Ditemukan 142705 dokumen yang sesuai dengan query
Nabila Astari
"
ABSTRAKPesatnya pertumbuhan gedung bertingkat dewasa ini, mengakibatkan jumlah basement bertambah pesat juga. Jumlah lapisan pada basement yang semakin hari semakin dalam atau lapisannya semakin banyak membuat penelitian mengenai persebaran asap pada ruang basement menjadi penting. Penelitian ini mempelajari dinamika asap kebakaran dengan menggunakan model skala laboratorium dan model numerik untuk memprediksi pergerakan asap kebakaran bsimen 3 lapis. Uji kebakaran dilakukan pada model basement 3 lapis dari gedung simulasi Pusdiklatkar DKI Jakarta dengan skala 1:8, dan ldquo;eksperimen numerik rdquo; juga dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamic Simulator versi 6 dengan skala 1:8. Variasi ACH dengan memvariasikan fan suplai dan fan ekshaust. Yang diukur adalah densitas optik. Penelitian ini dapat menunjukkan adanya keserupaan trend hasil antara model numerik dan eksperimental. Sistem ventilasi dan bukaan yang berfungsi terbukti lebih efektif dalam menyediakan kondisi penurunan kepekatan asap yang mempengaruhi jarak pandang aman
ABSTRACTThe rapid growth of high rise buildings nowdays, made an impact on the need of basements. A study about smoke spreads inside a basement becomes more important, looking at the numbers of layers in basments that are increasing. This reaserch is conducted to make a furthur study about smoke spread inside a basement. Using a laboratory scale model and numerical model to predict the movement of the smoke in a 3 layered basement. Fire tests is conducted on a 3 layered basement model of Pusdiklatkar DKI Jakarta rsquo s building with a scale of 1 8, and numerical experiments is also carried out by using Fire Dynamic Simulator version 6 with a scale of 1 8. The variation is based on ACH by deactivating and activating the suply and exhaust fan. The opacity is the main indicator for the messurment. This research can indicate that there is a similarity of the trend of the results between the numerical model and experimental. The ventilation system and a functioning openings proved to be more effective to control the smoke spread and visibility."
2017
S67789
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Benedictus Darendra Nareshwara
"
ABSTRACTOver the past ten to twenty years, many development of tall buildings with deep basements are done in Indonesia, particularly in Jakarta. With the high volume of vehicles entering the parking space every day, this constitutes to a higher risk of sever fire to occur inside a confined basement. During a basement fire, smoke at high temperature may easily spread through corridors and ventilation systems in the entire basement. Therefore, protecting against the basement fires in underground parking spaces is of important concern for Jakarta rsquo s fire protection authority. Several scenarios of experiment were done in this research to find the best configuration of vertical and horizontal supply and extraction fans to reduce compartment temperature in the basement. Scenario of air change values per hour also took place to see the most suitable value under special basement fire scenarios. The experimental results were compared to that of the simulation using FDS Fire Dynamic Simulator which was re constructed as similarly as possible to the actual experimental scenarios. The data obtained may be utilized to improve the better and safer designs for basement building fire protection capability in the future.
