Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julis Stevi Laisina
"ABSTRAK
Ikan layang delles decapterus macrosoma dari penelitian ini merupakan sumber daya ikan
pelagis kecil family carangidae. Sumber daya ini sangat diperlukan karena memiliki nilai ekonomis
penting. Informasi mengenai populasi ikan layang delles decapterus macrosoma ini diperlukan sebagai
dasar untuk membuat pilihan pengelolaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan
bulan Mei 2014. Sampel dilakukan pada ikan layang delles decapterus macrosoma yang tertangkap di
wilayah perairan neritik selatan Pelabuhan Ratu. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat estimasi
dinamika populasi ikan layang delles decapterus macrosoma yang ada melalui pengukuran antara
panjang dan berat, pertumbuhan Von Bertalanffy, mortalitas, serta laju eksploitasi. Ikan layang delles
decapterus macrosoma yang diamati berjumlah 1017 ekor. Total kisaran panjang ikan layang delles
decapterus macrosoma antara 19 - 44 cm dengan kecenderungan menyebar secara normal.
Hubungan antara panjang dengan berat ikan layang delles delles decapterus macrosoma
bersifat alometrik negatif atau pertumbuhan panjang pangkat tiga lebih cepat dari pada pertumbuhan
berat. Koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0.590 per tahun, panjang asimtotik (L∞) sebesar 47.78 cm t0
-0.241. Mortalitas total adalah 0.99 per tahun dengan mortalitas alami sebesar 0.50 per tahun dan
mortalitas penangkapan 0.48 per tahun. Laju eksploitasi sebesar 0.49 per tahun

ABSTRACT
Scad fish delles decapterus macrosoma, one of small pelagic fish resources, in the family of
Carangidae has economical value. Information on population of scad fish is needed as the key for its
management. The research was conducted from March until May 2014. Samples of the scad fish were
collected around the southern area of neritic zone in Palabuhan Ratu Sea. The objective of the research
is to estimate the dynamics of existing population ofscadfish delles decapterus macrosoma which
includes the relationship between its length and weight, Von bertalanffy growth, the rate of its mortality
and exploitation. There are 1017 of scad fish taken as the sample used in this research. The total range
of length is between 19-44 cm, which tends to distribute normally.
The relationship between the length and weight of scad fish is negativly allometric. In other
words, the growth level of length is quicker than its weight. The coefficient of growth (K) is 0,590
annually, the length of asymptotic (L∞) is 47,78 cm t0-0,241. The Total of mortality is 0,99 annually with
the natural mortality is about 0,50 annually. The mortality of fishing is 0,48 annually and the exploitation
rate is 0,49 annually"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T47052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julis Stevi Laisina
"ABSTRAK
Ikan layang delles decapterus macrosoma dari penelitian ini merupakan sumber daya ikan pelagis kecil family carangidae. Sumber daya ini sangat diperlukan karena memiliki nilai ekonomis penting. Informasi mengenai populasi ikan layang delles decapterus macrosoma ini diperlukan sebagai dasar untuk membuat pilihan pengelolaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2014. Sampel dilakukan pada ikan layang delles decapterus macrosoma yang tertangkap di wilayah perairan neritik selatan Pelabuhan Ratu. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat estimasi dinamika populasi ikan layang delles decapterus macrosoma yang ada melalui pengukuran antara panjang dan berat, pertumbuhan Von Bertalanffy, mortalitas, serta laju eksploitasi. Ikan layang delles decapterus macrosoma yang diamati berjumlah 1017 ekor. Total kisaran panjang ikan layang delles decapterus macrosoma antara 19 - 44 cm dengan kecenderungan menyebar secara normal.Hubungan antara panjang dengan berat ikan layang delles delles decapterus macrosoma bersifat alometrik negatif atau pertumbuhan panjang pangkat tiga lebih cepat dari pada pertumbuhan berat. Koefisien pertumbuhan K sebesar 0.590 per tahun, panjang asimtotik L infin; sebesar 47.78 cm t0 -0.241. Mortalitas total adalah 0.99 per tahun dengan mortalitas alami sebesar 0.50 per tahun dan mortalitas penangkapan 0.48 per tahun. Laju eksploitasi sebesar 0.49 per tahun. viiKata kunci: Ikan Layang Delles, Dinamika Populasi, Pengelolaan, Palabuhan Ratu

