Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87118 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Amalia
"Maize import quota is an important trade policy to achieve maize self sufficiency. However, not long after the enactment of maize import quota, the effectiveness of this policy is being questioned. Thus, this thesis aims to analyze the effectiveness of maize import quota implementation from the supply and demand side. This study uses 2SLS method to examine the increase in harvest area and wheat imports, as the substitute for maize. The results show that the implementation of maize import quota has a positive effect to maize production. However, maize import quota has a significant influence on increasing the wheat import demand.

Kuota impor jagung ialah kebijakan perdagangan yang penting untuk mencapai swasembada jagung. Namun, tidak lama setelah implementasi dari kuota impor, efektivitas dari kebijakan ini diragukan. Oleh sebab itu, skripsi ini bertujuan untuk menganalisa efektivitas dari kebijakan kuota impor jagung dari sisi permintaan dan penawaran. Studi ini menggunakan metode 2SLS untuk menganalisa kenaikan dari lahan panen dan impor gandum, sebagai substitusi utama dari jagung. Hasil studi menunjukkan implementasi kuota import jagung memiliki dampak positif kepada produksi jagung. Di sisi lain, kebijakan ini memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan permintaan impor gandum."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asnita Naik Harianja
"Adanya perjanjian Asean-China Free Trade Area (ACFTA) telah meningkatkan persentase impor produk manufaktur asal Cina di Indonesia. Akibatnya, kompetisi produk yang dihasilkan industri manufaktur domestik dengan produk impor dari Cina semakin meningkat. Persaingan dari produk impor Cina diukur menggunakan penetrasi impor, dimana cara pengukurannya diperkenalkan oleh Bernard, Jensen, & Schott (2006). Tesis ini mengestimasi dampak penetrasi impor dari Cina terhadap upah industri manufaktur di Indonesia dengan menggunakan model fixed effect. Hasil estimasi menunjukkan bahwa penetrasi impor dari Cina berdampak negatif terhadap upah industri manufaktur.

The existence of the Asean-China Free Trade Area (ACFTA) agreement has increased the percentage of imports of Chinese manufactured products in Indonesia. Consequently, the competition of products produced by the domestic manufacturing industry with imported products from china is increasing (assuming the products produced by the domestic manufacturing industry may be substituted with imported products from China in the domestic market). Competition from imported products from China is measured using import penetration, where the measurement method is introduced by Bernard, Jensen, & Schott (2006). This thesis estimates the effects of import from China on wages of manufacturing industry in Indonesia by using fixed effect model. The estimation results show that import penetration from China has a negative effect on wage of manufacturing industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armanita Kusumaningrum
"ABSTRAK
Dugaan bahwa kebijakan liberalisasi perdagangan dapat menciptakan seleksi pasar telah menjadi sorotan peneliti di negara berkembang. Dugaan teoritis menunjukkan dengan meningkatnya kompetisi akibat liberalisasi perdagangan, perusahaan yang kurang produktif akan terdorong keluar dari pasar, dan sebagai akibatnya, sumber daya produksi akan berpindah ke perusahaan yang lebih produktif. Studi ini menguji hipotesis tersebut dengan cara menganalisis korelasi antara tingkat produktivitas dan market share perusahaan setelah perubahan tarif impor barang final. Dengan menggunakan data mikro tingkat perusahaan, studi ini menemukan peningkatan korelasi antara Total Factor Productivity perusahaan dan pangsa pasar setelah penurunan tarif impor barang final di sektor manufaktur Indonesia pada periode tahun 1998-2013. Hasil empiris ini mendukung gagasan bahwa liberalisasi perdagangan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya di proses produksi.

