Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122800 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vidya Arini
"Hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama untuk kematian global dan dapat menimbulkan komplikasi seperti gagal ginjal, penyakit jantung koroner, dan stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Penelitian ini membahas mengenai gambaran dan faktor risiko hipertensi pada pegawai IPSK LIPI Jakarta. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 122 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi adalah 40,2 . Analisis bivariat menunjukkan hubungan hipertensi yang bermakna dengan umur, riwayat hipertensi keluarga, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, dan kebiasaan makan tinggi lemak dan natrium. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa kebiasaan makan tinggi natirum merupakan faktor dominan hipertensi dengan nilai p-value 0,001 dan nilai OR 8,409. Saran yang dapat diberikan adalah pemantauan berat badan, membatasi makanan tinggi lemak dan natrium, dan meningkatkan aktivitas fisik.

Hypertension is one of the major risk factor for global death and can lead to complications such as kidney failure, coronary heart disease, stroke, and other vascular diseases. This study discusses about prevalence and risk factors of hypertension in IPSK LIPI employees, Jakarta. The study design used was cross sectional with 122 respondents. This study used univariate, bivariate, and multivariate analysis. Bivariate analysis using chi square test and multivariate analysis using multiple logistic regression. Overall prevalence of hypertension was 40.2.
Bivariate analysis showed significant relationship of hypertension with age, family history of hypertension, physical activity, body mass index, and eating habit of high fat and sodium. The result of multivariate analysis showed that eating habit of hight sodium were dominant factor of hypertension with p value 0,001 and OR was 8,409. Suggest that can be given to weight monitoring, restrict foods high in fat and sodium, and increase physical activity."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Fajria
"Pengukuran tekanan darah menggunakan mercury sphygmomanometer memiliki keterbatasan antara lain hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih serta harga alat yang cenderung mahal sehingga dibutuhkan pengukuran alternatif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas pengukuran antropometri berupa IMT, lingkar pinggang, dan RLPT terhadap tekanan darah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari hingga Juli 2017. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 89 laki-laki dan 77 perempuan yang diambil menggunakan teknik systematic random sampling pada pegawai IPSK LIPI Jakarta. Uji korelasi dan ROC dilakukan untuk mengetahui pengukuran terbaik sebagai alternatif pengukuran tekanan darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RLPT merupakan pengukuran dengan koefisien korelasi paling tinggi pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan. Pada laki-laki nilai koefisien korelasi RLPT terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.378 untuk tekanan sistolik dan r=0.452 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 0.57, sedangkan pada perempuan koefisien korelasi lingkar pinggang terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.467 untuk tekanan sistolik dan r=0.335 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 86.6 cm.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa RLPT pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan merupakan pengukuran alternatif terbaik untuk mendeteksi hipertensi pada dewasa. Namun demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil validasi pengukuran antropometri terhadap tekanan darah dengan menggunakan ukuran antropometri lainnya, dan pada kategori usia yang berbeda.

