Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rakhmat Luthfiansyah Mosii
"ABSTRAK
Saya meneliti profitabilitas strategi momentum harga dan strategi momentum gaya
pada pasar modal di Indonesia dalam rentang waktu 2000 hingga 2015. Saya menemukan
bahwa strategy momentum gaya mampu menghasilkan keuntungan secara
konsisten, sedangkan strategi momentum harga tidak menghasilkan keuntungan
yang konsiten dan cenderung memberikan imbal hasil yang negatif. Keuntungan
momentum gaya tetap muncul setelah mengendalikan faktor pasar menggunakan
IHSG. Temuan ini mengindikasikan bahwa pasar modal Indonesia berada pada
tingkatan pasar efisien bentuk-lemah namun tidak mencapai pasar efisien bentuk
semi-kuat karena saya menemukan bahwa strategi momentum gaya yang memeringkat
saham berdasarkan informasi publik mampu untuk memberikan imbal hasil
yang signifikan.

ABSTRACT
I investigate the profitability of style and price momentum strategy in Indonesian
stock market between 2000 and 2015. I find that the style momentum strategy
consistently generates profit while the price momentum strategy does not give consistent
profit and tend to yield negative return. The profitability of style momentum
strategy is persistent after controlling for market factor using JSX index. My findings
suggest that the weak-form efficient market exists in Indonesian stock market
while the semi-strong form does not hold since I find that style momentum strategy
which ranks stocks using publicly available information is able to give significant
return."
2017
T48910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Safrina
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konsensus rekomendasi dan jumlah analis terhadap abnormal return perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Studi ini menganalisis imbal hasil saham 168 perusahaan dari periode Januari 2007 hingga Desember 2012 yang mendapatkan rekomendasi, yang dikumpulkan dari pusat data Institutional Brokers Estimate System (I/B/E/S). Imbal hasil dihitung menggunakan Buy and Hold Abnormal Return (BHAR) selama 5 hari dan 20 hari.
Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan positif konsensus rekomendasi dan signifikan negatif jumlah analis terhadap abnormal return. Nilai negatif dari jumlah analis dapat menjadi indikasi adanya dispersi rekomendasi yang tinggi antar analis dalam konsensus rekomendasi analis. Di saat krisis, konsensus rekomendasi menghasilkan abnormal return yang lebih rendah dibandingkan pada saat stabil. Sementara itu tidak ada perbedaan pengaruh jumlah analis dalam periode krisis dan normal.

The purpose of this study is to analyze the effect of recommendation consensus and number of analyst in abnormal returns of listed firms in Indonesia Stock Exchange. This study analyzes 168 covered firm?s data from the period December 2006 to December 2012, collected from Institutional Brokers Estimate System (I/B/E/S). Abnormal return is calculated with Buy and Hold Abnormal Return (BHAR) for 5 days and 20 days.
Findings shows that there is a significant positive impact from recommendation consensus and significant negative impact from number of analyst to abnormal return. Negative value from number of analyst could indicate a high dispersion of recommendations in analyst recommendation consensus. On crisis period, recommendation consensus has lower abnormal return than on normal period. In addition, there is no difference of number of analyst effect between crisis and normal period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Putra Adimanggala
"Penelitian ini berutujuan untuk menganalisa efek dari pandemic COVID-19 yang terjadi di Indonesia terhadap volatilitas pasar saham di Indonesia, dengan menggunakan beberapa variabel yaitu, exchange rate USD/IDR, harga emas, dan harga minyak. Metode yang digunakan untuk pengolahan data yaitu Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) dengan alat yang digunakan adalah EVIEWS.

