Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Arken Devona
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air mata dan perubahan densitas sel goblet dengan penggunaan lensa kontak silikon hidrogel lotrafilcon B pada penggunaan daily wear dan extended wear 6 malam berturut-turut. Penelitian ini merupakan uji klinis intervensi randomisasi tersamar tunggal. Sebanyak lima puluh enam subyek yang telah di randomisasi dibagi menjadi dua kelompok n = 28 di masing-masing kelompok. Kedua kelompok memakai lensa kontak hidrogel silikon Lotrafilcon B secara daily wear vs extended wear. Parameter klinis Non-Invasif Break Up Time NIBUT, densitas sel goblet PAS, Interblink Interval IBI dan Ocular Protection Index OPI. Terdapat perbedaan NIBUT dan densitas sel goblet bermakna pada minggu ke 4 antara dua kelompok p 0,015 dan p.

The purpose of this study is to evaluate tear film quality and goblet cell density changes with the use of soft contact lenses of silicone hydrogel lotrafilcon B on daily wear and extended wear in 1 month. This is single blind randomized clinical trial. A total of fifty six subjects who had been consecutively randomized were divided into two groups n 28 in each. Both groups were wearing silicone hydrogel contact lenses Lotrafilcon B, the first group used daily wear and the second group used extended wear 6 consecutive nights. The clininal evaluation of the eyes in each group were performed on pre fitting, 1st week and 4th week after contact lens fitting. The clinical parameter were Non Invasive Break Up Time NIBUT using Tearscope PlusTM, goblet cell density using conjunctival impression cytologies CIC with Periodic Acid Schiff PAS Staining, Interblink Interval IBI and Ocular Protection Index OPI. In this study obtained more female sex subjects than men with a ratio of 3.6 1. There was a significant mean NIBUT difference at week 4 between two groups p 0,015. There was a decrease in goblet cell density in both groups with significant differences p."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Rhendy
"Tujuan : Melakukan evaluasi perbedaan perubahan kuantias dan kualitas musin penderita miopia sedang antara pemakaian LKL SiH Lotrafilcon B daily dan extended.
Metode : Penelitian ini menggunakan uji klinis acak tersamar tunggal dengan desain dua kelompok paralel dan dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM Kirana. Pemeriksaan MUC5AC dilakukan pada tahap sebelum pemasangan dan pada minggu ke-4. Evaluasi tipe Ferning dilakukan pada sebelum pemasangan, minggu ke-1 dan 4.
Hasil : Empat puluh subjek yang memenuhi kriteria inklusi bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Satu subjek dalam kelompok daily wear mengalami drop out karena reaksi alergi terhadap lensa kontak. Terdapat peningkatan kadar MUC5AC yang signifikan secara statistik antara pre-fitting dan minggu ke-4 pada pada masing-masing kelompok. Kadar akhir MUC5AC setelah perlakuan tidak berbeda signifikan antara kedua kelompok. Perbandingan antara jumlah mata dengan tipe Ferning normal dan abnormal antara kedua kelompok perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pemeriksaan pre-fitting, minggu ke-1 dan 4.
Kesimpulan :Tidak ada perbedaan perubahan kadar MUC5AC antara penggunaan lotrafilcon B daily dan extended wear.

Purpose: To evaluate differences of mucin quantity and quality changes in moderate myopia patients between daily and extended wear of Lotrafilcon B.
Methods: The design of this study used a single blinded randomized clinical trial with two parallel group designs and performed at Cipto Mangunkusumo Hospital RSCM Kirana. MUC5AC examination was performed at pre fitting and at 4th week. Ferning type evaluation was performed on pre fitting, 1st and 4th week.
Results: Forty subjects who met the inclusion criteria were willing to participate in the study. One subject in the daily wear group experienced a drop out due to an allergic reaction to contact lenses. There was a statistically significant increase in MUC5AC levels between pre fitting and week 4 in each group. The final MUC5AC levels after treatment did not differ significantly between the two groups. Comparison between the number of eyes with normal and abnormal Ferning types between the two treatment groups did not show significant differences in pre fitting examinations, 1st and 4th weeks.
