Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112077 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfira Ariani
"Kebutuhan akan dilakukannya operasi penutupan sumur minyak dan gas termasuk sangat penting ketika sumur- sumur tersebut dianggap tidak lagi produktif dan layak ekonomi. Pada saat ini, semen adalah material penutup yang masih sangat umum digunakan dalam perihal operasi penutupan sumur. Namun, proses tersebut menjadi sangat terbatas mengingat akan harga semen yang terbilang mahal serta sifatnya yang berkecerendungan untuk menyusut dalam bentuk dan memiliki resiko untuk meretak dalam beberapa kondisi tertentu.
Proyek penelitian ini bertujuan akhir untuk menghasilkan teknik penutupan sumur yang lebih layak ekonomi dan lebih efektif dengan melakukan evaluasi bentonit sebagai bahan alternatifnya. Bentonit memiliki kemampuan tinggi dalam hal penyegelan mengingat kemampuannya yang dapat melebar dalam bentuk dibawah proses hidrasi. Selain itu, bentonit yang terhidrasi berkecerendungan untuk membentuk kembali ke bentuk awalnya dan menyembuhkan dirinya sendiri dibawah gerakan permukaan. Jumlah sumur-sumur di masa depan yang dipastikan akan semakin banyak jelas membutuhkan proses penutupan, jika tidak, mereka akan menimbulkan ancaman berat untuk pelestarian bumi. Sebagai contoh, ribuan sumur gas lapisan batubara yang terletak di Queensland, Australia saat ini sangat diperlukan untuk segera ditutup.
Proses penutupan sumur yang lebih layak ekonomi penting untuk dipertimbangkan mengingat akan adanya sedikit biaya sulit dalam statistik sumur gas lapisan batubara di Australia. Namun, pengubahan peraturan akan proses penutupan sumur di Queensland akan membutuhkan otorisasi legislatif, yang antara lain telah dilakukan lebih awal oleh beberapa negara-negara bagian di Amerika Serikat. Penyelidikan teoritis dan eksperimental dilakukan dalam proyek ini, yang antara lain terdiri atas studi literatur guna mendukung pengumpulan data-data, dan pekerjaan laboratorium dalam pengujian material bentonit dengan membuat demonstrasi atas kemampuan penyegelannya dalam berbagai kondisi yang bervariasi.

The requirement of conducting plug and abandonment P A operations for such oil and gas wells are important when these wells are considered to be no longer productive and economic viable. Currently, cement is the sealing material that has been commonly used in plugging operations. However, the process become limited as cement is considered to be expensive and has a tendency to shrink, as well as at a risk to crack under several conditions.
This project consists research aimed at producing an economical and effective technique of P A operations by evaluating bentonite as the alternative material for plugging wells. Bentonite performs superior sealing ability due to its swelling and expanding behaviour throughout hydration process. Besides, a hydrated bentonite plug also prone to reshape itself or likely to self heal under subsurface movements. There are a growing and undetermined number of wells in the future that required to be plugged, or else it will pose severe threats to the earth's conservation. For instance, there are thousands of coal seam gas wells in Queensland that will be necessary to be plugged and abandoned by time.
It is important to consider the importance of having an economic viable process of plug and abandonment process, since there is a slight hard cost statistic in Australian coal seam gas wells. However, it will require legislative authorization in changing the regulatory to plug wells with bentonite in Queensland, which has been don earlier in several states of USA. Theoretical and experimental investigation was conducted in this project which includes the performance of literature study to support the assemble of property database, as well as laboratory work in testing bentonite plug to create a demonstration of bentonite plugging ability under various conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Purnomo
"Meningkatnya kebutuhan energi nasional masih menjadi permasalahan dengan didominasi oleh energi fosil sebesar 90,7%. Lapangan AP merupakan lapangan minyak dan Gas yang berada di Utara Jawa Barat. Sejak tahun 2016 tidak memiliki kegiatan pengeboran sumur baru sehingga produksi terus menurun. Optimasi dilakukan dengan memanfaatkan lean gas pengolahan gas bumi sebagai pengumpan pada 5 sumur sembur buatan tipe gas lift. Simulasi kelayakan ekonomi menggunakan 4 alternatif skenario yaitu, skenario 1, Gas lift menggunakan kompresor kepemilikan dengan gas terproduksi yang disirkulasikan kembali di unit pengolahan gas; skenario 2, Gas lift menggunakan kompresor secara kepemilikan dengan gas terproduksi langsung yang dialirkan ke konsumen; skenario 3, Gas lift dengan menggunakan kompresor secara sewa dengan gas terproduksi yang di sirkulasikan kembali ke unit pengolahan gas; skenario 4, Gas lift menggunakan kompresor secara sewa dengan gas terproduksi langsung dialirkan ke konsumen. Evaluasi teknis dilakukan dengan menggunakan simulasi perangkat lunak antara lain PIPESIM 2021 dan UNISIM R390.1, sedangkan analisa kelayakan ekonomi dilakukan dengan metode Levelized Cost. Skenario terbaik berdasarkan pertimbangan nilai Cummulative Cash Flow serta NPV, IRR dan Payback Period adalah Skenario 4 yang memberikan Cummulative Cash Flow sebesar IDR 519.117.184.085, NPV IDR 249.981.597.550, IRR 109,54% dan Payback Period selama satu tahun empat bulan.

