Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16044 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gesta Bayuadhy
Yogyakarta: Laksana, 2014
181.16 GES j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Surpadi Harjapandaya
"Buku ini menguraikan mengenai cara atau tata cara kehidupan manusia agar mencapai (yang) utama secara lahir dan batin. Serta kaitannya dengan kehidupan pada masa kini. Uraian tersebut disajikan dalam bentuk puisi atau tembang Macapat dan Wangsalan."
Yogyakarta: Mardimulya, 1927
BKL.0456-PW 103
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Musman
Yogyakarta: Pustaka Jawi, 2017
181.16 AST p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Budhi Santosa
Yogyakarta: DIPTA, 2013
199.598 2 IMA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suwardi Endraswara, 1964-
Yogyakarta: Narasi (Anggota IKAPI) , 2013
181.16 SUW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Nur Arifah Yaza
"Karya sastra merupakan representasi kenyataan sosial yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kehidupan. Salah satu bentuk karya sastra adalah film. Penelitian ini membahas apa nilai-nilai etika Jawa yang terkandung dalam film pendek Tanah Kalurahan karya Paniradya Kaistimewan. Tujuan penelitian adalah untuk memahami etika Jawa melalui analisis struktur logis dan representasi budaya Jawa mendasarkan pada konsep etika Jawa sebagaimana disampaikan oleh Magnis-Suseno (1984), serta bagaimana etika tersebut direpresentasikan melalui bahasa, tanda, dan gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif melalui analisis dialog dan tangkapan layar dari adegan film. Data dianalisis menggunakan metode Miles dan Huberman (1992) yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini berfokus pada empat topik etika Jawa yaitu: sikap batin yang tepat, tindakan yang tepat dalam dunia, tempat yang tepat, dan pengertian yang tepat. Hasil penelitian menemukan representasi nilai etika Jawa melalui dua unen-unen bahasa Jawa yaitu sepi ing pamrih rame ing gawe dan andhap asor serta sikap ngapurancang. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana etika Jawa mempengaruhi interaksi sosial, hubungan antarindividu, dan keselarasan sosial dalam masyarakat.

Literary works are representations of social reality which contain life values. One form of literary work is film. This research discusses the Javanese ethical values contained in the short film Tanah Kalurahan by Paniradya Kaistimewan. The aim of the research is to understad Javanese ethics through analysis of the logical structure and representation of Javanese culture based on the concept of Javanese ethics as presented by Magnis-Suseno (1984), along with how these ethics are represented through language, signs, and images. The research method used is dercriptive qualitative with an objective approach through analysis of dialogue and screen captures from film scenes. Data were analyzed using the Miles and Huberman (1992) method which including data reduction, data display, and conclution drawing. This research focuses on four topics of Javanese ethics, namely: the right inner attitude, the right action in the world, the right place, and the right understanding. The results of the research found a representation of Javanese ethical values through two Javanese language adages, namely sepi ing pamrih rame ing gawe and andhap asor as well as the ngapurancang attitude. This research provides an understanding of how Javanese ethics influences social interactions, relationships between individuals, and social harmony in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yugani Achadiati Surahardjo
"Dalam kehidupan bangsa Indonesia, ternyata banyak fenomena yang mencerminkan pemikiran filsafati yang mendalam. Misal di dalam karya-karya sastra, seni, yang tidak hanya bernilai estetis namun juga mengandung pesan-pesan filsafati seperti misalnya tari-tarian, wayang, terlebih pula di dalam adat istiadat, keyakinan dan sikap hidup. pemikiran-pemikiran filsafati yang paling dihayati bangsa Indonesia, ialah yang tercermin di dalam sikap hidupnya. Hal ini tidak dapat diingkari lagi bagaimana pemikiran filsafat tersebut telah terpadu dengan pribadinya dan menjadi pedoman hidupnya. Demikian pula aliran-aliran kebatinan yang banyak tumbuh di Indonesia khusus Jawa, merupakan salah satu manifestasi dari suatu sikap hidup. Namun harus diakui bahwa pemikiran-pemikiran filsafati yang terkandung di dalamnya, tidaklah merupakan rangkaian pemikiran yang sistematis, dimana satu dan lainnya bertautan secara logis dan konsisten, serta begitu eksplisit sehingga mudah ditangkap, melainkan merupakan gagasan-gagasan yang terungkap berupa kiasan dan simbol-simbol yang perlu dieksplisitkan secara filsafat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S16077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Gunawijaya