Conclusion: There is no difference in MUC5AC levels between the use of lotrafilcon B daily and extended.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weni Puspitasari
"Tujuan: Menilai perubahan lapisan air mata dan parameter meniskus air mata
menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT) sebelum dan sesudah
pemakaian lensa kontak hydrogel konvensional dan silikon hydrogel. Metode: 52
sukarelawan miopia ringan-sedang dilibatkan dalam penelitian ini dan dipilih
secara acak untuk menggunakan bahan hydrogel (Nelfilcon-A) pada satu mata dan
bahan silikon hydrogel (Lotrafilcon-B) pada mata sebelahnya selama 14 hari.
Pemeriksaan lapisan air mata dilakukan melalui pemeriksaan Non-invasive Tear
Breakup Time dan Schirmer-1, serta parameter meniskus air mata menggunakan
OCT sebelum dan 14 hari sesudah penggunaan lensa kontak. Hasil: Subjek terdiri
dari 80,8% perempuan dan 19,2% laki-laki, dengan usia rerata 22,8±1,79 tahun.
Median delta NIBUT (pre-post) adalah -3,4 detik (-11,3-1,4) pada kelompok
Nelfilcon-A dan -4,6 detik (-18,5-2,7) pada kelompok Lotrafilcon-B (p=0,008).
Median delta Schirmer 1 didapatkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara
kedua kelompok LKL. Median delta tinggi meniskus air mata pada adalah -18,5 (-
57,0-96,0) μm pada kelompok Nelfilcon-A dan -11,5 (-53,0-87,0) μm pada
kelompok Lotrafilcon-B (p=0,556). Median dimensi delta area meniskus air mata
adalah -1795,0 (-7596-4372) μm2 pada kelompok Nelfilcon-A dan -1181,5 (-8188-
8770) μm2 pada kelompok Loftrafilcon-B (0=0.728) μm2. Median delta volume
meniskus air mata adalah -0.08 (-0.29-0.18) μL pada kelompok Nelfilcon-A dan -
0.08 (-0.32-0.34) pada kelompok Lotrafilcon-B. Tidak ditemukan adanya
perbedaan bermakna antara parameter meniskus air mata di kedua kelompok LKL.
Tidak terdapat korelasi antara NIBUT, tes Schirmer-1 dan parameter meniskus air
mata. Kesimpulan: Penggunaan lensa kontak Nelfilcon-A harian dan Lotrafilcon-
B mingguan selama 2 minggu dapat menyebabkan perubahan lapisan air mata
(NIBUT memendek dan penurunan parameter meniskus air mata)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriadara Samira
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan ketebalan kornea sentral CCT , morfologi dan kurvatura kornea penderita miopia sedang pada pemakaian extended wear EW lensa kontak lunak LKL silikon hidrogel SiH lotraficon B terhadap daily wear DW selama 1 bulan pemakaian. Uji klinik tersamar tunggal dilakukan pada 34 subjek 68 mata dengan desain 2 kelompok paralel, yaitu kelompok EW dan DW. Morfologi sel endotel dan CCT diukur menggunakan mikroskop spekular dan keratometri dengan wavelight oculyzer. Tidak didapatkan perubahan CCT, morfologi, dan kurvatura kornea pada kedua grup pasca 1 bulan pemakaian LKL. Dari segi pengaruhnya terhadap CCT, LKL ini dapat digunakan secara extended.

Purpose of this study is to know the changes of corneal thickness CCT , endothelial morphology and curvature on the use of extended wear EW versus daily wear DW lotraficon B silicon hydrogel SiH soft contact lenses SCL for 1 month on moderate myopia. A single blind randomized controlled trial on 34 subject 68 eyes design with 2 parallel groups EW and DW. Endothelial cell morphology and CCT was measured by specular microscope, Keratometry by wavelight oculyzer. There were no changes on CCT, endothelial morphology and curvature between two groups after 1 month. Viewing from the effect on corneal thickness, this SCL are possible to be used in an extended manner."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raiford, Morgan B.