The increase in national energy demand is still a problem, with fossil energy being dominated by 90.7%. The AP field is an oil and gas field in North West Java. Since 2016 there have been no new well-drilling activities, so production has declined. Optimization is done by utilizing natural gas processing lean gas as a feeder for five gas lift-type artificial wells. The economic feasibility simulation uses four alternative scenarios. Namely, in Scenario 1, Gas lift uses a proprietary compressor with produced gas which is recirculated in the gas processing unit; in Scenario 2, Gas Lift uses a proprietary compressor with produced gas delivered directly to consumers; Scenario 3, Gas lift uses a compressor on a lease basis with produced gas recirculated to the gas processing unit; Scenario 4 Gas Lift uses a compressor on a lease basis with produced gas flowing directly to consumers. Technical evaluation is carried out using software simulations, including PIPESIM 2021 and UNISIM R390.1, while an economic feasibility analysis is carried out using the Levelized Cost method. The best scenario based on cumulative cash flow and NPV, IRR and payback period is Scenario 4, which gives a cumulative cash flow of IDR 519,117,184,085, NPV of IDR 249,981,597,550, IRR of 109.54% and a payback period of 1 year and four months."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Hilmawan
"Bentonit telah diteliti untuk penggunaannya sebagai alternatif penyumbatan dan warisan dari sumur minyak dan gas karena memiliki kemampuan mengembang dan memperbaiki dirinya sendiri dibandingkan dengan semen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji bentonit sebagai pengganti semen untuk menyumbat sumur minyak dan gas, tetapi lebih banyak lagi yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan penggunaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pelapisan pada busi bentonit terkompresi. Sebanyak tujuh jenis pelapis digunakan dalam penelitian ini. Satu jenis pelapis (pasta kertas dinding) direndam selama 51 hari dengan ketebalan lapisan yang berbeda yaitu satu dan dua lapisan yang terendam dalam salinitas berbeda (10.000 dan 20.000 ppm). Dengan melapisi sumbat bentonit, lapisan baru di permukaan diharapkan dapat memberikan ketahanan terhadap getaran transportasi. Uji hidrasi dilakukan untuk mengetahui bahwa plester bentonit tersebut mengalami periode hidrasi yang lebih lama.

Bentonite has been researched for its use as an alternative to clogging and inheritance from oil and gas wells because they have the ability to inflate and repair itself compared to cement. Several studies have been conducted to examine bentonite as a substitute cement for clogging oil and gas wells, but much more which must be observed to get more convincing results in its use.
This study aims to evaluate the effect of coating on compressed bentonite plugs. A total of seven types of coating used in this study. One type of coating (wall-paper paste) soaked for 51 days with different coating thickness, namely one and two layers immersed in different salinity (10,000 and 20,000 ppm). By coating the bentonite stoppers, a new layer on the surface is expected to provide resistance to transport vibrations. Hydration test was done to find out that the bentonite plaster would be experience a longer hydration period.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Syaugi
"Injeksi gas panas terhadap aliran resirkulasi pada backward-facing step mempunyai efek yang signifikan terhadap medan distribusi temperatur di dalam aliran resirkulasi, khususnya dengan 3 variasi parameter, yaitu: temperatur injeksi, perbandingan momentum spesifik, dan letak injeksi. Eksperimen dalam penelitian ini memanfaatkan fungsi data logger dalam pengambilan data temperatur rata-rata dalam rentang waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukan pada injeksi dekat sisi step (If= 2H) injeksi gas panas memberi kan efek penting terhadap kondisi upstream dan downstream meskipun tidak dengan persentase yang sama pada seluruh variasi parameter. Fenomena ini berbeda dengan yang teljadi pada injeksi dekat dengan reattachment point (If = 4H). Pada kondisi ini, sebagian besar panas yang dibawa oleh injeksi akan terdistribusi ke arah downstream karena pengaruh blowing effect terhadap aliran resirkulasi lebih kuat.

