Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196382 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariyati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sikap terhadap matematika dan strategi metakognisi dalam penyelesaian soal cerita matematika pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar SD. Pengukuran sikap terhadap matematika dilakukan menggunakan alat ukur Math and Me Survey M MS yang telah diadaptasi. Strategi metakognisi diukur menggunakan teknik think aloud menggunakan soal cerita matematika. Responden didapatkan dari dua Sekolah Dasar Depok berjumlah 89 responden dengan rentang usia 8 sampai 10 tahun yang berada pada tahap perkembangan operasi konkret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara sikap terhadap matematika dan strategi metakognisi r=0,229.

This research was conducted to find out whether there is a correlation between attitudes toward mathematics and metacognitive strategies in completion mathematics word problems among grade 3rd students of elementary school SD . Measurement of attitudes toward mathematics by using adapted Mathematics and Me Survey M MS tools. Metacognitive strategies use the technique of think aloud using mathematics word problems. Respondents were obtained from two Depok Primary Schools with 89 respondents with an age range of 8 to 10 years who were at the stage of developmental concrete operations. The results showed a significant positive relationship between attitudes toward mathematics and metacognitive strategies r 0.229, p."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S67483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitriana Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara kecemasan matematika dan penggunaan strategi metakognisi pada penyelesaian soal cerita matematika pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar di Depok, Jawa Barat. Hal ini didasarkan pada kondisi ketika individu mengalami kecemasan, maka ia akan mudah merasa tidak berdaya, sehingga menyebabkan tidak munculnya strategi metakognisi untuk menyelesaikan soal. Sebanyak 82 siswa kelas 3 Sekolah Dasar di Depok, Jawa Barat turut serta dalam penelitian ini. Kecemasan matematika diukur menggunakan adaptasi alat ukur Math Anxiety Questionnaire MAQ dan strategi metakognisi diukur dengan teknik think aloud menggunakan protokol dua soal cerita matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang negatif dan signifikan antara kecemasan matematika dan penggunaan strategi metakognisi dalam penyelesaian soal cerita matematika pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar.
ABSTRAK

This research has a purpose to see the relationship between Mathematic Anxiety and Metacognitive Strategy on Completion Mathematic rsquo s Word Problem among 3rd Elementary Student in Depok, West Java. This research based on condition when students have anxiety, they will feel helpless and this feeling makes their metacognition stretegies doesn rsquo t exist, so they can rsquo t complete their problems. 82 3rd elementary students in Depok, West Java participated in this study. Math anxiety was measured by adaptation of Math Anxiety Questionnaire MAQ and metacognion strategy was measured by think aloud technique with two mathematic rsquo s world problem rsquo s protocols. The result of this study show the existence of negative and significant correlation between Mathematic Anxiety and Metacognitive Strategy on Completion Mathematic rsquo s Word Problem among 3rd Elementary Student."
2017
S67314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggar Trihimastin Cahayasti
"ABSTRACT
Salah satu ilmu pengetahuan yang mendasar untuk dipelajari ialah matematika. Di Indonesia, matematika dipelajari dari pendidikan prasekolah hingga pendidikan tinggi. Walau demikian, prestasi matematika siswa Indonesia belum membanggakan karena berdasarkan studi internasional PISA dan TIMSS pada tahun 2015, Indonesia masih berada di peringkat bawah. Prestasi matematika berkaitan erat dengan domain kognitif yang mana tidak hanya membutuhkan kognisi, tetapi juga melibatkan metakognisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai hubungan antara penggunaan strategi metakognisi dalam penyelesaian soal cerita matematika dan prestasi matematika pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar SD . Partisipan pada penelitian ini berjumlah 94 orang yang berasal dari beberapa sekolah dasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara penggunaan strategi metakognisi dan prestasi matematika pada siswa kelas 3 SD r = 0,35, p < 0,01, 1-tailed . Hal tersebut membuktikkan bahwa siswa yang menggunakan strategi metakognisi dalam pembelajaran matematika menunjukkan prestasi matematika yang baik pula.

