Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202147 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Noor Muhammad
"ABSTRAK
Latar belakang: Menurut data tahun 2015 dari WHO dan UNAIDS, ada sekitar 36,7 juta orang di dunia hidup dengan HIV/AIDS. Di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi HIV mencapai 0,4 dimana terdapat 232.323 penderita HIV dan 86.780 penderita AIDS yang dilaporkan pada tahun 2016. Kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien HIV dapat digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan kuesioner WHOQOL-HIV BREF dalam bahasa Indonesia sebagai alat untuk mengukur kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS.
Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan di Poliklinik khusus HIV RSCM pada bulan November 2016 dengan cara consecutive sampling. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap awal yang merupakan proses adaptasi bahasa dan budaya dan tahap akhir yaitu uji kesahihan dan keandalan dari kuesioner.
Hasil : Dari 56 responden yang mengisi kuesioner diketahui bahwa 69,6% laki-laki. Melalui pendekatan multi-trait scaling analysis didapatkan nilai koefisien korelasi yang tinggi terhadap skor total domainnya sehingga dapat dapat dikatakan memiliki validasi yang baik. Korelasi antar domain kuesioner WHOQOL-HIV BREF dan domain kuesioner SF-36 didapatkan 6 domain yang signifikan bermakna (p <0,005) dengan nilai koefisien korelasi kuat (r=0,60-0,79). Keandalan kuesioner dinilai dengan intra class correlation coefficient masing-masing domain 0,401-0,484 dan nilai Alpha Cronbach 0,513-0,798.
Kesimpulan: Kuesioner WHOQOL-HIV BREF dalam bahasa Indonesia sahih dan andal. Diharapkan kualitas hidup dapat dipertimbangkan sebagai salah satu acuan respon pengobatan.

ABSTRACT
Background According to data from WHO and UNAIDS in 2015, approximately 36.7 million people worldwide living with HIV AIDS. In Indonesia, according to the data from the Ministry of Health Republik Indonesia, the HIV prevalence reached 0.4 where 232.323 people living with HIV and 86.780 people already in AIDS stage at 2016. Health status, which contributes to the quality of life in HIV patients, can be used as one indicators of the success of therapy. This study aims to determine the validity and reliability of the questionnaire WHOQOL HIV BREF in Indonesian as a tool for measuring the quality of life of HIV patients.
Methods: A cross sectional study was conducted in HIV Integrated Service Unit Cipto Mangunkusumo General Hospital RSCM in November 2016 with consecutive sampling method. The study was conducted in two phases first, the language and cultural adaptation process and second phase was to test the validity and reliability of the questionnaire.
Result: Total 56 respondents who filled the questionnaire, 69.6 % of them were men. Through a multi-trait scaling analysis, correlation coefficient value has a high correlation to the total score domain, and thus can be concluded that it has a good validation. Correlation between questionnaire domain WHOQOL-HIV BREF and SF-36 questionnaire domain obtained 6 significant domain (p <0.005) with a strong correlation coefficient (r=0.60 to 0.79). Reliability of the questionnaire was assessed by intra class correlation coefficient, each domain from 0.401 to 0.484 and 0.513 to 0.798 for Cronbach Alpha.
Conclusion: The questionnaire WHOQOL-HIV BREF in the Indonesian language is valid and reliable. As such the quality of life can be considered as one criteria of a successful response of HIV treatment."
Lengkap +
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Pratomo Putra
"Latar Belakang Sirosis hepatis masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit terkait hepar secara global. Selain itu, sirosis juga mengganggu kualitas hidup terkait kesehatan pasiennya. Penilaian kualitas hidup sering terlupakan dalam tatalaksana sirosis, padahal aspek ini lebih penting dibanding aspek luaran tradisional saja. Salah satu alat ukur kualitas hidup spesifik untuk pasien sirosis adalah Chronic Liver Disease Questionnaire (CLDQ). Meskipun alat ini sudah digunakan secara luas di negara lain, belum pernah ada penelitian yang menguji kesahihan dan keandalannya dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesahihan dan keandalan CLDQ dalam Bahasa Indonesia dengan cara yang tepat.
