Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148874 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mukidjan Rio Supadmo
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Yuliadi
"Kristal tunggal betaine phosphate disintesis dengan metode solution growth. Kristal berukuran terbesar digerus sehingga menjadi bubuk untuk pengukuran difraksi sinar-X, bercuplikan bubuk. Data difraksi sinar-X dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak GSAS untuk mendapatkan informasi mengenai struktur kristal, Struktur kristal digambar dengan ORTEP (bagian dari GSAS). Hasilnya, pada temperatur 30°C dan 120°C, Betaine Phosphate mempunyai sistem kristal monoklinik dan masing-masing memiliki grup ruang P21 /C dan P21 /m dengan CT= 11,051 (1) A, £=7,840(2) A, c= 12,918(6) A, p= 119,590( 12) A, dan o=l 1,099(1) A, £=7,894(1) A, c=6,535(l) A, {3=1 19,783(12) A.

Single crystalline betaine phosphates have been synthesized by the solution growth method. The biggest size of the crystals were ground for X-ray diffraction measurement of the powder sample. The diffraction data were analyzed using GSAS software resulting refined crystal structural parameters. Crystal structures were drawn with ORTEP. The results were that at temperature 30°C and 120°C betaine phosphate crystallizes in monoclinic P21/C and P2l/m with 0=11.051(1) A, £=7.840(2) A, c=12.918(6) A, (5=119.590(12) A, and o=l 1.099(1) A, £=7.894(1) A, c=6.535(l) A, 0=119.783(12) A, respectively."
1999
JIRM-1-2-Agust1999-48
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rifayanti Masitoh
"ABSTRAK
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan dan karakterisasi sampel Sn-xBi dan SnxBi-yAl sebanyak 10 sampel dengan variasi logam Bi dan Al dalam %berat yang berbeda menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Penentuan kapasitas panas sebagai fungsi temperatur Cp (T) dari material solder Sn-Bi dan Sn-Bi-Al menggunakan alat uji DSC pada rentang temperatur 30°C hingga 450oC dan laju 10 oC/menit. Hasil karakterisasi XRD selanjutnya diolah menggunakan aplikasi GSAS untuk mendapatkan informasi tentang struktur dan ukuran kristal, parameter kisi yang dimiliki terhadap pengaruh variasi Bi dan Al %berat, serta informasi lainnya yang dapat berpengaruh. Berdasarkan ukuran kristal pada paduan Sn-xBi diketahui bahwa semakin banyak penambahan logam Bi maka ukuran kristal Sn yang terbentuk akan semakin kecil.

ABSTRACT
In this research, manufacture and characterization of samples Sn and Sn-xBi-yAL as many as 10 samples with metal variation% Bi and Al in different weight using X-Ray Diffraction (XRD). Determination of the heat capacity as a function of temperature Cp (T) of the solder material of Sn-Bi and Sn-Bi-Al using a DSC test at 30oC to 450°C temperature range and a rate of 10 °C/min. XRD characterization results further processed using GSAS application to obtain information about the structure and size of the crystal, the lattice parameter of the effect of variation owned Bi and Al% by weight, as well as other information that can be influential. Based on the size of the crystals in the alloy Sn-xBi known that the more the addition of the metal Bi Sn formed crystal size will be smaller.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal
"Disertasi ini membahas karakterisasi produk blending antara monomer kristal cair kolesteril akrilat dengan monomer kristal cair metilfenilbenzoil akrilat yang difotopolimerisasi dengan teknik UV curing. Produk blending dan fotopolimerisasi hasil penelitian ini kemudian di uji serapannya dengan spektrofotometer ultraviolet-visibel. Monomer kristal cair kolesteril akrilat hasil dari reaksi esterifikasi Steglich antara kolesterol dengan prekursor akrilat menggunakan katalis N,N’-disikloheksilkarbodiimida (DCC) dan N,Ndimetilpiridin- 4-amina (DMAP). Monomer kristal cair metilfenilbenzoil akrilat merupakan hasil dari reaksi esterifikasi Steglich antara prekursor akrilat dan prekursor (S)-(+)-p-hidroksifenil-2-metil butanoat atau disebut juga (S)-(+)-2- HFM. Kedua monomer hasil esterifikasi tersebut kemudian dikarakterisasi menggunakan FTIR, 1H-NMR, dan 13C-NMR untuk penentuan struktur molekul; DSC untuk analisis termal, POM untuk tekstur kristal cair, dan XRD untuk kristalinitas. Oleh karena kedua monomer termasuk dalam kelompok kristal cair akrilat, maka hasil karakteriasi kedua monomer dengan FTIR menunjukkan puncak khas yang sama pada daerah 3000-2850 cm-1 yang merupakan daerah vibrasi rantai alifatik dan puncak pada daerah 1600,43 cm-1 yang menunjukkan gugus C=C dari akrilat. Selain itu terdapat juga puncak-puncak lainnya yang menjadi ciri khas masing-masing monomer. Tekstur monomer kristal cair kolesteril akrilat memperlihatkan tekstur oily streak pada suhu 81,28˚C sementara monomer kristal cair metilfenilbenzoil akrilat memperlihatkan tekstur schlieren pada 54,36oC. Proses blending kedua monomer menggunakan metode casting pelarut dan fotopolimerisasi menggunakan fotoinitiator 2-hidroksi-2-metil-1-fenilpropana (HMPP). Hasil GPC proses uv curing pada radiasi selama 15 dan 30 menit memberikan berat molekul (Mw) masing-masing 487.457 gram dan 463.279 gram. Struktur mikro produk fotopolimerisasi dengan SEM menunjukkan pola rantai polimer tipe side chain liquid crystalline polymers (SCLCPs). Serapan produk fotopolimerisasi dengan spektrofotometer ultraviolet-visibel menunjukkan bahwa fotopolimerisasi yang diradiasi selama 15 dan 30 menit memberikan serapan 0,116 dan 0,254 pada daerah panjang gelombang 363 nm dan 350 nm. Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan demikian produk blending dan fotopolimerisasi kedua monomer menyerap pada panjang gelombang ultraviolet A (UVA).