ABSTRACT
One of the fundamental science to be learned is mathematics. In Indonesia, mathematics is learned from preschool to higher education. Nevertheless, based on the international study, PISA and TIMSS in 2015, mathematics achievement of Indonesian students is still ranked at the bottom. Mathematics achievement is closely related to the cognitive domain which not only requires cognition, but also involves metacognition. This study aims to further examine about the relationship between the use of metacognitive strategy on completion mathematics word problem and mathematics achievement among 3rd elementary students. Participants in this study amounted to 94 people from several elementary schools. The results of this study indicate that there is a positively significant relationship between the use of metacognitive strategy and mathematics achievement among 3rd elementary students r 0,35, p 0,01, 1 tailed . It proves that students who use metacognition strategy in mathematics learning show good mathematics achievement as well. "
2017
S67316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Yuanita Indrasari
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara keyakinan matematika dan penggunaan strategi metakognisi dalam penyelesaian soal cerita matematika pada siswa/i kelas 3 SD. Hal ini didasari teori bahwa kedua variabel tersebut memengaruhi dalam penyelesaian soal matematika. Penelitian ini melibatkan 96 siswa/i kelas 3 SD di daerah Depok, Jawa Barat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Knowledge Measurement Assessment KMA untuk mengukur keyakinan matematika dan teknik think-aloud dengan protokol 2 soal cerita matematika untuk mengukur penggunaan strategi metakognisi. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara keyakinan matematika dan penggunaan strategi metakognisi pada penyelesaian soal cerita matematika r = 0,30, p < 0,01, 1-tailed . Hal itu membuktikan bahwa semakin besar keyakinan siswa/i akan kemampuan matematikanya, maka akan semakin baik penggunaan strategi metakognisinya.

ABSTRACT
This research is purposed to see the relationship between mathematics belief and metacognitive strategy use in completion of arithmetics word problem among 3rd elementary school students. It is based on theory that these two variables have impact to mathematics completion process. 96 3rd grade elementary school students in Depok, West Java participated in this study. Instruments used in this research are KMA to measure mathematics belief and think aloud technique with two arithmetic word problem rsquo s protocols to measure metacognitive strategy. The result show the existence of positive and significant relationship between mathematics belief and metacognition strategy r 0,30, p 0,01, one tailed . This result proves that students who have better belief in mathematics, will use their metacognition strategies better. "
2017
S67162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Rahniati
"Keberhasilan pendidikan inklusif di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh sikap melainkan juga oleh strategi pengajaran yang dilakukan oleh guru. Penelitian korelasional ini menggunakan alat ukur sikap MATIES (Multidimensional Attitude Toward Inclusive Education Scale) yang mengukur sikap berdasarkan komponennya yaitu kognitif, afektif, dan konatif serta alat ukur strategi pengajaran yaitu BCSQ (Bender Classroom Structure Questionnaire) yang memiliki tiga macam strategi pengajaran yaitu total score, strategi pengajaran individual, dan strategi pengajaran kognitif. Penelitian ini dilakukan terhadap 140 orang guru sekolah dasar inklusif di daerah Jabodetabek. Guru dikelompokan berdasarkan lama mengajarnya yaitu kelompok guru senior dan kelompok guru junior. Analisis hasil dilakukan dengan Pearson correlation untuk melihat korelasi yang signifikan dan independent sample t-test untuk melihat perbedaan masing-masing variabel.
Hasil korelasi yang didapat menunjukkan bahwa, pada kelompok guru senior, tidak semua komponen sikap berkorelasi dengan strategi pengajaran. Di sisi lain, pada kelompok guru junior, semua komponen sikap ditemukan berkorelasi dengan semua strategi pengajaran. Hasil korelasi yang didapat berarti semakin positif suatu komponen sikap maka guru semakin sering menggunakan variasi strategi pengajaran. Terkait perbedaan sikap antara kedua kelompok, komponen sikap yang ditemukan berbeda adalah komponen kognitif. Untuk strategi pengajaran, perbedaan antara kedua kelompok terjadi pada strategi pengajaran kognitif. Hasil penelitian ini mengindikasikan adanya kebutuhan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan sikap dan strategi pengajaran mereka.

The success of inclusive education in Indonesia not only affected with teachers' attitudes toward inclusive education but also with teachers teaching strategy. This correlational research is using MATIES (Multidimensional Attitudes Toward Inclusive Education Scale) which measure attitude based on cognitive, affective, and connative components. For teaching strategies, the instrument that has been used is BCSQ (Bender Classroom Structure Questionnaire) which has three kinds of teaching strategies: total score, individual instruction, and cognitive strategy instruction. This study is conducted on 140 inclusive primary school teachers in the Jabodetabek area. Teachers were grouped based on the years of teaching experiences, senior teachers group and junior teachers group. Pearson correlation is used to examine the significant correlations and independent sample t-test is used to see the difference of each variable.
