Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112944 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhlisoh Muhlisoh
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan penyebab kematian utama pada perempuan di seluruh dunia. Pada tahun 2014 kanker payudara di Indonesia menduduki tingkat pertama pada perempuan. Kanker payudara yang terdeteksi pada stadium lanjut akan berdampak meningkatkan tingkat kematian. Pemeriksaan payudara sendiri SADARI merupakan salah satu metode yang direkomendasikan untuk menemukan kelainan pada payudara secara dini. Penelitian terdahulu menyebutkan wanita yang bekerja sebagai tenaga kesahatan menyebutkan 39,5 yang melakukan SADARI setiap bulannya. Stigma terkait kanker merupakan prediktor penting untuk melakukan upaya deteksi dini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan stigma kanker dengan SADARI pada perawat. Desain penelitian adalah cross-sectional. Sebanyak 88 perawat bekerja di rumah sakit menjadi sampel penelitian, diambil secara random sampling. Analisis menggunakan uji Chi Square. Diperoleh hasil hubungan yang signifikan antara stigma kanker dengan SADARI pada perawat. Stigma terhadap kanker yang rendah berpotensi meningkatkan SADARI pada perawat. Program-program untuk menurunkan stigma kanker dapat menjadi usaha meningkatkan kesadaran skrining kanker payudara.

ABSTRACT
Breast cancer is first cause of cancer mortality worldwide. In Indonesia, breast cancer is first cause of cancer in women. Late stage of cancer is important predictor of cancer mortality. Breast self examination BSE is recommended as potentially allow for early detection of any anomalies. Previous study shown only 39,5 of nurses reported practicing BSE on regular monthly. Cancer related stigma among non cancer patients is an important predictor of cancer screening. This study aimed to identify the relationship between cancer stigma and BSE among nurses. The research applied a cross sectional analytic design. 88 nurses as the research required by random sampling. In this study Chi Square test was used to analyse. There result showed that there was a significant relation between cancer stigma and BSE p"
2017
T47669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Drevina Ursula Andarini
"Kanker payudara merupakan jenis kanker penyebab utama kematian pada 40 dari 100.000 perempuan Indonesia. Salah satu metode deteksi dini kanker payudara yang paling mungkin dilakukan oleh perempuan di Indonesia adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 110 pasien perempuan berusia 15-75 tahun di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Hasil diperoleh pasien perempuan sebagian besar berusia <40 tahun (60%), sudah menikah (94,5%), tidak bekerja (78,2%), tingkat pendidikan tinggi (58,2%), dan tidak memiliki riwayat kanker pada keluarganya (77,3%), memiliki tingkat pengetahuan rendah (60%), persepsi kurang serius (54,5%) namun merasa cukup rentan terhadap kanker payudara (68,2%), persepsi manfaat tinggi (62,7%), serta persepsi hambatan rendah dalam mempraktikkan SADARI (98,2%). Faktor pengetahuan terkait kanker payudara dan SADARI menunjukkan hubungan signifikan positif terhadap praktik SADARI (p = 0,001; α = 0,05). Dapat disimpulkan melalui penelitian ini bahwa variabel pengetahuan merupakan faktor yang paling kuat dalam memprediksi praktik SADARI.

Breast cancer is one form of cancer which killed 40 out of 100.000 women in Indonesia. Various methods of early diagnosis are acknowledged until today. One which can be easily performed by women through any socio-demographical backgrounds known as breast self-examination (BSE). This study is conducted to find out about the factors associated with the practice of BSE carried out by female patients in Puskesmas Kecamatan Jatinegara using cross-sectional design and 110 women aged 15 through 75 were involved. The results show the proportion of patients are mostly aged under 40 (60%), married (94,5%), unemployed (78,2%), have high education level (58,2%), have no family history of cancer (77,3%), have poor knowledge about breast cancer and BSE practice (60%), low perceived seriousness of breast cancer (54,4%) but are tend to feel susceptible (68,2%), have high perceived benefits (62,7%), and are tend to have low percerived barriers in performing BSE (98,2%). Knowledge of breast cancer and how to perform BSE shows a significantly positive association with the BSE practice itself (p = 0,000; α = 0,05). This study conclude that knowledge is the best predictor of BSE practice among women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Normala Sari
"Saat ini kanker payudara mulai menyerang wanita muda. Oleh karena itu, mereka harus melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai upaya deteksi dini terhadap kanker payudara. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dirancang untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan paparan informasi melalui media massa mengenai kanker payudara dengan perilaku SADARI pada mahasiswi S1 reguler angkatan 2008 FKM UI tahun 2011. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 257 mahasiswi sebagai responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai kanker payudara, paparan informasi melalui media internet, majalah, poster/leaflet/pamflet, website, dan blog, serta frekuensi paparan informasi melalui media cetak dan internet. Saran yang diberikan agar lebih memaksimalkan penggunaan media massa sebagai alat penyampaian informasi mengenai kanker payudara di masyarakat.

