Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Rahmiani
"ABSTRAK
Penggunaan pestisida merupakan suatu hal yang umum dilakukan pada bidang pertanian dan perkebunan. Namun dibalik keuntungannya perlu diwaspadai efek negatif yang ditimbulkan terutama pada kesehatan manusia. Pestisida bersifat neurotoksik, mutagenik, karsinogenik, dan teratogenik pada manusia. Hal ini perlu diwaspadai, maka dari itu perlu dilakukan analisis terhadap sayuran yang ada di pasaran. Pada kentang dan tomat, konvensional serta organik, dilakukan analisis keberadaan pestisida fenpropatrin, lamda sihalotrin dan klorotalonil, serta dicek kevalidan metodenya. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan ekstraksi berbasis aseton dengan metode Dutch mini-Luke yang telah diperkecil ukurannya. Analisis dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas yang dilengkapi dengan detektor penangkap elektron. Hasil validasi didapat kan nilai akurasi dengan rentang antara 72,1-119,4 dan presisi 20 , serta uji linearitas pada ketiga standar pestisida memberikan nilai r 0,9990. Nilai LOD dan LOQ menunjukkan hasil yang sensitif. Sedangkan hasil analisis pada seluruh sampel menunjukkan bahwa ketiga pestisida tersebut tidak terdekteksi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode analisis pestisida fenpropatrin, lamda sihalotrin dan klorotalonil pada kentang dan tomat merupakan metode yang valid. Serta sampel kentang dan tomat yang beredar di pasaran telah memenuhi standar SNI 7313: 2008 mengenai ldquo;Batas Maksimum Residu Pestisida pada Hasil Pertanian rdquo; dan ketetapan negara Jepang.

ABSTRAK
Pesticides are commonly used in agriculture and plantation. However, behind its benefits we need to be caution of the negative effects to human health. Pesticides are neurotoxic, mutagenic, carcinogenic, and teratogenic to humans. Therefore it is necessary to analyze the vegetables on the market. Fenpropathrin, lambda cyhalothrin and chlorotalonil were analyzed in conventional and organic potatoes and tomatoes, and the validity of the method were checked. The extraction was performed using acetone based extraction with Dutch mini Luke method with minimize in the size of weight and volume. Analysis using gas chromatography equipped with an electron capture detector. Validation results obtained with a range between 70 120 and precision 20 , and linearity test on the three standard pesticides gives a value of r 0.9990. The LOD and LOQ values show sensitive results. While the results of analysis on all samples showed that the three pesticides are not detected. From the results of the study showed that the method of analysis of pesticides fenpropathrin, lambda cyhalothrin and chlorotalonil in potatoes and tomatoes is a valid method. As well as samples of potatoes and tomatoes on the market have met the SNI 7313 2008 standard on Maximum Limitations of Pesticide Residues on Agricultural Products and the Japan rsquo s decree. "
2017
S67084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Setiawati
"ABSTRAK
Sebuah metode GC telah divalidasi dan akan digunakan untuk penentuan kadar o-kresol yang terkandung dalam sampel urin para perokok pasif dan perokok aktif sebagai biomarker paparan toluen. Sampel yang akan dianalisis diekstraksi dahulu untuk kemudian disuntikan ke GC. Metode ini memenuhi kriteria validasi dilihat dari linearitas, rentang, presisi, batas deteksi dan persen perolehan kembali. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,996. Nilai akurasi dinyatakan dengan persen perolehan kembali, di dapat nilai sebesar 93,2%. Untuk uji presisi dilakukan metode keterulangan, dinyatakan dengan %RSD yang memberikan nilai sebesar 5,76%, dianggap telah memenuhi standar yaitu %RSD ≤ 16%. Diperoleh nilai batas deteksi 2,98ppm. Pencapaian penelitian validasi instrumen GC ini memberikan hasil yang cukup memuaskan, maka metode ini cocok untuk digunakan sebagai pemantau kadar o-kesol dalam sampel urin untuk meninjau paparan toluen. Metode ini diterapkan pada tujuh sukarelawan, terdiri dari 3 perokok pasif dan 4 perokok aktif. Hasil yang didapatkan setelah semua sempel di uji memberikan nilai kadar o-kresol pada rentang konsentrasi 13,04ppm sampai 39,40ppm.