ABSTRACT
The idea that trade liberalization can generate a market selection has been an interest for researchers in developing countries. Theoretically, trade liberalization-induced competition can benefit the high-productive firms but lead the low-productive ones out of market. The implication of the selection is the more efficient use of resources. This study examined the firm-level data of productivity and market share from Indonesian Manufacturing Firms Data from the 2000 -2013 period and found an increased positive correlation between the firms total factor productivity and its output share after import tariff decreases. The empirical findings supports the benefit from trade liberalization in terms of resource use.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T52478
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risnawaty
"Jagung menjadi salah satu bahan penting yang terkandung dalam pakan unggas karena nilai kandungan energi dan proteinnya. Sebagian besar jagung yang digunakan dalam industri pakan masih merupakan jagung impor. Dikarenakan produksi yang belum mampu mencukupi kebutuhan jagung dalam negeri, sampai saat ini Indonesia masih merupakan importir utama jagung. Untuk melindungi para petani penghasil jagung dari serbuan barang impor, pemerintah mengenakan pajak impor sebesar 5% bagi jagung impor. Di lain pihak, para pengusaha pakan ternak sebagai konsumen utama jagung, berpendapat bahwa impor tariff sebesar 5% tersebut terlalu tinggi dan meminta kepada pemerintah agar tarif tersebut dihilangkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak tariff impor jagung terhadap produksi pakan ayam di Indonesia, khususnya di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Agar tujuan penelitian dapat tercapai, penelitian ini menggunakan beberapa variabel bebas: (i) harga jagung di pasar domestik, (ii) Konsumsi jagung untuk pakan, (iii) harga kedelai di pasar domestik, (iv) harga pakan pada tahun sebelumnya, (v) produksi pakan rata-rata di tahun sebelumnya, dan (vi) tingkat tarif impor jagung. Dalam penelitian ini analisis data panel digunakan untuk menganalisa pengaruh impor tarif jagung terhadap produksi pakan. Dari hasil tes Chow dan perbandingan jumlah data cross-section dan time-series, ditetapkan bahwa metode yang cocok digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Efek Tetap (MET).
Hasil estimasi menunjukkan bahwa produksi pakan dan harga pakan pada tahun sebelumnya memiliki dampak positif terhadap produksi pakan. Sementara itu, harga kedelai dan tingkat tarif impor memberikan dampak negatif terhdap produksi pakan di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Lebih lanjut, produksi pakan di tahun sebelumnya secara signifikan mempengaruhi produksi pakan di tahun berjalan pada tingkat kepercayaan 99%. Harga kedelai di pasar domestik berdampak secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Variabel lain seperti harga pakan pada tahun sebelumnya dan tingkat tarif impor berdampak secara signifikan pada tingat kepercayaan 90%. Namun demikian, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa produksi pakan tidak terlalu responsif terhadap perubahan variabel-variabel bebas tersebut.

Due to its energy and protein content, maize becomes one of the important ingredients of poultry feed. Most of maize used in feed industry is still imported. Since domestic production of maize could not satisfy domestic demand, Indonesia is still a net importer of maize up to this day. In order to protect domestic producers from import surge, government imposed 5% tariff on maize. On the other hand, producers of feed, as the main consumers of maize, suggest that the imposition of 5% tariff is too high, and ask the government to remove the import tariff.
The objective of this research is to analyze the impact of import tariff of maize on poultry feed production in Indonesia, especially in Sumatra, Java, and Sulawesi. In order to reach this objective, the study will use the following independent variables: (i) domestic price of maize, (ii) consumption of maize for feed, (iii) domestic price of soybeans, (iv) price of feed in previous year, (v) average production feed in the previous year, and (vi) import tariff level of maize. With the purpose of analyzing the impact of import tariff of maize on feed production, a panel data analysis is used. Based on a Chow test and a comparison of cross-section and time-series data applicability, Fixed Effect Method (FEM) was decided as the appropriate method for this study.
The result indicates that average feed production and the price of feed in previous year have positive impact on feed production. Meanwhile, domestic price of soybeans, and import tariff level have negative impact of feed production in Java, Sumatra, and Sulawesi. Furthermore, average feed production in previous year influences feed production this year significantly at the 99% level. Domestic price of soybeans also affects significantly at the 95% level. Other variables such as feed price in previous year and the import tariff level are also significant at the 90% level. Although these variables have significant impact on feed production but the result also shows that feed production is not too responsive to the changes in these variables."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28739
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Sri Agustina
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis dampak impor Indonesia terhadap pasar tenaga kerja lokal Indonesia dalam hal proporsi tenaga kerja manufaktur, proporsi tenaga kerja non-manufaktur, tingkat pengangguran, dan upah. Kenaikan pesat globalisasi telah menyebabkan banyak negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan impor yang signifikan, yang menyebabkan persaingan impor yang lebih ketat. Terkait dengan ini, perlu dilakukan analisa dampak persaingan impor terhadap pasar tenaga kerja lokal sebagai pertimbangan pembuat kebijakan. Menurut hasil penelitian ini, persaingan impor berdampak negatif terhadap proporsi tenaga kerja manufaktur, proporsi tenaga kerja non-manufaktur, dan upah. Persaingan impor juga meningkatkan pengangguran. Selain itu, dampak tertinggi terutama diakibatkan oleh impor barang konsumsi.

