Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setia Budi
"ABSTRAK
FeCoNi merupakan paduan ternari berbasis logam transisi merupakan bahan magnet lunak memiliki nilai magnetisasi total yang tinggi, ketahanan korosi dan kestabilan termal yang tinggi dan memiliki potensi aplikasi yang luas pada berbagai perangkat elektronik. Pada saat ini, perkembangan perangkat elektronik semakin maju, misalnya pada perangkat portable modern, menuntut bahan magnetik yang tidak hanya tipis namun juga fleksibel. Dalam penelitian ini, dikembangkan metoda sintesis paduan FeCoNi dalam bentuk lapisan nanostruktur dengan teknik elektrodeposisi pada substrat fleksibel yaitu polietilen PET yang dilapisi material konduktif indium tin oksida ITO . Pengaruh kondisi reaksi seperti tegangan ko-deposisi, komposisi elektrolit, dan penambahan bahan kimia aditif masing-masing cetyltrimethylammonium bromide CTAB dan sakarin dikaji peranannya dalam pembuatan lapisan tipis FeCoNi di atas substrat tersebut.Kajian elektrokimia yang telah dilakukan dalam sel tiga elektroda menunjukkan bahwa inisiasi ko-deposisi Fe, Co dan Ni dari elektrolit 1 0,005 M Fe2 , 0,0020 M, Co2 dan 0,170M Ni2 terjadi pada tegangan overpotential -0,95 V. Penambahan sakarin dalam sistem elektrolit tidak memberikan pengaruh besar terhadap kenaikan overpotential sistem. FeCoNi kemudian dideposisikan pada tegangan -1,00 s/d -2,00 V. Deposit FeCoNi yang dihasilkan membentuk lapisan tipis dengan ketebalan 155 nm dengan permukaan yang halus dan rata serta mengkilap. Hasil-hasil karakterisasi membuktikan bahwa fasa tunggal dari larutan padat FeCoNi telah berhasil disintesis dalam bentuk partikel-partikel halus berkuran 40-180 nm. Larutan padat berupa kristalit FeCoNi berukuran antara 10-22 nm, terbentuk dengan struktur kristal FCC. Kehadiran aditif sakarin dalam elektrolit berperan dalam mengontrol ukuran kristalit FeCoNi. Selain itu, penambahan sakarin juga telah merubah morfologi partikel dari bentuk spherical menjadi equi-axed, menghasilkan mikrostruktur deposit yang lebih kompak bebas retakan pada lapisan. Hasil analisis terhadap sifat magnetik menunjukkan bahwa lapisan tipis FeCoNi hasil sintesis memiliki karakteristik magnet lunak dengan koersivitas terkecil mencapai 0,2 Oe. Lapisan tipis FeCoNi yang diperoleh secara eksperimental memiliki nilai magnetisasi total pada rentang 81 - 121 emu/gram sesuai dengan kondisi reaksi yang digunakan. Perubahan sifat magnetik bahan dipengaruhi oleh kandungan Fe dan Ni dalam lapisan FeCoNi.

ABSTRACT
FeCoNi is a transition metal based alloy possesses excellent soft magnetic characteristics with a high magnetic saturation value, a low coercivity, highly corrosion resistant and a very good thermal stability. Current growth of today rsquo s electronic devices demands alloys which are not just very thin magnetic films, but must also be flexible magnetic films. In this study, synthesis of magnetic thin film of FeCoNi alloy was carried out onto a flexible substrate of polyethylene PET coated with a conductive layer of indium tin oxide ITO using electrodeposition technique. The influence of reaction conditions like co deposition potentials, electrolyte compositions, and cetyltrimethylammonium bromide CTAB and saccharine additives on the growth and properties of the FeCoNi thin film were investigated.Electrochemical studies performed in a three electrode cell showed that initial co deposition of Fe, Co and Ni from electrolyte 1 0,005 M Fe2 , 0,0020 M, Co2 and 0,170M Ni2 take place at over potential of 0,95 V. The addition of additives and the increase of Fe2 concentration were found to slightly shift the initial co deposition to a more negative potential. The mirror like film of FeCoNi with a thickness of 155 nm was electrodeposited successfully at a co deposition potential range of 1.00 to 2.00 V. Microstructure analysis revealed that single phase of the FeCoNi solid solution was successfully grown on the substrate in the form of fine particles of 40 180 nm. The obtained solid solution was composed by nanocrystalline of face centered cubic FCC FeCoNi with the average of crystallite size of 10 22 nm. The presence of saccharine in the electrolyte was beneficial to control crystallite size and changed particles shape from spherical to to equi axed resulted in more compact film. These conditions were believed to impede crack that found on the film electrodeposited without saccharine. The synthesized FeCoNi thin film exhibited soft magnetic properties at which the low coercivity was 0.2 Oe. Magnetic saturation of the films varied between 81 to 121 emu gram, depending on the co deposition condition. The change of magnetic properties was attributed to Fe and Ni content."
