Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105055 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latuconsina, Prilly
Bandung: The PanasDalam, 2017
808.81 PRI l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Darwis [Tere Liye], 1979-
Depok: Sabak Grip Nusantara, 2022
899.221 DAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muliana Widanarti
Bantul, Yogyakarta: Notebook, 2015
155.25 MUI l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2004
658.409 2 LIM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Safroni
"ABSTRAK
Latar belakang. Fentanil merupakan analgetik opioid yang hampir selalu
digunakan sebagai co-induksi di ruang operasi. Namun penggunaan fentanil
intravena bisa menimbulkan batuk yang dikenal juga dengan istilah fentanylinduced
cough (FIC). Batuk merupakan hal yang tidak diinginkan pada saat
induksi karena bisa menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, tekanan
intraokular dan tekanan intraabdominal. Kejadian FIC salah satunya dihubungkan
dengan kecepatan penyuntikan fentanil. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan kecepatan penyuntikan fentanil 5 detik dan 20 detik terhadap
angka kejadian dan derajat FIC pada pasien ras Melayu yang menjalani anestesia
umum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Metode. Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda terhadap pasien
ras Melayu yang menjalani operasi dengan anestesia umum di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo pada bulan April sampai Juni 2015. Sebanyak 124 subyek
diambil dengan metode consecutive sampling dan dibagi ke dalam 2 kelompok
(kelompok kecepatan 5 detik dan kecepatan 20 detik). Pasien secara random
diberikan fentanil 2 mcg/kg bb sebagai co-induksi dengan kecepatan penyuntikan
5 detik atau 20 detik. Insiden dan derajat FIC dicatat pada masing-masing
kelompok. Derajat FIC dibagi berdasarkan jumlah batuk yang terjadi, yaitu ringan
(1-2 kali), sedang (3-5 kali) dan berat( >5 kali). Analisis data dilakukan dengan uji
Chi-square dan uji Kolmogorov-Smirnov sebagai uji alternatif.
Hasil. Insiden FIC berbeda bermakna diantara 2 kelompok, dimana lebih rendah
pada kelompok 20 detik dibandingkan kelompok 5 detik, 8.07% vs 29.03%
(p=0.003). Derajat FIC secara klinis lebih rendah pada kelompok 20 detik (ringan
4.84%, sedang 3.23% dan berat 0%) dibandingkan kelompok 5 detik (ringan
20.96%, sedang 3.23% dan berat 4.84%), namun secara statistik tidak berbeda
bermakna (p=0.131).
Simpulan. Insiden dan derajat FIC lebih rendah pada kelompok 20 detik
dibandingkan kelompok 5 detik pada penggunaan fentanil 2 mcg/kg bb sebagai co-induksi.

ABSTRACT
Background. Fentanyl, a analgesic opioid, commonly used by anaesthesiologists
in the operating room as co-induction. However, co-induction intravenous
fentanyl bolus is associated with coughing that known as fentanyl-induced cough
(FIC). Coughing during anesthesia induction is undesirable and is associated
with increased intracranial, intraocular, and intraabdominal pressures. Incidence
of FIC associated with injection rate of fentanyl. The aim of this study to compare
injection rate of fentanyl between 5 seconds and 20 seconds to incidence and
severity of FIC at Melayu race patients that underwent general anesthesia in
Cipto Mangunkusumo hospital.
Methods. This was a double blind randomized study at Melayu race patients that
underwent scheduled operation in general anesthesia at Cipto Mangunkusumo
hospital between April and June 2015. A total of 124 subjects were included in the
study by consecutive sampling and divided to 2 groups (5 seconds or 20 seconds
group). Patients were randomized to receive co-induction fentanyl 2 mcg/kg body
weight with rate of injection either 5 second or 20 seconds. The incidence and
severity of FIC were recorded in each group. Based on the number of coughs
observed, cough severity was graded as mild (1?2),moderate (3?5), or severe
(>5) . Data were analyzed by Chi-square and Kolmogorov-Smirnov test.
Results. Incidence of FIC was significantly different between two groups, lower in
the 20 seconds group compared with the 5 seconds group, 8.07% vs 29.03%
(p=0.003). The severity of FIC in clinically was lowerin the 20 seconds group
(mild 4.84%, moderate 3.23% and severe 0%) compared with the 5 seconds group
(mild 20.96%, moderate 3.23% and severe 4.84%)but in statistically was not
different significantly (p=0.131).
Conclusion. Incidence and severity of FIC was lower in the20 seconds group
compared with the 5 seconds group in regimen of fentanyl injection 2 mcg/kg body weight as co-induction.
"
2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 1992,
630.959 8 Lim
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Karina Dwi Natalia
"ABSTRAK
Dinatrium 5 rsquo;-guanilat dan dinatrium 5 rsquo;-inosinat merupakan senyawa yang termasuk ke dalam kelompok nukleotida yang umumnya dapat digunakan dengan monosodium glutamat, untuk memperkuat rasa pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis yang selektif untuk penetapan kadar dinatrium 5 rsquo;-guanilat dan dinatrium 5 rsquo;-inosinat dalam sampel penguat rasa menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi KCKT dengan detektor photodiode array pada panjang gelombang 255 nm dan menggunakan kolom Sunfire C18 panjang kolom 250 mm, ukuran diameter dalam 4,6 mm, ukuran partikel 5 ?m . Fase gerak yang digunakan adalah campuran dapar kalium fosfat dan reagen pasangan ion natrium heksan sulfonat dengan laju alir 1,2 mL/menit. Pasangan ion digunakan sebagai reagen agar terbentuk kesetimbangan yang bersifat netral sehingga terjadi peningkatan retensi analit. Kondisi analisis yang telah dioptimasi kemudian divalidasi mencakup akurasi, presisi, linieritas, selektivitas, batas deteksi, dan batas kuantitasi. Hasil menunjukkan kadar rata-rata dinatrium 5 rsquo;-inosinat pada keenam sampel penguat rasa masing-masing sebesar 0,24 1,46; 0,21 2,69; 0,58 3,26; 0,21 0,84; 0,22 3,59; 0,47 2,21. Sedangkan untuk kadar rata-rata dinatrium 5 rsquo;-guanilat pada keenam sampel penguat rasa masing-masing sebesar 0.15 2,85; 0,15 0,12; 0,41 3,80; 0,16 1,72; 0,27 1,18; 0,34 1,83.

