Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marthin Palolo T.P.H.
"ABSTRAK
Krísis yang sedang dialamj Indonesia teiah memberikan implikasi yang cukup
berat bagi setiap perusahaan terutama untuk memperoleh pembiayaan hutang
perbankan dalaim rangka ekspansi perusahaan. Sedangkan bila ekspansi tidak dilakukan
maka perusahaan tidak akan mampu mempertahankan pertumbuhan penjualan dan dapat
kalah dalam persaingan yang semakin meningkat. Oleh sebab itu PT Kimia Farma telah
melakukan penawaran umum sahamnya kepada publik untuk memperoieh dana
masyarakat sebagai alternatíf selain pembiayaan hutang. Namun konsekuensi dan atas
tindakan perusahaan tersebut adalah perusahaan harus membenkan informasi perusahan
kepada publik secara transparan.
Pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi bagi investor juga menawarkan
keuntungan seiring dengan resiko yang melekat pada wahana investasi ini. Semakin tinggi
tingkat keuntungan yang diharapkan seorang investor maka semakin tinggi pula resiko
yang harus dihadapinya. Untuk itu seorang investor yang bijaksana akan melakukan
analisis yang matang sebelurn mengambil keputusan membeli, menaban atau menjual
suatu saham. Salah satu bentuk analisis yang dapat dilakukannya adalah analisis
fundamental.
Analisis fundamental dengan metode top down approach dimulai dengan analisis
perekonomian makro, analisis industri dimana perusahaan berada, dan analisis perusahaan.
Analisis makro diantaraflYa membahas analisis terhadap vanabel-vartabel perekonornían
makro, seperti pertumbuhifl ekonomi, kebijakan moneter dan fiskal, inflasi, dan tingkat
suku bunga. Sedangkan analisis industri dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
anaiisis five force (Porter,I9» yaitu melihat kekuatan-kekuatan yang akan mengancam
prolitabilitas perusahaan. Sementara itu analisis perusahaan adalah melihat kondisi dan
kinerja perusahaan di masa lalu dan sekarang untuk memperkirakan prospek perusahaafl di
masa yang akan datang. Yang dilakukan dalam analisis perusahaan antara lain analists
terhadap laporan keuangan, strategi perusahaan, dan penghitungan nilai intrinsik saham
dengan menggunakan Free Cash Flow to The Firm Model.
Berdasarkan analisis fundamental yang dilakukan dengan Free Cash Flow ?o The
Firm Model, diperoleh indikasi nilai intrinsik saham sebesar Rp 281,00 per lembar saham
dengan kisaran nilai antara Rp 119,00 hingga Rp 605,00 per lembar saham. Selanjutnya
investor membandingkan indikasi nilai ini dengan harga pasar saham tersebut untuk dapat
menentukan apakah harga tersebut undervalued atau overvalued. Tetapi dengan
berjalannya waktu yang selalu diikuti dengan adanya ketidakpastiafl, kesimpulan tersebut
dapat saja berubah. Hal ini disebabkan proyeksi yang dibuat sudab tidak sesuai lagi dengan
kondisi yang terjadi sehingga kesimpulan akhir yang diperoleh dapat berubah.
"
2001
T5523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Bagiarta
"Berlakunya UU No. 36 tahun 1999 menubah paradigma penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi, baik untuk badan penyelenggara maupun jenis jasa yang akan dilayani oleh para operator. Dengan kompetisi yang sangat ketat tersebut memicu kreatifitas setiap pelaku bisnis untuk selalu berusaha menjadi terdepan yang berdampak terhadap kinerja perusahaan itu sendiri. PT Telkom Tbk dengan kemampuan, pengalaman serta infrastruktur yang dimiliki berusaha untuk menjadi terdepan dengan melakukan inovasi-inovasi mengikuli perkembangan teknologi komunikasi yang sangat dinamis perkembangannya. Sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi domestik dan internasional, diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya sehingga secara fundamental sahamnya makin menarik untuk dilirik oleh penanam modal (investor). Pembicaraan mengenai nilai sebuah saham juga menyangkut perkiraan prestasi perusahaan di masa depan yang dinilai dari kinerja keuangan selama waktu tak terhingga, yang dapat diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Dalam penulisan karya akhir ini, penulis akan mencoba menganalisis kinerja keuangan dan menilai harga saham PT Telkom, Tbk, dengan melakukan analisis laporan keuangan selama periode tahun 2001-2005.
