Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Ariotejo
"Proses pelayanan pasien umum di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Haji Jakartajika dilihat dari alur mobilitas pasien rawat jalan sejak melakukan pendaftaransampai dengan pasien pulang terlihat adanya alur yang membuat pasien berjalanbolak-balik ke kasir maupun ke ruangan penunjang pelayanan laboratorium danradiologi . Hal ini tentu saja merupakan tindakan pemborosan dari segi waktumaupun pergerakan pasien. Untuk itu perlu dilakukan upaya terus menerus continuous improvement dalam upaya peningkatan kualitas dan efisiensipelayanan kepada pasien di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Haji Jakarta.

The process of general patient care in the outpatient installation of Haji HospitalJakarta when viewed from the outpatient mobility flow since registration until thepatient came home seen the flow that makes the patient walk back and forth to thecashier or to the supporting room service laboratory and radiology . This is ofcourse a waste of time and the movement of patients. Therefore, continuousimprovement is needed in the effort to improve the quality and efficiency ofservice to the patient in the outpatient installation of Jakarta Hajj Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniar Ernawaty S.
"Framework manajamen tenaga keperawatan di RS yang dapat membantu para manajer keperawatan dalam mengelola tenaganya merupakan hal yang penting khususnya di negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan framework continuous quality improvement (CQI) manajemen tenaga keperawatan dan menguji secara statistik pengaruh framework CQI manajemen tenaga keperawatan terhadap kompetensi perawat. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang menggunakan angka dan statistik dalam proses penelitiannya. Penelitian kuantitatif ini diperkuat dengan penelitian kualitatif yang dilakukan terhadap 14 manajer rumah sakit. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan yaitu pengembangan framework dan pengujian secara statistik pengaruh framework terhadap kompetensi perawat. Tahap pengembangan framework terdiri dari wawancara mendalam pada 14 manajer dan expert opinion pada 5 expert. Selanjutnya tahap kedua melakukan uji validasi framework CQI manajemen tenaga keperawatan untuk kompetensi perawat di rumah sakit menggunakan SEM-PLS pada 113 manajer keperawatan di himpunan perawat manajer Indonesia menggunakan online kuesioner. Hasil penelitian tahap satu diperoleh framework CQI manajemen tenaga keperawatan siap uji. Hasil penelitian tahap dua membuktikan bahwa framework CQI manajemen tenaga keperawatan memiliki pengaruh terhadap kompetensi perawat dengan penjelasan tujuh dari delapan aktivitas manajemen SDM yaitu perencanaan, rekrutmen, seleksi dan orientasi, pelatihan dan pengembangan, sistem reward, penilaian kinerja, sistem alokasi staf dan maintenance memiliki pengaruh terhadap kompetensi perawat. Hanya ada satu variabel yang mengindikasikan hal berbeda yaitu jenjang karir dimana ditemukan jenjang karir tidak ada pengaruh terhadap kompetensi perawat. Dapat disimpulkan framework ini secara statistik memiliki pengaruh terhadap kompetensi perawat.

A nursing workforce management framework in hospitals is important, especially in developing countries, as it can help nursing managers in handling their staff. This research aims to develop a continuous quality improvement (CQI) framework for managing hospital nurses and statistically test the effect of the CQI framework for hospital nurses management on nurse competency. The research employs a quantitative design, which is a research method that uses numbers and statistic in the research process. This quantitative research is strengthened by qualitative research conducted with 14 hospital managers. This research consists of two stages, namely framework development and statistical testing of the framework’s influence on nurse competency. The framework development stage consist of in-depth interviews on 14 hospital manajers and expert opinions on 5 experts. The Next stage was conducting a validation test of the CQI framework for hospital nurses management for nurse competency using SEM-PLS. The test was administered using online questionnaires on 113 nurse managers from the Indonesian Nurse Manager Association. The result of the first phase of the research yielded a CQI framework for hospital nurses management that was ready for testing. The second phase of research demonstrated that the CQI model for nursing workforce management influences nurse competency. This is evidenced by seven out of the eight human resource management activities: planning, recruitment selection and orientation, training and development, reward systems, performance appraisals, staff allocation systems and maintenance -having an impact on nurse competency. Only one variable that indicated something different, namely career path, where it was found that career path had no influence on nurse competency. It can be concluded that this framework statistically has an influence on nurse competency."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Sabar M. H.
