Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209277 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hondli Putra
"Benzena adalah salah satu zat yang bersifat toksik dan mudah menguap yang dikenal dengan Volatile Organic Compounds VOCs . Benzena dapat menyebabkan kanker dan leukemia. Salah satu biomarker benzena dalam tubuh untuk lingkungan udara ambien adalah S-Phenylmercapturic Acid S-PMA . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi benzena di udara dan konsentrasi S-PMA dalam urin serta hubungan antara keduanya. Perlu juga di ketahuinya kekuatan hubungan antara konsentrasi S-PMA dengan variabel umur, lama pajanan, status merokok, transportasi sekolah, garasi kendaraan dan penggunaan masker. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi potong lintang cross sectional . Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 16 Kota Bandung pada bulan Mei 2017. Jumlah sampel sebesar 33 sampel murid kelas VIII dengan pemilihan sampel adalah acak sederhana. Konsentrasi benzena diukur dengan teknik gas kromatografi metode NIOSH 1501 dan S-PMA di ukur dengan metode LC-MS/MS. Hasil pengukuran didapatkan konsentrasi benzena di udara tidak terdeteksi < 0,092 ppm pada 10 titik pengukuran. Rata-rata konsentrasi S-PMA pada urin siswa yaitu sebesar 1,39 g/g kreatinin. Tidak ada hubungan antara konsentrasi benzena dengan konsentrasi S-PMA di urin. Kekuatan hubungan antara konsentrasi S-PMA dalam urin dengan variabel umur, lama pajanan, status merokok, transportasi sekolah dan penggunaan masker dapat digambarkan dengan persamaan regresi linier: Kadar S-PMA = 1,646 ndash; 0,179 lama pajanan 0,337 status merokok 0,596 transportasi 1,021 penggunaan masker ndash; 0,108 umur. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap penentuan peningkatan konsentrasi S-PMA di urin adalah penggunaan masker diperoleh p value = 0,040 artinya secara statistik ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan masker dengan peningkatan konsentrasi S-PMA. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar memperhatikan metode pengukuran benzena ke tingkat yang lebih rendah ppb."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Rachmat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi pajanan timbal di udara terhadap kejadian anemia diantara anak-anak berusia 7 hingga 13 tahun yang tinggal di sekitar lokasi daur ulang aki bekas informal di wilayah Jabotabek. Sebuah studi Cross-sectional dilakukan di tiga lokasi (Tangerang, Bogor, Bekasi dan Depok) yang terdapat kegiatan daur ulang aki bekas informal. Populasi penelitian adalah anak usia 7 hingga 13 tahun di wilayah daur ulang aki bekas informal, dengan total sampel 418 orang. Sampel lingkungan adalah mengukur kosentrasi timbal di udara mengunakan High Volume Air Sampler (HVAS) dan dianalisis dengan spektrometri serapan atom (AAS). Untuk mengatahui kejadian anemia dilakukan pengukuran Hb darah dengan HemoCue® Hb 201+ System. Analisis multivariat dilakukan untuk mengevaluasi faktor yang terkait dengan kejadian anemia pada anak. Hasil penelitian didapatkan rata-rata konsentrasi timbal di udara (n=52) adalah 2,96 μg/m3 dengan kisaran 0,01 hingga 78,05 μg/m3 dan standar deviasi 13,23. Rata-rata kadar Hb darah anak-anak adalah 11,89 g/dL kisaran 7,7 hingga 16,10 g/dL, dengan prevalensi anemia 51,2%. Konsentrasi timbal tinggi di udara sangat terkait dengan peningkatan kejadian anemia pada anak (OR: 3,96; 95% CI: 1,83-8,56) setelah di kontrol faktor prilaku konsumsi kalsium (OR: 0,68; 95% CI: 0,46-1,01). Studi ini menunjukan hubunan antara paparan timbal di udara dengan kejadian anemia dan menyoroti perlunya memperkuat kebijakan, pengawasan dan pengembangan strategi untuk mengurangi paparan timbal.

