Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36904 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roi Ramli
"ABSTRAK
PT GM merupakan perusahaan air mium mineral. Perusahaan ini
merupakan pelopor dalam industri air minum mineral. Sejak berdirinya
pada tahun 1973 hingga saat ini, perusahaan telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat.
Sampai saat ini (1992) perusahaan memegang tampuk pimpinan pasar
air minum mineral. Namun demikian memasuki periode usia dua
puluhan, perusahaan dihadapi dengan berbagai tantangan dalam
mempertahankan posisinya sebagai pimpinan pasar.
Melihat perkembangan PT GM selama ini, 15 perusahaan lain mengikuti
PT GM memasuki industri air minum mineral. Ke lima belas perusahaan
ini senantiasa mengancam kedudukan PT GM sebagai pimpinan pasar.
Pangsa pasar perusahaan dalam tiga tahun terakhir mengalami
penurunan.
Dalam menghadapi persaingan ini perlu dilakukan analisis peluang
dan ancaman pasar. Analisis peluang dan ancaman pasar didasarkan
pada lingkungan usaha makro maupun mikro.
Analisis yang dilakukan mengungkapkan peluang usaha PT GM sebagai
berikut :
a. Lingkungan usaha demografi menunjukkan bahwa jumlah , komposisi
usia maupun penyebaran penduduk mendukung perkembangan usaha
PT GM.
b. Lingkungan usaha scsial budaya, dimana kesadaran akan hidup
sehat semakin bertambah dan timbulnya gaya hidup yang lebih
konsumtif, membentuk lingkungan usaha yang juga mendukung
perkembangmn usaha air minum mineral PT GM.
c. Lingkungan usaha ekonomi dimana tingkat pendapatan masyarakat
semakin meningkat dan perkembangan berbagai infrastruktur
perekonomian menunjang perkembangan usaha PT GM.
d. Lingkungan usaha teknologi, ditandai dengan perkembangan teknologi
pengemasan, pengolahan air dan distribusi turut pula menunjang
perkembangan usaha PT GM.
e. Lingkungan politik dengan serangkaian deregulasi utuk inembentuk
perekonomian pasar yang bersaing juga menunjang perkembangan
usaha PT GM.
f. Lingkungan pesaing menunjukkan jumlah pesaing yang meningkat
namun demikian ditinjau dan pangsa pasar, tingkat produksi
niaupun kapasitas produksi, PT GM masih sangat mengungguli
berbagai pesaingnya.
g. Lingkungan konsumen sesuai dengan profilnya ditunjang dengan
analisis demografi, ekonomi dan sosial budaya dalam lingkungan
makro menunjukkan potensi pasar yang sangat tuas.
h. Lingkungan penyalur menunjukkan bahwa ketersediaan penyaur
bagi PT GM sangat banyak dengan tingkat penyebaran yang
luas. hal ini menunjang perkembangan usaha PT GM.
i. Lingkungan pemasok menunjukkan bahwa berkat perkembangan
teknologi, pasokan kemasan secara tuas dapat diperoleh PT GM.
Pasokan tenaga kerja yang merupakan elemen yang sangat penting
dalam usaha PT GM menunjukkan bahwa secara kwantitatif
ketersediaan tenaga kerja bagi PT GM sangat luas.
Berbagal ancaman usaha yang terungkap dari analisis lingkungan
usaha PT GM terdri dari :
a.Lingkungan teknologi yang terus berkembang dengan pesat telah
memungkinkan lahirnya berbagai produk substitusi seperti : berbagai0
minuman sari buah, teh, kopi dan lain-lain yang menggunakan
bahan baku ekstrak kimiawi.
Berkat perkembangan teknologi telah berkembang pula mesin
penyaring air (water purifier) yang praktis dan dapat dipergunakan
oleh perkantoran maupun rumah tangga.
b. Lingkungan pesaing menunjukkan perubahan yang sangat besar
dalam struktur persaingan. Dan semula hanya terdapat PT GM
sebagai satu satunya produsen, hingga pada tahun 1991 terdapat
15 perusahaan pesaing.
c. Lingkungan konsumen sebagai akibat berubahnya struktur persaingan
dalam industri air minum mineral sebagaimana dijelaskan diatas
menghadapi penawaran yang lebih banyak. Hal ini memungkinkan
timbulnya perilaku pembelian mencari pilihan (variety seeking
behaviour). Perilaku pembelian ini juga ditunjang oleh faktor
lain seperti nilai pembeliazi yang rendah, tingkat diferensiasi
yang terbatas, informasi yang terbuka dan tidak adanya biaya
pengalihan bagi konsumen.