"Kesehatan merupakan salah satu faktor dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi kualitas kesehatan, semakin besar potensi bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan untuk jangka waktu yang panjang. Beberapa indikator penting untuk menggambarkan tingkat kesehatan suatu negara adalah pengeluaran kesehatan, angka kematian bayi, dan angka harapan hidup. Rata-rata pengeluaran kesehatan penduduk di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk di pedesaan. Sebagai salah satu komponen dalam pengeluaran kesehatan, pengobatan rawat jalan teridentifikasi merupakan salah satu komponen penyusun terbesar terutama untuk daerah perkotaan seperti Provinsi DKI Jakarta. Seiring dengan semakin bertambahnya permintaan terhadap layanan rawat jalan di rumah sakit umum swasta di Jakarta maka ada potensi meningkatnya permasalahan kualitas layanan end-to-end process seperti lama antrian dan process bottleneck. Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah mengevaluasi proses layanan rawat jalan As-Is, menganalisis efektifitas dan efisiensi proses layanan rawat jalan terhadap potensi masalah antrian, menganalisis akar permasalahan dengan menggunakan pendekatan Business Process Managemement yang menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN) dan Value Stream Mapping. Hasil analisis pada model proses To-Be menunjukkan bahwa adanya potensi efisiensi waktu dan efisiensi biaya operasional pada proses layanan rawat jalan yang dapat meningkatkan secara keseluruhan kinerja rumah sakit dan kepuasan pasien.

Health is one of the factors in economic development and growth. The higher the quality of health, the greater the potential for economic growth and prosperity over the long term. Some important indicators to illustrate the level of health of a country are health expenditure, infant mortality rate, and life expectancy. The average health expenditure of urban residents is higher than that of rural residents. As one of the components of health expenditure, outpatient treatment was identified as one of the largest constituent components, especially for urban areas such as DKI Jakarta Province. Along with the increasing demand for outpatient services in private public hospitals in Jakarta, there is the potential for increasing end-to-end process service quality problems such as queue length and process bottlenecks. The objectives of this study include evaluating the As-Is outpatient service process, analyzing the effectiveness and efficiency of the outpatient service process against potential queuing problems, analyzing the root of the problem using a Business Process Management approach that uses Business Process Model and Notation (BPMN) and Value Stream Mapping. The results of the analysis on the To-Be process model show that there is potential for time efficiency and operational cost efficiency in the outpatient service process that can improve overall hospital performance and patient satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Chairuddin
"Bisnis perumahsakitan mengalamj perubahan mendasar berkaitan dengan peningkatan daya saing rumah sakit dalam meraih pangsa pasar pada saat ini dan masa mendatang. Salah satu produk rumah sakit yang sangat berkembang sejak tahu 80-an adalah rawat jalan. Bedah rawat jalan (BRJ) merupakan bagian dari layanan rawat jalan yang saat ini merupakan Iayanan yang terus meningkat karena banyak memberikan keuntungan seperti biaya yang lebih murah, rendahnya tingkat infeksi, berkurangnya kecemasan pasien dan pasien merasa lebih nyaman.