Sedangkan dalam penilaian harga saham dilakukan analisis fundamental sebelum membuat asumsi-asumsi untuk peramalan earning perusahaan mass depan. Dalam melakukan penilaian fair value dari PT Telkom Tbk penulis menggunkan n letode discounted cash flow valuation dengan membandingkan metode penilaian Free Cash Flow to Equity de^gan F''nsh Flow to the Firm, dan mempertimbangkan pengaruh lingkungan di mana perusahaan melakukan usahanya dengan melakukan top-down analysis sebelum membuat asumsi untuk meramalkan prospek perusahaan di masa datang. Dari hasil analisis kinerja keuangan PT Telkom, Tbk, secara umum menunjukkan bahwa kinerja keuangan Telkom dari tahun 2001 - 2005 menunjukkan pertumbuhan yang membaik. Sedangkan basil perhitungan valuasi terhadap saham PT Telkom, Tbk diperoleh intrinsic equity per share sebesar Rp 6.649,00 serta intrinsic firm per share sebesar Rp 6.369,00. Dengan rnembandingkan nilai tersebut dengan current market price (share (tanggal 29 Desember 2005) sebesar Rp 5.900,00 maka dapat dikatakan bahwa saham PT Telkom, Tbk berada pada posisi undervalue rata-rata sebesar Rp 609 per Iembar sahamnya.
Kasus ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak yang berkepentingan, baik bagi manajemen perusahaan serta para penanam modal (investor). Bagi perusahaan, pemilihan strategi yang tepat yang didasarkan pada prediksi ke depan sebelum melakukan strategi tersebut, akan mengurangi resiko ketidakpastian dalam pelaksanaannya. Bagi investor, mengingat bisnis telekomunikasi memiliki potensi yang cerah di masa depan, dan berdasarkan perhitungan nilai intrinsik saham ini berada pada posisi undervalued, maka PT Telkom, Tbk merupakan alternatif yang baik untuk berinvestasi dan disarankan untuk mengambil posisi buy (beli).

Since UU No.36 Year 1999 (Government regulation) begin to rules, paradigm of all telecommunication operator has change from monopoly to become competition, for both operation and product that served. Tight competition will create creativity from all businessman in objective to become the leader, by which will effect companies own productivity. PT. TELKOM Tbk, with its ability, experiences, and infrastructures, commit to become the leading company by creating new innovation in communication technology where evolution is very dynamic. As a telecommunication operator for domestic and international region, Public hopes that PT Telkom will increase its productivity, in which fundamentally will increase its share value and automatically will interest investors. The value of a share is depend on company achievement in the future based on finances evaluation during several period of time, which can be evaluated from finances activity evaluation that was released periodically.
Related to the thesis, writer will analyze finances report of PT.Telkom during period of 2001 - 2005. While on share value estimation, we will analyze fundamentals before making any assumption for Estimate Company earning in the future. In calculating fair value of PT. Telkom Tbk, writer will use discounted-cash-flow-valuation method by comparing free cash flow to equity with free cash flow to the firm, and also considering the surroundings/ environment where the company live, by conducting top-down analysis before making any assumption to predict company prospect in the future.
Result of analysis Finances activity of PT Telkom Tbk, generally that Management activity from year 2001 - 2005 shows a better growth. While valuation calculation to PT. Telkom,Tbk share we have intrinsic equity per share is Rp 6,648 while intrinsic firm per-share is Rp 6,369. Comparing those value with current market price/share (29 December 2005) by Rp 5,900.00, we can conclude that PT.Telkom, Tbk share is in undervalue position with average Rp 609 per share. We hope that this would give a benefit for all concerned parties, both management and investors- Company must choose the prefect strategy which based on future prediction before applying strategy in order to reduce uncertainty in implementation. Considering that telecommunication business has bright potency in the figure, and based on calculation in intrinsic value, this share is in undervalue position, therefore PT. Telkom,Tbk could be one of a good alternative to invest money (buy position)."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research was examining financial reporting timeliness (annual report)
that go public at Indonesia Stock Exchange. Indicator of characteristic information at capital
market is most actually information which timeliness. Timeliness constitutes main problem so
there is trend for public’s firms to mistiming deep to pass on financial statements to BAPEPAM.