ABSTRACT
Scad fish delles decapterus macrosoma, one of small pelagic fish resources, in the family of Carangidae has economical value. Information on population of scad fish is needed as the key for its management. The research was conducted from March until May 2014. Samples of the scad fish were collected around the southern area of neritic zone in Palabuhan Ratu Sea. The objective of the research is to estimate the dynamics of existing population ofscadfish delles decapterus macrosoma which includes the relationship between its length and weight, Von bertalanffy growth, the rate of its mortality and exploitation. There are 1017 of scad fish taken as the sample used in this research. The total range of length is between 19 44 cm, which tends to distribute normally.The relationship between the length and weight of scad fish is negativly allometric. In other words, the growth level of length is quicker than its weight. The coefficient of growth K is 0,590 annually, the length of asymptotic L infin is 47,78 cm t0 0,241. The Total of mortality is 0,99 annually with the natural mortality is about 0,50 annually. The mortality of fishing is 0,48 annually and the exploitation rate is 0,49 annually. Keywords Scad Fish Delles, Dinamics Population, Sustainable Management, Pelabuhan Ratu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Setya
"Perikanan ikan layang di Kalimantan Barat pada umumnya ditangkap dengan alat tangkap purse seine di Laut Natuna Utara. Hasil tangkapan utama yaitu ikan layang dan pendaratan terbesarnya di Pemangkat. Perkembangan produksi ikan layang yang di daratkan di Pemangkat mengalami penurunan yang drastis dari tahun 2011-2017. Usaha penangkapan ikan layang di Laut Natuna Utara menunjukkan kearah over fishing dengan produksi semakin menurun tetapi upaya penangkapan meningkat. Tujuan penelitian ini untuk merencanakan upaya pengelolaan terbaik pada perikanan purse seine di Pemangkat. Model Surplus produksi yang digunakan yaitu Model Fox. Hasil perhitungan surplus produksi Model Fox menunjukkan besaran Maximum Suistainable Yield (MSY) pada Laut Natuna Utara yaitu 2.412.016 kg dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 1.929.612 kg/tahun dan upaya optimumnya sebesar 18.170 upaya. Penangkapan ikan layang di Laut Natuna Utara yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat sudah over fishing dan ikan yang tertangkap belum sempat memijah. Ukuran rata-rata mata jaring yang digunakan kapal purse seine yaitu 1cm. Pengelolaan terbaik yang dapat dilakukan dengan cara penegakan hukum penerapan ukuran mata jaring yang sesuai dengan PERMEN-KP No.42/ 2014 dan pengaturan upaya penangkapan dan alat tangkap seperti tahun 2010 yaitu 32 kapal dengan trip 388 kali per tahun.

Scads fishing in West Kalimantan is generally caught using purse seine in the North Natuna Sea. The main catch is the scads fish and the biggest landing at Pemangkat. The development of scads fish production that landed in Pemangkat has decreased drastic from 2011 to 2017. Scads fishing efforts in the North Natuna Sea show overfishing with production declining but fishing efforts are increasing. The purpose of this study is to plan the best management efforts on purse seine fisheries in Pemangkat. The production surplus model used is the Fox model. The results of the Fox model production surplus calculation show Maximum Suistainable Yield (MSY) in the North Natuna Sea was 2,412,016 kg with the allowable catch amount of 1,929,612 kg/year and optimum effort of 18,170 units of effort. Catching scads fish in the North Natuna Sea that lands on the PPN Pemangkat has overfishing and the fish caught have not had time to spawn. The average size of a purse seine mesh is 1cm. The best management that can be done is to apply the mesh size to PERMEN-KP No.42/2014 and restrictions on fishing gear and fishing effort as 2010, which is 32 ships with 388 trips per year.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Gilang Septarina
"Ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) merupakan salah satu spesies ikan pelagis penting yang banyak ditemukan di perairan Indo-Pasifik, hidup di daerah neritik, sehingga dikhawatirkan rentan terhadap overfishing. Oleh sebab itu perlu dilakukan eksplorasi faktor-faktor yang berkaitan dengan aspek reproduksi, morfometri dan makanan sebagai langkah awal untuk mendapatkan data yang nantinya dapat dijadikan dasar dalam pengelolaan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) yang ditangkap di Laut Jawa (morfometrik : panjang, berat, ukuran pertama kali tertangkap), reproduksi (perkembangan gonad dan fekunditas) serta jenis makanan. Contoh ikan diperoleh dari ikan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu pada bulan April-Mei 2012 sebanyak 164 ekor, ditangkap menggunakan gillnet dengan ukuran mata jaring 4 inchi dan kapal dengan ukuran 30-70 GT yang beroperasi di sekitar Laut Jawa. Ikan diukur panjang dan beratnya, dibedah untuk menentukan morfometri (panjang dan berat), reproduksi (Perkembangan gonad dan fekunditas) dan makanannya. Hasil perhitungan panjang berat ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) bersifat alometrik negatif. Nisbah kelamin menunjukkan bahwa antara ikan tongkol abu betina dengan ikan tongkol abu jantan sama banyaknya dengan perbandingan 1:1,34. Tingkat Kematangan Gonad, pada bulan April 2012 ikan sedang mengalami TKG I, II, III dan IV sedangkan pada bulan Mei 2012 ikan yang tertangkap sebagian besar sedang mengalami TKG IV dan ada beberapa yang telah mengalami pemijahan (spent). Fekunditas telur ikan tongkol abu berkisar antara 252.000- 4.138.285 butir. Panjang pertama kali tertangkap 47,6 cm sedangkan ikan yang pertama kali bertelur pada panjang 42,5 cm. Isi lambung ikan tongkol abu yang diteliti adalah ikan teri, karena tergolong predator.

