Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mauline Della Agnesia
"Runtuhnya rezim orde baru yang otoriter dan sentralistik menghadirkan kebijakan desentralisasi yang berpengaruh terhadap isu kebangkitan adat. Munculnya politisasi adat di Negeri Sawai menjadi menarik untuk diteliti karena isu mengenai adat menjadi signifikan. Skripsi ini bertujuan untuk memberikan sebuah gambaran mengenai kondisi politisasi adat yang saat ini tengah terjadi di Negeri Sawai. Penelitian skripsi ini dilakukan dengan metode etnografi dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi observation , observasi partisipatif participant observation , wawancara mendalam indepth interview , dan wawancara dengan focus group Focus Group Discussion.
Skripsi ini berusaha menjelaskan bahwa yang melakukan politisasi adat adalah elite adat. Cara para elite adat melakukan politisasi adat dengan membangun cerita-cerita tentang adat. Cerita-cerita yang dibangun oleh elite adat dapat menjadi kendaraan atau alat yang digunakan dalam melakukan politisasi adat. Bentuk dari politisasi adat tersebut dapat dilihat dari persaingan dan kerjasama yang dilakukan oleh para elite adat. Selain itu, skripsi ini juga menjelaskan tujuan dari politisasi adat tidak berhenti pada perebutan kepemilikan sumber daya yang sifatnya materiil saja. Ada tujuan lain yang juga ingin didapatkan, khususnya sesuatu yang non-materiil. Skripsi ini juga berusaha menjelaskan bentuk kekuasaan yang ada pada komunitas Negeri Sawai.

The fall of ldquo New Order rdquo regime that had authoritarian and centralistic characteristic, had brought decentralization policy that influences the issue of adat revival. The emergence of adat politicization in Negeri Sawai becomes interesting to be studied because the issue of adat becomes significant. This final paper aim to give an image about the condition of that adat politicization that happen currently in Negeri Sawai. This final paper research is conducted with ethnography methodology and the data collection method that been used are observation, participant observation, in depth interview, Focus Group Discussion.
This final paper try to explain who is conducted the adat politicization, that later called the elite of adat. The way they conduct that with building the narrative about the adat. The narratives that been built by the elite can become vehicle or instrument to do adat politicization. The form of adat politicization can be discovered by competition and collaboration between the elite of adat. In addition, this final paper also explains the purpose of adat politicization does not stop at the seizure of resource ownership that is only material. There are other goals that also want to get, especially something non material. This final paper also tried to explain the form of power that existed in the community of Negeri Sawai.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan Prasetyo
"Lanskap adalah assemblage dari komunitas-komunitas berbeda yang membentuknya. Komunitas-komunitas itu terbangun dari manusia maupun selain-dari-manusia. Studi ini melihat bagaimana komunitas-komunitas itu saling berinteraksi dalam relasi-relasi multispesies dan bagaimana mereka membentuk lanskapnya. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan penelusuran pada sejarah komodifikasi di pesisir Sawai, studi ini mencoba untuk melacak jejak-jejak itu. Skripsi ini mengkritik pendekatan-pendekatan yang melihat antroposen dan kapitalisme sebagai fenomena singular dan linier. Dalam skripsi ini, Saya berargumen bahwa kapitalisme sebagai pengaturan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari transformasi lanskap. Sebabnya, kategori-kategori sosial dan biologis berada dalam kelindan-kelindan dan assemblage yang saling bertumpuk dan mewujud dalam lanskap. Lanskap dengan itu tersusun dari bentuk-bentuk praktik sosial yang terdiri dari berbagai dunia yang berbeda; kapitalisme yang plural, modernitas yang plural, dan sejarah lanskap yang plural. Praktik penerjemahan dan mediasi atas pluralitas itu yang kemudian menghasilkan komoditas dan kekerasan kapitalis dan kekerasan lingkungan.

