Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairunnisa
"Kegiatan antropogenik merupakan penyebab emisi gas rumah kaca. Salah satu gas rumah kaca utama adalah CO2 dimana dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor. Tingginya konsentrasi CO2 di udara dapat dikurangi dengan melakukan fiksasi CO2 oleh organisme fotosintetik. Salah satu organisme fotosintetik yang digunakan adalah mikroalga karena mikroalga memiliki efisiensi fotosintesis yang lebih tinggi daripada tanaman terrestrial dan tidak memerlukan lahan yang luas dalam proses kultivasinya.
Pada penelitian ini, mikroalga Chlorella vulgaris dikultivasi dalam reaktor 3,5 L selama 120 jam dengan variasi konfigurasi lampu dan variasi konsentrasi CO2. sebesar 24,9 g/jam dan 87,3 g/jam. Konfigurasi lampu yang digunakan menghasilkan intensitas cahaya yang berbeda yaitu 29100 lux dan 34990 lux.
Kultivasi mikroalga pada konfigurasi lampu dengan intensitas cahaya sebesar 34990 lux menghasilkan produktivitas biomassa tertinggi sebesar 0,0498 g.l-1.hari-1 dengan laju fiksasi karbondioksida sebesar 6,194 g.l-1.jam-1 23,6 pada pengaliran karbon dioksida 24,9 g.jam-1. Kultivasi mikroalga pada konfigurasi lampu dengan intensitas cahaya sebesar 29100 lux menunjukan hasil yang lebih tinggi dimana menghasilkan produktivitas biomassa tertinggi sebesar 0,5586 g.l-1.hari-1 dengan laju fiksasi karbondioksida sebesar 8,280 g.l-1.jam-1 31,5 pada pengaliran karbon dioksida 24,9 g/jam.

The anthropogenic activities have caused intensive greenhouse gases emission. One of the main greenhouse gases is CO2 which is produced by exhaust gas of self powered motor vehicle. The high concentration of CO2 in the air can be reduced by utilizing photosynthetic organism to fix CO2. One of the photosynthetic organism which can be used to fix CO2 is microalgae, because microalgae has higher photosynthetic efficiency and require smaller land to be cultivated.
In this research, C.vulgaris is cultivated in 3,5 L reactor for 120 hours with varying lamp configuration and carbondioxide concentration. Photobioreactor has two types of lamp configuration which is resulting different light intensity.
Cultivation using lamp configuration with light intensity of 34990 lux results in the highest biomass productivity of 0.0498 g.l 1.day 1 with carbondioxide fixation rate 6.194 g.l. 1.day 1 using carbondioxide flow at 24.9 g.hour 1. Whereas, Cultivation using lamp configuration with light intensity of 29100 lux results in the highest biomass productivity of 0.5586 g.l 1.day 1 with carbondioxide fixation rate 8.280 g.l. 1.day 1 using carbondioxide flow at 24.9 g.hour 1. The purposes of this research is to get the optimum condition which is needed C.vulgaris in biofixation lamp to fix CO2 by adjusting the concentration of CO2 and initial cell density.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Pratama
"Dalam penggunaan kandungan esensial mikroalga Chlorella vulgaris sebagai sumber energi terbarukan dan suplemen makanan, terdapat kendala dalam hal pemanenan (harvesting) mikroalga itu sendiri. Ukuran dan densitas yang kecil menyebabkan mikroalga sulit untuk dipanen. Pada penelitian ini, mikroalga dipanen menggunakan dua metode pemanenan, yaitu flokulasi dan filtrasi semi¬kontinu dalam reaktor 18 L selama 204 jam. Penggunaan filtrasi semi-kontinu meningkatkan biomassa sebesar 100% dibandingkan flokulasi. Metode flokulasi yang dilakukan diakhir masa kultivasi tidak menaikkan jumlah biomassa, namun dapat mempercepat waktu pengendapan biomassa. Adanya NaOH sebagai flokulan pada pH 11 tidak menyebabkan terjadi perubahan nutrisi mikroalga secara signifikan dibandingkan dengan metode filtrasi semi-kontinu dan preculture. Secara keseluruhan kandungan esensial yang dihasilkan oleh metode flokulasi, filtrasi semi-kontinu, dan preculture secara berurutan adalah: lipid 36,72; 35,84; 37,69 % berat kering, protein 37,79; 38,50; 36,63 % berat kering, beta karoten 0,2517; 0,2486; 0,1246 % berat kering, dan klorofil 0,8422; 0,6253; 0,4636 % berat kering.