Longtail tuna (Thunnus tonggol) is one of the important pelagic fish species that are found in the Indo-Pacific waters, living in the neritic habitats, so feared vulnerable to overfishing. It is necessary to explore importants biological factors supporting the sustainable fisheries management of longtail tuna (Thunnus tonggol) population from Java Sea. The objective of this research is to study the reproductive biology, morfomethry and food of longtail tuna (Thunnus tonggol) from Java Sea. A total of 164 samples were taken from fish captured in Java Sea and landed by fish landing centre Karangsong, Indramayu, West Java at April until May 2012, fishing gear gillnet with 4 inch hole. Fish length and weight were measured, dissected to determine morphometry (length and weight), reproduction (gonad development and fecundity) and food. The results of the calculation of the length weight of lontail tuna (Thunnus tonggol) is negative Allometric. Sex ratio showed between males longtail tuna with females longtail tuna as the ratio of 1:1,34. Longtail tuna in Java Sea had a lenght at first captured (Lc) 47,6 cm but mature stage for 42,5 cm. Food of longtail tuna (Thunnus tonggol) is anchovy becaused this species is predator.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T32155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianti Dewi Kusumastuti
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai tambah dan profitabilitas ikan layang menjadi produk olahan yang diperoleh pengolah, besarnya distribusi dan margin rantai nilai di sepanjang rantai nilai ikan layang, kondisi rantai nilai ikan layang di setiap pelaku usaha dan kecenderungan hasil Catch per Unit Effort (CPUE) yang ditangkap di Perairan Laut Jawa. Usaha pengolahan ikan layang di PPI Muara Angke memperoleh keuntungan walaupun masih dilakukan secara tradisional atau sederhana. Pengolahan ikan layang menjadi produk olahan yang dihasilkan yaitu ikan asin, ikan pindang, dan ikan asap.
Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode survey, serta melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap 28 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa margin pembentuk rantai nilai terhadap produk olahan, nilai tambah dan profitabilitas dari produk olahan ikan layang tertinggi adalah ikan asap. Hal ini dikarenakan ikan asap menghasilkan total penerimaan yang lebih besar dibandingkan dengan ikan asin, dan ikan pindang. Distribusi rantai nilai ikan layang meliputi nelayan, pengolah, pedagang, dan konsumen. Kecenderungan CPUE terhadap penangkapan ikan layang mengalami penurunan. Untuk meningkatkan keberlangsungan usaha pengolah di Muara Angke perlu melakukan diversifikasi produk dengan menggunakan bahan baku selain ikan layang.

The objectives of this study were to determine the value added and profitability of this existing scad fish process products, the magnitude and distribution of value chain margin along the value chain scad fish, scad fish value chain condition in every business, and establish a trend CPUE results caught in the waters of the Java sea. The results of this study should that scad fish processing industry has been profited a good profit althought it has been done in traditional way. Scad fish processing into refined products products are salted fish, preserved fish, dan smoked fish.
The research method in this study using a survey method, and doing interviews using questionnaires to 28 respondents. The results showed that the margin forming on the product value chain processed, value added and profitability of processed fish products is the highest scad fish is smoked fish. This is because the smoked fish generate total revenues greater than the salted fish and preserved fish. Distribution of scad fish value chain includes fishermen, producers, traders, and consumers. CPUE trend fishing decreased scad fish. To improve business continuity processes, Muara Angke need to diversify their products by using raw materials other than scad fish.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asnawi
"Ikan layang (Decapterus russelli) merupakan hasil tangkapan utama pukat cincin mini di Laut Jawa. Perubahan iklim dan tingginya upaya penangkapan diduga mempengaruhi aspek biologi ikan layang. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan merumuskan upaya penangkapan berdasarkan aspek lingkungan dan biologi ikan layang dengan pukat cincin mini di Laut Jawa yang didaratkan di PPN Pekalongan. Metode yang digunakan yaitu hubungan panjang - berat, pengamatan TKG, indeks preponderan, kurva logistik (Lc), Spearman-Karber (Lm), salinitas dan suhu, sensus plankton, dan CPUE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode Oktober 2013 hingga Februari 2014, ikan layang sebagian besar masih muda dan belum matang gonad serta belum memijah saat tertangkap. Kondisi lingkungan berupa salinitas dan suhu masih mendukung kehidupan ikan layang. Terdapat peningkatan CPUE pada tahun 2011 dan 2012, namun menurun drastis pada tahun 2013 karena peningkatan upaya penangkapan.