Blood pressure measurements using mercury sphygmomanometer have some limitations, such as, can only be done by trained medical personnel and tend to be expensive, so the other alternative measurement are needed. This study aims to determine the validity of anthropometric measurements of BMI, waist circumference, and WHtR against blood pressure. This study was conducted between February July 2017. Design of this research is cross sectional with 89 men and 77 women samples taken using systematic random sampling technique on IPSK LIPI Jakarta employees. Correlation test and ROC curve analysis were performed the best measurement as an alternative blood pressure measurement.
The results show that WHtR is the highest action in men and waist circumference in women. The association of WHtR with blood pressure in man was r 0.378 for systolic and r 0.452 for diastolic pressure with cut off point 0.57, whereas in women association of waist circumference with blood pressure is r 0,467 for systolic pressure and r 0,335 for diastolic pressure with cut off point 86,6 cm.
Based on the results of this study, it was concluded that WHtR in men and waist circumference in women was the best alternative measure for detecting hypertension in adults. However, further research is needed to strengthen the anthropometric measurement validation results against blood pressure by using other anthropometric measures, and in different age categories.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Trirachma Ningtyas
"Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang pada siswi SMA Labschool Kebayoran Jakarta Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Dari keseluruhan responden (n=145) didapatkan sebanyak 51% memiliki kecenderungan perilaku makan menyimpang dengan 1,3% mengalami kecenderungan yang serius.
Pada penelitian ini ditemukan hubungan yang bermakna antara riwayat diet (P=0,000), percaya diri (P=0,043), pengaruh keluarga (P=0,001), ejekan seputar berat badan dan bentuk tubuh (P=0,023), dan IMT (P=0,037) terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang. Analisis multivariat juga dilakukan pada penelitian ini, didapatkan riwayat diet merupakan faktor dominan terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang setelah dikontrol dengan variabel percaya diri, pengaruh keluarga dan ejekan (OR=3,589).
Hasil dari penelitian ini menyarankan agar sekolah dan dinas kesehatan dapat bekerja sama dalam melakukan kegiatan promosi gizi mengenai perilaku makan menyimpang, perhitungan berat badan ideal, perhitungan IMT/U serta mengatur pola makan yang baik agar para siswa dapat menjaga kesehatan.

The purpose of this study was to determine dominant factor to tendency of eating disorder in female high school students at SMA Labschool Kebayoran Jakarta 2014. This study used cross-sectional design.
The result showed that 51% of female high school students had the tendency of eating disorder and 1,3% had a serious tendency. Variabels that showed significance were diet behavior (P=0,000), self-esteem (P=0,043), family influence (P=0,001), teasing history related shape and weight (P=0,023), and BMI (P=0,037). Multivariate analysis is also used in this study, result show that diet behavior as dominant factor to tendency of eating disorder (OR=3,589) aftel controlling with self-esteem, family influence and teasing history.
This study suggest schools and health services can work together to held a nutritional program about the dangers of eating disorder, the calculation of ideal body weight, the calculation BMI for age, and how to set a good diet so that students can maintain their health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Indah Lestari
"ABSTRACT
Perilaku makan menyimpang merupakan gangguan psikologis yang melibatkan obsesi terhadap makanan dan secara ekstrim memiliki perilaku makan yang kurang sehat dan cenderung tidak puas terhadap citra tubuh. Perilaku makan menyimpang berdampak pada fisiologis tubuh antara lain menurunnya kepadatan tulang, abnormalitas elektrolit tubuh, gangguan hormon, dan komplikasi kesehatan. Skripsi ini membahas pengaruh media sebagai faktor dominan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja di SMA Negeri 39 Jakarta Tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional dengan responden sebanyak 205 orang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2018 dengan cara pengisian kuesioner dan pengukuran antropometri. Analisis statistik untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square dan faktor dominan menggunakan uji regresi logistik ganda. Pada penelitian ini diketahui 57,6 responden mengalami kecenderungan perilaku makan menyimpang. Terdapat hubungan antara perilaku diet p=0,001, jenis kelamin p=0,003, pengaruh teman

ABSTRACT
Eating disorder is psychological illness that involves an obsession with food and extremely unhealthy eating behaviors, followed by body image dissatisfaction. Eating disorder impact physiological body such as decreased bone mineral density, fluid and electrolyte abnormalities, hormone abnormalities, and health complication. This thesis discusses about media influence as dominant factor as subthreshold eating disorder on adolescence at Senior High School 39 Jakarta in 2018. The research was conducted using quantitive method with cross sectional design in 205 respondent. Data were collected in April 2018 with self administrated questionnaire and anthropometric measurement. Statistical analytic for significant association between variables is analyzed using chi square test, while dominant factor is analyzed using binary logistic regression. The result showed that 57,6 respondent have subthreshold eating disorder. There are significant associations between subthreshold eating disorder and dieting behavior."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nursita Angesti
"Perubahan status gizi, pola makan dan gaya hidup pada remaja turut mempengaruhihipertensi remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominanhipertensi pada remaja di SMA Sejahtera 1 Depok tahun 2017. Penelitian ini menggunakandesain cross sectional. Data yang dikumpulkan adalah data primer dari 144 responden tekanan darah, IMT/U, asupan natrium, kalium, kalsium, lemak, konsumsi buah dan sayur,durasi tidur, stres, aktivitas fisik, jenis kelamin dan riwayat hipertensi keluarga denganmenggunakan sfigmomanometer air raksa, antropometri, Semi Quantitative FFQ, dankuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebanyak 42,4 remaja SMA Sejahtera 1Depok mengalami hipertensi ge;95 persentil . Terdapat perbedaan IMT/U dan riwayathipertensi keluarga pada hipertensi. Faktor dominan yang paling berhubungan denganhipertensi pada remaja di SMA Sejahtera 1 Depok tahun 2017 adalah riwayat hipertensikeluarga. Diperlukan edukasi tentang pentingnya riwayat hipertensi keluarga seperti kegiatankonseling genetik sebagai pencegahan hipertensi remaja.

