Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138492 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gafero Priapalla Rahim
"Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kapal peti kemas karena muatan kontainer di atas dek, dan rekomendasi untuk meminimalkan faktor-faktor tersebut. Kapal peti kemas memiliki peranan penting dalam sistem logistik baik dalam lingkup domestik maupun internasional, karena kapal peti kemas adalah salah satu transportasi paling efisien untuk mengangkut kargo dalam jumlah yang besar. Selain itu jumlah, kapasitas, dan kecepatan kapal peti kemas mengalami kenaikan signifikan dalam decade terakhir. Walau demikian, ada juga kecenderungan menumpuk lebih banyak kontainer di atas dek untuk meningkatkan kapasitas kapal dan mengurangi biaya transportasi. Fenomena ini membuat jumlah kecelakaan kapal peti kemas juga terus meningkat, terutama kecelakaan jatuhnya muatan kontainer dan kebakaran pada kapal. Meskipun setiap kapal harus mematuhi peraturan klasifikasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk keamanan kapal dan kargo, namun berdasarkan data kecelakaan, jumlah kecelakaan masih tinggi secara signifikan. Kecelakaan biasanya menyebabkan kerugian besar pada muatan yang diangkut dan merusak seluruh sistem logistik. Sumber kecelakaan kapal kontainer karena muatan kontainer di atas dek dapat dikategorikan menjadi: sistem kapal, lingkungan, faktor manusia, dan manajemen. Dalam penelitian ini data kecelakaan dan informasi terkait, dikumpulkan melalui studi literatur, pengamatan langsung, dan wawancara langsung dengan pihak terkait. Penyebab kecelakaan kemudian diidentifikasi dengan menganalisis setiap kemungkinan yang dapat memicu kecelakaan dengan menggunakan cause and effect analysis atau dikenal juga dengan fishbone diagram analysis dan fault tree analysis. Berdasarkan analisis yang dihasilkan, faktor penyebab kecelakaan diantaranya karena kontainer, stowage plan, lashing system, stabilitas kapal, hatch cover, tidak melakukan pengecekan, cargo securing manual, plugging reefer container, dan DG Container. Selain itu dibuatkan juga rekomendasi yang bertujuan untuk meminimalkan kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kapal peti kemas.

This paper analyses factors that might cause accidents to the container ships due to loading conditions of containers stacked on deck, and propose recommendations on how to minimize these factors. As container ships play important role in the domestic and international maritime logistic system as one of the most efficient ways of transporting general cargo in a bulk quantity. The number, capacity, and speed of container ships worldwide have increased significantly in the latest decade. There is also trend of stacking more containers on deck in order to increase the capacity of the ships and reduce the transport costs. This phenomenon makes the number of container ship accidents also increasing continuously, especially accidents that caused loss of cargo and fire. Even though every merchant ship has to comply with the applicable classification and statutory rules and regulations for the safety of the ship and its cargo, but based on the accident data have been recorded, the number of accidents still significantly high. The accidents usually cause great loses to the cargo being transported and damage the over all logistic system. The sources of container ship accidents due to container stacked on deck can be categorized into the ship its system, the environment, human factor, and management. In this study accidents data and related information were gathered through literature study, on the spot observation, and direct interviews with relevant parties. Causes of accidents were then identified by analyzing every possible source that might trigger the accident using cause and effect analysis or known also as Fishbone Diagram Analysis and fault tree analysis. Based on the findings of the analysis, factors causing accidents such as container, stowage plan, lashing system, ship stability, hatch cover, not checking, cargo securing manual, plugging reefer container and dangerous goods container. Futhermore also made recommendations that will minimize accidents and improve the safety of container ship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Aqwa
"Pandemi Covid-19 menyebabkan krisis ekonomi skala global dengan dampak serius pada sektor logistik terutama pengiriman peti kemas. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai dasar serta faktor penyebab terjadinya kelangkaan peti kemas dan rekomendasi untuk mengatasi dan mencegah hal tersebut. Peti kemas memiliki peranan penting dalam sistem logistik dalam lingkup domestik dan internasional karena digunakan sebagai media penyimpanan berbagai komoditas dalam proses distribusi logistik. Pada penelitian ini data kelangkaan peti kemas dan informasi terkait, dikumpulkan melalui studi literatur, pengamatan langsung, pengisian kuesioner dan wawancara langsung dengan pihak ahli terkait. Penyebab kelangkaan peti kemas kemudian diidentifikasi dengan menganalisis setiap kemungkinan yang dapat memicu kelangkaan dengan menggunakan analisa Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Bow-Tie Analysis. Berdasarkan analisis yang dihasilkan, faktor penyebab kelangkaan diantaranya pergantian jalur pelayaran, penutupan pelabuhan, ketidaktersediaan armada kapal, pembatasan kapasitas dan pengurangan sumber daya manusia. Rekomendasi yang disarankan bertujuan untuk mengurangi dampak kelangkaan peti kemas dan mencegah kelangkaan peti kemas di masa yang akan datang.