Boston: Litle Brown, 1962
617.7523 RAI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bachtiar Arif Wicaksono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara SDE dengan
analisis ImageJ dalam menilai hiperemia konjungtiva pada pemakaian LKL dalam
2 minggu. Penelitian ini merupakan studi analitik prospektif berpasangan dengan
100 subjek mata dari 50 orang dengan miopia yang belum pernah menggunakan
LKL sebelumnya. Penilaian hiperemia konjungtiva dengan SDE dan imageJ
dengan mengevaluasi foto konjungtiva yang diambil pada sebelum, hari ketujuh,
dan keempat belas penggunaan LKL. Subjek terdiri dari 80,8% (n=42) perempuan
dengan rerata usia 22,12±1,79 tahun. Awal evaluasi didapatkan terbanyak
hiperemia trace (49%) dan ringan (51%) pada konjungtiva bulbar dan hiperemia
trace (92%) pada limbus. Evaluasi imageJ didapatkan median densitas vaskular
11,80 (4,56-17,61) %area dan rerata diameter vaskular 85,81±4,07 μm. Terdapat
peningkatan hiperemia konjungtiva tingkat ringan sebesar 19% dan sedang 6%
antara setelah 2 minggu penggunaan LKL. Terdapat perbedaan diameter (p<0,05)
dan densitas vaskular (p=0,000) yang bermakna secara statistik setelah pemakaian
LKL selama 2 minggu. Pada hari keempatbelas, persentase terbanyak yaitu
hiperemia menetap (59%) dan meningkat sebesar 35% pada konjungtiva bulbar
keseluruhan. Didapatkan peningkatan 1 tingkat SDE sebesar 33% dan peningkatan
2 tingkat SDE sebesar 2% setelah pemakaian LKL 2 minggu. Terdapat kesesuaian
pada penilaian hiperemia konjungtiva bulbar dan limbus antara SDE dengan
densitas dan diameter vaskular dengan perbedaan antar masing-masing kelompok
SDE yang bermakna (p<0,05).

This study aimed to evaluate the conformity of EGS with ImageJ analysis
in assessing conjunctival hyperemia in SCL use within 2 weeks. This is a paired
prospective analytic study which included 100 eyes from 50 subjects with myopia
who have not used SCL routinely before. Conjunctival hyperemia assessments were
done with EGS and ImageJ with evaluating conjunctival images taken at before,
day 7, and day 14 of using SCL. Subjects were 80,8% (n=42) female with mean age
of 22,12±1,79 years old. At initial evaluation, there were trace (49%) and mild
(51%) grade hyperemia in bulbar conjunctiva and trace hyperemia (92%) in limbus.
ImageJ evaluation found medial vascular density of 11.80 (4.56-17.61)% area and
mean vascular diameter of 85,81±4,07 μm. There was an increase of mild grade
conjunctiva hyperemia of 19% and moderate grade of 6% between before and after
2 weeks of using SCL. There was a significant difference of vascular diameter
(p<0.05) and density (p=0.000) after using SCL for 2 weeks. At day 14 evaluation,
most percentage was found persistent grade (59%) and increasing grade (35%) in
overall bulbar conjunctiva. There were 1 EGS grade increase of 33% and 2 grades
increase of 2% after using SCL for 2 weeks. Good conformity was found in bulbar
conjunctiva and limbal hyperemia evaluation between EGS and vascular density
and diameter with significant difference between each EGS group (p<0.05)"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Hans Sc Martogi
"Pengguna lensa kontak merupakan individu yang sangat rentan terhadap infeksi Achantamoeba spp.. Kerentanan ini dapat diperparah oleh tingkat perilaku yang kurang mengenai pemakaian lensa kontak, termasuk perawatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perilaku mengenai pemakaian lensa kontak dalam pencegahan infeksi Achantamoeba spp. di lingkungan mahasiswa FKUI ditinjau dari karakteristik mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 107 mahasiswa tingkat I hingga tingkat III dengan teknik consecutive random sampling. Analisis Chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis kelamin dengan tingkat perilaku mahasiswa (p = 1,000) dan juga tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat perilaku mahasiswa (p = 0,128). Hasil ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak memiliki pengaruh yang cukup untuk meningkatkan perilaku responden. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui strategi yang efektif untuk meningkatkan perilaku tersebut.

