Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arrief Rahman
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan rancang bangun dan evaluasi dari prototipe Internet of Things IoT menggunakan teknologi LoRa pada frekuensi 868 MHz dan 915 MHz yang merupakan frekuensi ISM Band. Saat ini, penggunaan teknologi LoRa di Indonesia belum marak dilakukan. Namun, untuk masa yang akan datang teknologi LoRa akan marak digunakan di Indonesia untuk mendukung kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, khususnya dalam hal smart city. Permasalahan yang ada pada saat ini adalah belum adanya data yang menunjukkan performa teknologi LoRa dari segi kekuatan sinyal RSSI dan delay transmisi data pada ruang terbuka. Penulis melakukan evaluasi kinerja teknologi LoRa pada dua kondisi, yaitu Line of Sight LoS yang dilakukan di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan Non-Line of Sight Non-LoS di Proyek Jalan Tol Cinere-Jagorawi. Perangkat prototipe ini disusun oleh sensor suhu, perangkat LoRa sebagai transmitter dan receiver data yang dikirimkan, mikrokontroller Arduino sebagai pengontrol rangkaian elektronik, dan visualisasi data menggunakan Thingspeak yang merupakan cloud server di web browser. Hasilnya menunjukkan bahwa prototipe bekerja dengan baik pada kedua kondisi tersebut, sementara hasil RSSI bervariasi antara -50 dB hingga -105 dB. Pada LoRa frekuensi 915 MHz kondisi LoS, hasil RSSI berada pada rentang -55 dB hingga -90 dB untuk jarak 100 meter sampai 700 meter. Sedangkan LoRa frekuensi 868 MHz kondisi LoS, hasil RSSI berada pada rentang -69 hingga -99 dB untuk jarak 100 meter sampai 1500 meter. Pada LoRa frekuensi 915 MHz kondisi Non-LoS, hasil RSSI berada pada rentang -61 dB hingga -101 dB untuk jarak 100 meter sampai 400 meter. Sedangkan LoRa frekuensi 868 MHz kondisi Non-LoS, hasil RSSI berada pada rentang -56 dB hingga -101 dB untuk jarak 100 meter sampai 500 meter. Dengan demikian, LoRa dengan frekuensi 868 MHz memiliki performa yang lebih baik dalam segi jarak yang dicapai, delay transmisi data, dan kekuatan sinyal atau RSSI yang terdeteksi dibandingkan LoRa dengan frekuensi 915 MHz. Selain itu, teknologi LoRa terbukti dapat digunakan secara efisien untuk aplikasi IoT dari kedua kondisi LoS dan Non-LoS dengan desain yang harus disesuaikan.

ABSTRACT
This research is a design and evaluation of the prototype Internet of Things IoT using at frequencies 868 MHz and 915 MHz which is the ISM frequency band. Currently, the use of LoRa technology in Indonesia has not been rife. However, for the future, LoRa technology will be used in Indonesia to support the progress of information and communication technology, especially in the case of smart city. The current problem is the lack of data showing the performance of LoRa technology in terms of signal strength RSSI and data transmission delay in open space. The authors evaluate the performance of LoRa technology in two conditions, namely Line of Sight LoS at Faculty of Engineering Universitas Indonesia and Non Line of Sight Non LoS at Cinere Jagorawi Toll Road Project. This prototype device is composed by a temperature sensor, LoRa device as a transmitter and receiver of transmitted data, Arduino microcontroller that acts as an electronic circuit controller, and data visualization using Thingspeak which is a cloud server in web browser. The results have indicated that prorotype is working well on both condition, while RSSI may vary from 50 dB to 105 dB. LoRa with frequency of 915 MHz in LoS condition, RSSI results are at intervals of 55 dB to 90 dB for a distance of 100 meters to 700 meters. Whereas, LoRa with frequency 868 MHz in LoS condition, RSSI results are at intervals of 69 dB to 99 dB for a distance of 100 meters to 1500 meters. At LoRa with frequency 915 MHz in Non LoS condition, the RSSI results are at intervals of 61 dB to 101 dB for a distance of 100 meters to 400 meters. Whereas, on LoRa with a frequency 868 MHz in Non LoS condition, the RSSI results are at intervals 56 dB to 101 dB for distance 100 meters to 500 meters. Accordingly, LoRa with a frequency 868 MHz has better performance in terms of distance achieved, data transmission delay, and signal strength or RSSI detected than LoRa with frequency 915 MHz. In addition, the LoRa technology is proven to be efficiently used for the IoT applications of both LoS and Non LoS conditions, while a specific design should be adjusted."
2017
S67269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamonangan Kinantan Prabu
"

