Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H. Achmadi Moestahal
Yogyakarta: Syarikat, 2002
923.2 ACH d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moestahal, H. Achmadi
Yogyakarta Syarikat 2002,
923.2 Moe d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shindunata, Gabriel Possenti
Jakarta: Kompas, 2007
320.959 8 GAB d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gontor Media Jaya, 2007
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hakim
Jakarta: Pembangunan, 1961
919.28 ABD d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kresno Saroso
Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, 2002
920.71 KRE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, 2005
346.04 DAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bahari Abbas
"PT PGN ditunjuk langsung oleh Pemerintah Indonesia sebagai Transporter Gas dari Kontrak Jual Bell Gas (GSA-1) antara Pertamina dengan Supply Gas Pte Singapura yang ditandatangani tanggal 12 Pebruari 2001, dengan pertimbangan bahwa PT PGN telah memiliki pengalaman dalam kontrak transportasi gas dari Sumatera Bagian Selatan ke Dun Riau melalui pipa 28 inch sepanjang 536 km sejak tahun 1998. Kontrak transportasi gas untuk Singapura dituangkan dalam Gas Transportation Agreement (GTA) tanggal 12 Pebruari 2001 dengan kesepakatan tarif US$ 0.691MSCF, IRR 9.5 %, diameter pipa 28 inch sepanjang 473.67 km dari entry point (titik gas masuk pipa) di Sumatera Bagian Selatan ke perbatasan Indonesia I Singapura, sejumlah gas yang disepakati daiam GSA-1 untuk kontrak selama 20 tahun mulai dari start up tanggal 12 Agustus 2003, gas untuk PGN Batam mulai tahun 2006 maksimum 30 MMSCFD (juta kaki kubik per had) disebut sebagi GSA-2. Sumber gas berasal dari 3 blok operasi Kontraktor Production Sharing (KPS) Pertamina yaitu : Blok Corridor dan South Jambi (KPS Gulf Sumatera) dan Blok Jabung (KPS Devon Santa Fe). Transportasi dari perbatasan ke fasilitas penerima Gas Supply Pte berjarak 9.1 km oleh Power Gas Ltd Singapura dengan tarif tetap US$ 0.121 MSCF yang dituangkan daiam Singapore Gas Transportation Agreemen.
Design pipa dari entry point CPP Grissik ke Stasiun Jabung yang berjarak 169.71 km memiliki tekanan operasi maksimum 1060 psig, selanjutnya sampai ke Singapura dengan tekanan operasi maksimum 1500 psig. Dengan tekanan operasi 1060 psig dari entry point maka kapasitas pipa mencapai 300 MMSCFD dan hanya dapat memenuhi kontrak penyaluran gas sampai tahun 2005, selanjutnya harus memakai kompresor dengan kapasitas sampai tingkat maksimum kontrak penyaluran gas (MIR) GSA-182 sebesar 432.5 MMSCFD. Kompresor meningkatkan tekanan gas di Stasiun Jabung dari 934 psig ke 1095 psig.
Kapasitas pipa PT PGN masih dapat ditingkatkan sampai 634 MMSCFD dengan menaikkan tekanan gas di Stasiun Jabung sampai 1500 psig dengan menggunakan kompresor tambahan. Cadangan gas di wilayah Sumatera Bagian Selatan yang telah tersertifikasi Proven (PI) dan Probable (P2) oleh Badan intemasional dan belum teijual mencapai 914 MMSCFD untuk 20 tahun kontrak, atau khusus dari blok yang sama urrtuk GSA-1 yaitu Biok Corridor mencapai 580 MMSCFD untuk kontrak 20 tahun. Dipihak lain Singapura diproyeksikan akan mengalami kekurangan gas (shortfall) mulai tahun 2005 sebesar 488 MMSCFD dan terus meningkat tahun berikutnya. Jumlah harian gas yang dapat disalurkan sampai tahun 2023 (GSA-1 selesal) rata-rata 175 MMSCFD. Jumlah gas tersebut masih jauh dari jumlah kebutuhan Singapura, namun sasarannya adalah memaksimumkan kapasitas fasilitas yang sudah ada.
Gas tambahan tersebut disebut GSA-3 dimulai tahun 2005 karena masih ada kapasitas yang tidak terpakai dan akan mempengaruhi keekonomian pipa. Dengan pertimbangan latarbeiakang penunjukan langsung PT PGN sebagai transporter dengan keuntungan yang wajar atau ditetapkan /RR 9.5 %, maka tarif transportasi gas mulai tahun 2005 akan PT PGN akan mendapatkan peningkatan keuntungan bersih niiai sekarang (PV) sebesar US$ 38.52 juta atau meningkat 481.5 %_ Namun PT PGN juga dapat rnenetapkan tartf yang dikehendakinya sesuai misi korporatnya, misalnya meningkatkan keuntungan bersih nilai sekarang dad 1.5 % scat ini menjadi 2.5 %, sehingga IRR,; 10.5% atau bahkan tariff tetap dengan IRR 14.138 %. Ketiga kemungkinan tersebut masing-masing punya aiasan yang kuata, namun Pertamina sebagai pengguna jasa juga punya pertimbangan lain bila tariff dianggap tidak ekonomis , misalnya dengan pembangunan pipa baru yang tebih besar dan lebih ekonomis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Said
Bandung: Jemmar, 1990
150.09 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>