Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kim Jang Gyem
"Mochtar Lubis merupakan tokoh yang selalu gigih memperjuangkan kebenaran, keadilan, kebebasan berpendapat, dan nasib rakyat. Hal itu terlihat dari berbagai aktivitasnya sebagai sastrawan dan wartawan. Dalam setiap karya sastranya, Mochtar Lubis seolah-olah menyatakan dengan jelas pemikirannya. Dengan mengamati hubungan antarteks (intertekstualitas) di dalam karya-karya Mochtar Lubis, dapat dijalin benang merah mengenai persoalan yang selalu didengungkan oleh sastrawan itu dari satu karya ke karya yang lain, seperti ketakutan manusia dan dekadensi moral manusia."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2005
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi
"This paper looks at an early nineteenth-century Malay letter from a land of exile,
Ceylon (present Sri Lanka). The letter, written in Colombo, was dated 3 January
1807 and is in Leiden University Library MS Cod.Or.2241-I 25 [Klt 21/no.526]. It
was written by Siti Hapipa, the widow of the exiled Sultan Fakhruddin Abdul
Khair al-Mansur Baginda Usman Batara Tangkana Gowa, the 26th king of the
Gowa Sultanate of South Sulawesi who reigned from 1753 until 1767. He was
banished by the Dutch (Vereenigde Oost-Indische Compagnie, VOC) to Ceylon
in 1767 on a charge of conspiracy with the British to oppose the VOC trading
monopoly in eastern Indonesia. Although many studies of Malay letters exist,
letters from the lands of exile like such as the one discussed in this article have
received less scholarly attention. Also remarkable is that this is one of the rare
eighteenth- and nineteenth-centuries Malay letters written by a female. Setting
the scene with a historical sketch of the eighteenth and the early nineteenth
century in colonial Ceylon and the Netherlands East Indies, this paper provides
the transliteration of Siti Hapipa?s letter in Roman script, through which I
then analyse the socio-economic and political aspects of the family of Sultan
Fakhruddin in their exile in Colombo."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi
"This paper looks at an early nineteenth-century Malay letter from a land of exile,
Ceylon (present Sri Lanka). The letter, written in Colombo, was dated 3 January
1807 and is in Leiden University Library MS Cod.Or.2241-I 25 [Klt 21/no.526]. It
was written by Siti Hapipa, the widow of the exiled Sultan Fakhruddin Abdul
Khair al-Mansur Baginda Usman Batara Tangkana Gowa, the 26th king of the
Gowa Sultanate of South Sulawesi who reigned from 1753 until 1767. He was
banished by the Dutch (Vereenigde Oost-Indische Compagnie, VOC) to Ceylon
in 1767 on a charge of conspiracy with the British to oppose the VOC trading
monopoly in eastern Indonesia. Although many studies of Malay letters exist,
letters from the lands of exile like such as the one discussed in this article have
received less scholarly attention. Also remarkable is that this is one of the rare
eighteenth- and nineteenth-centuries Malay letters written by a female. Setting
the scene with a historical sketch of the eighteenth and the early nineteenth
century in colonial Ceylon and the Netherlands East Indies, this paper provides
the transliteration of Siti Hapipa?s letter in Roman script, through which I
then analyse the socio-economic and political aspects of the family of Sultan
Fakhruddin in their exile in Colombo."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tawalinuddin Haris
"Bima is a region that has been attracting researchers? attention, which should not
be surprising because it has always been a multicultural region. Its history reveals that Bima
was one of the sailing routes, especially of the Malay Muslim traders, sailing from the direction
of East Java. Bima then became a center of the Islamic rule in the eastern Nusantara. This
paper discusses a brief history of how Bima became a center of Islamic rule that was strongly
influenced by the Malays."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Th. Sri Rahayu Prihatmi
Jakarta: Balai Pustaka, 1990
899.232 SRI d
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Th. Sri Rahayu Prihatmi
Jakarta: Balai Pustaka, 1990
899.232 SRI d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mochtar, 1922-2004
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993
959.8 LUB b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anisatun Khasanah
"merupakan rukun Islam yang kelima, dan merupakan salah satu ibadah yang memiliki nilai khusus bagi umat muslim Indonesia, terutama umat muslim di Samarinda. Pengaruh sosial budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat Samarinda diyakini memiliki andil besar terhadap jumlah pendaftar jamaah haji di kota tersebut. Budaya tersebut telah menjadi salah satu penyebab tingginya angka daftar tunggu jamaah haji di Samarinda. Ibadah haji telah mengalami fluiditas cenderung mistis, dan kontemplatif. Fenomena ini dapat diteliti melalui kajian budaya semiotika. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap makna-makna tersembunyi di balik simbol-simbol semiotik berhaji yang terjadi pada masyarakat Samarinda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam kepada 12 narasumber yang sudah pernah berhaji di wilayah Samarinda Seberang, Sungai Pinang dan Samarinda kota. Hasil yang ditemukan yaitu adanya 5 budaya yang melatarbelakangi masyarakat Samarinda berlomba-lomba naik haji dan 5 hubungan status haji dalam status sosial di masyarakat Samarinda."
