Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144371 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Permata Saktiaji
"ABSTRAK
Meter listrik tradisional membaca secara manual, beban kerja yang besar, kesalahan besar dan didistribusikan di lokasi instalasi yang berbeda, perlu menghabiskan banyak waktu dan biaya tenaga kerja. Secara real-time, akurasi dan perluasan aplikasi tidak dapat dipenuhi. Dengan perkembangan teknologi, saat ini meter listrik dapat digunakan dua arah, yaitu untuk pembacaan jarak jauh secara real-time, dan dapat digunakan sebagai prabayar dan pascabayar, hal itu yang menjadikannya smart meter. Saat ini smart meter telah menjadi bagian penting dari sistem smart grid. Oleh karena itu PLN Bali memutuskan untuk mengganti meter dengan smart meter untuk mendukung Bali Eco Smart Grid. LoRaWAN adalah salah satu pilihan teknologi untuk menerapkan smart meter karena dapat menjangkau jarak yang jauh, daya rendah, lisensi gratis dan biaya yang lebih rendah. LoRa Long Range / LoRaWAN adalah salah satu teknologi IoT wide-area yang paling menjanjikan yang diusulkan oleh Semtech dan selanjutnya dipromosikan oleh Aliansi LoRa. Penelitian ini bertujuan menganalisis tekno ekonomi rencana implementasi smart meter reading pada PLN Bali dengan menggunakan metode tekno ekonomi dan cost-benefit analysis. Selain melakukan analisis aspek teknologi dan ekonomi, analisis model bisnsi dan juga dilakukan analisis aspek regulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa LoRa / LoRaWAN merupakan salah satu pilihan teknologi yang dapat digunakan saat ini, model bisnis yang dapat digunakan adalah build own atau implementasi dilakukan sendiri, build operate transfer BOT atau outsourcing ke pihak ketiga, dan model sewa. Sesuai peraturan Kominfo nomor 35 tahun 2015, LoRaWAN dapat digunakan sebagai perangkat jarak dekat yang dapat beroperasi pada 923-925 MHz.

ABSTRACT
Traditional electricity meters read manually, large workloads, major errors and distributed at different installation locations, need to spend a lot of time and labor costs. In real time, the accuracy and extension of the application can not be fulfilled. With technological developments, electric meters now can be used both ways, for real time remote reading, and can be used as prepaid and postpaid, making it smart meter. Currently the smart meter has become an important part of the smart grid system. Therefore PLN Bali decided to replace the meter with smart meter to support Bali Eco Smart Grid. LoRaWAN is one of the technology options for implementing smart meter because it can reach long distance, low power, free license and lower cost. LoRa Long Range LoRaWAN is one of the most promising IoT wide area technologies proposed by Semtech and subsequently promoted by the LoRa Alliance. This study aims to analyze the techno economic plan smart meter reading implementation on PLN Bali by using techno economic method and cost benefit analysis. In addition to analyzing technological and economic aspects, the analysis of the business model and also the regulatory aspect analysis. The results show that LoRa LoRaWAN is one of the technology options that can be used today, the business model that can be used is build own or implementation is done by itself, build operate transfer BOT or outsourcing to third party, and rental model. As per the rules of Kominfo number 35 of 2015, LoRaWAN can be used as a short range device that can operate at 923 925 MHz."
2017
T48188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofiandri Badruzzaman
"ABSTRAK
Untuk mewujudkan bali eco smart grid, PLN Bali mengimplementasikan Advance metering infrastructure (AMI) melalui penggelaran pilot project 1.000 smart meter 2 arah berkonsep LPWAN di daerah Kuta, Bali. Pemilihan LPWAN LoRa sebagai akses smart meter dikarenakan perhitungan biaya, kemudahan implementasi dan kesiapan teknologinya. Pada tesis ini akan dibahas aspek teknologi dan aspek ekonomi implementasi smart meter reading 2 arah. Meliputi kebutuhan perangkat smart meter berbasis LoRa, biaya operasional (OPEX) dan biaya investasi (CAPEX). Guna mendukung suksesnya penggelaran Bali eco smart grid, maka disusun strategi implementasi menggunakan analisis SWOT. Melalui kajian tekno-ekonomi dan survey yang dilakukan langsung terhadap pelanggan PLN di wilayah Bali, dirumuskan faktor-faktor eksternal maupun faktor-faktor internal utama sehingga menghasilkan beberapa alternatif strategi implementasi penerapan smart meter reading menggunakan teknologi LPWAN, antara lain dengan melakukan ujicoba penerapan AMI, Peningkatan kualitas SDM melalui seminar maupun studi literatur, melakukan outsourcing ke pihak ketiga, pendekatan terhadap regulator terkait ketersediaan alokasi frekuensi dan juga penyuluhan tentang fitur-fitur yang terdapat pada smart meter AMI.