Metode Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, dengan pengambilan sampel yang memenuhi kriteria bertempat di Poliklinik Hepatobilier RSCM dari April-Mei 2021. Penelitian diawali dengan menerjemahkan CLDQ ke dalam Bahasa Indonesia, kemudian diujicobakan (pretest) pada 10 orang responden, menghasilkan CLDQ dalam Bahasa Indonesia versi final yang digunakan pada penelitian utama dengan jumlah sampel yang lebih besar (52 orang responden). Uji kesahihan dilakukan dengan metode kesahihan konstruk dan eksternal, sementara uji keandalan dilakukan dengan metode konsistensi internal dan tes ulang.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kuesioner CLDQ dalam Bahasa Indonesia memiliki kesahihan konstruk yang baik dengan rentang r 0,613-0,917, kesahihan eksternal yang baik dengan 54,1% korelasi sedang dan kuat antara CLDQ dengan SF-36, keandalan konsistensi internal yang baik (Cronbach-Alpha ≥ 0.7), dan keandalan tes ulang yang juga baik (ICC > 0,7).
Kesimpulan Kuesioner CLDQ dalam Bahasa Indonesia memiliki kesahihan dan keandalan yang baik untuk menilai kualitas hidup pasien sirosis hepatis di Indonesia.

Background Liver cirrhosis still become the main cause of liver related morbidity and mortality around the world. Furthermore, cirrhosis also impairs health related quality of life. The evaluation in quality of life is sometimes forgotten in cirrhosis treatment, although this aspect is more important than traditional outcome. One of the specific tool to measure quality of life in cirrhosis patient is Chronic Liver Disease Questionnaire (CLDQ). Although this tool is widely used in many countries, there is still no research of validity and reliability in Indonesian language. This study purpose is to test the validity and reliability of CLDQ in Indonesian language with the correct methods.
Methods This cross sectional study conducted the sampling location at Hepatobilliary outpatient clinic in RSCM, from April-May 2021. The study started by translating CLDQ into Indonesian language, and subsequently pretested in 10 people, resulting in final version of CLDQ in Indonesian language. The final version later tested in the main study with a bigger subjects (52 people). The validity test is conducted using construct and external methods, while the reliability test is conducted using internal consistency and test-retest methods.
Results The Indonesian language CLDQ questionnaire has a good construct validity with r 0.613-0.917, good external validity with 54.1% moderate and strong correlations between CLDQ and SF-36, good internal consistency reliability (Cronbach-Alpha ≥ 0.7), and good test-retest reliability (ICC > 0.7).
Conclusion The Indonesian language CLDQ questionnaire has a good validity and reliability to measure quality of life in liver cirrhosis patients in Indonesia.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Sukmasari Ngadino
"Tesis ini membahas Penggunaan World Health Organization Quality Of Life-BREF Untuk Mengukur Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Wilayah Puskesmas Kabupaten Bogor Tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan World Health Organization Quality Of Life-BREF untuk mengukur kualitas hidup lanjut usia di wilayah puskesmas Kabupaten Bogor .Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Karakteristik responden, kualitas hidup secara umum, kesehatan secara umum dan distribusi skor ke empat domain kualitas hidup di wilayah Puskesmas Kabupaten Bogor didapatkan melalui analisis univariat. Cronbachs α, inter-item correlation digunakan untuk mengukur konsistensi internal. Uji Anova yang dilanjutkan dengan korelasi Kendall dan Spearman dilakukan untuk mengetahui keeratan korelasi antara domain WHOQOL-BREF dengan kualitas hidup secara umum. Keeratan korelasi antar domain didapatkan melalui uji parsial korelasi.
Hasil penelitian didapatkan bahwa secara umum persepsi kualitas hidup lansia dan kepuasan lansia akan kesehatan dirinya di wilayah puskesmas Kabupaten Bogor adalah biasa-biasa saja. Instrumen WHOQOL-BREF yang telah dimodifikasi valid dan reliabel untuk mengukur kualitas hidup lansia. Domain psikologis merupakan prediktor terbaik untuk kualitas hidup secara umum. Diantara ke empat domain WHOQOL-BREF yang memiliki keeratan korelasi antar domain adalah hubungan sosial dan lingkungan. Peneliti menyarankan agar mempertimbangkan kualitas hidup dalam melakukan evaluasi kebijakan maupun program.