ABSTRACT
A validation of gas chromatography method was performed for determination of ortho-cresol contained in urine of passive smokers and active smokers as biomarkers of toluene exposure . After extraction , the samples were analyzed by GC instrumen. This method has met the validation criteria by the terms of linearity, range, precision, limit of detection and percent recovery. Regression coefficient values was obtain for 0,996. Accuracy value are expressed as percent recovery is able to reach 93.2 %. For precision test is using repeatibility method, expressed by %RSD and give a value 5.76. In limit of detection value was owned for 2.98 ppm. Achievement of a validation gas chromatography instrument in this study has provided satisfactory results, so this method is considered suitable for use as a monitors levels of ortho-cresol in urine to review toluene exposure . This method is applied to seven volunteers consisting of three of passive smokers and four of active smokers. The results in this thesis obtained an ortho-cresol levels inside the sample is between 13,04ppm until 39,40ppm"
Universitas Indonesia, 2014
S53233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rezqi Hakim
"Metamfetamin atau di Indonesia dikenal dengan sabu merupakan stimulan sistem saraf pusat yang sangat kuat dari golongan amfetamin. Untuk membuktikan seseorang menyalahgunakan metamfetamin maka diperlukan uji metamfetamin dalam tubuh. Selama ini Kadar metamfetamin di dalam tubuh biasanya ditentukan di dalam darah dan urin. Saliva sebagai matriks biologis lebih sederhana dan efisien untuk uji metamfetamin dalam tubuh walaupun jarang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis metamfetamin dalam saliva mulai dari kondisi kromatografi gas tandem spektrometri massa yang optimum, metode preparasi saliva optimum, hingga validasi metode analisis. Kondisi kromatografi optimum adalah kolom kapiler DB-5 MS dengan panjang 30 m; diameter dalam 0,25 mm; fase gerak gas Helium 99,999 ; laju alir 0,8 mL/menit; deteksi MS pada nilai m/z 58,00 dan 91,00 dan efedrin HCl sebagai baku dalam. Preparasi sampel menggunakan metode mikroekstraksi cair-cair dengan pelarut sikloheksana lalu residunya dikeringkan dan direkonstitusi dengan metanol sebanyak 100 L. Hasil validasi terhadap metode analisis metamfetamin yang dilakukan memenuhi persyaratan validasi berdasarkan EMEA Bioanalytical Guideline tahun 2011. Metode yang diperoleh linear pada rentang konsentrasi 15,0 ndash; 300,0 ng/mL dengan r > 0,9999. Metode berhasil diaplikasikan terhadap sampel saliva pengguna metamfetamin dengan kadar berada dalam rentang kurva kalibrasi.

Methamphetamine or in Indonesia known as shabu is a very strong central nervous system stimulant of the amphetamine group. To prove a person abusing methamphetamine then metamfetamin test required in the body. Methamphetamine concentration in the body are usually determined in the blood and urine. Saliva as a biological matrix is simpler and more efficient for methamphetamine tests in the body although rarely used. This study aims to develop analytical methods for methamphetamine in saliva from the conditions of gas chromatography tandem mass spectrometry optimum, optimum saliva preparation methods, to the validation of analytical methods. The optimum chromatography conditions were DB MS 5 capillary columns with a length of 30 m 0.25 mm inner diameter mobile phase Helium gas 99.999 flow rate 0.8 mL min Detection of MS at m z values of 58.00 and 91.00 and ephedrine HCl as an internal standard. Sample preparation using liquid liquid microextraction with cyclohexane solvent and the residue is dried and reconstituted with about 100 L of methanol. The results of the validation of analytical methods for methamphetamine that satisfies the validation by the EMEA Guideline 2011. Bioanalytical Methods obtained linear in the concentration range from 15.0 to 300.0 ng mL with r 0.9999. The method was successfully applied to the saliva sample of methamphetamine users with levels in the range of the calibration curve."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avisha Nurfitriana Daniati
"Amfetamin atau di Indonesia banyak dikenal sebagai zat yang menjadi bahan campuran shabu ini masuk ke dalam kelas substansi sintetis yang bekerja pada susunan saraf pusat SSP . Amfetamin memiliki efek psikologikal yang luas sehingga biasa digunakan sebagai pengobatan terapi. Oleh karena efek menyenangkan dan menyebabkan tidak mengantuk, sehingga amfetamin sering disalahgunakan. Pembuktian penyalahgunaan ini memerlukan analisis amfetamin dalam matriks biologis. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis amfetamin dalam dried blood spot DBS menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa KG-SM yang optimum dan tervalidasi. Pemisahan dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Gas-Spektrometri Massa dengan Kolom Kapiler DB-5 MS 30 m x 0,25 mm; 0,25 mm ; fase gerak gas Helium; laju alir 0,8 mL/menit; deteksi massa pada nilai 44,00 dan 91,00 untuk amfetamin serta 58,00 dan 77,00 untuk efedrin HCl sebagai baku dalam. Preparasi sampel yang optimum adalah dengan menotolkan 20 mL darah utuh yang telah ditambahkan analit 100 ng/mL pada kertas DBS dan dikeringkan selama 3 jam. Sampel diekstraksi menggunakan metanol 500 mL dan disonikasi selama 20 menit, bagian larutan metanol dipindahkan ke dalam vial yang ditambahkan 10 mL 0,25 HCl dalam metanol dan diuapkan dibawah aliran gas nitrogen. Residu direkonstitusi dengan etil asetat sebanyak 50 mL. Hasil validasi terhadap metode analisis amfetamin yang dilakukan memenuhi persyaratan validasi berdasarkan EMEA Bioanalytical Method Validation Guidelinetahun 2011. Metode yang diperoleh linear pada rentang konsentrasi 4,00 ndash; 60,00 ng/mL dengan r > 0,999.

