Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144962 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Birohmatin Amalisana
"Wilayah Indonesia memiliki jajaran pegunungan berapi yang berpotensi besar menghasilkan sumber energi panas bumi. Salah satu wilayah yang memiliki sumber energi panas bumi yaitu terletak di Gunung Api Lawu. Energi panas bumi di Gunung Lawu hingga saat ini belum dilakukan eksplorasi dan ekploitasi secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persebaran wilayah potensi panas bumi di Gunung Lawu serta mengkaji hubungan antara wilayah potensi panas bumi dengan kondisi kelurusan dan satuan litologinya. Metode yang dipakai adalah metode deteksi suhu tanah dengan saluran termal serta hillshading. Eksplorasi wilayah potensi panas bumi pada tahap awal dapat ditentukan menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan Citra Landsat 8 untuk mendeteksi panas radiasi yang ditimbulkan oleh energi panas bumi. Penelitian ini menghasilkan wilayah sebaran panas bumi di Gunung Lawu yang dominan terletak di sisi lereng sebelah selatan dan barat. Persebaran wilayah potensi panas bumi tersebut berasosiasi dengan keberadaan kelurusan yang rapat serta satuan litologi berupa lava aliran dan piroklastik

Indonesia has the ring of fire that potentially produce geothermal energy. Mount Lawu is one of the biggest geothermal resources area in Java. At this research, geothermal potential areas is carried out using remote sensing technology based on Landsat 8 to detect the heat radiation of geothermal resources. This research aims to know the distribution of geothermal potential area and also study about the correlation between geothermal potential area with lineament and lithology unit. The method was used in this researh is detection heat anomalies using thermal infrared band and hillshading methods to interpret lineament. The heat anomalies distribution had been overlayed with lineament density and lithology unit to understand the spatial correlation. The result showed that distribution of geothermal potential areas at Mount Lawu spread at south west side of the slope. The distribution of geothermal potential area is associated with the existence of lineament density and lithology units such as lava flow and pyroclastic.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Claudiya A.
"Heat source merupakan parameter yang penting dalam sistem panas bumi. Heat source akan memanaskan fluida atau meteoric water yang terkandung di dalam bumi. Fluida yang terpanaskan ini kemudian akan menghasilkan hot spring dan fumarol di permukaan. Munculnya manifestasi di permukaan dikarenakan adanya patahan yang menghubungkan reservoir dengan permukaan bumi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui dimana letak reservoir dan patahan serta strukturnya saat eksplorasi. Selama ini analisis data gravitasi hanya fokus pada reservoir tidak sampai menentukan heat source. Tilt angle atau tilt derivative adalah metode derivative yang dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman hot rock. Tilt angle memanfaatkan perbanding antara vertical derivative dengan horizontal derivative. Diharapkan dari penelitian ini kita dapat mengetahui kedalaman hot rock dari sistem geothermal yang berada di gunung lawu dengan menggunakan tilt derivative. Tidak hanya hot rock namun diharapkan juga dari penelitian ini kita dapat mengetahui letak struktur patahan yang kemudian akan digunakan untuk membuat model konseptual geothermal pada sistem geothermal di Gunung Lawu.Heat source merupakan parameter yang penting dalam sistem panas bumi. Heat source akan memanaskan fluida atau meteoric water yang terkandung di dalam bumi. Fluida yang terpanaskan ini kemudian akan menghasilkan hot spring dan fumarol di permukaan. Munculnya manifestasi di permukaan dikarenakan adanya patahan yang menghubungkan reservoir dengan permukaan bumi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui dimana letak reservoir dan patahan serta strukturnya saat eksplorasi. Selama ini analisis data gravitasi hanya fokus pada reservoir tidak sampai menentukan heat source. Tilt angle atau tilt derivative adalah metode derivative yang dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman hot rock. Tilt angle memanfaatkan perbanding antara vertical derivative dengan horizontal derivative. Diharapkan dari penelitian ini kita dapat mengetahui kedalaman hot rock dari sistem geothermal yang berada di gunung lawu dengan menggunakan tilt derivative. Tidak hanya hot rock namun diharapkan juga dari penelitian ini kita dapat mengetahui letak struktur patahan yang kemudian akan digunakan untuk membuat model konseptual geothermal pada sistem geothermal di Gunung Lawu.