Di Amerika BRJ mencapai 70-75 % dari seluruh pembedahan. Di Indonesia BRJ teiah dilakukan diberbagai rumah sakit tetapi umumnya belum menjadi Iayanan yang terencana baik, hanya merupakan pelayanan baru atau tarnbahan yang diadakan karena adanya kebutuhan dari masyarakat dan belum ada pelaporan tersendiri untuk pelayanan ini. Melihat potensi layanan ini di masa mendatang dan untuk mengetahui bagaimana sebaiknya pelayanan ini diberikan dilakukan penelitian di RS Haji Jakarla mengingat angka pelayanan BRJ masih rendah dan untuk mendapatkan gambaran kesiapan rumah sakit terutama kamar bedah dalam melaksanakan BRJ.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dukungan manajemen, kesiapan SDM baik dokter maupun perawat, dan kesiapan fasilitas untuk mendukung pelayanan BRJ. Juga dinilai kesiapan kamar bedah melaksanakan pelayanan ini dibandingkan standar yang ada. Peneiitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informasi yang didapat berupa data primer melalui wawancara mendaiam dan observasi dan data sekunder melalui telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan kamar bedah secara umum telah siap melakukan pelayanan BRJ., tetapi dukungan manajemen masih belum maksimal. Dari segi SDM baik perawat dan dokter siap melakukan pelayanan BRJ. Dari fasilitas dan layanan pendukung layak melakukan BRJ. Saran kepada manajemen adalah selain BRJ dicantunkan dalam rencana strategis berikutnya, harus dibuat konsep dan disain BRJ yang biak dan dijabarkan dalam pelaksanaan strategi serta ada evaluasi untuk tindakan koreksi.

The hospital businesses are having a basic changes linked by the increased hospital competition abilities in reaching the market-section nowadays and future. One of the Hospitals products which is very popular since 80's is the ambulatory care. Ambulatory surgery is a part of the ambulatory care programs which is popular because it gives a lot of benefits to the hospital and the patients, such as cheaper , low-infection level, less of anxiety and the patients feels more comfortable.
In United State ambulatory surgery achievement till 70-75 % from whole surgery. ln Indonesia ambulatory surgery have done by various hospital but generally the care not to be good planned, only the new care because the people need the service and not yet different report for the care. Observe the potential this care for future and how the good standar for this practice, had done study at Haji Hospital Jakarta keep in mind ambulatory surgery achievement still low and for observe readiness operathing theater bring about the ambulatory surgery.
The aim of the study is to find out management support, human resources readiness whether nurse or doctor, and facility readiness to support the ambulatory surgery. Operating theater readiness also to be compare with available standard. The study using a qualitative approach, and the information obtained are a primary data from in-depth interview and observation, and secondary data from documents review.
The study found that generally operating theater ready for servicing ambulatory surgery, but management support not yet maximum. From human resources whether nurse or doctor is ready to serve. From facility and service support good too. Suggestion for management is ambulatory surgery persisten included in the strategic planning furthermore and must be made ambulatory surgery concept and design and conversion to the realize strategi and evaluation have to made for corrective action.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T21072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifana Kesumadewi
"Rumah Sakit Haji Jakarta (RSHJ) adalah institusi pelayanan kesehatan yang memiliki budaya organisasi islami. Hal ini ditekankan dalam misi - visi, keyakinan dan nilai dasar Rumah Sakit Haji Jakarta. Di lain pihak, tidak dapat dipungkiri, bahwa RS Haji Jakarta saat ini juga merupakan suatu organisasi bisnis, dimana harus dikelola sebagaimana layaknya suatu organisasi bisnis, yang harus mampu menutupi seluruh biaya operasional dan pengembangan rumah sakit yang ditujukan bagi peningkatan pelayanan. Hal tersebut wajar, karena pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembiayaan, investasi dan sejenisnya yang memerlukan suatu pengelolaan yang baik. Pengelolaan organisasi RSHJ untuk mencapai misi dan visinya harus didukung dengan strategi dan budaya organisasi yang efektif. Sebagai rumah sakit bernafaskan Islam, RSHJ perlu mempunyai strategi rumah sakit yang berperspektif syari 'ah dan menjadi sarana untuk mempermudah implementasi budaya organisasinya yang berdasarkan nilai-nilai inti yang Islami.
