Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awalia Rahma
"Selain sebagai nama sebuah pulau, ?Jawa? juga dikenal sebagai nama generik kopi yang dikenal dunia sejak abad ke-18 hingga saat ini karena kualitas premiumnya. Termasuk ke dalam budaya minum kopi adalah hal-hal terkait kopi seperti aktivitas, penyiapan, tempat dan konteks, suasana yang dibangun dan teknologi di dalamnya. Studi ini berusaha menjawab tiga pertanyaan terkait pelacakan budaya minum kopi di Jawa; bagaimana budaya minum kopi membentuk gaya hidup dan identitas masyarakat, serta makna budaya minum pada tiga tempat: domestik, lingkup kerja, dan hiburan, menggunakan pendekatan sejarah praktek keseharian. Praktek keseharian dalam studi ini merupakan praktek individu dan masyarakat yang melibatkan kopi dalam aspek sosial-budaya, politik, ekonomi dan agama. Studi menemukan bahwa kopi sudah dikenal dan dikonsumsi masyarakat di Jawa jauh sebelum diperkenalkan oleh Belanda pada akhir abad ke- 17. Budaya minum kopi di Jawa sangat kaya dan terbentuk dari praktek keseharian keluarga di rumah, di tempat kerja dan melebar ke tempat-tempat hiburan. Selain itu konsumsi kopi juga ditemukan di tempat lain seperti tempat ibadah, tempat belajar, perjalanan, pengasingan, dan sebagainya. Pada tempattempat tersebut kopi memperlihatkan makna beragam bagi individu dan masyarakat, yang membedakan gaya hidup dan identitas bangsa dan kelas sekaligus meleburnya pada saat yang sama melalui tempat yang berbeda, jenis minuman kopi yang dikonsumsi, kualitas kopi, peralatan minum, dan sebagainya.

Java, "the Garden of the East", is a name for an island where different people lived together coast to coast. It is also recognized for the generic name of world premium quality coffee. Coffee culture includes everything relate to coffee in terms of its activity, preparation, places and contexts, ambiance, technology, etc. This theme is still largely overlooked in the previous studies. The existing studies paid more attention to the history of plantation and economic aspects of coffee otherwise. A three-fold research questions are mostly directed on: a) the historical traces of coffee in Java; b) how coffee culture in Java shaped its people?s identity and lifestyle; and c) the meaning of coffee culture in three main loci: at home, at work, and at play. Using the everyday practice approach which can be explained as a patchwork of individuals and social practices by exploring social, cultural, political, economic and religious aspects of coffee in people?s everyday lives, this study eventually found: a) coffee has long been consumed in Java before it was introduced by the Dutch; b) coffee culture in Java were rich, started by individuals? everyday practices in their homes at any times, followed by practices in the workplace during the day, and at play usually during their nights or leisure times; c) coffee signifies individuals and social lives, distinguished the identity as well as everyday lifestyle of nations and class yet disguise their boundaries at the same time through its spatial-geographic place, kind of coffee drink, coffee quality, glassware, etc."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2267
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betsy Edith Christie
"Skripsi ini membahas bagaimana persebaran dan hubungan pemukiman etnis Cina di Kawasan Medan pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Pada pemukiman dilihat bagaimana persamaan dan perbedaan karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina. Tujuan umum penelitian ini adalah merekonstruksi kebudayaan masa lalu etnis Cina di Medan. Selain itu, penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina.Penelitian ini menggunakan metode arkeologi pemukiman tingkat makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran situs-situs pemukiman etnis Cina menunjukkan pola linier di mana berkembang dari utara menuju pusat Kota Medan. Sementara itu, hubungan antarsitus berkaitan dengan faktor migrasi dan ekonomi.

This undergraduate thesis is talk about distribution and relationship chinese settlement in Medan from the end of 19th century until early 20th century. This research is look at the similarities and differences between each site. General purpose is to reconstruction the culture of chinese in the past. Besides, the special purpose is to understand the characteristics of each site. Method that had been used is the archaeology of settlement in macro scale. The result is the distribution of chinese settlement in Medan shows that the pattern is linear. Meanwhile, the relationships between each site cause of migration and economy."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Semiawan
"Penelitian ini merupakan penelitian mengenai seni bangunan masa kolonial Belanda yang bertujuan untuk mengetahui gaya apakah yang mempengaruhi pendirian suatu bangunan pendidikan di Batavia pada abad ke-19 dan ke-20 dan untuk melengkapi kajian sejarah dan kebudayaan di Batavia pada masa lalu. Dari 10 bangunan yang menjadi objek penelitian, 8 diantaranya dipengaruhi oleh Indische Stijl yang menandakan bahwa kebudayaan pribumi juga mempengaruhi pendirian bangunan pendidikan di Batavia pada masa tersebut, selain itu juga terdapat gaya arsitektur lain yang juga berpengaruh, yaitu Neo Klasik, De Stijl, Fungsionalism, dan Eclecticsm.