This research aims to determine the relationship between the concentration of lead's exposure in the air to the incidence of anemia among children between 7 and 13 years, living around an informal recycling site of the used battery in the Jabotabek region. A Cross-sectional study was conducted at three locations (Tangerang, Bogor, Bekasi, and Depok) which have recycling activities of the former informal battery. The research population is a 7-to 13-year-old child in the recycling area of used battery, with a total sample of 418 people. The lead concentration in the air is measured by using the High Volume Air Sampler (HVAS) and analyzed by atomic absorption spectrometry (AAS). To be in the event of anemia done measurements of Hb blood with HemoCue® Hb 201+System. Multivariate analyses were conducted to evaluate the factors related to the incidence of anemia in children. The results of the study obtained an average of the lead concentration in the air (n = 52) were 2.96 μg/m3 with a range of 0.01 to 78.05 μg/m3 and a standard deviation of 13.23. The average rate of Hb blood of children is 11.89 G/dL range 7.7 to 16.10 G/dL, with the prevalence of anemia is about 51.2%. The high lead concentration in the air is associated with an increased incidence of anemia in children (OR: 3.96; 95% CI: 1.83-8.56) after control of calcium consumption behavior factor (OR: 0.68; 95% CI: 0.46-1.01). The study showed a relationship between exposure to lead in the air and the incidence of anemia and highlighted the need to strengthen policy, supervision and development strategies to reduce lead exposure."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Anisa Wulandari
"Bahaya kimia dari berbagai sumber dan jenis zat kimia sebagian besar memiliki efek akumulasi di dalam tubuh manusia terutama pada masyarakat yang mengonsumsi air mengandung logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko pajanan logam berat yang akan menimbulkan gangguan kesehatan terhadap masyarakat. Penelitian ini menggunakan Metode ARKL jenis kajian lapangan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Fisika Kimia Air BBTKLPP Yogyakarta dengan jumlah sampel manusia 110 responden usia dewasa 18-55 tahun dan sampel lingkungan 20 titik mata air. Pengumpulan data terhadap responden melalui wawancara langsung menggunakan kuisioner dan pengukuran antropometri, pada sumber mata air dilakukan pemeriksaan terhadap kandungan Cd dan Pb di Desa Krinjing dan Sewukan bulan Mei-Juni 2019. Konsentrasi Cd dan Pb di Desa Krinjing lebih rendah dibandingkan di Desa Sewukan.
Hasil semua kadar logam berat masih di bawah nilai baku mutu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Apabila kadar logam berat melebihi dari nilai baku mutu efek yang ditimbulkan mulai dari timbulnya gejala ringan seperti gatal-gatal, batuk, iritasi ringan hingga kanker, mutasi gen bahkan kematian. Dari konsentrasi Cd dan Pb didapatkan intake dan nilai RQ. Risiko ada dan perlu dikendalikan jika RQ>1 dan tidak perlu dikendalikan apabila RQ≤1. Variabel yang terdapat perbedaan proporsi besarnya tingkat risiko terhadap gangguan kesehatan responden adalah variabel berat badan responden dan variabel durasi pajanan pada konsentrasi Cd.
Dari hasil penelitian didapatkan 13 responden dengan RQ>1 pada Cd dan 8 responden pada Pb. RQ>1 didapatkan di Desa Sewukan artinya penduduk Desa Sewukan memiliki risiko mengalami gangguan kesehatan akibat pajanan Cd dan Pb pada air minum dibandingkan pada penduduk Desa Krinjing sehingga perlu dilakukan pengelolaan risiko dengan menentukan batas aman konsumsi, melakukan inovasi pengelolaan risiko dengan pendekatan teknologi pengolahan/penyaringan air seperti Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk menurunkan kadar logam berat pada sumber air yang mengandung logam berat.

Most of hazards from various sources and types of chemicals have the accumulation effects in human body, especially in people who consume water containing heavy metals. This study aims at determining the risk level of heavy metal exposure which will cause health problems to the community. This study uses the ARKL Method type of field study which carried out an examination at the Water Chemistry Physics Laboratory of BBTKLPP Yogyakarta. It brings samples of 110 respondents aged 18-55 years and environmental samples of 20 springs. Respondents data is collected through direct interviews using questionnaires and anthropometric measurements. The researcher has an examination onthe content of Cd and Pb at the source of the spring in Krinjing and SewukanVillage in May-June 2019. The concentration of Cd and Pb in Krinjing Village is lower than in Sewukan Village.
