Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyi Mas Asri
"Kalimantan memiliki potensi energi yang sangat besar. Namun hingga kini rasio elektrifikasinya masih relatif rendah dan belum merata. Energi fosil yang merupakan tulang punggung energi listrik di Indonesia pun ke depannya akan berkurang, maka sumber energi ini perlu dikombinasikan dengan energi baru dan terbarukan. Untuk lebih menjamin keberlangsungan pasokan energi di masa depan, pemilihan jenis dan kuantitas harus ditentukan dengan menyertakan berbagai kriteria.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari energi yang paling sesuai dari berbagai energi non terbarukan dan baru terbarukan yang ada di Kalimantan dengan multi kriteria. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) dengan enam kriteria dan didukung dengan analisis SWOT untuk masing-masing energi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari sepuluh jenis energi, air merupakan jenis sumber energi yang sangat sesuai dengan kondisi yang ada di Kalimantan. Sehingga diharapkan hasil dari penelitian ini dapat mendukung para pembuat keputusan untuk mengelola energi di Kalimantan.

Kalimantan has enormous energy potential. However, until now the electrification ratio is still relatively low and uneven. Fossil energy which is the backbone of electrical energy in Indonesia will be reduced in the future, then this energy source needs to be combined with new and renewable energy. To further ensure the sustainability of future energy supplies, the selection of types and quantities must be determined by including various criteria.
This study aims to find the most suitable energy from various non renewable and new renewable energy in Kalimantan with multi criteria. This research uses Analytic Network Process (ANP) method with six criteria and supported by SWOT analysis for each energy. The results of this study found that of the ten types of energy, water is a type of energy source that is in accordance with existing conditions in Kalimantan. So hopefully the results of this research can support decision makers to manage energy in Kalimantan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rifai Aji Wibowo
"This thesis discusses about how to select partners in the supply of land rigs based on the criteria for the administrative evaluation, technical evaluation and financial evaluation, using the Analytic Network Process (ANP).
Results of this study indicate that the technical evaluation has the highest weighting, followed by administration evaluation and financial evaluation; and the most influential sub criteria are the rig equipment.

Tesis ini membahas mengenai cara untuk memilih mitra kerja dalam penyediaan rig darat berdasarkan kriteria pada evaluasi administrasi, evaluasi teknis, dan evaluasi harga, dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi teknis mempunyai bobot tertinggi, diikuti oleh evaluasi administrasi dan evaluasi harga; dan sub kriteria yang paling berpengaruh adalah peralatan rig.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27834
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adek Vania
"Kewirausahaan sosial Islam mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi terutama dalam rangka pemulihan pandemi COVID-19 saat ini. Seiring dengan meningkatnya reliugisitas masyarakat, solidaritas sosial serta adanya perubahan pola hidup dan berkembangnya inovasi dan teknologi perlu didukung dengan strategi pengembangan kewirausahaan sosial Islam yang tepat. Walaupun pertumbuhan ekosistem kewirusahaan cukup pesat, masih banyak kendala dalam pengembangannya. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi penyebab serta faktor-faktor yang dominan menjadi hambatan dalam pengembangan kewirausahaan sosial Islam dengan pendekatan metode Analytic Network Process (ANP) BOCR termasuk solusi dan strategi yang diusulkan. Berdasarkan urutan prioritas, maka alternatif aspek masalah menunjukkan bahwa Sumber Daya manusia menjadi aspek prioritas, selanjutnya diikuti oleh aspek pemasaran, pendanaan, dan kelembagaan. Penguraian solusi secara keseluruhan menghasilkan urutan prioritas 1) Peningkatan pelatihan dan keterampilan 2) inovasi dan pemanfaatan teknologi, 3) Pemanfaatan ziswaf dan pembiayaan mikro syariah 4) regulasi untuk legalitas sosiacla entrepreneurship. Sedangkan prioritas strategi yang dianggap dapat meningkatkan pengembangan kewirausahaan sosial Islam terdiri dari: 1) Intervensi kurikulum pendidikan untuk pembentukan perilaku dan Jiwa kewirausahaan 2) Pemberdayaan komunitas/lembaga Islam seperti Masjid dan Pesantren, dan 3) Optimalisasi dukungan Pemerintah melalui regulasi pada ekosistem syariah