In the use of essential content of Chlorella vulgaris microalgae as renewable energy sources and food supplements, there are constraints in terms of harvesting microalgae itself. Its small size and density cause it difficult to be harvested. In this study, microalgae are harvested using two methods of harvesting, i.e flocculation and semi-continuous filtration in a 18 L reactor for 204 hours. Semi-continuous filtration can increase biomass by 100%. Flocculation method by the end of the period of cultivation did not increase the amount of biomass, but it can accelerate settling time of biomass. The presence of NaOH as a flocculant at pH 11 does not cause nutritional changes of microalgae significantly compared with filtration method and preculture. Overall, the essential content produced by the method of flocculation, semi-continuous filtration, and preculture in sequence are: lipids 36.72; 35.84; 37.69 % dry weight, protein 37.79; 38.50; 36.63 % dry weight, beta carotene 0.2517; 0.2486; 0.1246 % dry weight, and chlorophyll 0.8422; 0.6253; 0.4636% dry weight."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S863
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemanasan global telah menjadi salah satu topik utama dalam masalah lingkungan. Naiknya kandungan CO2 menjadi salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca. Oleh karena itu, telah dilakulcan usaha untulc mengurangi kandungan CO; tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mencoba memanfaatkan gas CO; menjadi produk yang berguna, antara lain adalah dengan Eksasi CO2 untuk menghasilkan biomassa menggunakan Chlorella sp. Saat ini Chlorella telah diteliti Oleh banyak ahli karena kemampuannya dalam menghasilkan biomassa yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai suplemen makanan dengan kandungan gizi sangat tinggi. Clrlnreffa juga sangat mudah ditangani, karena memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik.
Fiksasi CO2 yang paling sederhana adalah clengan memanfaatkan proses fotosintesis. Proses fotosintesis ini memerlukan beberapa komponen supaya beljalan dengan baik, antara lain kondisi operasi yang tepat, pencahayaan yang sesuai, dan nutrisi yang cukup.
Masalah yang terjadi adalah terganggunya proses fotosintesis apabila disinari oleh sinar dengan panjang gelombang tertentu dengan kadar yang terlalu besar. Sinar-sinar seperti Ultraviolet (UV) dan Infrared (IR) dapat berakibat mematikan kehidupan Chlorella apabila kadarnya melebihi batas yang diperbolehkan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian untuk menguji sejauh mana sinar-sinar tersebut berdampak pada pertumbuhan Chlorella tersebut.
Penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu mengkultur Chlorella sp. dalam medium Benneck yang selanjutnya digunakan dalam fotobioreaktor kolom gelembung. Variasi utama dalam penelitian ini adalah penggunaan sinar UV dan IR, sedangkan data yang diambil adalah jumlah/kerapatan sel (N), pl-I, dan selisih fraksi CO2 yang masuk dengan fraksi CO2 yang lceluar (Ay CO2). Kemudian dilakukan perhitungan dan perbandingan dari data yang dihasilkan pada kedua kondisi penyinaran.