Corona Virus Disease (Covid-19) caused the economic crisis in global scale with main affect in the logistic sector, especially the shipping of container port. This research of thesis will expound about element and the occurrences of port container shortage as well as the suggestions reference to overcome and avoid those issues. Container port plays a crucial role in logistic system within domestic and international scope since it used as the main receptacle any commodities in the process of logistic distribution. This analysis of exploration the principal data of the shortage of container port and all information related are gathered using literature study, direct observation, filling out the questionnaire, and conduct live interview with relevant experts whose related to container port complications. The causes of insufficiency of container port are identified by examine each of possibility which can precipitate the shortage by using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and Bow-Tie Analysis. Based on the analysis resulting from, few components of the container shortage are cruise line, port closure, unpreparedness fleet of ships, capacity limitation, and devaluation of human resources. The guidances that offered aims to reduce and prevent the undersupply of container port henceforward.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Naufal Putra Dhaniwijaya
"

Perhitungan stabilitas pada kapal memiliki peran yang penting dalam menjaga keselamatan operasional di laut. Saat ini, IMO telah mengembangkan Second Generation Intact Stability Criteria (SGISc) sebagai tambahan dari First Generation Intact Stability Criteria (IS Code 2008) dengan tiga tingkat pemeriksaan dalam lima mode kegagalan. Dalam pemenuhan kriteria Second Generation Intact Stability Criteria (SGISc) untuk mode kegagalan dead ship condition, area operasi diduga memiliki pengaruh terhadap parameter pemenuhan kriteria tersebut. Penelitian ini berhasil mengembangkan aplikasi dengan integrasi Maxsurf dan bahasa pemrograman Visual Basic untuk melakukan otomasi sehingga meningkatkan efisiensi perhitungan kriteria dead ship condition. Aplikasi yang sudah dirancang kemudian akan digunakan untuk analisis lanjutan terkait pengaruh area operasi terhadap pemenuhan kriteria ini pada kapal peti kemas berbendera Indonesia. Analisis area operasi dilakukan dengan variasi nilai tekanan angin berdasarkan notasi range of service pada Peraturan Teknik PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk level 1 serta variasi wilayah perairan untuk data wave scatter pada level 2. Fungsi effective wave slope diestimasi menggunakan station simplified method. Nilai koefisien roll damping diperoleh melalui simplified Ikeda method. Kapal yang dianalisis tidak mengalami kegagalan di semua variasi yang diuji di level 1, namun mengalami kegagalan di semua variasi pada level 2. Variasi dari area operasi akan berpengaruh terhadap parameter pemenuhan kriteria level 1 dead ship condition. Variasi wave scatter wilayah perairan pada level 2 tidak menghasilkan perbedaan nilai yang signifikan, baik itu secara pemenuhan kriteria maupun analisis dari tiap komponennya.