This research aims to analyze the effect of COVID-19 pandemic that happens globally towards stock market volatility in Indonesia. Several variabels that are used in this research are, USD/IDR exchange rate, price of gold, and price of oil. The method that this research use is Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) which processed by EVIEWS. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firstyan Nathan Sakke
"COVID-19 adalah peristiwa langka yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memiliki dampak negatif terhadap pasar saham di seluruh dunia. Untuk menanggulangi krisis yang terjadi, pemerintah mengambil langkah dengan mengeluarkan paket stimulus ekonomi. Penelitian ini ingin melihat bagaimana pasar bereaksi terhadap setiap paket stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah event study, penulis menggunakan cumulative abnormal return selama periode 7 hari sebelum dan sesudah event untuk mengukur reaksi pasar terhadap paket stimulus ekonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara garis besar pasar di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura bereaksi secara negatif terhadap paket stimulus ekonomi, sementara Reaksi positif terhadap paket stimulus ekonomi hanya terlihat di Thailand.

COVID-19 is an unprecedented event and had a negative effect on the stock market around the world. In order to lessen the effect, the government took action with economic stimulus packages. This study examines how the stock market responded to every stimulus package offered by the Government in Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand. The method used in this study is event study, we used 7-day cumulative abnormal return to measure the market’s response to the stimulus packages. Interestingly, The result shows that the market in Indonesia, Malaysia, Philippines, and Singapore reacted negatively while Thailand’s market reacted positively to the stimulus packages. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arovati Wardani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap prinsip keterbukaan (disclosure) yang merupakan Salah satu standar informasi dari Pasar Modal yang harus ditegakkan dalam menciptakan Pasar Modal yang adil bagi semua pihak. Bagi perusahaan yang telah menawarkan sahamnya di pasar modal (go public) lewat prosedur Initial Public Offering (IPO) diwajibkan untuk menerapkan Prinsip Keterbukaan. Keterbukaan merupakan jiwa dari Pasar Modal di Indonesia yang telah mendapat legalisasi dalam UU no. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Indonesia.
Keterbukaan fakta material sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan bagi investor, sehingga secara rasional para investor dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.
Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan (fraud).
Fakta materiel yang disampaikan kepada masyarakat (investor), tidak
memerlukan pembuktian tetapi lebih banyak tergantung informasi
apa yang harus disampaikan. Fungsi keterbukaan untuk mencegah
terjadinya penipuan ini merupakan pendapat yang telah berlangsung
sejak Pasar Modal diperkenalkan di dunia.
Prinsip Keterbukaan merupakan fokus utama dari Pasar Modal, dan UU no. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah mengatur pelaksanaan Prinsip Keterbukaan sehingga investor dan pelaku bursa lainnya mempunyai informasi yang cukup dan akurat untuk pengambilan keputusara Namun dernikian, disadari bahwa UU no. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan berbagai aturan pelaksanaannya belum cukup baik dalam memuat ketentuan-ketentuan Prinsip Keterbukaan.
Masih terdapatnya lubang-lubang (loopholes) kelemahan dalam UU no. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal inilah kemudian banyak dimanfaatkan oleh mereka yang tidak beritikad baik. Hal ini
dikarenakan tidak terperincinya standar penentuan fakta material
sangat berpotensi terhadap pelanggaran Prinsip Keterbukaan. Pada
akhirnya, dapat menimbulkan perbuatan curang dalam penjualan
saham dan merugikan investor. Ketentuan standar peraturan fakta
material dan ketentuan perbuatan curang adalah nafas hukum pasar
modal.
Berdasarkan hasil penelitian penulis, sejumlah emiten yang
mendaftarkan perusahaannya di Pasar Modal, telah melakukan
pelanggaran Prinsip Keterbukaan. Sejauh ini, hukuman terhadap
pelanggaran Prinsip Keterbukaan ini adalah denda. Belum ada
pelanggaran Prinsip Keterbukaan di Pasar Modal yang dijatuhi
hukuman kurungan. Hal ini merupakan loopholes yang perlu
dipertimbangkan dalam penerapan pelaksanaan UU No.8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T16263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairil Anwar
"Algorithmic trading (AT) sebagai fenomena mutakhir di pasar keuangan, khususnya pasar di Amerika dan wilayah Eropa, masih menjadi kontroversi. Ada yang menganggap (dan menunjukkan) AT memberi pengaruh positif terhadap market quality, ada juga yang menunjukkan hal sebaliknya. Menggunakan proxy aktivitas perdagangan, penelitian ini mengidentifikasi tren penggunaan AT dan dampaknya terhadap market quality di BEI. Adanya peningkatan aktivitas perdagangan (trading) yang dibarengi perubahan strategi perdagangan (nature of trading) menjadi petunjuk kuat tren penggunaan AT di BEI, meskipun dengan intensitas yang relatif lebih rendah dibandingkan pada pasar-pasar negara maju. Secara umum AT meningkatkan bid-ask spreads dan effective spreads, menurunkan bid-ask depth, serta mengurangi volatilitas harga saham. Hal ini menjadi indikasi bahwa AT memberi dampak negatif dengan menurunkan likuiditas pasar namun di saat yang sama justru memberi dampak positif dengan mengurangi volatilitas harga saham di BEI.

