Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herlena Hayati
"Menurut WHO 2008, Indonesia termasuk negara dengan prevalensianemia katagori berat ge;40 , Riskesdes 2013 menyebutkan prevalensi anemiamaternal sebesar 37,1 . Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu 30.3 dan anemia maternal merupakan faktor risiko utama perdarahan. 51,5 kematian maternal disebakan oleh anemia maternal sebagai penyebab kematiantidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan anemia maternal dan penyebabnya di RSUD AM ParikesitTenggarong Tahun 2017. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatifdan kualitatif. Rancangan kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitikdengan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 214 ibu hamil.Sedangkan rancangan kualitatif menggunakan RAP, analisis data menggunakancontent analisis dengan jumlah informan 37 orang. Hasil penelitian menunjukkanada hubungan yang bermakna antara status gizi RP=1,7; 95 CI: 1,1-2,6 dengananemia maternal setelah di kontrol kepemilikan rumah, riwayat pertolonganpersalinan, jarak kehamilan dan paritas. Tidak rumah sendiri RP=1,5; CI: 1,0-2,2 berisiko anemia. Riwayat pertolongan persalinan sebelumnnya bidan RP=0,6; 95 CI: 0,4-0,9 berisiko lebih rendah untuk anemia maternal.
Hasil penelitian kualitatif menunjukkan konsumsi heme nabati adalah konsumsi proteinterbanyak pada ibu anemia selain rendahnya kepatuhan ibu hamil dalammengkonsumsi tablet Fe dan pemahaman yang salah tentang penyebab anemiamaternal pada kelompok ibu hamil. Hal yang sebaliknya ditemukan padakelompok ibu hamil yang tidak anemia maternal, konsumsi heme hewani adalahkonsumsi harian informan, hampir seluruhnya patuh dalam mengkonsumsi tabletFe dan menyebutkan kurang asupan makanan bergizi sebagai penyebab terbanyakkurang darah pada ibu hamil. Perlu kebijakan skrening anemia pada remaja dantablet Fe prakehamilan pada calon pengantin yang anemia termasuk penanganangizi lintas program dan lintas sektoral.Kata Kunci: Anemia Maternal, Status Gizi, Ibu Hamil.

According to WHO 2008 , Indonesia is a country with a severe category anemia prevalence ge 40 , Riskesdes data 2013 found 37,1 prevalence of maternal anemia. Bleeding is a major cause of maternal death 30.3 and maternal anemiais a major risk factor for bleeding. 51.5 of maternal deaths are caused bymaternal anemia as the cause of indirect death. This study aims to determine thefactors related to maternal anemia and its causes in RSUD AM ParikesitTenggarong Year 2017. The research used quantitative and qualitative researchmethods. Quantitative design uses descriptive analytic method with crosssectional study design with 214 samples of pregnant women. While the qualitativedesign using RAP, analysis method used content analysis with number ofinforman 37 people. The results showed that there was a significant correlationbetween nutritional status RP 1.7, 95 CI 1,1 2,6 with maternal anemia aftercontrolled home ownership, history of delivery assistance, distance of pregnancyand parity. Not having a home RP 1.5 CI 1.0 2.2 is more at risk of anemia.History of delivery assistance midwives RP 0.6, 95 CI 0.4 0.9 lower riskfor maternal anemia.
