Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52147 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Berliana Monika
"Beragamnya kebutuhan setiap orang dalam bepergian, membuat banyak pihak berupaya dalam memenuhi kebutuhan transportasi tersebut. Bagi banyak orang di kota-kota besar, khususnya di Jakarta, alat transportasi merupakan salah satu alat yang cukup vital bagi keperluan mobilitas mereka balk untuk sekolah, bekerja, kuliah, dan berbagai keperluan lain. Seperti halnya trend model busana, pengulangan model mobil pun mengalami siklus yang sama. Bila pada
dekade 70-an di Indonesia sempat dibanjiri dengan sejumlah mobil mini, maka pada tahun 2000-an ini juga terjadi pengulangan popularitas mobil mungil bermesin kurang dari 1000 CC. Oleh sebab itu, dengan masuknya mobil mungil ke indonesia atau yang lebib dikenal dengan City car membuat banyaknya perubahan trend yang benlaku terutama bagi segmen-segmen tertentu.
City car yang ada di indonesia antara lain adalah Suzuki Karimun, KIA Visto, Daewoo Matiz,
Hyundai Atoz dan berbagai merek lainnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, kemudian dilakukan penelitian yang bertujuan :
1. Untuk mengetahui awareness target pasar terhadap kehadiran City car di Indonesia
2. Untuk mengetahui motivasi konsumen menggunakan City car
3. Untuk mengetahui preferensi target pasar terhadap atribut-atribut produk City car
4. Untuk mengumpulkaTi informasi mengeflai persepsi konsumen pemakai City car terhadap
produk/merek-merek City car yang ada di Indonesia saat ini
Riset pemasaran yang dilakukan diawali dengan exploratory research (riset kualitatif)
yang terdiri dari secondary data analysis & individual in depth interview. Kemudian dilanjutkan
dengan descriptive research (riset kuantitatif). Mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya, maka metoda pengumpulan data primer dilakukan dengan cara self administered survey (Non Probability Sampling). Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 120 orang/responden dengan metoda Convenience Sampling. Sedangkain Data sekunder didapatkan melalui Internet, artikel majalah, koran, buku-buku dan melakukan wawancara dengan 2 ATPM City car yaitu PT Indomobil Niaga Internasional ( ATPM Suzuki Karimun) dan PT Hyundai Mobil Indonesia (ATPM Hyundai Atoz). Hasil survey kemudian dianalisis dengan menggunakan metoda distribusi frekuensi, cross tabulation analysis, analisis faktor, analisis atribut ( Importance &
rating analysis).
Hasi; penelitian pada karya akhir ini antara lain:
Dari sisi awareness, merek suzuki Karimun menempati Top of mind awareness atas merek City car, sedangkan peringkat pertama untuk pengujian unaided awareness
ditempati oleh merek Kia Vista. Dalam pengujian aided awareness, lebih dari 90% responden rnengetahui ketiga merck City car yaitu Suzuki Karimun, Kia Visto dan Hyundai Atoz, sedangkan sebanyak 65% responden mengetahui merek Daewoo Matiz sebagai City car. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki awareness yang cukup tinggi atas City car merek Karimun, Atoz dan Visto. Sedangkan awareness atas Matiz sebagai City car kurang kuat.
Iklan TV memegang peranan penting dalam mengkomunikasikan City car kepada target konsumen. Sedangkan iklan media cetak (koran maupun majalah) dan hasil penelitian merupakan media yang digunakan oleh responden Untuk menekan informasi mengenai City car secara lebih mendalam.
Terdapat kesesuaian antara alasan/motivasi responden dalam menggunakan City car dengan fungsi/kegunaan City car yang ingin ditawarkan/diberikan oleh pan
ATPM/Produsefl City car kepada konswten, yaitu nilal ekonomis dan tillai Iingkungan City car yang sesuai dengan kondisj kota yang padat.
Atribut harga & keawetan mesin merupakan atrihut yang dianggap sangat penting oleh para responden. Sedangkan atribut jumlah dealer dan warna dianggap tidak terlalu penting oleh para responden.
Persepsi responden atas City car sebagian besar adalah mobil yang simpel/praktis, mobil yang compact/mungil, mobil yang hemat BBM dan berfungsi sebagai alat transportasi dalam kota.
Penilalan responden atas atribut-atribut keempat merek City car yang menjadi obyek penelitian ini sebagian besar belum dapat memenuhi harapan konsumen/responden atas City car saat ini.