The results of all levels of heavy metals are still below the value of quality standards in accordance with the Regulation of the Minister of Health Number 492/Menkes/Per/IV/2010 about Drinking Water Quality Requirements. If the levels of heavy metals exceed the value of the quality standard, it will have very effects from the onset of mild symptoms such as itching, coughing, mild irritation to cancer, gene mutations and even death. From the concentration of Cd and Pb, the intake and RQ values were obtained. Risk exists and needs to be controlled if RQ>1 and does not need to be controlled if RQ≤1. There are variables that have differences in the proportion of to respondents risk level of health problems: the variable weight of the respondent and the variable duration of exposure to the concentration of Cd.
From the results of the study, it is found that 13 respondents with RQ>1 in Cd and 8 respondents in Pb. While, RQ>1 was found in Sewukan Village, which means that the residents of Sewukan Village have a higher risk of health problems due to exposure to Cd and Pb in drinking water compared to Krinjing Village residents. So, the risk management is needed by determining safe consumption limits, innovating risk management with an approacg of water processing/filtering technology such as Appropriate Technology (TTG) to reduce levels of heavy metals in water sources containing heavy metals.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri
"Telah dibuat cumene dari minyak gondorukem (rosin oil) melalui reaksi perengkahan dan dehidrogenasi menggunakan katalis HZSM-5 yang dimodifikasi. Penelitian ini berhasil melakukan modifikasi terhadap katalis asam padat berbasis zeolit, untuk menurunkan kekuatan asam katalis dengan cara menambahkan promotor logam Cu-Ni dan Ni-Mo. Berkurangnya kekuatan asam katalis dapat menghentikan reaksi perengkahan pada tahap terbentuknya produk cumene. HZSM-5 termodifikasi dikarakterisasi menggunakan metoda FTIR-pyridine yang menunjukkan terjadi penurunan kekuatan asam katalis.
Uji aktivitas katalis untuk reaksi perengkahan dan dehidrogenasi dilakukan untuk mendapatkan kondisi proses yang mengarah kepada produk senyawa cumene, serta analisa produk akhir menggunakan FTIR dan GC-MS. Katalis Cu-Ni/HZSM-5 mampu melakukan reaksi perengkahan-dehidrogenasi gondorukem, sehingga menghasilkan cumene dengan komposisi terbesar sebanyak 3,27%, dengan kondisi proses pada tekanan 30 bar dan temperatur 450o C.

Cumene has been synthesized from rosin oil through cracking and dehydrogenation reactions using modified HZSM-5 catalyst. The research was successfully modified the zeolite-based solid acid catalyst, to reduce acid strength by adding Cu-Ni and Ni-Mo metal as promoter. Catalyst with suitable acid strength could stop the cracking reaction to produce cumene. Modified HZSM-5 were characterized using FTIR-pyridine method. The result showed that the acid strength of the catalyst decreased.
Catalyst activity test for cracking and dehydrogenation reactions were carried out to obtain reaction condition to produce cumene and the final products were analysized using FTIR and GC-MS. Cu-Ni/HZSM-5 catalyst was suitable for the cracking-dehydrogenation reactions of rosin oil, resulting in the largest cumene with composition as much as 3.27%, with reaction conditions at a pressure of 30 bar and temperature 450o C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhamdania
"Benzena merupakan salah satu komponen dalam bahan bakar dan diemisikan dalam gas buang kendaraan bermotor. Dengan menghirup emisi kendaraan bermotor memungkinkan untuk dapat terpapar senyawa benzena. Benzena diklasifikasikan sebagai senyawa Group 1 penyebab kanker oleh International Agency for Research on Cancer {\ARC), karena bersifat karslnogen terhadap manusia. Orang-orang yang kesehariannya sering berhubungan dengan emisi gas kendaraan bermotor memungkinkan untuk terpapar benzena, seperti pedagang asongan yang selalu berada di tempat yang ramai kendaraan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan ada atau tidaknya paparan yang terjadi dengan melakukan human biomonitoring terhadap senyawa hasil metabolisme (metabolit) benzena seperti fenol dan asam-trans,trans-mukonat (tt-MA) yang