Penelitian ini bertujuan uutuk menganaisis budaya organisasi lslami di RS Haji Jakarta, dengan fokus untuk mengetahui gambaran Budaya Organisasi lslami yang ada di Rumah Sakit Haji Jakarta saat ini berdasarkan nilai dan perilaku individu, nilai dan perilaku antar individu serta nilai dan perilaku kepemimpinan. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana penerapan Budaya Organisasi Islami RSHJ pada seluruh karyawan/anggota organisasi serta mengetahui informasi berkenaan dengan hambatan-hambatan dalam pembinaan/penerapan Budaya Organisasi Islami tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian deskliptif analitik yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Besar sampel minimum yang diambil pada penelitian ini menggunakan rumus dari Lemeshow, S. (1993) dan Ariawan, I. (1998) dengan cara simple random sampling dan dari perhitungan dengan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel minimum sebesar 96 responden. Untuk pemilihan informan menggunakan cara purposive (sengaja dipilih) yang terdiri dari Direktur dan Direksi/ Kepala Bidang RSHJ, kmyawan RSHJ serta pasien RSHJ.
Secara umum angka rata-rata persepsi responden terhadap 20 variabel budaya organisasi Islami di RSHJ Saat ini berada pada interval 2,00 - 2,99, dimana nilai rerata (mean) total adalah 2.6959 dan standar deviasi 0.1750. Ini berarti RSHJ mempunyai budaya yang sedang atau tidak lemah namun juga tidak kuat. Responden yang adalah karyawan RSHJ beranggapan bahwa variabel interaksi dengan bawahan (AI Udwiyah) merupakan variabel terlernah sedangkan yang paling kuat adalah variabel penampilan fisik yang Islami.
Budaya Organisasi Islami yang belum kuat di RSHJ kemungkinan berkaitan dengan mindset SDM yang terbentuk dalam organisasi dipengaruhi pandangan dikotomisasi terhadap Islam secara sekuler, meskipun RSHJ menyadari bahwa koridor nilai Islam adalah satu kekuatan bagi organisasinya. Hambatan lain adalah adanya penilaian karyawan RSHJ bahwa masih kurangnya beberapa hal seperti keteladanan dan kekompakan pam pimpinan, komitmen individu terhadap nilai-nilai yang dianut organisasi serta kontrol dan evaluasi yang jelas terhadap pencapaian budaya organisasi Islami di RSHJ. Hal ini disebabkan tidak maksimalnya komunikasi vertikal dua arah dan komunikasi horisontal dalam organisasi Serta belum tercapainya shared vision dalam tubuh Organisasi. Sementara itu, interaksi pimpinan dengan bawahan yang dianggap paling tidak membudaya kemungkinan berkaitan dengan struktur organisasi yang birokratis dan kurang fleksibel disertai kemungkinan pengaruh dari budaya hirarki dan paternalistik.
Dalam penelitian ini tergali informasi dari sisi pandangan karyawan dan pasien RSHJ bahwa penampilan Esik yang Islami di RSHJ sudah membudaya dengan kuat. Hal ini perlu dipertahankan oleh RSHJ sebagai suatu kekuatan organisasi, sebaliknya untuk nilai-nilai budaya yang masih lemah perlu dilakukan upaya untuk mengeliminir hambatan-hambatan yang ada sehingga penerapan budaya organisasi Islami RSHJ dapat terealisasi sebagaimaua mestinya dalam usaha mendukung peningkatan kinerja rumah sakit."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Richard Y.
"This issue describes the key concepts of continuous process improvement. It presents the select, analyze, measure, improve, evaluate (SAMIE) model. It describes the major steps, key tasks, and tools that correspond to each step of the model, and explains how to implement continuous process improvement in training."