The result of qualitative research shows that vegetable hemeconsumption is the most protein consumption in the mother of anemia besides thelow compliance of pregnant mother in consuming Fe tablet and the wrongunderstanding about maternal anemia cause in pregnant women group. Theopposite is found in the group of pregnant women who are not maternal anemias,animal heme consumption is the daily consumption of informants, almost entirelyobedient in consuming Fe tablets and mention less intake of nutritious foods asthe most cause of less blood in pregnant women. Anemia screening policy isrequired on adolescents and Fe tablets for fre conception in bridal candidatesincluding cross program and cross sectoral nutritional care.Key words Maternal Anemia, Nutrional Status, Pregnant Women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanti
"Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tetap tinggi, yaitu sekitar 305 per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015). AKI adalah indikator kesehatan ibu, terutama risiko kematian ibu saat hamil dan melahirkan. McCarthy dan Maine menunjukkan tiga faktor yang memengaruhi kematian ibu, yaitu determinan dekat, determinan antara dan determinan jauh. Kabupaten Serang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Banten yang memiliki angka kematian ibu masih tinggi, sehingga perlu dikaji faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian ibu di kabupaten tersebut. Tujuan : Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor risiko yang mempengaruhi kematian ibu, yang terdiri dari determinan dekat, determinan antara dan determinan jauh. Metode : Jenis penelitian adalah observasional dengan studi kasus kontrol, dilengkapi dengan kajian kualitatif mengenai kejadian kematian ibu serta upaya penurunan angka kematian ibu di kabupaten Serang. Jumlah sampel 58 kasus dan 116 kontrol. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan chi square test, multivariat dengan metode regresi logistik ganda. Kajian kualitatif dilakukan dengan metode indept/focused interview dan dilakukan analisis secara deskriptif, disajikan dalam bentuk narasi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang mempengaruhi kematian maternal berdasarkan analisis multivariat adalah pemeriksaan antenatal (OR = 0,152; 95% CI : 0,031-0,744; p = 0,020), penolong ANC/persalinan (OR = 3,184; 95% CI : 1,010- 10,037; p = 0,048), jumlah pendapatan keluarga (OR = 342,67; 95% CI : 58,15-2019,18; p = 0,000).Hasil kajian kualitatif menunjukkan bahwa kematian maternal dipengaruhi berbagai faktor seperti keterlambatan rujukan, terutama keterlambatan pertama, rendahnya tingkat pendidikan ibu, rendahnya tingkat pendapatan keluarga dan belum dapat dilaksanakannya Gerakan Sayang Ibu (GSI) secara optimal di seluruh wilayah kecamatan sebagai upaya pemerintah dalam menurunkan kematian ibu. Saran : perlu pengenalan dini tanda – tanda komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas, persiapan rujukan, perencanaan kehamilan, pelaksanaan GSI secara optimal.

Background : The maternal mortality ratio (MMR) in Indonesia remains high, i.e. approximately 305 per 100.000 live birth (SUPAS 2015). MMR is an indicator of mother’s health, especially the risk of being death for a mother while pregnant and delivery. McCarthy and Maine shows three factors that influence maternal mortality, i.e. proximate determinant, intermediate determinant and distant determinant. Serang district is one of district in the province of Banten which have maternal mortality case still high, so it is necessary to study the factors that related to maternal mortality in that district. Objective : The study was carried out to know the factors that related to maternal mortality, which consist of proximate determinant, intermediate determinant and distant determinant. Methods : This was an observational research using case control study, completed with qualitative study about the occurrence of maternal mortality and the effort to decrease MMR in Serang district. Number of samples was 58 cases and 116 controls. Data were analyzed by univariate analysis, bivariate analysis with chi square test, multivariate analysis with multiple logistic regression. Qualitative study was done by the method of indepth/focused interview and were analyzed by descriptive analysis and presented in narration. Result : The result showed that factors that related to maternal mortality according to multivariate analysis were antenatal care (OR = 0,152; 95% CI : 0,031-0,744; p = 0,020), antenatal/maternity helper (OR = 3,184; 95% CI : 1,010-10,037; p = 0,048), family income (OR = 342,67; 95% CI : 58,15-2019,18; p = 0,000). The result of qualitative study showed that many factors that related to maternal mortality like late referral, especially first late referral, low education of the mother, low of family income, and the GSI activities not well done yet in each subdistricts. Suggestion : This research recommended that it is necessary to detect signs of pregnancy complication, delivery complication, and post delivery complication early, referral preparation, pregnancy planning and optimizing GSI activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maudita Dwi Anbarani
"Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia, terutama negara berkembang. Dampak anemia tidak hanya pada kesehatan saja, namun juga pada perkembangan sosial dan ekonomi. Ibu hamil merupakan kelompok risiko tinggi anemia, karena saat hamil terjadi perubahan fisiologis dalam tubuh untuk mendukung kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada Ibu hamil pengunjung Puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur tahun 2017. Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional dengan sumber data berupa kartu status Ibu hamil. Faktor-faktor yang diteliti adalah umur Ibu, status gizi, pendidikan, status pekerjaan, paritas, dan jarak kelahiran. Jumlah sampel penelitian adalah 308. Analisis data menunjukkan proporsi kejadian anemia Ibu hamil pengunjung Puskesmas Jatinegara tahun 2017 adalah 37,3. Dari enam faktor, hanya status gizi yang diukur berdasarkan LILA yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian anemia Ibu hamil p value < 0.000, PR: 2,105 95 CI: 1,582-2,801. Intervensi gizi berupa pemberian makanan tinggi protein dan zat gizi mikro yang berisiko mengalami defisiensi saat hamil diperlukan untuk membantu menurunkan angka kejadian anemia Ibu hamil

Anemia is a public health problem all over the world, especially in developing countries. Anemia affects not only health, but also the economic and social development of a country. Pregnant women are a high risk group of anemia due to the physiological changes in the body to support the pregnancy. This research aims to determine factors associated with maternal anemia among pregnant women visiting Puskesmas Kecamatan Jatinegara East Jakarta in 2017. This research is cross sectional, using data obtained from maternal medical record. Factors studied in this research are age, nutritional status, education, occupational status, parity, and birth interval. Total samples used in this research was 308 pregnant women. Data analysis shows that the proportion of maternal anemia among pregnant women visiting Puskesmas Kecamatan Jatinegara in 2017 was 37,3 and nutritional status based on MUAC assessment is the only significance factor of maternal anemia p value 0.000, PR 2,105 95 CI 1,582-2,801. Nutrition intervention in the form of accomodating pregnant women with high protein food and micronutrient supplementation which are proned to be deficient during pregnancy is needed to help lower down maternal anemia rate. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Subekti
"Rujukan pasien BPJS dari puskesmas ke rumah sakit di wilayah DKI Jakarta saat initelah menggunakan teknologi mutakhir berbasis internet dan dinamakan SistemPenjadwalan Rujukan Online SPRO . Sistem ini mencakup 1 informasi jadwalpelayanan dokter poliklinik di rumah sakit per tanggal, hari, jam. 2 manajemen jadwalpelayanan dokter yang tersedia dan yang sudah terjadwal. 3 reservasi / appointmentbooking pelayanan dokter poliklinik rumah sakit. 4 laporan-laporan berkaitan denganrujukan pasien. Studi yang merupakan studi kasus tentang pemanfaatan SPRO di RSUDPasar Minggu ini menganalisis data primer dari wawancara mendalam dengan informandan data sekunder berupa dokumen-dokumen laporan rujukan SPRO dan laporankunjungan di RSUD Pasar Minggu.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa elemen inputfaktor SDM memiliki kerja rangkap dan kurangnya pengetahuan tentang SPRO, SIRSyang belum terkoneksi dengan SPRO, serta belum adanya SOP. Elemen proses berupapemberian informasi dan sosialisasi di puskesmas berjalan tidak optimal, kuota rujukanSPRO rendah, tidak adanya reminding sistem di RSUD Pasar Minggu, tidakkonsistennya waktu pendaftaran pasien di RSUD Pasar Minggu, tidak adanyakomunikasi dan koordinasi dengan puskesmas perujuk, dan tidak optimalnyamonitoring dan evaluasi sistem. Faktor-faktor tersebut mengakibatkan pemanfaatanrujukan SPRO menjadi rendah yaitu sebesar 21,61 . Saran untuk RSUD Pasar Mingguadalah pembuatan reminding sistem, pemisahan alur pasien SPRO dengan pasienumum, meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan puskesmas dan monitoringevaluasi.

