Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fox, James
"
"Tracing intellectual genealogies should be of particular interest to anthropologists. Genealogies are recognized as a significant way to link generations, to recognize predecessors and to trace origins. They are thus a primary basis for acknowledging participation in a tradition. The Islam tradition of learning, for example, though its use of isnad gives central importance to genealogy in affirming critical intellectual succession. And certainly in the much briefer tradition of anthropology, which only began to take shape in the early twentieth century, anthropologists were taught to make use of the 'Genealogical Method' as a means of research as well as a means of understanding.""
2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Vintage Books, 1960
301 ANT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Kuntjara
"Salah satu komponen dari kebijakan 'Pendidikan untuk semua' yang dilontarkan UNESCO adalah kesetaraan gender dalam pendidikan. Dalam kebijakan UNESCO tersebut dinyatakan bahwa menjelang tahun 2015, semua anak khususnya anak perempuan, memiliki akses kependidikan dasar secara cuma-cuma. Pendidikan untuk semua juga mengarah pada penghapusan kesenjangan gender dan mencapai kesetaraan gender dalam pendidikan. Beberapa strategi harus diikuti untuk mencapai tujuan tersebut. Isu-isu yang menyentuh perempuan dan kemampuan baca tulis seringkali berhubungan dengan masalah-masalah keadilan, produksi pengetahuan, dan demokrasi. Dalam sebuah masyarakat patriarkal, laki-laki memperoleh kuasa berdasarkan kelahiran dan keistimewaan (privelege) karena dominasi atas pihak subordinat termasuk perempuan. Cara perempuan memperoleh dan memproduksipengetahuan kerap kali berbeda dengan laki-laki. Perempuan sering melihat pengetahuanmereka sebagai afektif bukan kognitif, dan sebagai perasaan bukan pikiran. Alasan pemikiran moral perempuan seringkali melibatkan pertimbangan pengalaman pribadi, kepedulian dan keterhubungan, tawar menawar atas nilai-nilai yang bersifat absolut, tanggung jawab atashak dan pikiran yang didasarkan atas konteks dan narasi, dibanding dengan pemikirankognitif yang formal dan abstrak. Kemampuan baca tulis bagi perempuan dalam masyarakat multikultural perlu memperhatikan isu-isu di atas untuk mencapai kesetaraan gender. Strategi yang tepat perlu dilakukan sehingga perempuan Indonesia yang beragam dapat mengalami proses belajar yang mengakui sifat keperempuanan dan identitas mereka."
2005
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Juliana Wijaya
"Kajian alih kode dalam peristiwa tutur digunakan penulis untuk mengungkapkan hubungan yang kompleks antara penutur dengan pendengarnya. Alih kode memperlihatkan penggunaan footing, dan ia juga bersinggungan dengan aspek-aspek identitas, seperti sukubangsa, kelas sosial, jender, dll. Kajian dilakukan baik pada tataran mikro maupun makro. Pada tingkat mikro diperlihatkan bagaimana alih kode yang merupakan bagian dari penutur (merupakan strategi komunikasinya), yang diterima oleh pendengar. Pada kajian tingkat makro, penulis mengungkapkan perilaku linguistik dan paralinguistik penutur yang dalam interaksi dapat mengungkapkan identitas."
2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
David Hakken
"The volume is introduced with discussion of these mundane details not only because anthropologists are supposed to report context. We also wish to underline the role of AITs as enablers of the discussion of their cultural correlates that follows. While anthropologists have long encouraged global thinking, existing technologies allowed us to act on our thoughts with greater dispatch. We want this issue of JAI to have a similarly reverberating impact, broadening the issues on the agenda of both Indonesianist anthropology and cyberspace ethnography."
2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fedyani Saifuddin
"Salah satu persoalan dalam filsafat ilmu sosial adalah bagaimana menjelaskan (explain) tindakan-tindakan manusia yang beranekaragam secara ilmiah. Apakah kita dapat menerapkan metode-metode ilmu alam atau ada cara lain yang lebih tepat untuk menjelaskannya? Para ilmuwan sosial masih terus berupaya menemukan the best way untuk menjelaskan gejala-gejala sosial meskipun mereka tetap belum puas. Thomas Kuhn berpendapat bahwa ilmu sosial-tidak seperti ilmu alam-masih terlibat dalam diskusi metodologi yang tidak habis-habisnya karena belum mampu mencapai suatu kesepakatan mengenai paradigma-paradigma umum untuk membatasi masalah-masalah dan prosedur penelitian. Artikel ini berusaha mendiskusikan pandangan interpretive dari Clifford Geertz dalam mengkaji kebudayaan dan masyarakat serta kedudukannya dalam konstelasi metodologi ilmu sosial. Ada dua alasan mengapa perlu mendiskusikan masalah ini: (1) pandangan interpretive terhadap gejala-gejala sosial merupakan perkembangan penting dalam ilmu sosial selama dua dasawarsa; (2) C. Geertz yang banyak dipengaruhi teori sistem Talcott Parsons telah mengembangkan gagasan yang kaya dan luar biasa tentang bagaimana melihat dan menganalisis kebudayaan dan masyarakat. Perhatiannya tidak hanya pada masalah antropologi tetapi juga pada ilmu sosial umumnya."
2006
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M.A. Yunita Triwardani Winarto
"Sesuai dengan judul buku, tidak hanya refleksi terhadap pembangunan itu sendiri yang menjadi fokus kajian, tetapi juga apa yang telah dilakukan oleh para ilmuwan antropologi dalam hubungannya dengan domain pembangunan tersebut. Inilah buku pertama sejak karya Lucy Mair (1984), Anthropology and Development, yang secara khusus dan komprehensif menyajikan dan mengulas sejarah perkembangan dari pelbagai pendapat, debat, tindakan dan permasalahan selama terjalinnya hubungan antara pelaku-pelaku pembangunan dan ilmuwan-ilmuwan antropologi sejak awal mula hingga masa kini. Termasuk di dalamnya kurun waktu selama dasa warsa terakhir, yakni suatu periode berlangsungnya refleksi diri yang intensif dikalangan ilmuwan antropologi dan ilmu-ilmu sosial yang lain. Inilah saat-saat berlangsungnya debat sekitar masalah pasca-modernisme (post-modernism) yang muncul pertama kali pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an."
1997
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bloch, Maurice, 1939-
"Machine generated contents note: 1. Why social scientists should not avoid cognitive issues; 2. Innateness and social scientists? fears; 3. How anthropology abandoned a naturalist epistemology; 4. The nature/culture wars; 5. Time and the anthropologists; 6. Reconciling social science and cognitive science notions of the ?self?; 7. What goes without saying; 8. Memory."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2012
153 BLO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Evans-Pritchard, Edward Evan, 1902-1973
Jakarta: Bumi Aksara, 1986
306 Eva a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Evans-Pritchard, Edward Evan, 1902-1973
London : Routledge, 1972
306 EVA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>