaman RSR menggunakan metode Khedjal. selanjutnya mencari kondisi optimum kadar nitrogen yang terektrak melalui tahapan optimasi konsentrasi ekstraktan, optimasi waktu ekstraksi, dan optimasi massa sampel tanaman RSR. Bionutrien yang dihasilkan pada kondisi optimum diaplikasikan pada tanaman cabai merah keriting dengan variasi dosis 15mL/L, 25 mL/L, 50 mL/L, 75 mL/L, 100 mL/L, 150 mL/L dan kontrol positif. "
2011
541 JSTK 2:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari tanaman potensial yang dapat dijadikan sebagai bionutrien. Tanaman potensial yang dipilih pada penelitian ini adalah tanaman JPR. Pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan analisis awal kandungan N, P dan K yang terdapat dalam tanaman JPR. Untuk mengetahui kondisi optimum terhadap nitrogen yag terekstrak, dilakukan tahapan optimasi yaitu optimasi konsentrasi ekstraktan, optimasi waktu ekstraksi serta optimasi massa tanaman JPR. Kemudian, bionutrien JPR diaplikasikan terhadap tanaman cabai merah keriting untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tanaman cabai merah keriting. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh bionutrien JPR, dosis yang digunakan bervariasi. Dosis yang digunakan antara lain 15 mL/L, 25 mL/L, 50 mL/L, 75 mL/L, 100 mL/L dan 150 mL/L. Hasil yang diperoleh pada analisis awal kandungan yang terdapat pada tanaman JPR antara lain, kandungan nitrogen sebesar 117 mg/L, kandungan fosfor sebesar 11,52 mg/L, dan kandungan kalium sebesar 104,955 mg/L. Kondisi optimum pada proses ekstraksi tanaman JPR dilakukan pada konsentrasi ekstraktan 0,5 M, waktu ekstraksi selama 90 menit serta jumlah massa tanaman JPR sebesar 70 gram dengan nitrogen yang terekstrak sebesar 1053 mg/L. Dosis optimum yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan terjadi pada dosis 150 mL/L yang memiliki kosntanta laju pertumbuhan tanaman cabai merah keriting sebesar 0,112 hari-1, sedangkan tanaman kontrol memiliki konstanta laju pertumbuhan sebesar 0,121 hari-1. Pemanenan buah cabai terbesar ditunjukkan oleh tanaman dengan dosis 100 mL/L dengan buah sebanyak 143 buah dan massa buah sebesar 638 gram, pada tanaman kontrol jumlah buah yang dipanen sebanyak 269 buah dengan massa buah sebesar 1106,3 gram."
541 JSTK 2:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yashintia Dayana Radarani
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kacang ruji (Pueraria javanica) sebagai tanaman penutup (cover crop) terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah (Capsicum annum L.). Penelitian dilakukan di kota Cirebon Jawa Barat selama kurang lebih 4 bulan mulai bulan Maret - Juli 2022. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan variabel penelitian yaitu variabel bebas berupa dua perlakuan; kelompok eksperimen (A) yaitu tanaman cabai merah dengan tanaman penutup kacang ruji dan kelompok kontrol (B) yaitu tanaman cabai merah tanpa menggunakan tanaman penutup, sedangkan variabel terikat adalah pertumbuhan tanaman cabai merah. Parameter pertumbuhan yang diukur antara lain tinggi batang (TB), panjang daun (PD), panjang buah (PC) dan berat buah (BC). Data parameter pertumbuhan selanjutnya dianalisis menggunakan T-test dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh tanaman cover crop Pureraria javanica terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah yaitu tinggi batang, panjang buah dan berat buah, tetapi pada aspek panjang daun tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

The aim of the study is to determine the effect of kudzu nut (Pueraria javanica) as a cover crop on the growth of red chili (Capsicum annum L.). The study is conducted in Cirebon city, West Java for approximately 4 months starting from March - June 2022. The experimental design used in the study is Completely Randomized Design with the division of treatment group A, namely red chili plant group with cover crops and group B with red chili plant group without the use of cover crops. The research variables are (1) the independent variable is the cover crop of ruji beans and (2) the dependent variable is the growth of the red chili plant. Growth parameters which is measured including stem height (TB), leaf length (PD), fruit length (PC) and chili weight (BC). The results of the next study is analyzed using the T-test by a significant level of 0,05. The results show that there are significant differences in stem height, length and weight of chili peppers in the presence of ruji ground cover plants. There is only a slight difference in leaf length of red chili plants between plants grown with and without the use of rhizome cover crops."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The research was conducted at Payakumbuh agricultural polytechnic farm service from March until September 2007. ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Cabai merupakan sayuran dari famili solanaceae yang memiliki bnyak kegunaan, antara lain sebagai bumbu masak dan bahan ramuan obat-obatan . Dalam bidang farmasi , bahan obat yang berasal dari cabai besar (Capsicum annum L), disebut Capsicum fructus, sedangkan bahan obat yang berasal dari cabai rawit (Capsicum fructescens) disebut Capsici frutescentis fructus (Pitojo 2003)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Bionutrien diperoleh dari ekstrak tanaman dengan kode SO-23. Pada penelitian ini telah dilakukan kajian preparasi dan optimasi kondisi ekstraksi tanaman SO-23 yang akan dijadikan bionutrien. Kondisi optimum ekstraksi diantaranya konsentrasi ekstraktan, waktu ekstraksi serta massa tanaman SO-23 terhadap kadar nitrogen yang diperoleh. Metode yang digunakan untuk preparasi tanaman SO-23 adalah destruksi basah menggunakan pelarut asam sulfat (H2SO4) pekat dan Hidrogen peroksida (H2O2) sehingga diperoleh destruat yang siap diuji kadar N, P, dan K nya. Selain itu, dalam penelitian ini juga dilakukan Ekstraksi dengan cara refluks untuk memperoleh ekstrak bionutrien SO-23 dengan menggunakan ekstraktan basa. Hasil analisis terhadap tumbuhan SO-23 menunjukan kadar nitrogen, fosfor, dan kaliumnya berturut-turut sebesar 11,4 mg/L, 8212 mg/L, dan 16,195 mg/L. Bionutrien SO-23 diperoleh melalui proses ekstraksi pada kondisi optimum diantaranya, konsentrasi ekstraktan 1 M, waktu ekstraksi 60 menit dan massa sampel tanaman SO-23 75 gram. Pada kondisi tersebut kadar N-total yang terekstrak adalah 1693 mg/L"
541 JSTK 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This research aimed is to study the effect of guano organic fertilizer towards the availability of Cd on soil and the degree of plants tissue ability to absorb Cd, also to study its effect on plant's productivity which parameter is tuber's dry weight. ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Eko Turisno
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
TA3954
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Putri Wahyudin
"Cabai termasuk salah satu tanaman hortikultura yang kaya akan nutrisi dan memiliki angka konsumsi tinggi di Indonesia. Masa simpan cabai yang singkat karena perusakan oleh bakteri memerlukan solusi alternatif selain penggunaan klorin dan asam salisik yang beracun. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Ozone-Nanobubble water yang merupakan ozon terlarut dengan gelembung berukuran nano sebagai dIsinfektan yang aman bagi manusia serta tidak mempengaruhi kondisi bahan pangan segar. Generasi radikal OH dalam air dan penggunaan nanobubble yang dapat meningkatkan kelarutan ozon dalam air menjadikan efektivitas disinfeksi pada bahan pangan meningkat. Perlakuan pencucian cabai dengan Ozone-Nanobubble Water dilakukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri sehingga penurunan kualitas akibat pembusukan dapat diperlambat. Parameter kualitas cabai yang dievaluasi berupa susut massa, kadar vitamin C, organoleptik dan nilai ALT total. Indikator tersebut kemudian dihubungkan dengan pengaruh waktu bubbling dan waktu pencucian sehingga diperoleh nilai-nilai optimum untuk pengawetan cabai dengan perlakuan pencucian Ozone- Nanobubble Water. Cabai dicuci dengan Ozone-Nanobubble Water yang digenrasi dengan variasi waktu bubbling 10, 15 dan 20 menit serta variasi waktu pencucian 10, 20 dan 30 menit. Ozone-Nanobubble Water menghambat peningkatan jumlah ALT hingga 68 %, menekan laju penurunan kadar vitamin C dan susut massa sebesar 56,44% dan 68,41%, serta memperoleh skor organoleptik visual dan tekstur tertinggi pada pengujian hari ke-11, dengan variasi waktu bubbling dan waktu pencucian masing-masing 20 menit. Selain itu,sampel dengan variasi jenis cabai lain (cabai merah keriting dam cabai hijau keriting) dengan perlakuan Ozone-Nanobubble Water menunjukan nilai karakteristik sampel yang lebih baik dibanding blanko suhu ruang.

Chili is one of the horticultural crops which are the source of nutrients with high consumption rate in Indonesia. The short shelf life of chilies due to bacterial destruction requires alternative solutions to the use of toxic chlorine and salicylic acid. In this study, researchers used Ozone-Nanobubble water, dissolved ozone with nano-sized bubbles that can function as a safer disinfectant for humans and does not affect the condition of the fresh food. The generation of OH radicals and the presence of shock waves from the breaking of nanobubbles can increase the effectiveness of the disinfection process. The washing treatment of chili with Ozone-Nanobubble Water was carried out to inhibit the growth of bacteria so that the decrease in quality due to spoilage could be slowed down. The parameters of quality that were evaluated were mass loss, ascorbic acid content, organoleptic and Total Plate Counts (TPC). The indicator are linked to the effect of bubbling and washing time in order to obtain optimum values for chili preservation by Ozone-Nanobubble Water treatment. Variations of bubbling time are 10, 15, and 20 minutes with 10, 20, and 30 minutes washing time variations. Twenty minutes for each bubbling and washing time of Ozone-Nanobubble Water inhibited the increase of ALT up to 68%, suppressed the rate of ascorbic acid decomposition and mass loss by 56.44% and 68.41%, and obtained the highest visual and texture organoleptic scores. Ozone- Nanobubble Water treatment with the other two types of chilies (Curly Red Chili and Curly Green Chili) showed better sample characteristics than the control."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>