Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204432 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winny Dhestina
"Penelitian ini membahas tentang kegemukan dan faktor-faktor penyebabnya pada siswa SD X di Bekasi tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran prevalensi kegemukan dan membuktikan konsumsi junk food sebagai faktor dominan dari kegemukan pada populasi studi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasional pada siswa kelas IV dan V SD X di Bekasi selama bulan April 2017. Proses pengambilan data meliputi pengukuran antropometri menggunakan microtoise dan timbangan yang telah divalidasi, wawancara food recall 24 jam, dan pengisian angket untuk mengetahui informasi terkait pola makan dan aktivitas fisik.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 55,9 siswa yang gemuk IMT/U Z-score > 1,00. Faktor risiko yang memiliki perbedaan signifikan dengan kegemukan adalah asupan energi, asupan lemak, konsumsi junk food, jenis kelamin, dan berat badan lahir. Konsumsi junk food terbukti sebagai faktor dominan. Peneliti merekomendasikan upaya peningkatan edukasi gizi dan kontrol terhadap konsumsi junk food.

This study explores overweight obesity and the risk factors in students of SD X Bekasi 2017. The purpose of this study is to find out the prevalence of overweight obesity and to determine its dominant factor in the study population. This study uses cross sectional design with observational approach to grade 4 and 5 students of SD X Bekasi in April 2017. The collection data processes are consist of anthropometric measurement using calibrated microtoise and digital weight scale and dietary assessment using 24 hour food recall interview and self administer questionnaire about dietary and physical activity pattern.
The result of this study shows that 55,9 students are overweight obese BMI Z score 1,00. The risk factors that have significant difference with overweight obesity are energy intake, fat intake, junk food consumption, sex, and birth weight. Junk food consumption is identified as the dominant factor. Recommendations from this study are to increase nutritional education and to control junk food consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Ardi Vantono
"Gizi lebih merupakan masalah kesehatan yang dapat berdampak buruk pada anak sekolah. SD X Jakarta Timur telah memiliki program kesehatan, namun prevalensi gizi lebih tahun 2016 masih tinggi yaitu sebesar 20.
Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya faktor dominan yang berhubungan dengan status gizi lebih pada siswa kelas 4 dan 5 di SD X Jakarta Timur tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 201 responden di SD X Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 58,2 siswa mengalami gizi lebih.
Pada analisis bivariat menunjukkan hubungan antara jenis kelamin dan asupan lemak dengan status gizi lebih. Penelitian ini juga mendapatkan hasil analisis multivariat yaitu jenis kelamin sebagai faktor dominan kejadian gizi lebih pada siswa di SD X Jakarta Timur tahun 2017. Oleh karena itu sekolah diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai makanan seimbang, memiliki controller di kantin sekolah serta dapat memperbarui program kesehatan di sekolah.

Overnutrition is health problem that can affect adversely to school children. X Primary School East Jakarta already have health program, but prevalence of overnutrition in 2016 is still high at 20.
General purpose of this research is to know the dominant factor related to overnutrition at 4th and 5th grade student at X Primary School East Jakarta in 2017. This research use cross sectional design. There is 201 respondent of this research at X Primary School East Jakarta.
Result of this research shown that 58,2 students suffer from overnutrition. On bivariate analysis shown relation between gender and fat intake with overnutrition. This research also obtained multivariate analysis result that gender is the dominant factor of overnutrition at X Primary School Student East Jakarta in 2017.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Febriani
"Prevalensi kejadian kegemukan anak usia sekolah dasar di Jakarta Pusat melebihi angka prevalensi nasional yakni sebesar 29.7 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian kegemukan pada siswa-siswi SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat tahun 2017. Penelitian ini juga meneliti hubungan konsumsi fast food, minuman manis kemasan bergula, makanan jajanan, konsumsi sayur dan buah, durasi menonton TV dan faktor lainnya dengan kejadian kegemukan pada siswa-siswi SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat tahun 2017.