The effect this research is subject to be analized discipline or compliance zoom that
gets bearing with financial reporting and to find empiric prove hits factors that regard corporate
finance reporting timeliness that go public at Indonesia Stock Exchange. Samples in this
research are 198 firms that go public at Indonesia Stock Exchange in year 2003 untill 2005.
This research used binary logistic’s regression by use of program SPSS 13. To determine and
chooses best fit model in hypothesis testing was done by estimation by use of two scenario.
Result of this research : (1) Size, age and insider ownership impact of corporate finance reporting
timeliness. (2) Debt to equity ratio, profitability and outsider ownership did not impact
of corporate finance reporting timeliness."
330 EKOBIS 11:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Donny Bima Herdjoeno
"Perkembangan rights issue di pasar modal Indonesia yang dimulai pada tahun 1989 semakin tahun terakhir ini. Pemahaman mengenai rights
issue merupakan salah satu tujuan skripsi ini. Sedangkan melalui studi lapangan, skripsi ini bertujuan meneliti pengaruh rights issue terhadap kinerja harga saham sekaligus menguji efisiensi bentuk setengah kuat pada Bursa Efek Jakarta. Studi kepustakaan dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui landasan teoritis dari rights issue dan efisiensi pasar. Pengaruh rights isssue terhadap kinerja harga saham diteliti melalui suatu event study di sekitar minggu pengumuman dan minggu terjadinya ex-right. Penelitian ini mengambil sampel saham-saham yang melakukan rights issue di lingkungan Bursa Efek Jakarta pada periode Januari - 0ktober 1994. Dalam mengestimasi imbalan normal saham digunakan tiga buah metode, yaitu: Market Adjusted Return Method, Simple Market Model, dan AC Method-Market Model. Hasil penelitian dengan ketiga metode menunjukkan bahwa meskipun terdapat imbalan abnormal rata-rata yang signifikan sebelum tanggal pengumuman namun tidak terdapat indikasi yang menunjukkan antisipasi pasar terhadap informasi akan adanya right issue. Setelah tanggal pengumuman didapati adanya suatu reaksi positif dari pasar terhadap pengumuman rights issue selama enam minggu yang ditunjukkan adanya imbalan abnormal rata-rata yang positif walaupun nilainya tidak signifikan. Reaksi positif ini kemudian diikuti adanya penurunan nilai imbalan abnormal rata-rata hingga satu minggu sebelum akhir masa pengamatan yang diperkirakan karena setelah saham memasuki masa masa exright terjadi koreksi harga yang tajam sehingga mengakibatkan adanya abnormal loss yang signifikan. Adanya imbalan abnormal yang signifikan pada minggu ex-right serta abnormal loss yang signifikan pada beberapa minggu setelah minggu pengumuman dan minggu ex-right menunjukkan bahwa Bursa Efek Jakarta belum memasuki efisiensi pasar bentuk setengah-kuat. Penelitian efisiensi pasar modal hendaknya diperkuat oleh penelitian-penelitian sejenis dengan perbaikan pada jumlah sampel dan metodologi penelitiannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Kirana
"ABSTRAK
Informasi mengenai harga saham maupun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham sangat penting untuk diketahui oleh investor sebelum memutuskan investasi di pasar modal. Pada umumnya fluktuasi nilai pasar saham disebabkan oleh perubahan dalam pendapatan/laba perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan. Hal ini menyebabkan
'nilai perusahaan' menjadi ukuran yang sangat penting bagi investor dalam mengambil keputusan pembelian suatu saham.