2017
D2304
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hikam
"Pendahuluan
Pada Penelitian RUT IX tahun I, telah dilakukan penumbuhan film tipis pyroelektrik PbZro.525Ti0,475O3 (PZT) dengan teknik spin coating dan karakterisasinya mencakup struktur mikro dengan teknik XRD, morfologi permukaan dengan teknik SEM, nilai dielektrikum, kapasitans kapasitor dan banyaknya muatan yang tcrperangkap di antara substrat Si dengan film tipis PZT per satuan luas dengan teknik C-V meter serta nilai konduktivitas bahan dengan teknik I-V meter.
Struktur kristal dari bulk dan film tipis PZT telah dipelajari secara mendalam dengan mengolah data XRD yang dilakukan pada Lab. XRD program studi Ilmu Material UI Salemba untuk memperoleh nilai konstanta kisi, Full width Half Maximum (FWHM) kristal dan ukuran butiran (grain size). Nilai polarisasi spontan dari PZT jugs dikaji secara teoritis.
Struktur film tipis pyroeletrik yang dikembangkan berbentuk MOS (Metal = alumunim; Oksida = PZT; Semikonduktor = Si) dan kapasitor keping sejajar MOM (Metal = alumunium; Oksida = PZT; Metal = Platinum) dengan luas keping elektrode antara 0,25 mm2 - 1 mm2.
1.2. Permasalahan
Pembuatan kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan. Kapasitor memerlukan bahan ferroelektik dan pyroelektrik sebagai bahan dielektrik. Bahan pyroelektrik PZT yang dikaji dalam penelitian ini sangat sesuai sebagai bahan dielektrik kapasitor memori. Keunggulan pyroelektrik PZT adalah karena memiliki tetapan dielektrik yang cukup tinggi. Bahan ferroeletrik dan pyroelektrik PZT ini dapat terpolarisasi secara spontan dengan membalik arah medan listrik yang dikenakan pada bahan PZT.
Masalah yang ada pada bahan ferroelektrik dan pyroelektrik PET adalah masih tingginya tingkat kebocoran arus. Mekanisme kebocoran arus pada bahan ferroelektrik disebabkan oleh kekosongan oksigen. Untuk menghindari masalah ini dilakukan penambahan kadar oksigen pada waktu melakukan proses annealing film tipis.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. mengoptimalisasi parameter penumbuhan film tipis PbZru,s3'Eiu,4703 di atas subtrat Si (100) dan Si(E00)/SiO21TiO2IPt (200) dengan metode Spin Coatiiig.
2. mempelajari karakterisasi film tipis PbZro,52sTia,47503 melalui pengujian struktur permukaan film tipis dengan difraksi sinar-X (XRD) dan SEMIEDAX, uji sifat listrik berupa resistiuilas dan konduktivitas dengan I-V meter, serta uji nilai dielektrikum, kapasitans kapasitor dan banyaknya muatan yang terperangkap di antara substrat Si dengan film tipis PZT per satuan luas dengan teknik C-V meter?"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bristol: Institute of Physics, 1992
621.381 5 THI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Prasaja
"The thin film of Indium Tin Oxide (ITO) whose the final thickness between 502 nm - 850 nm, various oxygen partial pressure between 0 - 32 mPa and the deposition rate 1,2 nm/s, 2,2 nm/s and 3,5 nm/s have already made by DC magnetron sputtering method. Having studied about the influence of oxygen partial pressure and deposition rate to electrical property of ITO : resistivity, conductivity, carrier charge concentration, mobility; temperature coefficient and activation energy. Resistivity, conductivity, mobility and carrier charge concentration at room temperature are determined by using Van der Pauw method, and resistivity vs temperature between 12 K -. 300 K to find coefficient temperature and activation energy is used four point probe method.
