Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunning, J.G.H., 1856-1914, editor
"Buku ini berisi dua teks, yaitu 1. cerita panji kudawaneng pati gandrung angreni; 2. cerita panji klayan tanjung seta"
Leiden: E.J.Brill, 1896
BKL 0550-CP 57
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Gent, L.F. van
"Buku ini dalam bahasa Jawa, berjudul Serat Darmabrata. Isinya adalah kisah tentang seorang tokoh bernama Suraji. Ia adalah seorang serdadu (tentara) di Betawi."
Weltevreden: Boekhandel Visser, 1907
BKL.0802-CL 47
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menceritakan kisah R. Panji ketika mengalahkan negeri Bali sampai pada kisah kepulangannya ke negeri Jenggala."
Surakarta: Albert Rusche, 1923
BKL.0073-CP 6
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini semula milik Dipakusuma, kemudian disumbangkan PT. Caltex Indonesia kepada FSUI di Jakarta pada 21 Januari 1977 (h.i). Naskah berisi teks Serat Panji Angreni, yaitu kisah petualangan Raden Prasanta sesudah kematian istrinya, Dewi Angreni, yang dibunuh mertuanya sendiri, sebab Prasanta sebenarnya telah dijodohkan dengan Candrakirana. Dalam petualangannya itu, Panji berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Bali, dan Blambangan dan menikahi putri raja yang ditaklukkannya. Keterangan bibliografis selengkapnya lihat FSUI/CP.38. Daftar pupuh: (1) sinom; (2) asmarandana; (3) pangkur; (4) sinom; (5) kinanthi; (6) mijil; (7) dhandhanggula; (8) asmarandana; (9) pangkur; (10) dhandhanggula; (11) gambuh; (12) pucung; (13) dhandhanggula; (14) maskumambang; (15) sinom; (16) dhandhanggula; (17) kinanthi; (18) sinom; (19) pangkur; (20) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.36-CT 24
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah sumbangan PT. Caltex Indonesia ini diterima FSUI di Jakarta pada 21 Januari 1977 (h.i). Berisi beberapa teks yaitu: Panji Angreni; Serat Sewaka (h.64); cerita orangtua yang memberi nasehat pada anaknya (h.78); cerita wayang (h.l 1-12) dan Cerita Baron Sakendher. Deskripsi isi cerita Panji Angreni dan keterangan bibliografis selanjutnya lihat pada FSUI/CP.38. Daftar pupuh: (1) sinom; (2) gambuh; (3) asmarandana; (4) dhandhanggula; (5) dhandhanggula; (6) sinom; (7) kinanthi; (8) pangkur; (9) asmarandana; (10) gambuh; (11) mijil; (12) dhandhanggula; (13) asmarandana; (14) pangkur; (15) kinanthi; (16) mijil; (17) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.37-CT 25
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Meskipun penomoran hal. dimulai dari h.l, namun melihat awal cerita yang tidak lengkap, maka kemungkinan awal teks ini sudah hilang. Penomoran hal. tersebut kemungkinan dilakukan kemudian. Teks berisi kisah petualangan Panji Kuda Wanengpati dari kerajaan Jenggala yang mengembara setelah kematian istri tercinta, Dewi Angreni. Dewi Angreni dibunuh oleh ayah Panji yang merasa malu kepada saudaranya, raja Kediri, karena sesungguhnya Raden Panji sudah ditunangkan dengan sepupunya sendiri Dewi Sekartaji/Candrakirana. Raden Panji akhirnya menikah dengan Dewi Sekartaji yang ternyata yang sangat mirip wajahnya dengan Dewi Angreni. Keterangan bibliografis lihat Pratelan II: 182; MSB/L.240, L.246, L.259; Keterangan bibliografis tentang cerita Panji selengkapnya lihat Pigeaud 1970: 335. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) pangkur; (4) dhandhanggula; (5) sinom; (6) pangkur; (7) sinom; (8) pangkur; (9) asmarandana; (10) durma; (11) asmarandana; (12) sinom; (13) durma; (14) sinom; (15) pangkur; (16) asmarandana; (17) pangkur; (18) dhandhanggula; (19) mijil; (20) asmarandana; (21) asmarandana; (22) mijil; (23) asmarandana; (24) mijil; (25) sinom; (26) mijil; (27) asmarandana; (28) mijil; (29) dhandhanggula; (30) sinom; (31) pangkur; (32) durma; (33) pangkur; (34) sinom; (35) asmarandana; (36) sinom; (38) asmarandana; (39) mijil; (40) sinom; (41) dhandhanggula; (42) sinom; (43) pangkur; (44) mijil; (45) asmarandana; (46) mijil; (47) sinom; (48) dhandhanggula; (49) pangkur; (50) asmarandana; (51) sinom; (52) dhandhanggula; (53) sinom; (54) pangkur; (55) dhandhanggula; (56) pangkur; (57) asmarandana; (58) durma; (59) asmarandana; (60) sinom; (61) durma; (62) pangkur; (63) durma; (64) sinom; (65) pangkur, (66) dhandhanggula; (67) pangkur; (68) sinom; (69) mijil; (70) asmarandana; (71) dhandhanggula; (72) asmarandana; (73) pangkur; (74) durma; (75) sinom; (76) pangkur; (77) dhandhanggula; (78) pangkur; (79) durma; (80) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.38-NR 152