ABSTRAKSelama sepuluh sampai dua puluh tahun yang lalu, banyak perkembangan infrastruktur berupa pembangunan gedung bertingkat beserta basement yang dalam di Indonesia, secara khusus di Jakarta. Ditambah dengan tingginya volume kendaraan yang masuk ke tempat parkir setiap harinya, timbullah risiko tinggi terjadinya kebakaran yang besar di dalam basement yang relatif terkurung. Dalam keadaan kebakaran dalam basement, asap dalam suhu yang sangat tinggi dapat secara mudah menyebar melalui koridor dan system ventilasi di seluruh bagian basement. Maka, sangat penting bagi otoritas perlindungan kebakaran di Jakarta untuk memiliki perhatian khusus terhadap kebakaran dalam basement.Beberapa skenario kebakaran telah di lakukan dalam eksperimen ini untuk menemukan konfigurasi terbaik antara suplai dan ekstraksi vertical dan horizontal dalam melakukan kontrol terhadap suhu ruangan di dalam basement. Variasi juga dilakukan terhadap nilai air change per hour untuk menentukan nilai yang paling tepat dalam kondisi kebakaran basement tertentu.Hasil dari eksperimen dibandingkan dengan simulasi FDS Fire Dynamics Simulator yang di konstruksi ulang semirip mungkin dengan kejadian di laboratorium. Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan design yang lebih aman dan lebih baik bagi perlindungan kebakaran basement di masa yang akan datang."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Faris
"Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan sistem ventilasi asap dengan metode paksa dan alamiah untuk kompartemen besmen. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka dilakukan beberapa upaya antara lain pemasangan ventilasi alamiah atau paksa. Ventilasi alamiah merupakan sebuah ventilasi natural yang memanfaatkan perbedaan tekanan antara zona dengan temperature tinggi dan yang lebih rendah (efek cerobong). Efek cerobong akan memungkinkan terjadinya fenomena pergerakan udara yang masuk dan keluar, sehingga dapat menurunkan konsentrasi asap di lantai besmen. Ventilasi Mekanikal merupakan ventilasi paksa yang menggunakan media fan untuk menyedot dan membuang udara serta asap hasil proses pembakaran. Pada penelitian ini juga dilakukan eksplorasi pemanfaatan gas burner. Gas burner diharapkan dapat menghasilkan gas dengan temperature tinggi/densitas rendah sehingga dapat menghasilkan efek buoyancy yang akan mengdorong produk pembakaran keluar dari kompartemen besmen.
Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan sistem ventilasi asap dengan metode paksa dan alamiah untuk kompartemen besmen. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka dilakukan beberapa upaya antara lain pemasangan ventilasi alamiah atau paksa. Ventilasi alamiah merupakan sebuah ventilasi natural yang memanfaatkan perbedaan tekanan antara zona dengan temperature tinggi dan yang lebih rendah (efek cerobong). Efek cerobong akan memungkinkan terjadinya fenomena pergerakan udara yang masuk dan keluar, sehingga dapat menurunkan konsentrasi asap di lantai besmen. Ventilasi Mekanikal merupakan ventilasi paksa yang menggunakan media fan untuk menyedot dan membuang udara serta asap hasil proses pembakaran. Pada penelitian ini juga dilakukan eksplorasi pemanfaatan gas burner. Gas burner diharapkan dapat menghasilkan gas dengan temperature tinggi/densitas rendah sehingga dapat menghasilkan efek buoyancy yang akan mengdorong produk pembakaran keluar dari kompartemen besmen."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55957
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Febrina Astarinadya
"
ABSTRAKPesatnya pertumbuhan transportasi massal berbasis rel di kota metropolitan diikuti juga dengan fasilitas pendukungnya seperti terowongan bawah tanah. Minimnya paparan terhadap udara bebas di terowongan bawah tanah mendorong diadakannya penelitian lebih jauh mengenai perilaku asap hasil kebakaran yang mempengaruhi perubahan visibilitas. Pada kondisi yang ada, sistem pembuangan asap didukung oleh ventilasi paksa yang secara kualitatif telah diketahui mampu membuang asap ketika proses evakuasi berlangsung. Penelitian mengenai pengaruh ventilasi natural terhadap visibilitas pada simulasi terowongan bawah tanah berskala laboraturium menjadi menarik untuk dilakukan mengingat adanya kemungkinan kegagalan pada sistem pembuangan asap ketika proses evakuasi berlangsung. Simulasi kebakaran berskala laboraturium dilakukan pada terowongan model berskala 1:16,25 dan simulasi numerik dengan skala 1:16,25 menggunakan software Fire Dynamics Simulation versi 6. Froude Number dijaga konstan pada kedua metode untuk memastikan rasio antara gaya inersia fluida dan gaya beratnya sama dengan keadaan yang sebenarnya sihingga perilaku asap pada skala penuh secara umum dapat diprediksi melalui hasil simulasi berskala laboraturium. Perbedaan kecenderungan penurunan visibilitas antara kedua metode sebagai hasil dari simulasi mengindikasikan adanya kekurangan akurasi dari metode simulasi numerik dalam memprediksi karakteristik penurunan visibilitas terhadap waktu. Metode simulasi numerik secara umum hanya mampu memprediksi nilai akhir dari visibilitas dan apakah visibilitas menurun atau konstan terhadap waktu. Kesimpulan kondisional akhir yang dapat disoroti dari penelitian ini adalah ventilasi natural terbukti mampu mengurangi penurunan visibilitas ketika kebarakan terjadi.