Islamic social entrepreneurship has a very important role in supporting the improvement of social and economic welfare, especially in the context of recovering the current COVID-19 pandemic. Along with the increase in community religiosity, social solidarity as well as changes in lifestyle and the development of innovation and technology need to be supported by appropriate Islamic social entrepreneurship development strategies. Although the growth of the entrepreneurial ecosystem is quite rapid, there are still many obstacles in its development. This study tries to identify the causes and the dominant factors that become obstacles in the development of Islamic social entrepreneurship with the BOCR Analytic Network Process (ANP) method approach including the proposed solutions and strategies. Based on the order of priority, the alternative aspects of the problem indicate that human resources are the priority aspect, followed by marketing, funding, and institutional aspects. The breakdown of the overall solution resulted in a priority order of 1) Improvement of training and skills 2) innovation and use of technology, 3) Utilization of Ziswaf and Islamic microfinance 4) regulation for the legality of social entrepreneurship. Meanwhile, strategic priorities that are considered to be able to increase the development of Islamic social entrepreneurship consist of: 1) Educational curriculum interventions for the formation of entrepreneurial behavior and spirit 2) Empowerment of Islamic Communities/Institutions such as Mosques and Islamic Boarding Schools, and 3) Optimizing Government support through regulations on the sharia ecosystem."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berutu, Griesch Alles
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penentuan standar kriteria evaluasi teknis pemilihan kontraktor jasa keamanan, di salah satu perusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia.Terdapat 4 kriteria yang digunakan di dalam evaluasi, yaitu: personil kunci, rencana pelaksanaan jasa, kinerja pengamanan dan program HES (Health, Environment & Safety). Metode yang digunakan adalah Analytic Network Process (ANP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pengamanan mendapatkan bobot tertinggi, diikuti dengan personil kunci, rencana pelaksanaan jasa dan program HES dan subkriteria yang paling berpengaruh adalah konsultansi security.

ABSTRACT
This thesis discusses about the determination of technical evaluation standard of criteria of security contractor selection in oil and gas company in Indonesia. There are 4 criteria proposed which are: key personnel, work planning, performance of work and HES (Health, Environment & Safety) program. The method used is Analytic Network Process (ANP). The result of this study shows that performance of work got the highest weight, followed consecutively by key personnel, work planning and HES program; while the most influential sub criteria is security consultation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmi Setyaningsih
"Di berbagai negara dan industri, manajemen manufakturing dari sudut strategi hanya memainkan peranan pembantu dibandingkan dengan fungsi pemasaran dan keuangan. Kebanyakan perusahaan tidak mempunyai strategi manufakturing formal dan tidak diarahkan sama sekali untuk mencapai sasaran perusahaan. Padahal tanpa strategi yang berarti, perusahaan dapat membuat keputusan jangka pendek yang bisa kontradiksi dengan tujuan jangka panjang, dengan hasil yang tidak sesuai antara aktivitas manufakturing dan strategi perusahaan.
PT. X sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi juga tidak terlepas dari kebutuhannya untuk mengelola operasi manufakturingnya agar dapat mendukung strategi perusahaan untuk dapat bersaing dalam pasar farmasi. Penelitian ini menggambarkan bagaimana manajemen operasi di PT. X menggunakan pendekatan audit manufakturing sebagai elemen dalam formulasi strategi manufakturing yang sejalan dengan strategi perusahaan. Formulasi strategi manufakturing menggunakan model dari Menda (2004) dan dilakukan untuk produk obat A dan B yang diproduksi sendiri oleh PT. X. Alternatif strategi manufakturing yang diperoleh adalah strategi penekanan biaya dan variasi rasa produk untuk produk A, serta strategi penekanan biaya untuk produk B.
Dari kedua alternatif strategi manufakturing produk A, kemudian dipilih strategi yang paling sesuai untuk kebutuhan perusahaan saat ini dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Kriteria kinerja yang digunakan meliputi biaya, kualitas, pengantaran, dan fleksibilitas. Strategi manufakturing yang dipilih adalah alternatif strategi yang mempunyai skor akhir paling besar, yaitu strategi variasi rasa produk baik untuk metode rata-rata responden dengan bobot yang berbeda maupun bobot yang sama.