ABSTRACT
This paper analyzes the effects of Indonesian imports on Indonesian local labor markets in term of manufacturing employment share, non manufacturing employment share, unemployment rate, and wages. A rapid increase of globalization has caused many countries including Indonesia experienced significant increase in imports, which lead to a tougher import competition. It is important to investigate the impact of import competition on local labor markets as a policy maker consideration. According to the findings, import competition negatively affected manufacturing employment share, non manufacturing employment share, and wages. It also increased unemployment. In addition, the highest impact was mainly driven by consumption goods."
2017
T49786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Vinasella Vrasedya
"Setiap negara seringkali menghadapi defisit neraca perdagangan. Beberapa studi empiris menyatakan bahwa pendapatan dan nilai tukar merupakan faktor penentu utama neraca perdagangan. Penulis berpendapat bahwa komposisi ekspor dan impor juga merupakan variabel penjelas utama karena beberapa barang bersifat inelastis dan/atau memiliki nilai tambah yang tinggi, yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi elastisitas pendapatan dan harga serta neraca perdagangan. Dengan demikian, apabila ekspor dan/atau impor yang signifikan terdiri dari produk-produk yang inelastis, maka dampak positif dan negatifnya diperkirakan akan berdampak pada neraca perdagangan. Beberapa prosedur seleksi digunakan untuk mengetahui komposisi komoditas ekspor-impor mana yang mempengaruhi perdagangan bilateral antara Indonesia dan negara mitra. Proses tersebut menunjukkan bahwa terdapat 14 komoditas ekspor dan 23 komoditas impor yang terus menerus mempengaruhi neraca perdagangan bilateral Indonesia. Terdapat 11 negara mitra yang menunjukkan kemitraan perdagangan yang konsisten dalam kurun waktu 1999 hingga 2021. Dengan menggunakan data perdagangan bilateral dan model panel, penulis menemukan bahwa ekspor minyak/lemak hewani dan nabati serta kertas & kertas karton berhubungan secara signifikan dan positif terhadap neraca perdagangan barang Indonesia. Sementara itu, bahan bakar mineral mempunyai hubungan negatif namun signifikan terhadap neraca perdagangan barang Indonesia. Rasio neraca perdagangan bilateral Indonesia juga merespons perubahan pendapatan relatif dan nilai tukar.