The dissertation discusses the characterizations of blending product from monomer liquid crystal cholesteryl acrylate and monomer liquid crystal of methylphenylbenzoyl acrylate photopolymerized by UV curing technique. The absorption of blending and photopolymerization products of this work was tested by using UV-Vis spectrophotometer. Cholesteryl acrylate was synthesized through Steglich esterification reaction between cholesterol with acrylic precursor with catalyst of N, N'-dicyclohexylcarbodiimide (DCC) and N, N-dimetilpiridin- 4-amine (DMAP). Monomer liquid crystal of methylphenylbenzoyl acrylate was synthesized by Steglich esterification reaction between acrylic precursors and precursors (S) - (+)-p-hydroxyphenyl-2-methyl butanoat or also known as (S) - (+)-2-HFM. The characterization of monomers was performed by using FTIR, 1HNMR and 13C-NMR for molecular structure; DSC for thermal analysis; POM for textures analysis; and XRD for crsytalinity. FTIR spectrum of the two monomers show typical peaks at 3000-2850 cm-1 for the aliphatic chain vibration, 1720 cm-1 for carbonyl group, and 1600.43 cm-1 for the group of acrylate C=C. The texture of cholesteryl acrylate shows an oily streak at temperature 81.28 ˚C and monomer methylphenylbenzoyl acrylate shows a schlieren texture at 54.36 0C. The blending process of the two monomers was performed by using solvent casting method and photopolymeirzation with UV curing technique by using photoinitiator of 2- hydroxy-2-methyl-1-phenyl-propan (HMPP). The molecular weight from the photopolymerization process with the radiation for 15 and 30 minutes Mw give the result of 487.457 and 463.279, respectively. Microstructure from SEM shows a type of side chain liquid crystalline polymers (SCLCPs). The photopolymerization product characterized by using UV-Vis spectrophotometer for 15 and 30 min of radiation gives wavelength at 363 nm and 350 nm, respectively. Based on the result of this research, it can be concluded that the blending product of the two monomers absorps a wavelength at ultraviolet A (UVA).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
D1418
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukas Budi Santoso
"Penumbuhan ingot kristal tunggal CIS dengan metode Bridgman yang menggunakan tungku zona ganda (double zone) dan bahan dasarnya ingot poli kristal, dihasilkan dengan metode Bridgman yang menggunakan tungku zona tunggal (single zone). Ingot CIS yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menggunakan X-RAY difraktometer yang menghasilkan struktur chalcopyrite dengan c = 11,595 A; a = 5,778 A dan cla = 2,006 serta orientasi kristal yang relatif besar pada bidang yang sama adalah bidang hid = 301. Komposisi ingot diperiksa dengan menggunakan SEM yang dilengkapi EDAX , diperoleh hasil komposisi yang belum stokiometri. Sifat listrik yaitu resistivitas dan tipenya diukur dengan menggunakan instrument yang menggunakan metoda Four point probe dan hot probe diperoleh hasil resistivitas hampir homogen dan sebagian besar ingotnya bertipe N."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyanto
"ABSTRAK
Kami mengkaji paduan Half-Heusler NiMnSb dalam struktur kristal C1b dari aspek teori kemagnetannya. Kami melakukan perhitungan numerik pada sistem ini dengan metode Hamiltonian suku kinetik pendekatan tight-binding dan interaksi berbasis mean-field theory. Dari hasil perhitungan, sistem paduan NiMnSb menunjukkan karakter metal pada saat U J < 2.5 eV dan karakter semi metal pada U J ge; 2.5 eV. Menariknya, pada U=2.5 eV dan J=0.9 eV diperoleh moment magnet asymp; yang mana ini sesuai dengan prediksi Slater-Pauling.Kata kunci : Paduan Half-Heusler, Moment Magnet, Tight-Binding

