Ditemukan 13391 dokumen yang sesuai dengan query
Arwanto
"Tekno-Meter merupakan panduan umum yang memberikan gambaran tingkat kematangan sebuah teknologi secara universal, Tekno-Meter juga dapat diterapkan guna mengukurTingkat Kesiapan Teknologi (TKT) dari satu jenis teknologi tertentu.Pengukuran TKT dapat disesuaikan untuk diterapkan baik secara spesifik atau generik, dengan memodifikasi perangkat kuesioner pengukuran karena setiap bidang teknologi tertentu mempunyai karakter yang berbeda antara satu teknologi dengan teknologi yang lain.
Hasil penelitian, pengembangan dan rekayasa (litbangyasa) dari Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Kerekayasaan (Lemlitbangyasa)belum banyak dimanfaatkan secara optimal oleh pihak pengguna. Permasalahan yang dihadapi lembaga Litbangyasa dalam kaitan pengembangan Inovasi dan Teknologi adalah: Tidak adanya ukuran kuantitatif terkait dengan kesiapan teknologi hasil riset, sehingga dokumentasi terukur mengenai hasil riset belum dilakukan, sementara Informasi mengenai track record pengembangan suatu teknologi sangat penting bagi perencanaan pengembangan riset lanjutan; Belum ada bahasa komunikasi yang sama antara lembaga Litbang dan Industri mengenai tingkat kesiapan suatu hasil riset, sehingga menjadi penghambat dalam interaksi difusi teknologi; Lemahnya hubungan antara lembaga Litbang dengan Industri dapat mengakibatkan terjadi ?kelesuan? dalam berinovasi.
Teknometer dapat mengatasi permasalahan di atas karena:Perkembangan suatu riset dapat terukur secara kuantitatif; Tersedia satu bahasa komunkasi yang terukur mengenai tingkat kesiapan teknologi, sehingga industri dapat menghitung resiko investasi terhadap adopsi teknologi. Sehingga terjadi akselarasi adopsi hasil riset lembaga litbang oleh Industri; Akselarasi adopsi teknologi atau hasil riset lembaga litbang oleh Industri akan mengakselarasi kegiatan litbang yang berorientasi inovasi. Diharapkan dengan pemanfaatan Tekno-Meter dapat mengurai stagnasi inovasi teknologi di Lembaga litbangyasa dan juga dapat memperkuat hubungan Pemasok-Pengguna (supply-demand)."
Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi ; Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi ; Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2017
600 TEK 1:14 (2017) ; PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"
ABSTRAK Rancangan rangkaian pemancar dan penerima sensor ultrasonic ini menggunakan dua buah sensor ultrasonic sebesar 40 kHz. rancangan ini berfungsi untuk mendeteksi adanya pergerakan objek yang berada didepan sensor yang diletakkan berdampingan. Rancanfan alat ini diletakkan dalam ruangan tertutup seperti ruangan dalam mobil maupun ruangan dalam rumah. Alat ini melancarkan gelombang ultrasonic dari rangkaian pemancar ke suatu obyek kemudian gelombang tersebut dipantulkan kembali ke rangkaian penerima. Jika ada pergerakan obyek maka akna terjadi perubahan intensitas gelombang ultrasonic. Perubahan intensitas dari geolombang tersebut akan diubah menjadi suatu besaran listrik yang setelah melalui rangkaian penguat akan mengaktifkan buzzer. Rancangan alat ini menggunakan dua buah indicator yaitu buzzer yang akan mengeluarkan suara apabila terjadi pergerakan obyek serta lampu LED sebagai indiator pulsa ultrasonic yang diterima. Sensor ultrasonic ini mempunyai tingkat sensitifitas yang dapat diatur dengan menggunakan sebuah variable resistor. Frekuensi pancarannya dapat diatur dari frekuensi 34,28 kHz sampai 45 kHz. "
Jakarta: Universitas Jayabaya. Fakultas Teknologi Industri , {s.a}
600 JUTEK
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
kupang : Fakultas Teknik Universitas Nusa Cendana, 2018
600 JT
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
kupang : Fakultas Teknik Universitas Nusa Cendana, 2018
600 JT
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
kupang : Fakultas Teknik Universitas Nusa Cendana, 2018
600 JT
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
kupang : Fakultas Teknik Universitas Nusa Cendana , 2018
600 JT
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
"EVALUASI BUDAYA KESELAMATAN UNTUK PRIORITISASI PENTINGNYA KARAKTERISTIK/ATRIBUT PADA INSTALASI NUKLIR DENGAN TEKNIK AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS)."
Jakarta: Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Badan Tenaga Nuklir Nasional,
604 JTPL
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Arry Lazuardi
"Pengelolaan data pada perusahaan perbankan sangat penting perannya, karena data yang dihasilkan harus sangat akurat. Ketidak-akuratan data dapat menyebabkan banyak masalah seperti selisih yang dapat menyebabkan ketidak seimbangan neraca keuangan pada proses pelaporan, baik pada pelaporan internal maupun pelaporan eksternal. Secara tradisional, proses pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan data dari semua pihak secara manual. Jika semua dilakukan secara tradisional, memungkinkan adanya kesalahan pada pengumpulan dan penghitungan data yang dapat membuat proses keseluruan bermasalah. Untuk mendapatkan data dengan tingkat keakurasian yang tinggi dan mempercepat efisiensi kerja, maka digunakan sistem Business Intelligence (Oracle) dalam proses pengumpulan data finansial.