Pada uji ketahanan Clxlorella sp., dapat terlihat bahwa nilai kerapatan sel tems menumn seiring berjalarmya walctu_ Hal ini disebabkan karena Chlorella sp.
mengalami kematian disebabkan oleh radiasi sinar UV dan IR. Kondisi ini bertolak "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemanasan global merupakun isu ulumu dalam bcrbugai jumal pcngclnhuun dan pemberitaan akhir-akhir ini. Carn~cara pencegahan dan penanggulangan sudah mulai dikembangkaln unluk menghindari efek yang lebih berbahaya. Salah satu cam pcnang&_»ulang,z|nnyz| ndalah dengan Eksasi CO2 oleh mil-croalgn. Fiksasi CO3 selain dapat mcngurangi kadar CO; di udara juga dapat menghasilkan biomassa milcroalga yung mcmiliki nilui ckonomis scperti protein dan glukosa. Hasil biomassu ini kini lclah banyzlk dioluh untuk dikonsumsi mzmusia.
l’|‘o:sus llnlosinlcsis |\u.:ru|'mk;|u pruscs ulamm l`|CI'll|l\Q,$l1|\g,ll}'ll |)(.‘l'l\hCl'll\ll~I1ll'l biomassa selain proses enzimatis (tanpa cahaya). Penelitian sebelumnya telah mcmhuklikan scmznkin hcsaar inlcnsilus culmya yang, dibcrikzm pudn kullur nnkrnalga scmakin besur pula biomassa yang dihasilkan. Pcncliliun ini diharanpkun Llupzxl mcmuliukkzm pcngmuh \'lll'l£lSl ll\lC|lSilL|S culmyn Llun _ilunluh inukulum icrlmdup pmduksi biomalssa dun liksusi CO; olch mikroulgn.
Penelitian ini akan menggunakan Chlorella Sp. Chiorelia merupakan alga hijau A( C/ziorophyta) dan rnerupakan mikroalga yang paling banyak dikembangkan.
Mikroalga ini nkan dilihat pertumbuhannya dalam fotobioreaktor. Sistern reaktor yang digunakan adalah fotolgioreaktor kolom gelembung."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Wiratama
"Permasalahan lingkungan seperti pemanasan global dan menipisnya cadangan bahan bakar fosil menjadi sorotan dunia pada masa kini. Penelitian ini meneliti kemampuan fiksasi CO2 oleh mikroalga Chlorella vulgaris dan lipid yang dikandung oleh mikroalga, yang mana dapat digunakan untuk sintesis biodiesel. Penelitian ini dilakukan menggunaka Chlorella vulgaris dalam medium pertumbuhan berbasis pupuk organik cair, yang harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan medium pertumbuhan mikroalga, selama 204 jam. Variasi konsentrasi pupuk organik cair yang digunakan adalah 10%, 30% dan 50% dengan medium Walne sebagai kontrol.
Hasil yang didapatkan adalah pertumbuhan mikroalga terbaik didapatkan pada konsentrasi pupuk organik cair 50% dengan laju pertumbuhan terbaik pada konsentrasi pupuk organik cair 30% (0,008 ± 0,001) dalam rentang waktu 204 jam. Fiksasi CO2 terbaik didapatkan pada konsentrasi pupuk organik cair 30%, (21,29% ± 28,29) dan yield lipid terbaik didapatkan pada konsentrasi pupuk organik cair 30% (0,17%) Studi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perbesaran skala industri biodiesel berbasis medium pupuk organik cair.

Environmental problems such as global warming and depletion of fossil fuel reserves si in the world spotlight now. This study examines the ability of CO2 fixation by Chlorella vulgaris microalgae and lipids contained by microalgae, which can be used for biodiesel synthesis. The research was conducted using Chlorella vulgaris in growth medium based on liquid organic fertilizer, which the price is more economical compared to microalgae growth medium, for 204 hours. Variations of the concentration of organic liquid fertilizer used was 10%, 30% and 50% with Walne medium as the control medium.