Stability calculation of ships plays a crucial role in ensuring operational safety at sea. Currently, International Maritime Organization (IMO) has developed the Second Generation Intact Stability Criteria (SGISc) as an extension of the First Generation Intact Stability Criteria (IS Code 2008), incorporating three levels of examination across five failure modes. In fulfilling the Second Generation Intact Stability Criteria for the dead ship condition failure mode, it is hypothesized that the operational area influences the criteria compliance parameters. This research has successfully developed an application that integrates Maxsurf and Visual Basic programming language to automate and enhance the efficiency of dead ship condition criteria calculations. The designed application is then utilized for further analysis concerning the influence of operational area on the criteria compliance for Indonesian-flagged container ships. Operational area analysis is conducted by varying wind pressure values based on the range of service notation in the Technical Regulations of Indonesian Classification Bureau (BKI) for level 1, along with variations in waterway regions for wave scatter data at level 2. The effective wave slope function is estimated using the station simplified method. The coefficient of roll damping is obtained through the simplified Ikeda method. The analyzed vessel did not experience failures in all tested variations at level 1 but encountered failures in all variations at level 2. Variations in the operational area affect the criteria compliance parameters for level 1 dead ship conditions. Variations in wave scatter within waterway regions at level 2 did not result in significant differences in values, whether in terms of criteria compliance or the analysis of each component.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Nilam Wandira
"Pelabuhan Tanjung Priok merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia dalam hal pengiriman ekspor dan impor. Berdasarkan data dari World Economic Forum yang tertera dalam The Gobal Competitiveness Report 2019 dijabarkan bahwa nilai efisiensi Pelabuhan di Indonesia masih jauh jika dibandingkan dengan Pelabuhan Internasional lain. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah tingginya nilai rata-rata waktu tunggu perkapal setiap tahunnya, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah kunjungan kapal (ship call) dan perubahan cuaca. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk memprediksi nilai rata-rata waktu tunggu kapal yang dipengaruhi oleh pertumbuhan arus kunjungan kapal pada tahun 2021 sampai 2025 dengan menggunakan metode monte carlo dan simulasi sistem dinamik menggunakan software Powersim. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada tahun 2021 sampai dengan 2025 nilai rata-rata waktu tunggu kapal mengalami penambahan setiap tahunnya sebesar 0,3-3% dengan nilai rata-rata waktu tunggu tertinggi adalah 0,68 jam atau 40,8 menit. Oleh karena itu dibutuhkannya peran pihak pelabuhan untuk melakukan pengembangan terkait peningkatan fasilitas baik dari segi infrastruktur dermaga maupun pelayanan pandu tunda.

Tanjung Priok Port is one of the busiest ports in Indonesia in terms of export and import shipping. Based on data from the World Economic Forum contained in The Global Competitiveness Report 2019, it is explained that the efficiency value of ports in Indonesia is still far compared to other international ports. One of the factors that influence it is the high value of the average waiting time of the ship every year, therefore this research was conducted to determine the factors that influence it. These factors are ship calls and weather changes. Besides, this research was conducted to predict the average value of ship waiting time which is influenced by the growth of ship traffic flows from 2021 to 2025 using the Monte Carlo method and dynamic system simulation using Powersim software. The results of this study indicate that in the years 2021 to 2025 the average value of the waiting time of the ship has increased every year by 0.3-3% with the highest average waiting time is 0.68 hours or 40.8 minutes. Therefore, the role of the port is needed to develop related to the improvement of facilities both in terms of quay infrastructure and tugboat services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Rizqi
"Global Burden of Disease tahun 2010 menyatakan bahwa penyakit ginjal merupakan penyebab kematian peringkat ke-27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010. Dari hasil pemeriksaan kesehatan tahun 2018 pada Terminal Peti Kemas Medan terdapat > 30 % pekerja yang mengalami penurunan fingsi ginjal. Data tersebut merupakan suatu peringatan bagi pekerja untuk dapat meningkatkan fungsi ginjal mereka. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai faktor yang berhubungan dengan fungsi ginjal pada pekerja pesawat angkut di terminal peti kemas pada pelabuhan umumnya di Indonesia.
Penelitian dengan desain cross sectional pada operator pesawat angkut di Terminal Peti Kemas Medan . Besar sampel yang diperoleh sebanyak 87 orang. Variabel dependen adalah fungsi ginjal dan variabel independen adalah usia, status gizi, konsumsi cairan, status hidrasi dan aktivitas fisik. Penilaian fungsi ginjal menggunakan estimasi laju filtrasi glomerulus menggunakan rumus CKDEPI. Konsumsi Cairan melalui kuesioner food recall 24 jam. Penilaian aktivitas fisik berdasarkan Kueseioner Bouchard. Analisis data menggunakan program SPSS Statistics versi 20.0.
Angka prevalensi penurunan fungsi ginjal sebanyak 49,4%. Uji chi square antara fungsi ginjal dan konsumsi cairan hasil didapatkan nilai p = < 0,001, OR = 6,2 (2,3 -16,8, IK 95%) . Hasil regresi logistik diperoleh variabel konsumsi cairan berpengaruh terhadap fungsi ginjal dengan masing-masing p adalah 0,001.
Ada hubungan antara konsumsi cairan dan terjadinya penurunan fungsi ginjal pada pekerja operator pesawat angkut di terminal peti kemas. Pekerja yang dengan konsumsi cairan < 2,4 L akan berisiko 6 kali mengalami penurunan fungsi ginjal dibandingkan konsumsi cukup. Faktor individu seperti usia, status gizi dan akivitas fisik tidak berhubungan dengan fungsi ginjal pada subjek penelitian.