Penelitian ini dibuat untuk menghitung kinerja perusahaan-perusahaan Farmasi yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (2000-2002) yang kemudian diregresi terhadap harga sahan1. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan (EVA, ROE, PER, DER dan PBV) berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil dari penelitian ini didapat ditarik kesimpulan bahwa harga saham di pasar modal tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang tercermin pada, ROE, PER, PBV, DER dan EVA, karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil regresi, tidak lebih dari 47% dari perubahan harga saham yang dipengaruhi oleh ROE, PER, PBV, DER, dan EVA, 53% dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti sentimen pasar, rumor, kondisi pasar uang Indonesia, faktor internal selain fundamental ekonomi, suku bunga deposito, devaluasi, pertumbuhan ekonomi, kondisi ekonomi makro, situasi politik dan perubahan kebijakan pemerintah baik dalam biAang ekonomi industri maupun dunia usaha nasional.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Irman Robinson
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimbim Satya Saputra Goenawan
"Pertumbuhan pengguna telepon genggam memberikan dampak positif terhadap tumbuhnya sektor telekomunikasi hingga mencapai 13,61% CAGR selama 2000 – 2017. Pertumbuhan yang masif tersebut sayangnya tidak mampu mengimbangi biaya yang terjadi di sektor tersebut sehingga mengakibatkan kerugian pada level net income. Hal tersebut memberikan kemungkinan atas penilaian yang ambigu terhadap nilai perusahaan sacara wajar. Oleh karena itu, penilitian ini bertujuan untuk mengungkapkan nilai wajar perusahaan pada sektor telekomunikasi dengan objek penelitian PT XL Axiata Tbk. Penelitian melibatkan metode discounted cash flow to firm dengan proyeksi laporan keuangan hingga 10 tahun dengan bantuan 5 tahun historis sebagai tahun dasar. Ada pun data yang digunakan untuk basis proyeksi laporan tersebut bersumber dari informasi publik yang melingkupi makroekonomi, industri, dan perusahaan. Penulis menemukan bahwa harga saham PT XL Axiata Tbk. tidak merepresentasikan nilai wajar perusahaan, dimana harga saham berada pada nilai undervalued.

The growth of mobile phone users has a positive impact on telecommunications sector’s growth reaching 13.61% CAGR during 2000 - 2017. Unfortunately, that massive growth inadquately offset the costs incurred resulting losses on net income for years. It leads to the possibility of an ambiguous assessment regarading the value of the company in this sector. Therefore, this research aims to reveal the fair value of companies in the telecommunications sector with PT XL Axiata Tbk. as an object. The study involves a discounted cash flow to firm method with 10-years financial statement projections that is helped by 5 historical years as base-year. The data used for the projection derived from public information covering macroeconomics, industry, and companies. The research finds that the share price of PT XL Axiata Tbk. does not represent the fair value of the company which the share price is currently standing at undervalued.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Prasetyo Utomo
"Tujuan dari Penelitian dalam tesis ini adalah pertama mengetahui nilai perusahaan terutama dalam sektor minyak dan gas bumi menggunakan metode analisa financial. Dan untuk menganalisa strategy investasi termasuk "hidden agenda' apabila ada, untuk mengakusisi blok/lapangan tua seperti BP West java/ONWJ Block , dan yang ketiga untuk membandingkan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah akusisi dilakukan. Analisa Valuasi menggunakan DCF for equity, Free Cash flow Valuation to Firm(relative valuation and contigent claim valuation if possible) with calculation of cost of equity , cost of debt (if any) and WACC.

The Objective of ths research which tried to be achieved in ths thesis are, first to understand the valuation of the company especially oil and gas sector before acquisition using proper financial analysis methods. And to analyze investment spending strategy including hidden agenda if any, to acquire mature block like BP West java/ONWJ block and third , is to compare the copany performance before and after acquisition. Analysis valuation by using discounted cash flow for equity, cash flow valuation to the firm, with calculation of cost of equity, cost of debt(if any) and WACC
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T40783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharam Angga Pratama
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh Analisis financial distress, size dan book to market terhadap stock return perusahaan. Penelitian dilakukan pada 170 perusahan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai dengan 2017. Financial distress diukur menggunakan Altman Z-Score. Hasil regresi menggunakan model fixed effect menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh financial distress dan book to market terhadap stock return. Hanya size yang berpengaruh negatif signifikan terhadap stock return.

ABSTRACT
This study aims to investigate the relationship of financial distress risk and the stock returns of financially distressed firms listed on Bursa Efek Indonesia. Non-financial firms listed on BEI are taken from the time-period of 2010-2017. Altman Z-Score ―bankruptcy prediction model‖ is used for the prediction of financial distress risk and forecasted the distress risk firms listed on BEI. The panel data is used to get the empirical findings and showed that the financial distress risk and book-to-market equity effect are statistically insignificant to explain the stock returns of distress firms due to the inefficiency of market. However, size effect is significant in explaining the stock returns of distress firms. The study also reveals that it is important to predict financial distress risk with a better predictor in order to avoid the uncertainties in BEI."
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>