In this thesis , we got resistivity value is in range 3,2 x 10-4 Ω cm - 25,4x 10'Ω cm at room temperature 300 K. Conductivity is in range 294 Ω -' cm-' - 3125 Ω -1 cm-1. Carrier charge concentration is in range 1,30x1020 cm-3 - 3,56 x 1420 cm3. Mobility is in range 19,0 cm2/Vs - 55,2 cm 2/Vs. Temperature coefficient at 150 K - 250 K, where resistivity vs temperature is linier, is in range 1,23 x 10-4 K-1 - 8,68 x 10-4 K-1. and activation energy is in range 1,73x104 eV - 43,2 x10-6 eV. The influence of oxygen partial pressure to electrical properties of ITO is, the bigger oxygen partial pressure, the bigger resistivity, and the smaller carrier charge concentration, mobility and temperature coefficient. The various the deposition rate shows that the faster deposition rate , the bigger resistivity and the smaller conductivity, mobility and carrier charge concentration. Carrier charge concentration is caused by oxygen vacancies and Sn substitution to In. The decreasing of carrier charge concentration as the increasing oxygen partial pressure connect with Sn oxide which made this cause the increasing of scattering.

Lapisan tipis Indium Tin Oksida (ITO) dengan ketebalan 502 - 850 nm dengan beberapa variasi tekanan parsial oksigen antara 0 sampai 32 mPa dan variasi laju deposisi 1,2 nmis, 2,2 nm/s dan 3,5 nm/s telah berhasil dibuat dengan proses dc magnetron sputtering. Dilakukan studi pengaruh tekanan parsial oksigen dan laju deposisi terhadap sifat listrik yang meliputi : resistivitas, konduktivitas, konsentrasi pembawa muatan, mobilitas, koefisien temperatur dan energi aktivasi pada lapisan tipis ITO. Resistivitas, konduktivitas, mobilitas dan konsentrasi pembawa muatan pada temperatur ruang 300 K diukur dengan metoda Van der Pauw. Sedang pengukuran resistivitas vs temperatur antara 12 K sampai 300 K untuk mendapatkan koefisien temperatur dan energi aktivasi dilakukan dengan menggunakan metoda empat titik.
Hasil pengukuran resistivitas berkisar antara 3,2 x 10 Ω cm sampai 25,4x 104 Ω cm pada temperatur ruang 300 K. Konduktivitas didapat dengan rnenginversikan resistivitas didapat 294 Ω-1 cm-1 sampai 3125 Ω-1 cm-1 . Konsentrasi pembawa muatan pada temperatur ruang berkisar antara 1,30 x 1020 cm-3 sampai 3,56 x 1020 cm-3. Mobilitas pada temperatur ruang berkisar antara 19,0 cm 2/Vs sampai 55,2 cm2/Vs. Koefisien temperatur yang dihitung pada temperatur 150 K sampai 250 K yakni daerah dimana resistivitas vs temperatur merupakan fungsi linear didapat antara 1,23 x 10-4K-1 sampai 8,68 x 10-4 K-1. Energi aktivasi didapat antara 1,73x10-6 eV sampai 43,2 x10-6 eV. Pengaruh tekanan parsial oksigen terhadap sifat listrik lapisan tipis ITO adalah semakin besar tekanan parsial oksigen cenderung akan semakin besar resistivitasnya, sedangkan konsentrasi pembawa muatan, mobilitas dan koefisien temperatur semakin kecil. Variasi laju deposisi memberikan bahwa semakin besar laju deposisi cenderung semakin besar resistivitasnya, sedangkan