ABSTRACT
To realize Bali eco smart grid, PLN Bali is implementing Advance Metering Infrastructure (AMI) through the deployment of 1,000 smart meter 2-way pilot project with LPWAN concept in Kuta area, Bali. The selection of LPWAN LoRa as smart meter access due to cost calculation, ease of implementation and technological readiness. In this thesis will be discussed aspects of technology and economic implementation of smart meter reading 2 way. Includes the needs of smart meter devices based on LoRa, operational cost (OPEX) and investment cost (CAPEX). In order to support the successful deployment of Bali eco smart grid, an implementation strategy is developed using SWOT analysis. Through techno-economic and surveys conducted directly to PLN customers in Bali area, formulated external factors as well as the main internal factors so as to generate some alternative implementation strategy of smart meters reading application using LPWAN technology, among others by conducting pilot project of AMI, Increasing the quality of human resources through seminars and literature studies, outsourcing to third parties, approaches to regulators related to the availability of frequency allocation and also extension about the features contained in the AMI smart meter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Bulan Wijayanti Gunawan
"Sistem pembacaan kWh meter konvesional yang telah dipraktikan beberapa dekade ini sangat bergantung pada tenaga manusia untuk membaca kWh-meter yang dianggap terlalu membutuhkan tenaga kerja serta biaya operasional yang besar terlebih jika lokasi kWh meter sulit untuk dijangkau. Kelemahan sistem tersebut dapat diatasi dengan teknologi yang memungkinkan untuk pembacaan kWh-meter secara real-time dan dapat dilakukan dari jauh namun berdaya rendah yang kemudian dijawab oleh teknologi LoRa. Penelitian ini membahas tentang LoRa, mulai dari teori hingga penerapannya dalam pembacaan kWh-meter berbasis teknologi LoRa. Sebuah percobaan berbasis LoRa diterapkan untuk membaca besaran kWh-meter seperti: energi yang dikonsumsi, tegangan, dan faktor daya. Pada percobaan diterapkan LoRaWAN yang bekerja pada frekuensi 923.2MHz, sesuai dengan alokasi frekuensi untuk Indonesia, yang terhubung dengan server TTN menggunakan gateway multi-channel dan gateway single-channel dan menggunakan sistem keamanan ABP. Monitoring kWh-meter berjalan secara real-time dan baik, dengan jangkauan area yang dapat dicakup sejauh 928 meter dengan RSSI berkisar -115 dBm. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa LoRa tidak mampu berkomunikasi ketika terdapat hambatan tanah diantara keduanya. Performa jangkauan yang dihasilkan oleh kedua gateway pun tidak berbeda namun terdapat delay yang lebih besar pada gateway multichannel.