Referral of BPJS patients from health center to public hospital in DKI region iscurrently implemented using internet based technology called the Online ReferralScheduling System SPRO . This system has advantages 1 Provide serviceschedule information of polyclinic doctor in hospital by date, day, and hour. 2 Service schedule management of the doctor and already scheduled. 3 Servicereservation or appointment booking of polyclinic doctor in hospital. 4 Reports whichrelate with patient referrals. This case study analyzed the utilization of SPRO in apublic hospital RSUD in Pasar Minggu using qualitative approach. Primary datawas collected using in depth interviews with informants and secondary data wascollected from documents of SPRO referral report and utilization in RSUD PasarMinggu.
The study revealed that the challenges in input elements were work load ofstaffs, lack of knorwledge on SPRO, no bridging system to SPRO, no standarprocedure in place. Elements of the process were poor information anddissemination in Puskesmas, too small quota for SPRO patients set up by RSUDPasar Minggu, no reminding system, poor registration scheduling for patients inRSUD Pasar Minggu, no communication and coordination with Puskesmas and poormonitoring and evaluation. These factors have caused low utilization of SPRO 21,6 . The study suggested that hospital need to develop the reminding system,separate patient flows between SPRO and non SPRO, improve communication andcoordination with Puskesmas as well as monitoring evaluation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulis Hana Pratiwi
"Permasalahan gizi seperti anemia pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. 40 kematian ibu di dunia berkaitan dengan anemia pada kehamilan. Laporan Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi anemia dalam kehamilan di Indonesia sebesar 37,1.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Tahun 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain potong lintang cross sectional. Sumber data pada penelitian ini adalah kohort ibu dan register ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 195 ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Kota Bogor tahun 2017 sebesar 24,1 . Berdasarkan hasil analisis didapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan adalah umur kehamilan nilai P: 0,048 dan kekurangan energi kronik nilai P: 0,013. Sedangkan faktor umur ibu, paritas dan jarak kelahiran tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan.
Berdasarkan penelitian ini, perlu peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenaik kebutuhan zat gizi terutama zat besi selama kehamilan dan pembentukan program pengawasan minum tablet tambah darah untuk memantau semua ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah sesuai dengan kebutuhan selama kehamilan.

Nutrition problems such as anemia in pregnant women are still the focus of attention in health development in Indonesia. 40 of maternal deaths in the world are associated with anemia in pregnancy. The Riskesdas report of 2013 states that the prevalence of anemia in pregnancy in Indonesia is 37.1.
This study aims to determine the prevalence of anemia and factors affecting the incidence of anemia in pregnant women in the Working Area of Merdeka Healt Centers 2017.
This research is a quantitative research using cross sectional design. Sources of data in this study were maternal cohorts and maternal registers. The sampling technique used was total sampling with the number of 195 pregnant women. The results showed that the prevalence of anemia in pregnant women in the Work Area of Merdeka Health Center Bogor City in 2017 was 24.1.
Based on the analysis results obtained factors associated with the incidence of anemia in pregnancy is the age of pregnancy P value 0.048 and chronic energy deficiency P value 0.013. While the maternal age, parity and birth spacing factors were not associated with the incidence of anemia in pregnancy.
