Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wismu Sadono
"ABSTRAK
Konflik antar kelompok merupakan salah satu isu penting yang mempengaruhi pembangunan perkotaan di Utara Bekasi. Dimulai dengan pengrusakkan monumen sampai penolakan tempat ibadah oleh organisasi massa. Insiden ini terjadi karena penduduk asli berasumsi bahwa para pendatang mengambil territory mereka. Mereka khawatir dengan pembangunan modern yang dibawa oleh para pendatang yang menyebabkan menyusutnya budaya lokal. Perilaku organisasi massa ini secara tidak langsung membentuk territory yang menjadikan ruang kota seperti lsquo;tidak inklusif rsquo;.Tesis ini menawarkan alternatif lain dalam perancangan perkotaan untuk meminimalisasi konflik yang terjadi dalam ruang perkotaan. Untuk itu saya perlu mengetahui konteks dari territory tersebut dan mencoba untuk melakukan re-territory terhadap wilayah yang berkonflik. Saya menggunakan pendekatan Reteritorialisasi untuk menteritori kembali lsquo;ruang transisi rsquo;. Saya menggunakan metode pengamatan langsung, pemetaan sosial-budaya, wawancara mendalam, dan model 3D.Tesis ini bertujuan untuk menegaskan territory pada ruang kota yang hadir nantinya akan bisa mengakomodasi semua kebutuhan dari pengguna teritori tersebut. Hasilnya adalah mengembangkan ruang transisi sebagai ruang-ruang publik yang mampu membaurkan semua elemen masyarakat di dalamnya. Membaurkan dalam arti, ruang transisi ini akan membuat masyarakat untuk saling berbagi dan berinteraksi satu sama lain tanpa memandang darimana asalnya. Ruang publik ini merupakan bentuk intervensi hasil Reteritorialisasi untuk meminimalisasi konflik yang terjadi dan tetap menjaga keheterogenan di ruang perkotaan Utara Bekasi.Kata kunci: Bekasi, Budaya, Konflik Perkotaan, Reteritorialisasi, Ruang Transisi

ABSTRACT
AbstractInter group conflict is one of the crucial issues affecting urban development in Northern part of Bekasi. It begins with the destruction of monuments until the rejection of worship places in this case is church by mass organizations. These incidents occurred because the native assumed that the migrants took their territory. They concerned about the modern development brought by the migrants that caused the shrinking of local culture. The behavior of these mass organizations constituted the territory that made the urban space seemed lsquo not inclusive rsquo indirectly.This thesis offered another alternative in urban design to reduce conflicts within the territory. I sought about the territory context and reterritorialized the conflicted area. I used Reterritorialization approach to re territory in the transitional space. I conducted direct observation method, socio cultural mapping, in depth interview, and 3D model.This thesis aimed to affirm the territory in urban space that would be able to accommodate the needs of the territory user. The result is developing a transitional space as a public space that is able to blend all elements of society in it. The transitional space will make people to share and interact with each other regardless of where they come from. This public space is an intervention using Reterritorialization approach to reduce conflicts that occur and keep the heterogeneity in the urban space of Northern part of Bekasi.Keyword Bekasi, Culture, Urban Conflict, Reterritorialization, Transitional Space"
2017
T49358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusydan Fathy
"Tesis ini bertujuan untuk memahami problematika dan potensi kampung tematik sebagai basis rumusan kebijakan smart city di Kota Malang. Kajian-kajian smart city terdahulu lebih menitikberatkan pada infrastruktur TIK dan IoT sehingga kurang menyorot aspek sosial-budaya kampung. Secara teoritik, tesis ini berupaya memahami problematika dan potensi kampung melalui proses produksi ruang serta pembentukan modal digital sebagai dasar bagi perumusan master plan smart city Kota Malang. Tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan studi kasus. Secara garis besar, tesis ini menemukan bahwa: 1). Produksi ruang kampung tematik menghasilkan narasi negosiasi ruang ketimbang narasi-narasi yang cenderung eksploitatif maupun dominatif; 2). Narasi negosiasi ruang tersebut berimplikasi pada akumulasi modal sosial-budaya dan ekonomi kampung; 3). Perlunya pembentukan modal digital yang berakar pada kehidupan masyarakat; dan oleh sebab itu; 4). Smart city Kota Malang dapat mewujud secara kontekstual dan realistik dengan mengedepankan model Smart Kampung Berbasis Pariwisata