terdapat pada spesimen urin. Nilai kuantitatif ditentukan terhadap nilai kreatinin pada masing-masing individu. Pada penelitian ini digunakan pedagang asongan di wilayah Jakarta sebagai subyek sebanyak 25 orang sedangkan kontrol sebanyak 12 orang. Dari data keseluruhan, diperoleh kadar fenol subyek dengan rerata 38.5056 ± 23,1513 mg/g kreatinin sedangkan kontrol 34,6121 ± 14,5481 mg/g kreatinin. Kadar tt-MA subyek secara keseluruhan diperoleh dengan rerata 1,0189 ± 0.4928 mg/g kreatinin sedangkan kontrol 0,6180 ± 0,2979 mg/g kreatinin. Perbedaan kadar yang lebih tinggi pada subyek daripada kontrol baik untuk kadar fenol maupun tt-MA mengindikasikan adanya paparan benzena yang terjadi pada kelompok subyek yang berasal dari lingkungan. Dari basil ujl statistik yang diiakukan terhadap kadar fenol diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan kadar fenol yang signifikan antara kelompok subyek dan kontrol. Sedangkan basil uji terbadap kadar tt-MA diperoleb babwa terdapat perbedaan kadar tt-MA yang signifikan antara kelompok subyek dan kontrol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Ruhyat
"Pengering semprot adalah salah satu dari metode pengeringan bahan makanan, dimana produknya akan lebih tahan lama dan ringkas dalam penyimpanan serta mudah dalam pendistribusiannya. Umumnya, pengering semprot beroperasi pada temperatur tinggi (>100 0C). Hal itu menjadi kendala bagi bahan produk yang sensitif terhadap panas, seperti pada vitamin A, B1 dan C khususnya pada tomat yang sangat banyak mengandung air dan lengket. Produk dari tomat akan mengalami kerusakan pada tekstur warna, aroma, rasa dan berkurangnya kandungan nutrisi akibat dari temperatur udara pengeringan yang tinggi.
Upaya menurunkan temperatur udara pengering dengan sistem refrigerasi memberikan pengaruh terhadap penurunan kelembaban udara pengering, sehingga udara pengering menjadi semakin kering, hal ini dapat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas yang meningkat sampai 4 kali lipat dan kualitas produk tetap terjaga baik. Selain itu sistem ini mampu menghemat kebutuhan energi secara signifikan, yaitu sebesar 57 % dari total konsumsi energi spesifik sistem. Hal ini membuktikan pemanfaatan sistem refrigerasi dengan kondenser ganda yang dikombinasikan dengan pengering semprot, dapat digunakan untuk pengeringan bahan yang sensitif terhadap panas dan pengembangan sistem dapat digunakan untuk menghemat penggunaan energi dari sistem pengering yang menggunakan elektrik heater.
Temperatur udara pengeringan untuk vitamin yang aman dari kerusakan dan dengan kualitas yang baik berada pada temperatur 90oC. Temperatur udara pengering di 120oC dengan laju aliran udara 450 lpm dan rasio kelembaban energy spesifik di 0.00763 kg air/kg udara atau dew point udara di 10oC, menjadi set up parameter pengujian yang mampu meningkat produktivitas dan mengemat penggunaan energi dari sistem, jika dibandingkan dengan sistem pengering semprot yang tidak menggunakan sistem refrigerasi dengan dua buah kondensor.

A spray dryer is one of the methods of food drying , where the product will be more durable and simple in storage and easy to distribute. Generally, a spray dryer operates at high temperatures (>100 0C). It is an obstacle to the material of heat-sensitive products, such as vitamins A, B1 and C, especially in tomatoes that contain a lot of water and sticky. Products of tomatoes will be damaged in the texture of color, aroma, taste and reduced nutrient content resulting from high drying air temperature.
The effort to reduce the temperature of the dryer air with refrigeration system affects the reduction of humidity of the drying air, so that the drying air becomes increasingly dry, this can affect the increase of productivity Increased to 4 times and the quality of the product remains well maintained. In addition, the system is able to save energy needs significantly, which is 57% of the total system specific energy consumption. This proves the utilization of a refrigeration system with double condensers combined with a spray dryer, can be used to drying heat-sensitive materials and system development can be used to conserve the use of Energy from the dryer system using an electric heater.