"Manusia dan lingkungan alam saling terkait dan saling mempengaruhi. Budaya memainkan peran penting dalam adaptasi manusia terhadap lingkungan, dan komunitas adat seperti Kampung Naga bertindak sebagai penjaga budaya dan warisan leluhur. Dalam mengatur aktivitas mereka, masyarakat Kampung Naga mengikuti aturan leluhur dan adat istiadat yang masih kental hingga saat ini. Pola permukiman mereka didasarkan pada nilai-nilai budaya Sunda yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam pengelolaan lingkungan, mereka mempraktikkan pola permukiman terpusat dengan pengaruh budaya dan spiritual yang kuat. Wilayah profan dan wilayah lindung dikelola sesuai dengan ketentuan adat dan falsafah hidup Sunda. Selain itu, mereka memiliki siklus yang berkelanjutan dalam mengolah limbah-limbah dari aktivitas manusia, sejalan dengan falsafah Sunda dan menciptakan lingkungan yang lestari tanpa terpengaruh oleh modernisasi. Dengan demikian, masyarakat Kampung Naga berperan sebagai pusat kontrol dalam menjaga keseimbangan lingkungan mereka. Penelitian ini mengungkapkan bahwa budaya memainkan peran penting dalam mengatur aktivitas masyarakat Kampung Naga dan mempertahankan keseimbangan dengan lingkungan alam

Humans and the natural environment are interconnected and mutually influential. Culture plays a crucial role in human adaptation to the environment, and indigenous communities like Kampung Naga act as custodians of culture and ancestral heritage. In organizing their activities, the people of Kampung Naga adhere to ancestral rules and customs that still hold strong today. Their settlement patterns are based on the inherited cultural values of the Sundanese. In environmental management, they practice a centralized settlement pattern with a strong influence of culture and spirituality. The exploitation and protected areas are managed in accordance with customary regulations and the Sundanese way of life. Additionally, they have a sustainable waste processing cycle for human activities, in alignment with the Sundanese philosophy, creating an environment that remains sustainable and unaf ected by modernization. Thus, the community of Kampung Naga serves as a control center in maintaining the balance of their environment. This research reveals that culture plays a significant role in organizing the activities of the Kampung Naga community and preserving the balance with the natural environment"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bronowski, Jacob, 1908-1974, editor
Boston: Little, Brown & Co., 1973
501 BRO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ingold, Tim, 1948-
"Anthropology is a disciplined inquiry into the conditions and potentials of human life. Generations of theorists, however, have expunged life from their accounts, treating it as the mere output of patterns, codes, structures or systems variously defined as genetic or cultural, natural or social. Building on his classic work The Perception of the Environment, Tim Ingold sets out to restore life to where it should belong, at the heart of anthropological concern. Being Alive ranges over such themes as the vitality of materials, what it means to make things, the perception and formation of the ground, the mingling of earth and sky in the weather-world, the experiences of light, sound and feeling, the role of storytelling in the integration of knowledge, and the potential of drawing to unite observation and description. Our humanity, Ingold argues, does not come ready-made but is continually fashioned in our movements along ways of life. Starting from the idea of life as a process of wayfaring, Ingold presents a radically new understanding of movement, knowledge and description as dimensions not just of being in the world, but of being alive to what is going on there."
London ; New York: Routledge, 2011
301.01 ING b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>