Nowadays, the breast cancer case is getting common in young woman. Thus, breast self examination (BSE) is needed by young woman as early detection for breast cancer. Based on that problem, this research intended to analyze correlation between knowledge and information exposure of breast cancer through mass media with BSE practice using a cross sectional survey design, 257 female students were surveyed.
The research found that significant correlation existing between knowledge of breast cancer; information exposure by internet media, magazine, poster/leaflet/pamphlet, website, blog; and frequency of information exposure by printed media and internet with BSE practice. The researcher suggests to maximize mass media roles in broadcasting information of breast cancer among Indonesian woman.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nastasia
"Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering dialami oleh wanita di Indonesia. Deteksi dini kanker payudara melalui praktik pemeriksaan payudara sendiri sangat penting dilakukan setiap wanita secara rutin. Praktik pemeriksaan payudara sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah efikasi diri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan praktik SADARI. Sampel penelitian adalah 410 wanita di Jakarta Selatan, berusia 20-50 tahun, dan yang belum pernah didiagnosis kanker payudara. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner BSE Self Efficacy dan Prosedur praktik SADARI. Hasil penelitian menunjukkan nilai p < 0,05 dengan r sebesar 0,781. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara efikasi diri dengan praktik SADARI. Sosialisasi lanjutan dan evaluasi berkala perlu dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri dan praktik pemeriksaan payudara sendiri pada perempuan.

Breast cancer has become one of the most common cancers among Indonesian women. Early detection of breast cancer through breast self-examination is very important for every woman on a regular basis. Breast self-examination is influenced by various factors, including self-efficacy. This study used a quantitative method with a cross-sectional design to determine the correlation between self-efficacy and BSE practice. It involved 410 women in South Jakarta, aged 20-50 years, who had never been diagnosed with breast cancer. Data was collected using the BSE Self Efficacy questionnaire and BSE procedure questionnaire. The results showed that the p-value <0.05 with an r of 0.781. This indicates a significant and positive relationship between self-efficacy and BSE practice. Sustainable socialization and periodic evaluations are needed to improve self-efficacy and BSE practice among women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Rumaisha Nurul Aini
"Latar belakang: Kanker payudara pada wanita menjadi penyebab kejadian kanker tertinggi di dunia dengan jumlah kasus sebanyak 2,3 juta kasus dengan 685 ribu kematian. Sedangkan kejadian kanker pada wanita di Indonesia yang tertinggi adalah kanker payudara dengan prevalensi 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Oleh sebab itu, sangat diperlukan upaya pencegahan secara dini dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri pada mahasiswi. Metode: Metode kuantitatif dan desain cross-sectional. Sampel 257 mahasiswi S1 reguler di Universitas Indonesia. Hasil: Pada analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi melakukan SADARI, namun tidak melakukan secara rutin setiap bulan. Ada hubungan antara pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, dukungan orang sekitar, keadaan fisiologis dan suasana hati, serta efikasi diri dengan perilaku SADARI. Variabel pengalaman keberhasilan tinggi 1,69x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel pengalaman orang lain tinggi, 1,94x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel dukungan orang sekitar tinggi 3,34x akan cenderung melakukan perilaku. Variabel keadaan fisiologis dan suasana hati memperlihatkan bahwa responden yang memiliki tingkat keadaan fisiologis dan suasana hati tinggi 3,32x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel efikasi diri yang tinggi 7,65x akan cenderung melakukan perilaku SADARI