Hal ini merupakan perubahan lingkungan yang mengancam
perkembangan usaha PT GM karena beralihnya konsumen dan
PT GM sebagai pimpinan pasar ke pesaing lain dapat terjadi
dengan mudah.
d. Lingkungan penyalur, dimana karakteristik umum yang dimiliki
adalah berskala kecil, bermodal rendah, dengan manajemen
penjualan yang Jemab tidak mendukung perkembangan usaha PT
GM dalam penyaluran produknya untuk konsumen perkantoran
maupun perhotelan yang membutuhkan pelayanan yang tinggi dalam
bentuk kesinambungam pasokan maupun ketaatan pada prosedur
pembelian dan pembayaran.
e. Lingkungan pemasok mengidentifikasikan bahwa dengan perkem
bangan lingkungan demografi, sumber air pegunurigan di pulau
Jawa dan Bali semakin terbatas.
Pasokan kemasan menunjukkan bahwa nilai tambali yang tinggi
yang dibentuk oleh industri kemasan, memberi dampak yang besar
pada harga pokok produk PT GM.
Pasokan tenaga kerja menunjukkan bahwa secara kwalitatif pasokan
tenaga kerja yang ada masih memerlukan peningkatan dalam
ketrampilah untuk dapat memberikan pelayanan yang tinggi pada
konsumen dalam usaba meningkatkan daya saing perusahaan.
Faktor kunci keberhasilan usaha yang dapat disimpulkan dan analisis
yang telah dilakukan adalah :
a. Citra merek yang tinggi untuk mernbentuk loyalitas konsumen
pada produk perusahaan ditengab persaingan yang semakin banyak.
b. Mutu produk yang tinggi untuk mendukung citra dan membentuk
diferensiasi yang sulit diikuti pesaing.
c. Volume penjualan yang tinggi dalam rangka senantiasa memper
tahankan biaya per unit yang rendah dan mendesak produk
pesaing dan pasar.
d. Harga yang bersaing untuk melawan serangan pesaing.
e. Penguasaan surnber pasokan air pegunungan pada tempat terdekat
dan pasar sasaran, penguasaan tcknologi kemasan dan pengetubangan
metode transportasi untuk menjamin kesinambungan pasokan dan
mengendalikan harga pokok yang rendait. Disamping itu peningkatan
ketrampilan tenaga kerja untuk meningkatkan pelayanan meningkatkan
daya saing PT GM.
Dengan mengacu pada peluang, ancaman dan faktor keberhasilan
usaha yang telah diidentifikasi , PT GM sebagai pimpinan pasar
dapat mempertahankan pangsa pasarnya dengan menerapkan strateji
pemasaran yang ineliputi :
a. Segmentasi pasar dan pemilihan pasar sasaran yang secara tajam
untuk dapat melayani lingkungan konsumen yang tuas tersebiit
secara efektif dan mengidentifikasi berbagai pasar yang baru.
b. Penempatan posisi produk pada kedudukan yang paling sulit
diserang pesaing yakni posisi produk dengan kwalitas tertinggi.
c. Strateji produk yang sesuai dengan penempatan posisinya di
pasar yaitu menghasilkan produk dengan mutu tinggi disertal
dengan strateji yang senantiasa memperpanjang dan memperbanyak
¡ini produk untuk menciptakan berbagai fighting product (produk
unggul) dalam menangkal pesaing dan memperluas pasar.
d. Strateji harga premium sesuai dengan penempatan posisi produk
disertai dengan berbagai strateji diskriminasi harga untuk melawan
pesaing.
e. Strateji distribusi yang senantiasa, berorientasi pada pem
bangunan jaringan distribusi yang seluas-luasnya disertai
dengan peningkatan kemampuan pelayanan konsumen untuk
mendukung terciptaflYa volume yang tinggi dan mendesak produk
pesaing dan tempat pemasaran di segala penjuru wilayah
pemasaran.