Hot gas injection through the recirculation zone in a backward-facing step has a significant effect to the temperature distribution in recirculation flow, especially with three parameters variations, i.e. temperature, specific momentum ratio, and injection location. The present experimental work uses data logger for obtaining mean temperature in specific range of time. Investigation result shows that for injection location near the step (lf = 2H) hot gas injection gives a remarkable effect to the upstream and downstream condition, although not in equal percentage for all parameter variation. This phenomenon is quite different to that found in case of injection location near reattachment point (If = 4H). In this condition, most of the not gas contained in the injection will distribute to the clown stream due to stronger blowing effect of free stream to the recirculation flow."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, R. V.
Tulsa: PennWell Publishing, 1990
662.338 5 SMI p (1);662.338 5 Smi p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Taufiq Hidayat
"ABSTRAK
Kebutuhan terhadap gas bumi terus meningkat, sehingga kontinuitas produksi dari sumur ndash; sumur penghasil gas bumi perlu dipertahankan. Namun, permasalahan pada sumur cukup sering terjadi, khususnya liquid loading. Tesis ini bertujuan untuk mengatasi liquid loading pada sumur X1 dengan injeksi chemical menggunakan capillary string, sehingga dapat meningkatkan produksi gas. Hasil simulasi dengan perangkat lunak menunjukkan peningkatan produksi gas sebesar 57,1 dengan cara menurunkan tegangan permukaan sebesar 47,8 dan laju alir kritis sebesar 15,6 . Untuk melakukan injeksi campuran air dan chemical dengan volume sebanyak19,4 bbls diperlukan tekanan discharge pompa sebesar 783,55 psi dan daya pompa 0,29 hp dengan pressure ratio sebesar 56,64. Adapun pay back period untuk pembiayaan injeksi chemical adalah 20 hari.

ABSTRACT
The demand of natural gas is increasing, that the continuity of natural gas production from gas wells should be maintained. However, problem in wells is common, especially liquid loading. This thesis aims to overcome liquid loading in X1 well by injecting chemical using capillary string to increase gas production. Software simulation proves gas production increase up to 57,1 by reducing surface tension up to 47,8 and critical rate up to 15,6 . Injecting 19,4 bbls of water and chemical compound requires 783,55 psi of pump discharge and 0,29 hp of power with pressure ratio of 56,64. Meanwhile, the payback period for the chemical injection cost is 20 days."
2018
T51579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Jan Natanael
"Abandonment and Site Restoration adalah sebuah kegiatan pasca tambang berupa pelaksanaan pembongkaran instalasi produksi agar kembali kepada kondisi awal atau kondisi untuk pemanfaatan di masa depan, yang berasal dari pencadangan dana khusus yaitu dana Abandonment and Site Restoration. Sebagai suatu kesatuan, keduanya ditujukan untuk menjadi penghubung antara kepentingan ekonomi dan keberlangsungan lingkungan hidup berupa pencegahan terjadinya pencemaran pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di Indonesia antara kontraktor dan badan pelaksana yang mewakili Negara sebagai pemilik Sumber Daya Alam yang terikat dalam suatu Kontrak. Sebagai suatu bentuk kegiatan pencegahan pencemaran lingkungan hidup, Kegiatan Abandonment and Site Restoration dapat digambarkan sebagai pelaksanaan dari Asas Pencemar Membayar Polluter Pays Principle yang secara spesifik tergolong pada instrument ekonomi. Abandonment and Site Restoration sebagai suatu kegiatan pasca tambang yang wajib di lakukan pada kontrak yang memiliki dasar hukum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Ketentuan Abandonment and Site Restoration tidak tertuang secara spesifik dalam kontrak yang didasari oleh Undang-Undang tentang Minyak dan Gas Bumi sebelum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001. Sebagai suatu bentuk kegiatan pasca tambang yang wajib dilakukan, kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan Abandonment and Site Restoration sebagai bentuk pertanggungjawaban lingkungan hidup. Maka dari itu timbul permasalahan bagi kontrak yang tidak mencadangkan Abandonment and Site Restoration, sekalipun memiliki mekanisme lain sebagaimana yang dilakukan oleh Chevron Indonesia Company yang disebut sebagai Asset Retirement Obligation yang mana memiliki bentuk yang sama sebagaimana yang diwajibkan oleh Abandonment and Site Restoration.