Teknologi komunikasi nirkabel dari Internet of Things (IoT) saat ini sudah digunakan dalam banyak kasus. Pada tahun 2016 (3rd Generation Partnership Project) 3GPP memperkenalkan teknologi baru yang disebut Narrowband Internet of Things (NB-IoT). Dengan target melayani pasar perangkat IoT, NB-IoT dirancang untuk menjadi lebih baik dalam menangani sejumlah besar perangkat, dibandingkan dengan teknologi seluler yang ada. Tantangan terbesar untuk melayani sejumlah besar perangkat dalam teknologi nirkabel adalah random access. Penelitian ini menyajikan hasil simulasi prosedur random access pada kestabilan NB-IoT dengan sejumlah besar perangkat. backoff window adalah fokus utama dalam penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja NB-IoT yang memiliki kemampuan untuk meminimalkan paket Loss sehingga dapat mengirim lebih banyak paket yang di-acknowledge. mekanisme backoff dengan limitasi pengulangan diasumsikan bekerja pada satu tingkat Coverage Enhancement (CE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas pengiriman paket juga memiliki peran dalam kinerja, di mana semakin tinggi probabilitas untuk mengirimkan paket, semakin tinggi paket Loss terjadi. Jumlah pengguna (M) maksimum untuk PPKT 10% adalah 45 dengan persentase rata-rata Loss sebesar 49,59%, 35 untuk PPKT 20% dengan persentase rata-rata Loss sebesar 49,49%, dan 30 untuk PPKT 30% dengan persentase rata-rata Loss sebesar 47,86%.


Next generation wireless communication technology of Internet of Things (IoT) nowadays is already used in many use cases. In 2016 3GPP (3rd Generation Partnership Project) started introducing a new technology called Narrowband Internet of Things (NB-IoT). Targeting to serve the market of IoT devices, NB-IoT is designed to be better in dealing with massive number of devices in a cell, compared to the existing cellular technologies. The biggest challenge to serve massive number of devices in wireless technologies is the random access. This research presents a simulation result of NB-IoT’s random access procedure under massive number of devices in steady-state condition. A backoff window is the main focus in this research to evaluate the NB-IoT performance, it has the ability to minimize packet loss so it can send more an acknowledged packet. the backoff mechanism with retry limit is considered with one coverage enhancement (CE) level. The result shows that a probability of transmitting packet also has a role in performance, where the higher of probability to generate uplink packet, the higher the lost packet will occur. The maximum number of users (M) for PPKT 10% is 45 with an average percentage of loss rate is 49.59%, 35 for PPKT 20% with an average percentage of loss rate is 49.49%, and 30 for PPKT 30% with an average percentage of loss rate is 47.86%.

"
2019
T53104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Syihabuddin P.
"Penelitian mengenai Integrated Circuit (IC) khususnya untuk aplikasi komunikasi nirkabel masih sangat kurang di Indonesia. Padahal, komunikasi nirkabel di Indonesia sedang berkembang pesat mengenai teknologi LTE dan WIMAX. Oleh karena itu, penelitian tentang IC di Indonesia harus mulai dirintis untuk mendukung perkembanagan komunikasi nirkabel tersebut. Concurrent multiband Low Noise Amplifier (LNA) merupakan salah satu penelitian IC untuk aplikasi komunikasi nirkabel karena dapat bekerja empat pita frekuensi (quadband) yaitu 0.900 GHz dan 1.800 GHz untuk aplikasi GSM, 2.300 GHz untuk aplikasi WIMAX, dan 2.600 GHz untuk aplikasi LTE di Indonesia.
Pada penelitian yang telah banyak dilakukan sebelumnya, hasil perancangan concurrent multiband LNA tidak mampu mendapatkan spesifikasi gain yang tinggi. Untuk itu, dalam penelitian ini LNA dirancang menggunakan konfigurasi transistor secara cascade dan teknik power constrained simultaneous noise and input matching (PCSNIM) pada topologi inductive source degeneration yang mampu mendapatkan nilai gain tinggi, dan noise yang rendah.
Perancangan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Advanced Design System (ADS) versi 2009 dan Altium Designer Summer 09, kemudian hasil perancangannya difabrikasi di atas PCB. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan, rancangan LNA telah memenuhi spesifikasi yaitu memiliki K > 1, S21 sebesar 28.584 ~ 33.348 dB, S11 sebesar -20.679 ~ -30.817 dB, S22 sebesar -15.66 ~ -18.581 dB, NF sebesar 0.44 ~ 0.573 dB untuk keempat band frekuensinya. Hasil pengukuran PCB menunjukkan hasil S11 sebesar - 5.48763 ~ -6.7214 dB, S21 sebesar -17,7247 ~ -27.0854 dB dan S22 sebesar - 4.13519 ~ -9.30733 dB pada keempat band frekuensinya.