f. Strateji promosi yang senantiasa diarahkan pada pembentukan
citra produk yang tinggi untuk membentuk loyalitas maupun
untuk menarik pelanggan baru."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Syabandi Ismayadi; Handy Starman
"ABSTRAK
Dengan peraturan deregulasi yang bertujuan lebih mengga
lakkan perdagangan luar negeri di sektor non migas, PT. Moya
Zamzami Utama (MZU) ikut berpartisipasi dalam kegiatan
mengekspor sebesar 65 % hasil produksinya yakni air mineral
ke beberapa negara tujuan antara lain : Australia, Timur
tengah, Malaysia, , Sirigapura dan lain sebagainya. Prospek
ekspor cukup bagus karena diimbangi dengan banyaknya permin
taan luar negeri terhadap air mineral termasuk Singapura.
Dalam memasuki pasaran internasional PT MZU mempunyai
beberapa kebijaksanaan pemasaran yang cukup dapat diandalkan
baik menyangkut mutu produk yang baik maupun penetapan
harga, namun masih menghadapi kendala dengan adanya per
saingan yang cukup tinggi dalam segmen pasar termasuk Singa
pura antara lain pada saluran distribusi yang digunakan
dalam memasarkan produk dan sarana maupun prasarana yang
tersedia untuk menunjang aktivitas tersebut.
Oleh karena itu kami sebagai penulis tertarik untuk
menelaah dengan, menganalisis situasi eksternal, internal,
strateji alternatif dan pemilihan cara terobosan melalui
penulisan Karya akhir. Dengan memanfaatkan sarana dan prasa
rana yang dapat menunjang aktivitas pemasaran internasional
tersebut, PT. MZU dapat mengantisipasi permintaan pasar
Singapura.
Dalam melakukan penulisan karya akhir ini digunakan
kerangka yang menganalisis pasar eksternal, internal perusa
haan, serta faktor?faktor yang digunakan untuk memilih cara
terobosan yang efektif.
Industri air mineral di Indonesia dalam kurun waktu
beberapa tahun terakhir tumbuh dengan pesat dan meningkatkan
kapasitas produksi dengan ekspansi melalui pendirian pabrik
pabrik baru. Realisasi eskpor PT. MZU sebagai salah satu
produsen air mineral di Indonesia berfluktuasi, tergantung
pada kondisi perekonomian dunia dan banyaknya memenuhi
permintaaan pasar di negara-negara Timur tengah melalui
rumah degang (trading house) di Singapura.
Kegiatan ekspor yang dilakukan oleh PT MZU adalah ekspor
tidak langsung berdasarkan pesanan dalam jumlah tertentu
dengan negara tujuan ekspornya adalah Singapura. Pasar
sasaran ini dipilih berlandaskan pada karakteristik pasar
Singapura yang merupakan negara dengan luas relatif kecil,
tingkat bunga simpanan relatif tinggi dan tingginya inves
tasi asing serta memiliki pelabuhan persinggahan yang baik
dengan dukungan perekonomian nasional yang terus meningkat.
Perdagangan internasional di Singapura juga diperkuat oleh
banyaknya rumah dagang yang berfungsi sebagai perantara
pemasaran. Nilai ekspor Singapura sebagian besar merupakan
hasil dari kegiatan mengekspor kembali (re-ekspor) dan
produk?produk yang sebelumnva di impor dan negara lain.
Dalam hal Perdagangan air mineral dunia, Singapura memiliki
nilai dan volume impor yang lebih besar dan nilai dan
volume ekspornya, karena keadaan terbatasnya sumber daya.
air yang dimiliki bila dibandingkan dengan negara?negara
lain. Maka dengan metode Indeks Spesialisasi Perdagangan
(ISP) yang memperoleh hasil daur hidup produk air mineral
di Singapura berada pada tahap pengenalan produk.
Dalam melakukan analisis terhadap suatu cara terobosan
yang efektif dilakukan analisis tentang potensi penjualan
pasar sasaran, infrastruktur pemasaran, pertumbuhan ekonomi,
resiko politik negara sasaran, dan analisis terhadap adapta
si produk serta komitmen manajemen perusahaan. Dari hasil
analisis dalam kasus produk air mineral PT. MZU di Singapu
ra, ternyata strateji terobosan yang selama ini dilakukannya
adalah melalui ekspor tidak langsung. Untuk selanjutnya,
kegiatan ekspor langsung seyogyanya dilakukan oleh PT. MZU
karena memiliki manfaat antara lain :
? Mampu mengontrol sebagian /seluruh perencanaan pemasaran
internasional.