Algorithmic trading (AT) as a fairly new phenomenon in financial markets, especially in the American and European markets, still have controversy and discourse with respect to its impact on market quality. Using normalized measure of Indonesia Stock Exchange (IDX) electronic message traffic as proxy for AT, this paper investigates AT and its impact on market quality in IDX. Significant increase in trading activity as well as change of trading strategy have become evidence of an increase in the use of AT in IDX, with relatively lower than both US and European markets. In general, AT wide bid-ask spreads and effective spreads, reduces bid-ask depth, as well as reduces volatility. These findings indicate that AT has negative impact on liquidity and positive impact on volatility in IDX."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32250
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Anggia Eben Haezer
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan saling ketergantungan pasar saham di Asia dan Amerika Serikat sebelum, selama, dan sesudah terjadinya krisis finansial di Amerika Serikat tahun 2008?2009. Metode penelitian yang digunakan untuk melihat adanya hubungan saling ketergantungan adalah lewat uji koefisien korelasi dan uji kausalitas Granger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan saling ketergantungan pada sebelum, selama, dan sesudah terjadinya krisis. Sebelum terjadinya krisis, terdapat hubungan saling ketergantungan antara Singapura dan Jepang, Singapura dan Amerika Serikat, Hong Kong dan Amerika Serikat, India dan Amerika Serikat; selama terjadinya krisis, Singapura dan Hong Kong, Cina dan India saling memiliki ketergantungan; dan sesudah terjadinya krisis, terdapat hubungan saling ketergantungan antara Hong Kong dan India, Hong Kong dan Amerika Serikat.

This research aims to identify and explain the interdependence of Asian stock markets and the United States stock market before, during, and after the United States financial crisis in 2008?2009. The research methodology that has been used to identify this interdependence is the correlation coefficient test and the Granger causality test. The results of these tests identified and confirmed proven interdependencies before, during, and after the crisis. Before the crisis, interdependencies existed between Singapore and Japan, Singapore and the United States, Hong Kong and the United States, India and the United States; during the crisis, Singapore and Hong Kong, China and India were all interdependent; and after the crisis, interdependencies existed between Hong Kong and India, Hong Kong and the United States.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Vilani
"Meskipun pengumuman pemecahan nilai nominal saham tidak memiliki nilai ekonomis secara langsung bagi emiten, seringkali ditemukan fenomena tidak wajar ketika tejadi peningkatan harga saham dan reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya imbal hasil tidak normal yang positif. Salah satu teori yang dapat menjelaskan reaksi pasar tersebut adalah teori sinyal. Teori ini mengemukakan bahwa manajemen menggunakan pengumuman ini untuk menyampaikan informasi privat yang menguntungkan kepada pasar yaitu mengenai prospek laba perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya reaksi pasar atas informasi privat yang terkandung di dalam pengumuman, ada atau tidaknya manajemen laba di sekitar pengumuman dan pengaruh rasio pemecahan nilai nominal terhadap reaksi pasar. Sampel penelitian terdiri dari 47 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2002-2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar bereaksi positif atas informasi privat yang terkandung di dalam pengumuman. Respon positif ini menandakan bahwa pengumuman stock split mengandung informasi privat yang menguntungkan dari para investor. Selain itu, perusahaan juga melakukan manajeman laba di tahuntahun sebelum pengumuman dengan tujuan untuk menyampaikan informasi privat yang menguntungkan tersebut. Rasio pemecahan yang digunakan sebagai proksi informasi privat memiliki pengaruh positif terhadap reaksi pasar.

