Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131837 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farida Ariyani
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2018
499.221 FAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhadjir
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Marsono
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 2016
499.221 MAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Winarti
"Tesis ini membahas konstruksi kausatif morfologis dan perifrastis dalam bahasa Indonesia. Konsep kausatif tersebut mengacu kepada konsep kausatif menurut Comrie (1989), Payne (2002), dan Whaley (1997), sedangkan konsep kausativisasi mengacu pada konsep yang dikemukakan Comrie (1989). Berdasarkan parameter morfosintaksis Comrie, kausativisasi atau pembentukan kausatif morfologis dan perifrastis dapat dilihat dari konstruksi nonkausatif yang menyusun dan pemarkah kausatifnya. Kausativisasi ini menyebabkan terjadinya perubahan valensi dalam konstruksi nonkausatif dan konstruksi kausatif. Perubahan valensi tersebut berpengaruh pada relasi gramatikal dari argumen¬argumen yang terdapat dalam konstruksi, yaitu fungsi-fungsi sintaksis dalam kalimat. Tidak semua situasi atau kejadian dapat diungkapkan dengan kausatif morfologis atau kausatif perifrastis. Ada faktor-faktor yang menjadi kendala pengungkapannya. Kendala tersebut berasal dari predikat verbal pada konstruksi nonkausatif yang membentuk konstruksi kausatif. Di samping itu, tidak semua situasi atau kejadian dalam suatu konstruksi kausatif dapat dengan mudah diuraikan menjadi situasi-situasi mikro, yaitu komponen sebab dan komponen akibat. Dalam kausatif perifrastis situasi-situasi mikronya lebih mudah diuraikan daripada situasi-situasi mikro yang terdapat pada kausatif morfologis.

This thesis discusses morphological causative and periphrastic constructions in Indonesian. The causative concepts refer to those of Comrie (1989), Payne (2002) and Whaley (1997), whereas causation concept refers to ComrieÂ?s concept (1989). Based on ComrieÂ?s morphosyntactic parameter, causation or the formation of morphological and periphrastic causatives can be observed from non-causative construction and the causative markers. This causation results in the change of valence in non-causative and causative constructions. Such change has some influences on the grammatical relations of the arguments in a construction, namely syntactical functions in a sentence. Not all situations or events can be expressed in morphological causative or periphrastic causative due to some obstacles. Those obstacles are derived from verbal predicate in a non-causative construction which forms causative construction. In addition, not all situations or occurrences in a causative construction can easily be broken down into micro-situations, namely cause and effect components. It is easier to break down micro-situations in periphrastic causative than in morphological causative."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25323
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Chaer, 1942-
Jakarta: Rineka Cipta, 2008
499.221 ABD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Chaer
Jakarta: Rineka Cipta, 2015
499.221 ABD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pisceldo, Femphy
"Pengurai morfologi merupakan suatu program yang digunakan untuk melakukan pengenalan kata dan membagi kata menjadi satu atau lebih morfem dengan memberikan analisis morfologi yang sesuai untuk kata tersebut. Pengurai morfologi yang dikembangkan pada penelitian untuk Tugas Akhir ini adalah pengembangan dari pengurai morfologi yang telah dikembangkan Hendra Hartono pada tahun 2002. Pengurai morfologi ini dikembangkan untuk bahasa Indonesia dengan memanfaatkan prinsip morfologi dua tingkat (two-level morphology) yang lazim dipakai untuk pengurai-pengurai morfologi pada bahasa-bahasa lainnya.
Prinsip morfologi dua tingkat (two-level morphology) ini memanfaatkan finite-state transducers dalam pemodelannya. Morfologi bahasa Indonesia yang dicakup dalam penelitian ini berkisar antara kata dasar, kata imbuhan dari penggabungan kata dasar dengan awalan (prefiks), akhiran (sufiks), maupun gabungan pengimbuhanan (konfiks), hingga kata ulang sejati, kata ulang sebagian, dan kata ulang berimbuhan. Morfologi bahasa Indonesia ini dibuat berdasarkan tata bahasa baku bahasa Indonesia. Perancangan untuk pengurai morfologi ini melingkupi perancangan lexicon, tags, aturan-aturan morfotaktik, hingga aturan-aturan morfofonemik.
Hasil rancangan tersebut kemudian diimplementasikan dengan Xerox Finite-State Tool (XFST) dan Finite-State Lexicon Compiler (LEXC). Setelah tahapan implementasi dilakukan, hasilnya diujicobakan dengan berbagai test cases yang representatif sesuai apa yang dikembangkan dalam penelitian ini. Ujicoba dilakukan terhadap 420 test cases dan hanya 8 test cases yang mengeluarkan hasil yang salah. Kata kunci: Pengurai morfologi, two-level morphology, finite-state transducers, tata bahasa baku bahasa Indonesia, lexicon, tags, morfotaktik, morfofonemik, XFST, dan LEXC."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Ketika saja mendapat tugas ini segera saja menginsjafi dua matjam kesukaran, pertama membatasi tugas jang dapat dilakukan dengan luas dan pandjang-lebar ini ialah fonologi dan morfologi dari suatu bahasa, kedua ialah kesukaran karena bahasa Banjar bukanlah bahasa-ibu saja. Kedua kesukaran ini saja atasi dengan meniatkan bahwa sifat skripsi ini adalah sebagai suatu _extended closed corpus_, djadi skripsi ini dapat diperluas dan disempurnakan oleh seseorang jang mempunjai bahasa Banjar sebagai bahasa-ibu dan jang mempunjai tjukup kesempatan untuk memeriksa dan membabarkan setjara ilmiah fonologi dan morfologi bahasa ibunja. Seperti akan terlihat dibawah nanti saja sedikit-banjak membandingkan system fonem dialek2 bahasa Banjar. Saja terpaksa melakukan hal ini karena eratnja dialek2 ini. Kalau dipandang dalam rangka jang lebih luas, bahasa Banjar adalah suatu dialek bahasa Melaju sehingga dialek2 bahasa Banjar dapat disebut sub-dialek2 bahasa Melaju. Tetapi untuk keperluan skripsi ini kita akan menjebut bahasa ini bahasa Bandjar dan bukan dialek Bandjar dari bahasa Melaju. Hal ini saja lakukan karena bahasa Bandjar adalah pendukung suatu Kebudajaan jang oleh anggauta2-nja tidak dirasakan sebagai sebagian dari Kebudajaan Melaju. Djuga saudara Saleh Saad, jang saja pandang sebagai informan utama, selalu menjebut bahasa ini bahasa Bandjar dan bukan dialek Bandjar dari bahasa Melaju. Tindakan saja untuk sekedar membandingkan system fonem dialek2 Bandjar kiranja dapat djuga diperkuat oleh alasan_"
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S10870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
499.221 MOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
499.221 5 MOR (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>