Russell`s Scad (Decapterus russelli) is the major catches by mini purse seine in the Java Sea. Climate changes and exceeded fishing efforts has estimatedly affected the biology of Russell`s Scad. The aim of this study is to analyze and formulate fishing effort based on environmental and biological aspects of Russell`s Scad caught by mini purse seine in the Java Sea and landed at PPN Pekalongan. The methods used is length - weigth relationship, gonad maturity stages observations, index of preponderance, logistic curve (Lc), Spearman-Karber (Lm), salinity and temperature, plankton census, and CPUE. The results show that in the period October 2013 to Februarry 2014, Russell`s Scad mostly young and immature gonads and spawn yet when caught. Environmental conditions such as salinity and temperature are still supporting fish life. The CPUE was increased in 2011 and 2012 but dropped in 2013, drastically due to increasing in fishing efforts."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuni
"Penelitian dilakukan pada bulan Mei s.d. Juli 2014, di PPN Karangantu Serang, Banten. Rastrelliger brachysoma (ikan kembung) merupakan ikan dengan nilai ekonomis penting dan disukai masyarakat. Peningkatan kebutuhan konsumsi ikan kembung mendorong peningkatkan upaya penangkapan, untuk memperoleh hasil tangkapan yang lebih besar. Ekploitasi sumber daya ikan kembung harus disertai dengan upaya pengelolaan untuk menjaga kelangsungan hidup sumber daya ikan kembung agar tetap lestari. Untuk melakukan pengelolaan diperlukan data dan informasi aspek perikanan dan aspek biologi.
Tujuan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi beberapa aspek perikanan dan aspek biologi ikan kembung. Ikan sampel dikumpulkan dengan metode sampling sederhana. Sampel diambil secara acak dari hasil tangkapan jaring rampus yang beroperasi harian.
Hasil penelitian menunjukkan sebaran frekuensi panjang 14-18,5 cm dengan modus 16 cm, pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif, nilai Lc 16,24 cm, nilai Lm ikan jantan 16,3 cm dan ikan betina 16 cm, nisbah kelamin seimbang dengan perbandingan jantan dan betina 1:1,24, fekunditas 64.830-128.520 butir, sebaran diameter telur 0,23-0,7 μm, pola pemijahan partial spawner. Ikan kembung adalah pemakan plankton , memakan phytoplankton dan zooplankton.