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagal benkut:
Para ATPM/Produsen City car sebaiknya mengkomunikasikan konsep City car di Indonesia kepada target konsumen dengan frekuensi yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi timbuinya kesalahpahaman dalam benak konsumen mengenai konsep City car di Indonesia.
Para ATPM/Produsen City car selain mengkomunikasikan mengenai konsep City car itu sendiri sebaiknya juga mengkomunikasikan mengenai produk/merek mereka dan keunggulannya agar awareness target konsumen akan merek City car tersebut meningkat. Beberapa media seperti melalui iklan TV atau media cetak berdasarkan
hasil penelitian merupakan media yang efektif untuk mengkomunikasikan hal
tersebut.
Para ATPM/Produsen City car di Indonesia saat ini sebaiknya melakukan riset pasar secara untuk mengetahui perubahan trend yang terjadi di pasar saat ini atas persepsi dan harapan target konsumen akan City car saat Ini.
Para ATPM/Produsen City car sebaiknya lebih mengembangkan Research & Product Development Department agar dihasilkan inovasl-inovasl baru atas City car untuk memperbaiki kualitas City car yang ada di pasar saat ini. Inovasi/Perbaikan kualitas City car tersebut misalnya dalam hal bentuk/desain yang lebih menarik, mesin yang lebih tahan lama/awet, mesin dengan penggunaan BBM yang lebih hemat, dll.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang disebabkan oleh adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain adalah metoda sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling sehingga tingkat keacakannya tidak teruji. Namun demikian, persepsi konsumen terhadap City car di Indonesia diperkirakan homogen, sehingga keterbatasan peneliti dalam menggunakan metoda ini
diharapkan tidak menimbulkan tingkat kesalahan yang besar.
Selain itu jumlah merek yang diuji dalam penelitian ini hanya sebanyak 4 merek. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kelelahan responden dalam mengisi kuesioner. Keempat merek City car yang diuji dalam penelitian ini dipilib berdasarkan urutan masuknya merek-merek City car tersebut ke Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Danardono Agus Sumarsono
Fakultas Teknik, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuarta Ilham Partama
"Fenomena Pabrik Pintar pada era Industri 4.0 yang dipercaya memiliki banyak keunggulan dianggap sebagai momentum yang tepat untuk merevitalisasi sektor manufaktur yang kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia semakin menurun setiap tahunnya. Meskipun demikian penerapan Pabrik Pintar tidaklah mudah karena memiliki berbagai tantangan. Beberapa penelitian tentang Industri 4.0 yang telah dilakukan mengabaikan analisis tentang tantangan yang akan dihadapi dalam penerapannya. Selain itu dibutuhkan penelitian yang lebih spesifik terhadap industri tertentu dan dengan keadaan negara tertentu dalam menerapkan Pabrik Pintar Industri 4.0. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Pabrik Pintar pada industri manufaktur otomotif di Indonesia menggunakan multi criteria decision making (MCDM) yang disebut Best Worst Method (BWM). Hasil penelitian menunjukan bahwa masalah kompleksitas dalam mengintegrasikannya, tingginya biaya investasi, dan kurangnya infrastruktur digital menjadi tiga tantangan prioritas. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pedoman agar terciptanya penerapan Industri 4.0 yang sukses sehingga Pabrik Pintar dalam industri manufaktur otomotif dapat tercapai.
