Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jatayu Jiwanda M.
"ABSTRAK
Tesis ini adalah sebuah eksplanasi konsep anatta dalam pemikiran Buddhisme. Konsep anatta menggagas penolakan akan adanya eksistensi diri, jiwa atau atman. Penolakan ini merupakan sikap anti fondasional dan kritik terhadap pemikiran tradisi Brahmanisme Hindu dengan menolak realitas tunggal dan metafisis yang menopang realitas. Ide mengenai ldquo;diri rdquo; dianggap sebagai suatu khayalan, kepercayaan yang keliru yang telah menghasilkan suatu pandangan yang berbahaya mengenai ldquo;aku rdquo; atau ldquo;keakuan rdquo;, hasrat yang mementingkan diri sendiri selfish , keterikatan, kebencian, egoisme yang justru menjadi sumber penderitaan dukkha . Manusia hanyalah entitas yang selalu berubah-ubah sehingga segala ketetapan diri tidak dimungkinkan. Konsep ini adalah suatu jalan untuk pembebasan penderitaan itu sendiri. Muatan etis yang terkandung tidak lain memberikan kritik terhadap individualisme atau pementingan diri sendiri dalam setiap tindakan manusia. Individualisme ini diakari oleh hasrat tanha untuk mempertahankan eksistensi dirinya, memperoleh kejayaan dari kenikmatannya termasuk klaim identitas seutuhnya. Dengan menanggalkan segala hasrat kepemilikan atau motivasi pribadi dalam tindakan adalah jalan menuju pencerahan nibbana.

ABSTRACT
This thesis is an explanation anatta concept in Buddhism thought. Anatta doctrine in Buddhism rejects the idea of any self existence, soul, or atman. This rejection acts as anti foundational attitude and critique towards Brahmanism Hindu by denying any single reality and metaphysic that support reality. The concept of ldquo self rdquo is considered as an illusion and false belief that constructs a hostile viewpoint of ldquo I rdquo or ldquo mine rdquo , a desire that put oneself above everything else selfish , attachment, hatred, and egoism that instead becomes the source of suffering dukkha . According to Anatta, human is merely an always changing entity, therefore any idea of self permanence is impossible. This concept is a way to free human from the suffering itself. The ethical content in it give critics toward individualism and egoism in every deed of human. This individualism is based on desire tanha to retain one rsquo s existence, gaining glory from its joy and includes a full claim of one rsquo s identity. By throwing away every desire for possession or personal motivation in every deed is a way into enlightment nibbana ."
2017
T48168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jatayu Jiwanda M
"Pemaknaan penderitaan sebagai realitas kehidupan adalah momen yang dapat kita temukan dalam pemikiran Buddhisme. Latar belakang pemikiran buddhisme baik secara ontologis, epistemologis dan aksiologis terhadap pemaknaan realitas kehidupan inilah menjadi dasar dalam penulisan skripsi ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan fenomenologi-hermeneutis dalam menganalisa konsep Dukkha. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan penderitaan sebagai pemaknaan realitas kehidupan, hal tersebut memberikan relevansi terhadap kehidupan manusia. Hasil dari penelitian ini adalah pemahaman terhadap penderitaan (dukkha) yang tidak hanya dipahami sebagai konsepsi semata melainkan bentuk penghayatan dari pengalaman-pengalaman hidup Siddhatta Gautama. Sang Buddha melihat kondisi kehidupan manusia dan proses kehidupan yang berjalan terus menerus.