Abandonment and Site Restoration is a post mining activity in the form of dismantling production installations to return to the preliminary condition or condition for future use , derived from special reserve funding ie Abandonment and Site Restoration funds. As a unity, both are intended to be a link between economic interests and environmental sustainability in the form of prevention of pollution in the upstream oil and gas business activities in Indonesia between contractors and implementing agencies representing the State as the owner of Natural Resources bound in a contract. As a form of environmental pollution prevention activities, Abandonment and Site Restoration Activities can be described as the implementation of a Polluter Pays Principle which is specifically classified as an economic instrument. Abandonment and Site Restoration as a post mining activity that must be done on a contract that has legal basis of Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001 regarding Oil and Natural Gas. The Abandonment and Site Restoration provisions are not specified in the contracts based on the Regulation on Oil and Gas before Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001. As a form of post mining activity that must be done, the contractor is held responsible for implementing Abandonment and Site Restoration as a form of environmental responsibility. Therefore, problems arise for contracts that do not reserve Abandonment and Site Restoration, despite having other mechanisms as performed by Chevron Indonesia Company which is referred to as the Asset Retirement Obligation which has the same form required by Abandonment and Site Restoration.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trianti Budi Kurniasih
"Molibdenum banyak digunakan sebagai katalis desulfurisasi dari senyawa merkaptan yang mengandung sulfur. Penelitian ini telah berhasil mensintesa katalis Mo8O26@MMT, melalui proses pilarisasi senyawa TBA-α-Mo8O26 pada bentonit (katalis A), dan sintesa In-Situ melalui reaksi MoO3 dan tetrabutilammonium hidroksida dalam pelarut air dengan bentonit (katalis B). Bentonit yang digunakan adalah bentonit alam dari Bogor. Uji sifat katalitik Mo8O26@MMT dilakukan pada proses desulfurisasi senyawa asam 3-merkaptopropanoat (AMP) dengan dua metode yang berbeda yaitu proses batch dan proses alir melalui katalis. Hasil karakterisasi GC-MS dari produk desulfurisasi melalui proses batch dengan katalis A menunjukan adanya asam asetat (60,92 %) dan asam propenoat (39,08 %), dan produk melalui proses alir melalui katalis A adalah asam butanoat (53,06 %). Sedangkan, desulfurisasi AMP dengan katalis B tidak berhasil melepaskan atom sulfur dari AMP.

Molybdenum was widely used as a catalyst for the desulfurization of sulfur-containing mercaptan compounds. In this study, has successfully synthesize catalysts Mo8O26@MMT, through a process TBA-α-Mo8O26-pillared bentonite (A catalyst), and In-Situ synthesis through reaction of MoO3 and tetrabutylammonium hydroxide solvent in water with bentonite (B catalyst). Natural bentonite was used obtained from Bogor. Test the catalytic properties Mo8O26@MMT by desulfurization process 3-Mercaptopropionic acid (AMP) with two different methods, namely batch process and flow-through-the-catalyst process. Characterization using GC-MS showed that products AMP desulfurization by batch process with A catalyst were acetic acid (60.29%) and propanoic acid (39.08%), whilst the product from flow-through-the-catalyst A process was butanoic acid (53.06%). In contrast, AMP desulfurization with B catalyst was unsuccessful release the sulfur atom of AMP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhaida
"ABSTRAK
Bentonit alam Merangin Jambi merupakan jenis Ca-bentonit dengan dengan
kandungan smectit sebesar 91,24%. Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan
modifikasi bentonit Merangin Jambi dengan KOH 0,1 M; 0,2; 0,3 M; 0,4 M; dan
1 M sebagai katalis reaksi transesterifikasi minyak kelapa sawit untuk produksi
biodiesel. Biodiesel adalah metil ester asam lemak yang dihasilkan dari
alkoholisis minyak hewani atau nabati. Selain itu, diamati juga pengaruh dari suhu
reaksi, waktu reaksi, rasio mol minyak : metanol, dan jumlah katalis. Persentase
yield metil ester cenderung lebih besar pada suhu reaksi 60 oC, waktu reaksi 2
jam, rasio mol minyak dengan metanol 1 : 12, jumlah katalis 3%, dan katalis Nabentonit
yang dimodifikasi dengan KOH 0,4 M. Katalis hasil regenerasi masih
dapat digunakan kembali dengan % yield metil palmitat, metil oleat, dan metil
linoleat, berturut-turut sebesar 0,34 %, 1,03 %, dan 3,19%.