The conventional kWh meter reading system that has been practiced over the past few decades has been very reliant on the ability of humans to read kWh-meters that has involves too much unnecessary labor with higher operational costs when the location of these kWh meters is difficult to access. The weakness of this system can be overcome by technology that allows real- time kWh-meter reading remotely but operates at low-power, hence, LoRa technology. This study discusses LoRa, starting from its theory to its application in reading kWh-meters based on LoRa technology. LoRa-based experiments are applied to read kWh-meter quantities such as energy consumed, voltage, and power factor. In the experiment, LoRaWAN implemented with frequency at 923.2MHz, according to the Indonesia LoRa frequency regulation, which connected to the TTN network server using the multi-channel gateway and the single-channel gateway and uses the security system ABP. KWh-meter monitoring runs in real-time with the coverage area is 928 meters with the value of RSSI -115 dBm. The study also shows LoRa technology is impossible to communicate where there is earth as an obstacle between them. The coverage performances shown by both of the gateways are also not much different, but there is more delay in the multichannel gateway."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satyandyka Adirajasa
"Tujuan makalah ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas teknologi Long Range (LoRa)
sebagai media komunikasi untuk aplikasi Smart Meter. Smart meter adalah perangkat
elektronik yang mengukur dan mengomunikasikan data konsumsi energi ke penyedia
utilitas pusat. LoRa adalah teknologi komunikasi nirkabel jarak jauh dan daya rendah
yang telah mendapatkan daya tarik di arena Internet of Things (IoT) karena konsumsi
dayanya yang rendah dan kemampuannya untuk berkomunikasi jarak jauh. Selanjutnya,
kita akan membahas pertimbangan desain untuk memasang jaringan Smart Meter
berbasis LoRa, seperti parameter yang mempengaruhi jangkauan, tingkat data, dan
konsumsi daya perangkat LoRa. Terakhir, berdasarkan kriteria yang dijelaskan, kami akan
menyajikan evaluasi kinerja jaringan Smart Meter berbasis LoRa. Kinerja LoRa sebagai
saluran komunikasi untuk aplikasi Smart Meter akan dianalisis untuk memberikan
wawasan signifikan tentang implementasi jaringan Smart Meter. Berdasarkan kriteria
seperti cakupan, konsumsi daya, tingkat data, dan biaya, penelitian ini akan membantu
dalam mengidentifikasi metode komunikasi yang paling tepat untuk aplikasi Smart Meter.
Secara keseluruhan, penelitian ini akan membantu membangun jaringan Smart Meter
yang efisien dan hemat biaya, yang penting untuk mencapai masa depan energi yang
berkelanjutan.

The objective of this paper is to evaluate the effectiveness of Long Range (LoRa)
technology as a communication medium for Smart Meter applications. Smart meters are
electronic devices that measure and communicate energy consumption data to a central
utility provider. LoRa is a low-power, long-distance wireless communication technology
that has gained traction on the Internet of Things (IoT) arena due to its low power
consumption and long-distance capabilities. Afterwards, we'll go through the design
concerns for installing LoRa-based Smart Meter networks, such as the parameters that
influence the range, data rate, and power consumption of LoRa devices. Lastly, based on
the criteria described, we will present a performance evaluation of LoRa-based Smart
Meter networks. The performance of LoRa as a communication channel for Smart Meter
applications will be analysed to give significant insights into the implementation of Smart
Meter networks. Based on criteria such as coverage, power consumption, data rate, and
cost, this study will assist in identifying the most appropriate communication method for
Smart Meter applications. Overall, this research will help to construct efficient and cost-
effective Smart Meter networks, which are essential for reaching a sustainable energy
future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Findyartini
"Dengan banyaknya platform atau protokol internet of things (IoT) yang dikembangkan oleh beberapa organisasi atau institusi, seperti LoRa, NB-IoT dan SigFox yang memiliki keunggulan dan keterbatasan sendiri-sendiri, sedangkan dibutuhkan investasi yang besar dan jangka panjang untuk menyelenggarakan teknologi IoT, selain daripada itu, kerugian yang diakibatkan oleh pengunaan konvensional meter pada pelanggan listrik yang menyebabkan terjadinya kehilangan pendapatan oleh perusahaan penyedia listrik, riset ini bertujuan untuk memilih teknologi berbasis internet of things untuk smart meter listrik di wilayah PLN Disjaya antara tiga teknologi LoRa, NB-IoT dan Sigfox. Dengan metode prediksi, valuasi ekonomi dan analytic hierarchy process (AHP), riset ini melakukan prediksi jumlah pelanggan dan pendapatan PLN Disjaya selama 10 tahun, perancangan jaringan, analisis coverage, analisis kapasitas dan utilitasi jaringan, perhitungan dan analisis cost benefit, kecepatan data rate dan proprietary, di mana berdasarkan hasil AHP, kriteria coverage menjadi prioritas pertama dan sesuai dengan analisis coverage, teknologi SigFox menjadi pilihan dalam penerapan teknologi IoT untuk smart meter listrik di wilayah PLN Disjaya.