The meaning of Suffering as a reality of life is the moment where we can found in the thought of buddhism. The basic reason of the thought view as well as ontological, epistemological and axiological of the meaning of Buddhism become a basic in this research.This research uses the descriptive analysis and hermeneutic phenomenology method to analyze the concept of dukkha. The purpose of this study is to explain suffering as a meaning of life, which give a relevance to human life. The result of this study is an understanding of suffering that is not only understood as concept merely, although as a form contemplation Siddhatta Gautama. Buddha’s view is human condition and processes of life always continuous."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardi
"Terdapat hal yang menarik dalam dunia filsafat, tidak ada sesuatu pun yang dapat memperoleh suatu jawaban yang memuaskan. Filsafat tidaklah menjawab, tetapi mengarahkan kepada pemikiran yang lebih mendalam terhadap sesuatu. Terhadap dunia manusia, para filsuf telah banyak memberikan pemikirannya. Sejak Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Rene Descartes hingga kepada filsuf eksistensialis, seperti Heidegger, Sartre maupun yang lain, juga belum dapat memberikan kepuasan dalam mengungkap manusia, termasuk dialamnya kebebasan. Manusia selalu berusaha untuk mencari hakikat yang paling benar, tetapi selalu kekurangan yang dihadapi.
Kajian pokok yang penulis bahas dalam Tesis ini adalah Kebebasan Dalam Pandangan Buddhisme Suatu Telaah Filosofis. Kelahiran demi kelahiran terus berlangsung dan tidak hentinya. Penderitaan dijalani sebagai konsekwensinya dari kelahiran dan kematian. Penderitaan sebagai proses dinamika kehidupan manusia dalam pandangan Buddhisme. Untuk menyingkapi hal tersebut maka kebebasan sebagai alat yang dipergunakan untuk analisanya sehingga dapat dipahami proses kehidupan manusia dalam mencapai tujuan. Selanjutnya adalah esensi manusia yang hakekatnya mengalami penderitaan.
Kajian terhadap manusia dipaparkan kedalam berbagai pokok permasalahan. Untuk memahami hakekat kebebasan dari sudut pandang Buddhisme, maka dalam memahami manusia harus dipandang dari berbagai aspek. Aspek-aspek dimaksud saling keterkaitan dan tidak dapat terpisahkan.
Agar sejalan dengan tujuan dan kegunaan penelitian maka pemikiran awal dirumuskan tentang sejarah perkembangan Buddhisme. Refleksi sejarah mencerminkan pemikiran Buddhisme terhadap segala hal yang akan menjadi acuan. Tahap selanjutnya tentang pandangan Buddhisme terhadap manusia, yang menyangkut alam semesta, alam-alam kehidupan, hakekat manusia, roda kehidupan dan kedudukan manusia.
Kajian selanjutnya diarahkan kepada pemikiran yang lebih mahuk kedalam esensi manusia. Dimensi kebebasan untuk memberikan arah dan tujuan yang seharusnya manusia pergunakan. Adanya rintangan batin yang menjadi momok dalam kehidupan untuk mencapai kesempurnaan. Pandangan terang yang harus dilatih dalam kehidupan melalui meditasi. Kebebasan mutlak sebagai tujuan akhir dari kehidupan. Esensi dari kelahiran mahluk menurut Buddhisme adalah kondisi yang menderita sebagai konsekwensinya. Dalam hal ini harus dipahami secara baik, sehingga untuk mencapai tujuan akhir maka manusia harus menghindari Dua Hal Ekstrim dan melaksanakan Jalan Tengah. Kesempurnaan sebagai akhir tujuan dari kehidupan.