? Konsentrasi baik terhadap upaya pemasaran.
? Memperoleh informasi yang cepat dan pasar Singapura serta
umpan balik (feed back) untuk mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakukan.
;"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati Munir
"ABSTRAK
Industri Ban sebagal suatu industri yang Iebih bersifat labour intensif
dan teknoogi intensif, akan menyerap sumber daya tenaga kerja yang relatif
sangat besar selain teknologi dan modal. Perkembangan rekayasa dan teknologi
secara perlahan - lahan menggeser peranan dan kebutuhan tenaga kerja sejalan
dengan kesadaran manajemen atas tingginya upah yang cenderung meningkat
dari masa ke masa bagi negara berkembang maupun negara maju. Indikasi
inilah menyebabkan Indonesia sebagai negara berkembang dengan suatu
atribut tersedianya suplai tenaga kerja yang sangat besar, akan menjadi suatu
basis yang strategis dalam pengembangan industri Ban.
PT. Gajah Tunggal, selaku produsen swasta Nasional memanfaatkan
peluang dengan mendirikan Pabrik Ban di Indonesia pada tahun 1951.
Rekayasa Teknologi dan Pengawasan mutu di ambil langsung dari Inoue Rubber
Co, Ltd. Jepang. Keterlibatan dan alih teknologi dimulai dari pendirian fisik
pabrik, rancang bangun sampai pengawasan mutu hasil produksi.
Sebagai produsen swasta nasional, PT. Gajah Tunggal harus berhadapan
dengan para pesaing kuat tingkat dunia dalam percaturan pasar global. Tidak
ketinggalan para pesaing juga telah melakukan investasi langsung ( FDJ )
dengan mendirikan pabrik ban di Indonesia melalui fasilitas Penanaman
Modal Asing ( PMA) seperti : Bridgestone dan Good Year. Selain Brand
Image para pesaing diatas sudah di kenal di tingkat pemasaran global, juga
pasar domestik dikuasai dalam porsi cukup besar.
Pada awalnya sebagai Market dan Price Leader adalah Bridgestone yang
iebih dikenal karena mutu, kelayakan, dan kenyamanan yang lebih tinggi
dibanding merk lain. Menyadari ini semua, perusahaan dengan Gajah Tunggal
sebagai global image berusaha meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspor
sebagai global image berusaha meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspor
melalui kampanye media cetak dan elektronik secara gencar, disamping
meningkatkan hubungan dan kinerja para distributor.
Dari sisi proses produksi, PT. Gajah Tunggal menambah sarana dan
prasarana produksi serta meningkatkan alih teknologi secara berkesinambungan
dalam upaya mengantisipasi permintaan pasar yang cenderung naik, balk
dikarenakan pertumbuhan pasar itu sendiri maupun keyakinan masyarakat
terhadap produk Gajah Tunggal semakin tinggi, sekedar gambaran kapasitas
produksi perusahaan akan dikembangkan dan 3,5 juta sampal 5,25 juta ban per
tahun.
Perluasan kapasitas produksi selain untuk memenuhi pasar domestik
juga dimanfaatkan untuk Expansi Geografis. Dan untuk menjamin
kelangsungan pasok bahan baku produksi, perusahaan melakukan integrasi hulu
dengan mengambil alih PT Andayani Megah, PT. Filamindo Sakti, dan PT
Baja Langgeng Pratama. Sedangkan dari segi pasok sumber daya manusia
yang berkualitas, perusahaan mendirikan Balai Latihan ?Patigat? yang melatih
tenaga kerja sesuai dengan tingkat kejuruan yang dibutuhkan.
Dari segi keuangan, analisis ratio keuangan PT. Gajah Tunggal cukup
baik. Hal ini dapat terlihat dari disclosure perusahaan, selain itu tercermin pula
dari minat masyarakat terhadap saham PT. Gajah Tunggal. Dalam
perkembangan pasar global dewasa ini, sebagai exportir ban ranmor Indonesia, terbesar, PT. Gajah Tunggal harus menghadapi tantangan dari pesaing - pesaing
dari China, Thailand dan Korea yang menggunakan keunggulan Overal Cost
Leadership sebagai strategi bersaing perusahaan.