Everyone is talking about smart factories of Industry 4.0. Many believe this phenomena provides the right momentum to revitalize the manufacturing sector which in the last several years has shown a decline in its contribution to the Indonesian economy. However, the implementation of smart factories, is not without challenges, and studies on i4.0 thus far have not really addressed these challenges. In fact, a more thorough study on smart factories of i4.0 is needed for a specific industry within a certain country condition. This study aims to analyze the implementation of smart factories in the automotive manufacturing industry in Indonesia using multi-criteria decision making, called the Best Worst Method (BWM). The results will show the complexity of system integration, high investment costs, lack of digital infrastructure are the three challenges to be prioritized. Results of the study are expected to provide a guideline for a successful implementation of Industry 4.0 for smart factories in the automotive manufacturing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprianto
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui service quality/kualitas pelayanan mempunyai pengaruh secara langsung yang signifikan terhadap loyalitas nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk, dan untuk mengetahui peran interaksi service quality/kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah sebagai moderating variable dalam mempengaruhi loyalitas nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk. Metode analisa yang digunakan adalah metode Structural Equation Model (SEM) dengan jumlah responden sebanyak 114 yang tersebar dari seluruh wilayah Jabodetabek. Responden dalam penelitian ini merupakan nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk yang sedang memanfaatkan pembiayaan komersial Bank BTN Syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif variabel service quality/kualitas pelayanan secara langsung terhadap variabel loyalitas nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Service quality/kualitas pelayanan memiliki peran yang besar dengan mendukung kepuasan nasabah dalam mempengaruhi loyalitas nasabah. Hal ini terlihat dari nilai koefisien kualitas pelayanan (servqual) dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah yaitu sebesar 0,232, dan nilai signifikansi lebih besar dari 1,96. Sehingga peran interaksi service quality/kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah sebagai moderating variable dalam mempengaruhi loyalitas nasabah Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk cukup besar.

ABSTRACT
This study aims to determine service quality has a significant direct effect on customer loyalty Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk, and to determine the role of interaction of service quality and customer satisfaction as a moderating variable in influencing customer loyalty Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk. Analysis method used is the method of Structural Equation Model (SEM) with the number of respondents 114 were scattered from all over the Greater Jakarta area. Respondents in this study are customers Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk is utilizing commercial financing BTN Syariah. Results of this study indicate that there is a significant influence and positive service quality variabel directly toward the customer loyalty Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk. Service quality has a major role in supporting the customer satisfaction influencing customer loyalty. This can be seen from the coefficient of service quality and customer satisfaction on customer loyalty that is equal to 0.232, and a significance value greater than 1.96. So that the role of interaction of service quality and customer satisfaction as a moderating variable in influencing customer loyalty Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk big enough"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nuryanto
"ABSTRAK
Salah satu produk pakaian jadi yang cukup populer hingga kini adalah celana
jins yang beredar luas di pasar Indonesia. Market size celana panjang jins di wilayah
Jabotabek diperkirakan mencapai 304,8 juta lusin, sedangkan di Jakarta jumlahnya
mendekati 156,8 juta lusin (Corinthian Infopharma Corpora, 1999) dan saat ini disi
oleh berbagai merek baik dari dalam negeri maupun merek luar negeri yang masuk
melalui kontrak lisensi.
Lois jins sebagai salah satu pemain dengan merek lisensi dari luar negeri
termasuk perusahaan yang berusaha untuk menghadapi tingkat persaingan cukup
ketat karena semakin gencarnya strategi masing-masing produsen dalam memasarkan
produk jins. Masalah yang dihadapi adalah belum teridentifìkasinya pandangan
konsumen, terutama sehubungan dengan keinginan mengembangkan target pasar yang
dibidik Lois. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan
informasi mengenai persepsi konsumen terhadap Lois jins dan mengetahul nilai yang
terbentuk dalam benak konsumen mengenai atribut-atribut Lois jins. Dengan
demikian diharapkan hasil analisis persepsi konsumen dapat memberikan masukan
untuk kebijakan perusahaan, khususnya dalam penetapan strategi pemasaran
perusahaan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain riset eksploratori dan
deskriptif. Riset eksploratori terdiri atas kegiatan focus group discussion dan
penelusuran kepada pihak manajemen perusahaan, sedangkan survey berdasarkan
riset deskriptif cross-sectional siudy dengan metode pengumpulan data self-
administered survey. Data dikumpul kan dari survey kuesioner kepada 100 orang
responden yang merupakan konsumen jins dan tiriggal di Jakarta. Analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif, asosiatif dan tingkat kepentingan atribut.
Kegiatan focus group discussion (FGD) memberikan masukan mengenai
atribut-atribut yang berpengaruh dalarn pengambilan keputusan oleh konsumen ketika
akan membeli celana jins. Selanjutnya materi FOD dijadikan masukan untuk
menyusun format pertanyaan pada kuesioner yang akan disebarkan. Dari 132
responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, terdapat 89 orang yang mampu
memberikan penilaian terbadap atribut Lois karena memiliki atau pernah memakai
celana jins dengan merek tersebut. Merujuk kepada jawaban pada kuesioner ternyata
merek pakaian jins Lois berada pada peringkat yang lebib rendah top of mind
awareness setelah merek Levi?s dan Lea. Bagi mereka yang memilikinya, merek Lois
dipandang scbagai merek yang terkenal, namun perusahaan sebaiknya tetap
melakukan strategi pemasaran yang lebih balk karena berdasarkan temuan penelitian
masih ada konsumen yang memiliki produk Lois tetapi menyatakan bahwa mereknya
?agak terkenal?. Hasil penelitian perlu dicermati karena walaupun posisi Lois
dibawah Levis dan Lea, persentasenya awarenessnya jauh lebih kecil dibandingkan
dengan kedua merek tersebut.