Dalam menyampaikan kajian-kajian tersebut diatas, perlu diketahui bahwa pemikiran dari filsuf-filsuf lain juga dipergunakan. Pemikiran-pemikiran tersebut dipergunakan baik sebagai komparasi maupun lainnya. Sehingga akan dapat diperoleh keterpaduan dalam penulisan ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica
"Era antroposen menandakan dominasi yang dilakukan oleh manusia terhadap alam. Dalam prosesnya, manusia ikut menguasai hewan untuk dieksploitasi demi kepentingannya sendiri. Problem spesiesisme menjadi titik berangkat manusia dalam berasumsi bahwa hewan merupakan objek yang dapat dimanfaatkan dengan sewenang-wenang tanpa adanya pertimbangan etis. Manusia telah mengubah fisiologis serta mengatur kehidupan hewan melalui fenomena domestikasi. Kegagalan serta kecacatan yang dilimpahkan kepada hewan membuat setiap hewan domestik hidup dengan penuh penderitaan. Artikel ini berusaha menjawab permasalahan etis mengenai relasi hewan dengan manusia dalam fenomena domestikasi hewan melalui kacamata Buddhisme Mahayana. Melalui Metta-Karuna, hewan dapat dipahami sebagai tujuan untuk dirinya sendiri. Artikel ini mengolah permasalahan melalui hermeneutika serta semiotika yang didasarkan pada ekofenomenologi sehingga sumber seperti relief dan naskah kuno Buddhisme Mahayana dapat ditarik relevansinya pada permasalahan etis domestikasi hewan. Dengan demikian, Metta-Karuna dapat menjadi landasan moral dalam relasi hewan-manusia agar hubungan tersebut dibentuk dari cinta kasih yang bersih, bijak, dan tanpa syarat.

The Anthropocene era marks the domination of nature by humans. In the process, humans also control animals to be exploited for their own interests. The problem of speciesism is the starting point for humans in assuming that animals are objects that can be utilized arbitrarily without any ethical considerations. Humans have physiologically altered and regulated the lives of animals through the phenomenon of domestication. The failures and disabilities inflicted on animals make every domestic animal live a life of suffering. This article attempts to address the ethical issues regarding the relationship between animals and humans in the phenomenon of animal domestication through the lens of Mahayana Buddhism. Through Metta-Karuna, animals can be understood as an end in themselves. This article treats the problem through hermeneutics and semiotics based on ecophenomenology so that sources such as reliefs and ancient texts of Mahayana Buddhism can be drawn relevant to the ethical problem of animal domestication. Thus, Metta-Karuna can become the moral foundation of animal-human relations so that the relationship is formed from clean, wise and unconditional love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeda, Daisaku, 1928-
Jakarta: Indira, 1988
293.3 IKE bt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeda, Daisaku, 1928-
Tokyo: Kodansha International, 1982
294.3 IKE wt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chau, Ming
Jakarta: Akademi Bhuddis Nalada, 1986
293.3 CHA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Conze, Edward, 1904-1979
New York: Harper Brothers Publisher, 1959
293.3 CON b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Watts, Alan
Boston: The love of wisdom library, 1995
294.3 WAT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Khairanni Azizah
"ABSTRAK<>br>
Penelitian ini membahas tentang gerakan sosial Buddhisme dalam mengangkat isu lsquo;anti-Muslim rsquo; di Sri Lanka pada tahun 2012-2014. Penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial dari Sidney Tarrow sebagai sebuah kerangka analisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dari buku, jurnal, tesis, artikel ilmiah dan berita terkini di Sri Lanka. Setelah mengkaji gerakan sosial lewat struktur mobilisasi dan proses framing, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa gerakan sosial Buddhisme dalam isu lsquo;anti-Muslim rsquo; di Sri Lanka berhasil mencapai tahap eskalasi karena adanya penguatan dari kepemimpinan yang profesional oleh BBS Bodu Bala Sena dalam melakukan perluasan jaringan, organisasi advokasi dan juga proses framing. Kata

ABSTRACT<>br>
This research discusses the social movements of Buddhism in raising the 39 anti Muslim 39 issue in Sri Lanka in 2012 2014. This research applied social movement theory from Sidney Tarrow as an analytical framework. This research uses qualitative method with case study research type. Data collection techniques were conducted by literature study of books, journals, thesis, scientific articles and current news in Sri Lanka. After studying the social movement through the mobilizing structure and the framing processes, the results of this research showed that the social movements of Buddhism in raising the 39 anti Muslim 39 issue in Sri Lanka has reached the escalation stage due to professionalizing leadership by BBS Bodu Bala Sena in expanding the network, advocacy organizations and framing processes. Keywords lsquo Anti Muslim rsquo Social Movement, Bodu Bala Sena, Escalation, Framing Processes, and Mobilizing Structure "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>