ABSTRACT
Natural bentonite from Merangin Jambi is a type of Ca-bentonite with the
smectite content of 91,24%. This study has been performed successfully to
modify bentonite from Merangin Jambi as catalyst for the transesterification of
palm oil for biodiesel production. Biodiesel is fatty acid methyl esters produced
by alcoholysis of animal or vegetable oil. In addition, it was observed the effects
of temperature, reaction time, oil to methanol ratio, catalyst amount, and loading
amount KOH. The max percentage yield of methyl ester was obtained at
temperature of 60 oC, reaction time 2 hour, oil to methanol ratio 1 :12, 3% catalyst
amount, and KOH loading at 0,4 M. Recycle catalyst was used for the
transesterification with the percentage yield of methyl palmitate, methyl oleate,
and methyl linoleate respectively 0,34%, 1,03%, and 3,19%."
2013
T35207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamal Miftah
"Bentonit alam Jambi telah dimodifikasi menjadi Fe bentonit dengan menggunakan polikation besi III oksida sebagai katalis reaksi foto fenton. Karakterisasi katalis dilakukan menggunakan metode FTIR XRD dan EDS sementara studi fotokatalisis dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV Visible pada panjang gelombang 200 400 nm. Sebelum preparasi dilakukan pemurnian bentonit untuk mendapatkan bentonit yang kaya akan montmorilonit yang akan diseragamkan kation bebasnya dengan Na menjadi Na bentonit. Selanjutnya menggunakan metode kompleks tembaga amin ditentukan nilai kapasitas tukar kation dari bentonit Jambi dan diperoleh nilai KTK sebesar 37 1281 mek 100gram bentonit.
Hasil karakterisasi XRD dan EDS mengkonfirmasi keberadaan besi III oksida dalam bentonit Pengurangan kadar polutan organik fenol dan p klorofenol dilakukan menggunakan besi III oksida yang disisipkan pada katalis bentonit alam dengan penambahan hidrogen peroksida H2O2 30 dan penyinaran sinar UV C direaksikan dalam proses batch Untuk perbandingan proses adsorpsi fotolisis dan reaksi fenton dipelajari untuk menunjukkan penurunan kadar fenol dan p klorofenol yang murni berdasarkan proses foto fenton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan katalis besi III oksida yang disisipkan pada bentonit dengan pH awal diatas 6 dan penambahan 78 mM H2O2 total penurunan kadar yang paling efektif dari 100 mg L 1 fenol pada panjang gelombang 269 nm terjadi dalam waktu 90 menit dibandingkan dengan penurunan kadar p klorofenol pada panjang gelombang 279 nm.

Bentonite from Jambi has been modified into Fe bnetonit using iron III oxide polication as intercalation agent. Before perparation bentonite purification was performed in order to get bentonite which is rich with montmorillonite phase and then is cation exchanged with Na called Na bentonite. Furthermore using a copper amine methode its cation exchange capacity CEC value was determined as 37 1281 mek 100 g bentonite Reduction of the organic pollutants phenol and p chlorophenol was conducted using iron III oxide immobilized on pristine bentonite catalyst in the presence of hydrogen peroxide H2O2 30 and UV C light in batch process.
Catalyst characterization was performed using FT IR XRD and EDS while photocatalytic study was done by UV Visible spectrophotometry at wavelength 200 400 nm As comparison adsorption photolysis and fenton process were studied to indicate the degradation of phenol and p chlorophenol were purely based on photo fenton process.
The results indicated that by using catalyst of iron III oxide ndash pillared bentonite at initial pH above 6 and 78 mM H2O2 total decreased contents of the 100 mg L 1 phenol at wavelength 269 nm and p chlorophenol at wavelength 279 nm was occurred within 90 minutes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>