This thesis discusses utilization WHOQOL-BREF for measuring eldery quality of life in health community center Bogor Region 2019. Aim of this study is to find out how WHOQOL-BREF measure eldery quality of life in Health Community Center Bogor Region. This study is a quantitative research with Cross Sectional design. Respondent characteristics, general quality of life, general health and distribution of scores to four quality of life domains were obtained through univariate analysis. Cronbachs α, the inter-item correlation is used to measure internal consistency. Anova test followed by Kendall and Spearman correlation was conducted to determine the correlation between domains and quality of life in general. The correlation between domains was obtained through partial correlation test.
The results of the study found that perception of eldery quality of life and satisfaction regarding their health in Health Community Center Bogor Region was sufficient. The modified WHOQOL-BREF instrument is valid and reliable to measure eldery quality of life. The psychological domain is the best predictor of quality of life in general. Among the four WHOQOL-BREF domains that have strong correlation between domains are social and environmental relations. Researchers suggest that quality of life have to be a part of evaluating policies and programs.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalid Mohammad Shidiq
"Latar belakang. HIV/AIDS merupakan penyakit kronik yang memiliki spektrum klinis yang sangat luas, memerlukan terapi seumur hidup, dan dapat menurunkan kualitas hidup. Belum terdapat alat evaluasi keluhan penyakit dan efek samping pengobatan pasien HIV/AIDS yang sederhana untuk digunakan saat evaluasi di rawat jalan. Pemantauan keluhan secara objektif penting karena berhubungan dengan kualitas hidup dan kepatuhan berobat pasien HIV/AIDS. Belum diketahui apakah pasien HIV/AIDS yang sudah dalam terapi masih memiliki banyak keluhan yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya secara keseluruhan. Tujuan. Menilai keandalan kuesioner Indeks Simtom HIV untuk menilai keluhan pasien HIV/AIDS, mengetahui profil keluhan pasien HIV/AIDS di Indonesia dengan menggunakan kuesioner Indeks Simtom HIV, mengetahui korelasi keluhan dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS. Metode. Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada subjek pasien HIV/AIDS yang berobat jalan rutin di poliklinik HIV. Subjek direkrut secara random pada September hingga November 2018 di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Uji coba kuesioner dilakukan pada 20, dan evaluasi keluhan dilakukan pada 87 subjek. Sebelum uji coba, dilakukan proses adaptasi bahasa kuesioner Indeks Simtom HIV yang dikembangkan Justice et al ke bahasa Indonesia dengan metode Beaton dan Guillemin. Setelah itu dilakukan uji keandalan dengan analisis Alpha Cronbach's a coefficient, serta uji validitas internal dengan multitrait scaling analysis. Selanjutnya evaluasi keluhan dilakukan pada pasien di unit pelayanan terpadu HIV RS Cipto Mangunkusumo. Bersamaan dengan itu subjek juga dinilai kualitas hidupnya dengan kuesioner WHOQOL-HIV BREF. Dilakukan analisis korelasi keluhan dengan kualitas hidup dengan analisis korelasi spearman. Hasil. Kuesioner Indeks Simtom HIV hasil adaptasi bahasa Indonesia andal (Cronbach alpha 0,760) dan valid (korelasi multitrait >0,4) untuk menilai keluhan pasien HIV/AIDS. Keluhan yang terbanyak dialami subjek adalah kelelahan (55,7%), gangguan tidur (43,3%), pusing/keliyengan (42,3%), masalah pada kulit (42,3%) dan nyeri, mati rasa, atau kesemutan di kaki atau tangan (39,2%), sementara yang paling jarang adalah demam (15,5%), batuk (20,6%), mual (20,6%), diare (21,6%), dan penurunan nafsu makan (23,7%). Korelasi keluhan pasien HIV/AIDS saat rawat jalan dengan kualitas hidup tidak ada (r=-0,245, p=0,022), terdapat korelasi sedang antara keluhan dengan tingkat independensi (r =-0,575, p < 0,001), dan terdapat korelasi lemah dengan domain fisik, sosial, lingkungan, spiritual (r > -0,3, p < 0,05). Kesimpulan. Penggunaan kuesioner Indeks Simtom HIV dalam bahasa Indonesia sahih dan andal untuk menilai keluhan pasien HIV/AIDS dengan lebih objektif. Tiga keluhan terbanyak yang dialami pasien HIV yang sudah mendapat terapi antiretroviral adalah kelelahan atau kurang energi, pusing atau keliyengan, dan gangguan tidur, keluhan tersebut berkaitan dengan efek samping terapi antiretroviral. Keluhan pasien HIV/AIDS yang sudah mendapat terapi tidak berhubungan dengan kualitas hidup.