konduktivitas, mobilitas dan konsentrasi pembawa muatan cenderung semakin kecil. Konsentrasi pembawa muatan disebabkan terutama oleh vakansi oksigen dan substitusi Sn terhadap In. Menurunnya konsentrasi pembawa muatan dengan naiknya tekanan parsial oksigen berhubungan dengan berkurangnya vakansi oksigen dengan pemberian oksigen dari luar. Mobilitas menurun dengan kenaikan oksigen berhubungan dengan terbentuknya oksida Sn yang menambah efek hamburan."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djusmaini Djamas
"ABSTRAK
Lapisan tipis CdS yang dideposisi diatas Substrat kaca (n = 1,51) dengan temperarur substrat 200 °C , 222 oC dan 250 °C dan variasi ketebalan antara ( 0,51-1,0) p.m dibuat menggunakan Metode PVD ( Physical Vaporation Deposition). Selanjutnya pada lapisan tipis CdS dilakukan pengukuran sifat optik dan listriknya. Sifat optik meliputi penentuan indeks bias, koefisien absorpsi, energi gap dan struktur lapisan tipis CdS. Dari nilai-nilai transmittansi yang diperoleh dan menggunakan pendekatan R.Swanepoel diperoleh besarnya indeks bias (n) sekitar 2,2 - 3,45 , besar koefisien absorpsi (α ) sekitar (0,5 - 4,3) x 10 4/cm dan energi gap sekitar ( 2,31 - 2,35) eV. Sedangkan dengan XRD diperoleh bahwa puncak diffraksi yang paling kuat dari kelima sampel yaitu pada d = ( 3,37-3,39 ) A° memiliki orientasi bidang (002) dan konstanta kisi sekitar a= 4,132 A° dan c= 6,77 A° serta struktur kristal adalah hexagonal (Wurzite). Untuk sifat listriknya, hasil pengukuran menunjukkan besarnya resistivitas listrik (p) lapisan tipis CdS adalah sekitar ( 0,81-6,5) x 10 5 Ω cm."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuma Fahmi Alam
"Pada penelitian ini, pelapisan nikel dilakukan dengan menggunakan metode elektrodeposisi di atas substrat aluminium. Proses elektrodeposisi dilakukan di dalam medium elektrolit nikel sulfat dengan penambahan medan magnet eksternal diintensitas sebesar 0, 800, 1400, dan 1800 Gauss. Banyak penelitian menunjukan adanya peningkatan sifat tahan korosi dari pelapis yang diakibatkan oleh penambahan medan magnet ini. Struktur kristal dan pengaruh medan magnet terhadap preferensi bidang pertumbuhan kristal dari sampel diamati dengan menggunakan pengukuran difraksi sinar-X/ X-ray diffraction (XRD). Polarisasi potensiodinamik linear sweap voltametry (LSV) digunakan untuk mengetahui arus dan potensial korosi yang merepresentasikan perilaku korosi dari sampel. Perubahan morfologi dan tekstur kristal diobservasi menggunakan pengamatan optik. Hasil karakterisasi sampel menunjukan kalau medan magnet membuat ukuran kristal deposit mengecil, mengurangi efek preferensi orientasi kearah bidang tertentu, dan membuat lapisan menjadi lebih halus. Laju korosi dari sampel nikel dibawah pengaruh medan magnet sebesar 0, 800, 1400, dan 1800 Gauss secara berturut-turut adalah 0,0939, 0,039, 0,032, dan 0,0055 mmpy. Peningkatan ketahanan korosi terkorelasi kuat dengan pengecilan ukuran kristal dan lapisan yang lebih halus.