Desain pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan melibatkan 145 siswa-siswi kelas 3, 4, dan 5 SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2017. Data diambil dengan cara melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengisian kuesioner, serta wawancara Food Frequency Questionnaire dan 24-hour food recall. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara univariat, bivariat, serta multivariat. Ditemukan prevalensi kegemukan di SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat Tahun 2017 sebesar 41.4.
Berdasarkan uji regresi logistik, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi fast food merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian kegemukan pada siswa-siswi SD Perguruan Cikini tahun 2017. Siswa yang mengonsumsi fast food > 3 kali/minggu memiliki risiko 2.416 kali mengalami kegemukan dibandingkan dengan siswa yang mengonsumsi fast food le; 3 kali/minggu. Perlu dilakukan upaya edukasi gizi mengenai gizi seimbang untuk mengurangi konsumsi fast food dan faktor penyebab kegemukan lainnya, pemantauan status gizi secara rutin, dan pengawasan terhadap penjualan makanan dan minuman di sekolah.

Prevalence of overweight and obesity among elementary school aged children in Jakarta Pusat was 29.7 , higher than Indonesia rsquo s national prevalence. The aim of this study is assess dominant factor associated with overweight and obesity among students in SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat 2017. This study is also assess the association between fast food consumption, sugar sweetened beverages consumption, snacks, fruit and vegetable consumption, screen time, and other factors with overweight and obesity among students in SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat 2017.
A cross sectional study was conducted between March May 2017 on 145 participants in 3rd, 4th, and 5th grade of SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat. Data obtained by measurement body weight and height, self administered questionnaire, interview Food Frequency Questionnaire and 24 hour food recall. Data was analysed using univariate, bivariate, and multivariate. Prevalence of overweight and obesity among students in SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat 2017 is 41.4.
Based on regression logistic, the result of this study showed fast food consumption as dominant factor associated with overweight and obesity among students in SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat 2017. Students who consume fast food 3 times week 2.816 more likely to be overweight and obesity than students who consume fast food le 3 times week. The researcher suggests to provide health and nutrition education to reduce fast food consumption and other factors related to overweight and obesity school aged children, routine monitoring of nutritional status, and supervision of foods and beverages sale in school.
"
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Mutu Manikam
"ABSTRAK
NamaProgram StudiJudulPembimbing::::Ratna Mutu ManikamIlmu Kesehatan MasyarakatKonsumsi Makanan Siap Saji dan Faktor Lain PenyebabKejadian Kegemukan dan Obesitas pada Siswa di SMP Islam AlAzhar 2 Jakarta Tahun 2018Prof. Dr. dr. Kusharisupeni Djokosujono, M.ScKegemukan dan obesitas pada remaja memiliki dampak yaitu meningkatan risiko terhadap berbagaipenyakit kardiovaskular dan hipertensi. Salah satu penyebab terjadinya kegemukan dan obesitas adalahgaya hidup modern dengan pola makan yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi makanan siap saji.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsumsi makanan siap saji dan faktor lain penyebab kejadiankegemukan dan obesitas pada siswa. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan metodepengambilan data total sampling dengan jumlah sampel 172 siswa. Pengumpulan data dilakukan denganmelakukan pengukuran antropometri, pengisian kuesioner dan recall 2x24 jam . Pengolahan dan analisisdata menggunakan uji chi square bivariat dan regresi logistik ganda model faktor risiko multivariat .Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kegemukan dan obesitas pada siswa sebesar 40.7 . Hasiluji chi square menunjukkan bahwa ada perbedaan kejadian kegemukan dan obesitas pada siswaberdasarkan konsumsi makanan siap saji p=0.01 , jenis kelamin p=0.008 , aktivitas fisik p=0.001 ,kebiasaan sarapan p=0.01 , asupan protein p=0.006 , durasi tidur p=0.001 , dan besar uang jajan p=0.001 . Hasil uji regresi logistik ganda model faktor risiko menunjukkan bahwa konsumsi makanan siapsaji merupakan faktor risiko penyebab kejadian kegemukan dan obesitas pada siswa setelah dikontrol olehvariabel kebiasaan sarapan dan besar uang jajan. Mengubah pola makan menjadi gizi seimbang sangatpenting sebagai upaya pencegahan kegemukan dan obesitas pada remaja.Kata kunci:Kegemukan, Obesitas, Makanan Siap Saji, Remaja

ABSTRACT
NameStudy ProgramTitleCounsellor Ratna Mutu ManikamPublic Health of ScienceFast Food Consumption and Other Factors Causes Overweightand Obesity in Students at SMP Islam Al Azhar 2 JakartaProf. Dr. dr. Kusharisupeni Djokosujono, M.ScOverweight and obesity in adolescents has affects increase of cardiovascular disease and hypertension. Amodern lifestyle with an unhealthy intake is one of causes overweight and obesity. The purpose of thisstudy is to identify fast food consumption and other factors causes overweight and obesity. This study wasa cross sectional design with total sampling technique 172 sample . Data collection consist ofanthropometric measurements, filling out the questionnaire, and recall 2x24 hour . Data analysis using chisquare test bivariat and multiple logistic regression risk factor model multivariat . The prevalence ofoverweight and obesity in adolescents was 40.7 . Fast food consumption p 0.01 , gender p 0.008 ,physical activity p 0,001 , breakfast habit p 0,01 , protein intake p 0.006 , sleep duration p 0.001 ,and pocket money p 0,001 had a significant relationship with overweight and obesity. Fast foodconsumption is associated with overweight and obesity after being controlled with breakfast habit andpocket money. Consumption of food with balanced nutrition is important as an effort to prevent overweightand obesity in adolescents.Keywords Overweight, Obesity, Fast Food, Adolescents"
2018
T51042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Aprilita Minamilail
"Kegemukan pada anak terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara energi yang diasup dan energi yang digunakan. Prevalensi kegemukan pada anak di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan proporsi asupan makanan, aktivitas fisik, durasi tidur, screen time, kebiasaan konsumsi kudapan, dan kebiasaan sarapan pada kejadian kegemukan pada siswa di SD Islam Al-Falaah tahun 2014.
Penelitian dilakukan menggunakan desain studi cross sectional pada siswa kelas 4 dan 5 SD Islam Al Falaah dengan jumlah responden 154 yang berusia 10-12 tahun, dipilih menggunakan sistem simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan analisis stratifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 35,7% siswa yang dikategorikan gemuk. Ditemukan bahwa ada perbedaan bermakna di tingkat asupan energi pada kejadian kegemukan sebelum dan sesudah dikontrol oleh jenis kelamin (p value = 0,022). Disarankan untuk pihak sekolah memiliki program untuk memantau status gizi (IMT/U) siswa melalui UKS dan melakukan penyuluhan mengenai Gizi Seimbang.

Overweight in children occurs because of an imbalance between energy intake and energy expenditure. In Indonesia, prevalence of overweight in children increases gradually. This study aims to prove proportion differences of food intake, physical activity, sleep duration, screen time, snacking habits, and breakfast habits on overweight of Al-Falaah Islamic Elementary School students in 2014.
This study was conducted with a cross-sectional design in 4th and 5th grade of Al-Falaah Islamic Elementary School. The subjects were 154 students aged 10-12 years old, chosen by simple random sampling. Data were analyzed using chi square test and stratified analysis.
