Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60718 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hedwigis Esti Riwayati
"Labor absorption hardly depends on the economic capacity and in the absence of market imperfection, the labor will be allocated efficiently among sectors. However, the assumption is hardly found in reality, and this give us a space to identify the explanatory variable of labor absorption. This research analyze the sectoral labor absorption based on J. Ladent model that internalize the demographic variable together with economic variable.
We apply this model to analyze the sectoral labor absorption in Cental Java using annual basis data from 1978-1999, and simulate the sectoral labor absorption under three different scenario; quo, optimist and pessimist scenario. The result shows labor absorption is highly correlated to labor quality, economic capacity and investment. Based on simulation, we-find that any shock on demographic or economic variable yield unequal impact on labor absorption accros sector. We find strong causality between GDP and national unemployment, and labor absorption. We also conform the lack of foreign capital investment as the main source of in-optimal leading sector development. "
2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Ignatia Rohana
"Penelitian ini akan melihat bagaimana pola struktur ekonomi dan pola penyerapan tenaga kerja sektoral di 30 propinsi pada kurun waktu I980-2000 di Indonesia. Fokus penelitian ini diarahkan pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di wilayah tersebut dan pada analisis kebijakan perencanaan tenaga kerja di Indonesia.
Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan pendekatan demometrik guna membangun model makro demoekonomi regional yang dimodifikasi dari model penyerapan tenaga kerja yang digunakan oleh J.Ledent. Secara prinsip, model demometrik ini menggabungkan model ekonometri dan model demografi. Dalam hal ini, variabel seperti jumlah penyerapan tenaga kerja regional dihubungkan dengan variabel populasi (dengan memperhatikan unsur tingkat kelahiran dan kematian), netmigration, output, dan upah melalui suatu model ekonometri di 30 propinsi pada 9 sektor.
Ditemukan hasil bahwa struktur ekonomi Indonesia secara nasional mengalami perubahan dari sektor pertanian ke sektor-sektor lainnya. Akan tetapi, berdasarkan propinsi, propinsi-propinsi Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Lampung, Maluku, Malut, NTB, NTT, Sulsel, Sulteng, Sultra, Sulut, Sumbar, dan Sumut masih bertumpu pada sektor pertanian; dan propinsi-propinsi Babel, Bali, Banten, DIY, DKI Jaya, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, NAD, Papua, Riau, dan Sumsel sudah bertumpu pada sektor manufaktur, sektor perdagangan-hotel-restoran, sektor jasa, dan sektor bangunan. Sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja walaupun dengan upah yang lebih rendah dan upah di sektor-sektor lainnya. Namun di propinsi-propinsi Bali, Banten, DIY, DKI Jaya, Jabar, Jateng, Jatim, dan Kaltim, ke-9 sektor sudah saling mendekat. Adanya peningkaran dan penurunan dalam jumlah penyerapan tenaga kerja ini disebabkan oleh perubahan populasi, net migration, output, dan juga upah. Bahkan terjadi pergeseran penyerapan tenaga kerja antar sektor dan antar propinsi."
2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hedwigis Esti Riwayati
"Tesis ini menggambarkan penyerapan tenaga kerja menurut lapangan usaha (sektoral), dengan memilih Propinsi Jawa Tengah sebagai daerah observasi. Model yang digunakan dalam tesis ini didasarkan pada model J. Ledent yang berjudul Regional Multiplier Analysis: a Demometric Approach dengan daerah observasi di Tucson Arizona, USA.