Contact lens wearer is very susceptible to Achantamoeba spp. infection. This susceptibility is associated with level of compliance. The objective of this study is to describe the level of compliance among students of FKUI based on their gender and level of education. A questionnaire was introduced in which about 107 student 1st-3rd year contact lens wearers participated in this study through consecutive random sampling. Chi-square test was used to investigate the relationship between compliance and variables, like gender and level of education. Gender did not show any statistically significant difference in the level of compliance (p = 1,000). Level of education also did not show any statistically significant difference in the level of compliance (p = 0,128). This result showed that compliance couldn?t be improved by any kind of enhancement education. So, more research on contact lens compliance are still required to know the effective strategy to increase the level of compliance.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwie Aprina
"Latar Belakang: Lensa kontak lunak (LKL) torik digunakan untuk mengkoreksi astigmatisma. LKL torik mengkombinasikan kekuatan lensa sferis, kekuatan dan aksis silinder. Dikarenakan banyaknya kombinasi yang mungkin antara ketiga hal tersebut, LKL torik diproduksi dengan kekuatan dan aksis yang terbatas. Keterbatasan LKL Torik yang tersedia di pasaran menyebabkan peresepan LKL torik pada penyandang astigmatisma tidak sesuai dengan kekuatan dan aksis yang seharusnya. Studi oleh Sha et al. meneliti efek ketidaksesuaian kekuatan dan aksis silinder pada penyandang astigmatisma menggunakan kacamata tanpa memperhatikan jarak verteks, hasilnya didapatkan penurunan ketajaman dan kualitas penglihatan pada ukuran dan aksis tertentu.
Tujuan: Melakukan evaluasi atas perubahan kekuatan dan aksis silinder LKL Torik pada penyandang astigmatisma ringan-sedang dalam pengaruhnya terhadap kualitas penglihatan, kepuasan, dan vision acceptability.
Metodologi: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik komparatif numerik berpasangan dengan desain penelitian eksperimental dengan double-masking. Dalam uji ini, 20 penyandang astigmatisma diuji untuk kondisi berikut pada hari yang berbeda: koreksi silinder penuh dan pengurangan kekuatan silinder sebesar 0,50, dan 1.0 D. Dilakukan ketidaksejajaran aksis antara –10° dan +10° pada setiap perubahan kekuatan silider. Pada setiap kunjungan, dilakukan pemeriksaan ketajaman penglihatan dengan Snellen chart, sensitivitas kontras menggunakan Pelli-Robson, serta penilaian kejernihan, kepuasan dan Vision Acceptability menggunakan metode VAS.
Hasil: Pengurangan kekuatan silinder memiliki perubahan yang signifikan (P<0.05) terhadap semua variabel. Secara keseluruhan, pengurangan kekuatan silinder 1 D lebih memiliki pengaruh (P<0.005) dibandingkan dengan pengurangan kekuatan silinder 0,5 D. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok astigmatisma derajat ringan dan sedang, kecuali pada variabel ketajaman penglihatan saat dikurangi kekuatan silinder 0.5 D. Ketidaksesuaian aksis dengan menambah atau mengurangi aksis sebesar 10 derajat memiliki pengaruh yang signifikan pada semua variabel, kecuali sensitivitas kontras (P>0.05).
Kesimpulan: Pengurangan kekuatan silinder LKL torik sebesar 0,5 dan 1 Dioptri serta perubahan aksis  100 memberikan penurunan yang signifikan terhadap ketajaman penglihatan, sensitivitas kontras, kejernihan, kepuasan dan vision acceptability pada penyandang astigmatisma ringan-sedang. Keywords: Astigmatisma, lensa kontak lunak, lensa kontak lunak torik, ketidaksesuaian aksis, kualitas penglihatan

Background: Toric soft contact lenses (SCL) are used to correct astigmatism. Toric SCL combines the power of a spherical lens, the power and axis of a cylinder. Due to the numerous possible combinations between sphere powers, cylinder powers, and cylinder axes, manufacturers of disposable soft toric contact lenses limit their toric lens range. Because of the limitation, the prescribing of Toric SCL for astigmatism is not in accordance with the power and axis that should be. The study by Sha et al. examined the effect of discrepancies in the power and axis of the cylinder in astigmatism using glasses regardless of the vertex distance, the result was a decrease in visual acuity and quality at certain power and axis.