This research is about the art of Dutch colonial buildings which aims to determine whether the style affecting the establishment of an educational building in Batavia in the 19th and 20th century, and to complete the study of history and culture in Batavia in the past. From the 10 buildings that the object of the study, 8 of them are influenced by the Indische Stijl indicating that indigenous cultures are also influencing the establishment of educational buildings in Batavia at that time, but there is other architectural styles that have an influence at that time, there is Neo Classic, De Stijl, Fungsionalism, dan Eclecticsm."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Muthiara
"Artikel ini membahas penelitian tentang ornamen yang terdapat pada masjid kuno di Kerinci pada abad ke 18 sampai awal abad ke 20 berdasarkan kajian identitas budaya. Di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci terdapat bangunan-bangunan masjid kuno. Masjid kuno tersebut yaitu Masjid Kuno Lempur Mudik, Masjid Kuno Lempur Tengah, Masjid Keramat Pulau Tengah dan Masjid Agung Pondok Tinggi yang menjadi bukti identitas budaya masyarakat pada masa sekarang. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi lapangan dan studi literatur, kemudian dilakukan pengolahan data dilakukan dengan membandingkan komponen ornamen yang terdapat pada masjid-masjid kuno Kerinci serta ornamen masjid Kerinci dengan ornamen masjid di Minangkabau sezaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ornamen sebagai sebuah material culture digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu indikator pembeda identitas pada masa lalu, ditemukan kembali pada bangunan keagamaan masyarakat Kerinci. Kemudian, dijadikan sebagai reaksi resistensi terhadap masuknya kebudayaan asing ke wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif dan studi representasi identitas budaya Stuart Hall dalam interpretasi. Hasil penelitian pada ornamen masjid kuno di Kerinci menunjukkan, 1) ornamen masjid kuno Kerinci menjelaskan status sebuah masjid di tengah-tengah masyarakat; 2) ornamen masjid kuno Kerinci merepsesentasikan sistem hirarki; 3) ornamen masjid kuno Kerinci menunjukkan terjadinya resistensi terhadap kebudayaan asing yang kemudian hasil dari resistensi tersebut direpresentasikan menjadi sebuah identitas yang berlaku ditengah-tengah masyarakat.

This paper discusses research on ornaments of ancient mosques in Kerinci in the 18th to early 20th century based on the study of cultural identity. There are ancient mosque buildings in Sungai Penuh City and Kerinci Regency. The ancient mosques are the Lempur Mudik Mosque, the Lempur Tengah Mosque, the Keramat Pulau Tengah Mosque and the Agung Pondok Tinggi Mosque, which are evidence of the cultural identity of the community today. The research method is data collection by conducting field observations and literature studies. Then data processing is carried out by comparing the ornament components found in the ancient Kerinci and Kerinci mosque ornaments with mosque ornaments in Minangkabau contemporaries. This research aims to discover how ornament as a material culture used by the community as one of the indicators of distinguishing identity in the past was rediscovered in the religious buildings of the Kerinci community. Then, it is used as a resistance reaction to the entry of foreign cultures into the region. This research uses the comparative analysis method and Stuart Hall's cultural identity representation study in interpretation. The results of the research on ancient mosque ornaments in Kerinci show, 1) Kerinci ancient mosque ornaments explain the status of a mosque amid society; 2) Kerinci ancient mosque ornaments represent a hierarchical system; 3) Kerinci ancient mosque ornaments show resistance to foreign cultures which then the results of the resistance are represented as an identity that applies amid society."
Lengkap +
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Crystal Susiana
"Masyarakat Cina di Amerika Serikat merupakan imigran-imigran awal yang turut membentuk kebudayaan Amerika Serikat. Mereka tinggal di sebuah daerah enclave yang bernama Chinatown. Seiring berjalannya waktu, Chinatown menjadi sebuah daerah unik di Amerika Serikat karena daerah ini merupakan cerminan utuh dari kehidupan sosial orang Cina yang tidak tersentuh masyarakat Amerika Serikat mulai dari kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik, termasuk kehidupan sisi gelapnya yaitu fenomena tongs. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menambah historiografi sejarah masyarakat Cina di Amerika Serikat. Sumber-sumber yang dipakai adalah tesis Pascasarjana, jurnal elektronik, buku, artikel koran, dan halaman web.