In this study, Nickel Plating was carried out using the electrodeposition method on an aluminum substrate. The electrodeposition process was carried out in a Nickel Sulfate electrolyte medium and an external magnetic field was applied with intensities of 800 Gauss, 1400 Gauss, and 1800 Gauss. Many studies have shown an increase in corrosion resistance caused by magnetic fields. The crystal structure and the influence of the magnetic field on the crystal growth field preference of the samples were observed using X-ray diffraction (XRD) measurements. Potentiodynamic polarization linear sweap voltametry (LSV) was used to determine the current and corrosion potential that represented the corrosion behavior of the sample. Changes in the morphology and texture of the crystals were also analyzed using optical observations. The magnetic field reduces the deposit crystal size and reduces the effect of orientation preference. The corrosion rates of nickel samples under the influence of magnetic fields were 0, 800, 1400 and 1800 Gauss respectively 0.0939, 0.039, 0.032 and 0.0055 mmpy. Increased corrosion resistance correlated with reduction in crystal size. The results of optical observations show that the addition of a magnetic field makes the surface of the nickel layer rougher which is also the biggest influence in increasing corrosion resistance."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ramadhani
"Penelitian ini melakukan pelapisan pada permukaan baja ST-37 dengan lapisan superhidrofobik nikel melalui proses elektrodeposisi dan treatment modifikasi asam palmitat dengan keuntungan lebih murah, hemat waktu dan ramah lingkungan. Pada proses elektrodeposisi diaplikasikan rapat arus yang berbeda yaitu 1,2,4,6 dan 8 A/dm2 dengan efesiensi arus 80%,81%,70%,91% dan 89%. Secara visual permukaan baja mengalami perubahan warna sebelum dan sesudah proses elektrodeposisi dan ketebalan lapisan meningkat seiring kenaikan rapat arus yaitu 0,021,0,051,0,106,0,161 dan 0,214 cm secara berurutan. Keterbasahan permukaan dianalisis dengan pengukuran sudut kontak air (WCA) dimana permukaan menunjukkan perubahan dari hidrofilik dengan sudut kontak air 50°-90° menjadi superhidrofobik dengan sudut kontak air tertin ggi 155° setelah di modifikasi menggunakan asam palmitat. Komposisi kimia dianalisis dengan Spektroskopi inframerah transformasi fourier (FTIR) dimana adanya gugus karbosil COO- muncul pada panjang gelombang 1634 cm−1 dan 1534 cm−1 di permukaan sampel yang telah dimodifikasi ini menjelaskan bahwa asam palmitat telah berada pada permukaan nikel. Morfologi permukaan setelah dimodifikasi menunjukan orientasi kristal yang berubah seiring dengan kenaikan rapat arus elektrodeposisi yaitu berbentuk bintang tanpa struktur mikro-nano menjadi kembang kol. Topografi permukaan dianaisis menggunakan AFM (Atomic force microscope) dimana tampak perbandingan kekasaran antara sampel modifikasi dan tanpa modifikasi dengan nilai Sa (Average roughness) dan Sq (Root mean square) yaitu nilai Sa 0,2959 nm dan Sq 0,3529 nm. Ketahanan korosi dari permukaan diselidiki oleh kurva polarisasi potensiodinamik dalam media korosif larutan NaCl 3,5 wt% hasilnya menunjukkan bahwa permukaan setelah modifikasi memiliki kinerja anti korosi yang baik dan memiliki laju korosi yang paling sedikit dibandingkan dengan permukaan yang tidak dimodifikasi yaitu 0,000098 dm/yr.