Global Burden of Disease in 2010 stated that renal disease was the 27th leading cause of death in the world in 1990 and increased to 18th in 2010. From the results of the 2018 health examination at the Medan Container Terminal there were> 30% crane operator who have decreased renal function. The data was a warning for workers to be able to prevent their renal function. Therefore, we want to conduct research on factors related to renal function in crane operator at the port container terminal generally in Indonesia.
A cross sectional design study on a crane operator in the Medan container terminal. The sample size was 87 people. The dependent variable was renal function and the independent variable were age, nutritional status, fluid consumption, hydration status and work exposure ie workload. Assessment of renal function used the estimated glomerular filtration (CKD EPI formula). Fluid consumption obtained from a 24-h food recall questionnaire. Assessment of physical activity based on Bouchard questionnaire. Data analysis has been used SPSS Statistics version 20.0.
The prevalence of renal function is 49.4%. Chi-square test between renal function and fluid consumption with p value < 0,001, OR = 6,2 (2,3 -16,8, CI 95%). Data analyzed between renal function and hydration status results in p = <0.001 and OR 7,0 (2,7 -18,2) IK 95%. The logistic regression results obtained variable fluid consumption affect renal function with each p is 0.001.
There is a relationship between fluid consumption and renal function decline in the crane operator in the container terminal. Workers with fluid consumption <2.4 L will risk 6 times decreased renal function compared to adequate consumption. Individual factors such as age, nutritional status and years of service were not related to renal function in crane operator.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvaretta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan relatif dari faktorfaktor yang mempengaruhi persaingan pelabuhan peti kemas berdasarkan perspektif pengguna. Tiga kelompok pengguna pelabuhan, yaitu perusahaan pelayaran, perusahaan forwarder, dan perusahaan pemilik barang dipertimbangkan dalam penelitian ini. Tingkat kepentingan berbagai faktor ditentukan berdasarkan hasil survei dari para pembuat keputusan dan kemudian diproses melalui metode Analythic Hierarchy Process (AHP). Selain itu, penelitian ini dilanjutkan dengan mencari nilai daya saing Pelabuhan Tj. Priok dan Pelabuhan Tj. Perak berdasarkan faktor-faktor pengaruhnya.