In many countries and industries, manufacturing management is still subordinate in strategy making to the marketing and financial functions. Many firms have no formal manufacturing strategy and manufacturing is simply not geared to a business's corporate strategy. Without a meaningful strategy, firms often make short-term decisions that are in conflict with their long-term goals, which invariably results in a poor match between manufacturing activities and the firm's overall strategy.
PT. X as a pharmaceutical company also has the need to manage their manufacturing operations in line with corporate strategy to leverage their competitive advantage in pharmaceutical market. This research describes how operation management in PT. X using manufacturing audit approach as key element to formulate manufacturing strategy that fit the corporate strategy. The formulation of manufacturing strategy proposed by Menda (2004) has applied in PT. X. The formulation is particularly used for medicine product A and B. Manufacturing strategy alternatives adopted include production cost reduction and variations of flavor for product A. For product B, manufacturing strategy adopted is only production cost reduction.
From both manufacturing strategy alternatives of product A, the most suitable strategy for current condition of the company is selected using Analytic Network Process (ANP) method. Performance criteria used include cost, quality, delivery, and flexibility. The selected manufacturing strategy is variations of flavor that has the highest final score, for different or same weighted average of respondents? methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Kartika Rahayu K.
"Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dimana pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) ditargetkan 5% pada tahun 2025, pemerintah menetapkan pengembangan kelapa sawit dan jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel hingga tahun 2010 dan pengembangan bahan baku selain kelapa sawit dan jarak pagar setelah tahun 2010. Mengingat Indonesia terdiri atas wilayah yang luas dengan kondisi tanah yang berbeda, maka pengembangan bahan baku disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Kalimantan Timur yang saat ini tengah menitikberatkan salah satu programnya pada pengembangan biodiesel pengganti solar. Penelitian dilakukan dengan memilih alternatif bahan baku kelapa sawit, jarak pagar, kelapa, dan kapuk randu yang berfokus pada kriteria kontrol benefit, cost, opportunity, dan risk (BCOR) dalam metode Analytic Network Process (ANP) menggunakan bantuan software superdecisions.
Hasil pengolahan ANP memberikan urutan prioritas bahan baku yang akan dikembangkan yaitu kelapa sawit, kemudian diikuti dengan kelapa, jarak, dan kapuk randu. Bila akan dikembangkan lebih dari satu bahan baku, yaitu dalam hal ini dua bahan baku, dengan sejumlah kendala yang ditetapkan, berdasarkan pengolahan menggunakan LINGO, diperoleh bahan baku kelapa sawit dan kelapa. Hasil tersebut bukan merupakan nilai mutlak. Hal ini disebabkan nilai bobot global yang diperoleh berbeda secara signifikan. Pada perhitungan dengan model yang memberikan nilai global yang tidak terlalu berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda.

Pursuant to President Regulation Number 5 2006 about Policy of National Energy where exploiting of vegetation fuel (biofuel) targeted by 5% in the year 2025, hence government specify the development of kelapa sawit and jarak pagar as biodiesel's raw material until year 2010 and development of biodiesel's raw material besides kelapa sawit and jarak pagar after year 2010. Considering Indonesia consisted of wide region with different land condition, hence development of raw material adapted for the condition of each area. One of East Borneo focus is development of biodiesel as diesel fuel substitution. Research conducted by choosing alternative of raw material which are kelapa sawit, jarak pagar, kelapa, and kapuk randu focusing in perspective criteria control of benefit, cost, opportunity, and risk (BCOR) with Analytic Network Process (ANP) method with superdecisions software.
Result from ANP give the sequence of priority of raw material to be developed that is kelapa sawit, then followed by kelapa, jarak pagar, and kapuk randu. When going to be developed more than one raw material with a number of specified constraint, using LINGO, obtained by raw material of kelapa sawit and kelapa. This result is equal to obtained at calculation by ANP. The result not such an absolute value. This matter is caused by a global weight value obtained differ by significant. At calculation with the model assigning global value is which not too differing will be obtained by a different result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminudin
"PT. Yuan Sejati merupakan adalah perusahaan kontraktor yang mensupplai metering sistem untuk minyak dan gas. PT. Yuan Sejati merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang ikut serta dalam program pemerintah untuk konversi dari minyak tanah ke gas. Dalam membangun sistem metering PT. Yuan Sejati membutuhkan mitra kerja yang salah satunya adalah fabrikator untuk pembuatan piping dan skid. Dalam memilih fabrikator PT. Yuan Sejati dihadapkan dengan permasalahan belum adanya standar kriteria untuk memilih mitra kerja. Pengambilan keputusan mengenai fabrikator mana yang dipilih melibatkan berbagai kriteria.
Dalam permasalahan ini kriteria-kriteria tersebut merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan kerja fabrikator. Pemilihan fabrikator ini dinilai sebagai suatu permasalahan perngambilan keputusan yang memiliki hubungan saling ketergantungan dan timbal balik antar kriterianya penerapan metode Analytical Network Process (ANP) dibutuhkan dalam penyelesainnya.