Air temperature drying for safe vitamins from damage and with good quality at 90oC temperature. The temperature of the dryer air at 120oC with air flow rate of 450 LPM and the ratio of moisture to specific energy at 0.00763 kg air/kg air/air dew point at 10oC, to be set up to test parameters that can increase productivity and use energy usage From the system, when compared with a spray dryer system that does not use a refrigeration system with two condensers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2626
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusma Harfiana Abbas
"Bahan bakar terbarukan seperti biodiesel merupakan salah satu sumber energi alternatif untuk mengatasi keterbatasan sumber daya energi. Senyawa oksida logam yang dimodifikasi telah banyak digunakan sebagai katalis pada sintesis biodiesel. Nanokomposit MgFe2O4-MgO telah berhasil disintesis pada penelitian ini. Telah dilakukan sintesis MgFe2O4 dan MgO dengan metode sol-gel dan hasil karakterisasi senyawa tersebut dengan FTIR, XRD, SEM dan TEM menunjukkan keberhasilan sintesis.
Hasil XRD menunjukkan struktur berupa fasa kristalin. Hasil SEM dan TEM menunjukkan bentuk MgFe2O4 berupa sphere dengan ukuran rata-rata 39 nm. Variasi rasio mol MgFe2O4 terhadap MgO yaitu 1:1, 1:2 dan 1:3, diperoleh hasil terbaik yaitu 1:2. Aktivitas katalitik diuji melalui reaksi esterifikasi metil ester (biodiesel) dari asam oleat. Hasil konversi nanokomposit MgFe2O4-MgO menunjukkan nilai terbaik sebesar 96,089%. Hasil pengujian dengan GC-MS menunjukkan produk yang terbentuk yaitu metil oleat dengan rumus molekul C19H34O2.

Renewable fuels such as biodiesel are one of the alternative energy sources to overcome the limitations of energy resources. Metal oxide compounds have been widely used as catalysts in biodiesel production. MgFe2O4-MgO nanocomposite was successfully synthesized in this study. The synthesis of MgFe2O4 has been prepared by sol-gel metode and characterization of sample using FTIR, XRD, SEM and TEM showed the success of synthesis.
XRD results show the structure of MgFe2O4 to be a crystalline phase. The results of SEM and TEM show that structure of MgFe2O4 form nanosphere with size about 39 nm. The variation of mole ratio of MgFe2O4 to MgO were 1: 1, 1: 2 and 1: 3, the best result was obtained 1: 2. Catalytic activity of MgFe2O4-MgO was tested by esterification of methyl oleate (biodiesel) from oleic acid show result 96,089%. The results of testing with GC-MS show that the product formed is methyl oleate with the molecular formula C19H34O2.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuningsih Budiman
"Nanokomposit berbasis polimer yang didukung oleh oksida logam, menarik untuk dikembangkan sebagai katalis untuk produksi biodiesel. Dalam penelitian ini, nanokomposit selulosa/α-Fe2O3/ZrO2 telah berhasil disintesis dengan memanfaatkan limbah jerami padi sebagai sumber isolasi nanoselulosa, Zirkonium Oksida (ZrO2) disintesis melalui kopresipitasi, Hematite (α-Fe2O3) disintesis melalui kopresipitasi yang didukung oleh karakterisasi FTIR, XRD, SEM dan TEM. Hasil pengujian dengan SEM dan TEM menunjukkan morfologi isolasi nanoselulosa berupa fibril panjang dengan ukuran panjang sekitar 171 nm dan diameter 43 nm.
Hasil pengujian XRD menunjukkan struktur Hematite (α-Fe2O3) dan Zirkonium Oksida (ZrO2) berupa fasa kristalin. Aktivitas katalitik diuji melalui reaksi esterifikasi metil laurat (biodiesel) dari asam laurat. Kondisi optimum reaksi esterifikasi diperoleh dengan jumlah katalis 2% terhadap asam laurat dan waktu reaksi 3 jam. Hasil persen konversi biodiesel menggunakan nanokomposit selulosa/α-Fe2O3/ZrO2 menunjukkan nilai terbaik sebesar 62,85%. Energi aktivasi konversi asam laurat menjadi produk pada penambahan nanokomposit selulosa/α-Fe2O3/ZrO2 sekitar 31,24 kJ.mol-1. Parameter kinetika dari reaksi dievaluasi mengikuti pseudo-orde pertama. Komposisi FAME ditentukan dengan GC-MS.