ABSTRACTThe rapid growth of railway based public transportation in metropolitan city is followed by its supporting facilities such as underground tunnel. The minimum exposure towards ambient air in underground tunnel encourages the further studies about the conflagration smoke behavior which effects visibility change. In the existing situation, the smoke extraction system is supported by forced ventilation which has been qualitatively known to be able in extracting smoke during the evacuation time. The studies about the effect of natural ventilation on visibility in a laboratory scale underground tunnel simulation become interesting to be done due to the possibility of smoke extraction system failure while evacuation is being held. The laboratory scaled conflagration simulation is held at a 1:16,25 scaled tunnel model and numerical simulation using Fire Dynamics Simulation version 6 with 1:16,25 scale. The Froude Number is kept to be constant for both of the methods to ensure the ratio between fluid inertia force and its gravitational weight are similar so the full scaled smoke behavior can be generally predicted by the laboratory scaled result. The different trend in visibility declination among the methods as the result indicates an inaccuracy of the simulation method to predict the visibility declination characteristic by the time. It is only generally able to predict the final value of visibility and whether it is decline or is constant by the time. The final conditional conclusion can be highlighted from this research is natural ventilation is proven to be able to reduce the visibility declination when the conflagration occurs.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Devandra Octavio Putra
"Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan di tempat yang tak terduga. Seringnya, kebakaran terjadi pada sebuah bangunan. Kebakaran gedung ini dapat berupa kebakaran pada perumahan, kebakaran pada perkantoran, dan kebakaran pada mall. Oleh karena itu, dalam perencanaan pembangunan suatu gedung diperlukan adanya perencanaan sarana keselamatan saat terjadi kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan bagi asap untuk memenuhi ruangan dan waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan asap dari ruangan dengan menggunakan ventilasi alamiah. Penelitian ini menggunakan sabut kelapa sebagai bahan bakar dan dengan variasi massa 40 gr, 60 gr, dan 80 gr. Pembuangan asap hanya akan menggunakan ventilasi natural dan tanpa exhaust fan atau alat bantu lainnya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa massa bahan bakar yang digunakan akan mempengaruhi temperatur, laju produksi asap, dan waktu yang dibutuhkan untuk membuang asap dari bangunan.
Fires can occur at any time and in the most unexpected places. Often, fires occur in a building. This building fire can be a housing fire, an office fire, and a mall fire. Therefore, in planning the construction of a building, it is necessary to plan safety facilities in the event of a fire. This study aims to determine the time needed for smoke to fill the room and the time needed to clear the smoke from the room using natural ventilation. This study used coconut coir as fuel and with mass variations of 40 gr, 60 gr and 80 gr. Smoke disposal will only use natural ventilation and without exhaust fans or other assistive devices. The takeaways from this experiment is the amount of fuel mass will affect temperature changes, smoke production rate, and the amount of time it takes to clear all the smokes from the building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tommy Novianto
"Stasiun MRT merupakan salah satu tempat umum yang memiliki jumlah pengguna yang banyak sehingga aspek mengenai keselamatan penumpang wajib untuk diperhatikan. Beberapa tahun kedepan pembangunan MRT di Jakarta akan selesai dimana 5-6 stasiun yang ada akan berada di bawah tanah. Manajemen keselamatan kebakaran di bawah tanah lebih rumit daripada stasiun yang ada di permukaan ataupun melayang sebab persebaran asap searah dengan jalur evakuasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dinamika asap yang terjadi pada kebakaran stasiun MRT ketika memanfaatkan tunnel sebagai tempat membuang asap tambahan.