Samarinda: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman, 2017
400 CLLS 3:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tandjung, Elizabeth C.
"ABSTRAK
Ambivalensi dalam memeluk agama Kristen diantara kelompok-kelompok masyarakat minoritas di Amerika seperti yang tergambar di dalam novel-novel The Color Purple, The Mixquiahuala Letters dan Love Medicine. (Di bawah bimbingan Dr. Melani Budianta). Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1995.
Skripsi ini berusaha menunjukkan sikap ambivalensi kelompok-kelompok masyarakat minoritas di Amerika (Negro, Hispanik dan Indian) dalam memeluk agama Kristen yang ditunjukkan di dalam masing-masing korpus serta penyebab ambivalensi yang tergambar dalam masing-masing novel tersebut. Di dalam The Color Purple, para tokoh digambarkan sangat `akrab' dengan agama Kristen. Sikap dan tindakan mereka sehari-hari menunjukkan bagaimana nilai-nilai ke-Kristen-an sudah tertanam dalam diri mereka. Tokoh Celie misalnya menjadikan Tuhan sebagai tempat curahan hati yang terpercaya, menjadikan nilai-nilai ke-Kristen-an sebagai standar moral kehidupan sehari-hari, menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya pelindung, dll. Hal ini merupakan perwujudan dari teori James Stuart Olson yang mengatakan bahwa kaum minoritas mengadaptasi kebudayaan kaum mayoritas -- karena agama Kristen adalah salah satu unsur kebudayaan masyarakat mayoritas, agama Kristen tersebut juga diadaptasi oleh kaum minoritas kulit hitam.
Di sisi lain, ternyata para tokoh tersebut merasa anti terhadap agama Kristen. Hal ini diakibatkan oleh adanya pandangan bahwa agama Kristen tersebut identik dengan kaum kulit putih. Masyarakat kulit hitam dalam novel ini menganggap kaum kulit putih sebagai penyebab kesengsaraan hidup mereka. Mereka kemudian berusaha membentuk persepsi sendiri terhadap identitas Tuhan untuk menjauhkan Tuhan dan citraNya yang seolah-olah adalah `milik' kaum kulit putih.
Di dalam The Mixquiahuala Letters, ambivalensi tampak dalam sikap tokoh Teresa yang di satu sisi sudah sangat tidak peduli terhadap nilai-nilai ke-Kristen-an, namun di sisi lain juga tidak bisa melepaskan diri sepenuhnya dari agama Kristen yang dalam sejarah memang memegang peranan panting sebagai identitas masyarakat Hispanik. Teresa misalnya digambarkan tidak peduli akan kesucian perkawinan yang diluhurkan oleh agama Kristen -- Teresa menikah sesuai adat Hare Krishna dari India dan hidup bersama di luar perkawinan dengan banyak pria. Sikap Teresa ini menunjukkan bagaimana ia sudah mengadaptasi kebudayaan kaum flower children yang sedang melanda Amerika saat itu. Hal ini, seperti juga di dalam The Color Purple, merupakan perwujudan teori lames Stuart Olson mengenai adaptasi kebudayaan' Di sisi lain, Teresa sebenarnya masih `dekat' dengan ke-Kristen-an tersebut -- ia tetap menginginkan putranya dibaptis dan masih membutuhkan `bantuan' Tuhan untuk mengusir setan_ Ke-ambivalensi-an sikap Teresa disebabkan akibat tidak tertanamnya nilai-nilai agama Kristen dalam diri Teresa sehingga ia mudah terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh lain seperti gerakan flower children dan juga masalah superstitious.
Di dalam Love Medicine, ambivaiensi tampak dalam hal di satu sisi masyarakat Indian sudah memeluk agama Kristen, akan tetapi di sisi lain masih memegang kepercayaan aslinya. Hal ini berhubungan dengan kekecewaan para tokoh tersebut akan nasib mereka sebagai bangsa Indian. Kemiskinan, standar hidup yang buruk, kehidupan yang sulit membuat mereka beranggapan bahwa Tuhan tidak memperhatikan bangsa Indian. Hal ini membuat mereka beralih ke dewa-dewa mereka. Tapi untuk kembali sepenuhnya ke kepercayaan aslinya juga merupakan suatu hal yang mustahil karena telah hilangnya `cara-cara berdoa' yang banar- secara Indian.
Dari pengkajian atas ketiga novel tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa tokoh-tokoh utama dalam ketiga korpus tersebut: Celle, Shug, Nettie, Teresa, Lipsha, Marie dan Gordie adalah para marginal man -- mereka hidup di antara dua kebudayaan: kebudayaan kaum mayoritas kulit putih dan kebudayaan mereka masing-masing sebagai kaum minoritas. Konflik akibat pertemuan kebudayaan itu terealisasi dalam sikap dan tindakan mereka yang ambivalen tersebut dalam memeluk agama Kristen sebagai salah satu unsur dari kebudayaan masyarakat mayoritas kulit putih. Faktor sejarah masa lalu dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat minoritas tersebut di tengah masyarakat mayoritas berperan besar dalam mempengaruhi sikap mereka dalam mengadaptasi kebudayaan masyarakat mayoritas.

"
1995
S14157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Dahana
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2000
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>