The results obtained are the best microalgae growth occurs at 50% liquid organic fertilizer concentration with the best growth rate at 30% liquid organic fertilizer concentration (0.008 ± 0.001) after 204 hours. Best CO2 fixation occurred at 30% liquid organic fertilizer concentration (28.29 ± 21.29%) and the best lipid yield si at 30% liquid organic fertilizer concentration (0.17%) This study can be used as a basis in the upscaling of biodiesel industry based on liquid organic fertilizer medium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"Penelitian yang dikembangkan disini merupakan kelanjutan kegiatan penelitian yang telah dilakukan di Tokyo Institute of Technology (TIT). Penelitian di TIT dititik beratkan pada upaya peningkatan kemampuan fiksasi CO2 oleh mikroba fotosintesa di daerah subtropis, sementara penelitian yang dilakukan ini merupakan upaya peningkatan produksi biomassa daerah tropis yang memiliki nilai ekonomis.
Eksplorasi dari beberapa balai penelitian ditanah air menunjukkan bahwa ada beberapa jenis mikroba fotosintesa lokal yang memiliki kandungan zat esensiil kesehatan yang layak untuk dikembangkan yaitu: Spirulina plarensis Jacatra dan Chlarella vulgaris Buitenzorg.
Penelitian ekperimental ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan fiksasi CO2 dan produksi secara hayati spesies mikroba fotosintesa alam tropis asupan pangan Chlorella vulgaris Buitenzorg dalam kolom gelembung tunggal maupun seri dengan kombinasi perlakuan pengaturan pencahayaan.
Hasil penelitian dengan menggunakan spesies lokal ini diharapkan menjadi masukan upaya memaksimalkan fiksasi CO2 dalam kolam-kolam terbuka (open pond system) atau sistem tertutup (closed system) maupun produksi asupan pangan dengan aerasi dengan emisi gas buang keluaran "flare sistem" industri tenaga listrik (PLTU, PLTGU) yang terintegasi dengan unit produksi asupan pangan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
D879
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ambar Khalis
"Dewasa ini, sampah plastik merupakan isu lingkungan terbesar. Semenjak penggunaan plastik konvensional berasal dari polimer fossil, sehingga sulit diuraikan oleh bakteri. Solusi yang tepat adalah menggantikanya dengan bioplastik. Penelitian ini menggunakan Chlorella vulgaris dan PVA sebagai bahan pembuatan bioplastik. C. vulgaris dipercaya memiliki potensi sebagai bahan campuran pembuatan plastik dikarenakan tingginya kandungan biopolimer Protein, karbohidrat. Namun, C. vulgaris/ PVA memiliki beberapa kelemahan seperti sifat fisik-kimia yang buruk. Compatibilizer dan plasticizer diperlukan untuk meningkatkan homogenitas, kompatibilitas dan elastisitas campuran alami dan sintetis karena kedua bahan memiliki sifat yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi maleat anhidrat dan gliserol terbaik sebagai compatibilizer dan plasticizer. PVA graft maleat anhidrat PVA-g-MAH disintesis dengan memadukan PVA, Maleic anhydride 2, 4, 6 berat PVA, DMSO dan KPS dengan suhu 120 oC. C. vulgaris dimodifikasi menjadi termoplastik dengan mencampur aquadest dan variasi gliserol 15, 20, 25, 30 v dari berat C. vulgaris. Pada penelitan ini komposisi terbaik diperoleh pada penambahan maleat anhidrat 6 dengan gliserol 15 karna menghasilkan sifat mekanik terbaik yaitu kuat tarik 42 kgf/cm2 dan elongasi 13. Selain itu, dapat dindikasikan bahwa penambahan compatibilizer dan plasticizer dapat meningkatkan homogenitas dan elastisitas film plastik PVA-Chlorella.

Nowadays, plastic waste is the biggest environmental issues. Since the usage of conventional plastic which come from fossil polymer that can not be decomposed by decomposer. One of the solution is bioplastic. This study used Chlorella vulgaris and PVA as the based materials to made bioplastic. Chlorella is chosen as the new potential of raw material for its high amount of biopolymer Protein, carbs. However, Chlorella PVA has some weakness such as poor physical chemical properties. Compatibilizer and plasticizer are needed to improve the homogeneity, compatibility and elasticity of natural and synthetic mixtures as both materials have different properties.