Amphetamine or in Indonesia known as a compound of shabu is a synthetic substance that work on the central nervous system CNS . Amphetamines have extensive physchological effects so commonly used as therapeutic treatments. Because the effects of amphetamine are euphoria and alertness, so amphetamines are often misused. This proof of abuse requires the analysis of amphetamine in biological matrix. Thus, this study aim to obtain the method of amphetamine analysis in dried blood spots using an optimum and validated gas chromatography mass spectrometry GC MS . Separation was performed by Gas Chromatography Mass Spectrometry with DB 5 MS Capillary Column 30 m x 0.25 mm 0.25 m Helium as a gas phase 0.8 mL min flow rate mass detection at values of m z 44.00 and 91.00 for amphetamines and m z 58.00 and 77.00 for ephedrine HCl as an internal standard. Optimized sample preparation was performed by 20 mL of blood were pipetted onto the center of DBS cards, then dried for 3 hours. the extraction was performed by adding 500 mL of methanol and then the sample was sonicated for 20 minutes, the methanolic solution was transferred into the vial containing 10 mL of 0,25 HCl in methanol and evaporated under a gentle stream of nitrogen, then the residue was reconstituted with 50 mL of ethyl acetate solution. The validation result of amphetamine analysis method fulfilled the validation requirement based on EMEA Bioanalytical Method Validation Guideline of 2011. The obtained method of linear in the concentration range 4.00 ndash 60.00 ng mL with r 0.999. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Yuana
"N-Metil-2-Pirolidon (NMP) memiliki kemampuan dalam meningkatkan penetrasi zat aktif dengan cara meningkatkan difusi polar kulit serta menurunkan difusi dan partisi rute nonpolar kulit. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis NMP dalam sediaan injeksi secara kromatografi gas. Metode kromatografi gas yang sederhana dan sensitif telah dikembangkan dan dioptimasi serta divalidasi untuk analisis NMP dalam beberapa sedian injeksi. Pemisahan komponen dalam sampel dianalisis menggunakan kolom VB-Wax dan dideteksi menggunakan detektor ionisasi nyala.
Analisis dilakukan dengan teknik gradien dengan suhu awal kolom 160oC dan dinaikkan suhunya 3oC permenit hingga suhu 180oC dengan kecepatan alir 1,4 mL/menit. N,N- dimetil formamida digunakan sebagai pelarut dalam analisis. Koefisien korelasi kurva kalibrasi (r= 0,9997) berada pada rentang konsentrasi 39,43 - 98,59 μg/ml. nilai koefisien variasi pada tiga konsentrasi NMP berbeda adalah lebih rendah dari 2%. Uji perolehan kembali NMP diperoleh antara 98,104 - 101,663%. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan.

N-Methyl-2-Pyrrolidone (NMP) has the ability to improve the penetration of active substance by increasing the diffusion of polar skin and decreased diffusion and partition of nonpolar route skin. The research aims to analyze NMP in injection dosage by gas chromatography. Gas chromatography method is simple and sensitive have been developed, optimized, and validated for analysis of NMP in some performed injection. Separation of components in the samples were analyzed using VB-Wax column and detected using a flame ionization detector.