Perlu disadari, peran pemerintah dalam hal ini sebenarnya banyak
diharapkan untuk secara langsung atau tidak langsung akan dapat menekan
harga PT. Gajah Tunggal dan pada gilirannya akan mampu mendorong kinerja
ekspor ban Gajah Tunggal mengisi pasar dunia. Sebagai contoh : Paket Juni
1993 yang membebaskan bea masuk beberapa bahan baku Impor.
Namun demikian masih banyak hal dan aturan yang perlu dibenahi
antara lain penurunan tarif impar bahan baku produksi, penghapusan birokrasi
yang berlebihan, dan aturan - aturan lain yang dapat menghambat laju ekspor
produksi dalam negeri.
Pada akhirnya, peran pemerintah diharapkari ikut pula mendorong
pengembangan industri nasional pada umumnya, dan pengembangan strategi
bersaing PT. Gajah Tunggal pada khususnya.
"
1996
T1728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Hartono
"Usaha jasa penerbangan berjadwal telah banyak mengalami beberapa perubahan dan dampak peraturan pemerintah maupun perubahan teknologi. Perubahan-perubahan situasi ekonomi, telah membawa peningkatan kesejahteraan dan pendidikan kepada masyarakat. Hal ini mengakibatkan perubahan selera konsumen pemakai jasa penerbangan menjadi meningkat. Perubahan ini mengubah nilai daripada pandangan konsumen terhadap keputusan untuk membeli suatu jasa/produk.
Fungsi pemasaran terus mengatisipasi perubahan nilai yang terjadi pada konsumenya. Untuk mengetahui perubahan nilai yang terjadi, maka diperlukan penelitian pasar, pesaing dan proses rantai nilai perusahaan.
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk memenangkan suatu persaingan usaha. Untuk memenangkan suatu persaingan, maka diterapkannya berbagai strateji yang bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan. Terjadi suatu paradigma strateji pemasaran dari waktu ke waktu yang pada intinya adalah membawa kepuasan kepada konsumen dan karyawan perusahaan.
Persaingan di industri jasa penerbangan berjadwal domestik di Indonesia pada mulanya bersaing melalui harga tiket pesawat. Sehingga terjadi perang tarif yang berkeianjutan yang akan membawa dampak negatif pada perusahaan itu sendiri dan penumpang pesawat. Dengan menurunkan tarif seminimun mungkin, akan berdampak pada penurunan kualitas jasa yang diberikan kepada penumpang.
Kemudian pada tanggal 20 Mei 1994, ditandatangani kesepaktan tarif INACA yang disetujui oleh seluruh perusahaan maskapai penerbangan domestik Indonesia. Terjadi pergeseran bidang persaingan, yang mulai mengarah pada persaingan dalam jasa pelayanan yang diberikan secara profesional.
Perusahaan penerbangan berjadwa! ini juga mendapatkan ancaman dari perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, sebagai akibat kebijaksanaan open sky yang disetujui oleh pemerintah Indonesia. Sehingga terjadi suatu persaingan yang global yang menuntut semakin tinggi profesional usahawan dalam menjalankan misi usahanya. Dengan demikian maka pelanggan mempunyai banyak pilihan untuk menentukan penerbangan yang dipilihnya, mau tidak mau setiap perusahaan penerbangan harus menyediakan nilai yang diinginkan oleh penumpang pesawat.
Lingkup strategi pemasaran ini melihat lebih jauh analisa industri dan persaingan yang terjadi di dalam industri penerbangan berjadwal. Kemudian melihat suatu analisa kreasi nilai, dilihat dan komponen komponen pendukung jasa pelayanan. Diharapkan terdapat suatu nilai yang diinginkan oleh konsumen, sehingga dapat dilihat suatu celah antara rantai nilai perusahaan dengan nilai konsumen itu sendiri. Rantai nilai proses perusahaan dengan pesaing bandingkan untuk melihat letak kelemahan komponen pendukung untuk mencapai misi yang diinginkan oleh konsumen.