Alexandria, VA: American Society for Training & Development Press, 2000
e20435477
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Wulandary
"Penelitian ini membahas tentang evaluasi penilaian kinerja instalasi rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta dengan Tolok Ukur Metode Balance Scorecard. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan metode pengumpulan data kualitatif yang dilengkapi kuantitatif. Hasil dari penelitian ini dilihat dari keempat perspektif dalam balance scorecard yaitu 1) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: tingkat kepuasan pegawai (56,95%) ; Akses pendidikan dan Pelatihan cukup baik, 2) Perspektif proses bisnis internal: inovasi yang dilakukan yakni penambahan tempat tidur dan pelayanan islami; indikator kinerja telah sesuai dengan standar ideal yang ditetapkan depkes namun terjadi penurunan pada BOR; pelayanan optimal dan profesional untuk ukuran tingkat pendokumentasian askep dan persepsi mengenai pelayanan islami masih belum memenuhi standar ,3) perspektif pelanggan: tingkat kepuasan pelanggan mencapai (81,6%); terjadi penurunan retensi dan akusisi pasien 4) perspektif keuangan: terjadi penurunan pendapatan sebesar (2,72%); realisasi pendapatan dengan anggaran tahun 2010 (103%), 2011 (101%); CRR tahun 2010 (108%) dan 2011 (102%). Pada beberapa perspektif tersebut masih terlihat kekurangan yang apabila tidak dilakukan evaluasi akan menjadi penghambat perspektif lainnya.

This study discusses the evaluation of the performance assessment of the inpatient installation in Haji Hospital with the benchmark Balanced Scorecard method . This type of research is descriptive analysis with qualitative data collection methods in quantitative. The results of this study from four perspectives in balance scorecard, which 1) the growth and learning perspective: the level of employee?s satisfaction (56.95%); Access to education and training is good enough, 2) internal business perspective process: innovations that make Islamic addition for beds and services; indicators of performance in accordance with the ideal standard of health department but declined in BOR; optimal and professional services to measure the level of documentation of nushing care and perceptions about Islamic still does not meet service standards, 3) the customer perspective: customer satisfaction levels achieved (81 , 6%); decrease in retention and acquisition of patient 4) a financial perspective: a decrease in revenue (2.72%); realization of budget revenues in 2010 (103%), 2011 (101%); CRR in 2010 (108% ) and 2011 (102%). in some perspectives are still visible deficiencies which, if not carried out an evaluation will become an obstacle for other perspectives."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Etik Retno Wiyati
"Tesis ini mempelajari tentang Analisis Mutu Asuhan Keperawatan Sebagai Dasar Usulan Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan di Rumah Sakit Haji Jakarta. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui nilai mutu asuhan keperawatan dan perbedaannya dengan sasaran nilai yang ditetapkan oleh manajemen serta ingin mengetahui indikator-indikator yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan menganalisis data kuantitaif dan data kualitatif. Data kuantitaif diperoleh dari penyebaran kuisioner dan telaah dokumen terkait mutu asuhan keperawatan. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam terkait gap dalam penilaian mutu asuhan keperawatan sebagai dasar untuk menyusun usulan rencana peningkatan mutu layanan kesehatan.
Hasil Penelitian ini menunjukkan pertama hasil penelitian terkait mutu dokumentasi asuhan keperawatan di RS Haji Jakarta menunjukkan nilai 80%, sesuai sasaran yang ditetapkan. Persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan menunjukkan nilai 56%, masih 24% dibawah sasaran. Total nilai keduanya sebesar 68% juga masih dibawah sasaran. kedua, Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi, dapat diusulkan beberapa masukan pada manajemen antara lain : pertama, manajemen perlu mengembangkan program pelayanan prima, kedua, Manajemen perlu meningkatkan kompetensi perawat khususnya terkait dengan dokumentasi asuhan keperawatan, ketiga, Manajemen perlu mengembangkan sistem manajemen mutu rumah sakit khususnya terkait pola penanganan keluhan pasien, keempat, Manajemen perlu mengusulkan perbaikan standar penilaian mutu asuhan keperawatan kepada Pemerintah agar penerapan standar tersebut dapat mendorong komitmen semua pihak untuk selalu menjaga mutu asuhan keperawatan.