Although stock split announcement has no economic value directly to the company, often found unusual phenomenon occurs when increasing in stock price and market reaction is indicated with the presence of abnormal returns are positive. One theory that can explain this market reaction is a signaling theory. This theory suggests that management uses this announcement to convey private information that is favorable to the market about the prospects for corporate earnings.
This study aims to analyze the existence of market reaction to private information contained in this announcement, the existence of earnings management around the announcement and the effect of stock split size on the market reaction. Sample of study is consisted of 47 non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2002-2008.
The results shows that the market reacted positively to the private information contained in this announcement. This positive response indicates that the stock split announcements contain information that benefit for investors. In addition, the company also conducts management earnings in the years prior to the announcement in order to convey favorable private information. Split size is used as a proxy for private information has a positive effect on market reaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Khairani
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh board governance dan cash holdings terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan uji analisis Fixed Effect Model (FEM). Variabel independen pada penelitian ini adalah ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan saham orang dalam, dan kepemilikan kas, sedangkan variabel dependen adalah nilai perusahaan yang diproksikan oleh logaritma harga saham penutupan akhir tahun.
Penelitian ini menggunakan data panel sejumlah 378 observasi dari sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, dan kepemilikan saham orang dalam memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, (2) komite audit dan kepemilikan kas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

The main objective of this research is to analyze the effect of board governance and cash holdings on firm value. This research are analyze with Fixed Effect Model (FEM). The Independent variables in this research are the board size, board independence, audit committee, insider ownership and cash holdings, for the dependent variable is firm value that proxied by log of year end share prices.
This study use a panel data sample of 378 observations listed firms in the Indonesia Stock Exchange for the period 2005-2010. The results showed that: (1) board size, board independence, and insider ownership doesn?t have significant effect on firm value, (2) audit committee and cash holdings have significant effect on firm value."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dian Savitri
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh stock mispricing terhadap return reversal saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan panel data dari tahun 2006 hingga tahun 2011. Variabel mispricing diukur melalui proksi volatilitas atau standar deviasi dari nilai residual. Terdapat empat variabel dependen di dalam penelitian ini untuk melihat mean reverting saham, yaitu return minggu pertama, return minggu kedua, return minggu ketiga dan return minggu keempat seletah periode mispricing.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat mispricing suatu saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return reversal. Berdasarkan analisa t-statistic untuk setiap regresi, maka didapatkan hasil bahwa variabel mispricing paling berpengaruh terhadap return reversal saham terhitung pada minggu kedua setelah periode mispricing. Pada minggu ketiga dan keempat setelah periode mispricing, return saham telah mengikuti proses mean reverting, yaitu return berangsurangsur kembali perlahan kepada return semestinya.

This thesis discusses the effect of mispricing to return reversal stocks in the Indonesia Stock Exchange. This is a quantitative method using panel data from 2006 until 2011. Mispricing variable was measured by the residual volatility (standar deviation) proxy. There are four dependent variables in this study to look at the mean reverting of stocks, which are return on the first week, return on the second week, return on the third week and return on the fourth week after the mispricing period.
This study concludes that the stock mispricing has a positive and significant impact on return reversal. Based on t-statistic analysis for each regression, the most influence effects starts in the second week after mispricing period. In the third and fourth weeks after mispricing period, stock returns have been following the mean reverting process, which gradually return to the supposed return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32247
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>