Nanocomposites of metal oxide supported by biopolymer are interesting to be developed as catalyst for biodiesel production. In this study, cellulose/α-Fe2O3/ZrO2 nanocomposite was successfully synthesized by utilizing rice straw waste as a source of nanocellulose biopolymer, Zirconium Oxide (ZrO2) was synthesized via coprecipitation, Hematite (α-Fe2O3) was synthesized via coprecipitation in which their characterizations were conducted by FTIR, XRD, SEM, and TEM. The composition of fatty acid methyl ester was determined using gas chromatography-mass spectroscopy. The results of testing with SEM and TEM show the morphology of nanocellulose isolation in the form of long fibrils with a length of about 171 nm and a diameter of 43 nm.
The XRD test results showed Hematite (α-Fe2O3) and Zirconium Oxide (ZrO2) structures in the form of crystalline phase. Catalytic activity was tested by esterification of methyl laurate (biodiesel) from lauric acid. The optimum conditions for the esterification reaction were obtained by the amount of catalyst 2% against lauric acid and reaction time of 3 hours. The results of percent biodiesel conversion using cellulose/α-Fe2O3/ZrO2 nanocomposite showed the best value of 62.85%. The activation energy of lauric acid conversion into a product at the addition of cellulose/α-Fe2O3/ZrO2 nanocomposite is around 31.24 kJ.mol-1. The kinetic parameter of the reaction was also evaluated following the pseudo-first order equation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriana Hikmatul Maftukhah
"ABSTRACT
Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus adalah patogen yang paling sering dilaporkan menyebabkan infeksi, terutama di ICU. Saat ini kedua bakteri tersebut sudah resisten terhadap berbagai antibiotik. Kasus resistensi bakteri terhadap antibiotik merupakan suatu masalah serius dalam dunia kesehatan. Data Cancer for Disease Prevention menunjukkan bahwa terdapat 13.300 pasien meninggal akibat infeksi bakteri yang resisten. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk menemukan antibiotik baru. Senyawa yang berpotensi sebagai antibiotik baru adalah asam galat dan amil galat. Kedua senyawa mempunyai potensi terapeutik yang menguntungkan, yaitu sebagai antibakteri, antidiabetes, antiinflamasi, antijamur, antikanker, antioksidan, dan antivirus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri senyawa asam galat dan amil galat terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Pengujian dilakukan dengan metode disk diffusion. Kemudian diukur diameter zona hambatan yang ditimbulkan. Pada penelitian ini terdapat 10 perlakuan, yaitu gentamisin 10μg sebagai kontrol posititf, etanol 96% dan NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif, dan 7 variasi konsentrasi senyawa asam galat dan amil galat. Konsentrasi senyawa yang digunakan sebesar 16 mg/L, 32 mg/L, 64 mg/L, 128 mg/L, 256 mg/L, 512 mg/L, dan 1024 mg/L. Setiap perlakuan dilakukan tiga kali pengulangan. Data dari hasil penelitian tidak terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji nonparametrik Kruskal Wallis. Oleh karena hasil uji Kruskal Wallis signifikan, dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Berdasarkan uji Mann-Whitney terdapat hubungan signifikan secara statistik pada setiap konsentrasi asam galat terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa (p=0,037), asam galat terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus (p=0.034), amil galat terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa (p=0,034), dan amil galat terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus (p=0.034) dengan zona hambat 0 mm. Nilai p<0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara tujuh konsentrasi senyawa asam galat ataupun amil galat dengan kontrol positif gentamisin. Perbedaan yang bermakna ini menunjukkan bahwa kedua senyawa tersebut tidak memiliki efek antibiotik secara signifikan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.