Heat source is the important parameter in geothermal system which is will heats fluid or meteoric water that is contained in the earth. Basically, geothermal system formed as a result of heat transfer from heat source to the surrounding by conduction and convection. Geothermal manifestation occurs because of the propagation of heat from below the surface. The emergence of manifestations at the surface due to the fault that connects the reservoir to the earth rsquo s surface. Therefore, it is important to know where the location of the reservoir, the location of the fault, and the structure of the fault when exploration used gravity method. In general, analysis of gravity data only focus to determine the reservoir . Tilt angle or tilt derivative is a dervative method that can be used to determine the depth of the hot rock. Tilt angle utilizing comparison between vertical derivative with horizontal derivative. The zero contours of the tilt angle correspond to the boundaries of geologic discontinuities and are used to detect the linear features in gravity data. The half distance between 4 and 4 radians is equal to the depth of top of heat source. This research is expected that can we know the depth of top of heat source of geothermal system at Mt. Lawu using tilt derivative.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Noor Permadi
"Telah dilakukan penelitian terhadap lapangan panas bumi PATRA guna mengidentifikasi struktur geologi bawah permukaan berdasarkan interpretasi dari data gravitasi. Pada penelitian ini data utama adalah data gravitasi yang didukung oleh data geologi permukaan dan metode geofisika lainnya berupa data magnetotellurik. Secara geologi, daerah penyelidikan dibagi menjadi 3 satuan batuan, yaitu; Satuan batuan malihan yang terdiri dari batuan sekis, pilit dan kuarsit, Satuan batuan Lempung dan Satuan batuan alluvium. Struktur geologi yang berkembang didaerah penyelidikan berupa sesar-sesar mendatar yang mempunyai trend hampir utara-selatan, sedangkan sesar-sesar normalnya berkembang dengan trend hampir berarah barat-timur. Dari data pengolahan gravitasi tahap awal yang telah dilakukan, dengan densitas rata-rata sebesar 2.33 gr/cc dari metode parasnis yang diduga merupakan nilai dari batuan metamorf.
Struktur geologi yang ditemukan pada daerah penelitian berdasarkan hasil gabungan filtering data gravitasi menyebutkan terdapat dua buah struktur geologi patahan naik yang saling berhadapan, sangat berkemungkinan untuk menjadi struktur graben dibawah permukaan. Sistem panas bumi lapangan PATRA merupakan sistem tectonic setting. Struktur geologi bawah permukaan bumi dapat teridentifikasi dari berbagai pengolahan dan filtering data gravitasi yang menunjukkan bahwa jalur fluida panas berada pada bagian barat dan bagian tenggara daerah penelitian.

The research has conducted on geothermal field PATRA to identify subsurface geological structures based on interpretation of gravity data.In this study,the main data is gravity data that were supported by surface geological data and other geophysical methods, magnetotelluric data. Geologically, the investigation area was divided into three lithologies, there are metamorphic rock composed of schist, phylit and quartzite, clay and alluvium.Geological structures that developing the area of investigations such as horizontal faults that has almost north south trend, while the normal faults develop with the trend nearly east west. Processing of gravity data at early stage has been done with an average density of 2 33 gr cc from parasnis method which believed as the value of the metamorphic rocks.