This thesis aims to understand the problems and potential of thematic kampong as the basis for formulating smart city policies in Malang City. Previous smart city studies focused more on ICT and IoT infrastructure so that they did not highlight the socio-cultural aspects of the kampong. Theoretically, this thesis seeks to understand the problems and potential of the kampong through the production of space and the formation of digital capital as the basis for the formulation of the Malang smart city master plan. This thesis uses a qualitative approach with a case study. This thesis finds that: 1). The production of space of the thematic kampong produces the narratives of the negotiation of space rather than narratives that tend to be exploitative and domineering; 2). The narrative of the negotiation of space has implications for the accumulation of socio-cultural and economic capital of the village; 3). The need for the formation of digital capital rooted in people's lives; and therefore; 4). Malang Smart city can be realized contextually and realistic by promoting Tourism-Based Smart Kampongs model."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zenitha Syafira
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan daerah aliran sungai DAS Bekasi dalam pencegahan banjir di Kabupaten Bekasi bagian utara. Permasalahan yang dikaji adalah tentang pentingnya pengelolaan DAS terpadu dalam mencegah banjir terutama di Kabupaten Bekasi bagian utara yang menjadi bagian dari dua DAS besar. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis, perundang-undangan dan konseptual yang berkaitan dengan daerah aliran sungai, pendekatan ekoregion dan pembangunan berkelanjutan, lintas batas administratif managing transboundary resourches , serta penyelenggaraan prinsip tata kelola yang baik good governance . Pokok permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah mengenai fungsi DAS dalam upaya perlindungan lingkungan; fungsi DAS Bekasi sebagai bagian dari ekoregion DAS Citarum; dan pengelolaan DAS Bekasi dalam fungsinya mencegah banjir di Bekasi Utara.

ABSTRACT
This research discussed the management of Bekasi watershed DAS for flood prevention in North of Bekasi Regency. The problem studied is about the importance of integrated watershed management in preventing floods especially in the northern Bekasi Regency that is part of two large watershed region. This research is a normative juridical legal research with descriptive approach. The approaches used are historical, legislative and conceptual approaches related to watersheds, ecoregion approaches and sustainable development, managing transboundary resourches, and the implementation of good governance principles. The main issues to be answered in this research are the watershed functions in environmental protection efforts function of Bekasi watershed as part of Citarum watershed ecoregion and management of Bekasi watershed in its function to prevent flooding in Northern Bekasi Regency."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Khairunisa
"Skripsi ini bertujuan memahami perubahan teritori anak melalui proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada ruang keseharian anak saat mengalami konflik antar saudara (sibling rivalry). Deteritorialisasi dan reteritorialisasi sendiri merupakan siklus perubahan dan pergerakan aktivitas manusia pada ruang kontrol teritori. Proses perubahan ini menjadi signifikan karena teritori anak bersifat lebih dinamis daripada orang dewasa dan tidak terikat pada batas ruang. Teritori anak juga tidak terlepas dari adanya interaksi antar anak maupun interaksi dengan orang dewasa, sehingga pemahaman akan ruang konflik anak memberikan pemahaman yang lebih dalam akan pembentukan teritori anak.