The Chinese in United States were the early immigrants who contributed the forming of United States’ culture. They lived in an enclave called Chinatown. As the time goes by, Chinatown became an unique region in United States because this neighborhood was the perfect mirror example of the Chinese lives that were untouched by the Americans from their economy, social, cultural, politics lives, including their dark social life which was the tongs phenomenon. The purpose of this research is to add more items to the historiography of the Chinese in United States. The sources being used in this research are Master’s degree thesis, electronic journals, books, newspaper articles, and webpages."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vini Mariyane Rosya
"Tesis ini membahas pemikiran Rabbi Isaac Mayer Wise mengenai konsep identitas Yahudi Amerika pada akhir abad ke-19. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah ketidakjelasan antara identitas Yahudi dengan identitas Amerika untuk menempatkan imigran Yahudi dalam konteks nasional Amerika. Ketidakjelasan identitas ini memunculkan kondisi tidak ideal dalam kehidupan beragama, berbudaya dan bernegara pada kelompok Yahudi Sephardik, Ashkenazik, dan Yahudi Eropa Timur. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan menggunakan literatur yang ditulis langsung oleh Wise. Data-data tersebut akan dianalisis menggunakan teori identitas. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana definisi Yahudi-Amerika yang mampu menjawab tantangan Amerika.

This thesis discusses the thought of Rabbi Isaac Mayer Wise on American Jewish identity concept in the late 19th century. The focus of this research problem is the vagueness between American Jewish identity with the identity of the Jewish immigrants to place in the context of American national. The vagueness of this identity bring conditions are not ideal in religious life, culture and the state for the group Sephardic Jews, Ashkenazi, and Eastern European Jewish. Collecting data of this study using literature method. These literature written directly by Wise. These data will be analyzed using the theory of identity. The results show how the definition of Jewish-Americans were able to meet the challenges of Americans were able to meet the chalenges of America."
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Isman Pratama
"Studi ini menjelaskan ciri-ciri Masjid Kerajaan di Indonesia dari abad ke-16 hingga awal abad ke-20 Masehi melalui kajian arsitektural dan arkeologis terhadap komponen bangunannya. Masjid Kerajaan adalah sebuah konsep yang bermakna bangunan tempat ibadah sultan shalat berjamaah bersama rakyatnya yang berlokasi di ibukota kerajaan Islam yang merupakan representasi sultan dan sekaligus menjadi identitas kerajaan yang bercorak Islam di masa lalu.
Melalui kajian arsitektural dan arkeologis, beberapa masjid kerajaan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara, dikaji dengan memperhatikan konteks ruang (spatial) dengan pusat pemerintahan (istana), alun-alun, pasar, makam dan bangunan lainnya. Disamping itu, dikaji juga aspek relasi kuasa masjid dengan kraton sebagai pusat kuasa, untuk mengungkapkan representasi kuasa di dalam masjid, dengan memperhatikan gaya bangunan dan ritual.
Hasil yang diperoleh memperlihatkan masjid-masjid kerajaan di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus yang ditampilkan (display) dalam bangunannya dan praktik ritual lokalnya yang berbeda dengan masjid non kerajaan dan masjid di luar Indonesia sebagai suatu strategi dan resistensi terhadap relasi kuasa Islam global di masa lalu."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
D2120
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Tofano
"Skripsi ini membahas gaya hidup masyarakat kolonial di Batavia pada abad ke-19 dengan pendekatan sosial yang dilihat melalui pakaiannya. Pakaian yang akan dibahas pada tulisaan ini dibagi menjadi : pakaian kerja, pakaian sehari-hari, pakaian pesta dan juga pakaian olaraga. Pada penelitian ini pakaian akan dibahas secara mendetail dari unsur-unsur atau variasi yang berada pada pakaian tersebut. Detail pakaian itu akan menunjukan fungsi, gaya pakaian dan juga life style yang mempengaruhi terhadap perubahaan pakaian orang asing khusunya Eropa di Batavia.