The geological structure discovered in area of research based on the combined results of filtering gravity data mentioned there are two geological structure thrust fault that face each other, mostly identified as a graben structure below the surface. PATRA 39 s geothermal field system is tectonic setting. Geological structure below the earth 39 s surface can be identified from variety of processing and filtering gravity data that indicating the hot fluid paths is western and the southeastern part of area of research.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fariduddin Syafiq
"Sumani merupakan salah satu daerah dengan potensi geotermal yang terletak di provinsi Sumatera Barat. Daerah ini memiliki struktur graben dan beberapa patahan-patahan disekitar graben. Eksplorasi geotermal di daerah Sumani telah dilakukan pada tahun 2011, Namun masih belum ada penelitian lanjutan ataupun penelitian dari pihak lain, terutama penelitian yang menggunakan metode geofisika untuk identifikasi struktur di daerah tersebut, terbukti dari sedikitnya publikasi yang ada, sehingga penelitian ini dilakukan. Dalam penelitian ini, aplikasi metode gravitasi yang diintegrasikan dengan data geologi dan geokimia yang bertujuan untuk meneliti lebih lanjut terkait struktur geologi yang berasosiasi di daerah geotermal Sumani. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data gravitasi satelit GGMPlus dan diolah untuk pembuatan Peta CBA, Pemisahan anomali Regional dan residual menggunakan metode spectrum analysis dan polynomial TSA Orde 1 dan 2, melakukan korelasi FHD dan SVD, serta pemodelan 3 dimensi yang kemudian di konfirmasi kembali dengan data geologi dan geokimia. Hasilnya ditemukan struktur geologi berupa sesar yang didominasi dengan arah orientasi baratlaut – tenggara yang searah sesar besar Sumatera dan sesuai dengan peta geologi, sesar-sesar tersebut juga lah yang mengontrol kemunculan mata air panas Lawi, Karambia, Lakuak, dan Lubuk Jange dari data geokimia. Analisis FHD dan SVD menunjukkan bahwa struktur geologi yang terjadi didominasi oleh struktur patahan turun berarah baratlaut-tenggara dan struktur graben yang sesuai dengan data geologi, serta ditemukannya struktur graben pada pemodelan 3 dimensi sampai kedalaman yang dalam.

Sumani is one of the areas with geothermal potential which is located in the province of West Sumatra. This area has a graben structure and several faults around the graben. Geothermal exploration in the Sumani area was carried out in 2011, however there is still no further research or research from other parties, especially research using geophysical methods to identify structures in the area, as evidenced by the lack of publications, so this research was conducted. In this study, the application of the gravity method is integrated with geological and geochemical data which aims to further research related geological structures in the Sumani geothermal area. The research was conducted using GGMPlus satellite gravity data and processed for making CBA Maps, Separating Regional and residual anomalies using spectrum analysis and TSA polynomial methods of Order 1 and 2, performing FHD and SVD correlations, as well as 3-dimensional modeling which was then re-confirmed with geological data. and geochemistry. The results found that geological structures in the form of faults were dominated by a northwest-southeast orientation in the direction of the Sumatran fault and in accordance with the geological map, these faults also controlled the emergence of Lawi, Karambia, Lakuak, and Lubuk Jange hot springs from geochemical data. FHD and SVD analysis shows that the geological structure that occurs is dominated by a northwest-southeast trending down fault structure and a graben structure that is in accordance with geological data, as well as the discovery of a graben structure in 3-dimensional modeling to deep depths."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Muhamad Derizal
"Pembangunan berkelanjutan merupakan prinsip utama pembangunan pada masa ini. Dalam bidang energi, hal ini diterapkan dengan peningkatan pemanfaatan sumber energi terbarukan yang rendah dalam produksi gas karbon. Salah satu yang sedang banyak dikembangkan di Indonesia adalah sumber daya panas bumi. Sumber daya panas bumi banyak dikembangkan karena jumlah potensinya yang besar dan masih sedikit dimanfaatkan. Akan tetapi, banyak hambatan-hambatan yang dialami dalam pengelolaan panas bumi ini. Hambatan-hambatan yang berpengaruh besar terhadap pengelolaan panas bumi adalah hambatan-hambatan yang datang dari daerah penghasil panas bumi. Beberapa daerah penghasil yang akhir-akhir ini ramai diberitakan dan gencar melakukan penolakan pembangunan PLTP adalah daerah Gunung Leuser, Gunung, Sorik Marapi, Gunung Ciremai, dan Gunung Lawu. Hambatan-hambatan pada daerah tersebut terdiri dari aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hambatan-hambatan tersebut dapat dimitigasi dengan menggunakan Amdal sesuai prosedur dan bonus produksi untuk memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat.