Pengamatan dilakukan dengan observasi interaksi antar saudara yang memicu adanya konflik dalam penggunaan, pengambilalihan serta penyusunan objek oleh anak saat bermain di dalam atau diantara ruang-ruang domestik. Konflik pada interaksi kegiatan sehari-hari yang diamati pada anak bersifat insidental, dilihat saat anak berkegiatan bermain dan bukan berdasarkan keberadaan ruang. Dalam bermain kemungkinan konflik terjadi pada aktivitas yang dilakukan anak berkaitan dengan objek kepemilikan anak. Berdasarkan studi kasus pada ruang domestik anak di rumah, terlihat bahwa terdapat beberapa mekanisme negosiasi teritori yang menjadi proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada teritori anak. Pemahaman akan mekanisme negosiasi teritori ini memperluas pengetahuan akan proses pembentukan teritori anak yang cenderung dinamis dan tidak terbatas pada ruang itu sendiri.

This thesis aims to understand the changes of children's territory through the process of deterritorialization and reterritorialization in the everyday space of children during conflict between siblings (sibling rivalry). Deterritorialization and reterritorialization is a cycle of process that consist from change and movement in a human's territorial space. Such change is significant as a child’s territory is more dynamic and unbounded in comparison to adult’s territory. The child’s territory is also interconnected with interaction happening between children or between a child and an adult, and therefore understanding of spatial change during conflict potentially expands understanding on the dynamic of children territory.
The case study was conducted by observing the interaction between siblings that trigger conflicts in the use, acquisition, and arrangement of objects by children in domestic spaces. Conflicts from interaction from daily activities observed in children are incidental, observed when children perform their activities, instead of based on the room’s uses. The possibility of conflicts related to children’s ownership occurs in playing activities. Based on the case study in domestic space, shows there are various forms of negotiation which is a process of deterritorialization and reterritorialization in children's territory. Understanding the mechanism of territorial negotiation broadens knowledge of the process of forming children's territories which tend to be dynamic and not limited to space itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bellanti Nur Elizandri
"ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah manusia gerobak di Kota Bekasi, yang dikategorikan sebagai tuna wisma, melakukan kegiatan bertempat tinggal. Bertempat tinggal bersifat dinamis dan ditandai dengan diperolehnya sense of home. Sense of home bukan hasil dari house. Sebaliknya, house dibentuk karena kehadiran sense of home sehingga homeless tidak selalu disebabkan oleh houseless. Sebagai tuna wisma, manusia gerobak di Kota Bekasi bertempat tinggal dan memiliki house serta home, yang diwujudkan melalui pemanfaatan bangunan dan fasilitas umum serta kegiatan perpindah, terkait kondisi fisik dan non-fisik Kota Bekasi.
ABSTRACT
The purpose of this study was to assess whether manusia gerobak in Bekasi City are conducted dwelling practice, as roofless. Dwelling is dynamic and appointed by obtaining the sense of home. Sense of home is not the result of house. Instead, the house is formed by the presence of a sense of home so homeless are not always caused by houseless. As roofless, manusia gerobak in Bekasi city are dwelling and having a house and home that implemented by utilization of public building and public facilities and moving, related physical and non physical condition in Bekasi city. "
2017
S66134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Natanael Martua Parningotan
"Pasar Seni Ancol adalah ruang seni dan budaya Jakarta yang dalam beberapa dekade terakhir mengalami degradasi akibat penurunan jumlah pengunjung dan seniman. Penurunan ini menunjukkan kebutuhan revitalisasi untuk mengembalikan fungsi dan daya tariknya sebagai ruang seni dan budaya perkotaan melalui strategi regenerasi perkotaan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan komunitas seniman, pengelola Pasar Seni Ancol, dan Pemerintah. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa Pasar Seni Ancol menghadapi minimnya visibilitas seniman dan karya seni mereka. Situasi ini diperburuk oleh hubungan sosial yang kurang harmonis antara pengelola dan komunitas seniman. Selain itu, pengelolaan Pasar Seni Ancol kurang adaptif terhadap perubahan preferensi seni di era digital. Diversifikasi dan valuasi karya seni juga tidak selaras dengan karakteristik demografi pengunjung. Penelitian ini merekomendasikan strategi revitalisasi Pasar Seni Ancol sebagai ruang seni dan budaya perkotaan yaitu pembukaan akses tanpa biaya masuk bagi publik untuk meningkatkan visibilitas serta restrukturisasi manajemen pengelola yang lebih profesional dan adaptif. Transformasi manajemen pengelolaan juga diusulkan untuk beradaptasi dengan preferensi seni dan budaya di era digital. Diversifikasi karya seni dan valuasi karya direkomendasikan untuk memenuhi preferensi dan kemampuan finansial demografi pengunjung yang beragam.