Every country often faces a trade balance deficit. Several empirical studies state that income and exchange rates are the main determining factors of the trade balance. The author believes that the composition of exports and imports is also a key explanatory variable because some goods are inelastic and/or with high added value, which directly and indirectly affects income and price elasticity and the trade balance. Thus, if significant exports and/or imports consist of inelastic products, then the positive and negative impacts are expected to have an impact on the trade balance. Some selection procedures are used to find out which export-import commodity composition influence the bilateral trade between Indonesia and partner countries. The process showed that there are 14 export commodities and 23 import commodities continuously affect Indonesia bilateral trade balance. There are 11 countries partner are shown consistent trade partnership within 1999 to 2021. Using bilateral trade data and panel models, the author finds that exports of animal and vegetable oils/fats and paper & paperboards are significantly and positively related to Indonesia's goods trade balance. Meanwhile, mineral fuels have a negative but significant relationship to Indonesia's goods trade balance. Indonesia's bilateral trade balance ratio also responds to changes in relative income and exchange rates.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Prisca Oktaviani
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai perbedaan kebijakan antidumping oleh Amerika terhadap produk impor dari Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Trump dan Presiden Obama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan objek penelitian janji-janji kampanye dan kebijakan yang dikemukakan oleh Trump dan Obama, national security strategy dan fact sheet yang dikeluarkan oleh United States Trade Representative. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis terhadap teori keamanan nasional dan teori hegemoni yang dikemukakan oleh Wallerstein. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa baik era kepemimpinan Trump dan Obama keduanya telah menerapkan sanksi antidumping namun dengan perbedaan inisiasi investigasi. Dalam penegakan hukumnya, Presiden Obama tunduk kepada peraturan WTO, sebagaimana Obama menganggap bahwa legitimasi AS sebagai negara super power harus ditunjukkan melalui kepatuhan terhadap kerjasama multilateral, yang sejalan dengan teori hegemoni yang dikemukakan oleh Wallerstein. Sebaliknya, Presiden Trump menerapkan kebijakan antidumping dengan mengacu kepada peraturan domestik Section 232 of the Trade Expansion Act of 1962 yang mengesampingkan prinsip-prinsip WTO dengan alasan keamanan nasional.

ABSTRACT
This thesis examines U.S. antidumping policy on import products from Indonesia in the era of President Trump and President Obama. This study used qualitative research methods with the object of research consisting of campaign promises and policies put forward by Trump and Obama, national security strategies, and fact sheets issued by the United States Trade Representative. This research was conducted by utilizing the theory of national security and the theory of hegemony proposed by Wallerstein. The results of the study show that both Trump and Obama have implemented anti-dumping sanctions but with different investigative initiations. Regarding law enforcement, President Obama complied with the WTO regulations, as Obama considered that the US legitimacy as a super power country must be demonstrated through adherence to multilateral cooperation. This is in line with the theory of hegemony by Wallerstein. On the contrary, President Trump implemented an antidumping policy by referring to the domestic regulation Section 232 of the Trade Expansion Act of 1962 which disregards WTO principles on the grounds of U.S. national security.
"
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T52135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanty Raviandra Permana
"The existing literature on international trade has largely discussed trade performances in value basis, but relatively put little notice on how firms decide to import and export simultaneously – the so-called two-way trader –  in a different time dimension. This paper examines the likelihood of firm trade status and characteristics to its trade status in the subsequent period with random-effects logit framework employing firm-level data of Indonesia Industrial Statistics in 2011 and 2015. Results show that previous importer is more likely to become a two-way trader, while previous exporter and two-way trader have more likelihood to maintain the same status. This research also found that the most productive and largest firm is more likely to be a two-way trader and firm owned by foreigners is more likely to be a two-way trader. Finally, a firm involved in electronics and textile & garments industry is more likely to become a two-way trader in the subsequent period.