Backgrounds. HIV/AIDS is a chronic disease with a wide clinical spectrum which needs a long life treatment, and could decrease quality of life. There is yet a simple tool to evaluate symptoms of HIV infection and treatments side effect that can be used in outpatient setting. Objective symptoms measurement is important because it is correlated to treatment adherence and progressivity of the disease. Whether symptoms in outpatient HIV subjects whom are already treated are correlated to the quality of life is not yet known. Reliability of Indonesian version of HIV Symptom Index for measuring symptoms of HIV/AIDS patients, knowing the symptom profile/pattern of HIV/AIDS patients in Indonesia using HIV Symptom Index, and knowing the correlation between symptoms and quality of life in HIV/AIDS patients. Method. It is a cross sectional study in outpatient HIV/AIDS subjects. Subjects are recruited randomly in Cipto Mangunkusumo National Hospitals HIV  clinic from September until November 2018. Questionaire reliability assessment is done on 20 subjects, and symptom evaluation is done on 87 subjects. Language adaptation from the original english version into Indonesian was done with Beaton and Guillemin method. Realibility of Indonesian version of HIV Symptom Index was tested by alpha cronbachs a coefficient analysis, and the internal validity was tested with multitrait scaling analysis. The Valid and reliable Indonesian version of HIV Symptom Index is then used to profile the symptom pattern of HIV/AIDS patients in Cipto Mangunkusumo National Hospital. Quality of life of the subjects were measured with WHOQOL-HIV BREF questionnaire. Correlation between symptoms and quality of life was analyzed with spearman correlation analysis. Result.  Indonesian version of HIV Symptom Index is reliable (cronbach alpha 0,76) and valid (multitrait correlation >0,4) to measure symptoms of HIV/AIDS patients. The most common symptom is fatigue (55,7%), followed by insomnia (43,3%), dizziness and lightheaded (42.3%), skin problems (42,3%), and pain, numbness, or tingling in the hands or feet (39,2%). The rarest symptoms are fever (15,5%), cough (20,6%), nausea or vomiting (20,6%), diarrhea (21,6%), and lost of appetite (23,7%). Symptoms of HIV/AIDS patients treated with Antiretroviral (ARV) are not correlated with the quality of life (r=0,245, p=0,022) but have a moderate correlation with independence domain (r=0,575, p<0,001), and have a weak correlation with physical, social, environment, and spiritual domains (r>-0,3, p<0,05). Conclusion. Indonesian version of HIV symptom Index is reliable and valid to measure symptoms of HIV/AIDS patiens objectively. Three most frequent symptoms are fatigue or weakness, dizzines or lightheaded, and insomnia. These symptoms are related to side effects of antiretroviral therapy. Symptoms of ARV treated HIV/AIDS patients were not correlated with the quality of life. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalid Mohammad Shidiq
"Latar belakang HIV / AIDS adalah penyakit kronis dengan spektrum klinis luas yang membutuhkan perawatan seumur hidup, dan dapat menurunkan kualitas hidup. Belum ada alat sederhana untuk mengevaluasi gejala infeksi HIV dan efek samping pengobatan yang dapat digunakan dalam pengaturan rawat jalan. Pengukuran gejala objektif penting karena berkorelasi dengan kepatuhan pengobatan dan progresifitas penyakit.
Objektif. Untuk menilai keandalan Indeks Gejala HIV versi Indonesia untuk mengukur gejala pasien HIV / AIDS, dan mengetahui profil gejala / pola pasien HIV / AIDS di Indonesia menggunakan Indeks Gejala HIV.