Saran yang dapat disampaikan, pertama, hasil persepsi pasien terkait mutu asuhan keperawatan masih belum terlalu baik (56%), oleh karena itu Manajemen Rumah Sakit perlu memperhatikan masukan-masukan yang diberikan para pasien melalui kuesioner yang dikirim. Kedua, Usulan-usulan peningkatan layanan yang disampaikan perlu dikaji oleh tim untuk selanjutnya disesuaikan dengan situasi dan kondisi Rumah Sakit. Ketiga, Mutu asuhan keperawatan bukan hanya tanggung jawab tim perawat, tapi juga tanggung jawab beberapa bagian yang lain oleh karena itu pemahaman terkait mutu asuhan keperawatan perlu disampaikan pada bagian-bagian terkait.

Etik Retno Wiyati, This thesis studies the Quality of Nursing Upbringing as based to propose improvement of quality service of health in the Jakarta Haji Hospital. The goals of this research are to khow value of The Quality of Nursing Upbringing and gap with objective value from management policy. Other goals, to know indicators that give attention to improve of health quality service in i Jakarta Haji Hospital.
This research is the descriptive research to analysis quantitaive and qualitative data. The quantitative data came from the answer of quesioner and the documentation review. The qualitative data came from deep interview with management. The gap value from assessment of the Quality of Nursing Upbringing be used to propose the improvement of health quality service.
The result of the research showed, the first, the assessment of documentation of the Quality of Nursing Upbringing showed value 80% comply with objective. The assessment of patient perception of the Quality of Nursing Upbringing showed value 56% not comply with objective. Total of the Quality of Nursing Upbringings howed value 68% not comply with objective. The second, based on problem identifiaction can be proposed several suggestion to management, i.e, first, management necessary to improve service excellence programe. The second, management necessary to improve competency of nurses especially regarding documentation of quality nursing Upbringing. The third, management necessary to improve the hospital quality management system, specially regarding handling patient complaint. The fourth, management necessary to propose reviewing of standart of Quality of Nursing Upbringing to be revised by government, in order can increase commitment related parties to always keep quality nursing Upbringing.
The recommendation from these research can be made, i.e first, the result from pactient perception assessment is under objectives, so management necessary to give attention regarding result from patient perception assessment. Second, suggestions in order to improve health quality service need to review by internal team to be adjusted with situation and condtion of Jakarta Haji Hospital. Third, Quality of Nursing Upbringing not just responsibilty by nurses only, but several departments have responsibility to do that, so understanding of the quality of nursing upbringing for related department need to be gave it.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Irwanto
"Menurut Institute of Health Metrics and Evaluation (IHMEI) pada tahun 2017, gangguan depresi dan cemas berada di posisi paling atas dalam menyebabkan terjadinya disabilitas. Sementara itu, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu secara global dan di Asia Tenggara sampai saat ini. Salah satu penyakit kardiovaskular yang umum ditemukan pada layanan kesehatan adalah Sindroma Koroner Akut. Terdapat banyak faktor risiko yang dapat memperburuk Sindroma Koroner Akut, salah satunya adalah faktor psikologis yang mencakup cemas dan depresi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian yang menelaah hubungan cemas dan depresi terhadap Sindroma Koroner Akut pasca intervensi koroner perkutan untuk mewujudkan tatalaksana Sindroma Koroner Akut yang komprehensif. Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan rancangan studi kohort prospektif. Penelitian menggunakan sampel sebanyak 50 subjek dengan Sindrom Koroner Akut atau Kronik yang menjalani intervensi koroner perkutan di RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo serta RS Jantung Jakarta. Kondisi subjek penelitian dinilai menggunakan beberapa instrumen: HAM-D untuk pengukuran gejala depresi, HAM-A untuk pengukuran gejala cemas, skoring Canadian Cardiovascular Society untuk pengukuran derajat gejala Sindrom Koroner Akut dan Kronik, dan pengukuran TIMI Flow untuk pengukuran sumbatan pada pembuluh darah jantung. Analisis multivariat regresi logistik dilakukan untuk mengetahui kekuatan hubungan faktor demografi, psikologis, dan medik serta derajat depresi dan cemas pada kasus Sindrom Koroner Akut dan Kronik terhadap perbaikan pasca intervensi koroner perkutan. Dari 50 subjek, sebanyak 92,0% mengalami gejala cemas dan sebanyak 50,0% mengalami gejala depresi sebelum menjalani intervensi koroner perkutan. Setelah tindakan turun menjadi 18% mengalami gejala cemas dan 10% ada gejala depresi. Pada penelitian ini, tidak ditemukan hubungan bermakna antara gejala cemas dan depresi pra intervensi koroner perkutan dengan perbaikan yang dirasakan pasca intervensi koroner perkutan. Analisis multivariat menemukan tidak menikah/bercerai berperan (p = 0,012; OR = 13,449; IK = 1,753 – 103,184) sebagai faktor risiko terhadap tidak mengalami perbaikan setelah intervensi koroner perkutan pada kasus Sindrom Koroner Akut dan Kronik.