The research was conducted in May to July 20014 in Karangantu Fishing Port. Rastrelliger brachysoma (short bodied mackerel) is an economically important fish and appreciated by the public. Due to Increasing consumption of short bodied mackerel, it encourages increasing fishing effort to obtain larger catches. Exploitation of short bodied mackerel resources must be accompanied by resources management to maintain the viability of fish resources for their sustainability. To manage resources, it needs data and information about fisheries aspects and biological aspects.
The purpose of this research is to obtain data and information of several fisheries and biological aspects of short bodied mackerel. Fish samples were collected with simple sampling method. Samples were taken randomly from the rampus nets (one day fishing operation).
The results showed that the length frequencies distribution were 14-18,5 cm with the modus 16 cm, the short bodied mackerel growth was allometric negative, the length at first capture was 16,24 cm, the length at first maturity for male 16,3 cm and female 16 cm. Sex ratios in equilibrium between male and female was 1 : 1,24, fecundity was 64.830-128.520 eggs with egg diameter ranged from 0,23-0,7 μm, where spawning pattern was partial spawned. Short bodied mackerel are plankton feeder, feeding both phytoplankton and zooplankton.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2014
T42901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Eko Widyanto
"ABSTRAK
Sumber daya ikan tongkol merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan utama di wilayah selatan Garut. Sumber daya ikan tersebut secara terus menerus dieksploitasi. Diperlukan upaya pengelolaan yang berperan untuk menjaga keberlanjutan dari sumber daya ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sumber daya ikan tongkol (Auxis thazard), status keberlanjutan, serta strategi pengelolaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode surplus produksi, analisis hubungan panjang berat, seks rasio, tingkat kematangan gonad serta ukuran pertama kali matang gonad (metode Spearman-Karber), metode RAPFISH (The Rapid Appraisal of The Status of Fisheries) serta interfensi dan perbaikan terhadap atribut sensitif. Hasil menunjukkan status eksploitasi sumber daya ikan tongkol dalam kategori over exploited. Aspek biologi dari ikan tongkol ini menunjukkan pertumbuhan allometrik negative dengan seks rasio ikan jantan dan betina tidak seimbang dan TKG bulan September didominasi ikan pada tingkat IV (Ripe) sedangkan bulan Oktober didominasi oleh ikan tingkat II (maturing virgin), ukuran pertama kali matang gonad adalah 315.9 mm. Status keberlanjutan sumber daya ikan tongkol (Auxis thazard) secara multidimensi termasuk kategori kurang berkelanjutan. Strategi pengelolaan jangka pendek meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat nelayan, pemberdayaan masyarakat nelayan melalui mata pencarian alternatif dan pengembangan alat tangkap ramah lingkungan (memiliki selektifitas tinggi). Strategi pengelolaan jangka menengah meliputi optimalisasi peningkatan kualitas sumber daya manusia, optimalisasi pemberdayaan masyarakat nelayan melalui mata pencarian alternatif serta optimalisasi pengembangan alat tangkap ramah lingkungan dan penambahan armada kapal di atas 10 GT.

ABSTRACT
Frigate tuna resources is one of the major commodity has a strategic role as one of the main components driving the economy in the southern region of Garut. That fisheries resources was exploited continouesly. It required the efforts that contribute to maintaining the sustainability of fish resources. This study aims to determine the condition of the tuna resources (Auxis thazard) which consists of estimates of resource potential and biological aspects, assess the status of sustainability, and determining of management strategies. The studies use surplus production models, methods for analizing sex racio, gonad maturity stage and Spearman Karber Methods (length at first maturity), and RAPFISH methods (The Rapid Appraisal of The Status of Fisheries). Results shows that exploitation status of frigate tuna (Auxis thazard) is over exploited. Biological aspect of frigate tuna shows the growth is negative allometrik, sex ratio of male and female is not balance. Maturity stages of the gonad on September was dominated by level four (Ripe), while on October was dominated by level two (maturing virgin); and the length of maturity of female is 315.9 mm. Result rapfish analizys shows that sustainability indexs of frigate tuna on the southern sea of Garut is less sustainable. Strategies for short term’s management i.e improving the quality of human resources of fishing communities, empowerment of fishing communities with alternative livelihoods, and development of fishing gear that has high selectivity. The medium-term management includes optimization to improve the quality of human resource fishing community in the southern Garut, optimization of the fishing community empowerment through alternative livelihood development and optimization of gear that has a higher selectivity."
2013
T32739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Purnomo
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S33846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasti Yustia Asih
"Tesis ini merupakan penelitian tentang Kebijakan Minapolitan di Palabuhan Ratu dengan pendekatan kualitatif. Tujuannya yaitu menganalisis pola kelembagaan serta penerapan kebijakan Minapolitan. Lokasi penelitian di Palabuhan Ratu. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling, yakni para pihak yang terlibat dalam kebijakan Minapolitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kelembagaan dalam kebijakan Minapolitan belum efektif karena di dominasi oleh kelembagaan pemerintah dan kelembagaan ekonomi. Sedangkan kelembagaan sosial masih sangat minim perannya dalam menjalin hubungan dengan pihak pemerintah maupun swasta. Imbasnya adalah penerapan kebijakan Minapolitan hingga saat ini belum terealisasi dengan baik sehingga belum berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.

This thesis is a study of policy of Minapolitan in Palabuhan Ratu with a qualitative approach. The goal is to analyze the pattern of institutional and policy implementation of Minapolitan. This research are located in Palabuhan Ratu. Determination techniques using purposive sampling, in this case, the stakeholders in policy of Minapolitan. The results showed that the pattern of institutional Minapolitan policy has not been effective because the domination of the government institutional and economic institutions. Meanwhile, social institutions are still very minimal role in the relationship with the government and private sector. This has an impact on the implementation of Minapolitan, which have no impact with the increasing of fishermen welfare."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>