Metode. Ini adalah studi cross sectional pada subyek HIV / AIDS rawat jalan. Subjek direkrut secara acak di klinik HIV Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dari September hingga November 2018. Penilaian reliabilitas onaire Questi dilakukan pada 20 subjek, dan evaluasi gejala dilakukan pada 87 subjek. Adaptasi bahasa dari versi bahasa Inggris asli ke bahasa Indonesia dilakukan dengan metode Beaton dan Guillemin. Realibility dari versi Indonesia Indeks Gejala HIV diuji dengan alpha cronbach adalah analisis koefisien, dan validitas internal itu diuji dengan multitrait analisis skala. Indeks Gejala HIV versi Indonesia yang valid dan andal kemudian digunakan untuk membuat profil pola gejala pasien HIV / AIDS di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo .
Hasil. Indeks Gejala HIV versi Indonesia dapat diandalkan ( cronbach alpha 0,76) dan valid ( korelasi multitrait > 0,4) untuk mengukur gejala pasien HIV / AIDS. Gejala yang paling umum adalah kelelahan (55,7%), diikuti oleh insomnia (43,3%), pusing dan pusing (42,3%), masalah kulit (42,3%), dan nyeri, mati rasa, atau kesemutan di tangan atau kaki (39,2%). Keluhan paling jarang adalah demam (15,5%), batuk (20,6%), mual atau muntah (20,6%), diare (21,6%), dan kehilangan nafsu makan (23,7%).
Kesimpulan. Indeks gejala HIV versi Indonesia dapat diandalkan dan valid untuk mengukur gejala pasien HIV / AIDS secara objektif. Gejala yang paling sering adalah kelelahan atau kelemahan, pusing atau sakit kepala ringan, susah tidur, masalah kulit, dan nyeri, mati rasa, atau kesemutan di tangan atau kaki.

Backgrounds. HIV/AIDS is a chronic disease with a wide clinical spectrum which needs a long life treatment, and could decrease quality of life. There is yet a simple tool to evaluate symptoms of HIV infection and treatment s side effect that can be used in outpatient setting. Objective symptoms measurement is important because it is correlated to treatment adherence and progressivity of the disease.
Objective. To assess reliability of Indonesian version of HIV Symptom Index for measuring symptoms of HIV/AIDS patients, and knowing the symptom profile/pattern of HIV/AIDS patients in Indonesia using HIV Symptom Index.
Method. It is a cross sectional study in outpatient HIV/AIDS subjects. Subjects are recruited randomly in Cipto Mangunkusumo Hospital s HIV clinic from September until November 2018. Questionaire reliability assessment was done on 20 subjects, and symptom evaluation is done on 87 subjects. Language adaptation from the original english version into Indonesian was done with Beaton and Guillemin method. Realibility of Indonesian version of HIV Symptom Index was tested by alpha cronbach s a coefficient analysis, and the internal validity was tested with multitrait scaling analysis. The Valid and reliable Indonesian version of HIV Symptom Index is then used to profile the symptom pattern of HIV/AIDS patients in Cipto Mangunkusumo Hospital.
Result. Indonesian version of HIV Symptom Index is reliable (cronbach alpha 0,76) and valid (multitrait correlation >0,4) to measure symptoms of HIV/AIDS patients. The most common symptom is fatigue (55,7%), followed by insomnia (43,3%), dizziness and lightheaded (42.3%), skin problems (42,3%), and pain, numbness, or tingling in the hands or feet (39,2%). The rarest symptoms are fever (15,5%), cough (20,6%), nausea or vomiting (20,6%), diarrhea (21,6%), and lost of appetite (23,7%).