Sustainable development is the main principle for development at this time. In the energy sector, it is applied by increasing the utilzation of renewable energy sources that are low in carbon gas production. One that being much developed in Indonesia is geothermal resource. Geothermal resources are being developed for its many potential and utilization low rate. However, many obstacles experienced in the management of the geothermal resource. Obstacles which have great impact on the management of geothermal are obstacles that come from the geothermal producing areas. Some regions are lately much reported for their rejection of the power plant development are Mount Leuser, Mount Sorik Marapi, Mount Ciremai, and Mount Lawu area. Obstacles in those areas consist of environmental aspect, social aspect, and economic aspect. These barriers can be mitigated by using appropriate EIA procedures and production bonuses to provide economic benefits to local communities.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Kurniawan
"Untuk menentukan konseptual model dan rekomendasi titik pengeboran pada daerah panasbumi "O", dilakukan penelitian dengan memadukan inversi MT 3-Dimensi, data geologi dan geokimia. Satuan batuan daerah penelitian didominasi batuan lava berumur quarter. Struktur yang muncul berarah NW-SSE berkorelasi dengan kemunculan manifestasi. Diagram Ternary Cl-SO4-HCO3 mengindikasikan manifestasi AP-1 bersifat volcanic waters. Pendugaan temperature reservoir menggunakan geothermometer Na/K bernilai 202 ndash; 219 oC. Berdasarkan manifestasi dan geokimia didapatkan sistem geothermal adalah hydrothermal systems associated with high standing volcanic centers. Area upflow ditunjukkan pada manifestasi AP-1 dan F, sedang manifestasi AP-2, AP-3 dan AP-4 merupakan tipe manifestasi outflow. Analisis geofisika menggunakan 40 titik ukur magnetotellurik dan 213 titik ukur gravitasi.
Hasil cross power data MT terdapat 3 titik very good, 36 titik good, dan 1 titik fair. Hasil inversi 3D MT, zona claycap memiliki resitiviti 100 ?m. Berdasarkan perhitungan parasnis data gravitasi, nilai densitas rata-rata 2.46 gr/cc. Konseptual model geothermal didapatkan zona reservoir membentuk updome dengan ketinggian -700 m, zona claycap menutupi reservoir pada kedalaman 500 s.d -1500 di NW dan -2000 m di arah SW. Heat source pada kedalaman -3000 s.d >-4000 m. Prospek panasbumi didasarkan pada base of conductor diperoleh luas 7.5 km2. Rekomendasi 2 titik pengeboran tepat di updome reservoir, sumur O-1 dibor tegak lurus dan sumur O-2 ke arah NW.

To determine the conceptual models and drilling recommendations in the geothermal area O , research by combining 3 D MT inversion, geochemical and geological data. Area of research are dominated by lithologies of lava rocks quarter. Appears of manifestations correlation with structure NW SSE. Ternary diagram Cl SO4 HCO3 indicates manifestation AP 1 is volcanic waters. Prediction of reservoir temperature using Geothermometer Na K has 202 219 oC. Based on the obtained geochemical manifestations the geothermal systems are hydrothermal systems associated with high standing of volcanic centers. Upflow area shown on the manifestation of AP 1 and F, were manifestations of AP 2, AP 3 and AP 4 is a type of outflow. Geophysical analysis using magnetotelluric measuring 40 points and 213 points of gravity.