Background: Breast cancer in women is the cause of the highest incidence of cancer in the world, with a total of 2.3 million cases and 685 thousand deaths. Meanwhile, breast cancer is the most common cancer in women in Indonesia, with a prevalence of 42.1 per 100,000 people and a death rate of 17 per 100,000 people. Therefore, early prevention efforts are needed through breast self-examination (BSE). Purpose: This study aims to determine the relationship between self-efficacy and breast self-examination behavior in female students. Methods: Quantitative method and cross-sectional design. A sample of 257 regular undergraduate students at the University of Indonesia. Results: According to the univariate analysis, the majority of female students took BSE but did not do so on a monthly basis. There is a relationship between the experience of success, the experiences of other people, the support of those around them, physiological states and moods, and self-efficacy with BSE behavior. The high success experience variable (1.69 times) is more likely to exhibit BSE behavior. Other people's variable experience is high; (1.94 times) more people will tend to do BSE behavior. The variable support of those around you is high, and they will tend to do the behavior (3.34 times). According to the physiological state and mood variables, respondents who have a high level of physiological state and mood (3.32 times) are more likely to engage in BSE behavior. A high self-efficacy variable (7.65 times) will tend to exhibit BSE behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, L. Rumiris
"Kanker payudara merupakan salah sam jenis kanker yang teroapat pada wanita dan masih merupakan masalah kesehatan pada wanita, karena selain merupakan salah satu penyakit keganasan kedua terbanyak juga sering menyebabkan kematian. Di Indonesia kanker payudara adalah kanker nomor dua tersering. dan di Rurmah Sakit Kanker Dharmais merupakan angka kunjungan tertinggi setiap tahunnya. Salah satu faktor protektif yang berperan menurunkan risiko kanker payudara pada wenita adalah menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk rnengeta.hui hubungan antara menyusui dengan kanker payudara pada pasien Rumnh Sakit Kanker Dharmais Jakarta yang berkunjung pada periode bulan Mei - Juli 2007.
Penelitian ini menggunakan disain kasus kontrol dengan sampel peneiitian wanita melahirkan semua kelompok umur yang menderita kanker dan berkunjung ke poliklinik onkologi Rumah Sakit Kanker Dhannais Jakarta periode bulan Mei - Juli 2007. lumlah sampe1266 orang terdiri dari 127 orang kasus penderita kanker payudara dan 139 orang kontrol penderita kanker lainnya. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara o1eh perawat yang telah diberikan penjelasan mengenai daftar pertanyaa-pertanyaan da1am kuesioner. Data diuji dengan unconditional logistic regressiQu dengan program Stata versi 7,0.
Hasil penelitian diperoleh : proporsi responden yang menyusui selama >6 bulan sebesar 75,19 0/0, sisanya 24,81% menyusui selama 0 - 6 bulan; karakteristik responden rata-rata berumur 46,5 tahun, usia m£l1larche 13,5 tahun dan usia saat paritas pertama 25 tahun. Rata-rata jUn1Iah paritas adalah 2,5 kali dan rata~rata jumlah anak yang disusui adalah 2/6 anak. Rata~rata lama menyusui tiap anak adalah 12.04 bulan dan rata~rata lama menyusui sepanjang hidup adalah 32,62 bulan.
Disimpulkan terdapat hubungan dosis respon antara lama menyusui dengan risiko kanker payudara yaitu sema"kin lama menyusui sernakin kecil risiko untuk menderita kanker payudara. Hasil penelitian juga menunjukkan efek protektif lama menyusui tiap anak selaroa>6 bulan terhadap penurunan risiko kanker payudara setelah dikontrol dengan variabel umur, riwayat kanker payudara pada keluarga, usia saat menarche, jumlah paritas dan usia saat paritas pertama dengan (OR Adjusted 0,43; 95% CI : O.24~OJ80;). Efek protektif ini lebih kuat pada wanita postmenopause dibandingkan wanita premenopausal pada responden yang menyusui tiap anaknya selama >6 bulan (OR Adjusted ~ 0,14; 95% CI ; 0,03 ... 0,62) setelah dikendalikan dengan variabel umur, usia saat menopause. jumlah paritas dan usia saat paritas pertama. Disarankan pada wanita yang pemah melahirkan untuk menyusui tiap anaknya >6 bulan untuk menurunkan risiko terkena kanker payudara.