Conclusion. Indonesian version of HIV symptom Index is reliable and valid to measure symptoms of HIV/AIDS patiens objectively. Most frequent symotoms are fatigue or weakness, dizzines or lightheaded, insomnia, skin problems, and pain, numbness, or tingling in the hands or feet.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Mubtadi Falah
"ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Artritis Reumatoid AR merupakan penyakit kronik yang membutuhkan pengobatan jangka panjang dan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Kuesioner Short Form 12 merupakan kuesioner kualitas hidup generik yang dapat digunakan untuk pasien AR dan telah diuji kesahihan dan keandalannya di Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keandalan dan kesahihan kuesioner Short Form 12 Berbahasa IndonesiaMETODE: Enam puluh lima orang pasien yang telah didiagnosis AR secara klinis sebelumnya berdasarkan kriteria American College of Rheumatology/ European League Against Rheumatism, diwawancarai dengan menggunakan kuesioner Short Form 36 dan Short Form 12 versi Indonesia. Kesahihan dinilai menggunakan kesahihan konstruksi dan kesahihan eksternal dan keandalan dinilai melalui metode konsistensi internal dan tes ulang.HASIL: SF-12 berbahasa Indonesian tidak terbukti memiliki kesahihan yang baik dengan korelasi setiap pertanyaan dengan SF-36 terbukti rendah pada domain Role Emotional dan Mental Health P

ABSTRACT
BACKGROUND Rheumatoid Arthritis RA is a chronic disease requiring a long term medication affecting quality of life. Short Form 12 is a generic questionnaire to asses patients quality of life and has been validated in England. This study designed to test reliability and validity of Indonesian version of . Short Form 12 questionnaire. METHODS Sixty five patients diagnosed Rheumatoid Arthritis clinically using American College of Rheumatology European League Against Rheumatism criterion, interviewed using Short Form 36 and Short Form 12 questionnaire. Validity assesed with construct validity and external validity, while reliability tested with internal consistency and test retest method.RESULT Short Form 12 Indonesian Version did not proved having a good validity, as it have a poor correlation between Role Emotional and Mental Health domain in SF 36 and SF 12. Indonesian version of Short Form 12 have a poor internal consistency reliability Alpha Cronbach 0,561 0,754 with a good test and retest reliability intra class correlation coefficient 0,844 0,980, P"
Lengkap +
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Anasthasya
"LATAR BELAKANG: Prevalensi GERD di Indonesia semakin meningkat.GERD dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Kuesioner GERD Qualityof Life GERD-QOL telah diuji keandalan dan kesahihannya di Cina. Penelitianini bertujuan untuk menterjemahkan kuesioner GERD-QOL ke dalam bahasaIndonesia dan menguji keandalan dan kesahihannya.
METODE: Sebagai tahap awal, kuesioner GERD-QOL terlebih dahuluditerjemahkan dengan metode forward backward translation ke dalam bahasaIndonesia, dan dievaluasi oleh tim peneliti sehingga dihasilkan kuesioner GERDQOLversi bahasa Indonesia. Sembilan puluh satu orang pasien yang telahdidiagnosis GERD secara klinis sebelumnya berdasarkan kriteria Montreal,diwawancarai dengan menggunakan kuesioner GERD-QOL versi Indonesia dankuesioner SF-36. Keandalan dinilai melalui metode konsistensi internal dan tesulang dengan mewawancarai pasien pada hari pertama dan hari ke-14. Kesahihan dinilai menggunakan kesahihan konstruksi dan kesahihan eksternal melaluiperbandingan dengan SF-36.
HASIL: GERD-QOL berbahasa Indonesia memiliki keandalan konsistensiinternal kuesioner yang baik Cronbach alpha: 0,687 ndash;0,842 dengan keandalantes ulang yang baik intra class correlation coefficient: 0,756-0,936, P

BACKGROUND: GERD prevalence in Indonesia has been increasing. GERDcan affect quality of life. GERD Quality of Life GERD QOL questionnaire hasbeen translated and validated in China. This study is aimed to translate GERDQOLquestionnaire into Indonesian version and to assess its validity andreliability.
METHODS: GERD QOL is translated into bahasa Indonesia using forwardbackward translation and compared by experts to original version. Total of 91patients have been diagnosed clinically with GERD based on Montreal consensus,were recruited to complete the questionnaire and validated Indonesian SF 36.Reliability was conducted by using internal consistency and test retest methodwith 14 days interval. Validity was conducted by using construct validity andexternal validity with SF 36 comparison method.