Research about Integrated Circuit (IC), specifically for wireless communication applications is still lacking in Indonesia. In fact, wireless communication is growing rapidly in Indonesia about LTE and WiMAX technologies. Therefore, research about IC in Indonesia should be initiated to support the development of the wireless communication. Concurrent Multiband Low Noise Amplifier (LNA) is one of the research IC for wireless communication applications because it can work four frequency bands (quadband) is 0.900 MHz and 1.800 GHz for GSM applications, 2.300 GHz for WIMAX applications, and 2.600 GHz for LTE applications in Indonesia.
In the research that has been done before, the results of concurrent multiband LNA design is not able to get a high gain specification. Therefore, in this study LNA designed using transistors in cascade configurations and techniques of power constrained simultaneous noise and input matching (PCSNIM) on inductive source degeneration topology that is able to get the value of high gain, and low noise.
This design is using software Advanced Design System (ADS) version 2009 and Altium Designer Summer 09, then the results of LNA design was fabricated on top of the PCB. Based on the simulation results, the design of LNA has fullfiled the specifications that have K > 1, S21 is 28 584 ~ 33 348 dB, S11 is ~ -30 817 -20 679 dB, S22 is -15.66 ~ -18 581 dB, NF is 0.44 dB ~ 0573 on desired frequency bands. PCB measurement results show the results of S11 is -5.48763 ~ -6.7214 dB, S21 is -17,7247 ~ -27.0854 dB and S22 is -4.13519 ~ -9.30733 dB on desired frequency bands."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book is a collection of papers from international experts presented at International Conference on NextGen Electronic Technologies (ICNETS2-2016). ICNETS2 encompassed six symposia covering all aspects of electronics and communications domains, including relevant nano/micro materials and devices. Presenting recent research on wireless communication networks and Internet of Things, the book will prove useful to researchers, professionals and students working in the core areas of electronics and their applications, especially in signal processing, embedded systems and networking."
Singapore: Springer Nature Singapore, 2019
e20518704
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Afie Sugiarto
"Dalam komunikasi yang menggunakan frekuensi radio (wireless) dibutuhkan peralatan filter yang selektif pada penerima sehingga hanya sinyal yang berasal dari pengirim saja yang dilewatkan, dan bukan berasal dari sumber yang lain. Hal ini menunjang sistem komunikasi yang berkualitas tinggi pada lalu lintas data yang padat. Filter seharusnya juga memiliki insertion loss yang rendah sehingga sinyal-sinyalyang sangat lemah masih dapat dideteksi.
Filter resonator hairpin yang inputnya dibuat dengan tap dirancang untuk frekuensi kerja 2,4 GHz dengan bandwidth 100 MHz. Prosedure perancangan resonator hairpin untuk filter telah diselidiki dan diimplementasikan dan hasilnya cukup kompeten dengan hasil yang diperoleh dari simulasi menggunakan perangkat lunak elektromagnetik.
Filter band-pass dirancang dengan mengkarakterisasi jarak tap pencatu dan jarak spasi resonator. Hasil simulasi menghasilkan rancangan filter dengan jarak top pencatu 14,62 dan jarak spasi resonator 1.75 mm. Hasil pengukuran respon filter yang dirancang dengan menggunakan parameter prototipe filter maximally flat mendekati hasil yang diperoleh dengan perhitungan matematis dan simulasi dengan presentase kesalah yang cukup rendah (<5%). Hasil pengukuran juga menunjukkan bahwa filter yang dibuat memiliki insertion loss yang baik(<5dB) dengan VSWR < 1.2 pada frekuensi resonansi dan power loss (rejection) yang tinggi (>25dB) pada stop hand."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pujo Winarko
"Dalam dunia industri, untuk mengetahui performa mesin motor dapat dilakukan diagnosa menggunakan machinery analyzer. Machinery analyzer yang dibahas pada penelitian ini yaitu Haliza. Terdapat permasalahan dalam melakukan diagnosa mesin motor menggunakan Haliza yaitu penggunaan kabel komunikasi antara sensor kecepatan dan Haliza, yang mengurangi fleksibilitas saat proses diagnosa dilakukan dan waktu pemasangan yang cukup lama. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan rancang bangun interface untuk modul komunikasi wireless yang akan dipasang pada sensor kecepatan dan Haliza. Rancang bangun interface di kembangkan dengan menggunakan mikrokontroler ATmega16A, sebagai kontroler pada modul wireless RF CC2500. Telah dilakukan pengujian hardware dan software dari modul komunikasi wireless. Dari hasil uji komunikasi diperoleh jangkauan jarak maksimum tanpa BER (Bit Error Rate) sejauh 16 meter pada kecepatan putaran motor 1800 rpm dengan nilai RSSI -79 dBm. Kecepatan putaran motor maksimum yang dapat terukur yaitu 2100 rpm, dengan tingkat kesalahan 0.14% dibandingkan dengan hasil pengukuran tachometer. Untuk uji kehandalan komunikasi wireless, didapatkan tingkat kesalahan rata-rata sebesar 0.09% pada pengujian jarak 10 meter dengan kecepatan 2100 rpm selama 5 jam pengujian.