Batasan dalam penelitian ini adalah sistem tunnel telah memiliki sistem ventilasi yang baik sehingga saat ada asap di tunnel segera bisa di buang ke permukaan dengan sistem ventilasi yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi dengan menggunakan FDS v.5 dan ekperimen menggunakan model stasiun dengan skala 1 :25. Variasi dilakukan pada penggunaan ventilasi blower dan jumlah fan samping yang digunakan. Diharapkan dengan adanya pembuangan asap kedalam tunnel membuat kondisi didalam stasiun bisa lebih baik.
MRT station is one of the public facility that has a lot of users, therefore aspects of passenger safety are required to be considered. In the next few years, Jakarta’s MRT construction will be finished. There will be 5-6 stations located underground. Fire safety management in the underground station is more complicated than the existing stations on the surface, because the spread of smoke drift in the same direction as the evacuation route. The purpose of this research is to learn about smoke dynamics that occur in fires at MRT station when utilizing the tunnel as a place to dispose smoke. Limitation in this study is the tunnel system already has a good ventilation system so that when there is smoke in the tunnel, it can be disposed to the surface with the existing ventilation system immediately. The method used in this research is simulated using FDS v.5 and experimented using the model of the station with a scale of 1: 25. Variations are performed by using blower ventilation and the amount of side fan that is used. Hopefully, disposing smoke into the tunnel make the conditions inside the station better."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59087
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gandhi Mahaputra
"Penggunaan watermist sebagai media pendingin dan pemadaman api sudah umum digunakan, ternyata masih dapat dipergunakan untuk fungsi lain yang salah satunya dibawakan dalam penelitian ini yaitu dalam hal memanipulasi bentuk aliran asap. Penelitian ini meneliti mengenai perubahan laju penurunan asap hasil pembakaran kolam api berdiameter 100mm berisi bensin pada kompartemen dengan rancangan kabut air menggunakan beberapa jenis variasi sudut antara lain; 30o,45o dan 60o dan tekanan 7, 9.5 dan 12.5 bar.
Hasil seluruh variasi dibandingkan satu dengan yang lainnya dan juga dibandingkan dengan hasil saat tidak menggunakan sistem kabut air. Seluruh hasil juga dibandingkan dengan hasil simulasi perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beberapa variasi sistem kabut air dapat menahan laju penurunan asap dengan momentum yang dihasilkan dan variasi eksperimen tertentu yang dapat menahan laju paling baik.
Although the use of water mist as cooling and fire fighting media is nothing new, there is still another use of it which is often overlooked – the use of it to manipulate smoke flow. This eksperiment aims to examine the correlation between the downward of smoke created by 100mm diameter pool fire filled with gasoline in a compartment and water mist system with several variations- angle 30o, 45o, and 60o and pressure 7, 9.5, and 12.5 barr. The result within each variation is compared with one another and again compared with the result without the use of water mist system. The whole results are then compared with the output from Fire Dynamic Simulator v05. Eventualy, this experiment shows that several water mist settings could actually slow down downing rate of the smoke and one certain variation has the best success in slowing down the rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52955
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Luthfiy Muhaimin
"Tekanan tanah lateral pada struktur dinding penahan saat terjadi gempa bumi merupakan suatu permasalahan dalam dunia konstruksi yang perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman galian basement 2 lantai, 3 dan 4 lantai terhadap perilaku tekanan tanah lateral dinamik pada dinding basement. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode finite elemen dua dimensi dengan menggunakan program PLAXIS 2D v8. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku tekanan tanah antara Basement 2 lantai, 3 lantai dan 4 lantai pada kedalaman tertentu memiliki perilaku yang sangat bervariasi terhadap berbagai beban dinamik yang diberikan.