The results showed that there were 35.7% of students who are classified as overweight. There are significant differences in the levels of energy intake on the incidence of overweight before and after controlled by sex (p value = 0.022). It would be advisable for the school to has a program to monitor the nutritional status (BMI/U) students through UKS and do counseling regarding Gizi Seimbang.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Maharani
"Overweight dan obesitas pada anak usia sekolah erat kaitannya dengan risiko obesitas saat dewasa dan berlanjut menjadi penyakit tidak menular, seperti diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap overweight dan obesitas pada siswa kelas 1 SD di Jakarta Selatan. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yang melibatkan 153 sampel kelas 1 usia 6-9 tahun di 6 SD di Jakarta Selatan. Pengukuran overweight dan obesitas menggunakan nilai Z-score indeks IMT/U.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 32% siswa mengalami overweight dan obesitas. Dari beberapa variabel yang diteliti, terdapat perbedaan bermakna kejadian overweight dan obesitas berdasarkan frekuensi konsumsi lemak, frekuensi konsumsi serat, aktivitas fisik, screen time, dan pekerjaan ibu. Analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda menunjukkan screen time sebagai faktor dominan terhadap kejadian overweight dan obesitas setelah dikontrol dengan variabel frekuensi konsumsi lemak, frekuensi konsumsi serat, aktivitas fisik, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi sekolah untuk memantau status gizi siswa. Orang tua siswa diharapkan untuk membatasi waktu anak untuk menonton TV, bermain games/laptop/komputer di rumah dan mengajak anak untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

Overweight and obesity on school-age children associated with risk of obesity on adulthood and would be continued become non-communicable disease, such as Diabetes Mellitus type 2. The purpose of this study is to determine the dominant factor of overweight and obesity on 1st grade elementary school students at South Jakarta. This study used cross sectional design with 153 sampels among elementary school students aged 6-9 years old at South Jakarta. In this study, overweight and obesity measured using Z-score index IMT/U.
The result of this study shows that 32% students are overweight and obesity and there were significant differences of overweight and obesity based on fat consumption frequency, fiber consumption frequency, physical activity, screen time, and maternal employment. Multivariate analysis using multiple regression logictic shows that screen time as dominant factor of overweight and obesity after controlled by fat consumption frequency, fiber consumption frequency, physical activity, and maternal education, maternal employment.
According to these result, it was expected for school to monitor nutritional status of their students periodically. Parents are suggested to control children's time for watching TV and playing games/laptop/computer at home and they must consider to take their children for outdoor activities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Hidayah
"Kejadian overweight dan obesitas pada anak usia sekolah di Jakarta Timur tahun 2013 tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi overweight dan obesitas di Kota Bogor dan Kota Bekasi. Anak usia sekolah yang mengalami overweight sebelum menarche, 60% lebih berakibat pada kejadian obesitas dan memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit diabetes mellitus serta dapat berlanjut menjadi penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan kejadian overweight dan obesitas pada siswa kelas 1 SD di Jakarta Timur tahun 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan 157 siswa berusia 6-9 tahun dari 6 sekolah dasar di Jakarta Timur selama bulan Maret-Juni 2016. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan dengan microtoise dan berat badan siswa menggunakan timbangan digital merk camry serta pengisian kuesioner mandiri oleh orangtua siswa. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat serta analisis multivariat Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan jajan merupakan faktor dominan kejadian overweight dan obesitas pada siswa. Siswa yang memiliki kebiasaan jajan sering berisiko 4,9 kali untuk mengalami overweight dan obesitas dibandingkan siswa yang memiliki kebiasaan jajan jarang. Untuk itu perlu adanya program penyuluhan pemilihan makanan dan jajanan, membiasakan sarapan pagi dan membawa bekal bagi siswa dan orangtua.