The objective of this paper is to explore the relative importance of factors that determine container port competitiveness from the users' perspective. Three groups of port users - shipping liners, forwarders and shippers - are considered in this paper. The importance of the various factors is determined on the basis of survey results from the policymakers and then obtained via the analythic hierarchy process (AHP). In addition, the study continued with the search for the competitiveness of Tanjung Priok Port and of Tanjung Perak Port based on the importance of factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42887
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Goputra
"Penyusunan kontainer (stacking rules) terminal pelabuhan Tanjung Priok yang memiliki 60 % dari total peti kemas Indonesia belum menggunakan metode stacking1 yang tepat sehingga menimbulkan inefisiensi pada aktivitas muat kontainer. Inefisiensi tersebut mempengaruhi produktivitas terminal pelabuhan dimana PT JICT Indonesia mencatat 3168 (dalam ribuan TEUS), sedangkan Westport Malaysia 6910 pada tahun 2012 berdasarkan Hutchison Whampoa Limited.
Tingkat efisiensi yang rendah (reshuffling1 yang besar) telah menimbulkan efek negatif pada penyusunan kontainer terminal pelabuhan yang berdampak kepada produktivitas terminal pelabuhan PT JICT.
Penelitian ini mencoba menguji penyusunan kontainer terminal pelabuhan dengan pendekatan discrete event simulation (DES) untuk mengatasi permasalahan.
Hasil dari riset terkait penyusunan kontainer ini merupakan angka reshuffling dari stacking crane dengan tiga aturan penyusunan kontainer yang berbeda. Angka reshuffling yang rendah tersebut akan meningkatkan efisiensi aktivitas muat kontainer dan berlanjut kepada peningkatan produktivitas terminal pelabuhan sehingga daya saing PT JICT Indonesia meningkat dalam dunia maritim internasional.

Container stacking rules in PT JICT that has 60 % of all Indonesia’s containers hasn’t used an appropriate stacking method, which impacts inefficiency in container stacking activity.
The inefficiency affects port terminal productivity where PT JICT Indonesia got 3168 (in thousands TEUS), whereas Westport Malaysia got 6910 in 2012 based on Hutchison Whampoa Limited. Low efficiency level (much reshuffling1) has generated negative effect to port terminal productivity in PT JICT.
This research tries to test container stacking rules in stacking activity by using discrete event simulation approach in order to solve the problem.
Those results from the research are numbers of reshuffling from stacking crane with three different stacking rules. The low numbers will increase efficiency in container stacking activity and continue to upgrade port terminal productivity which enhance PT JICT competitiveness in international maritime world.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reski Hanafianto Putra
"Peti kemas adalah suatu alat transportasi logistik yang dirancang secara khusus agar bisa dipakai berulang kali. Di Indonesia peti kemas mulai berkembang penggunaannya karena dalam fungsinya untuk mengemas dapat dipakai berulang kali dan kemudahan dalam operasionalnya. Didalam menggunakan peti kemas maka diperlukan fasilitas penunjang yaitu terminal peti kemas yang berfungsi untuk pendistribusian dan juga untuk penampungan. Di dalam operasional terminal peti kemas risiko keselamatan adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan suatu manajemen risiko untuk mengendalikan risiko-risiko tersebut agar dapat dihindari atau dampaknya bisa diminimalisir. Manajemen risiko ini dimulai dengan mengidentifikasi secara umum risiko yang ada serta menganalisa dampak umum dan penyebab umum dari risiko tersebut. Standar khusus yang digunakan untuk manajemen keselamatan dalam kerja adalah standar internasional yaitu OHSAS. Di dalam peniliaian risiko ini digunakan sebuah metode yaitu menggunakan matriks risiko yang berisi nilai-nilai dari sebuah risiko itu sendiri. Risiko yang mendapatkan nilai tertinggi (berbahaya) dianalisis sebab terjadinya dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis sehingga bisa diminimalisir atau dihilangkan dampak negatifnya.