Landscape is an assemblage of plural communities. These communities consist of both human and more-than-human. This study sees how those communities interact within multispecies relations and how they form their landscape. Using participant observation, in-depth interview, and historical tracing of commodification in Sawai, this study aims to trace landscape formation. This study argues against the singular and linear anthropocene and capitalism. In this thesis I propose that capitalism as economic system cannot be separated from landscape transformation since both nature and culture consists of mutual entanglement within overlapping assemblages that are observable in landscape formation. Landscape then, consists of worlds: plural capitalism, plural modernity, plural histories of landscape. Capitalist commodity and both capitalist and environmental violence then, are the results of translation and mediation of those plural practices. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilipaly, Nicolas A.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25534
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diny Starina Rinto
" ABSTRAK
Tulisan ini dibuat untuk membahas moralitas, kekristenan dan perubahan kebudayaan masyarakat Masihulan, Seram Utara. Teknik wawancara dan pengamatan digunakan untuk mendapatkan data yang dapat memberikan penjelasan yang memadai dan komprehensif mengenai hal itu. Dengan memanfaatkan gagasan Joel Robbins yang menyatakan bahwa moralitas senantiasa bertalian dengan perubahan kebudayaan, dipahami bahwa perubahan kebudayaan di Masihulan tidak dapat dilepaskan dari keputusan mereka untuk melakukan konversi ke agama Kristen. Setelah mengadopsi agama Kristen, masyarakat Masihulan hidup dengan dua kerangka moral yang nilai-nilainya saling bersaing dan bertentangan sekaligus. Hal ini membuat masyarakat mengalami keadaan yang Robbins sebut dengan moral torment dan menuntun mereka pada perubahan kebudayaan selanjutnya. Akan tetapi, perubahan ini tidak terjadi dalam model transformasi maupun asimilasi melainkan suatu model baru, yang terjadi dengan menukarkan unsur-unsur dari dua kerangka moral yang ada dalam masyarakat.

ABSTRACT
This undergraduate thesis is intended to discuss morality, Christianity and cultural changes in Masihulan society, North Seram. Interview and observation techniques used to obtain data to provide an adequate and comprehensive explanation about it. Utilizing Joel Robbins's thought, stated that morality is always related to cultural change, it is understood that cultural change in Masihulan can?t be separated from their conversion to Christianity. After adopting Christianity, Masihulan live in two moral framework with each competing and conflicting values. This makes people experience a state that called moral torment by Robbins and lead them to further cultural change. However, these changes do not occur in the model of transformation and assimilation, but a new model, which is occur by exchanging the elements of the two moral framework that exist in the society.
"
2016
S61770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murni
"ABSTRAK
Kebiasaan mengasingkan atau menyembunyikan seorang wanita yang sedang menstruasi ataupun melahirkan dari pandangan warga kelompoknya masih diterapkan pada sejumlah suku bangsa di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu suku bangsa di Indonesia yang masih mempraktekkan adat pengasingan ini adalah Orang Nuaulu yang tinggal di pedalaman Pulau Seram, Maluku Tengah.
Penelitian pola-pola budaya mengenai reproduksi orang Nuaulu ini dilakukan di Kampung Bunara, Kecamatan Amahai. Maluku Tengah. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Wawancara jarak jauh juga dilakukan pasca kerusuhan yang terjadi di Maluku.
Dalam kebudayaan orang Nuaulu, wanita yang sedang mengalami menstruasi ataupun ibu yang akan dan hingga melahirkan dianggap sedang mengeluarkan darah "kotor" dan dianggap dapat membawa petaka jika berada di dalam kelompoknya. Menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang anak perempuan dan wanita yang akan melahirkan merupakan urusan seluruh warga kampung adat dan kepala adat.

Lamanya waktu "persembunyian" di dalam posone telah menempa si gadis maupun calon ibu untuk melakukan seluruh kegiatan memenuhi kerusuhan hidup seperti makan dan minum seorang diri di dalam posone. Selama masa itu pula, si gadis dan calon ibu di larang membersihkan tubuhnya dengan air ataupun mandi. Tinjauan dari aspek kesehatan tentunya akan membuat si gadis atau tubuh si ibu kurang segar dan kurang sehat. Sebab, lamanya tinggal di posone terhitung mulai dari 7 hari (bagi si gadis yang sedang menstruasi) hingga 90 hari (bagi wanita yang melahirkan). Selama itu pula, tubuh si gadis dan si wanita tidal( akan pemah terkena air dan dibiarkan kulit tubuhnya berdaki.
Ruangan posone yang berukuran kecil, sehingga selalu mengharuskan si gadis atau si wanita dalam posisi duduk atau terbaring, di mana kegiatan rnemasak juga dilakukan di dalam pondokan tentunya teiah membuat runagan menjadi pengap pleb asap basil pembakaran untuk memasak makanan bagi penghuninya. Selama berada dalam posone si gadis, si calon ibu, ataupun bayi yang bare di lahirkan beberapa hari akan menghirup asap tadi. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Emilio Valeri
"ABSTRACT
The misunderstanding of many ideas, including economic one, have been misleading many societies into journeying roads full of twist and turns in hope of being able to achieve not only welfare but also affluence. But, having been deceived by their own misunderstanding makes them only drift further and further apart from where they hope affluence and welfare lies. Poverty and inequality still haunts many societies, including those who have the means of eradicating them. If technologies and discipline grows, why are we still baffled by problems such as inequality, poverty, and other of that sorts Where are we deceived Maybe it is because we have deceived ourselves into entering this dreadful labyrinth. Our vanity has deceived us into following our greed, hence we have also steer our disciplines into following this path of greed. If that is the case then the remedy of many problems lies only in the removing of this vanity. This is what the Sawaian are able to achieve. By removing greed and vanity, they are somehow able to achieve not only affluence, but also welfare. The Sawaian road to affluence and welfare are through journeying themselves into the path of social sustainability, economic affluence, and resources sustainability. Have not been deceived by vanity and greed, they have unintendedly created an ingenious system of wealth distribution through clove that is then function as a tool to achieve social sustainability, economic affluence, and resources sustainability.