This study aims to obtain the best maleic anhydrides and glycerol concentration as compatibilizer and plasticizer. Maleic anhydrate grafted PVA PVA g MAH was synthesized by blending PVA, Maleic anhydride 2, 4, 6 wt PVA, DMSO and KPS with temperature 120 oC. Chlorella was modified by mixing aquadest and glycerol variations 15, 20, 25, 30 v wt of Chlorella. In this research, the best composition was obtained in addition of 6 maleic anhydride with 15 glycerol because it yielded the best mechanical properties with tensile strength 42 kgf cm2 and elongation 13. In addition, it can be indicated that the addition of compatibilizer and plasticizer can improve the homogeneity and elasticity of PVA Chlorella plastic films.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Hervita
"Mikroalga dan bakteri dapat melakukan simbiosis dalam kondisi nutrisi yang terbatas. Azospirillum sp. telah dikenal sebagai plant-growth-promoting bacterium (PGPB) yang meningkatkan pertumbuhan dan yield dari berbagai tanaman pertanian dan dapat mempromosikan pertumbuhan beberapa spesies chlorophyte air tawar dari genus Chlorella, yang salah satunya adalah Chlorella vulgaris. Pada penelitian ini dilakukan kultivasi kultur campuran mikroalga Chlorella vulgaris : bakteri Azospirillum irakense dengan perbandingan volume 2:1, 1:1, dan 1:2 dalam fotobioreaktor tertutup berbentuk huruf L. Kultur campuran dikultivasi selama lima hari dalam temperatur ruang, dikocok dengan kecepatan 137 rpm dan disinari dengan intensitas cahaya 240 lux. Sampel dari hasil kultivasi kultur campuran kemudian dianalisis menggunakan perhitungan jumlah sel, pengukuran Optical Density (OD), dan pengujian Acetylene Reduction Assay (ARA). Dari pengujian ARA terbukti bahwa Azospirillum irakense dapat memproduksi enzim nitrogenase yang diperlukan dalam proses fiksasi nitrogen. Dari hasil penelitian diperoleh perbandingan volume kultur campuran yang menghasilkan pertumbuhan mikroalga Chlorella vulgaris yang optimum adalah pada perbandingan 2:1 dengan laju pertumbuhan spesifik sebesar 0,185 per hari.

Microalgae and bacterium can perform symbiosis under nutrient-limiting condition. Azospirillum sp. is a known plant-growth-promoting bacterium (PGPB) that enhances growth and yield of many terrestrial crop plants and can promote growth of several freshwater species of the chlorophyte genus Chlorella, which one of them is Chlorella vulgaris. In this research, cultivation of mix-culture microalgae Chlorella vulgaris : bacterium Azospirillum irakense has been done with volume ratio 2:1, 1:1, dan 1:2 in closed L-tube photobioreactors. Mix-culture cultivated for five days on ambient temperature, shaken at 137 rpm dan illuminated at 240 lux. Sample of mix-culture was analyzed with total cell counting, Optical Density (OD) measurement, and Acetylene Reduction Assay (ARA) measurement. The result of ARA measurement showed that Azospirillum irakense could produce nitrogenase enzyme which needed in nitrogen fixation process. The result of experiment showed that volume ratio of mix-culture to produce optimum growth of microalgae Chlorella vulgaris is 2:1 with specific growth rate 0.185 per day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Apriyati Ningsih
"Mikroalga Chlorella adalah saiah satu mikroalga hijau yang telah banyak digunakan sebagai sumber penghasil biomassa, Chlorella merupakan mikroalga hijau yang sangat spesial karena kandungan klorofilnya paling tinggi dibandingkan dengan seluruh mikroalga hijau bahkan seluruh tanaman tingkat tinggi. Chlorella juga memiliki kelebihan untuk tumbuh berkembang biak dengan cepat. Berdasarkan fakta tersebut, maka penelitian ini digunakan jenis mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg.