Objective: To evaluate the changes in the power and axis of SCL Toric in mild-moderate astigmatism in impact on vision quality, satisfaction, and vision acceptability.
Methods: In comparative analytic, experimental, double-masking design, 20 people with astigmatism were tested for the following conditions on different days: full cylinder correction and under correction of cylinder power by 0.50 and 1.0 D. Axis was also misaligned between –10° and +10° for each change in cylinder power. For each configuration, participants were examined their visual acuity by Snellen chart, contrast sensitivity with Pelli-Robson Chart, and assessed clarity, satisfaction and vision acceptability using the VAS method.
Results: Undercorrecting cylinder power had a significant change (P<0.05) on all variables. Overall, undercorrection by 1 D was more significantly different (P<0.005) than a reduction in cylinder power of 0.5 D. There was no significant difference between the mild and moderate astigmatism groups, except for the visual acuity when undercorrection by 0.5 D. Misalignment by 100 had a significant effect on all variables, except contrast sensitivity (P>0.05).
Conclusion: Undercorrection of cylinder of toric SCL by 0.5 and 1 D as well as misalignment of 100 had a significant effect on visual acuity, contrast sensitivity, clarity, satisfaction and vision acceptability in people with mild to moderate astigmatism.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Putri Samira
"[ABSTRAK
Tujuan: Untuk mengevaluasi perbandingan ketebalan kornea dan morfologi sel endotel penderita miopia sedang dengan pemakaian harian lensa kontak lunak hidrogel konvensional (nelfilcon A) terhadap silikon hidrogel (lotrafilcon B) selama 1 bulan.
Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis tersamar tunggal pada 17 pasien (34 mata) dengan miopia sedang yang dibagi secara acak untuk memakai lensa kontak lunak nelfilcon A atau Lotrafilcon B. Ketebalan kornea sentral (CCT), Coefficient of variation (CV), dan persentase sel heksagonal (6A) diukur menggunakan mikroskop spekuler non-con robo Konan sebelum penelitian (pre-fitting), 1 minggu serta 1 bulan setelah pemakaian lensa kontak lunak. Pasien juga dievaluasi mengenai adanya efek samping subyektif dan komplikasi selama memakai lensa kontak.
Hasil: Terdapat 64,7% subyek dengan riwayat pemakaian lensa kontak lunak sebelumnya, dimana 52,9% diantaranya adalah pemakai hidrogel konvensional yang tidak teratur. Setelah evaluasi 1 bulan, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara pemakai Nelfilcon A dengan Lotrafilcon B dalam hal: ketebalan kornea sentral (p=0,285; uji Mann Whitney), CV (p=0,587; uji t tidak berpasangan), dan 6A (p=0,353; uji t tidak berpasangan). Analisis general linear model terhadap waktu pengukuran mendapatkan perbedaan yang bermakna pada seluru subyek meliputi penurunan CCT (p=0,001) dan CV (p=0,001), serta peningkatan 6A (p=0,022) pada test within subject effect.
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan CCT, CV, dan 6A yang bermakna secara statistik antara pada pemakaian harian lensa kontak lunak Lotrafilcon B dan Nelficon A. Pasien dengan riwayat penggunaan lensa kontak sebelumnya mendapatkan manfaat dengan pemakaian nelfilcon A dan lotrafilcon B dalam hal perbaikan hipoksia jaringan berupa: penurunan ketebalan kornea dan perbaikan morfologi sel endotel.

ABSTRACT
Objective: To compare corneal thickness and endothelial cell morphology in myopic patients wearing 1 month hydrogel conventional and silicon hydrogel contact lenses in daily wear.
Methods: This is a prospective, single blind, randomized study. Seventeen (34 eyes) myopic patients were randomly assigned to wearing either nelfilcon A or lotrafilcon B. Central corneal thickness (CCT), Coefficient of variation (CV), and percentage of six-sided cell (6A) were examined using specular microscope non-con robo Konan. Changes in CCT, CV, and 6A were evaluated before contact lenses fitting as well as 1 week and 1 month after the treatment. Patients were also evaluated for any subjective side effects and complications during the treatment period.