Literatur yang tersedia mengenai perdangangan internasional sebagian besar telah membahas performa perdagangan perusahaan, namun relatif kurang memperhatikan keputusan perusahaan untuk mengimpor dan mengekspor secara bersamaan – yang disebut pedagang dua arah – dalam dimensi waktu berbeda. Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh status perdagangan dan karakteristik perusahaan terhadap kemungkinan status perdagangan perusahaan pada periode berikutnya dengan melakukan estimasi regresi metode random-effects logit menggunakan data tingkat perusahaan dari Statistik Industri Indonesia tahun 2011 dan 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan berstatus importir memiliki kemungkinan lebih besar untuk menjadi pedagang dua arah, sedangkan eksportir dan pedagang dua arah memiliki kemungkinan lebih besar untuk mempertahankan status yang sama di periode selanjutnya. Penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan yang paling produktif dan terbesar adalah pedagang dua arah dan perusahaan milik asing cenderung berstatus pedagang dua arah. Terakhir, perusahaan yang terlibat dalam industri elektronik dan tekstil & pakaian mempunyai kecenderungan lebih besar untuk menjadi pedagang dua arah pada periode berikutnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Losita Dewi
"Haji merupakan ibadah yang dilakukan satu kali dalam setahun oleh umat Islam. Kementerian Agama mengalokasikan kuota haji untuk setiap propinsi dengan mempertimbangkan proporsi jumlah penduduk yang beragama Islam pada masing-masing propinsi tersebut1. Pertanyaan yang muncul adalah apakah sistem yang ada saat ini bisa diterima atau tidak, ketika faktor sosial ekonomi ikut dipertimbangkan dalam penentuan kuota haji. Untuk itu, saya menerapkan Analytical Hierarchy Process (AHP), sebuah metode pengambilan keputusan yang menggunakan banyak kriteria di mana faktor-faktor tersebut disusun dalam suatu hirarki (Saaty, 1990).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria yang paling berpengaruh untuk menentukan bobot kuota haji adalah jumlah pendaftar haji kumulatif. Saya juga menemukan bahwa waktu tunggu haji bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah haji, dalam penelitian ini menghasilkan rata-rata waktu tunggu haji yang lebih rendah, nilai waktu tunggu haji maksimum dan varians yang lebih kecil, dan selisih waktu tunggu haji yang lebih pendek. Oleh karena itu, sebuah pendekatan baru untuk menentukan kuota haji yang diajukan pada penelitian ini dapat membantu dalam penetuan kuota haji yang lebih adil dan proporsional. Selain itu, hal ini dapat menghasilkan perbaikan dalam penyusunan kebijakan haji, dan karenanya, mencapai hasil yang lebih baik untuk pelaksanaan haji di masa depan.

The Hajj is the annual Islamic pilgrimage to Mecca. Because of limited capability, the Ministry of Religious Affairs allocates the quota for every province by considering the proportion of Muslims in that province2. The question is whether the current system is plausible or not, when the socio-economic considerations taken into account. To do so, I apply the Analytical Hierarchy Process (AHP), a multi-criteria decision-making approach in which factors are arranged in a hierarchic structure (Saaty, 1990).
In this thesis, the result shows that the most influential criterion for determining the hajj quota's weight is the number of cumulative registrant. I also find that the calculated hajj waiting time for people who want to do hajj yields a lower average, smaller maximum value and variance, and a narrower hajj waiting time gap. Therefore, the new approach proposed in this research can help make the hajj quota allocation fairer and more proportional. In addition, it may lead to an improvement in the hajj policy, and hence, achieve better results for implementation of hajj in the future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Herusaleh
"Membanjirnya produk produk impor di pasar domestik meningkatkan kompetisi. industri manufaktur Indonesia menghadapi kompetisi impor. Penetrasi impor akan mempunyai pengaruh terhadap Produktivitas tenaga kerja di Industri Manufaktur. Penelitian ini menganalisis pengaruh penetrasi impor terhadap Produktivitasi industri manufaktur Indonesia dengan menggunakan data panel industri besar dan sedang periode 2008 ndash; 2012.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penetrasi Impor menurunkan tingkat Produktivitas industri manufaktur Indonesia. Keterbukaan pasar membawa dampak mudahnya barang impor masuk ke pasar domestik. Hadirnya barang substitusi dari impor menyebabkan produk industri kehilangan daya saing. Industri yang tidak efisien menjadi semakin tidak kompetitif.

A flood of Imported products in the domestic market increased competition, manufacturing industry in Indonesia facing import competition. Import penetration will have some impact on labor productivity in the Manufacturing Industry..This study analyzed the effect of imports penetration on productivity in Indonesian manufacturing industr, by using panel data large and medium industries from 2008 2012.
From this study it can be concluded that the Imports competition reduce the level of productivity of Indonesian manufacturing industry. Disclosure ease market impact of imported goods into the domestic market. The presence of substitution of imported goods causing industrial products lose competitiveness. Inefficient industry is becoming increasingly competitive.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>