With so many platforms or internet protocols of things (IoT) developed by several organizations or institutions, such as LoRa, NB-IoT and SigFox that have their own advantages and limitations, while large and long-term investments are needed to deliver IoT technology, in addition from that, the loss caused by the use of conventional meters on electricity customers which causes loss of income by electricity supply companies, so this study aims to choose the internet-based technology of things for electricity smart meters in the PLN Disjaya region between the three LoRa technologies, NB- IoT and Sigfox. Using prediction methods, economic valuation and analytic hierarchy process (AHP), this study predicts the number of customers and revenues of PLN Disjaya for 10 years, network design, coverage analysis, capacity analysis and network utilization, calculation and analysis of cost benefits, data rate speed and proprietary, where based on AHP results, coverage criteria are the first priority and according to coverage analysis, SigFox technology becomes the choice in the application of IoT technology for electricity smart meters in the PLN Disjaya region."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Hernanda
"ABSTRAK
Indonesia sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, memiliki potensi energi matahari sebesar 4,8 kWh/m2/hari, sudah saatnya energi terbarukan berbasis panel surya terus dikembangakan. Pengembangan potensi panel surya di Jawa Bali di rencanakan PLN sebesar 800 MW bedasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL tahun 2018-2027. PLTS-PV Rooftop 2 kWp yang dirancang pada sektor rumah tangga Jawa Bali dibuat berdasarkan pendapatan perkapita, jumlah pelanggan, jumlah penjualan tenaga listrik, dan jumlah penduduk. Energi yang dihasilkan PLTS dapat menghemat pemakain bahan bakar batu bara pada tahun 2019 sebesar 1,07 triliyun rupiah dan hingga tahun 2027 dapat menghemat sekitar 11,08 triliyun rupiah. Skema Net Metering dengan adanya insentif 30 dapat diterapkan untuk pembangunan PLTS-PV Rooftop 2 kWp. Dengan pemasagan pada sektor rumah tangga di Jawa Bali dapat menghemat pembayaran listrik rumah tangga sebesar 37,9-41 .

ABSTRACT
Indonesia as a country located on the equator, has 4.8 kWh m2 day the potential of solar energy, it is time for expanded renewable energy based solar panels. The potential development of solar panels in Java Bali is planned to 800 MW based on Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL year 2018 2027. PLTS PV rooftop 2 kWp designed on the Java Bali household sector is based on per capita income, number of customers, total electricity power sales, and number of population. The energy produced by PLTS can save the use of coal fuel in 2019 of 1.07 trillion rupiah and until 2027 can save about 11.08 trillion rupiah. The Net Metering scheme with a 30 incentive can be applied to PLTS PV Rooftop 2 kWp development. With installation in the household sector in Java Bali can save household electricity payment by 37.9 41 . "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Krisyanto
"ABSTRAK
Jaringan dengan teknologi Low Power Wide Area (LPWA) memungkinkan implementasi sistem komunikasi dari perangkat ke perangkat dengan jumlah yang sangat banyak dalam satu jaringan. Jaringan LPWA sangat efisien dalam hal penggunaan daya dan bandwidth, karena jaringan LPWA menggunakan daya rendah dan beroperasi dengan bandwidth yang sempit serta jangkauan yang luas. Jenis perangkat yang terhubung melalui jaringan LPWA sebagian besar merupakan berbagai jenis sensor, baik sensor untuk kondisi lingkungan, kesehatan, transportasi dan juga sensor untuk mengukur penggunaan energi. Dalam penelitian ini, perangkat yang terhubung ke jaringan LPWA adalah Smart Meter. Smart Meter adalah alat ukur digital yang terdiri dari sensor yang berfungsi melalukan pengukuran dan pencatatan data yang terhubung ke pusat data yang dapat diakses oleh pengguna. Jenis teknologi LPWA yang digunakan adalah LoRa dengan parameter teknis sesuai dengan regulasi yang ada di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu jaringan yang sesuai untuk memenuhi utilitas Smart Meter di wilayah Jakarta dan Tangerang. Implementasi Smart Meter diharapkan dapat memberikan banyak manfaat kepada pengguna dan perusahaan penyedia layanan energi, seperti meningkatkan kualitas layanan, meningkatkan efisiensi penggunaan energi, mengurangi biaya operasional, mengurangi susut energi khususnya listrik serta memberikan hasil pengukuran yang akurat untuk memperkirakan kebutuhan energi kedepan.