Results: There were 64,7% subjects with history of contact lens weares and 52,9% of them was hydrogel wearers. After 1 month daily wear of nelfilcon A and lotrafilcon B, no statistically differences changes in CCT (p=0,285; Mann Whitney test), CV (p=0,587; unpaired t test) dan 6A (p=0,353; unpaired t test). General linear model analysis in follow up evaluation with test of within subject effect revealed decreased CCT(p=0,001) and CV (p=0,001), also increased 6A (p=0,022) in all subjects.
Conclusions: There were no statistically difference CCT, CV, and 6A between daily wear of nelfilcon A and lotrafilcon B. Subjects with history of contact lens weares gained advantages in oxygen availability, which is decrease in corneal thickness and improvement of endothelial cell morphology., Objective: To compare corneal thickness and endothelial cell morphology in myopic patients wearing 1 month hydrogel conventional and silicon hydrogel contact lenses in daily wear.
Methods: This is a prospective, single blind, randomized study. Seventeen (34 eyes) myopic patients were randomly assigned to wearing either nelfilcon A or lotrafilcon B. Central corneal thickness (CCT), Coefficient of variation (CV), and percentage of six-sided cell (6A) were examined using specular microscope non-con robo Konan. Changes in CCT, CV, and 6A were evaluated before contact lenses fitting as well as 1 week and 1 month after the treatment. Patients were also evaluated for any subjective side effects and complications during the treatment period.
Results: There were 64,7% subjects with history of contact lens weares and 52,9% of them was hydrogel wearers. After 1 month daily wear of nelfilcon A and lotrafilcon B, no statistically differences changes in CCT (p=0,285; Mann Whitney test), CV (p=0,587; unpaired t test) dan 6A (p=0,353; unpaired t test). General linear model analysis in follow up evaluation with test of within subject effect revealed decreased CCT(p=0,001) and CV (p=0,001), also increased 6A (p=0,022) in all subjects.
Conclusions: There were no statistically difference CCT, CV, and 6A between daily wear of nelfilcon A and lotrafilcon B. Subjects with history of contact lens weares gained advantages in oxygen availability, which is decrease in corneal thickness and improvement of endothelial cell morphology.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan, Ucok
"Tujuan: Mengevaluasi kualitas sistem optik pengiihatan lensa intraokular (IOL) asferik Teenis TN ZA9003, Aeryso~ SN60WF and Akreos TM MI60.
Metode: Penelitian prospektif, uji klinis, aeak dan tersamar tunggal. Sebanyak 30 pasien katarak yang menjalani fakoemulsifikasi dialokasi seeara aeak menjadi 3 kelompok: TeenisTM ZA9003 (10 mata), Aeryso~ SN60WF (10 mata) dan Akreos™ MI60 (10 mata). Parameter utama yang dinilai adalah Strehl ratio (SR) dan modulation transfer function (MTF). Aberasi sferis internal dan sensitivitas kontras setiap kelompok juga dinilai dan dianalisa sebagai parameter tambahan. Pemeriksaan pada seluruh subyek penelitian dilakukan 1 minggu setelah operasi.
Hasil: Rerata SR dan MTF antara kelompok tidak berbeda bermakna baik pada diameter pupil 3,4 dan 5 nun (p>0.05). Aberasi sferis internal menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok Teenis dan Akreos pada diameter pupil 3,4 dan 5 nun (p<0.05) juga antara kelompok Aerysof dan Akreos pada diameter pupil 4 dan 5 nun (p<0.05). Namun perbedaan ini tidak dijumpai antara kelompok Teenis dan Aerysof pada semua diameter pupil (p>0.05). Rerata sensitivitas kontras tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara ketiga kelompok (p>0.05).
Kesimpulan: Ketiga IOL asferik tersebut menunjukkan kualitas optik yang setara dinilai dari SF dan MTF. Akreos™ MI60 memberikan aberasi sferis internal yang lebih positif pada pupil mesopik. Hasil penelitian ini memerlukan penelitian lebih lanjut."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T59059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>