Based on this research, it is necessary to increase the knowledge of pregnant mother about requirement of nutrient especially iron during pregnancy and establishment of supervision program of tablet consumption to all pregnant woman consume tablets added blood as needed during pregnancy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Sudarsana
"ABSTRAK
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHANDOKTER DALAM PENULISAN RESEP SESUAI DENGANFORMULARIUM DI RUMAH SAKIT UMUM BULELENG TAHUN 2017AbstrakKepatuhan terhadap pengobatan merupakan faktor penting dalamkesehatan lanjutan dan kesejahteraan pasien, kepatuhan dan ketaatan jugaprasyarat untuk keefektifan pengobatan berdasarkan formularium yang telahditentukan. Pengetahuan dokter pada formularium Rumah Sakit diperoleh daribuku maupun dari orang lain. Tindakan ini akan berpengaruh terhadap keputusanseorang dokter dalam menuliskan resep.Penelitian ini merupakan penelitian korelatif yang bertujuan untukmengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan keyakinan terhadap kepatuhandalam menulis resep sesuai formularium dengan jumlah sampel 62 responden danteknik pengambilan sampel total sampling. Kuesioner yang digunakan untukmendapatkan data sudah dilakukan uji reliabilitas dan validitasHasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antarapengetahuan, sikap dan keyakinan dengan kepatuhan dalam penulisan resep sesuaidengan formularium dengan p-value < 0,05. Hasil uji multivariat dengan regresilogistik menunjukkan keyakinan merupakan variabel yang paling dominan denganp-value 0,004 < 0,05 dengan OR 7, 227 lebih tinggi dibandingkan variabelpengetahuan OR:4,446 dan sikap OR: 4,244 . Hal ini berarti keyakinansebanyak 7,227 meningkatkan kepatuhan dalam penulisan resep sesuaiformularium.Pendidikan seorang dokter yang diperoleh pada tingkat tertentu akanmempengaruhi tindakan yang berdasar pada kemampuan intelektual. Sikapseorang dokter yang menggambarkan suka atau tidak suka terhadap formulariumrumah sakit. Sikap ini diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalamandokter lain. Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusiasaat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapaikebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorangtidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran.Keyakinan seorang dokter terhadap obat yang diperoleh dari orang yangdapatdipercaya, hal ini merupakan bagian yang sulit dirubah.Key word: Pengetahuan, sikap, keyakinan dan kepatuhan dalam menulis resepsesuaiFormularium

ABSTRACT
FACTORS RELATED TO DOCTOR rsquo S COMPLIANCE IN PRESCRIBINGRECIPES ACCORDING TO HOSPITAL FORMULARIUM ATBULELENG GENERAL HOSPITAL IN 2017AbstractAdherence to treatment is an important factor in continued health andpatient wellbeing, adherence are also prerequisites for the effectiveness oftreatment based on established formularies. The doctor 39 s knowledge on hospitalformulary is obtained from books as well as from others. This action will affectthe decision of a doctor in prescribing.This research is a correlative research that aims to determine therelationship of knowledge, attitudes and beliefs to compliance in prescribingrecipes according to formulary with a total sample of 62 respondents and totalsampling technique. Questionnaires used to obtain the data have been testedreliability and validityThe results showed that there was a significant correlation betweenknowledge, attitude and belief with compliance in prescribing writing inaccordance with formulary with p value "
2018
T51402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tursiwi Widiarti
"Anemia didefmisikan sebagal suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) darah yang lebih rendah (<- 2 SD) dari kadar normal sesuai umur danjenis kelamin. Anemia pada ibu harnil mempunyai kontribusi terhadap teljadinya perdarahan sebelum dan sesaat melahirkan, risiko teljadinya keguguran, risiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) serta meningkatkan kematian ibu. Bagi bayi yang dilahirkan ibu amenia mempunyai risiko pada gangguan tumbuh kembang termasuk kecerdasan dan kemampuan fisik. Amenia pda ibu hamil menurut SKRT tahun 2001 sebesar 40,1 %, prevalensi anemia ibu hamil di Kota Cirebon tahun 2002 sebesar 52, %.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia dan factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kota Cirebon tahun 2006. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil menggunakan dedain potong lintang (cross sectional). Jumlah sampel sebanyak 450 ibu hamil. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder hasil survey Anemia Gizi pada ibu hamil di Kota Cirebon tahun 2006, yang dilakukan DInas Kesehatan Kota Cirebon. Data diperoleh melalui wawancara, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb). Pemeriksan hemoglobin menggnnakan metodc cyanmethemoglobin dan dibaca menggunakan spektrofotometer. Batasan anemia bila kadar hemoglobin< II gr % dan tidak anemia bila kadarnya '2:. II gr %. Analisa dilakukan univariabivariat dan multivariat.
Hasil penelitian ini didapat prevalensi anemia sebesar 49,8 % masib cukup tinggi yang terdiri dari anemia ringan 260 sebesar 0,2 gr %. Karakteristik dari faktor ibu meliputi Lingkar Lengun Atas, umur ibu, umur kehamilan, paritas, riwayat penyakit, asupan zat besi, asupan zat penghambat, asupan TID program, status ekonomi, pendidikan ibu, pekeJjaan ibn dan pekeijaan suami.