ABSTRACT
Network with LPWA technology (Low Power Wide Area) enables the implementation of communication systems from devices to devices with a very large number in one network. The LPWA network is very efficient in terms of power usage and bandwidth, because the LPWA network uses low power and operates with a narrow bandwidth with wide coverage. Most types of devices connected through the LPWA network are various types of sensors, such as sensors for environmental conditions, health, transportation and sensors to measure energy usage. In this research, the devices which are connected to LPWA network are Smart Meters. Smart Meters are digital measuring devices consisting of sensors with functions of measuring and recording data which connected to a data center that can be accessed by users. The type of technology LPWA used in this research is LoRa with technical parameters in accordance with regulations in Indonesia. The purpose of this research is to design and plan an appropriate network to comply Smart Meter utilities in the Jakarta and Tangerang areas. Smart Meter implementation is expected to provide many benefits to users and energy service companies, such as improving service quality, increasing energy usage efficiency, reducing operational costs, reducing energy and electricity losses also providing accurate measurement results to estimate future energy requirements."
2019
T53366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, Putri Rebecca
"Meningkatnya aksesbilitas terhadap listrik dan nilai konsumsi listrik seharusnya sejalan dengan manajemen konsumsi energi. Manajemen konsumsi energi listrik dibutuhkan dalam upaya konservasi energi listrik, Keberadaan smart meter sebagai infrastruktur dalam teknologi Advanced Metering Infrastructure (AMI), merupakan salah satu solusi dalam manajemen energi listrik yang dikonsumsi. Beberapa keunggulan kWh meter yang mendukung sistem AMI, dalam upaya manajemen energi adalah mampu mencatat dan mengolah informasi konsumsi listrik dengan otomatis, mendekati waktu sebenarnya, dan mampu berkomunikasi 2 arah. Long Range (LoRa) sebagai salah satu teknologi Low Power Wide Area Networks (LPWAN) merupakan media komunikasi yang dianggap paling sesuai untuk digunakan meter dalam pengiriman data hasil pengukuran. Untuk mengetahui kinerja sistem pengukuran menggunakan kWh meter multifungsi 1 fasa berbasis LoRa, maka pengukuran diimplementasikan di 4 titik beban di FTUI. Sistem pengukuran berbasis teknologi LoRa mampu mendokumentasikan hasil pengukuran dan dimonitor jarak jauh mendekati waktu sesungguhnya. Berdasarkan hasil pengukuran pada masing-masing titik beban, didapatkan bahwa jarak antara gateway dengan titik pengukuran berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan sistem pengukuran berbasis teknologi LoRa yang dinyatakan dalam nilai Packet Delivery Ratio (PDR), semakin jauh jaraknya maka nilai PDR akan menurun. Pada pengukuran dijarak 33,77 m, nilai PDR adalah 38,33%. Pada pengukuran di jarak 81,74 m, nilai PDR adalah 31,94%. Pada pengukuran dijarak 102.7 m, nilai PDR adalah 31,39%. Pada pengukuran dijarak 156,96 m, nilai PDR adalah 26,39%. Sistem pengukuran ini kemudian diterapkan untuk mengukur vending machine selama 43 jam 49 menit di lokasi penguran yang berjarak 33,77 m dari gateway, dan berhasil mendokumentasikan data sebanyak 910 paket data (PDR bernilai.34,61%).

Increased accessibility to electricity and electricity consumption should be in line with energy consumption management. Management of electrical energy consumption is needed to conserve electrical energy. The existence of a smart meter as an infrastructure in Advanced Metering Infrastructure (AMI) is one of the solutions in managing electrical energy consumed. Some of the advantages of the energy meter that supports the AMI system in energy management are being able to record and process electricity consumption information automatically, close to real-time, and be able to communicate in two directions. Long Range (LoRa) as one of the Low Power Wide Area Networks (LPWAN) technologies is a communication medium that is considered the most suitable for meter use in transmitting measurement data. To determine the performance of LoRa based energy meter and AMI measurement system, measurements using a single-phase multifunctional electronic energy meter are implemented at 4 load points in FTUI. The LoRa technology-based measurement system is able to document measurement results and be monitored remotely close to real-time. Based on the measurement results at each load point, it was found that the distance between the gateway and the measurement point affected the success rate of the LoRa technology-based measurement system, the farther the distance, the lower the PDR value. When measured at a distance of 33.77 m, the PDR value was 26,39%. When measured at a distance of 81.74 m, the PDR value was 31,94%. When measured at a distance of 102.7 m, the PDR value was 31,39%. When measured at a distance of 156.96 m, the PDR value is 26,39%. This measurement system was then applied to measure the vending machine for 43 hours 49 minutes at the measuring location 33.77 m from the gateway and succeeded in documenting 910 data packets (PDR was.34,61%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Widiputra
"Perkembangan peralatan elektronik yang pesat saat ini ternyata memunculkan masalah baru bagi sistem tenaga listrik. Alat elektronik termasuk beban non-linear yang menghasilkan gelombang keluaran yang bentuk gelombangnya tidak sama dengan gelombang masukannya. Akibatnya muncul gelombang dengan frekuensi kelipatan frekuensi fundamentalnya yang disebut sebagai harmonisa. Rumah tangga merupakan tempat yang menggunakan banyak peralatan elektronik. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai pengaruh harmonisa dari peralatan rumah tangga terhadap penyimpangan pembacaan energi oleh kWh meter analog.