Hasil analisis terhadap data kuesioner yang telah diolah menunjukkan temuan
bahwa atribut-atribut utama Lois jins dipersepsikan positif oleh konsumen. Kualitas
produk Lois dikategorikan ?baik?, nyaman dipakai dan jenis bahan yang digunakan
?bagus?. Atribut-atribut Lois secara Iengkap menurut penilaian konsumen (top of two
boxes) setelah konsumsi adalah sebagai berikut : kualitas balk, nyaman dipakai, jenis
bahan bagus, warna menarik, desain/model trendi, ukuran pas, merek terkenal, iklan
di majalah menarik, penataan counter menarik dan harga mahal.
Mengingat Lois memiliki produk yang telah dinilai positif oleh konsumennya,
maka sebaiknya perusahaan berusaha untuk senantiasa melakukan komunikasi dan
pengembangan produk secara berkelanjutan.. Hal ini diperkuat oleh temuan bahwa
bagi mereka yang memilikinya, merek Lois dipandang sebagai merek yang terkenal
sehingga merupakan potensi yang cukup baik untuk mendapatkan loyalitas konsumen.
Segmentasi yang dituju Lois jins tidak jauh berbeda dengan komposisi
mayoritas konsumen pembeli produk Lois dalam penelitian, yaitu kelompok strata
ekonomi sosial menengah. Fakta ini dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dalam
penentuan kebijakan produknya. Lois jins dapat melakukan event marketing dan Iebih
menekankan pada program positioning secara konsisten dan aktif sehingga dapat
membangun image merck yang kuat di mata konsumennya."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zharfan Ainun Azka
"Industri otomotif merupakan backbone pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan sembilan kuartal berturut-turut mencatatkan pertumbuhan positif (Q2 2021 - Q2 2023). Indonesia juga termasuk dalam enam besar negara dengan manufaktur mobil terbesar di Asia pada 2021 dan penjualan mobil terbesar di Asia Tenggara pada 2023. Namun, pertumbuhan ini meningkatkan potensi limbah industri. Solusi berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi potensi limbah yang meningkat seiring pertumbuhan industri, dan prinsip ekonomi sirkular menawarkan pendekatan yang mengubah model linear menjadi sirkular, meminimalisasi penggunaan sumber daya, serta limbah. Penelitian ini mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat penerapan ekonomi sirkular di industri otomotif Indonesia melalui studi literatur dan validasi oleh ahli menggunakan metode Content Validity Index (CVI) dan Modified Kappa. Hubungan antarfaktor dianalisis menggunakan metode DEMATEL berbasis ANP. Penelitian ini mengevaluasi 18 faktor pendorong dan 18 faktor penghambat yang dikelompokkan dalam 5 dimensi. Faktor pendorong utama adalah proses bisnis yang peduli lingkungan dengan bobot 10,66%, sedangkan faktor penghambat utama adalah kurangnya keahlian dengan bobot 7,15%. Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk merumuskan strategi untuk mengatasi faktor penghambat dan mengoptimalkan faktor pendorong.