Dengan konsep kreasi nilai, maka diharapkan terjadi suatu triangIe value added yang membawa manfaat pada kepuasan konsumen, karyawan, dan perusahaan. Proses pemberian nilai dan perusahaan kepada karyawan melalui pemasaran internal. Nilai yang diberikan perusahaan kepada konsumen dilakukan melalui pemasaran eksternal. Dan nilai yang sebenarnya terjadi adalah pada saat pemberian pelayanan dan karyawan kepada konsumen, yang biasa dìsebut pemasaran interaktif. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardjono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ambarwati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Haryadi Daryono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry C. Samuel
"Indonesia merupakan satu-satunya penghasil rokok kretek di dunia. Industri rokok kretek di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik, sehingga pangsa pasarnya di Indonesia dapat mengalahkan pangsa pasar rokok putih. Rokok kretek sekarang sudah di ekspor ke mancanegara.
Pada saat ini industri rokok Indonesia dikuasai oleh beberapa pabrik rokok besar seperti PT Djarum, PT Gudang Garam, PT HM Sampoerna, PT Bentoel. Keempat perusahaan inilah yang memiliki pasar rokok kretek terbesar di Indonesia.
Pertumbuhan industri rokok kretek tidak terlepas dari perubahan baik lingkungan makro ataupun operasional. Faktor lingkungan makro yang paling banyak mempengaruhi industri ini adalah peraturan pemerintah yang dikeluarkan setiap tahun dan agak sulit diantisipasi. Selain itu faktor sosial budaya dan perkembangan teknologi juga turuc. mempengaruhi industri rokok kretek di Indonesia.
Tanggal 1 April 1991, pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan stratifikasi industri rokok kretek. PT Djarum digolongkan sebagai perusahaan besar, bersama PT Gudang Garam. Selain itu juga diatur mengenai isi kemasan rokok dan harga jual perbatang rokok berdasarkan stratifikasi di atas.
Distribusi penduduk di Indonesia tidak rnerata. Keadaan demografis ini akan mempengaruhi pola distribusi produk. Masyarakat semakin sadar akan kehidupan yang lebih sehat, clan kegiatan merokok dianggap salah satu penyebab polusi lingkungan clan merusak kesehatan. Masalah kesehatan ini juga mempengaruhi penjualan rokok kretek.
Faktor lingkungan makro yang juga banyak mempengaruhi industri rokok kretek adalah perkembangan teknologi. Perkembangan teknik pendingin ruangan dapat mengurangi ruang perokok, tetapi sebalik.nya teknik pembuatan filter rokok mendorong perusahaan rokok untuk membuat rokok dengan kadar nikotin clan tar yang semakin rendah.
Faktor persaingan antar perusahaan, konsumen dan pemasok merupakan lingkungan industri yang amat mempengaruhi industri rokok kretek. Konsumen rokok kretek memiliki kekuatan yang besar dalam melakukan tawar menawar. Penasaran produk di atas harga psikologis konsumen mengakibatkan turunnya permintaan akan produk tersebut.
Pemasok juga merupakan faktor yang mempengaruhi perusahaan. Pasokan cengkeh merupakan ancaman bagi industri rokok kretek. BPPC, sebagai satu-satunya badan yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan penyanggahan dan pemasaran cengkeh, menetapkan harga jual cengkeh yang terlalu tinggi. Sedangkan cengkeh merupakan salah satu bahan baku utama pembuat rokok kretek.
Persaingan dalam industri rokok kretek di tahun 1991 pada kelas perusahaan besar terjadi antara PT Djarum dan PT Gudang Garam. PT Djarum memiliki kekuatan pada produk SKM, sedangkan PT Gudang Garam mengandalkan produk SKT. PT - Djarum lebih unggul dalam rasanya produk, yang bukan merupakan pertimbangan pertama konsumen dalam memilih produk rokok kretek, sedangkan PT Gudang Garam lebih unggul dalam bidang yang menonjolkan pada faktor faktor yang merupakan pertimbangan utama dalam pembelian rokok kretek.
Pada tahun 1991 PT Djarum mengalami penurunan penjualan yang cukup besar, sehingga pada tahun 1992 perusahaan Djarum digolongkan sebagai perusahaan menengah besar. Pada kelas ini akan ada tiga perusahaan yang bersaing, yaitu PT Djarum, PT Bentoel, serta PT H~ Sampoerna. Ketiga perusahaan tersebut memiliki karakteristik produk yang berbeda, produk PT HM Sampoerna menggunakan light top flavour, produk PT Djarum menggunakan medium top flavour, sedangkan PT Bentoel menggunakan heavy top flavour.