The analysis was done by using a column temperature gradients. The initial temperature of the column was set at 160oC and 3oC temperature increase per minute up to 180oC with air flow rate 1,4 mL/min. N,N-Dimethylformamide used as a solvent. The coefficient of correlation value obtained by calibration curve in the concentration range of 39,43 - 98,59 μg/ml. Value of the coefficient of variation NMP is lower than 2%. The NMP recovery percentage was between 98,104 - 101,663%. The result of validation method fulfilled for the given criteria.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada saat ini telah dikembangkan penggunaan kelambu yang dicelup dengan insektisida sebagai suatu cara dalam penanggulangan vektor malaria. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas kelambu yang dicelup permetrin dan lamda siholotrin terhadap vektor malaria di Tipuka, Irian Jaya denagn menggunakan gubuk percobaan. Parameter yang dievaluasi adalah efek bunuh, efek iritan, dan efek halau kelambu celup permetrin dan lamba sihalotrin. Dosis permetrin yang digunakan adalah 500 mg/m2 dan lamda sihalotrin 25 mg/m2. Pengamatan dilakukan sebanyak 53 kali selama 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan kelambu celup lamda sihalotrin 25mg/m2 mempunyai efek deterent yang lebih besar dibanding kelambu celup permetrin tetapi efek bunuhnya lebih kecil dibanding kelambu celup permetrin terhadap vektor malaria di Tipuka, Irian Jaya. Efek excito-reppelent tidak berbeda antara kelambu celup permetrin dan lamda sihalotrin."
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Faradilla Mauliddini
"Senyawa ester asam lemak merupakan bahan kimia yang banyak dikembangkan saat ini, diantaranya digunakan pada produk-produk kosmetika dan pangan. Di Indonesia banyak penghasil asam sitrat dan asam palmitat yang memungkinkan untuk pembuatan senyawa ester asam palmitat dan asam sitrat lainnya. Oleh karena itu, percobaan sintesis ester asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat melalui proses esterifikasi asam sitrat dan asam palmitat, yang diprediksi memiliki potensi sebagai emulgator perlu dilakukan. Asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat disintesis melalui tiga tahap reaksi.
Tahap pertama mereaksikan asam sitrat dengan anhidrida asetat dalam suasana asam menghasilkan asetilsitrat. Tahap kedua mereaksikan asam palmitat dalam benzen dengan metanol menggunakan katalis asam sulfat pekat menghasilkan metil palmitat. Tahap ketiga interesterifikasi antara asetilsitrat dan metil palmitat dengan katalis natrium metoksida menghasilkan asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat dengan rendemen 72,07%.
Metode analisis senyawa ester menggunakan kromatografi gas kolom VB-wax (60 m x 0,32 mm), suhu kolom terprogram 170-190ºC, kenaikkan 2ºC /menit, dan dipertahankan selama 30 menit. Pada kondisi analisis diperoleh waktu retensi asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat 39,894 menit dengan kadar 72,07%. Karakterisasi dari asam 2-heksadekanoiloksipropana-1,2,3-trikarboksilat memiliki bilangan asam sebesar 395,38 dan nilai HLB 7,625.

Fatty acid esters compound were chemical subtance that were more developed now, that were used at food and cosmetic products. In Indonesia, many of citric acid and palmitic acid producer that possible to make another citric acid and palmitic acid esters compound. For that reason, experiment to synthesize ester of 2-hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid was might be synthesis by esterification of palmitic acid with citric acid, that was predicted has potency as emulsifier become necessary. 2-Hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid compound was synthesized over three steps of reaction.
First step was reacted citric acid with acetic anhydride in acidic environment yielded acetylcitrate. Second step was reacted palmitic acid in benzene with methanol catalyzed by sulfuric acid yielded methyl palmitate. Third step was interesterification of acetylcitrate with methyl palmitate catalyzed by sodium methoxide yielded 2-hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid with rendement over 72.07%.