ABSTRACT
Kesalahpahaman dari berbagai macam pemikiran, termasuk pemikiran ekonomi, telah menjerumuskan banyak masyarakat kedalam jalan yang berliku-liku yang dianggap dapat mengantarkan mereka kepada kesejahteraan dan kemakmuran. Tetapi, karena telah disesatkan oleh kesalahpahaman mereka sendiri, mereka menjadi semakin menjauh dari tempat dimana mereka anggap berletaklah kesejahteraan dan kemakmuran. Kemiskinan dan ketidakrataan masih menghantui banyak masyarakat, termasuk masyarakat yang mempunyai akses untuk menghapus kemiskinan dan ketidakrataan ini. Apabila teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang, mengapa kita tetap dibingungkan oleh bermacan masalah seperti kemiskinan dan ketidakrataan? Dimana kita telah disesatkan? Mungkin kita telah disesatkan oleh diri kita sendiri sehingga kita menjadi terjerumus dalam labirin yang menyedihkan ini. Keangkuhan kita sendiri lah yang telah menyesatkan kita agar kita mengikuti keserakahan kita, oleh Karena itu kita juga telah mengarahkan ilmu pengetahuan kita untuk mengikuti jalur keserakahan kita. Apabila ini semua benar, maka solusi dari banyak masalah yang kita hadapi sekarang hanyalah dengan menghapus keangkuhan kita. Inilah yang telah dicapai oleh masyarakat Sawai. Dengan menghapus keserakahan dan keangkuhan mereka, mereka berhasil untuk mencapai tidak hanya kemakmuran, tetapi juga kesejahteraan. Perjalanan masyarakat Sawai dalam mencapai kesejahteraan adalah dengan mempertahankan keberlanjutan sosial, keberlanjutan sumber daya alam, dan kesejahteraan ekonomi mereka. Karena tidak disesatkan oleh keangkuhan dan keserakahan, masyarakat Sawai secara tidak sengaja telah menciptakan sebuah sistem pendistribusian kekayaan melalui perdagangan cengkeh, yang kemudian berfungsi sebagai alat untuk mencapai keberlanjutan sosial, keberlanjutan sumber daya alam, dan kesejahteraan ekonomi dari masyarakat Sawai."
2017
S67117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Herman
Bandung: Alumni, 1975
340.57 HER h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Hayuningtyas B.P.
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas manuskrip Melayu Kontrak Tertutup antara Hindia Belanda dan Sultan Seram tentang Politik 25 Januari 1826. Pengkajian filologi dilakukan untuk menghasilkan edisi teks. Naskah dideskripsikan secara keseluruhan sebelum disunting. Naskah disunting dengan menggunakan metode landasan yang bertujuan agar naskah ini dapat dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca luas. Selain itu, dalam penelitian juga dilakukan analisis perkara kekuasaan Belanda di Kerajaan Seram berdasarkan isi naskah.

ABSTRACT
This thesis discusses the Malayan manuscript Kontrak Tertutup antara Hindia Belanda dan Sultan Seram tentang Politik 25 Januari 1826. The manuscript is described as a whole before being edited. The manuscript is edited by using grounding method in order to make the manuscript easier to be read and understood by readers. Moreover, this study also conduct case analysis of the Dutch authority in the Kingdom of Seram based on the manuscript. "
2017
S68975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978
306 ADA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Departemen P dan K 1978/1979
572.792 5 A 80 u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>