Pada uji bivariat dengun menggunakan uji chi square didapat variahcl yang berhubungan dengan kejadian anemia adalah umur ibu dan umur kebamilan (p :S 0,05). Pada uji multivariat digunakan regresi logistik memasukan variabel yang nilainya p:S0,25, maka variabel yang dukutkan pada uji ini adalah variahcl umur ibu, umur kehamilan, riwayat penyakit, pekeijan ibn dan asupan zat besi. Dari semua variabel yang masuk pada uji ini, umur ibu merupekan variabel paling dominan berhubuogun dengun kejadian anemia gizi pada ibu hamil.
Disarankan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan pencegahan teljadinya anemia gizi pada ibu hamil sebaiknya dimulai umur 20- 35 tahun dan umur kehamilan < 12 minggu serta meningkatkan penyebarluasan informasi melalui penyuluhan, pembuatan leaflet, dan poster. Dengan melibatkan peran serta masyarakat melalui Warga Siaga dan Wadul Bae baik di Tingkat Posyandu hingga Tingkat Kota Cirebon.

Anemia was defined as the lower concentration of hemoglobin (-2 SD) of normal according to gender and age. Anemia in pregnant is a risk factor for preterm delivery, bleeding and increase in of low birth weigh ( LBW) baby. Infant born of mother with anemia are associated with poor mental development and physical growth, and even impaired cognitive performance. Prevalaence of anemia in pregnant woman according SKRT 2001 was 40,1 %, Cirebon in 2006 was 52%.
The study aimed to fmd out prevalence of anemia in pregnant woman on factors related to anemia in pregnant woman in Cirebon 2006. 1bis study used cross sectional design. Total sample was 450 pregnant women. Collected data was represented secondary data survey Anemia GIzi Ibu Hamil di Kota Cirebon DInas Kesehatan Kota Cirebon. Data were collected by interview, measurement by spectrophotometer and cyanmethemoglobin method. Anemia was defined as the concentration of hemoglobin at sea level < 11 gr % and ananemia > 11 gr %. The data scale were analyzed through univariate, bivariate, and multivariate analysis.
This study showed that prevalenof anemia was 49,8 % that still hight, cosist of ligh anemia 26,0 % moderate anemia 23 % and severe anemia 0,2 %. Characteristic of maternal factors were age of maternal, week of pregnancy, parity, disease history, iron intake, inhibitor intake, iron supplement intake, economic status, education of maternal worked of maternal and worked of husband.
Bivariate analysis was used chi square testhere was relation anemia with age of maternal and week of pregnancy (p< 0,05), Multivariate was used multiple logistic regression consist of variable age of maternal, week of pregnancydisease history worked of maternal and iron intake. The multivariate analysis showed the dominant factor was age of maternal.
Suggested to increase health service and prevention to anem1a m pregnant woman is better begin at 20 - 35 year old and < 12 week of pregnancy, And also improve health promotion with counseling, collaboration with other institution,. NGO such as Warga Siaga, Wadul Bae and Posyandu.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T11523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Handayani
"Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sampai saat ini masih tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Menurut hasil SKRT tahun 2006 menyebutkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi baru lahir di Indonesia mencapai 32 per 1.000 kelahiran hidup. AKI dan AKB merupakan masalah prioritas yang belum teratasi. Penanganan masalah ini tidak mudah karena factor yang melatar belakangi kematian ibu dan kematian bayi baru lahir sangat kompleks sehingga memerlukan keterlibatan berbagai pihak terkait secara terintegrasi dalam mengatasinya.
Kematian ibu dapat terjadi pada periode kehamilan, persalinan dan postpartum. Faktor penyebab kematian pada ibu tidak dapat diketahui tanpa memperhatikan latar belakang (underlying factor) yang dapat bersifat medic maupun non medic. Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kematian pada ibu hamil.
Tujuan penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya prevalensi anemia ibu hamil dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Tahun 2009. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel dalam penelitian adalah sebanyak 284 ibu hamil.