ABSTRACT
We study a Half Heusler alloy of NiMnSb in C1b crystal structure for magnetic theoretical aspect. We have done numerical calculation of the NiMnSb compound system using the model Hamiltonian kinetic term within tight binding approximation and the interaction based on mean field theory. From computational output, the NiMnSb compound system exhibit metal phase by the time U J 2.5 eV and half metal phase in U J ge 2.5 eV. Interestingly, the moment magnet results of U 2.5 eV J 0.9 eV is asymp which is agree with Slater Pauling prediction.Key words Half Heusler Alloy, Magnetic Moment, Tight Binding"
2017
T48150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zulkarnain
"Telah dilakukan analisa mengenai pengaruh penambahan 0.5 inol berat Mn terhadap fasa dan Struktur kristal barium titanat (BaTiO:,). Cuplikan diperoleh dengan metoda metalurgi serbuk dengan bahan dasar BaCQ-,. MnO_, dan FiO: yang merupakan grade reagen dari E-Merck, dengan perbandingun masing-masing 1 : 0,5 : 0,5. Difraktogram sinar-X dengan A, (Co K.O.) "= 1,7889 A dan scan secara kontinu pada temperatur kamar dianalisis menggunakan program kristalografi GSAS. Analisis struktur metnperlihatkan bahwa bahan terdiri dari 5 (lima) fasa, BaMn05Ti05O3 sebagai fasa utama dengan grup ruaiig P4mm, parameter kisi a dan c masing-masing 3,999 A dan 4,025 A, faktor pencocokan (i educed x ) =- 2,175 dan 45 variabel. Sedangkan 4 (empat ) fasa pengotor tersebut masing-masing memiliki fraksi berat yaitu BaCO., (45,83%); MnO2 (8.47%); TiO: (20,36%) dan MmTi: (6,75%) masing-masing dengan grup ruang Pnma, P 42/mnm, Pbca dan P 63/mmc.

The effect of 0.5 weight mol Mn on phase and crystal structure of barium titanate has been analyzed. The best sampel in this study were synthesized using powder metallurgy with stoichiometric amounts of BaCCh, MnO2 and TiO2 that were reagents from E-Merck. The X-ray diffractograms which were obtained with continuous counts and X (Co Ka) = 1.7889 A at room temperature, were refined using the crystallographic software package GSAS. Structural analysis shows that sample consists of 5 (five) phase where the crystal is BaMni,5Ti()5O:, with the perovs kHe-type BaTiO, structure, the space group tetragonal P4mm, a = 3.999 A, t- - 4.025 A. the goodness of fit £ is of 2.175 with 45 variables and the residual parameters Rp and Rwp are of 18.8% and 24.2% respectively. The four phase impurity has a weight fraction is BaCO, (45.83%); MnO, (8.47%); TiO: (20,36%) and Mn:,Ti2 (6,75%) with the space group each are Pnma. P 42/mnm, 1 41/amd and P 63/mmc."
1999
JIRM-1-3-Des1999-46
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Kusumastuti
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi memicu peningkatan yang signifikan pada limbah peralatan listrik dan elektronik yang dihasilkan. Transisi teknologi televisi dari Cathode Ray Tube (CRT) menjadi Liquid Crystal Display (LCD) dan Light-Emitting Diode (LED) merupakan salah satu contohnya. Di Indonesia, peningkatan jumlah limbah elektronik TV CRT tidak diikuti dengan pengembangan peraturan spesifik mengenai Limbah Peralatan Listrik dan Elektronik (WEEE). Untuk mengelola limbah TV CRT dengan aman dan efisien diperlukan informasi yang cukup mengenai aliran material dari limbah elektronik TV CRT tersebut. Penelitian ini menggunakan Material Flow Analysis (MFA) untuk mengumpulkan informasi dan menghitung aliran limbah elektronik TV CRT di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan aliran material TV CRT limbah yang mengikuti skema limbah elektronik TV CRT di DKI Jakarta yang dikembangkan secara kualitatif dan divalidasi oleh empat orang ahli di bidang pengelolaan limbah. Aliran material limbah elektronik tersebut berupa jumlah stok aktif TV CRT, jumlah TV CRT yang memasuki aliran limbah dan aliran limbah elektronik TV CRT yang memasuki proses pengolahan. Aliran material yang didapatkan, diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan sistem pengelolaan limbah elektronik TV CRT di DKI Jakarta.