In this research, the surface of ST-37 steel was coated with a superhydrophobic nickel layer through an electrodeposition process and modified palmitic acid treatment with the advantages of being cheaper, time-saving and environmentally friendly. In the electrodeposition process, different current densities were applied, namely 1,2,4,6 and 8 A/dm2 with a current efficiency of 80%,81%,70%,91% and 89%. Visually, the steel surface changes color before and after the electrodeposition process and the thickness of the layer increases with the increase in the current density, namely 0,021,0,051,0,106,0,161 and 0,214 cm respectively. The wettability of the surface was analyzed by measuring the water contact angle (WCA) where the surface showed a change from hydrophilic with a water contact angle of 50°-90° to superhydrophobic with the highest water contact angle of 155° after modification using palmitic acid. The chemical composition was analyzed by Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) where the presence of COO- carboxyl groups appeared at wavelengths of 1634 cm−1 and 1534 cm−1 on the surface of this modified sample, explaining that palmitic acid had been present on the nickel surface. The surface morphology after being modified showed that the crystal orientation changed with the increase in the electrodeposition current density, which was in the form of a star without a micro-nano structure to a cauliflower. The surface topography was analyzed using AFM (Atomic force microscope) where the ratio of the roughness between the modified and unmodified samples was seen with the values of Sa (Average roughness) and Sq (Root mean square), namely the values of Sa 0.2959 nm and Sq 0.3529 nm. The corrosion resistance of the surface was investigated by a potentiodynamic polarization curve in a corrosive medium of 3.5 wt% NaCl solution. The results showed that the surface after modification had good anti-corrosion performance and had the least corrosion rate compared to the unmodified surface, which was 0.000098 dm/ yr.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathurrahman
"Sintesis senyawa Cu2ZnSnS4 menggunakan pelarut etanol memiliki keunggulan dari harga yang relatif murah dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini, diamati pengaruh perbedaan substrat soda lime glass dan mo-coated glass terhadap kristalinitas, morfologi, sifat listrik dan sifat optik lapisan tipis Cu2ZnSnS4 hasil deposisi menggunakan metode dip coating dengan pelarut etanol. Hasil uji XRD menunjukkan substrat soda lime glass memiliki kristalinitas lebih tinggi dibanding substrat mo-coated glass. Morfologi lapisan menunjukan terjadinya keretakan pada kedua sampel dan beberapa rongga yang dapat diminimalisir dengan optimalisasi sistem prekursor dan perlakuan termal yang diberikan. Substrat mo-coated glass dapat menurunkan nilai resistivitas pada lapisan tipis Cu2ZnSnS4. Nilai energi celah pita untuk kedua sampel didapatkan sekitar 2,2 eV yang kurang sesuai dikarenakan kehadiran fasa sekunder yang cukup tinggi.

The synthesis of Cu2ZnSnS4 compounds using ethanol solvents has the advantage of a relatively cheap and environmentally friendly. In this study, we observed the effect of soda lime glass substrate and molybdenum coated glass substrate the crystallinity, morphology, electrical properties and optical properties of Cu2ZnSnS4 by dip coating with ethanol solvent. The XRD test results showed that the soda lime glass substrate has higher crystallinity than the molybdenum coated glass substrate. The morphology of the coating indicates the presence of cracks in both samples and some cavities that can be minimized by optimizing the precursor system and the thermal treatment. The molybdenum coated glass substrate can decrease the resistivity in the Cu2ZnSnS4 thin film. The band gap energy for both samples was found to be about 2.2 eV which was less suitable due to the presence of a fairly high secondary phase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venables, John A.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2000
530.427 5 VEN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dondy A. Setyabudi
"Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi karakteristik thin film GaSb dengan sistem penumbuhan evaporasi thermal. Bahan yang digunakan adalah ingot GaSb dengan sistem penumbuhan pemanasan vertikal pada bagian ujungnya. Penumbuhan thin film GaSb secara evaporasi thermal menggunakan evaporator Univex 450 pada Laboratorium Fisika Universitas Indonesia. Karakterisasi thin film GaSb menggunakan difraksi sinar-X (dirraktometer Cu-Ka dan Co-Ka) dan four point probe (Veeco EPP-lOO) dilakukan pada Laboratorium Fisika Universitas Indonesia dan Lembaga Sumber Daya dan Energi, pada bulan Agustus I996 - Maret I997. Hasil analisis thin film GaSb substrat kronig pada temperatur pemanasan substrat 200 °C menunjukkan karakteristik yang sama dengan referensi dengan konstanta kisi (a) 6,24 A, volume 197,79 A3, sistem kristal kubik dengan struktur kubik pusat muka pada orientasi bidang (111, 220, 333).

This research is intended to obtain information regarding characteristic of GaSb thin film from thermally evaporated growth system. The material use consist of GaSb ingot growth vertically by thermally evaporated. The evaporator used is univer 450, and the characterization is carried out using X - ray difractometer and veeco four points probe. The thin film analysis indicated that GaSb at temperature of 200°C have similar characteristics with the reference, having lattice constant of 6.24 A and volume 197.79 A and have a structure of FCC oriented at (III), (220) and (333) crystal planes."
Jurnal Ilmu & Rekayasa Material, 1 (2) Agustus 1999: 63-69, 1999
JIRM-1-2-Agust1999-63
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>