Dari hasil penelitian menunjukkan tiga variabel yang terbukti secara statistic memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia pada ibu hamil yaitu umur dengan nilai p=0,026 (< α) dan nilai OR=1,937, paritas dengan nilai p=0,023(< α) dan nilai OR=2,006 dan LILA dengan nilai p=0,000 (< α) dan nilai OR=2,969. Sedangkan empat variabel lainnya tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Issues Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) is still high in both the developed and developing countries like Indonesia. According to the results of the 2006 Household Health Survey stated that maternal mortality in Indonesia reaches 307 per 100,000 live births. While neonatal mortality in Indonesia reached 32 per 1,000 live births. MMR and IMR is a priority issue that has not been resolved. Handling this issue is not easy because of the background factors of maternal and newborn death are complex and require the involvement of various stakeholders are integrated in it.
Maternal deaths can occur in the period of pregnancy, childbirth and postpartum. Causative factor in maternal deaths can not be known regardless of background (underlying factor) which can be both medic and non-medic. Anemia in pregnancy is a risk factor for mortality in pregnant women.
The purpose of this study aims to know the magnitude of prevalence of anemia among pregnant women and the factors associated with the incidence of anemia in pregnant women in Kramat Jati subdistrict health centers in 2009. The study design was cross sectional with the number of samples in research is as much as 284 pregnant women.
From the results showed that three variables are statistically proven to have a meaningful relationship with the incidence of anemia in pregnant women of age with a p-value = 0.026 (<α) and the value of OR = 1.937, parity with the pvalue = 0.023 (<α) and the OR = 2.006 and lilac with a p-value = 0.000 (<α) and OR = 2.969 value. While four other variables had no significant association with the incidence of anemia in pregnant women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Desri Magdalena
"Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi yakni 228/100.000 kelahiran hidup. Sebagian besar kematian ibu disebabkan karena komplikasi yang terjadi selama kehamilan dan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi kehamilan dan persalinan di RSUD Kota Depok tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan desain kros seksional. Sampel penelitian ini adalah ibu - ibu yang melakukan persalinan di RSUD Kota Depok pada tahun 2012 sebanyak 330 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi ibu yang mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan adalah sebesar 32,4%. Faktor ? faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi kehamilan dan persalinan dalam penelitian ini adalah gravida = 1 (PR: 1,56, CI: 1,100-2,234), paritas = 1 (PR:1,46, CI: 1,034-2,057), jarak kelahiran 4-5 tahun (PR: 2,85, CI: 1,330-6,111), jarak kelahiran ≥6 tahun (PR: 3,29, CI: 1,651-6,559), cara bersalin (PR: 1,69, CI:1,237-2,034), riwayat komplikasi (PR: 2,08, CI: 1,393-3,092), riwayat penyakit non-obstetri (PR: 1,58, CI:1,137-2,183), jumlah kunjungan ANC (PR: 1,53, CI:1,112-2,089).

Maternal mortality ratio in Indonesia is still high within the number 228 per100.000 live births. Most of maternal death is caused by pregnancy and delivery complications. This study aims to know the factors that related to pregnancy and delivery complication in General Hospital (RSUD) Depok 2012. This research used a cross-sectional study, which number of samples were 330 delivered mothers in RSUD Depok 2012.
The result shows that there are 32,4% mothers got pregnancy and delivery complication. Factors which related to pregnancy and delivery complication are gravida = 1(PR: 1,56, CI: 1,100-2,234), parity = 1(PR:1,46, CI: 1,034-2,057), birth spacing 4-5 years (PR: 2,85, CI:1,330-6,111), birth spacing ≥6 years (PR: 3,29, CI: 1,651-6,559), method of delivery (PR: 1,69, CI:1,237-2,034), complication history (PR: 2,08, CI: 1,393-3,092), non-obstetric disease (PR: 1,58, CI:1,137-2,183), and frequency of antenatal care (ANC) (PR:1,53, CI: 1,112-2,089).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Mudanayasa
"Latar Belakang: Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia mengalami peningkatansignifikan setiap tahunnya, termasuk di Bali dan Gianyar, namun pemanfaatan VCTmasih rendah, di Gianyar hanya 28,4 . Rendahnya pemanfaatan VCT berhubungandengan faktor-faktor seperti umur, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan,pengetahuan HIV-AIDS dan VCT, persepsi pelayanan kesehatan, stigma,diskriminatif, dukungan pasangan, keluarga dan teman, dukungan petugas kesehatan,dukungan LSM, keterampilan petugas dan akses ke pelayanan kesehatan.
Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatanklinik VCT HIV-AIDS di RSUD Sanjiwani, Gianyar tahun 2017.
Metode: Penelitian ini adalah studi potong lintang, metode kuantitatif. Populasipenelitian adalah seluruh responden yang berkunjung ke klinik VCT RSUDSanjiwani. Sampel adalah seluruh responden yang berkunjung ke klinik VCT bulanOktober sampai November 2017 yang memenuhi kriteria inklusi, bersedia ikut dalampenelitian dan menandatangani inform consent dan sampel diambil secara konsekutif.Pengumpulan data primer dengan wawancara menggunakan kuesioner, data sekunderdiambil dari register kunjungan klinik VCT. Analisis data menggunakan spss danpenyajian hasil dalam bentuk tabel.
Hasil: Terdapat 70 responden yang ikut dalam penelitian ini, didapatkan hubunganbermakna antara umur, pengetahuan VCT, sikap keluarga, sikap pasangan, dukunganLSM, akses pelayanan kesehatan dengan persepsi individu. Adanya hubunganbermakna antara umur, pendidikan, pengetahuan HIV-AIDS, pengetahuan VCT,persepsi pelayanan kesehatan, stigma dan diskriminasi, sikap keluarga, sikappasangan, sikap petugas kesehatan, dukungan LSM, keterampilan petugas kesehatandan persepsi individu terhadap pemanfaatan VCT. Persepsi individu, stigma dandiskriminasi merupakan tiga faktor dominan berhubungan dengan pemanfaatan VCT.
Kesimpulan: terdapat berbagai faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan VCT,pada penelitian ini persepsi individu, stigma, umur dan diskriminasi behubungandominan terhadap pemanfaatan VCT. Adanya stigma dan diskriminatif yang tinggi,serta rendahnya persepsi undividu, perlu dilakukan intervensi untuk mengeliminasihal tersebut.

Background: Prevalence of HIV AIDS in Indonesia has increased significantlyevery year, including in Bali and Gianyar, but VCT utilization is verry low, inGianyar just only 28.4. The low utilization of VCT relates to factors such as age,marital status, education, employment, HIV AIDS knowledge and VCT, healthservice perceptions, stigma, discrimination, partner support, family and friends,health care support, NGO support, access to health services.
Aims: To know the factors related to the utilization of VCT HIV AIDS clinic inRSUD Sanjiwani, Gianyar 2017.
Methods: This research is cross sectional study, quantitative method. The study population was all respondents who visited the VCT clinic RSUD Sanjiwani.Samples were all respondents who visited VCT clinics from October to November2017 who met the inclusion criteria, were willing to take part in the research and signthe informed consent and the sample was taken consecutively. Primary datacollection by interview using questionnaires, secondary data is taken from the VCTclinic visit register. Data analysis using spss and presentation of results in tabularform.
Results: There were 70 respondents who participated in this study, found significantrelationship between age, knowledge of VCT, family attitudes, couples attitude, NGOsupport, access to health services with individual perceptions. There is a significantrelationship between age, education, HIV AIDS knowledge, VCT knowledge, healthservice perceptions, stigma and discrimination, family attitudes, partner attitudes, health officer attitudes, NGO support, health officer skills and individual perceptionsof VCT utilization. Individual perceptions, stigma and discrimination are the threedominant factors associated with VCT utilization.
Conclusions: There are various factors related to the utilization of VCT, in this studyindividual perceptions, stigma, age and discrimination are dominant relation to theutilization of VCT. High stigma and discrimination and low individual perceptions,need to be intervened to eliminate it.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>