Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fikri Wahyu Pratama
"Dalam penelitian ini dilakukan pelindian terhadap platina dan emas menggunakan larutan pelindi asam klorida yang ramah lingkungan dari bijih Platina dengan penambahan 1vol H2O2 sebagai agen pengoksidasi. Karakterisasi dilakukan dengan difraksi dan pemendaran sinar x, mikroskop elektron, dan pengujian serapan atom. Proses pelindian dilakukan dengan empat parameter yaitu, waktu, pulp ratio Temperatur, dan waktu. Temperatur memberikan pengaruh pada pelindian sebesar 2.920 untuk platina dan 27.20 untuk emas. Penelitian ini menggunakan metode taguchi untuk optimasi terhadap proses pelindian. Hasil penelitian menunjukkan perolehan kembali sebesar 64,86 untuk platina dan 78,41 untuk perolehan kembali emas.

In this research, the leaching of platinum and gold used acidic chlorid solution with addition of 1vol H2O2 as oxidation agent. In this study, ore and residue of leaching examined with X ray diffraction, X ray Flouresence, Scanning Electron Microscope, and Absorbance Spectometry. Leaching process had four parameter used ie temperature, NaCl concentration, Pulp ratio, and time. This research used taguchi method to optimized leaching process. Temperature gives effect to 2,920 leaching for platinum and 27.20 for gold This research uses taguchi method to optimize leaching process. The results showed a recovery of 64.86 for platinum and 78.41 for gold recovery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meitreya Taris
"Dalam penelitian ini, dilakukan proses pelindian pada bijih sisa ektraski emas menggunakan larutan asam klorida HCl untuk membentuk ion komplek, serta ditambahkan H2O2 sebagai agen pengoksidasi. Percobaan yang dilakukan menggunakan metode taguchi untuk mengetahui proses optimum pelindian dengan meminimalisir percobaan, dengan parameter yang digunakan antara lain : temperatur, konsentrasi NaCl, rasio masa bijih terhadap volume larutan pelindi dan waktu pelindian. Penelitian ini dilakukan karekterisasi kandungan senyawa dengan X-ray powder diffraction XRD dan kandungan unsur dengan X-ray Flourensence XRF pada bijih dan residu pelindian. Selain itu dilakukan pengamatan morfologi bijih dengan Scanning Elcetron Microscop SEM , serta uji Atomic Absorbance Spectometry AAS pada hasil pelindian untuk mengetahui masa platina dan emas yang larut pada pelindian. Hasil penelitian menunujukan semakin lamanya waktu pelindian meningkatkan nilai rasio S/N, yang dapat diterpretasikan sebagai meningkatnya perolehan kembali. Namun peningkatan yang terjadi tidak signifikan dikarenakan berdasarkan perhitungan efek parameter dengan ANOVA, waktu hanya memiliki efek sekitar 0.67 pada platina dan 0.40 pada emas terhadap pelindian. Hal ini dimungkinkan dekomposisi H2O2 akibat pengaruh Fe yang ikut larut. Oleh karena itu, kandungan Fe dalam percobaan juga diteliti dimana terjadi penurunan kadar saat pelindian. Hasil penelitian in mengahsilkan perolehan kembali tertinggi pada platina dan emas masing-masing 65 dan 78.