Dengan meninjau bahwa Chlorella adalah mikroorganisme fottosintesis yang mengubah energi cahaya menjadi energi ATP untuk pertumbuhan dan pembentukan senyawa karbon (fiksasi CO?), maka faktor cahaya menjadi sangat penting bagi pertumbuhan dan produksi biomassa Chlorella. Beberapa penelitian pada kultivasi mikroalga dengan variasi faktor pencahyaan telah membuktikan beberapa hal antara lain bahwa Chlorella memiliki prospek yang sangat baik sebagai penghasil biomassa, pemfiksasi CO2 maupun sebagai penghasil protein, vitamin, karbohidrat, dan nutrisi lain untuk bahan makanan kesehatan.
Mengacu pada penelitian tersebut, maka pada penelitian kali ini dilakukan perlakuan alterasi pencahayaan yaitu perubahan intensitas pencahayaan berdasarkan siklus harian. Pada fotobioreaktor tersebut Chlorella vulgaris Buitenzorg akan dikultivasi dalam medium beneck sebagai sumber nutrisi pada temperatur 29°C dan tekanan operasi 1 atm dengan sumber cahaya lampu phillip Halogen 20W/12V/50Hz serta dialiri udara yang mengandung CO? 6% sebagai sumber karbonnya.
Perlakuan alterasi pencahayaan siklus harian pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir biomassa (X) 0,0083 kali lebih rendah dibandingkan pencahayaan kontinu . Aktivitas sel Chlorella vulgaris Buitenzorg pada perlakuan alterasi pencahayaan siklus harian menunjukkan hasil yang lebih rendah. Hal ini dapat dilihat dari [HCO3'] yang terbentuk pada kultur perlakuan alterasi 0,0094 kali lebih rendah dibanding pencahayaan kontinumeningkatkan produksi biomassa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentino
"Mikroalga hijau seperti Chlorella sp. memiliki kemampuan untuk menfiksasi C02 melalui reaksi fotosintesis dengan bantuan energi cahaya sehingga menjadi altematif dalam mengurangi pemanasan global. Selain itu, hasil-hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa mikroalga hijau sangat potensial sebagai bahan makanan kesehatan, bahan kosmetik, pharmaceutical, umpan akuakultur, produk kimia intermediate dan bahan bakar raroah lingkungan. Potensi-potensi dari Chlorella sp. tersebut membuat fokus penelitian ini diarahkan kepada optimalisasi produksi biomassa dan fiksasi CO2 dari alga tersebut. Penelitian ini akan mengkultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg dengan perlakuan pencahayaan alami, sehingga dapat diperoleh gambaran akan perilaku pertumbuhan mikroalga tersebut pada fotobioreaktor dengan kondisi alam terbuka. Perlakuan pencahayaan alami diberikan dengan merubah intensitas cahaya per satuan waktu sesuai dengan siklus harian matahari. Pengkultivasian akan berlangsung dalam fotobioreaktor kolom gelembung tunggal dengan volume sebanyak 600 ml menggunakan medium Beneck sebagai sumber nutrisi pada temperatur 29°C dan tekanan operasi 1 atm. Sumber cahaya pada penelitian ini adalah lampu Phillips Halogen 20W/12V/50Hz. Fotobioreaktor juga akan dialiri udara yang mengandung C02 sebesar 10% sebagai carbon source-nya dengan kecepatan superfisial gas (UG) optimum sebesar 3,6 m/h. Perlakuan pencahayaan siklus harian pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir produksi biomassa dan laju fiksasi C02 yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan pencahayaan kontinu, dengan perbandingan hasil produksi biomassa sebesar 79%, nilai CTR sebesar 54% dan nilai qco2 sebesar 50%. Selain itu , energi yang digunakan untuk produksi biomassa (Ex) juga lebih besar 1,69 kali lipat. Hasil penelitian ini menjadi gambaran produksi Chorella sp. dalam fotobioreaktor secara massal menggunakan sumber cahaya matahari."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>