Nutrional status changing, diet, and lifestyle are influence adolescent rsquo s hypertension. Thepurpose of this research is to determine the most dominant factor of hypertension amongadolescent at SMA Sejahtera 1 Depok 2017. This research used a cross sectional design Datawas collected trough primary data collection from 144 respondens blood pressure, BMI forage, sodium, potassium, calcium, fat intake, fruit and vegetable consumption, sleep duration,stress, physical activity, sex and family history of hypertension by mercurysphygmomanometer, anthropometry and Semi Quantitative FFQ and questionnaire. Thestudy showed that 42.4 of adolescent of SMA Sejahtera 1 Depok had hypertension ge 95percentile . Factors associated with hypertension was BMI for age and family history ofhypertension. The most dominant factor associated with hypertension among adolescents atSMA Sejahtera 1 Depok 2017 was family history of hypertension. Education rsquo s family historyof hypertension such as genetic counseling was needed for prevent adolescent rsquo shypertension."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Kurnia Novianthy
"Kondisi ketidakbugaran pada remaja dapat menyebabkan meningkatnya risiko terkena penyakit kerdiovaskuler dan sindrom metabolik saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi status kebugaran serta faktor dominan perbedaan status kebugaran pada siswa/i SMAN 11 Jakarta Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional pada 137 responden. Tes kebugaran yang digunakan adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan 78,8% responden dalam kondisi tidak bugar. Variabel-variabel yang berhubungan dengan status kebugaran antara lain: jenis kelamin (p-value 0,034), status gizi (0,017), aktivitas fisik (0,000), kebiasaan sarapan (0,000), asupan karbohidrat (0,002), asupan vitamin B1 (0,041).

Unfit condition in adolescents may lead to increase the risk of cardiovascular disease and metabolic syndrome as adult. This study aims to determine fitness status differences and dominant factor in fitness status differences of students in Senior High School 11 Jakarta, year of 2015. This research uses cross-sectional study design on 137 respondents. Fitness test which is conducted is Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.
The result shows 78,8% respondents were identified having unfit condition. Variabels which are significantly related to fitness status are: sex (p-value 0,034), nutritional status (0,017), physical activity (0,000), breakfast habit (0,000), carbohydrate intake (0,002) and vitamin B1 intake (0,041).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S60567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Septianing Astuti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai gambaran tekanan darah, faktor risiko, dan faktor dominan hipertensi pada Pegawai Kantor Pusat PT.Pos Indonesia di Jakarta. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional terhadap 132 responden. Pengambilan data dilakukan selama 4 minggu sejak bulan April-Mei 2016. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat yang digunakan sebagian besar menggunakan chi square, hanya 1 analisis bivariate yang menggunakan independent t-test, dan hanya 1 analisis yang menggunakan Mann Whitney-U. Analisis multivariat yang digunakan adalah regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi adalah 22,70%. Riwayat hipertensi keluarga, persen lemak tubuh, durasi tidur, kebugaran, dan asupan natrium merupakan variabel yang memiliki perbedaan proporsi yang signifikan terhadap hipertensi. Asupan sayur dan buah merupakan faktor dominan terhadap hipertensi dengan nilai p value 0,017 dan nilai OR 7,204. Saran yang diberikan untuk mencegah hipertensi dan mengontrol nilai tekanan darah bagi penderita hipertensi adalah perbaikan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik.