The automotive industry is the backbone of Indonesia's economic growth, consistently recording positive growth for nine consecutive quarters (Q2 2021 - Q2 2023). In 2021, Indonesia ranked among the top six largest car manufacturers in Asia and had the highest car sales in Southeast Asia in 2023. However, this growth also brings an increased potential for industrial waste. Sustainable solutions are needed to address the rising waste generated by the industry's expansion. The circular economy principle offers an alternative solution by transforming the linear model into a circular one, minimizing resource use and waste production, and maintaining material utility. This research identifies the drivers and barriers for implementing the circular economy in Indonesia's automotive industry through literature studies and expert validation using the Content Validity Index (CVI) and Modified Kappa methods. The relationships among the validated factors were assessed using the DEMATEL-based ANP method. The study evaluates 18 driving factors and 18 inhibiting factors across five dimensions. The primary driving factor is environmentally friendly business processes with the weight of 10.66%, while the main inhibiting factor is a lack of expertise with the weight of 7.15%. The findings of this research can be used to formulate strategies to overcome the barriers and optimize the drivers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edysri Hermayudha Pratama
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai analisis multi atribut dalam mobil MPV, obyek penelitian ini adalah Toyota Kijang Innova dan Nissan Serena. Diteliti atribut ndash; atribut yang muncul dalam mobil medium MPV dan bobot skor atribut, setelah didapat persepsi konsumen mengenai atribut, lalu dibuat dua perbandingan antara analisis multiatribut dengan total atribut dan 6 atribut utama dari cut off nilai atribut diatas 80 dan frekuensi atribut yang banyak disebut, dan dilihat perbedaan yang muncul, menganalisis karakteristik latar belakang user Toyota Kijang Innova dan Nissan Serena terhadap pemilihan kendaraan MPV serta menyusun strategi bauran pemasaran Toyota Kijang Innova agar dapat memperbaiki pangsa pasarnya dalam persaingan di industri mobil MPV. Penelitian ini adalah kombinasi penelitian eksploratori dan penelitian kualitatif dengan analisis multiatribut dan analisis deskriptif, dengan mencari atribut yang muncul dan bobot skor terkait atribut yang penting dalam mobil medium MPV. Koleksi data dengan menyebar kuesionerdan pilot test terkait bobot skor atribut dan kemunculan atribut dengan bertanya kepada para pengguna mobil MPV. Hasil penelitian menemukan bahwa meskipun Toyota Kijang Innova mengalami kekalahan atribut dalam besaran uang muka, model, desain interior, dan besaran bunga kredit tetapi awareness Toyota Kijang Innova lebih tinggi. Hal ini berarti Toyota Kijang Innova perlu merancang ulang strategi bauran pemasaran dari product strategy, price strategy,dan marketing communication strategy agar dapat memperbaiki pangsa pasarnya.

ABSTRACT
This thesis discuss about multi attribute analysis in medium MPV car category, this object of research are Toyota Kijang Innova and Nissan Serena. Various attributes that appear in MPV car category have been researched and also importance weight of each attributes. After researcher gain customer perceive about attributes, then conduct two comparative analysis between multiattribute analysis with total attributes and 6 primary attributes from cut off attribute value upright 80 and attributes frequency that appear many times, and also observe the differences between, analysis background character of Toyota Kijang Innova and Nissan Serena user so researcher could synthesis marketing mix strategy for Toyota Kijang Innova so increase its market share in competitive market of multi purpose vehicle car industries. This research are combination of exploratory and qualitative research with multiattribute approach and descriptive analysis. Data collection from questionnaire and pilot test include importance weight and attributes to user of MPV car. Research result find that Toyota Kijang Innova lose in downpayment rate, model, interior design, and credit rate but still have better awareness than other competitor. This research make sure that Toyota must improve and redesign marketing mix consept from product, price, and marketing communication strategy so could improve its market share."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Ardiani
"Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami persepsi konsumen terhadap kualitas merek obat anti nyamuk bakar, dengan membandingkan antara merek Baygon dengan merek Tiga Roda, sehingga dapat menjadi masukan bagi para produsen obat anti nyamuk untuk menyusun strategi komunikasi pemasaran yang efektif
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan wawancara tatap muka langsung dan menggunakan kuesioner terstruktur.
Sampel penelitian ini adalah 86 orang pria dan wanita yang tinggal di wilayah Jabotabek, berusia 18 sampai 55 tahun, berasal dari kelas sosial ekonomi A+ hingga C+, dan menggunakan obat anti nyamuk jenis bakar merek apa saja secara teratur. Sample ini dipilih berdasarkan teknik pengambilan sample multilevel stratified random sampling.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi konsumen bakar terhadap obat anti nyamuk jenis bakar merek Baygon berbeda secara signifikan dibandingkan dengan merek Tiga Roda- Merek Baygon memiliki persepsi kualitas yang cenderung lebih baik dan lebih mendekati ke arah produk yang ideal jika dibandingkan dengan merek Tiga Roda. Hal ini disebabkan oleh kekuatan merek yang telah dimiliki oleh Baygon selama bertahun-tahun.