ABSTRACT
The bacteria Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus aureus are the pathogens most commonly reported to cause infection, especially in the ICU. At present the two bacteria are resistant to various antibiotics. The case of bacterial resistance to antibiotics is a serious problem in the world of health. Cancer for Disease Prevention data show that there are 13,300 patients dying from resistant bacterial infections. Therefore, research is needed to find new antibiotics. Potential compounds as new antibiotics are gallic acid and amyl gallic. Both compounds have beneficial therapeutic potential, namely as antibacterial, antidiabetic, anti-inflammatory, antifungal, anticancer, antioxidant, and antiviral properties. This study aims to examine the antibacterial activity of gallic acid and amyl gallic compounds against Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus aureus. Testing is done by the disk diffusion method. Then the diameter of the resistance zone is measured. In this study there were 10 treatments, namely 10 μg gentamicin as positive control, 96% ethanol and 0.9% NaCl as negative control, and 7 variations in concentrations of gallic acid and amyl gallic compounds. Concentrations of compounds used were 16 mg / L, 32 mg / L, 64 mg / L, 128 mg / L, 256 mg / L, 512 mg / L, and 1024 mg / L. Each treatment is carried out three repetitions. Data from the results of the study were not normally distributed, so a Kruskal Wallis nonparametric test was conducted. Because the Kruskal Wallis test results are significant, followed by the Mann-Whitney test. Based on the Mann-Whitney test, there was a statistically significant relationship on each gallic acid concentration on the growth of Pseudomonas aeruginosa (p = 0.037), gallic acid on the growth of Staphylococcus aureus (p = 0.034), amyl gallic on the growth of Pseudomonas aeruginosa (p = 0.034), and gallic acid on the growth of Staphylococcus aureus (p = 0.034), amyl gallic on the growth of Pseudomonas aeruginosa (p = 0.034), and Amyl error for the growth of Staphylococcus aureus (p = 0.034) with inhibition zone of 0 mm. A p value <0.05 indicates a significant difference between the seven concentrations of gallic acid or amyl gallic compounds with positive control of gentamicin. This significant difference shows that the two compounds do not have a significant antibiotic effect in inhibiting the growth of the bacteria Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus aureus.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Farah Nurul Anisa
"Olive Pomace Oil (OPO) merupakan minyak yang didapat dari hasil ekstraksi ampas buah zaitun setelah pemerasan pertama. Katalis heterogen bersifat asam yang digunakan pada penelitian ini berasal dari ampas buat zaitun yang diaktivasi dan disulfonisasi. Variasi yang digunakan dalam proses esterifikasi adalah rasio oil-to-ethanol (1:9, 1:6, 1:3) dan penambahan katalis (20%, 15%, 10% w/w). Proses pertama adalah esterifikasi pada 65°C selama 5 jam dan produk dari esterifikasi akan melalui proses kedua, yaitu transesterifikasi pada 50°C selama 5 jam. Kondisi terbaik dari esterifikasi yaitu pada variasi rasio oil-to-ethanol 1:9 dengan 20 wt% katalis berdasarkan kadar asam lemak setelah 5 jam esterifikasi dan total produk yang dihasilkan dalam massa per massa awal OPO yang digunakan untuk setiap reaksi esterifikasi. Katalis heterogen yang digunakan pada esterifikasi dapat diregenerasi dan digunakan kembali sebanyak 6 kali dengan konversi asam lemak sebesar 94%. Katalis yang diregenerasi diambil dari sampel dengan oil-to-ethanol 1:9 dengan 10 wt% katalis. Proses transterifikasi dilakukan untuk produk esterifikasi dengan 1:9 20 wt%, 1:3 10 wt%, dan 1:9 10 wt%. Pengujian gas chromatography (GC) dilakukan untuk mengetahui kadar gliserida dalam produk transesterifikasi. Hasil dari konversi asam lemak dan total produk yang dihasilkan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya pada lab GEPEA.

Olive pomace oil (OPO) has a great potential to be converted into biodiesel as it is non-edible and has a low cost acquisition. Heterogeneous acid catalyst used in this research was sulfonated activated carbon from olive pomace. The esterification was held under several conditions based on the ethanol to oil ratio (1:9, 1:6, and 1:3) and catalyst load (20 wt%, 15 wt%, and 10 wt%) at 65°C for 5 hours in a water bath. From those experiments, the best operating esterification condition was product from 1:9 oil to ethanol molar ratio with 20 wt% catalyst load based on the conversion of the fatty acid and the reaction yield. For the catalyst regeneration, the recovered catalyst from 1:9 oil to ethanol ratio and 10 wt% catalyst load which used the least amount of catalyst. The transesterification was held for the 1:9 20 wt% catalyst load esterification product, 1:3 10 wt% catalyst load esterification product, and 1:9 10 wt% catalyst load esterification product. Characterization of the product was analyzed using Gas Chromatography (GC) to measure the glycerides content. Lastly, the fatty acid conversion and reaction yield were compared with reaction using methanol in the previous research in GEPEA laboratory."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>