The lateral earth pressure on the retaining wall structure during an earthquake is a civil construction problem that needs to be investigated. This study focuses to determine the effects of basement depth 2 floors, 3 floors and 4 floors against dynamic lateral earth pressure behavior on the basement wall. The method used in this study is a two dimensional finite element method using PLAXIS 2D v8 program. The results of this study indicate that the soil pressure behavior between 2 floors, 3 floors and 4 floors basement has highly variable behavior against various dynamic loads given."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sungkar, Ali Abdurrahman
"Aspek kesehatan dan keselamatan menjadi pertimbangan perancangan pembangunan sistem transportasi massal bawah tanah dalam mengurangi risiko kebakaran. Ventilasi hybrid telah menjadi tren isu dalam mewujudkan efektivitas sistem ventilasi yang tinggi dan sehat dalam mengendalikan asap kebakaran stasiun metro bawah tanah. Studi eksperimental dilakukan untuk mengetahui karakteristik dinamika pergerakan asap kebakaran dalam stasiun metro bawah tanah dengan menggunakan ventilasi hybrid. Sistem ventilasi hybrid merupakan kombinasi antara ventilasi paksa dengan ventilasi alami berbasis efek cerobong yang diletakkan pada zona atrium melalui daerah platform. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan model eksperimen skala 1:25 tipikal stasiun bawah tanah dengan perbandingan menggunakan ventilasi mekanik dan ventilasi hybrid. Hasil ini akan divalidasi dengan hasil simulasi dengan menggunakan NIST FDS V.05. Pengaruh dari lokasi sumber kebakaran terhadap penyebaran asap diukur secara kontinu sepanjang model eksperimen.
Hasil pengukuran menunjukkan nilai densitas optik, visibilitas, distribusi temperatur, dan penyebaran fraksi massa jelaga lebih cepat dikendalikan dibandingkan ventilasi mekanik saja. Sistem ventilasi hybrid efektif dalam menghilangkan asap dalam ruang stasiun sehingga menyediakan waktu lebih panjang untuk evakuasi. Selain itu, perancangan ventilasi alami pada zona atrium akan memberikan pencahayaan alami dalam ruang stasiun. Prediksi temperatur maksimum kebakaran kompartemen juga dilakukan dengan korelasi parameter nondimensional. Dengan demikian, ketahanan struktur bangunan dan pengendalian penyebaran asap menjadi parameter utama dalam keselamatan proses evakuasi.
Health and safety aspects are being consideration on development planning underground mass transport system to reduce the fire rsquo s risk. Hybrid ventilation has been trending issues in establishing a high effectiveness of the ventilation system and sense in handling fire smoke underground metro station. Experimental study was conducted to determine the dynamics characteristics of fire smoke movement in an underground metro station using hybrid ventilation which is combined forced ventilation and natural ventilation chimney effect located on the atria rsquo s zone. The testing was performed using a 1 25 scale model of a typical experiment an underground station using comparison of hybrid ventilation and mechanical ventilation only.The results will be validated by simulation using the NIST FDS V 05 The effect of fire locations on the distribution of smoke spread was measured simultaneously along the station model. The testing showed the optical density visibility temperature distribution and the spread of soot mass fraction could be handled faster than mechanical ventilation only. The hybrid ventilation system effectively removed smoke across the station space hence provided longer time for evacuation time. Furthermore the open atria installed through the platform level may provide natural light to station levels. The maximum temperatur on compartment fire was also predicted by the non dimensional parameter correlation. Thus the durability of the building structure and operation of smoke spread into the main parameter in guaranteeing egress process safely. Key Words Subway stations hybrid ventilations smoke movement non dimensional analysis."
2013
S52732
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Zilvan Bey
"Semakin terbatasnya lahan di perkotaan dan terus meningkatnya kebutuhan ruang aktivitas masyarakat telah mendorong pembangunan bangunan gedung ke arah vertical. baik di atas permukaan tanah (gedung tinggi), maupun ke dalam tanah (bismen). Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka basement tersebut dilengkapi dengan jetfan untuk membantu dalam upaya pengaliran dan ekstraksi asap.
With the lack of space in urban areas and the increasing needs of space for activity, society has encouraged the development of buildings vertically, both above or underground (Basement). Basement is a layered building which built vertically down the ground. It is generally used for activities that support the use of the building for functions such as parking, installation of mechanical equipment and is widely used as a shopping, entertainment, office and others. The focus of this study is to model the level of visibility and smoke concentration when a basement is on fire. The researcher made some options in order to push the danger level of accumulation smoke by using a jetfan system in order to help the flow and the extraction of the smoke."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44484
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library