Namun apa yang terjadi masih diluar ekspektasi dari manajemen, staf Panin Bank yang seharusnya dapat mendapatkan data dengan menggunakan sistem Business Intelligence pada komputer masing-masing, tetap meminta data dari seksi Management Information System dan jarang menggunakan sistem Business Intelligence. Untuk itu perlu diadakan penelitian untuk melihat tingkat kesiapan para pengguna sistem Business Intelligence dalam pengadopsian teknologi informasi. Penilaian tingkat kesiapan pada Panin Bank dilakukan dengan menggunakan teori Technology Readiness Index yang dikembangkan oleh Parasuraman (2000). Penilaian TRI dilakukan dengan menggunakan data dari kuesioner yang disebarkan kepada responden.
Dari hasil penelitian tingkat kesiapan pada Panin Bank, didapatkan nilai akhir TRI yaitu 2.37 yang dapat dikategorikan low technology readiness berdasarkan pengkategorian dari Parasuraman (2000). Variabel Optimism memberikan kontribusi terbesar dari semua variabel dengan nilai 0.74, Innovativeness memberikan kontribusi terbesar kedua dengan nilai 0.59. Nilai Discomfort dan Insecurity adalah nilai yang bernilai negatif dan harus di-reverse coding sebelum dikalikan bobot dan mencari nilai akhir tiap variabel. Nilai total Technology Readiness Index didapatkan dari total nilai semua variabel yang telah dikalikan dengan bobot masing-masing pertanyaan. Nilai TRI para pengguna Oracle Business Intelligence pada Panin Bank dinilai rendah dan perlu untuk ditingkatkan.
Data management in banking industry has an important role because data that's generated must be accurate. Inaccuracy data can make many problems like the difference number that can cause imbalance balance sheet in finance report whether it’s internal or external report. Traditionally, data collecting process done by collecting all data from all unit manually. If all the process done traditionally, it can make the possibility of wrong data collection and data calculation which can make overall process troublesome. To get an accurate data to make the work more efficient, management decides to use Business Intelligence (Oracle) for collecting financial data. But what is happened is still out of expectation from management. Panin Bank staff that should use and utilize Business Intelligence in collecting data in every computer, still request data from Management Information System unit and rarely use Business Intelligence system. It is necessary to do research to see readiness level for the users of Business Intelligence to capture readiness level in adopting information technology. TRI appraisal in Panin Bank done by emphasizing Technology Readiness Index theory implemented by Parasuraman (2000). TRI appraisal is using questionnaire that is distributed to respondents as a data. The results from readiness research in Panin Bank is, Panin Bank TRI values possessed 2.37. Based on category developed by Parasuraman (2000), TRI level from Oracle Business Intelligence Users is low technology readiness. Optimism has the biggest contribution of all variable with 0.74. Innovativeness is the second biggest contributor with 0.59. Discomfort and Insecurity is negative-keyed valued which needed to reverse-coded before multiplied by weight to get the score. Total TRI score obtained from total of all variable that’s multiplied with weight of each question. Total TRI score for Oracle Business Intelligence users is low and need to be enhanced."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"Dalam era globalisasi, tuntunan terhadap variasi dan mutu dan mutu pangan olahan makin meningkat. Oleh karena itu, perlu adanya pengenalan dan inovasi teknologi pengolahan hasil pertanian di tingkat pedesaan guna meningkatkan mutu produk dan menganekaragamkan pangan lokal...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Perangkap sosial, ekonomi, budaya, dan teknologi yang memenjarakan bangsa ini terjadi akibat terobsesi pada dasar yang dianut tipologi lingkungan berbeda tentulah tidak akan menghasilkan solusi bagi tipologi lingkungan unik Indonesia. Solusi haruslah memnuhi syarat yang berwawasan lingkungan yaitu (1) secara lingkungan berlanjut (environmentally sustainable), (2) secara ekonomik menguntungkan (economically profitable), (3) secara teknologi, terkelola, dan (4) secara sosial dapat diterima. Di tengah masyarakat dunia masa depan, bangsa Indonesia harus memiliki ketahanan demi kelangsungan hidup. Visi bidang teknologi yang akan memegang peran utama bagi ketahanan dan keberlangsungan hidup bangsa adalah elektronika, sains materi, dan bioteknologi. Ketiga bidang utama ini benar-benar harus dipersiapkan agar bangsa ini tidak hanya menjadi konsumen dari produk ketiga teknologi tersebut., tetapi ikut berperan, setidaknya bagi kepentingan konsumen kita sendiri.
"
330 ASCSM 9 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library