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang diperoleh Pigeaud di Banyuwangi pada tahun 1936 ini, memuat sebuah versi baru Serat Rama. Naskah terdiri atas 71 pupuh, tetapi baik awal maupun akhir teks hilang. Daftar pupuh: (1) ?; (2) dhandhanggula; (3) pangkur; (4) asmarandana; (5) durma; (6) pangkur; (7) kinanthi; (8) padapa; (9) dhandhanggula; (10) mimba; (11) kinanthi; (12) sinom; (13) asmarandana; (14) kinanthi; (15) pangkur; (16) dhandhanggula; (17) sinom; (18) asmarandana; (19) kinanthi; (20) pangkur; (21) darya; (22) pangkur; (23) sinom; (24) dhandhanggula; (25) asmarandana; (26) sinom; (27) dhandhanggula; (28) asmarandana; (29) sinom; (30) pangkur; (31) kinanthi; (32) babi; (33) pangkur; (34) asmarandana; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) pangkur; (38) asmarandana; (39) kinanthi; (40) dhandhanggula; (41) asmarandana; (42) pangkur; (43) sinom; (44) dhandhanggula; (45) asmarandana; (46) dhandhanggula; (47) pangkur; (48) sinom; (49) dhandhanggula; (50) sinom; (51) kinanthi; (52) durma; (53) dhandhanggula; (54) pangkur; (55) mijil; (56) dhandhanggula; (57) sinom; (58) dhandhanggula; (59) pangkur; (60) dhandhanggula; (61) sinom; (62) pangkur; (63) asmarandana; (64) dhandhanggula; (65) pangkur; (66) asmarandana; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) kinanthi; (70) sinom; (71) dhandhanggula. Gaya tulisan dalam naskah ini tegak dan khas sekali, disertai penggunaan pada mangajapa dan madyapada yang indah, dengan rubrikasi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.59-NR 300
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks cerita peperangan negeri Ayodya melawan negeri Alengka. Nafsu angkara murka yang ditunjukkan Prabu Rahwana (Dasamuka) ditentang oleh Prabu Ramawijaya lewat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diterapkannya. Teks diawali dengan cerita Prabu Dasarata, raja Ayodya (ayah Ramawijaya) dan deskripsi mengenai kerajaan itu kemudian diakhiri dengan cerita Kumbakarna dibangunkan dari tidurnya atas perintah Prabu Rahwana (Dasamuka). Naskah dipinjam Pigeaud dari Bupati Sragen. Keterangan tentang pengarang (penulis/penggubah) naskah ini tidak diketahui dengan pasti, namun kebanyakan karya yang berbentuk kawi miring banyak digubah oleh Yasadipura I dan/atau Yasadipura II di Surakarta. Naskah lain yang memuat teks Serat Rama redaksi kawi miring termasuk LOr 1791, 2054 dan CB 24, yang tersimpan di Leiden. Bandingkan dengan YKM/W. 18. Informasi mengenai sastra kawi miring ini banyak didapatkan di dalam McDonald (1982) dan Arps (1986). Keterangan bibliografis selengkapnya terdapat pada FSUI/CP.70, sedangkan daftar pupuh dapat dilihat pada LOr 1791 karena ternyata teks ini sama dengan naskah LOr 1791 tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.71-NR 523
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Cerita ini mengambil dari sumber R. Ng. Yasadipura I-IV. Ceritanya merupakan kelanjutan Wong Agung menyebrang ke Mukabumi. Negara tersebut kalah dan rajanya tewas. Wong Agung pulang ke Madinah bertemu dengan Kanjeng Nabi. Cerita Menak ini bersambung ke cerita Menak Lakad."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1937
BKL.0653-CP 49
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi cerita peperangan antara Arung Bondan dengan prabu Suwelacala, kisah peperangan antara Jenggala dengan Bugis, cerita tentang Siyungwanara/Kamandaka, cerita Menakjingga, cerita Wali Sanga/kerajaan Demak, kisah Jaka Tingkir, penobatan Hardikusuma (?) menjadi Raja Majapait dengan gelar Brawijaya. Teks diakhiri dengan kisah Ratu Kalinyamat. Keterangan penyalinan naskah ini tidak diketemukan dalam teks. Pigeaud membeli naskah ini dari Anerang Kusuma pada 17 Mei 1930 di Surakarta. Naskah telah pula dibuatkan ringkasan dalam bentuk cuptikan pada awal."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.181-NR 79
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>