In this study, the leaching of platinum and gold from tailing of gold extraction was performed based on the formation of their chloro complexes of acidic chlorid solution with addition of 1vol H2O2 as oxidation agent. This experiment used taguchi method as experiment disign, with parameter used , ie temperature, NaCl concentration, Pulp ratio and leaching time. In this study, ore and residue of leaching examined with X ray powder diffraction XRD and X ray Flouresence XRF to get information what compound and element contain. Furthermore, ore examined with Scanning Elcetron Microscop SEM to get information about morfology and filtrate from leaching examined with Absorbance Atomic Spectometry AAS to get information about mass platina and gold wich dissolve in solution. In result show recovery increase with time of leaching process, because with time increase make longer reaction with ore and lixiviant in process. But the increase not significant, with value of effect parameter very low only 0.67 for platinum and 0.40 for gold. Not signifacant result, posibility in leaching process occur decomposition H2O2 because reaction with Fe wich dissolve in solution. So, Fe contain in ore examined with XRF. In result highest recovery for platinum is 65 dan for gold is 78."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yaasiin Salam
"Logam emas dan platina merupakan logam berharga dengan nilai jual yang sangat tinggi. Cadangan sekaligus produsen platina terbesar terletak pada Afrika Selatan sedangkan produsen terbesar emas dikuasai oleh China. Dengan banyaknya permintaan di dunia maka sangat perlu bagi indonesia untuk bisa mengolah cadadangan mineral yang dimilikinya. Kandungan platina di indonesia tergolong kadar rendah dan deposit sedikit sehingga dibutuhkan metode proses yang efektif dan ekonomis. Salah satu metode yang efektif dan murah adalah dengan pelindian pada bijih menggunakan larutan asam klorida HCl untuk membentuk ion kompleks dengan platina dan emas, serta ditambahkan H2O2 sebagai agen pengoksidasi. Proses pelindian memiliki rasio solid-liquid yang berbeda untuk mengetahui kondisi pelindihan paling optimum. Proses pelindihan menggunakan metode Taguchi guna mereduksi jumlah percobaan agar percobaan menjadi lebih ekonomis dan efesien. Sehingga dihasilkanlah nilai perolehan kembali paling optimum dari emas dan platina secara berurut sebesar 75 dan 65 . Kondisi rasio umpan yang optimum diperoleh pada kondisi 0.1 g/L untuk platina dan 0.15 g/L untuk emas.

Platinum and Gold metal are precious metal which is also categorized as a precious metal. This condition provide economical reason to extract platinum from low grade ore found in IndonesiaThe largest reserves and platinum producers are located in South Africa while the largest producer of gold is controlled by China. With so much demand in the world it is very necessary for Indonesia to bias to process its mineral reserves. The platinum content in Indonesia is low grade and the deposit is small enough to require an effective and economical process method. An effective and inexpensive method is to leach the ore using a solution of hydrochloric acid HCl to form complex ions with platinum and gold, and add H2O2 as an oxidizing agent. The leaching process has different solid liquid ratios to determine the most optimum breaking conditions. The leaching process is using the Taguchi method to reduce the number of experiments to make the experiment become more economical and efficient. This resulted in the most optimum recovery of gold and platinum in the order of 75 and 65 , respectively. The optimum feed ratio condition was obtained under 0.1 g L for platinum and 0.15 g L for gold."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avicenna Lazuardiyani
"Platina merupakan logam berharga yang masuk kedalam golongan logam kritis. Dengan 95 cadangan primer terdapat di Afrika Selatan. Dengan kondisi saat ini di mana permintaan platina melebihi produksi tahunannya, terdapat peluang ekonomi untuk mengolah cadangan platina yang terdapat di Indonesia. Cadangan platina yang terdapat di Indonesia memiliki kadar yang rendah dan deposit yang sedikit sehingga dibutuhkan metode yang efektif dan ekonomis untuk mengekstraksinya. Metode pelindian menggunakan larutan ion klorida memiliki keuntungan karena mampu menurunkan potensial reduksi platina dan membentuk senyawa kompleks yang stabil. Penambahan NaCl ditunjukkan untuk memberikan suplai ion Cl- untuk menggantikan ion yang digunakan untuk melarutkan pengotor. Penelitian ini menggunakan metode statistik taguchi untuk melakukan optimasi terhadap proses pelindian. Hasil penelitian menghasilkan perolehan kembali tertinggi sebesar 64.86 5.7.