In the industrial, to know the performance of the machine can be diagnosed using machinery analyzer. Machinery analyzer are discussed in this research that Haliza. There are problems in diagnosing the machine using Haliza namely the use of the communication cable between the speed sensor and Haliza, which reduces the flexibility when the diagnosis is made and the installation of a long time. Therefore, in this report will be conducted design interface for a wireless communication module that will be installed on the speed sensor and Haliza. The design of the interface is developed by using microcontroller ATmega16A, as a controller in the wireless module RF CC2500. The hardware and software of the wireless communication module have been tested. Communication test results obtained maximum distances without the BER (Bit Error Rate) as far as 16 meters at a motor rotating speed of 1800 rpm with RSSI value of -79 dBm. The maximum rotation speed of the motor which can be measured at 2100 rpm, with an error rate of 0.14% compared with the measurement results tachometer. The reliability test of wireless communication, obtained average error rate of 0.09% at the testing distance of 10 meters at a speed of 2100 rpm for 5 hours of testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Ferdian
"Komunikasi tanpa kabel (wireless communication) saat ini berkembang sangat pesat. Perkembangan ini tak lepas dari perkembangan teknologi antena sebagai salah satu perangkat komunikkasi untuk wireless, di mana antena ini dituntuk memiliki dimensi yang lebih kecil dengan kemampuan meradiasikan dan menerima sinyal secara baik. Salah satu antena yang cocok untuk komunikasi wireless adalah antena mikrostrip. Hal ini dikarenakan antena mikrostrip yang low profile, mudah dalam fabrikasi, dapat diintegrasikan dengan rangkaian, cocok untuk mobile communication dan relatif lebih murah.
Pada skripsi ini dirancang antena mikrostrip frekuensi ganda yang dapat digunakan pada frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan slot berbentuk U. Antena yang akan dirancang menggunakan teknik pencatuan electromagnetically coupled agar menghasilkan bandwidth yang lebih besar dari penelitian sebelumnya [7] yang hanya sebesar 0,5% untuk frekuensi 2,4 GHz. Selain itu akan diamati pula karakteristik lainnya seperti pola radiasi dan gain.
Dari hasil fabrikasi dan pengukuran antena segiempat yang menggunakan slot berbentuk U diperoleh bahwa antena ini bekerja pada frekuensi 2,43 GHz dan 5,15 GHz. untuk frekuensi 2,43 GHz diperoleh nilai VSWR 1,239 dan untuk frekuensi 5,15 GHz, 2,43 GHz dan 92% untuk frekuensi yang 5,15 GHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raja Lumayang
"Perangkat implan medis memainkan peran penting sebagai perangkat medis karena manfaatnya dalam memantau dan mendeteksi gejalan penyakit. Pada perangkat implant medis yang bekerja secara nirkabel, dibutuhkan Wireless power dan data transfer (WPDT) sebagai alat komunikasi berdaya rendah antara implan dengan penerima di luar tubuh pasien. Namun, topologi rangkaian WPDT yang sederhana masih menjadi tantangan karena rangkaian WPDT yang sudah dikembangkan sebelumnya masih menggunakan rangkaian yang kompleks dengan dua tautan daya induktif untuk pengiriman daya dan data secara terpisah. Pada penelitian ini diusulkan rangkaian WPDT yang dapat mengirim daya dan data pada satu tautan daya induktif yang sama dengan menggunakan teknik modulasi amplitude-shift keying (ASK) sebagai metode pengiriman data. Pada rangkaian yang diajukan, tingkat efisiensi yang didapat sebesar 40,2% dengan daya terkirim ke beban sebesar 51,5 mW. Pada frekuensi pengiriman data 1 MHz; 1,5 MHz; dan 2 MHz bit error rate (BER) yang terukur kurang dari 10-8.

