Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177793 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awalia Rahma
"Selain sebagai nama sebuah pulau, ?Jawa? juga dikenal sebagai nama generik kopi yang dikenal dunia sejak abad ke-18 hingga saat ini karena kualitas premiumnya. Termasuk ke dalam budaya minum kopi adalah hal-hal terkait kopi seperti aktivitas, penyiapan, tempat dan konteks, suasana yang dibangun dan teknologi di dalamnya. Studi ini berusaha menjawab tiga pertanyaan terkait pelacakan budaya minum kopi di Jawa; bagaimana budaya minum kopi membentuk gaya hidup dan identitas masyarakat, serta makna budaya minum pada tiga tempat: domestik, lingkup kerja, dan hiburan, menggunakan pendekatan sejarah praktek keseharian. Praktek keseharian dalam studi ini merupakan praktek individu dan masyarakat yang melibatkan kopi dalam aspek sosial-budaya, politik, ekonomi dan agama. Studi menemukan bahwa kopi sudah dikenal dan dikonsumsi masyarakat di Jawa jauh sebelum diperkenalkan oleh Belanda pada akhir abad ke- 17. Budaya minum kopi di Jawa sangat kaya dan terbentuk dari praktek keseharian keluarga di rumah, di tempat kerja dan melebar ke tempat-tempat hiburan. Selain itu konsumsi kopi juga ditemukan di tempat lain seperti tempat ibadah, tempat belajar, perjalanan, pengasingan, dan sebagainya. Pada tempattempat tersebut kopi memperlihatkan makna beragam bagi individu dan masyarakat, yang membedakan gaya hidup dan identitas bangsa dan kelas sekaligus meleburnya pada saat yang sama melalui tempat yang berbeda, jenis minuman kopi yang dikonsumsi, kualitas kopi, peralatan minum, dan sebagainya.

Java, "the Garden of the East", is a name for an island where different people lived together coast to coast. It is also recognized for the generic name of world premium quality coffee. Coffee culture includes everything relate to coffee in terms of its activity, preparation, places and contexts, ambiance, technology, etc. This theme is still largely overlooked in the previous studies. The existing studies paid more attention to the history of plantation and economic aspects of coffee otherwise. A three-fold research questions are mostly directed on: a) the historical traces of coffee in Java; b) how coffee culture in Java shaped its people?s identity and lifestyle; and c) the meaning of coffee culture in three main loci: at home, at work, and at play. Using the everyday practice approach which can be explained as a patchwork of individuals and social practices by exploring social, cultural, political, economic and religious aspects of coffee in people?s everyday lives, this study eventually found: a) coffee has long been consumed in Java before it was introduced by the Dutch; b) coffee culture in Java were rich, started by individuals? everyday practices in their homes at any times, followed by practices in the workplace during the day, and at play usually during their nights or leisure times; c) coffee signifies individuals and social lives, distinguished the identity as well as everyday lifestyle of nations and class yet disguise their boundaries at the same time through its spatial-geographic place, kind of coffee drink, coffee quality, glassware, etc."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2267
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betsy Edith Christie
"Skripsi ini membahas bagaimana persebaran dan hubungan pemukiman etnis Cina di Kawasan Medan pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Pada pemukiman dilihat bagaimana persamaan dan perbedaan karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina. Tujuan umum penelitian ini adalah merekonstruksi kebudayaan masa lalu etnis Cina di Medan. Selain itu, penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina.Penelitian ini menggunakan metode arkeologi pemukiman tingkat makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran situs-situs pemukiman etnis Cina menunjukkan pola linier di mana berkembang dari utara menuju pusat Kota Medan. Sementara itu, hubungan antarsitus berkaitan dengan faktor migrasi dan ekonomi.