Platinum is a precious metal which is also categorized as critical metals. Approximately 95 of world rsquo s platinum deposit is situated in South Africa and currently platinum demand surpasses its production. This condition provide economical reason to extract platinum from low grade ore found in Indonesia. Hydrometallurgical route through chloride based leaching has several advantages in case of low grade ore such as low capital investment, chloride ability to decrease platinum reduction potential, and its ability to form stable complex with platinum. NaCl addition is intended to replace Cl ions that form complex with gangue cations. This research incorporates taguchi statistical method to minimize the number of experiments needed and to analyze the experiment results. The maximum recovery achieved in this research is 64.86 5.7."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Putu Devina Ichasia Prawira
"Perkembangan industri yang pesat menjadikan katalis sebagai jawaban atas kecepatan reaksi pada suatu proses. Proses yang menggunakan katalis pada industri minyak dan gas adalah Contiunous Catalytic Cracking Platforming Unit, yang dimana proses tersebut menghasilkan limbah katalis Pt/Al2O3 sekitar 2000-3000 kg/tahun dengan kandungan platinum sebesar 3200 ppm. Hal tersebut menyebabkan metode leaching asam organik, leaching aqua regia, dan digestion aqua regia diperlukan untuk mengambil kembali logam platinum sangat diperlukan untuk menghemat biaya pembelian katalis platinum karena harganya yang sangat mahal dan limbah katalis merupakan limbah B3. Dalam penelitian ini akan dilakukan tiga metode berbeda untuk mengambil kembali logam platinum dari limbah katalis Pt/Al2O3. Metode yang digunakan adalah leaching dengan asam oksalat, leaching dengan aqua regia, dan digestion dengan aqua regia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses digestion dinilai paling efektif dalam me-recovery logam platinum dengan persentase efisiensi digestion sebesar 98,13%. Proses tersebut memiliki kondisi optimum dengan menggunakan massa padatan limbah katalis 0,1 gram pada suhu 220oC selama 60 menit.

Rapid industrial development uses the catalyst in response to reaction speed in a process. The process uses catalysts in the oil and gas industry is Continuous Catalytic Cracking Platforming Unit, in which the process produces Pt/Al2O3 catalyst waste approximately 2000-3000 kg/year and contains of 3200 ppm platinum metals. It becomes the reason why organic acid leaching, aqua regia leaching, and aqua regia digestion is needed to recover the platinum metals to save cost because its price is very expensive and spent catalyst waste is also considered as hazardous and toxic materials. In this experiment, there are three different methods used to obtain the recovery of platinum metals from spent.Pt/Al2O3 catalyst. The methods used are leaching with oxalic acid, leaching with aqua regia, and digestion with aqua regia. The experiment showed that digestion method is the most effective method in recovering platinum metals with thedigestion efficiency percentage of 98.13%. The optimum conditions for the digestion process is by using 0.1 grams of spent catalyst at 220oC.The digestion process should last for 60 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachrian Hafizh
"ABSTRACT
Industri pegolahan bijih pertambangan merupakan salah satu industry yang paling tidak ramah lingkungan, hal tersebut dikarenakan penggunaan reagen-reagen berbahaya dalam prosesnya seperti sianida dan merkuri. Seiring dengan berjalannya waktu, dilakukan berbagai penelitian untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah penggunaan larutan Chloride-Hypochlorite. Larutan tersebut dapat digunakan dalam proses pengolahan bijih karena mampu melarutkan emas sampai kondisi ekonomis, tetapi tetap ramah terhadap lingungan. Pada penelitian kali ini, dilakukan pengujian untuk mendapatkan titik ndash; titik optimum dari beberapa aspek yang mempengaruhi proses pelindiannya,yaitu temperature, dan rasio solid/liquid. Penelitian ini menggunakan bijih hasil pertambangan dari daerah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang sudah dikarakterisasi menggunakan XRF dan ICP-OES dengan kadar emas sebesar 0.27 ppm sebagai sampel. Bijih emas diproses dengan metode pelindian emas menggunakan temperature dan agitasi dalam skala lab. Sehingga, didapatkan kadar emas yang ada pada larutan tersebut dari hasil karakterisasi menggunakan ICP-OES. Kemudian diperolehlah persentase emas yang terlarut pada setiap variabelnya. Hasil yang didapat menunjukan bahwa peningkatan temperatur, akan meningkatkan tren dari persentase emas terlarut. Sedangkan peningkatan solid liquid ratio akan menurunkan tren persentase emas terlarut.