The results show that in the group of senior teachers, not all of attitudes component were correlated with teaching strategies whereas, in the group of junior teachers, all components were found to be correlated with all of teaching strategies. This correlation means teachers with more positive attitudes will have a more frequent teaching strategy. For different attitudes between the two groups, cognitive component is found to be different in both groups of participants. In addition, cognitive teaching strategy is also found to be different component between two groups. This research indicate that there is a need for teacher training in both groups to encourage their attitudes and their teaching strategies.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Sondang Maria J.
"ABSTRAK
Penelitian ini bertitik tolak dari adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang ada mengenai penguasaan matematika siswa. Nilai matematika siswa sekalah dasar maupun lanjutan pada umumnya lebih rendah dari bidang studi lainnya yang di Ebtanaskan secara nasional. Tujuan penelitian difokuskan untuk melihat hubungan antara sikap siswa, sikap ibu, sikap guru terhadap matematika dan inteligensi siswa dengan prestasi belajar matematika.
Pembahasan mengenai topik tersebut melalui kepustakaan diperoleh hipotesa yang kemudian diuji secara statistik. Analisa dilakukan dengan menggunakan korelasi tunggal, korelasi parsial dan multiple regresi.
Hasil analisa dengan menggunakan korelasi tunggal maka dari hipotesa-hipotesa tersebut diterima, namun bila hipotesa tersebut dianalisa dengan korelasi parsial di mana variabel tersebut dikontrol dengan variabel lain maka hipotesa tersebut ditolak. Sikap guru terhadap matematika baik dianalisa dengan korelasi tunggal maupun parsial diperoleh hubungan yang tidak signifikan.
Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara inteligensi, sikap siswa, sikap ibu dan sikap guru terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika siswa. Namun demikian hubungan ini tidak bisa diartikan untuk sikap bahwa semakin positif sikap terhadap matematika, maka semakin tinggi pula prestasi belajar matematika bila variabel-variabel lain di kontrol. Sebab dari hasil perhitungan korelasi parsial untuk kedua variabel ternyata tidak menunjukkan adanya hubungan. Tidak demikian untuk inteligensi, dimana semakin tinggi inteligensi, maka semakin tinggi pula prestasi belajar matematika walaupun telah dikontrol dengan variabel lainnya.
Tesis ini di tutup dengan saran-saran praktis bagi pendidik, orang tua serta peneliti lain yang berminat meneruskan penelitian sejenis."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dimensi metakognisi dan
dimensi creative self-efficacy (CSE) pada guru sekolah dasar (SD). Metakognisi
didefinisikan sebagai kesadaran individu terhadap proses kognitif dan afektif yang
terjadi pada dirinya, serta kemampuan individu dalam meregulasi setiap proses
tersebut untuk mencapai sebuah tujuan tertentu (Flavell, 1979). CSE merupakan
keyakinan terhadap keadaan individu mengenai kemampuan dirinya untuk melakukan
tugas spesifik, yang membutuhkan produksi solusi-solusi baru, orisinal, dan sesuai
(Abbott, 2010). Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa metakognisi memiliki
korelasi yang signifikan terhadap CSE. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian
terhadap 93 guru sekolah dasar (SD). Alat ukur metakognisi yang digunakan adalah
Metacognitive Awareness Inventory for Teacher (MAIT) (Balcikanli, 2011),
sedangkan alat ukur CSE yang adalah Revised Model Creative Thinking Self-Efficacy
(CTSE) II & Creative Performance Self-Efficacy (CPSE) II Inventories (Abbott,
2010). Melalui teknik statistik Pearson Correlation, ditemukan hubungan yang
positif dan signifikan antara masing-masing dimensi dari metakognisi, yaitu
metacognitive knowledge dan metacognitive regulation dengan dimensi dari CSE,
yaitu CTSE dan CPSE. Berdasarkan hasil temuan tersebut, peneliti menyarankan
kepada para guru untuk memerhatikan kemampuan metakognisi yang terjadi saat
mengajar di dalam kelas, juga bagi pihak sekolah untuk memberikan pelatihan
kepada para guru mengenai strategi pembelajaran tertentu guna meningkatkan
keyakinan diri dalam mengekspresikan kreativitas di kelas., This research was conducted to find the relationship between dimension
metacognition and dimension creative self-efficacy (CSE) among elementary teacher.