PT. Yuan Sejati is a contracting company that it is supplying metering systems for oil and gas. PT. Yuan Sejati is one of the contractors who participated in government programs for the conversion from kerosene to gas. In building metering system PT. Yuan Sejati need partners which one of them is a fabricator to manufacture piping and skid. In choosing a fabricator PT. Yuan Sejati confronted with problems of lack of standard criteria for selecting partners. Decisions about where the selected fabricator involve various criteria.
In this issue these criteria are important factors that influence the success of the work fabricator. Election fabricator is considered as a problem that has a relationship decision perngambilan interdependence and reciprocity between the criteria of application of the Analytical Network Process (ANP) is required in the completion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52051
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Prayitno
"Semakin meningkatnya persaingan pasar global, maka dibutuhkan bagi organisasi untuk melakukan perbaikan dan mengembangkan keunggulan kompetitif. Telur dan kontaminasi adalah salah satu kendala utama untuk semua tempat penetasan di Indonesia karena dampak langsung pada kualitas Day Old Chick. Secara umum, anak ayam sehari (Day Old Chick) di Indonesia proses produksinya dilakukan secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kerangka kerja (framework) untuk kesiapan (readiness) Hatchery Automation sebagai dasar referensi perusahaan untuk menggunakan dan implmentasi teknologi otomasi di Industri Unggas khususnya Indonesia. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, kami mengusulkan konsep kesiapan untuk memberikan pemahaman dan menerapkan otomasi penetasan. Kerangka kerja ini dikembangkan menggunakan Analytic Network Process (ANP) untuk menganalisis kriteria kesiapan otomatisasi penetasan. Analytic Network Process (ANP), salah satu teknik Multi Criteria Decision Making, metode ini dikembangkan untuk mengidentifikasi faktor atau kriteria terpenting di antara kategori untuk kesiapan (readiness) Hatchery Automation.

The increase in the global market competition, it is necessary for organizations to make improvements to maintain and develop their competitive advantage. The eggs and contamination is one of the main constraints for all hatcheries in Indonesia due to its direct and massive impact of day old chick quality. In general, the process of producing day old chick in Indonesia is done manually. This research aims to develop of readiness framework Hatchery Automation as basis reference to the company to use automation technology in the Poultry Industries especially Indonesia. Therefore, in this study, we propose the concept of readiness to give understanding and apply about hatchery automation. The framework was developed using an Analytic Network Process (ANP) to analyses the criteria of readiness of hatchery automation. An Analytic Network Process (ANP), one of the Multi-Criteria Decision Making (MCDM) techniques, model is developed to determine the most important factors or criteria among the categories for the readiness hatchery automation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizatu Almas Hadyantari
"ABSTRAK
Pengembangan wakaf produktif di sektor pertanian merupakan salah satu bentuk
optimalisasi pemanfaatan wakaf produktif di sektor riil, tujuannya antara lain untuk
mengatasi berbagai permasalahan di sektor pertanian dan sebagai alternatif
pembiayaan. Pada pengembangannya, Pesantren menjadi salah satu lembaga
pendidikan Islam yang memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam upaya
tersebut. Melalui pemberdayaan ekonomi pesantren, keberadaan pemanfaatan
wakaf pertanian bertujuan untuk kemandirian serta penguatan ekonomi pada santri
dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
aspek-aspek prioritas masalah, solusi dan strategi pemanfaatan wakaf pertanian
pada pemberdayaan ekonomi pesantren. Metode penelitian yang digunakan adalah
Analytic Network Process (ANP), yang menggunakan wawancara mendalam dan
kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Ada tujuh informan dalam penelitian
yang dipilih secara langsung berdasarkan fokus penelitian yang dibahas. Studi ini
menemukan bahwa ada tiga aspek prioritas masalah, yaitu pada aspek permodalan
nazir sebagai usaha pengembangan aset wakaf produktif di sektor pertanian,
prioritas masalah pada aspek regulator yaitu kurang optimalnya sosialisasi terkait
wakaf pada masyarakat, serta prioritas pada aspek masyarakat yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat untuk berwakaf. Prioritas solusi berdasarkan penelitian ini
adalah adanya kelembagaan pesantren sebagai lembaga yang memiliki potensi
faktor produksi modal. Prioritas solusi pada aspek Regulator adalah optimalisasi
sosialisasi Regulator pada nazir Sedangkan pemberian kemudahan akses informasi
wakaf melalui berbagai media dan program menjadi prioritas solusi pada
masyarakat. Prioritas strategi pada penelitian ini antara lain pembinaan melalui
pelatihan manajemen pertanian, diikuti oleh promosi strategi wakaf di sektor
pertanian, strategi sinergi antara pesantren dan nazir, dan strategi litetasi terkait
dengan wakaf pertanian.