ABSTRACT
Gold ore processing industry is one of the least environmentally friendly industry, due to the use of hazardous reagents in the process, such as cyanide and mercury. As the time goes, various studies have been conducted to overcome the problem. One of the study being developed is the use of Chloride Hypochlorite for gold leaching. The solution can be used in ore processing because its capability of dissolving gold economically, but still environmentally friendly. In this research, experiments are performed to obtain optimum points from several aspects that affect the leaching process which is temperature and solid liquid ratio. This research uses ores from mining site at Boolang Mongondow, North Sulawesi, which have been characterized using XRF and ICP OES with initial gold content equal to 0.27 ppm. Gold ore is processed by agitation leaching method with temperature on a lab scale. The gold content of the solution from leaching process is obtained using ICP OES. Thus, the percentage of gold leached in each variables are obtained. The result shows that the increase of temperature will increase the trend of dissolved gold percentage. However, increasing solid liquid ratio in leaching process will decrease the trend of dissolved gold. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrazy Akmal
"Dengan kemajuan teknologi, maka pemakaian produk elektronik akan terus meningkat. Sehingga peluang untuk mengolah limbah elektronik sangatlah besar untuk era yang sekarang sedang berjalan. Salah satu limbah elektronik yang menjadi target proses pengolahan limbah adalah, Printed Circuit Board. Limbah PCB direduksi ukurannya menjadi sekitar 1,0 cm x 1,0 cm, dan kemudian limbah PCB yang telah dilakukan reduksi ukuran kemudian di leaching dengan menggunakan larutan asam klorida, asam klorida ditambahkan hydrogen peroxide, serta larutan aqua regia, masing ndash; masing dengan konsentrasi 4M dan 6M.
Hasil dari proses leaching tersebut kemudian dilakukan pengujian secara visual dan dengan Optical Microscope untuk mengetahui transformasi fisik setelah proses leaching dan juga pengujian dengan Atomic Absorption Spectrophotometery untuk mendapatkan nilai recovery logam emas dan tembaga. Hasil dari proses leaching menunjukkan recovery logam emas dan tembaga dapat mencapai sebesar 64.50 dan 90.24.

With the advancement of technology, the usage of electronic products will continue to increase. And because of this, it is an immense opportunity to recycle electronic wastes. One of the known types of electronic waste to be targeted for the recycling process of electronic wastes is, the Printed Circuit Board. In which, PCB waste is reduced in size about 1.0 cm x 1.0 cm, and after it is reduced in size, it is then leached by using hydrochloric acid solution, hydrochloric acid mixed with hydrogen peroxide, and aqua regia solution, each with concentration of 4M and 6M.
The result of the leaching process is then tested visually and by using Optical Microscope to understand the physical transformation after the leaching process. And then it is tested by using the Atomic Absorption Spectrophotometery in order to get the recovery value of gold and copper metals. The results of the leaching process shows that recovery of gold and copper metals could reach up to 64.50 and 90.24.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Wisnu Prakoso
"Perkembangan teknologi serta penggunaannya yang pesat membuat meningkatnya jumlah limbah elektronik global, salah satunya adalah limbah printed circuit board PCB . Limbah PCB dipersiapkan dengan mengominusi hingga ukuran partikel 1-2 cm2. Limbah yang telah dikominusi dilindi dengan menggunakan campuran asam klorida 0,5 M dan hidrogen peroksida 0,4 M sebagai pelarut dan hasilnya diuji Atomic Absorption Spectrophotometer AAS.
Hasil analisis pelindian menunjukan peningkatan kadar emas mencapai 33,24 dan tembaga mencapai 24,60 . Hasil pelindian diadsorpsi dengan karbon aktif dengan variasi konsentrasi 10, 20, 25, 30, dan 50 g/L. Hasil adsorpsi dianalisis dengan AAS dan menunjukan peningkatan kadar emas mencapai 99,1 pada konsentrasi karbon aktif 50 g/L.