Pasar Seni Ancol, a significant art and cultural space in Jakarta, has experienced degradation over the past decades due to a decline in visitor numbers and artist engagement. This decline highlights the urgent need for revitalization to restore its function and appeal as an urban art and cultural hub through urban regeneration strategies. This study employs a qualitative methodology using a case study approach. Data were collected through semi-structured interviews with the artist community, Pasar Seni Ancol management, and government representatives.The findings reveal that Pasar Seni Ancol faces a lack of visibility for its artists and their works, compounded by strained social relations between management and the artist community. Additionally, its management has been inadequately responsive to evolving artistic preferences in the digital era. The absence of diversified and appropriately valued artworks further undermines its attractiveness to its visitor demographics. This study recommends several revitalization strategies for Pasar Seni Ancol, including opening public access free of charge to enhance visibility and restructuring management to be more professional and adaptive. Transforming management practices is also suggested to align with changing artistic and cultural preferences in the digital age. Diversifying art offerings and adjusting valuations are further recommended to cater to the diverse preferences and financial capacities of its visitor base, enabling Pasar Seni Ancol to reclaim its relevance as a dynamic and inclusive urban art and cultural space."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margie Civitaria Siahay
"ABSTRAK
Kota Ambon merupakan salah satu kota yang pernah dilanda konflik agama beberapa
tahun yang silam (1999-2004). Meskipun kini telah dinyatakan aman dan kondusif, namun
terlihat bekas konflik masih terasa, terutama di ruang bermukim masyarakat yang sudah terpola
sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing sejak konflik dahulu hingga kini. Hal ini
pada akhirnya turut berdampak pada keberadaan ruang kota (ruang publik) yang semakin
menurun kualitas lingkungannya.
Segregrasi yang terjadi di dalam kawasan bermukim pada akhirnya menurunkan kualitas
ruang kota. Ruang kota yang dapat menjadi ruang publik yang digunakan oleh masyarakat
sebagai bagian dari publik pun tidak tercapai dengan baik. Desain dihadirkan sebagai mediator di
antara kedua pihak yang terpisah dalam pola bermukim ini. Perancangan dengan menggunakan
konsep Shared Space diharapkan akan dapat mengembalikan harmoni ruang kota dengan
menghadirkan desain ruang yang menjadi mediasi atau jembatan dengan tujuan untuk menjadi
pemersatu keragaman etnis dan agama di dalam ruang publik di kota Ambon. Konsep shared
space akan menampilkan kembali integritas dan keseimbangan serta ‘sense of place’ dalam
kawasan pusat kota terkususnya ruang publik, dan mengembalikan identitas Ambon pasca
konflik agar menjadi ruang ruang kebersamaan antar komunitas dengan culture oriented dan
berlandaskan kearifan lokal ikatan persaudaraan Pela-Gandong.

ABSTRACT
Ambon city is one of the city that has been hit by religious conflict many years ago
(1999-2004). Although it has now been declared safe and conducive, but it appears that the
conflict is still felt, especially in communities living space (residences) that has been patterned
in accordance with their religious beliefs since the conflict a few years ago until now. Therefore,
it affects the existence of the urban space (public space), this causes a decreased quality of the
city environment.