RESULT Indonesian version of GERD QOL was internally reliable withCronbach Alpha 0.822 and had good test and retest reliability intra classcorrelation coefficient 0.756 0.936, P
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T55652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Arie Widyastuti
"LATAR BELAKANG: Kualitas hidup telah menjadi salah satu komponen utama dalam penanganan Gastroesophageal Reflux Disease GERD . Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesahihan eksternal kuesioner GERD-QOL berbahasa Indonesia.METODE:. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan subyek penelitiannya adalah pasien yang mengalami gejala GERD dan berusia 18 tahun atau lebih yang berobat ke Rumah Sakit Umum Kecamatan RSUK Tebet. Total skor GERD-Q minimal adalah 8. Pasien kemudian diminta mengisi kuesioner GERD-QOL berbahasa Indonesia dan kuesioner SF-36. Kuesioner Short Form SF-36 digunakan sebagai baku emas kuesioner penilaian kualitas hidup. Uji kesahihan dilakukan dengan menggunakan kesahihan eksternal. Uji statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi Spearman.HASIL: Penelitian ini melibatkan 91 subyek.Korelasi domain physical functioning : 0,488; role physical : 0,590; bodily pain : 0,474; general health : 0,482; vitality : 0,549; social functioning : 0,700; role emotional : 0,555; mental health : 0,373. Kuesioner GERD-QOL berbahasa Indonesia memiliki kesahihan eksternal yang baik ketika dilakukan korelasi dengan domain pada kuesioner SF-36 koefisien korelasi : 0,373-0,700, P

Quality of life has become major concern in the management of Gastroesophageal Reflux Disease GERD . The aim of this study was to determine the external validity of the Indonesian Version of Gastroesophageal Reflux Disease Quality of Life GERD QOL questionnaire. METHODS This cross sectional study consisted of subjects who developed symptoms of GERD and aged 18 years or more. The subjects were recruited from district public hospital in Tebet. Total score for GERD Q was at least 8. These patients were invited to complete the Indonesian version of GERD QOL and validated Indonesian Short Form 36 SF 36 . External validity was then evaluated using Spearman rsquo s correlation coefficient.RESULT A total of 91 subjects completed the questionnaires. The coeeficient correlation of domain physical functioning 0,488 role physical 0,590 bodily pain 0,474 general health 0,482 vitality 0,549 social functioning 0,700 role emotional 0,555 mental health 0,373. The Indonesian version of GERD QOL questionnaire was externally valid compared to domain of SF 36 questionnaire correlation coefficient 0.373 0.700, P"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rubby Aditya
"Latar Belakang: saat ini belum ada kuesioner yang dapat dipakai untuk menilai kualitas hidup pasien melasma perempuan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi kuesioner spesifik berbahasa Inggris yaitu MELASQOL dan menilai kesahihan dan keandalan kuesioner hasil adaptasi tersebut. Tujuan: penelitian ini bermaksud mendapatkan kuesioner MELASQOL berbahasa Indonesia yang diadaptasi dari kuesioner MELASQOL berbahasa Inggris untuk menilai kualitas hidup pasien melasma perempuan di Indonesia. Metode: rancangan studi menggunakan potong lintang. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, tahap awal adaptasi lintas budaya dan bahasa dan tahap akhir uji kesahihan dan keandalan. MELASQOL asli berbahasa Inggris diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dengan mengikuti pedoman adaptasi lintas budaya dan bahasa. Pengambilan subjek penelitian dilakukan di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Indonesia dan di sebuah pabrik di Tangerang. Analisa kesahihan menggunakan kesahihan konstruksi dan keandalan menggunakan konsistensi internal dengan Cronbach ?. Hasil: tahap awal diperoleh 30 subjek penelitian dan tahap akhir 32 subjek penelitian. Hasil uji kesahihan MELASQOL berbahasa Indonesia dengan nilai koefisien korelasi setiap pertanyaan dengan skor total adalah 0,712-0,935. Hasil uji keandalan MELASQOL berbahasa Indonesia diperoleh Cronbach ? total 0,962 Simpulan: MELASQOL berbahasa Indonesia merupakan kuesioner yang valid dan reliabel untuk menilai kualitas hidup pasien melasma perempuan di IndonesiaKata kunci: MELASQOL, bahasa Indonesia, kualitas hidup, kesahihan, keandalan.