Advancement in technology and the increasing of its demand increase the amount of electronic waste especially printed circuit board PCB . Waste PCB was comminuted to particle size of 1 2 cm2. Comminuted waste PCB was leached in the mixture of 0,5 M hydrochloric acid and 0,4 M hydrogen peroxide as lixiviants and the result was tested using Atomic Absorption Spectrophotometer AAS.
The result showed that the gold recovery is 33.24 and copper 24.60 . Adsorption was done using activated carbon with the concentration of 10, 20, 25, 30, and 50 g L. The filtrate then was tested using AAS and showed that 99.1 of gold was recovered in the adsorption using 50 g L activated carbon.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurkhasanah
"Nitrogen Monoksida memiliki peranan penting dalam proses fisiologis. Pengukuran NO secara akurat penting dilakukan untuk memahami fungsi esensial NO namun NO memiliki waktu paruh yang sangat singkat sehingga dibutuhkan metode penentuan kadar NO yang memiliki respon cepat, sensitivitas tinggi, peralatan yang sederhana, dan praktis. Pada penelitian ini, digunakan logam emas dan platina yang terdeposit pada permukaan SPE yang telah dimodifikasi grafena untuk mendeteksi NO. Logam emas dan platina dideposisi menggunakan larutan HAuCl4 dalam 0,05 M H2SO4 dan K2PtCl6 dalam H2SO4 0,05 M. Variasi konsentrasi deposisi Au/Pt pada G/SPE dilakukan untuk mendapatkan perbandingan konsentrasi deposit AuPt/G/SPE yang optimum. Uji deteksi NO dilakukan pada potensial 0.878 V vs Ag/AgCl. Deposit AuPt/G/SPE dengan variasi konsentrasi 1mM:1mM merupakan sensor yang memiliki performa terbaik karena mempunyai sensitivitas tertinggi sebesar 23029,92 A mM-1 cm-2, batas deteksi terendah sebesar 2,2 x 10-3 mM dan linearitas paling baik sebesar R2 0.9943. Metode Griess Saltzman digunakan sebagai metode pembanding dalam mendeteksi NO. Dari hasil yang diperoleh deteksi NO dengan metode elektrokimia lebih baik dibandingkan dengan metode Griess Saltzman dilihat dari linearitasnya.

Nitric oxide has an important role in physiological processes. NO measurements accurately is important to understand the essential function of NO but it has a very short half life so it needed a method of determining the levels of NO which has a fast response, high sensitivity, simple, and practical. In this study, used gold and platinum metals are deposited on the surface of SPE has been modified Graphene to detect NO. Gold and platinum metals deposited using a solution of HAuCl4 in 0.05 M H2SO4 and K2PtCl6 in 0.05 M H2SO4. Variation of concentration of the deposition of Au Pt on G SPE carried out to obtain optimum a deposit concentration ratio AuPt G SPE. NO detection test conducted at a potential of 0.878 V vs Ag AgCl. Deposit AuPt G SPE with various concentrations of 1 mM 1 mM is a sensor that has best performance because it has the highest sensitivity at 23029.92 A mM 1 cm 2, the lowest detection limit of 2.2 x 10 3 mM and most excellent linearity to R2 0.9943. The Griess Saltzman method is used as a comparison method in detecting NO. From the results obtained by electrochemical method to detection of NO is better than Griess Saltzman method seen from linearity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>