ABSTRACT
The focus on this study is to discuss about prevalence blood pressure, risk factors, and dominant factor of hypertension in Main Office PT.Pos Indonesia Employee, Jakarta. Study design that used is cross sectional with 132 respondents. Data collection was done in four weeks in April-Mei 2016. This study used univariate, bivariate, and multivariate analysis. Chi square is mostly used in bivariate analysis, one with independent t-test, and one with Mann Whitney-U. Logistic regression is used in multivariate analysis. The result is prevalence hypertension is 22,70%. Gen, body fat percentage, sleep duration, fitness, and sodium intake is related to blood pressure. Vegetables and Fruits intake is a dominant factor for hypertension with p value 0,017 and OR 7,204. It is suggested that employee have to decrease high natrium and fat food, increase vegetables and fruits intake, and enhance physical activity."
2016
S63506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariel Javelin
"Para diabetisi cenderung lebih berisiko untuk mengalami kejadian hipertensi dibandingkan dengan yang memiliki kadar gula normal. Kejadian diabetes dan hipertensi merupakan suatu kondisi komordibitas yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi dan menurunkan kualitas hidup diabetisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian hipertensi berdasarkan faktor sosial demografi, faktor status gizi dan kesehatan, serta faktor perilaku dan gaya hidup pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sejumlah 133 orang diabetisi berusia 25-64 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara adalah 52,6. Hubungan yang bermakna ditemukan pada obesitas, asupan natrium, asupan lemak, dan konsumsi sayur terhadap kejadian hipertensi pada diabetisi. Adanya penyuluhan dan konseling oleh pihak puskesmas agar para diabetisi dapat melakukan modifikasi gaya hidup, seperti perilaku makan dan menjaga berat badan para diabetisi menjadi penting untuk mengontrol tekanan darah pada diabetisi, dan mencegah terjadinya komordibitas.

Diabetic patients are more at risk to have high blood pressure rather than those who have normal blood sugar level. Diabetes and hypertension are a comorbid condition which can lead to complication and associated with lower quality of life among diabetic patients. The aim of this study was to determine the differences of hypertension occurrences based on sociodemographic, nutritional and health status, and also behavior and lifestyle factor in diabetic patients at Jatinegara Community Health Clinic, East Jakarta. This study was conducted by using a cross sectional design study and purposive sampling technique, involved by 133 diabetic subjects aged 25 64 years old.
The proportion of hypertension among diabetic subjects was 52,6. These findings also showed that obesity, sodium intake, fat intake, and vegetable consumption were significantly associated with hypertension in diabetics. Providing information through community or individual counseling is crucial to modify diabetic rsquo s lifestyle such as eating behavior and body weight monitoring which are expected to control blood pressure and moreover to prevent comorbidity in diabetics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liliane Melissa
"[ABSTRAK
Perilaku makan menyimpang kini semakin banyak terjadi di
kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor
dominan dari kecenderungan perilaku makan menyimpang pada siswi
sekolah swasta khusus perempuan SMA Tarakanita 1 Jakarta tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional dan dilakukan terhadap 148 siswi pada bulan November Desember 2015.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, pengukuran
antropometri, dan food recall 2 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 84,5% siswi mengalami kecenderungan perilaku makan menyimpang. Pada penelitian ini ditemukan hubungan yang bermakna antara riwayat diet (P = 0,003), citra tubuh (P=0,006), pengaruh
teman sebaya (P=0,007), dan pengaruh media sosial (P=0,003) terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pengaruh teman sebaya merupakan faktor dominan terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang (OR = 11,70). Oleh sebab itu, perlu dilakukan kegiatan promosi gizi dan edukasi mengenai perilaku makan menyimpang agar para siswi dapat memahami pola makan yang baik bagi kesehatan.