Container is a logistic transportation equipment designed especially to reuse overtime. Nowadays, in Indonesia used of container as a transport equipment has growth because it is simple and easy to use. President Joko Widodo embrace through sea toll program which planned to connected all the region in Indonesia through the sea. In usage of container, the most important thing besides container itself and ship is a container terminal. Every container operation need container terminals to stacking the container and distribute them. Every operational activity in container terminal contain much safety risk. A risk management is needed to prevent, decrease the damage of risk, even to make a risk disappear. First thing to do is identification risks and analyze what main cause and the effect. After risks identified we make a simple risks scoring with risk matrix. The highest risks then identified with Fault Tree Analysis method so we know what the root of this risk and make a simple rules to control the risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilwa Hudiya Aziz
"Pelabuhan Tanjung Priok dapat dikatakan sebagai salah satu Pelabuhan tersibuk di Indonesia, tetapi jika dibandingkan Pelabuhan Tanjung Priok masih kalah saing dengan Pelabuhan Internasional lain. Salah satu faktor adalah cukup tingginya nilai rata-rata waktu tunggu per kapal tiap tahunnya, berdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukan sebuah penelitian, terkait dengan waktu tunggu kapal dan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah jumlah tambatan di dermaga, Jumlah Penggunaan Crane serta Kapasitas Maksimal per Cranenya, Pelayanan Pandu dan Tunda Kapal, serta Idle Time dan Not Operating Time selama Waktu Pelayanan Kapal di Pelabuhan. Pada penelitian ini dilakukan analisis dan simulasi dengan menggunakan Metode Simulasi Sistem Dinamik yang akan dibandingkan dengan kondisi aktual di Pelabuhan hingga didapatkan hasil yang optimal. Pembuatan Model Sistem Dinamik menggunakan software Powersim, dan hasil nya di validasi dengan menggunakan Uji Two Sample T-Test. Dari penelitian ini didapatkan 2 usulan untuk perbaikan fasilitas pelabuhan, yaitu usulan jangka pendek dengan hasil nilai rata-rata waktu tunggu sebesar 0,34 jam atau 20 menit 9 detik, dan usulan jangka panjang dengan nilai rata-rata waktu tunggu sebesar 0,28 jam atau 16 menit 48 detik.

Tanjung Priok Port can be said to be the one of the busiest ports in Indonesia, but when compared Tanjung Priok Port is still less competitive with other International Ports. One of the factor is the high average of waiting time per ship per year, based on the conditions it is necessary to conduct a study, related to the waiting time of the ship and also the factors that influence it. These factors are the number of berths at the dock, the amount of crane usage and the maximum capacity per crane, the scout and the delay services, as well as the idle time and not operating time during the port service time. In this research, analysis and simulation using the Dynamic System Simulation Method will be compared with the actual conditions at the port to obtain the optimal results. Making a Dynamic System Model by Powersim software, and the results are validated using the Two-sample T-Test. From this study, 2 proposals were obtained for the improvement of port facilities., namely short-term proposal wiht an average value of the waiting time is 0,34 hour or 20 minutes 9 second, and the long-term proposal with an average value of the waiting time is 0,28 hour or 16 minutes and 48 second."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Erisca M.
"PT. Jakarta International Container Terminal selalu dituntut untuk meningkatkan pelayanan kinerja dan produktivitasnya. Objek utama dari skripsi ini adalah untuk meningkatkan dan mengoptimasi fasilitas dan peralatan bongkar muat yang telah ada untuk mengatasi peningkatan arus peti kemas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pelaksanaan PT Jakarta International Container Terminal, mempelajari persiapan fasilitas dan alternatif pengembangan untuk mengantisipasi pertumbuhan arus peti kemas dan juga menentukan kombinasi yang ideal terhadap peralatan penanganan peti kemas.
Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan terhadap siklus bongkar muat peti kemas. Data pendukung dari PT. Jakarta International Container Terminal digunakan untuk mendukung topik ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan arus peti kemas adalah 1.607.574,6 TEUs per tahun, dan kombinasi jumlah yang ideal adalah forklift dan transtainer dengan sistem 2-2 dan truk yang dibutuhkan adalah sebanyak 353 unit.

PT. Jakarta International Container Terminal has always been demanded to improve its service performance and productivity. The main objective at this thesis is to improve and to optimize the existing facilities as well as the loading-unloading equipments in order to cope with the rising flow of containers.
This research aims to know the PT. Jakarta International Container Terminal performance of, to study facility preparation and development alternatives for anticipating growth of container and also determine combination amount of ideal cargo handling equipment.
This research was done by investigating time cycles of loading - unloading containers. The secondary data from PT. Jakarta International Container Terminal is used to support this study.
The research results show that the acceleration growth of containers are 1.607.574,6 TEUs per year and the available combination of forklift and transtainer are 2- 2 and this company need to add its truck about 353 units.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50290
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>