Metacognition is defined as awareness of one’s knowledge, concerning one’s own
cognitive processes and affective states, and the ability to consciously deliberately
monitor and regulates on which they bear, usually in the service of some concrete
goals or objectives (Flavell, 1979). Meanwhile, CSE is an individual’s state-like
belief in his or her own ability to perform the specific tasks required to produce
novel, original, and appropriate solutions (Abbott, 2010). This study hypothesized
that metacognition correlates significantly with CSE. There are 103 elementary
teacher participated in this study. Metacognition is measured with Metacognitive
Awareness Inventory for Teacher (MAIT) (Balcikanli, 2011), and CSE is measured
with Revised Model Creative Thinking Self-Efficacy (CTSE) II & Creative
Performance Self-Efficacy (CPSE) II Inventories (Abbott, 2010). The Pearson
Correlation indicates that each dimension of metacognition, consist of metacognitive
knowledge and metacognitive regulation is correlates positively and significantly
with each dimension of CSE: CTSE and CPSE. Therefore, it is suggested that
elementary teachers should know more about their own metacognition, specifically
while they’re teaching in a class. In the other side, The Elementary school ought to
held an intervention such a training to improve teachers skill of metacognition.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S58640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Jasmine
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara persepsi siswa terhadap program Bimbingan Konseling (BK) Karir dan adaptabilitas karir pada siswa SMA kelas 3 di Jakarta. Pengukuran persepsi siswa terhadap BK Karir dikembangkan berdasarkan Tujuan BK Karir pada Permendikbud No. 111 Tahun 2014 dan terbagi ke dalam dua aspek yaitu kurikulum BK Karir dan Guru BK. Pengukuran adaptabilitas karir diukur menggunakan Skala Adaptabilitas Karir (Indianti, 2015) yang disesuaikan untuk anak SMA. Partisipan berjumlah 272 siswa SMA yang berasal dari sekolah negeri dan swasta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara BK Karir yang dipersepsi positif oleh siswa dengan adaptabilitas karir (r = 0,144; p = 0,009; signifikan pada L.o.S 0,01). Artinya semakin tinggi peran BK Karir yang dipersepsi positif oleh siswa, maka semakin tinggi adaptabilitas karirnya. Selain itu, penelitian juga membuktikan bahwa kurikulum karir memiliki koefisien korelasi lebih besar daripada guru BK. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan program bimbingan konseling karir di sekolah mampu meningkatkan kualitas kurikulum BK Karir dan guru BK agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam memutuskan karir selepas SMA.

This research was conducted to find the correlation between student perception toward Career Counseling program and career adaptability among 3rd grader students in Senior High School in Jakarta. Students? perception in Career Counseling was measured by adapting The Vision of School Counseling Program which stated in Permendikbud No. 111 Tahun 2014 and divided into two aspects which are career curriculum and teacher. Meanwhile career adaptability was measured by Skala Adaptabilitas Karir (Indianti, 2015) which adjusted to high school students. Number of participants in this research was 272 students came from public and private senior high school in Jakarta.
Result of this research shown that career counseling which is perceived positively by students has a correlation with career adaptability (r = 0,144; p = 0,009; significant at L.o.S 0,01). Which means, the higher amount of career counseling perceived positively, the higher career adaptability. Research also found that career curriculum has higher correlation coefficient than teacher. The research result could be used to improve the quality of curriculum and teacher to develop students? career adaptability.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Primi Paramita
"Selama ini matematika seringkali dijadikan sebagai mata pelajaran yang ditakuti dan tidak disukai oleh siswa. Umumnya siswa tidak menyukai pelajaran karena menganggap pelajaran tersebut sulit, tidak menarik dan juga karena anak memiliki masalah dalam mempelajari dan melaksanakan tugas matematika. Hal ini disebabkan karena pemahaman terhadap konsep-konsep dasar matematika yang rendah. Banyaknya materi yang diajarkan juga berpengaruh terhadap kualitas materi yang diajarkan sehingga cenderung untuk menghafalkan angka-angka atau nimus saja. Padahal belajar matematika akan Iebih bemakna jika siswa dapat mengaplikasikannya dalam situasi dunia nyata dan salah satu cara untuk melatihnya melalui soal matematika dalam bentuk cerita. Fungsinya adalah membuat siswa membuat koneksi antara matematika formal dengan kehidupan sehari-hari. Namun ada beberapa anak yang hingga kelas 6 SD belum mampu mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam memecahkan persoalan matematika metakognisi memegang peranan yang penting sehingga siswa mampu menyesuaikan diri dengan tugas yang bervariasi. Menurut Montague (2003) untuk dapat menyelesaikan persoalan matematika dibutuhkan strategi kognitif dan juga strategi metakognitif (self regulated strategy). Ada siswa yang mahir dalam menyelesaikan soal matematika (digolongkan ke dalam kelompok expert) dan ada Pula yang tidak mahir (digolongkan ke dalam kelornpok novice). Olch karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan strategi metakognitif antara kelompok expert clan novice ini.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD, dengan lokasi penelitian di SDN. Percontohan 08, Rawajati. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah think aloud (berpikir keras) dimana subyek diminta untuk menyuarakan apapun yang muncul dalam pikirannya sciama menyelesaikan soal matematika dalam bentuk ecrita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan penggunaan strategi pada kedua kelompok tersebut. Pada kelompok expert strategi yang dominan digunakan adalah self instruction + hypothesis (Si + hy), self instruction + compute (Si . - corn), dan Self monitoring + check (Sm + check). Sedangkan pads kelompok novice dominan menggunakan self instruction + hypothesis (Si + Hy) dan self instruction + compute (Si + Corn).