Breast cancer is cancer found in women and poses serious health problem. it rank second as the most frequent cancer and usually fatal. In Indonesia, among other cancers. breast cancer ranks second in frequency and Dharmais Cancer Hospital has highest visit each year. One known protective factor of breast cancer is breastfeeding. The aim of this study is to understand the association between breastfeeding and breast cancer among Dharmais Cancer Hospital patients in May - July 2007 period.
The study employs case-control design with sampJes of delivered mothers at all age groups who visit oncology polyclinic Dhannais Cancer Hospital during May - July 2001 period. Total sample was 266 consisted of 127 breast cancer patients and 139 other cancer controls. Primary data were coHected through interview conducted by nurse who had been explained about the questionnaire. Data were tested using unconditional logistic regression using Stata version 1.0.
The results shows that proportion of respondents who breastfed between 0--6 months was 75.190/0, 24.81% for breasfed for >6 months; average age of respondent 'WaS 46.5 years. average menarche was 13.5 years. and average first parity age of 25 years. Average parity was 2.5 times and average number of breastfed children was 2.6 children. The average duration of breasfeeding was 12.04 months and average longlife duration of breastfeeding was 32.62 months.
It is concluded that there is a significant relationship between breastfeeding and breast cancer among those who has average breastfeeding of >6 months after controlled by age, famity cancer history. menarche age, parity, and first parity age with adjusted OR of 0.43 (95% CI : 0.24-0.80). The study also concludes that breasfeeding has stronger protective effect among postmenopausal women with adjusted OR of 0.14 (95% CI : 0,03 - 0,62) after controlled by age, menopause age, parity. and first parity age. It is suggested that every mothers should breastfeed their children at least 7 months to reduce the risk of breast cancer.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Priharja Putri
"Kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kasus baru 43,3 dan kematian akibat kanker 12,9 pada wanita di dunia. Lebih dari 70 pasien datang kelayanan kesehatan pada stadium kenker yang telah lanjut. Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI yang dilakukan setiap bulan merupakan metode deteksi dini termurah dan paling sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri oleh wanita. Meskipun telah direkomendasikan selama bertahun-tahun, praktik BSE masih rendah. Lebih dari 80 orang tidak memahami praktik SADARI. Program ini tidak dapat dipisahkan dari literasi kesehatan. Teori Health Belief Model dianggap sesuai untuk melihat mengapa beberapa orang memilih untuk tidak melakukan SADARI. Penelitian ini untuk melihat asosiasi literasi kesehatan dan Health Belief Model dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 251 mahasiswa S1 Reguler dari Universitas Indonesia angkatan 2018/2019. Hasil yang diperoleh 156 mahasiswi 62,2 melakukan SADARI, 66,9 mahasiswi pernah mendapakan informasi terkait SADARI, mempunyai pengetahuan sedang 66,41, mempunyai persepsi keseriusan tinggi terhadap kanker payudara 66,66 dan persepsi rentan terkena kanker payudara yang rendah 48,00, mempunyai manfaat tinggi pada SADARI 80,00 dan hambatan tinggi untuk melakukan SADARI 80,00, mempunyai kemampuan melakukan SADARI rendah 51,37, dan mempunyai literasi kesehatan tinggi 76,63. Persepsi terhadap kemampuan diri melakukan SADARI mempunyai hubungan bermakna dengan praktik SADARI p = 0,000; OR=10; 95 CI 3,695-25,563 setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, keterpaparan informasi, dan pengetahuan. Literasi kesehatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan praktik SADARI p =0,000; OR=17; 95 CI 5,452-52,211 setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, sumber informasi, dan pengetahuan.

Breast cancer ranks first with the number of new cases 43.3 and cancer deaths 12.9 in women in the world. More than 70 of patients come to health care at an advanced cancer stage. Breast Self Examination BSE carried out every month is the cheapest and simplest early detection method that can be done independently by women. Although it has been recommended for many years, the practice of BSE is still low. More than 80 of people do not understand the practice of BSE. This program cannot be separated from health literacy. The Health Belief Model theory is considered appropriate to see why some people choose not to do BSE. This study looked at the health literacy association and Health Belief Model with BSE practice, using a cross-sectional design with a sample of
251 regular bachelor students from the Universitas Indoenesia 2018/2019 class. The results obtained by 156 female students 62.2 did BSE, 66.9 of students had obtained BSE-related information, had moderate knowledge 66.41, had a high perception of seriousness towards breast cancer 66.66 and perceptions were susceptible to low breast cancer 48.00, has high benefits on BSE 80.00 and high barriers to doing BSE 80.00, has the ability to do low BSE 51.37, and has high health literacy 76 , 63. Perceptions of the ability to do BSE have a significant relationship with BSE practice p = 0,000; OR = 10; 95 CI 3,695-25,563 after being controlled by science groups, sources of information, and knowledge. Health literacy has a meaningful relationship with BSE practice p=0,000; OR=17; 95 CI 5,452-52,211 after being controlled by scienceclusters, information sources, and knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siwi Setya Utami
"Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh kaum perempuan di Indonesia. Kanker dianggap penyakit yang sulit disembuhkan, dekat dengan kematian, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan mengubah penampilan fisik seseorang. Penderita kanker payudara dapat memiliki masalah pada aspek psikologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara kanker payudara dan karakteristik responden dengan aspek psikososial pada penderita kanker payudara. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 44 orang dengan desain penelitian cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan hampir semua variabel dari kanker payudara dan karakteristik responden tidak berhubungan dengan depresi, ansietas, dan stres, namun ditemukan adanya hubungan antara pendidikan dengan ansietas (nilai p=0,041). Secara umum, penderita sudah mampu beradaptasi dengan baik terhadap penyakitnya. Pelatihan dan kebijakan untuk mengkaji dan mengatasi masalah psikososial oleh perawat perlu dilakukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan psikososial penderita. Untuk selanjutnya, penelitian dapat difokuskan pada ansietas sebagai masalah psikososial yang paling menonjol pada penderita kanker payudara.