Merek Baygon memiliki kekuatan pada atribut-atribut yaitu: Baygon dipercaya sebagai produk untuk kelas menengah, sangat bagus untuk mengusir serangga lain selain nyamuk, dan sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan kekuatan merek Tiga Roda terletak pada atribut-atribut sebagai berikut: merek Tiga Roda dipercaya tidak mengandung terlalu banyak hahun kimia yang berbahaya dan harganya sama sekali tidak mahal, Hal mi
membuktikan bahwa merek Tiga Roda mempunyai peluang untuk bisa merebut pasar Baygon sedikit demi sedikit.
Bagi para produsen dan marketer yang bergerak di industri obat and nyamuk bakar, terutama bagi produsen merek Baygon dan merek Tiga Roda, disarankan untuk melakukan pendekatan atau komunikasi pemasaran yang menonjolkan atribut-atribut yang lebih unggul yang dimiliki oleh masing-masing merek dibandingkan pesaingnya
"
2001
T341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Nugraha
"ABSTRACT
Tantangan pemasar dalam persaingan merek adalah meningkatkan ekuitas
mereknya, karena ekuitas merek yang tinggi bisa menciptakan keuntungan yang tinggí
pula dan juga akan menciptakan loyalitas serta memberi peluang bagi perusahaan untuk
menawarkan produk dengan barga yang sesuai dengan perceived quality dari konsumen.
Merek juga dapat diasosiasikan dengan country of origin (negara asal), dimana
negara asal ini berpengaruh dalàm menilai suatu produk. Konsumen cenderung
mempunyai kesan tertentu pada produk yang dihasilkan oleh suatu negara, seperti Jerman
dengan kemajuan teknologinya, atau Perancis dengan fashion-nya.
Penelitian ini difokuskan urituk memberikan gambaran yang mendekati mengenai
pengaruh negara asal terhadap penilaìan kesan atrihut kualitas dan barga untuk kategori
produk otomotif.
Bentuk penelitian yang dilakukan dengan descripflve analysis. Survei dilakukan
dengan metode self-administrated survey di wilayah DKI Jakarta dengan jumlah
responden 140 orang. Variabel utama yang diukur adalah tingkat kesesuaian mobil
dengan negara asal, perceived quality perceived price asal negara Korea, Jepang, Eropa
dan Amerika Serikat
Dalam tingkat kesesuaian, produk Eropa memiliki persepsi kesesuaian yang tinggi
diikuti Amerika Serikat, Jepang dan Korea. Untuk atribut kualilas produk Eropa juga
memiliki posisi tertinggi diikuti oleh Amerika Serikat, Jepang dan Korea. Sedangkan
persepsi responden terhadap harga yang sesuai dan mobil Korea yang terendah, disusul
oleh Amerika Serikat, Jepang dan yang tertinggi adalab Eropa.
Dalam penelitian dengan uji paired sample i-Test dihasilkan antara lain
perbedaan yang signifikan terhadap negara asal, kecuali persepsi antara Korea dengan
.Jepang yang tidak ada perbecIa yang signifikan. Kemungkiflan dikarenakan kedua
negara tersebut berada di Asia, atau adanya perpsi bahwa Korea merupakan ?plagiat?
dari Jepang dalam industri otomotif.
Pada atribut kualitas dengan uji paired sample t-Test, produk Korea dengan
produk Eropa memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal teknologi. Sedangkan antara
produk Jepang dengan Eropa seria antara Jepang dengan Anierika Serikat tidak terdapat
perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang signifikan juga terjadi antara mobil Eropa
dengan mobil Amerika Serikat dalam kineija mesin dan teknologi yang canggih. Hal ¡ni
menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap atribut kualitas dan setiap negara asal
cenderung sama, kecuali dalam hal teknologi.
Pada segi harga yang sesuai cenderung memiliki perbedaan yang nyata antar
setiap negana asal kecuali untuk harga mobil Jepang dengan Amerika Serikat.
Dari perceptual map tentang atribut kualitas terlihat bahwa Eropa masih unggul
dalam atribut kualitas kendaraan bennotor secara umum dibandìngkan ketiga negara
pesaingnya. Sedangkan untuk Korea masih relatif rendah dibandingkan dengan negara
lainnya, akan tetapi ?gap? yang terjadi tidak terlalu jauh.