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ada perbedaan antara kelompok expert dan novice. Hal ini dapat dijadikan masukan bagi sistem pendidikan Indonesia agar guru juga memberikan pengajaran strategi kognitif pada siswa saat belajar matematika."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T 17832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Aprilia
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana peran pengetahuan metakognitif dalam memediasi pengaruh dari minat matematika terhadap kecemasan matematika yang dialami oleh siswa kelas 5 Sekolah Dasar. Data penelitian berasal dari 366 siswa kelas 5 Sekolah Dasar di Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari alat ukur Modified Abbreviated Math Anxiety Scale, subskala interest value dari Subjective Task Value Scale, dan Metacognitive Knowledge in Mathematics Questionnaire. Berdasarkan hasil analisis, minat matematika berpengaruh secara signifikan terhadap kecemasan matematika. Selain itu, pengaruh dari minat matematika juga dimediasi oleh tiap-tiap dimensi dari pengetahuan metakognitif, yaitu self (a1b1 = -0,48, BCa CI [-0,71, -0,26]), task (a2b2 = -0,29, BCa CI [-0,49, -0,08]), dan strategy (a3b3 = -0,06, BCa CI [-0,14, -0,02]). Namun, total direct effect dari minat matematika terhadap kecemasan matematika ternyata lebih besar dibandingkan total indirect effect-nya, yaitu sebesar -0,974 dengan rentang confidence interval -1,258 sampai -0,690. Artinya, pengetahuan metakognitif hanya memediasi pengaruh antara minat matematika dengan kecemasan matematika secara partial, atau dengan kata lain pengaruh minat matematika secara langsung terhadap kecemasan matematika lebih besar dibandingkan dengan pengaruh minat matematika terhadap kecemasan matematika melalui pengetahuan metakognitif. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar peneliti juga memeriksa regulasi metakognitif dari siswa serta melakukan penelitian di wilayah selain Jakarta Selatan.

This study conducted to see how the role of metacognitive knowledge in mediating the influence of math interest on math anxiety experienced by grade 5 elementary school students. The research data came from 366 grade 5 elementary school students in South Jakarta. Data collection was carried out using a questionnaire consisting of the Modified Abbreviated Math Anxiety Scale, the interest value subscale of the Subjective Task Value Scale, and the Metacognitive Knowledge in Mathematics Questionnaire. Based on the results of the analysis, math interest significantly influences math anxiety. In addition, the influence of math interest is also mediated by each dimension of metacognitive knowledge, namely self (a1b1 = -0,48, BCa CI [-0,71, -0,26]), task (a2b2 = -0,29, BCa CI [-0,49, -0,08]), and strategy (a3b3 = -0,06, BCa CI [-0,14, -0,02]). However, the total direct effect of math interest on math anxiety turns out to be greater than the total indirect effect, which is -0.974 (BCa CI [-1.258 to -0.690]). That is, metacognitive knowledge only mediates the influence between math interest and math anxiety partially, or in other words the direct effect of math interest on math anxiety is greater than the indirect effect of math interest on math anxiety through metacognitive knowledge. For further research, it is recommended that researchers also examine the metacognitive regulation of students and conduct research in areas other than South Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>