The prevalence of overwight and obesity among school-aged children in East Jakarta at 2013 was higer than Bogor and Bekasi. School-aged children who had overweight before menarche, more than 60% of them will be obese and increasing the risk to have diabetes mellitus type 2 and cardiovarcular disease. The aim of this study is to investigate snacking frequences as dominant factor related to over nutrition among school-aged children at first years elementry school in East Jakarta 2016. A cross sectional study was perform on 157 participant aged 6-8 in 6 elementry school in East Jakarta during March to June 2016. Data collected by measurement of height using microtoise, weight using camry digital scale and self administered quesionnaire by the mothers of children. The analysis that used in this study are univariate, bivariate and multivariate analysis. The result showed that snacking frequences is a dominant factor of over nutrition among school-aged children. The students who had snacking frequances > 3 times/day increase 4,9 times of risk become over nutrition compared with children who had ≤ 3 times/day snacking frequances. Reseacher suggest the parents to reduce snacking frequences, routine breakfast and bring food box to school for children."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Milla Ifariza
"Prevalensi overweight dan obesitas pada remaja setiap tahun meningkat pesat di seluruh dunia. Kejadian overweight dan obesitas pada remaja akan bermanifestasi menjadi penyakit kronis di masa dewasa. Menurut data Riskesdas tahun 2010 prevalensi penduduk usia 13-15 tahun di Indonesia yang mengalami status gizi overweight dan obesitas sebesar 2,5 yang kemudian meningkat menjadi 10,8 pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan konsumsi serat dan faktor-faktor lainnya dengan overweight dan obesitas pada siswa SMPN 98 Jakarta Tahun 2017. Desain yang digunakan adalah cross-sectional dengan 208 siswa dari kelas 7 dan 8 dengan metode total sampling dari 6 kelas selama April-Mei 2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 29,8 responden memiliki status gizi overweight dan obesitas. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi-square menunjukkan hubungan antara kebiasaan konsumsi serat, kebiasaan sarapan dan durasi tidur dengan overweight dan obesitas. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu melakukan upaya pemantauan satus gizi remaja, progam penyuluhan gizi serta memasang media poster berkaitan dengan anjuran sayur dan buah.

The prevalence overweight and obesity in adolescents increasing rapidly around the world every year. The incidence of overweight and obesity in adolescents will manifest as a chronic disease in adulthood. According to Riskesdas data in 2010 the prevalence of overweight and obesity in adolescent 13 15 years old of 2,5 which then increased to 10,8 in 2013.The aim of this study to determine the relationship between fiber consumption habits and other factors with overweight and obesity in Junior High School Student of 98 Junior High School South Jakarta 2017. The design study used cross sectional with 208 student from grades 7th and 8th with a total sampling method from 6 classes during Aptil May 2017. This study used univariate and bivariate analysis.
Based from the result 29,8 of respondents had overweight and obesity and from analysis data by chi square test, there were significantly relationship between fiber consumption habits, breakfast habits and duration of sleep with overweight and obesity. Therefore, the school should make efforts to monitor the nutritional status of adolescents, nutrition counseling program and putting up poster media related to vegetable and fruit recommendations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Putri Erdianti
"Konsumsi fast food yang berlebihan dapat meningkatkan kejadian obesitas dan masalah kesehatan lainnya pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan frekuensi konsumsi fast food modern pada mahasiswa Universitas Gunadarma Depok tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan kepada 148 mahasiswa Universitas Gunadarma Depok yang dipilih dengan systematic random sampling. Data karakteristik individu, karakteristik makanan, dan karakteristik lingkungan diperoleh dari kuesioner, sedangkan data frekuensi konsumsi fast food diperoleh dari FFQ. Selain itu, digunakan pula perangkat lunak Google Maps Geo-Coding Javascript API versi 3.0 untuk mengukur jarak restoran fast food terhadap kampus.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 51,4 responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering ge;3x/minggu. Terdapat perbedaan proporsi pada pengaruh teman p=0,001, besar uang saku p=0,050, dan pengaruh media promosi p=0,005 dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, pengaruh teman merupakan faktor dominan dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Mahasiswa dengan pengaruh teman yang kuat berpeluang 2,9 kali lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan mahasiswa dengan pengaruh teman lemah setelah dikontrol variabel uang saku, harga dan pengaruh media promosi. Diperlukan edukasi pada mahasiswa mengenai dampak mengonsumsi fast food berlebihan agar lebih bijaksana dalam mengikuti ajakan teman untuk mengonsumsi fast food. Walaupun pertemanan itu penting, tetapi kesehatan diri sendiri juga lebih penting.