Terdapat implikasi strategis bagi marketer otomotif dan setiap negara asal Bagi
produk Korea yang menempati urutan terendah daLam segala hal (penilaian persepsi
negara asal, atribut kualitas serta harga, sebaiknya dalam jangka pendek untuk tema
komunikasi kepada konsumen para pemasar mobil Korea dapat menciptakan suatu
asosiasi positif negara asalnya dimata konsumen Sedangkan rencana jangka panjang,
Korea Iebih memperhatikan dalam hal kualitas jangan sampai mereka mendapat cap
sebagai produk ?plagiat? Jepang. Bagi produk Jepang dapat mengevaluasi tentang tema
komunikasi produk mereka, karena persepsi terhadap produk mereka yang sudah
berubah.
Sedangkan produk Eropa untuk rencana jangka pendek sebaiknya dalam
melakukan tema komunikasi lebih menonjolkan keunggulan dalam hal teknologi, kinerja
mesin, akselerasi & kecepatan dan eksterior, sehingga dapat menawarkan premium price
terhadap produk mereka ke pasar.
Terakhir bagi produk Amerika Serikat yang memiliki keunggulan persepsi dalam
hal perlengkapan keselamatan harus tetap dapat dipertahankan, disamping juga hams
mengkomunikasikan bahwa atribut kualitas secara keseluruhan kendaraan Amerika
Serikat tidak jauh berbeda dengan kualitas kendaraan Eropa. Hal ini dapat dilihat dan
hasil persepsi responden terhadap atribut kualitas kendaraan secara keseluruhan, dimana
Amerika Serikat menempati urutan kedua dibawah Eropa.
"
2003
T5275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Antania Hanjani
"Persaingan pasar global semakin kompetitif, begitu juga dengan industri otomotif Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh positif di 2019. Kini produsen mobil asal Cina turut bersaing untuk memasarkan produknya di Indonesia. Country image merupakan salah satu hal penting yang konsumen pertimbangkan untuk mengevaluasi kualitas dari sebuah produk. Sebelumnya konsumen Indonesia menganggap produk otomotif asal Cina merupakan produk murahan yang berkualitas rendah, namun kini anggapan tersebut kian bergeser. Salah satu produsen mobil asal Cina, DFSK (DongFengSokon) pada pertengahan 2018 memperkenalkan salah satu produk SUV-nya yaitu DFSK Glory 580. Bersamaan dengan hal tersebut, perusahaan juga menggunakan strategi pemasaran dengan menggunakan celebrity endorser yaitu Agnez Monica yang diklaim dapat mencerminkan citra dari produk DFSK Glory 580. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak country image yang terbagi dalam cognitive country image dan affective country image terhadap product image serta purchase intention. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi success driver dari strategi celebrity endorser terhadap purchase intention produk DFSK Glory 580. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 211 responden yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya, dan data diolah melalui Structural Equation Modeling dengan software AMOS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua komponen kognitif dan afektif pada country image memiliki pengaruh signifikan terhadap product image, begitu juga dengan product image terhadap purchase intention. Dan ketiga faktor pendorong kesuksesan strategi celebrity endorser yang berpengaruh signifikan terhadap purchase intention adalah attitude toward brand, familiarity of the brand, dan brand fit of the endorser and the brand.

The global market competition is getting intense, as well as the automotive industry in Indonesia that has been predicted will grow positively in 2019. Today, Chinese car manufacturers flock to market their products in Indonesia. Previously, consumers perception about Chinese automotive products were considered as low quality inexpensive products, but now the trend is shifting. Country image become one of the important things for consumer to evaluate the quality of products. In the middle of 2018 DFSK (DongFengSokon), one of Chinese car manufacturer launched their SUV product, DFSK Glory 580. In conjunction with the launch of their new product, DFSK also took Agnez Monica as the celebrity endorser to promote and also be the reflection of their products. The purpose of this study is to investigate the impact of country image (cognitive and affective) toward product image and purchase intention. And also investigate the success driver of marketing strategy by using celebrity endorser on purchase intention of DFSK Glory 580. There are 211 respondents domiciled in Jakarta and surround areas that participated in this survey. The data processed with Structural Equation Modeling through AMOS 23 software. The study shows both two components of country image cognitive and affective has significant impact to product image, and also product image to purchase intention. And there are three out of four  endorsers success driver that has significant impact to purchase intention of DFSK Glory 580, they are attitude toward brand, familiarity of the brand, and brand fit of the endorser and the brand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>