Background Until now, there is no questionnaire that are used to assess the quality of life women with melasma. The aim of this study to adapt english questionnaire, MELASQOL, and to assess validity and reliability of adaptation questionnaire.Objective This study aims to obtain an Indonesia MELASQOL questionnaire adapted from English MELASQOL questionnaire to assess the quality of life female patient with melisma in Indonesia. Method design of this study used cross sectional. There are two stage, the initial stage is cross cultural and language adaptation. The final stage are validity and reliability test. The original MELASQOL questionnaire in English is adapted into bahasa Indonesia by according cross cultural and language adaptation guideline. The research subjects from Dr. Cipto Mangunkusumo hospital and factory in Tangerang. Validity analysis used construct validity. Internal consistency using Cronbach were used for reliability analysis. Results the initial stage administered 30 research subjects and final stage 32 research subjects. Validity of MELASQOL bahasa Indonesia with analysis item total score correlation coefficient is 0,712 0,935. Reliability of this quetionnaire with Cronbach score is 0,962.Conclusion MELASQOL bahasa Indonesia is a valid and reliable instrumen for assessing the quality of life of female melasma patients in Indonesia.Keywords MELASQOL, bahasa Indonesia, quality of life, validity, reliability."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Lukas Goentoro
"Latar belakang dan Tujuan: Perawakan pendek berhubungan erat dengan gangguan kualitas hidup seorang anak serta orang tua ataupun pengasuhnya. Quality of Life in Short Stature Youth (QoLISSY) merupakan alat bantu penilaian kualitas hidup pada anak dengan perawakan pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi instrumen QoLISSY ke dalam Bahasa Indonesia dan membuktikan validitas serta reliabilitas instrumen tersebut.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang yang merekrut subyek anak yang bersekolah di SMAN 68 dengan perawakan pendek. Penerjemahan instrumen dilakukan oleh dua pasang penerjemah bersertifikat. Validitas konkuren dinilai menggunakan uji korelasi Spearman dengan membandingkan masing-masing pertanyaan instrumen QoLISSY versi Bahasa Indonesia, sedangkan penilaian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s alpha.
Hasil: Sebanyak 448 subyek anak berhasil diukur tinggi badannya, 72 (16,1%) di antaranya berperawakan pendek. Dari 72 subyek berperawakan pendek, 33 subyek bersedia mengisi kuesioner QoLISSY. Hanya 2 subyek yang melakukan pengobatan hormon pertumbuhan, oleh karena itu uji validitas dan realibilitas dilakukan pada 36 dari 50 butir pernyataan. Uji validitas menunjukkan 6 dari 36 butir pernyataan memiliki korelasi lemah, namun korelasi antarpertanyaannya baik. Nilai Cronbach’s alpha instrument ini adalah 0,930, yang menunjukkan konsistensi internal yang sangat baik.
Kesimpulan: Instrumen QoLISSY versi Bahasa Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik sebagai alat penilaian kualitas hidup anak dengan perawakan pendek.

Background and Objectives: Short stature is closely related to impaired quality of life for a child and their parents or caregivers. The Quality of Life in Short Stature Youth (QoLISSY) is an assessment tool for evaluating the quality of life in children with short stature. This study aims to adapt the QoLISSY instrument into Indonesian and to prove its validity and reliability.
Methods: This study used a cross-sectional design and recruited children with short stature from SMAN 68. The instrument translation was performed by two pairs of certified translators. Concurrent validity was assessed using the Spearman correlation test by comparing each question of the Indonesian version of the QoLISSY instrument, while reliability was assessed by looking at Cronbach’s alpha values.
Results: A total of 448 children were measured for height, 72 (16.1%) of whom were short. Out of the 72 short-statured children, 33 subjects were willing to complete the QoLISSY questionnaire. Only 2 subjects were undergoing growth hormone therapy, thus validity and reliability tests were performed on 36 out of 50 questionnaire items. Validity tests showed that 6 out of 36 items had weak correlations, but the inter-item correlations were good. The Cronbach’s alpha value of this instrument was 0.930, indicating excellent internal consistency.
Conclusion: The Indonesian version of the QoLISSY instrument has good validity and reliability as a tool for assessing the quality of life of children with short stature.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>