Breast cancer is the most kind of cancer that occured in women in Indonesia. Cancer is concerned as uncurable disease, gate of death, disturbance of activities, and problem in physical appearance. Breast cancer patients may have psychological problems. This aim of study is to see the correlations between breast cancer and participants? characteristics with psychosocial aspects. The amount of participants is 44, while this study uses cross-sectional design.
The result is almost all of variables do not correlate to depression, anxiety, and stress, meanwhile there is a correlation between education and anxiety (p value=0,041). Generally, patients are able to adapt with their illness even though there are some psychosocial problems sometimes that fortunately do not disturb their activity. Training and program about assessing and overcoming psychosicial problems should be done by nurses to increase patients? psychosocial wellbeing. For further research, anxiety as the most prominent psychosocial problems in breast cancer patients can be studied.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Jayanti
"Deteksi dini kanker payudara merupakan hal penting dilakukan untuk mencegah kejadian kanker payudara pada stadium lanjut. Melakukan SADARI merupakan salah satu perilaku deteksi dini kanker payudara. Laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun. Fakta lain menunjukkan bahwa sekitar 85 % kaum wanita menemukan benjolan di payudaranya sendiri melalui perabaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI pada siswi di Pesantren Daarul Uluum. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 90 responden. Data yang digunakan merupakan data primer dan dianalisis dengan uji chi square. Penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 62% responden pernah melakukan SADARI. Hasil dari chi square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, peran teman sebaya, orang tua, tenaga kesehatan dengan perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada siswi Pesantren Daarul Uluum.

Early detection of breast cancer is an essential thing to prevent the incidence of breast cancer in late stage. Practicing breast self examination is recommended for early detection of breast cancer. Report from Westren Breast Services Alliance, fibroadenoma generally occurs in women between the ages of 15 and 25 years. Another fact shows that about 85% of women find lumps in their breasts through touch. The study aimed to identify relationship between factors of breast self examination. This was analytical study with cross sectional design. Sample is female student at Daarul Uluum senior high school. Data were obtained through questionnaire. Data analysis used chi square test. Result of this study showed that 62% respondents do breast self examination. The result chi square test showed that variables that were significant variable with breast self examination are knowledge, peers, parents, medic about breast self examination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaniera Athaya Lovita Zahra
"Skrining kanker payudara merupakan salah satu strategi pencegahan yang dilakukan perawat sebagai peran dan tanggung jawab professional untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas kanker payudara, namun saat ini penerapan praktiknya belum berjalan dengan optimal. Tujuan dari telaah sistematik ini adalah untuk mengidendifikasi, menilai, dan mensintesis gambaran penerapan kemampuan perawat dalam praktik deteksi dini kanker payudara. Pencarian data penelitian dilakukan dengan strategi PRISMA melalui lima basis data: Google Schoolar, PubMed Central, Science Direct, ProQuest, dan Oxford Journals pada bulan Mei-Juli 2020 dan dihasilkan 10 artikel untuk dianalisis. Pengetahuan dan sikap memengaruhi praktik perawat dalam deteksi dini kanker payudara. Pemahaman yang belum cukup baik memengaruhi praktik skrining kanker payudara yang rendah, walaupun sikap sudah positif. Penelitian menunjukkan pentingnya meningkatkan kemampuan perawat dalam praktik skrining kanker payudara melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan yang adekuat serta dukungan dari penyusun kebijakan.

Breast cancer screening is a preventive strategy carried out by nurses as a professional role and responsibility to reduce mortality and morbidity due to breast cancer, but currently the practice has not been optimal. The purpose of this systematic study was to identify, assess, and synthesize an overview of the application of nurses' abilities in the practice of early detection of breast cancer. Research data search was carried out using the PRISMA strategy through five databases:  Google Schoolar, PubMed Central, Science Direct, ProQuest, and Oxford Journals during May-July 2020 and produced 10 articles to be analyzed.  Knowledge and attitudes influence nurses' practices in early detection of breast cancer. Inadequate understanding caused inadequate breast cancer screening practices, even though their attitudes were already positive. This study showed the importance of promoting nurses' abilities of breast cancer screening practices through continuing education and adequate training as well as supports from policy markers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>