Excessive consumption of fast food can increase the incidence of obesity and other health problems in adolescents. This study aims to determine the dominant factor of the frequency of modern fast food consumption among students Gunadarma University Depok in 2017. The research method used is quantitative with cross sectional study design conducted to 148 students Gunadarma University Depok selected by systematic random sampling. It used questionnaire about individual characteristics, food characteristics, and environmental characteristics, while data of frequency fast food consumption from FFQ. In addition, this study also used software Google Maps Geo Coding Javascript API versi 3.0 to determine the proximity between campus and fast food restaurants.
Result showed that 51,4 of respondents consumed fast food often ge 3x week. Furthermore, there is a difference proportion in the influence of friends p 0.001, amount of pocket money p 0.050, and the influence of promotional media p 0.005 in determining the frequency of fast food consumption. Based on the result of multiple logistic regression analysis, friend influence is the dominant factor in determining the frequency of fast food consumption. Students with strong friend influences are 2.9 times more likely to eat fast food often compared to poor friend influences after control by other factors such as amount of pocket money, price and influence of promotional media.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Asih Anggraeni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa di SMP Negeri 98 Jakarta. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross sectional menggunakan data primer yang melibatkan 208 responden kelas VII dan VIII SMP Negeri 98 Jakarta. Waktu penelitian dimulai pada bulan April sampai dengan Mei 2017. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, pengetahuan, preferensi, self-efficacy, aktivitas fisik, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya, ketersediaan buah dan sayur di rumah, serta keterpaparan media massa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan, preferensi, self-efficacy, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya, ketersediaan buah dan sayur, keterpaparan media massa dan kuesioner PAQ-C Physical Activity Questionnaire for Older Children yang diisi sendiri oleh responden, serta 2 kali wawancara food recall 24-hour. Analisis statistik dilakukan dengan uji korelasi dan regresi, t-independen, serta regresi linier ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi buah dan sayur siswa SMP Negeri 98 Jakarta tahun 2017 adalah 85.13 26.58 gram/hari. Sementara itu, menurut WHO, rekomendasi konsumsi buah dan sayur adalah 400 gram/hari. Analisis multivariat menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur, setelah dikontrol oleh variabel self-efficacy, aktivitas fisik, pengaruh orang tua, keterpaparan media massa, dan ketersediaan buah dan sayur. Oleh karena itu, dilakukan pendidikan gizi melalui sekolah agar terjadi peningkatan konsumsi buah dan sayur pada siswa.

The aim of this study was to determine dominant factor associated with fruit and vegetable consumption among students in Junior High School 98 Jakarta. This study used a cross sectional study design with primary data among 208 respondents grade VII and VIII in Junior High School 98 Jakarta. This study began in April until Mei 2017. Variable of this study included gender, knowledge, preference, self efficacy, physical activity, mother rsquo s education level, employed mother, parents influence, peers influence, fruit and vegetable availability at home, and mass media exposure. Data were collected through the individual questionnaire from knowledge, preference, self efficacy, physical activity, mother rsquo s education level, employed mother, parents influence, peers influence, fruit and vegetable availability at home, mass media exposure, and Physical Activity Questionnaire for Older Children PAQ C , and 2 times 24 hour food recall interview. Statistical analysis used correlations and regression test, independent t test and multiple regression linier. The result of this study showed the average of fruit and vegetable consumption among student in Junior High School 98 Jakarta was 85.13 26.58 gram day. Meanwhile, according to WHO, recommendation of fruit and vegetable consumption was 400 gram day. The multivariate analysis showed mother education level was the dominant factor associated with fruit and vegetable consumption, once controlled by self efficacy, physical activity, parents influence, mass media exposure, and fruit and vegetable availibility. Therefore, it needs to be done nutrition education from school to increased fruit and vegetable consumption in student."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>