The results of cross power of data MT 3D had 3 points are very good, 36 point good, and one fair point. 3D MT inversion results, claycap zone has resitivity 100 m. Based on the calculation parasnis gravity data, the average density values 2.46 gr cc. The conceptual model of the geothermal reservoir zone formed updome obtained with a height of 700 m, claycap zone covering the reservoir at a depth of 500 until 1500 in NW and 2000 m in direction SW. Heat source at the depth of 3000 s.d 4000 m. Geothermal prospects based on base of conductor are obtained 7.5 km2. Two point of drilling recommendation on top of updome reservoir, wells O 1 drill vertical and O 2 towards to NW.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jul Rafli
"Daerah penelitian terletak di Muara Laboh, kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat dan secara tektonik terdapat pada ujung segmen Suliti yang berasosiasi dengan sesar geser menganan (dextral strike slip fault) Sesar Sumatera. Daerah penelitian merupakan sistem panasbumi dengan dua phase yaitu sistem dominasi uap yang memiliki lapisan reservoir dominasi uap setebal ±400 m di atas zona dominasi air.Zona Altereasi di daerah penelitian dibagi menjadi dua yaitu zona alterasi argillic yang di tandai dengan kehadiran mineral clay (smectite) betemperatur rendah dan lapisan ini digunakan sebagai lapisan penudung (cap rock) dan kedua adalah zona alterasi prophylitic yang di tandai dengan kehadiran mineral sekunder bertemperatur tinggi seperti epidote, kuarsa, calcite, chlorite dan lapisan ini digunakan sebagai zona resrvoir (zona produksi). Permeabilitas zona produktif di sumur-sumur produksi tidak hanya dikontrol oleh jenis litologi dan unit batuan tapi juga dikontrol oleh bidang-bidang patahan dan zona rekahan di sekitarnya. Puncak reservoir rata-rata berada pada elevasi 1000-1100 mdpl. Sedangkan brine level teramati pada elevasi 400-600 mdpl. Temperatur dan tekanan yang lebih rendah, serta kandungan gas yang lebih tinggi bukan disebabkan oleh kompartementasi reservoir, tapi lebih disebabkan oleh lokasi sumur yang berada di dekat margin reservoir. Sumur re-injeksi di margin reservoir dibutuhkan untuk mengatasi penurunan tekanan reservoir yang cepat. Salah satu alternatif lokasi sumur injeksi adalah di bagian timur dan utara dari sumur produksi, dimana sumur injeksi harus dibor hingga menembus reservoir dominasi air. Dari hasil tahapan eksplorasi daerah penelitian yang baik untuk di kembangkan adalah dibagian selatan.

The study area is located in Muara Laboh, South Solok regency of West Sumatra and is tectonically located on the tip of Suliti segment associated with the fault shear are heading (dextral strike-slip fault) Fault Sumatra. The study area is a geothermal system with a two-phase vapor-dominated system that has a layer of thick steam reservoir dominance ± 400 m above zone air.Zona Altereasi dominance in the study area was divided into two argillic alteration zones are marked by the presence of clay minerals (smectite) betemperatur low and this layer is used as the covering layer (cap rock) and the second is prophylitic alteration zones are marked by the presence of secondary high-temperature minerals such as epidote, quartz, calcite, chlorite and this layer is used as resrvoir zone (zone of production). Permeability zone in the prolific production wells is not only controlled by the type of lithology and rock units but also controlled by fields of faults and fracture zones in the vicinity. Peak average reservoir located at an elevation of 1000-1100 meters above sea level. While the brine level observed at the elevation of 400-600 meters above sea level. Temperature and lower pressure, as well as higher gas content is not caused by kompartementasi reservoir, but more due to the location of the wells near the reservoir margins. Reinjection wells in the reservoir margin needed to overcome the reservoir pressure drops rapidly. One alternative is the location of injection wells in the east and north of the production wells, where injection wells should be drilled to penetrate the dominance of the water reservoir. From the results of the exploration stage is a good research area to be developed is in the south."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shighia Ajeng Savitri
"Energi panas bumi Gunung Lawu sebesar 195 MWe dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimana saja wilayah yang sesuai untuk lokasi power plant PLTP di Gunung Lawu dikaji dari segi keruangan. Analisis spasial dengan metode tumpang tindih overlay digunakan untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh. Teknologi SIG dan PJ digunakan karena hemat biaya namun dapat mengkaji secara keseluruhan wilayah kerja. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi hutan, kemiringan lereng, kerapatan vegetasi, sungai, patahan, jaringan jalan, lahan terbangun, wilayah potensi panas bumi, manifestasi, dan sumur. Pengolahan data menghasilkan wilayah kesesuaian yang tersebar ke arah barat dan timur dari letak Sesar Sidoramping-Lawu dengan luas sebesar 372 hektar.