Medical implant devices play an important role as medical devices due to their benefits in monitoring and detecting disease conditions. In wireless medical implant devices, Wireless power and data Transfer (WPDT) is required as a low-power communication tool between the implant and an external receiver outside the patient's body. However, the simplicity of WPDT circuit topology remains a challenge as previously developed WPDT circuits still use complex circuits with two separate inductive power links for power and data transmission. This research proposes a WPT circuit that can transmit power and data over the same inductive power link using the Amplitude-Shift Keying (ASK) modulation technique as the data transmission method. In the proposed circuit, the achieved efficiency level is 40.2% with a power delivered to the load of 51.5 mW. At data transmission frequencies of 1 MHz, 1.5 MHz, and 2 MHz, the measured Bit Error Rate (BER) is less than 10-8"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almer Rashad
"Saat ini, pemanfaatan wireless power transfer untuk menyediakan daya bagi implan medis menjadi krusial dalam meminimalisasi tindakan operasi berulang yang diperlukan untuk penggantian baterai. Akan tetapi sistem Wireless Power dan Data Transfer (WPDT) konvensional memiliki dua koil induktif, sehingga diperlukan rangkaian yang kompleks dan area besar. Pada penelitian ini, diusulkan rangkaian pemancar WPDT koil tunggal dengan modulasi amplitudo shift keying (ASK) yang yang compact dan mampu menghasilkan efisiensi tinggi. Dua buah kapasitor parallel yang dirangkai seri dengan koil pemancar memungkinkan operasi transfer daya dan data berada pada kondisi optimal. Uji coba rangkaian pada level PCB memperoleh efisiensi sebesar 40,47% dan dapat ditingkatkan hingga 96,44% dengan rentang frekuensi 8,5 MHz hingga 11,5 MHz.

Currently, the utilization of wireless power transfer to provide power for medical implants is crucial in minimizing the need for repeated surgical procedures for battery replacement. However, conventional Wireless Power and Data Transfer (WPDT) systems have two inductive coils, requiring complex circuitry and a large area. In this study, a single-coil WPDT transmitter circuit with amplitude shift keying (ASK) modulation is proposed, which is compact and capable of achieving high efficiency. Two parallel capacitors connected in series with the transmitter coil enable power and data transfer operations to be in optimal condition. Circuit testing at the PCB level achieved an efficiency of 40.47% and can be improved up to 96.44% within the frequency range of 8.5 MHz to 11"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Hendriana
"Skripsi ini membahas mengenai serangan Man in the Middle yang dikombinasikan dengan SSLstrip. Tipe serangan ini adalah jenis serangan yang hanya bisa dilakukan dalam satu jaringan dengan korbannya. Serangan ini secara umum bertujuan untuk mengambil data-data penting dari korbannya, seperti username, password, dan data-data penting lainnya yang bersifat rahasia. Metode serangan ini tentu sangat berbahanya mengingat data-data yang diambil sifatnya sangatlah penting. Analisis serangan MitM dan SSLstrip dilakukan untuk mengetahui tingkat bahaya dari serangan ini. Variasi-variasi skenario dilakukan untuk mengetahui secara detail teknik serangan ini. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa untuk melakukan serangan ini tidak dibutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Hanya dibutuhkan waktu kurang dari 0.2 detik dampak sudah bisa dirasakan oleh target. Akibat dari serangan ini adalah meningkatnya waktu yang dibutuhkan untuk mengakses halaman web. Terjadi peningkatan waktu hingga sebesar 381,7 % ketika penyerangan terjadi.

This final project discussing about Man in the Middle attack combined with SSLstrip. The type of the attack only can be done in the same network with the victim. Generally this attack is intended to steal any important data from the victim, like username, password and the other important datas. The kind of the attack is absolutely dangerous because the purpose its self is for stealing the privacy of the victim. Analysis MitM attack and SSLStrip conducted to determine the danger level of these attacks. Variations scenarios conducted to determine the details of this attack technique. From the results of this study found that this attack is not high specification computer needed. It took less than 0.2 second impact could be felt by the target. The result of this attack is the increased time needed to access web pages. An increase of time up to 381.7% when the attack occurred."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>