Ada dua jenis strateji untuk keunggulan bersaing yang dapat diterapkan oleh PT Djarum. Pertama dalam jangka pendek, PT Djarum sebagai pemimpin pasar perusahaan kelas menengah besar dapat menerapkan strateji melindungi pangsa pasar, atau jika mungkin rnelakukan perluasan pasar. Kedua dalam jangka panjang, jika PT Djarum dapat meningkatkan penjualan dan bersaing kembali dengan PT Gudang Garam pada kelas perusahaan besar, maka posisi PT Djarum adalah sebagai penantang pasar. Streteji yang dapat digunakan adalah persaingan langsung.
Pada tahun 1992, diasumsikan PT Djarum berada sebagai pemimpin pasar pada kelas menengah-besar, strateji pemasaran yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut: - Produk SKM dibuat semakin pendek dan ringan sesuai dengan perkembangan teknologi filter rokok, karena rokok ini ditujukan pada orang muda yang cenderung mengikuti perkembangan.
- Harga jual SKT sesuai dengan harga psikologis konsumen, karena produk ini ditujukan pada masyarakat berpenghasilan menengah.
- Promosi kedua produk hendaknya dilakukan dengan lebih selektif.
- Saluran distribusi yang digunakan adalah saluran distribusi yang telah digunakan selama ini, karena saluran distribusi tersebut telah cukup efektif.
Diharapkan dengan implementasi strateji ini maka PT Djarum dapat memperbaiki posisinya pada tahun 1992. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Widjaja
"Pernrograman paralel pada mesin berbasis transputer dengan menggunakan peranti lunak bantu konvensional, seperti INMOS ANSI C, temyata cukup mempersulit pemakai. Kesulitan tersebut timbul karena pemakai harus mengetahui berbagai rnasalah teknis pemrograman dan aspek mesin dari transputer itu sendiri. Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan membangun suatu wahana pemnograman paralel yang dapat rnenyembunyikan berbagai aspek teknis tersebut. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk membangun TransPVM, yaitu wahana pemrograrnan paralel berbasis message passing pada mesin berbasis tnnsuter, dengan mengimplernentasikan primitif-primitif dari Parallel Virtual Machine (PVM). Dengan TransPYM, pernrograman paralel dapat dinyatakan dalam sintaks PVM sehingga dapat diterapkan baik pada lingkungan PVM maupun TransPVM tanpa melakukan banyak perubahan pada program. Hasil yang diharapkan dari penelitian jul adalah: (1) TransPVM dapat memperrnudah pemrograman pada mesin berbasis transputer; (2) TransPVM dapat rnernpersingkat Ian gkah pemrograman yang diperlukan pada mesin berbasis transputer."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1985
S17404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadjedi Affandi
"PT Sri Jaya Pusaka adalah perusahaan yang meraasarkan peralatan penanganan pencemaran perairan yang disebabkan karena tumpahan minyak dengan merk Slickbar di Indonesia. Slickbar merupakan satu-satunya merk yang sudah diproduksi didalam negeri. Perusahaan ini tumbuh sejalan dengan pertumbuhan dunia perminyakan di Indonesia yang merupakan pasar utamanya.
Saat ini Slickbar telah memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Hal ini bukan berarti Slickbar tidak menghadapi adanya persaingan. Disisi lain pasar untuk peralatan ini mempunyai kemungkinan untuk berkembang. Slickbar saat ini berkepentingan untuk mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasainya. Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan suatu strateji yang efektif dibidang pemasaran guna mempertahankan pangsa pasar serta menghadapi pasar yang bakal berkembang. Strateji yang dimaksud adalah strateji bauran pemasaran yang merupakan perpaduan dari strateji harga, strateji produksi, strateji distribusi dan promosi. Strateji bauran pemasaran diperlukan karena bauran pemasaran merupakan sarana untuk mencapai tujuan pemasaran.
Dengan adanya strateji bauran pemasaran yang efektif yang disusun secara cermat diharapkan dapat menghadapi berbagai masalah dibidang pemasaran."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>