Ditemukan 20716 dokumen yang sesuai dengan query
Mattulada, H. Andi
"Peletak dasar kebudayaan Kaili melalui tempat-tempat pemukiman, dasar-dasar kebudayaan Kaili dibangun oleh para pemukim yang disebut To-Kaili itu, dikitari oleh pegunungan dan berada di Lembah Palu. Di sebelah Timur, Sungai Palu bermuara di Teluk Palu berlepas ke Selat Makassar. Sesuai kodrat alam tropis yang hangat, dengan lahan yang umumnya berpasir, di dataran lembah, dibatasi oleh bebukitan dengan ciri lahan liat berbatu-batu, membuat penduduk memilih tempat-tempat pemukimannya yang terpisah-pisah antara satu wilayah pemukiman dengan pemukiman lainnya. Lagipula, menurut cerita rakyat, antara satu kaum dengan kaum lainnya, sering terjadi serang-menyerang, berpangkal pada adat kepercayaan "pengayauan", untuk menambah mana atau kesaktian suatu kaum."
1991
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Mattulada, H. Andi
"In this article, the author describes the ethnography of the To-Kaili, the largest ethnics group in Central Sulawesi. To-Kaili had an important historical role in the period of Dutch colonization. At least four kingdoms tried to rebel against Dutch rule namely Moutong, Banawa, Sigi, and Kulawi. The author goes on to discuss the "modal personality" of Kaili people which covers social and religious life, ethos, language, art and literature. In the last section, he tries to predict how those people will face changes in the near future."
1991
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Mattulada, H. Andi
"In this article, the author describes the ethnography of the Bugis-Makassar, the largest inhabitants in South Sulawesi. His description includes: the historical background, their social stratification, kinship system, traditional political structure, and folklore. How the Bugis-Makassar elite groups are developed and how their social structure influenced by such development is also discussed by the author. Based on the historical evidences it is revealed that identification of the elite groups which is underlined by nobility, emerged in 15th century. In the period of Dutch colonization, composition of the elite groups changed into: pangreh-praja (government administration official) which subsequently emerged as a new elite group. In the era of independence, the position of elites were mostly occupied by the rulling class and well-educated persons. In the last section, the author explains the sirik an institution which refers to human dignity and self-respect - in relation to the conditioning of Indonesian national culture."
1991
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Mattulada, H. Andi
"Orang Kaili mengidentifikasi diri sebagai To-Kaili karena adanya persamaan dalam bahasa dan adat istiadat leluhur yang satu dipandang menjadi sumber asal mereka, bahasa Kaili dalam arti lingua-franca dalam kalangan semua To-Kaili, digunakan secara umum. Di samping itu terdapat banyak dialek bahasa Kaili yang juga menjadi identifikasi (seringkali tajam) dari subkultur atau subetnik To-Kaili yang berdiam pada wilayah-wilayah yang seringkali masih sangat terisolasi."
1991
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Mattulada, H. Andi
"Modal personality (perasaan kepribadian) To-Kaili sangat kuat terbentuk oleh ajaran Islam, yang memberikan warna kepada sektor-sektor kehidupan lainnya, yang berkembang dalam masyarakat, sampai pada zaman mutakhir. Perasaan kepribadian yang demikian itu dirasakan merusak kedalam lembaga-lembaga kemasyarakatan; ekspresi kesenian dan kebudayaan pada umumnya. Wawasan kebangsaan yang bertemu ke nusantara pun mendapatkan kekuatan dari perasaan kepribadian yang demikian itu adanya."
1991
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Mattulada, H. Andi
"Sebagai bab penyimpulan, maka ia pun berupaya memberikan penajaman atas masalah-masalah masa kini To-Kaili, yang akan mengantarkannya ke masa depan, atau hari esok."
1991
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Atashendartini Habsjah
"Atashendartini Habsjah : Pusat Penelitian Unika Atmajaya
Tulisan ini berisikan dua bagian. Kedua bagian ini adalah sekelumit kesan penulis yang selama kurang lebih tiga tahun mengadakan pelbagai uji coba dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang hidup di berbagai kampung Jakarta yang sangat padat penduduknya. Dalam bagian pertama akan dibahas tentang kehidupan kamun perempuan yang ditemui di beberapa kantung-kantung kumuh yang sering merupakan suatu RT; sedangkan masalah kesehatan anak-anak mereka ini akan ditampilkan dalam bagian kedua dari tulisan ini."
1992
J-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Mattulada, H. Andi
"Pada hemat kami, sirik pada orang Bugis-Makassar, kalau itu masih benar potensial untuk dapat menemukan reorientasi dan transformasi ke dalam interpretasi yang dapat menekapi etos kebudayaan nasional Pancasila, yang segenap unsur-unsurnya merupakan darah-daging pribadi sirik, maka sirik itu niscaya dapat menjadi daya dorong yang kuat bagi pembinaan kebudayaan Indonesia."
1991
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nursamsiah Asharini
""Buku ini merupakan kelanjutan dari buku Sejarah Teori Antropologi Jilid I yang terbit delapan tahun lewat. Bilamana jilid pertama menguraikan berbagai teori antropologi yang grand (besar) - seperti teori Evolusi, Difusi, teori strukural-fungsional - buku jilid II pun berisi berbagai teori antropologi yang juga terkenal dan perlu diketahui. Namun kajiannya mengacu pada skema tersebut diulas konsep-konsep dalam antropologi psikologi dan berbagai pedekatan dalam subkajian antropologi spesialisasi (antropologi ekonomi, politik, hukum dan juga antropologi pendidikan).""
1991
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Lubis, Zulkifli
"This paper reviews various social issues in the trajectory of the author?s life to connect the concept of the view of life and theoretic issues on culture. Through methodological reflections, the author presents various issues which are being constantly discussed in the public mass media about religion, cultural icons as well as daily practices which become entry points to see cultural diversity as well as changes that can be found in the trajectory of life. The author argues that the individual is active in formulating the culture even though it cannot be denied that it can only be articulated through culture as a network of meanings as agreed by the aggregate of individuals or groups."
2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library