This undergraduate thesis is talk about distribution and relationship chinese settlement in Medan from the end of 19th century until early 20th century. This research is look at the similarities and differences between each site. General purpose is to reconstruction the culture of chinese in the past. Besides, the special purpose is to understand the characteristics of each site. Method that had been used is the archaeology of settlement in macro scale. The result is the distribution of chinese settlement in Medan shows that the pattern is linear. Meanwhile, the relationships between each site cause of migration and economy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Semiawan
"Penelitian ini merupakan penelitian mengenai seni bangunan masa kolonial Belanda yang bertujuan untuk mengetahui gaya apakah yang mempengaruhi pendirian suatu bangunan pendidikan di Batavia pada abad ke-19 dan ke-20 dan untuk melengkapi kajian sejarah dan kebudayaan di Batavia pada masa lalu. Dari 10 bangunan yang menjadi objek penelitian, 8 diantaranya dipengaruhi oleh Indische Stijl yang menandakan bahwa kebudayaan pribumi juga mempengaruhi pendirian bangunan pendidikan di Batavia pada masa tersebut, selain itu juga terdapat gaya arsitektur lain yang juga berpengaruh, yaitu Neo Klasik, De Stijl, Fungsionalism, dan Eclecticsm.

This research is about the art of Dutch colonial buildings which aims to determine whether the style affecting the establishment of an educational building in Batavia in the 19th and 20th century, and to complete the study of history and culture in Batavia in the past. From the 10 buildings that the object of the study, 8 of them are influenced by the Indische Stijl indicating that indigenous cultures are also influencing the establishment of educational buildings in Batavia at that time, but there is other architectural styles that have an influence at that time, there is Neo Classic, De Stijl, Fungsionalism, dan Eclecticsm."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Muthiara
"Artikel ini membahas penelitian tentang ornamen yang terdapat pada masjid kuno di Kerinci pada abad ke 18 sampai awal abad ke 20 berdasarkan kajian identitas budaya. Di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci terdapat bangunan-bangunan masjid kuno. Masjid kuno tersebut yaitu Masjid Kuno Lempur Mudik, Masjid Kuno Lempur Tengah, Masjid Keramat Pulau Tengah dan Masjid Agung Pondok Tinggi yang menjadi bukti identitas budaya masyarakat pada masa sekarang. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi lapangan dan studi literatur, kemudian dilakukan pengolahan data dilakukan dengan membandingkan komponen ornamen yang terdapat pada masjid-masjid kuno Kerinci serta ornamen masjid Kerinci dengan ornamen masjid di Minangkabau sezaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ornamen sebagai sebuah material culture digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu indikator pembeda identitas pada masa lalu, ditemukan kembali pada bangunan keagamaan masyarakat Kerinci. Kemudian, dijadikan sebagai reaksi resistensi terhadap masuknya kebudayaan asing ke wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif dan studi representasi identitas budaya Stuart Hall dalam interpretasi. Hasil penelitian pada ornamen masjid kuno di Kerinci menunjukkan, 1) ornamen masjid kuno Kerinci menjelaskan status sebuah masjid di tengah-tengah masyarakat; 2) ornamen masjid kuno Kerinci merepsesentasikan sistem hirarki; 3) ornamen masjid kuno Kerinci menunjukkan terjadinya resistensi terhadap kebudayaan asing yang kemudian hasil dari resistensi tersebut direpresentasikan menjadi sebuah identitas yang berlaku ditengah-tengah masyarakat.