Segregation that occurred in the area of residences in the end make the quality of urban
space has decreased significantly. Urban space should be a public space that is used by the
community as part of the public was not achieved well. In this thesis, the design presented as a
mediator between the two parties separated in this living space. Design by using the concept of
Shared Space is expected to be able to restore the harmony of urban space which can be a
mediation or a bridge with the aim to unite ethnic and religious diversity in the public space in
the city of Ambon. The concept of Shared Space will bring back integrity and balance as well as
the 'sense of place' in the downtown area especially public space, and returns the identity of the
city of Ambon in the post-conflict period, in order to become a space of togetherness among
communities with culture-oriented and based on local wisdom, which is the bond of Pela-
Gandong."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abidin Kusno, 1966-
"buku ini membahas tentang sejarah terbentuknya politik di kontrol oleh belanda."
Surabaya: Airlangga University Press (AUP), 2007
724.659 8 ABI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Precillia Charlotta Anastasia Adi
"Kota berkembang seiring dengan perkembangan kebudayaan yang dilakukan oleh manusia. Dengan demikian, sebuah kebudayaan tidak dapat dilepaskan dari konteksnya. Kebudayaan manusia memiliki kecenderungan untuk hadir dalam wujud ide, artefak, dan aktivitas. Pembahasan di dalam skripsi ini akan difokuskan kepada aktivitas kebudayaan, dengan kekhususan pada pertunjukkan kebudayaan. Pertunjukkan kebudayaan yang terjadi di dalam kota umumnya terjadi pada ruang publik sebagai kepemilikan bersama. Keberadaan ruang publik sebagai panggung yang mengangkat pola kehidupan yang terjadi di masyarakatnya. Di dalam pertunjukkan kebudayaan tersebut bertemu berbagai perilaku dan penggunaan yang berbeda. Skripsi meninjau hubungan ruang publik (space) dengan pertunjukkan kebudayaan (event) di dalamnya. Dari studi kasus yang ditinjau terbaca adanya kebutuhan terhadap keselarasan pola ruang dengan event. Keselarasan ini selanjutnya mampu menggambarkan pola kehidupan masyarakat di dalamnya.

Cities evolve along with the development of human culture. Thus, a culture cannot be separated from its context. Culture has a tendency to be presented in the form of ideas, artifacts, and activities. The discussion in this thesis will focus on cultural activities and be specified in cultural performance. Cultural performances that occurred in the city generally take place in public spaces as community shared space. The existence of public space as a stage on which the pattern of life that occurred in the society, be lifted up. Within these cultural performances, lies a convergence of different behaviors and usages. The elaboration of case studies shows the relationship of public space (space) with cultural performances (event) that happened in it. Moreover, we could find there is a need to align the pattern of space with the pattern of event. The alignment, then, could describe the people's pattern of life."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52250
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyar Paramitha
"Di era modern ini, fenomena penggunaan smartphone di perkotaan semakin meningkat. Masyarakat modern tidak hanya menggunakan smartphone sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat untuk mempertahankan ruang personalnya dari orang asing di ruang publik. Skripsi ini mengkaji penggunaan smartphone dengan pola pertahanan diri terhadap orang asing di ruang publik. Pengamatan dilakukan menggunakan metode spasial etnografi di peron stasiun Manggarai dan Universitas Indonesia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan smartphone meningkatkan keterasingan antarindividu masyarakat kota. Penulisan ini bermanfaat sebagai pertimbangan bahwa perancangan ruang publik harus dapat menanggapi perkembangan teknologi dan perubahan budaya berkota.

In this modern era, the phenomenon of smartphones usage is increasing in urban area. Modern society does not only use this as communication tools but also as a self defense to defend its personal space from strangers in the public space. This undergraduate thesis examines the smartphones usage with self defense patterns from strangers in the public place. Observation was conducted by using spatial ethnography method at the platforms of Manggarai and Universitas Indonesia train stations. The observation shows that the usage of smartphones intensifies alienation of urban society. This study may serve as future considerations that the design of public space should be able to respond current technological developments and urban cultural changes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>