ABSTRACT
Rapid product innovation, especially for information and communication technology products and consumer equipment are giving a significant contribution to the increase of Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) generated. Technology transition for television from Cathode Ray Tube (CRT) to Liquid Crystal Display (LCD) and Light-Emitting Diode (LED) is one of the cases that need to investigate. In Indonesia, increasing of waste CRT TV is not followed by a development of regulation about WEEE specifically. To manage waste CRT TVs and its impact on an environment, sufficient information about its material flow was required. This study using Material Flow Analysis (MFA) to gather about an information and calculate the flow of waste CRT TVs in DKI Jakarta. The results showed about a material flow of waste CRT TVs which following scheme of waste CRT TVs in DKI Jakarta that qualitatively decided and validated by four experts from waste management specialization. In this study, material flow of waste CRT TVs represents the quantity active stock of CRT TVs, waste flow of CRT TVs in the recycling system. The results of the research are expected to be an input for the development of recycling option and waste management CRT TVs in DKI Jakarta."
2019
T53484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kisman H.M.
"Sampel dari senyawa (Bi2_xPbx)2Sr2Ca2Cu30y dibuat berdasarkan reaksi padatan dari serbuk PbO, Bi203, SrCO3, CaCO3 dan CuO. Setelah mengalami dua tahap perlakuan panas yaitu kalsinasi pada suhu 8200 C selama 36 jam dan sintering pada suhu 860° C selama 72 jam, cuplikan ini memberikan efek Meissner pada suhu 77 K dan juga sinyal RSE anisotrop pada suhu kamar. Dengan Termogram DTA-TG Simultan didapatkan suhu kalsinasi dan suhu sintering yang tepat, yaitu kalsinasi 820° C dan suhu sintering 860° C. Sebelum mengalami sintering, cuplikan ini merupakan bahan non paramagnetik, tetapi sesudah mengalami sintering berubah menjadi paramagnetik pada suhu kamar. Apabila suhunya diturunkan sampai suhu nitrogen cair cuplikan ini berubah menjadi superkonduktor (memberikan efek Meissner). Analisis dengan Simulasi RSE menunjukkan bahwa di dalam sampel terjadi interaksi pertukaran yang cukup kuat dan bersifat anisotrop."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Agung
"ABSTRAK
Penelitian tentang kinetika pertumbuhan kristal barium heksaferit disubstitusi Mndan Ti dengan komposisi BaFe9.6Ti1.2Mn1.2O19 yang dibuat melalui proses pemaduan mekanik telah dilakukan. Ukuran kristal rata-rata BaFe9.6Ti1.2Mn1.2O19 didapat dengan metode Whole Powder Pattern Modeling (WPPM) pada software PM2K. Ukuran kristal bertambah secara bertahap dan akhirnya mencapai ukuran maksimum. Dari pemanasan isotermal, kinetika pertumbuhan kristal dapat dijelaskan oleh persamaan Avrami dengan energi aktivasi pertumbuhan kristal 𝑄 yang dihasilkan sebesar 51.76 kJ/mol.

ABSTRACT
A study on the kinetics of crystal growth of barium hexaferrite substituted by Mn ? Ti with composition BaFe9.6Ti1.2Mn1.2O19 produced by mechanical alloying was carried out. The grain size of BaFe9.6Ti1.2Mn1.2O19 was estimated by the Whole Powder Pattern Modeling (WPPM) in PM2K software. The grain size increases gradually, and finally ceases to reach an ultimate value regardless of annealing time. From isothermal anneals, the grain growth kinetics can be described by Avrami?s equation and activation energy for grain growth Q has been determined to be 51,76 kJ/mol."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>