This paper discusses research on ornaments of ancient mosques in Kerinci in the 18th to early 20th century based on the study of cultural identity. There are ancient mosque buildings in Sungai Penuh City and Kerinci Regency. The ancient mosques are the Lempur Mudik Mosque, the Lempur Tengah Mosque, the Keramat Pulau Tengah Mosque and the Agung Pondok Tinggi Mosque, which are evidence of the cultural identity of the community today. The research method is data collection by conducting field observations and literature studies. Then data processing is carried out by comparing the ornament components found in the ancient Kerinci and Kerinci mosque ornaments with mosque ornaments in Minangkabau contemporaries. This research aims to discover how ornament as a material culture used by the community as one of the indicators of distinguishing identity in the past was rediscovered in the religious buildings of the Kerinci community. Then, it is used as a resistance reaction to the entry of foreign cultures into the region. This research uses the comparative analysis method and Stuart Hall's cultural identity representation study in interpretation. The results of the research on ancient mosque ornaments in Kerinci show, 1) Kerinci ancient mosque ornaments explain the status of a mosque amid society; 2) Kerinci ancient mosque ornaments represent a hierarchical system; 3) Kerinci ancient mosque ornaments show resistance to foreign cultures which then the results of the resistance are represented as an identity that applies amid society."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Crystal Susiana
"Masyarakat Cina di Amerika Serikat merupakan imigran-imigran awal yang turut membentuk kebudayaan Amerika Serikat. Mereka tinggal di sebuah daerah enclave yang bernama Chinatown. Seiring berjalannya waktu, Chinatown menjadi sebuah daerah unik di Amerika Serikat karena daerah ini merupakan cerminan utuh dari kehidupan sosial orang Cina yang tidak tersentuh masyarakat Amerika Serikat mulai dari kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik, termasuk kehidupan sisi gelapnya yaitu fenomena tongs. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menambah historiografi sejarah masyarakat Cina di Amerika Serikat. Sumber-sumber yang dipakai adalah tesis Pascasarjana, jurnal elektronik, buku, artikel koran, dan halaman web.

The Chinese in United States were the early immigrants who contributed the forming of United States’ culture. They lived in an enclave called Chinatown. As the time goes by, Chinatown became an unique region in United States because this neighborhood was the perfect mirror example of the Chinese lives that were untouched by the Americans from their economy, social, cultural, politics lives, including their dark social life which was the tongs phenomenon. The purpose of this research is to add more items to the historiography of the Chinese in United States. The sources being used in this research are Master’s degree thesis, electronic journals, books, newspaper articles, and webpages."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vini Mariyane Rosya
"Tesis ini membahas pemikiran Rabbi Isaac Mayer Wise mengenai konsep identitas Yahudi Amerika pada akhir abad ke-19. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah ketidakjelasan antara identitas Yahudi dengan identitas Amerika untuk menempatkan imigran Yahudi dalam konteks nasional Amerika. Ketidakjelasan identitas ini memunculkan kondisi tidak ideal dalam kehidupan beragama, berbudaya dan bernegara pada kelompok Yahudi Sephardik, Ashkenazik, dan Yahudi Eropa Timur. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan menggunakan literatur yang ditulis langsung oleh Wise. Data-data tersebut akan dianalisis menggunakan teori identitas. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana definisi Yahudi-Amerika yang mampu menjawab tantangan Amerika.

This thesis discusses the thought of Rabbi Isaac Mayer Wise on American Jewish identity concept in the late 19th century. The focus of this research problem is the vagueness between American Jewish identity with the identity of the Jewish immigrants to place in the context of American national. The vagueness of this identity bring conditions are not ideal in religious life, culture and the state for the group Sephardic Jews, Ashkenazi, and Eastern European Jewish. Collecting data of this study using literature method. These literature written directly by Wise. These data will be analyzed using the theory of identity. The results show how the definition of Jewish-Americans were able to meet the challenges of Americans were able to meet the chalenges of America."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Isman Pratama
"Studi ini menjelaskan ciri-ciri Masjid Kerajaan di Indonesia dari abad ke-16 hingga awal abad ke-20 Masehi melalui kajian arsitektural dan arkeologis terhadap komponen bangunannya. Masjid Kerajaan adalah sebuah konsep yang bermakna bangunan tempat ibadah sultan shalat berjamaah bersama rakyatnya yang berlokasi di ibukota kerajaan Islam yang merupakan representasi sultan dan sekaligus menjadi identitas kerajaan yang bercorak Islam di masa lalu.
Melalui kajian arsitektural dan arkeologis, beberapa masjid kerajaan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara, dikaji dengan memperhatikan konteks ruang (spatial) dengan pusat pemerintahan (istana), alun-alun, pasar, makam dan bangunan lainnya. Disamping itu, dikaji juga aspek relasi kuasa masjid dengan kraton sebagai pusat kuasa, untuk mengungkapkan representasi kuasa di dalam masjid, dengan memperhatikan gaya bangunan dan ritual.
Hasil yang diperoleh memperlihatkan masjid-masjid kerajaan di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus yang ditampilkan (display) dalam bangunannya dan praktik ritual lokalnya yang berbeda dengan masjid non kerajaan dan masjid di luar Indonesia sebagai suatu strategi dan resistensi terhadap relasi kuasa Islam global di masa lalu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
D2120
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevina Graciela Dris
"Kopi Priangan pernah mencapai puncak pada abad 17-18. Pada abad ke-19 komoditas kopi mengalami penurunan karena beberapa faktor, tetapi salah satu yang paling besar adalah serangan dari hama hemileia vasatrix
pada beberapa tanaman kopi arabika sehingga melumpuhkan varietas kopi arabika di Jawa. Kota Bandung memiliki perkembangan yang pesat terlihat dari infrastruktur dan pengaruh dari Eropa yang cukup pesat. Hal ini dinilai mendukung usaha kopi yang mulai bermunculan di kota Bandung sehingga melahirkan sebuah pertanyaan penelitian apa dampak perkembangan kota Bandung terhadap kemunculan usaha kopi pada awal abad ke-20. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dari Kuntowijoyo. Perkembangan kota Bandung yang pesat
dalam hal ini seperti pembangunan stasiun, munculnya Pasar Baru, dan terpaparnya kota Bandung dengan gaya hidup Eropa mendukung usaha kopi terbentuk dalam bentuk pabrik dan kedai kopi.