Electronic devices are the main source of non-linear loads. Non-linear loads will cause a difference between the input and the output waves, and so will create another electric power problem called harmonics. A house is a place which uses a lot of electronic devices. The devices will create harmonics that will disrupt the current or voltage in the house and will effects the electric meter on the house. This undergraduate thesis will discuss about how harmonics from household appliances effects the energy reading from an analog electric meter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pananrang, Aidil Afdan
"Teknologi 5G telah membuka era baru dalam dunia telekomunikasi dengan menawarkan kecepatan dan kapasitas yang belum pernah ada sebelumnya. Keunggulan ini sangat penting, terutama di area dengan lalu lintas tinggi seperti bandara. Studi ini berfokus pada implementasi jaringan 5G di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang merupakan bandara terbesar di Indonesia. Penelitian ini mengasumsikan penyediaan layanan internet oleh satu operator menggunakan teknologi frekuensi tinggi 5G pada 26 GHz/28 GHz dengan Bandwidth 400 MHz. Dalam penelitian ini, kami mengevaluasi kebutuhan infrastruktur dan investasi yang diperlukan untuk implementasi teknologi ini, agar pengguna terminal 3 bandara soekarno hatta bisa merasakan akses teknologi 5G dengan gratis. Untuk menjangkau area terminal seluas 0,331 kilometer persegi, dengan kepadatan pengguna 424 pengguna per kilometer persegi dan total kebutuhan data 6,3 Gbps per kilometer persegi, diperkirakan dibutuhkan 255 gNodeB. Perkiraan Pengeluaran Modal (Capex) adalah $2.014.000, dan Pengeluaran Operasional (OPEX) adalah $565.000. Penelitian ini juga merekomendasikan penyedia layanan internet untuk dapat memperoleh pemasukan dari penjualan ruang iklan di halaman log-in pengguna bandara. Berdasarkan asumsi nilai Cost Per Mille (CPM) $18,71, Cost Per Click (CPC) $1,03, dan Click Through Rate (CTR) 1.8%, diperoleh Nett Present Value (NPV) sebesar $257.795 dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 13%, menunjukkan bahwa proyek ini layak secara ekonomi.

The advent of 5G technology has ushered in a new era in telecommunications, offering unprecedented speeds and capacities. This advantage is particularly crucial in high-traffic areas such as airports. This study focuses on the implementation of 5G networks at Terminal 3 of Soekarno-Hatta International Airport, the largest airport in Indonesia. This research assumes the provision of internet services by a single operator using high-frequency 5G technology at 26 GHz/28 GHz with a bandwidth of 400 MHz. In this study, we evaluate the infrastructure and investment requirements for the implementation of this technology, so that Terminal 3 users at Soekarno-Hatta Airport can experience free access to 5G technology. To cover an area of 0.331 square kilometers of the terminal, with a user density of 424 users per square kilometer and a total data requirement of 6.3 Gbps per square kilometer, an estimated 255 gNodeBs are needed. The estimated Capital Expenditure (Capex) is $2.014.000, and the Operational Expenditure (OPEX) is $565.000. This research also recommends internet service providers to be able to earn income from selling advertising space on the airport user log-in page. Based on the assumption of a Cost Per Mille (CPM) value of $18.71, Cost Per Click (CPC) of $1.03, and a Click Through Rate (CTR) of 1.8%, a Net Present Value (NPV) of $257,795 is obtained and the Internal Rate of Return (IRR) by 13%, indicating that the project is economically feasible."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>