This thesis studies colonial society lifestyle in Batavia, 19th century by social approach observing through the clothes. The clothes which will discussed on the thesis divided into work wear, daily wear, formal wear, and also sport wear. In the research, clothes will be discussed in detail from its elements or variation. Details of the clothes will show the function, the style, and also lifestyle that affect changes of or apparel in Batavia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Adib Misbachul Islam
"Nazam Tarekat merupakan sastra pesantren Jawa abad ke-19 karya Kiai Ahmad ar-Rifai Kalisalak. Ada empat naskah salinan yang mengandung teks nazam Tarekat: naskah KBG 616-h koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, naskah LOr.11.004 koleksi Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda, satu naskah milik warga Rifaiyyah Wonosobo, dan satu naskah milik warga Rifaiyyah Pekalongan. Masalah penelitian ini adalah penyajian teks nazam Tarekat agar dapat dimanfaatkan oleh kalangan yang lebih luas, dasar-dasar penulisan nazam Jawa, adaptasi puitika Arab dalam nazam Tarekat, gagasan dan fungsi sosial nazam Tarekat. Dalam upaya memecahkan masalah-masalah tersebut, nazam Tarekat dikaji secara filologis, sastra bandingan, dan sosiologis. Penelitian ini menghasilkan edisi kritis teks nazam Tarekat yang termuat dalam naskah KBG 616-h disertai dengan terjemahan bahasa Indonesia. Penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa penulisan nazam Jawa oleh Kiai Ahmad ar-Rifai didasarkan atas rahmat Ilahi. Berkaitan dengan adaptasi puitika Arab ke dalam nazam Tarekat, penelitian ini berhasil memperlihatkan bahwa pada aspek metrum Kiai Ahmad ar-Rifai tidak menerapkan metrum nazam Arab ke dalam nazam Jawanya, sementara pada aspek rima Kiai Ahmad ar-Rifai menggunakan strategi penambahan kata, permainan bunyi, dan penafsiran untuk menjaga konsistensi rima akhir. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa nazam Tarekat mengandung gagasan tarekat sebagai jalan hidup yang bermoral, sementara fungsi sosialnya adalah untuk mendobrak tatanan sosial yang diciptakan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Nazam Tarekat is the literature of the Javanese Pesantren in the 19th Century written by Kiai Ahmad ar-Rifai Kalisalak, Batang, Central Java. There are four manuscripts containing the text of nazam Tarekat: KBG 616-h manuscript collection of the National Library of the Republic of Indonesia, LOr.11.004 manuscript collection of the Library of the University of Leiden, the Netherlands, a manuscript owned by a member of the Rifaiyyah community in Wonosobo, and a manuscript owned by a member of the Rifaiyyah community in Pekalongan. The problems of this research are the presentation of the text of nazam Tarekat in order to be used by a wider circle, the basic writing of the Javanese nazam, an adaptation of Arabic poetics in nazam Tarekat, the ideas and social functions of the nazam Tarekat. To solve these problems, the nazam Tarekat text has been researched philologically, through comparative literature and sociologically. This research resulted in the critical edition of the nazam Tarekat text contained in the KBG 616-h manuscript and its translation in Indonesian language. This research reveals that the writing of Javanese nazam written by Kyai Ahmad ar-Rifai was based on the grace of god. Regarding the adaptation of Arabic poetics to nazam Tarekat, this research reveals that in the aspect of meter, Kiai Ahmad ar-Rifai did not apply Arabic nazam meter into its Javanese nazam. While in the aspect of rhyme, Kiai Ahmad ar-Rifai applied the strategies of addition of words, play of sounds, and interpretation to maintain the consistency of the last rhyme. This research also reveals that nazam Tarekat contains ideas of tarekat as moral-based way of life, while its social function was to break down the social order established by the Dutch colonial ruler.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
D1862
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisitas Maria Arindrya Pranadipta
"Penelitian terhadap Jendela-Jendela pada gereja abad 19 di Weltevreden belum pernah dilakukan sehingga perlu dijadikan sebagai topik penelitian, khususnya untuk meneliti mengenai makna simbolik dari aliran pada tiap gereja melalui jendela-jendela yang digunakan. Diasumsikan bahwa jendela-jendela pada gerejagereja abad 19 di Weltevreden merupakan salah satu fitur yang membuktikan adanya makna dari sebuah karya arsitektural. Hal itu berusaha dibuktikan dengan mengkaji keterkaitan antara bentuk dasar, bentuk bingkai, dan isi.

There is no research of Windows in The Church of 19th Century in Weltevreden conducted yet, therefore it?s the earliest research about the symbolic meaning of windows as architectural objects especially to research about window form, window frame, window glaze, and integration involving window form, window frame, and window glaze. There is an assumption that those windows have symbolic meaning which representate the meaning behind architectural component."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42813
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>