ABSTRACT
Disodium 5 39 guanylate and disodium 5 39 inosinate are compounds belong to the group of nucleotides which are commonly used with monosodium glutamate, in order to strengthen the food taste. This research was aimed to obtain a selective analytical method for the assay of disodium 5 39 guanylate and disodium 5 39 inosinate in flavor enhancer sample using high performance liquid chromatography HPLC with photodiode array detector at the wavelength of 255 nm and using Sunfire C18 Column length 250 mm, inner diameter 4.6 mm, 5 m particle size . The mobile phase was a mixture of potassium phosphate buffer and ion pair reagents, hexane 1 sulfonic acid sodium salt, with a flow rate of 1.2 mL minute. The ion pair was used to form a neutral equilibrium resulting in an increased retention of the analyte. The optimized analysis conditions then validated with parameters of accuracy, precision, linearity, selectivity, limit of detection, and limit of quantifiction. The results showed the average level of the disodium 5 rsquo inosinate in the six flavored samples of each 0.24 1.46 0.21 2.69 0.58 3.26 0.21 0.84 0.22 3.59 0.47 2.21. As for the average level of the disodium 5 rsquo guanylate in the six samples of the flavor enhancers were respectively 0.15 2.85 0.15 0.12 0.41 3.80 0.16 1.72 0.27 1.18 0.34 1.83."
2017
S69841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viona Prima Dyta
"Penguat rasa yang marak digunakan dalam bumbu makanan saat ini adalah dinatrium 5 rsquo;-guanilat dan dinatrium 5 rsquo;-inosinat. Mereka biasa digunakan bersama dengan monosodium glutamat MSG untuk meningkatkan rasa gurih pada makanan. Batas penggunaan dinatrium 5 rsquo;-guanilat dan dinatrium 5 rsquo;-inosinat menurut Fenaroli rsquo;s Handbook of Flavor Ingredients berturut-turut 0,07768mg/kg/hari dan 0,09053mg/kg/hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode analisis yang optimum dan valid untuk mengetahui kadar dinatrium 5 rsquo;-guanilat dan dinatrium 5 rsquo;-inosinat dalam enam sampel bumbu makanan. Metode optimum yang didapatkan yaitu menggunakan silika gel 60 F254 sebagai fase diam, isopropanol-air-amonia 25 6:3:1 sebagai fase gerak, dan spot dianalisis pada panjang gelombang maksimum 260nm pada TLC-scanner. Metode yang digunakan valid secara KLT-densitometri berdasarkan kriteria akurasi guanilat 99,11 -99,96 dan inosinat 98,56 -101,05 , presisi guanilat 1,09 dan inosinat 0,49 , dan linearitas guanilat, r =0,9909 dan inosinat, r =0,9976 . Kadar yang dihasilkan menunjukkan kandungan dinatrium 5 rsquo;-guanilat dalam sampel A,B,C,D,E,dan F berturut-turut 0,70 ; 0,79 ; 0,78 ; 0,99 ; 1,08 ; dan 1,08 sedangkan kadar dinatrium 5 rsquo;-inosinat dalam sampel A,B,C,D,E, dan F sebesar 0,66 ; 0,74 ; 0,71 ; 0,66 ; 0,54 ; dan 0,67.

The flavor enhancers used in cooking spices today are disodium 5 rsquo guanylate and disodium 5 rsquo inosinate. They are commonly used with monosodium glutamate MSG to enhance taste in foods. The limitation use of disodium 5 rsquo guanylate and disodium 5 rsquo inosinate according to Fenaroli rsquo s Handbook of Flavor Ingredients are 0.07768mg kg day and 0.09053mg kg day. The objective of this study was to obtain optimum and valid method of analysis to determine the level of disodium 5 rsquo guanylate and disodium 5 rsquo inosinate in six samples of spices. The optimum method was obtained using silica gel 60 F254 as stationary phase, isopropanol water ammonia 25 in the ratio of 6 3 1 v v as mobile phase, and the developed spots were scanned using a densitometer in absorbance mode at 260nm. The methods are valid based on the accuracy criteria guanylate 99.11 99.96 and inosinate 98.56 101.05 , precision guanylate 1.09 and inosinate 0.49 , and linearity guanylate, r 0.9909 and inosinate, r 0.9976 . The results showed that the level of disodium 5 rsquo guanylate in sample A,B,C,D,E, and F are 0.70 0.79 0.78 0.99 1.08 and 1.08 and the level of disodium 5 rsquo inosinate in sample A,BC,D,E, and F are 0.66 0.74 0.71 0.66 0.54 and 0.67."
2017
S68699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak, 2000
343.04 LIM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>