ABSTRACT
Eating disorders are happening among adolescents these days. This
study aims to determine the dominant factor of the onset of eating
disorders at an all girls private school Tarakanita 1 Senior High School
Jakarta 2015. The study was conducted using quantitative method with
cross sectional study design to 148 students in November-December 2015.
Data were collected with self-administered questionnaire, anthropometric measurement, and 2 x 24 hours food recall. The result showed that 84,5% of students has the tendency to have eating disorders. The variables that shown significant relation were dieting behavior history (P=0,003), body image (P=0,006), peer influence (P=0,007), and social media influence (P=0,003). Multivariate analysis result showed peer influence as the dominant factor of tendency to have eating disorders (OR = 11,70). These findings suggest that school and health services should collaborate and do more health promotion and education about eating disorders to improved students' knowledge on healthy eating behavior., Eating disorders are happening among adolescents these days. This
study aims to determine the dominant factor of the onset of eating
disorders at an all girls private school Tarakanita 1 Senior High School
Jakarta 2015. The study was conducted using quantitative method with
cross sectional study design to 148 students in November-December 2015.
Data were collected with self-administered questionnaire, anthropometric measurement, and 2 x 24 hours food recall. The result showed that 84,5% of students has the tendency to have eating disorders. The variables that shown significant relation were dieting behavior history (P=0,003), body image (P=0,006), peer influence (P=0,007), and social media influence (P=0,003). Multivariate analysis result showed peer influence as the dominant factor of tendency to have eating disorders (OR = 11,70). These findings suggest that school and health services should collaborate and do more health promotion and education about eating disorders to improved students' knowledge on healthy eating behavior.]"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayyu Sari Estiningsih
"Memasuki usia dewasa, seseorang cenderung memiliki pola makan yang kurang sehat dan kurang memperhatikan kesehatan, akibatnya penyakit degeneratif seperti hipertensi akan dengan mudah terjadi. Hipertensi akan mengakibatkan munculnya penyakit lain seperti stroke,penyakit jantung, dan juga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian hipertensi di Kelurahan Sukamaju, Depok dan mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan pada tanggal 22 April - 26 Mei 2012, dengan responden kelompok usia 18 - 44 tahun berjumlah 214 orang. Metode yang digunakan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah timbangan digital, microtoise, BIA, kuesioner, dan FFQ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hipertensi pada kelompok usia 18 - 44 tahun di Kelurahan Sukamaju yaitu 15,3%. Faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Sedangkan riwayat hipertensi orangtua, persen lemak tubuh, keadaan stress, aktivitas fisik, pola konsumsi kopi, pola makan (makanan tinggi natrium dan lemak) tidak memiliki hubungan yang signifikan. Bagi masyarakat berusia 18 - 44 tahun diharapkan dapat mencegah hipertensi secara mandiri dengan hidup sehat, mengelola stress dengan baik dan olahraga teratur. Dinkes Depok diharapkan membuat baliho, buku saku, penyuluhan untuk menyebarkan informasi pencegahan hipertensi lebih luas.

To be an adulthood, a person tends to have less healthy diet patterns and lack of medical attention, resulting in degenerative diseases such as hypertension will easily occur. Hypertension will lead to the emergence of other diseases such as stroke, heart disease, and death. This study aims to determine the prevalence of hypertension incidence in Kelurahan Sukamaju, Depok and investigate the factors - factors that influence it. The study was conducted on April 22 to May 26, 2012, with respondents age group 18-44 years amounted to 214 people. The method used cross sectional. Instruments used were digital scales, microtoise, BIA, questionnaires, and the FFQ.
The results showed that the prevalence of hypertension incidence in the age group 18-44 years in Kelurahan Sukamaju is 15.3%. Factors associated with incidence of hypertension is the Body Mass Index (BMI). While parental history of hypertension, percent body fat, the state of stress, physical activity, coffee consumption patterns, diet patterns (high in sodium and fat meals) had no significant relationship. For people aged 18-44 years is expected to prevent hypertension independently, manage stress well and exercise regularly. For Dinkes Depok is expected to create billboards, booklets, outreach to disseminate information more widely prevention of hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>