ABSTRACT
The development of productive waqfs in the agricultural sector is one form of
optimizing its utilization in the real sector so that the distribution of the benefits of
waqfs can be broader and well targeted. Pesantrens become one of the institutions
of Islamic education that has a great opportunity to contribute to these efforts.
Through economic empowerment as one of the pesantren programs, the utilization
of agricultural waqf is aimed at the welfare of students and the community. This
effort is also one of the alternatives in overcoming problems in the agricultural
sector such as land conversion problems and capital problems and farmers' welfare.
This study aims to identify and analyse priority aspects of problems, solutions and
strategies. The research method used is the Analytic Network Process (ANP), which
uses interviews and questionnaires as data collection techniques. There are seven
informants in the study selected by purposive sampling based on the focus of the
study discussed. This study found that there are three priority aspects of the
problem, namely nazir in the management of waqf, the regulator in the lack of
optimal socialization to the community, and the lack of public awareness about
waqf. The priority of the solution to practitioners is the pesantren, the priority of
the regulator's solution is the socialization of the nazir and the priority of the
solution to the aspects of society is the ease of access to waqf through various media
and programs. The priority of coaching strategy through agricultural management
training is the most important strategy, followed by the promotion of waqf strategy
in the agricultural sector, the synergy strategy between pesantren and nazir, and the
last literacy strategy related to agricultural waqf.
"
2019
T54947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Kusuma Ekaliptiadi
"Pada masa sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat terjadinya perubahan paradigma di organisasi dari resource-based menjadi knowledge-based. Dari perubahan tersebut munculah tren pengelolaan pengetahuan (knowledge management) yang dalam satu dasawarsa terakhir menjadi salah satu metode peningkatan produktifitas suatu organisasi. Ide utama yang melatarbelakangi munculnya knowledge management adalah persoalan competitiveness (daya saing) perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja knowledge management yang telah diterapkan pada suatu perusahaan telekomunikasi dengan menggunakan metode ANP (Analytic Network Process), menganalisis hubungan yang terjadi antar kriteria pengukuran kinerja, dan mengetahui nilai kinerja knowledge management pada beberapa grup/divisi dalam perusahaan. Sebelumnya dilakukan factor analysis terlebih dahulu untuk mengelompokan kriteria-kriteria kedalam beberapa cluster.
Hasil pengolahan data dari 38 kriteria menghasilkan 5 cluster, yaitu cluster Employee & Product/Service Development, Organizational Success, Systematic Knowledge Activities, Optimalization Internal Process, dan External Relationship. Model ini juga menghasilkan bobot kinerja tiap cluster, tiap kriteria, dan peringkat kinerja dari grup dalam perusahaan.

Nowadays, rapid developments in science and technology make a paradigmatic shift in the organization from resource-based to knowledge-based. These changes emerges the trends knowledge management that in the last decade become one method of increasing the productivity of an organization. The main idea behind the emergence of knowledge management is a matter of competitiveness of the company.
This study aims to measure the performance of knowledge management that has been applied to a telecommunication company using ANP (Analytic Network Process), to analyze the relation between the performance measurement criteria, and to measure the score of knowledge management performance in several groups/divisions within the company. Before that, factor analysis was conducted to classify the criteria into several clusters.
Results of processing data from 38 criteria produces five clusters, namely Employee & Product / Service Development, Organizational Success, Systematic Knowledge Activities, Optimalization Internal Process, and External Relationship Cluster. This model also produced the performance rating of each cluster, criteria, and performance rating of the group within the company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51849
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>