Priangan coffee had become the top commodities in the 17-18 centuries. In the 19th century the coffee commodity decreased due to several factors, but one of the biggest was the attack from the hemileia vastatrix pest on some arabica coffee plants, triggered the Arabica coffee commodity decreased at that time. The city of Bandung has had a fast development, seen from the infrastructure and influence from Europe which is quite fast. This is considered to support the coffee business that began to emerge in the city of Bandung, giving rise to a research
question about the impact of the development of the city of Bandung on the emergence of coffee business in the early 20th century. This study uses the historical method from Kuntowijoyo. The rapid development of the city
of Bandung in this regard, such as the construction of stations, the emergence of Pasar Baru, and the emeregence of coffee factory and coffee shop.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Tofano
"Skripsi ini membahas gaya hidup masyarakat kolonial di Batavia pada abad ke-19 dengan pendekatan sosial yang dilihat melalui pakaiannya. Pakaian yang akan dibahas pada tulisaan ini dibagi menjadi : pakaian kerja, pakaian sehari-hari, pakaian pesta dan juga pakaian olaraga. Pada penelitian ini pakaian akan dibahas secara mendetail dari unsur-unsur atau variasi yang berada pada pakaian tersebut. Detail pakaian itu akan menunjukan fungsi, gaya pakaian dan juga life style yang mempengaruhi terhadap perubahaan pakaian orang asing khusunya Eropa di Batavia.

This thesis studies colonial society lifestyle in Batavia, 19th century by social approach observing through the clothes. The clothes which will discussed on the thesis divided into work wear, daily wear, formal wear, and also sport wear. In the research, clothes will be discussed in detail from its elements or variation. Details of the clothes will show the function, the style, and also lifestyle that affect changes of or apparel in Batavia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnasari Kusumawardani
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang budaya minum kopi yang sedang menjadi tren di kalangan masyarakat Korea. Kehadiran Starbucks di Korea pada akhir tahun 1990-an menjadi pemicu berkembangnya budaya minum kopi, khususnya di kafe. Dengan menggunakan metode kepustakaan bersifat deskriptif, tujuan jurnal ini adalah untuk menganalisis peran kolektivisme sehubungan dengan gaya hidup minum kopi dalam masyarakat Korea. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup minum kopi di kafe sangat berkembang di Korea karena adanya latar belakang kolektivisme yang kuat dalam masyarakat Korea.

ABSTRACT
This journal discusses the coffee culture which is becoming a trend among South Korean society since Starbucks presence in the end of 1990. By using text review and descriptive review, this study is purposed to analize the role of collectivism and its relation with the coffee culture in Korean society. This journal concludes that the growing of coffee culture in Korea because of the cultural backgrounds along with strong collectivism in Korean society."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>