Variabel yang digunakan selain variabel ekonomi juga digunakan variabel demografi. Persamaan yang dipakai dalam tesis ini terdiri dari 14 (empat belas) persamaan regresi dan 5 (lima) persamaan identitas. Semua persamaan tersebut merupakan persamaan yang simuttan dan over identrfikasi. Data yang dipakai adalah data time series dengan periode tahun 1978-1999 yang sebagian besar diambil dari data yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Untuk mengolah data dan melakukan simulasi ex-post dan ex-ante digunakan program komputer eviews. Dalam membuat simulasi ke depan yaitu tahun 2000 - 2005, dilakukan dengan 3 (tiga) skenario, dengan menggunakan variabel tingkat pengangguran nasional (.NUNR) dan variabel PDRB Propinsi Jawa Tengah menurut lapangan usaha (dalam juta rupiah atas dasar harga konstan 1993), sebagai variabel simulasi. Dari ketiga skenario tersebut memberikan hasil yang pada dasarnya sama, yaitu untuk penyerapan tenaga kerja menurut lapangan usaha (sektoral) di Propinsi Jawa Tengah (dalam jiwa/orang) dari tahun 2000-2005 mengalami peningkatan. Untuk pegawai negeri Sipil serta jumlah kelahiran dan jumlah kematian di Propinsi Propinsi Jawa Tengah (dalam jiwa/orang) mengalami penurunan. Sedangkan untuk tingkat pengangguran lokal Jawa Tengah (dalam %) dan pendapatan rill perkapita Jawa Tengah (dalam rupiah atas dasar harga konstan 1993) dari tahun 2000 - 2005 mengalami peningkatan.
Model dalam tesis ini baik untuk membuat simulasi ke depan dan dapat digunakan atau diaplikasikan di propinsi lainnya.
Daftar Acuan : 37 acuan (1976 - 2000)"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T1638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indah Nikensari
"Economic growth give some hope on labor absorbtion in economic sectors. It can be seen from trends after crisis that unemployement is rising overtime. This study tends to look on structural impact of growth in industrial and trade sector to labor absorption in Indonesia. The result is labor absorption projection in economic sectors within 2003-2007"
2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suratman
"Pemerintah daerah Kalimantan Barat telah membuat rencana kebijakan untuk membangun wilayah perbatasan. Rencana tersebut terfokus pada tiga hal: (1) kapasitas pembangunan wilayah perbatasan; (2) pembangunan ekonomi perbatasan; dan (3) pembangunan sosial budaya wilayah perbatasan. Studi ini bermaksud menganalisa dampak dari kebijakan pembangunan wilayah perbatasan terhadap kinerja perekonomian Kalimantan Barat dengan didasarkan atas hasil simulasi kebijakan yang menggunakan matriks Sistem Neraca Sosial Ekonomi Kalimantan Barat pada tahun 2000. Sebagai perbandingan, studi ini juga bermaksud menganalisa kinerja perekonomian Kalimantan Barat dengan skenario tanpa intervensi kebijakan di wilayah perbatasan. Temuan simulasi kebijakan ini menunjukkan bahwa kebijakan pembangunan dan wilayah perbatasan dapat meningkatkan kinerja perekonomian dari Kalimantan Barat. Dengan menerapkan kebijakan ekonomi wilayah perbatasan akan memberi dampak yang signfikan bagi pertumbuhan ekonomi, pendapatan rumah tangga dan pendapatan dan sektor produksi."
2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
N. Haidy Ahmad Pasay
"Angka pengangguran tenaga kerja terdidik terus meningkat setiap tahunnya. Dari 8,59 juta penganggur ditahun 2010, 4,8 juta di antaranya adalah penganggur terdidik. Sementara itu, lama mencari kerja mencapai11 bulan. Metode Heckman Dua Tahap digunakan untuk menduga upah minimum yang diinginkan danMetode OLS untuk menduga lama mencari kerja serta berdasarkan karakteristik sosial, demogra, danregional. Lama mencari kerja bagi yang berpendidikan tinggi lebih lama daripada yang berpendidikanrendah. Upah minimum yang diinginkan dengan karakteristik sosial, demogra, dan regional angkatan kerjaberpendidikan tinggi lebih besar daripada yang lainnya."
2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Syafitri
"Labor productivity could be direct measurement of human capital quality as it shows the amount of output that the labor can produce. McConnel and Brue (1995) define labor productivity as ratio between produced output and working hour at certain level of wage.
Our research try to analyze the labor productivity on manufacture sector and its explanatory variables by applying cross section data of medium scale industries on 1996 in Indonesia. The estimation result shows the positive significance of education level, the more educated labor will yield higher productivity. We also try to internalize gender issue and we find the more female worker employed, the less productivity of labor force, and consequently will lowering the wage level.