According to the Institute of Health Metrics and Evaluation (IHMEI) in 2017, anxiety and depressive disorders were the most prominent cause of disability. On the other hand, cardiovascular diseases are the highest cause of death in global and Southeast Asia until now. One of the most common cardiovascular diseases found in healthcare services is Acute Coronary Syndrome. Numerous factors play a role in the worsening of Acute Coronary Syndrome, one of such factors is psychological factors, including anxiety and depression. Therefore, study targeting the relationship of anxiety and depressive symptoms towards Acute Coronary Syndrome post PCI is needed to establish a comprehensive treatment of Acute Coronary Syndrome. Research is done in observational analytical design with prospective cohort study design. Research data is gathered from 50 patients with Acute or Chronic Coronary Syndrome who underwent percutaneous coronary intervention in Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital and Jakarta Heart Hospital. Subjects have their conditions assessed by using several instruments: HAM-D to measure depression severity, HAM-A to measure anxiety severity, Canadian Cardiovascular Society scoring to measure severity of Acute or Chronic Coronary Syndrome and TIMI Flow measurement to examine the occlusion in coronary arteries. Logistic regression multivariate analysis was utilized to examine the implication of demographic, psychological, medical factors and depression and anxiety severity in Acute and Chronic Coronary Syndrome cases towards improvement felt post percutaneous coronary intervention. Out of 50 subjects, 92,0% had anxiety symptoms and 50,0% had depression symptoms before they had percutaneous coronary intervention. After intervention this number decreased to 18% had anxiety and 10% still had depression symptoms. No significant relationship was found between anxiety and depression symptoms pre-PCI with improvement felt post-PCI. Multivariate analysis found that being not married/divorced (p = 0,012; OR = 13,449; CI = 1,753 – 103,184) as a risk factor towards not feeling any improvement post-PCI."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Suryani
"Achievement of hospital marketing is strongly rely on their perception of costumer behaviour. Loyal costumer grow to be a valuable asset for health service provider. The understanding of costumer loyalthy development phases could construct costumer trustworthiness.
Haji Hospitas is a private hospital located at Pondok Gede, East Jakarta From 2007's data of Out Patient Rate, can be concluded that the number tend to be decreasing and showed no significant improvement. Considering on the situation, which is more expensive to reach new costumer than to retain the old ones, then hospital management is willing to improve marketing strategy by identifying their marketing mix which related to I-laji?s costumer loyalty.
Thesis objective is to discover relationship between Haji?s marketing mix with their costumer loyalthy. Therefore, this research is an observational study through cross-sectional quantitive analysis approach. Primary data collection is performed through self administrated questionaire toward I I0 respondents.
Quantitive approach indicated majority of respondents are having a good perception with the existing marketing mix at Haji Hospital. The result of Chi Square test shows that the determining variables are : location aspect, waiting time aspect and access of informaton aspect. This research conclude : to perform the significance connection between products, prices, promotion and peoples with costumer loyalthy, this study should be completed with qualitative approach.
This thesis is also proposing suggestion to perform study of building the costumer retention marketing programme by hospital management The application programme, based on the research result are Relationship Marketing Programme, Frequent Costumer Gilt, Testimonial Letter and Recommend a Frien and Family Member Reward."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>