Mount Lawu has 195 MWe of geothermal energy that can be utilized as a source for power plant. This research is conducted to find suitable location for geothermal power plant. Spatial analysis used in this research to find the result thoroughly by overlaying method. GIS and remote sensing is used because it is cost effective but still can review the overall of working area. Forest, slope, vegetation density, river, faults, roads, build area, geothermal potential area, geothermal manifestation, and well are being used as variables in this research. The result showed suitable areas is 372 hectares and located spreading to the west and east part from Sidoramping Lawu faults.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robi Sobirin
"Daerah panas bumi Gunung Endut berlokasi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sekitar 40 km ke arah selatan dari kota Rangkasbitung. Terdapat empat manifestasi mata air panas yaitu mata air panas Handeuleum, Cikawah 1, Cikawah 2, dan Gajrug. Berdasarkan analisis geokimia menggunakan diagram segitiga Na-K-Mg, Cl-Li-B, dan Cl-SO4-HCO3, diketahui bahwa mata air panas Cikawah 1 bertipe klorida sedangkan lainnya bertipe bikarbonat. Temperatur reservoir berkisar 162 -180 oC diprediksi dengan geotermometer SiO2 dan NaK. Secara umum keseluruhan mata air panas merupakan out flow, namun ada pendugaan bahwa Cikawah 1 merupakan upflow ? karena berada pada partial equilibrium dan bertipe klorida. Berdasarkan metode gravitasi, mengindikasikan intrusi batuan beku di Cikawah yang memungkinkan menjadi sumber panas untuk sistem panas bumi Cikawah. Zona clay cap diduga lapisan impermeablel memanjang di bawah permukaan gunung Endut sehingga fluida reservoir tidak bisa muncul di pemukaan Gunung Endut tetapi mengalir ke arah manifestasi berupa outflow. Zona reservoir berada di bawah gunung Endut pada kedalaman > 1000 m. Panas bumi Gunung Endut merupakan sistem hidrotermal dengan fluida reservoir berupa air panas water dominated system . Area prospek panas bumi gunung Endut berada di sekitar manifestasi Cikawah hingga bagian barat gunung Endut. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan survey geokimia dan gravitasi di sekitar puncak Gunung Endut.

Endut geothermal area is located in Lebak, Banten province, about 40 km to the south of the town of Rangkasbitung. There are four manifestations of the hot springs, they are hot springs Handeuleum, Cikawah 1, Cikawah 2, and Gajrug. Based on geochemical analysis using the triangular diagram of Na K Mg, Cl Li B and Cl SO4 HCO3, it is known that the hot springs Cikawah 1 is type of chloride water whereas the other type of bicarbonate. Reservoir temperature ranges from 162 180 C predicted by geotermometer SiO2 and NaK. In general overall hot springs are out flow, but there are predictions that Cikawah 1 is an upflow because it is the type of partial equilibrium and chloride. Based on the gravity method, indicating igneous intrusions in Cikawah which allows the source of heat for geothermal systems Cikawah. Clay cap zone allegedly impermeable layer extends below the surface Mt. Endut so that the fluid reservoir Endut could not appear at the surface Gunung Endut but flows towards manifestation in the form of outflow. Reservoir zone located below the Mt. Endut at depths 1000 m. Geothermal of Mt. Endut is a hydrothermal system with a fluid reservoir in the form of hot water water dominated system . Geothermal prospect Mt. Endut areas located around manifestation Cikawah to the western part of the Mt. Endut. Further research is needed to conduct geochemical surveys and gravity around the summit of Mt. Endut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>