Those findings conform not only Human Capital theory by Nelson-Phelps (1966), Lucas (1998) and Aghion and Howitt (1998), but also conform the theory of wage discrimination based on gender as previously stated by Byron and Takahashi (1989) and Hansen and Wahlberg (1997)."
2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiq Nur Rizal
"Abstract
Improving the quality of human resources through education is believed as one of the solutions to reduce poverty. World attention to education in global ?Education For All program? and the ?Millennium Development Goals?, suggests that basic education become central program in reducing poverty. If there was a linear relationship between education and income, improved education at basic level would not increase revenues substantially. This study aim is analyzing the role of labor education level toward poverty. Using panel data, this study found that basic education level of labor has a significant role to increase poverty, whereas higher education levels of labor significantly reduce poverty in Indonesia.
Abstrak
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan diyakini sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kemiskinan. Kepedulian dunia internasional terhadap pendidikan dalam gerakan global ?Pendidikan Untuk Semua? dan ?Tujuan Pembangunan Milenium?, menegaskan bahwa pendidikan dasar menjadi pusat untuk mengurangi kemiskinan. Ketika terdapat hubungan linier antara pendidikan dan pendapatan, maka meningkatkan pendidikan hanya pada tingkat pendidikan dasar tidak akan meningkatkan pendapatan secara substansial. Studi ini bertujuan untuk menganalisis peran jenjang pendidikan tenaga kerja terhadap kemiskinan. Menggunakan data panel, studi ini menunjukkan bahwa secara signifikan jenjang pendidikan dasar tenaga kerja berperan meningkatkan kemiskinan, sedangkan tenaga kerja dengan jenjang pendidikan lebih tinggi signifikan mengurangi kemiskinan di Indonesia."
2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Fitri Yuniasih
"Abstract
Indonesia has been still experiencing regional economic disparity problems, including in labour productivity. This study employs dynamic panel approach to analyze convergence and to identify determinants of regional labour productivity during the period of 1987-2011. The System Generalized Method of Moments (Sys-GMM) estimation results show that regional convergence process occurs with speed of convergence of 0.06518 per year. Physical capital stock, human capital stock, total trade, and real wage give positive impacts. Therefore, government should prioritize in overcoming labour productivity disparity in Eastern Indonesia in which are more unequal than in Western Indonesia where interventions should be greater for provinces with lower labour productivity.
Abstrak
Indonesia masih mengalami masalah terkait dengan disparitas perekonomian regional, termasuk dalam hal produktivitas tenaga kerja. Studi ini menggunakan pendekatan panel dinamis untuk menganalisis konvergensi dan mengidentikasi determinan produktivitas tenaga kerja regional selama periode 1987-2011. Model estimasi System Generalized Method of Moments (Sys-GMM) menunjukkan bahwa proses konvergensi regional terjadi dengan kecepatan konvergensi 0,06518 per tahun. Stok modal fisik, stok modal manusia, total perdagangan, dan upah riil ditemukan memberikan pengaruh positif. Pemerintah harus lebih memprioritaskan untuk mengatasi masalah disparitas produktivitas tenaga kerja di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang lebih timpang dibandingkan Kawasan Barat Indonesia (KBI) di mana intervensi harus lebih fokus terhadap provinsi-provinsi dengan tingkat produktivitas tenaga kerja yang lebih rendah."
2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Yudo Wicaksono
"Lucas - Rapping model is considered as successful model to explain the labor force in America. We are apply this model on Indonesian case to analyze the fluctuation of labor force and to know wether the shift on labor supply and unemployment is a function of current real wage or not. We also intend to analyze behaviour of household to respond the real wage change.
From demand side, we can trace out how deep the education role on labor force quality. The conclusion may be helpfull on determining appropriate policy on education sector.
We use data from BPS including Indikator Ekonomi dan Keuangan, Statistik Ketenagakerjaan (Sakernas), Keadaan Pekerja/Karyawan di Indonesia, Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS) or Survei Penduduk Nasional (Supas). The rest of data is collected from international sources such as Summers Hestona PennWorld Table, data Barro and Lee and data Bank Dunia."
2003
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>