Method of analysis ester components was performed using gas chromatography with VB-Wax column (60 m x 0.32 mm), column temperature was programmed at 170ºC-190ºC, increased by 2ºC/minute, and held for 30 minutes. In analysis conditions was yielded retention time of 2-hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid 39.894 minutes with levels 72.07%. Characterization of 2-hexadecanoyloxypropana-1,2,3-tricarboxylic acid has acid value 395.38 and Hydrophilic Lipophylic Balance (HLB) value 7.625.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidwina Deviani Likasa
"Bawang putih dianggap sebagai salah satu tumbuhan terpenting, dilihat dari berbagai macam kegunaannya, baik sebagai bahan mentah untuk tujuan kuliner atau sebagai ramuan obat. Diallil disulfida (DADS) dan diallil trisulfida (DATS) merupakan senyawa organosulfur yang terdapat dalam bawang putih, yang sangat berkontribusi atas sifat bioaktif dan aroma khas pada bawang putih. DADS dan DATS juga terkenal dengan sifat antioksidannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi analisis optimum campuran DADS dan DATS agar diperoleh metode yang valid untuk digunakan pada penetapan kadar DADS dan DATS pada bawang putih tunggal dan bawang putih siung. Analisis dilakukan menggunakan kromatografi gas dengan detektor ionisasi nyala, kolom HP-1. Suhu awal kolom 140℃ dengan kenaikkan 1℃/menit hingga 180℃. Suhu injektor dan detektor diatur 200℃, laju alir gas pembawa 0,80 mL/menit, volume penyuntikkan 1,0 μL. Kondisi analisis yang telah dioptimasi kemudian divalidasi mencakup selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantitasi. Hasil validasi didapatkan nilai koefisien korelasi (r) untuk DADS sebesar 0,9999 pada konsentrasi 0,5-20 μg/mL dengan persamaan garis y = 13068,97x - 3373,62. Pada DATS didapatkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9999 pada rentang konsentrasi yang sama, dengan persamaan garis y = 3194,39x - 307,22. Nilai LOD dan LOQ untuk DADS sebesar 0,3063 μg/mL dan 1,0210 μg/mL, sedangkan untuk DATS sebesar 0,1986 μg/mL dan 0,6621 μg/mL. Didapatkan nilai akurasi dengan rentang %UPK antara 98,05-101,76% dan presisi dengan %KV≤2%. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode analisis yang digunakan dinyatakan valid karena memenuhi seluruh kriteria. Hasil menunjukkan pada sampel bawang putih tunggal diperoleh kadar rata-rata DADS sebesar 0,0296% dan DATS sebesar 0,0093%. Sedangkan, pada sampel bawang putih siung diperoleh kadar rata-rata DADS sebesar 0,0248% dan DATS sebesar 0,0087%.

Garlic is treated as one of the most important plants that can be seen from its various uses, whether as food ingredients or as a part of medicational purposes. Diallyl disulfide (DADS) and diallil trisulfide (DATS) are organosulfur compound that can be found in the garlic, which highly affect the characteristic of the aroma of the garlic itself and the bioactive properties. DADS and DATS are also well known for its antioxidants properties. The purpose of this research is to observe the optimum analysis condition of DADS and DATS in order to obtain a valid method to be used in determining DADS and DATS levels in garlic and single clove garlic. The analysis was performed using gas chromatography with flame ionization detector, column HP-1. Initial temperature of column was set from 140℃ with an increase of 1℃/min to 180℃. The injector and detector temperature was set to 200℃, carrier gas flow rate was 0,80 mL/min, and the injection volume was 1.0 μL. The optimized conditions of analysis are then validated which include selectivity, linearity, accuracy, precision, limit of detection, and limit of quantification. Validation shows that the coefficient of correlation (r) for DADS is 0,9999 in the range of concentration 0,5-20 μg/mL with linear regression y = 13068,97x -3373,62. Moreover, the coefficient of correlation for DATS is 0,9999 in the range of the same concentration, with linear regression y = 3194,39x - 307,22. The values of LOD and LOQ for DADS are 0,3063 μg/mL and 1,0210 μg/mL, respectively. Meanwhile, the LOD and LOQ for DATS are 0,1986 μg/mL and 0,6621 μg/mL, respectively. The percentage of recovery is in the range of 98,05-101,76% and CV≤2%. This research indicates the use of analytical method is valid because it meets the criteria. Last but not least, the results shows on single clove garlic sample, the average level of DADS and DATS are 0,0296% and 0,0093%, respectively. Meanwhile, on garlic sample, the average level of DADS and DATS are 0,0248% and 0,0087%, respectively.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanzel Irawan
"Penyalahgunaan obat-obatan mengalami peningkatan di masyarakat. Salah satu senyawa yang sering disalahgunakan adalah stimulan tipe amfetamin dengan contohnya 3,4-Metilendioksi-N-etilamfetamin MDEA. Senyawa ini memiliki khasiat sebagai psikotropika. Di Indonesia, senyawa ini masuk dalam narkotika golongan I berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Untuk menyatakan seseorang positif menggunakan narkoba maka perlu untuk dibuktikan melalui identifikasi senyawa dalam matriks biologis. Dried blood spot DBS merupakan metode dengan matriks berupa darah utuh memiliki kelebihan, berupa kebutuhan sampel darah lebih sedikit, dan penanganannya mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis MDEA dalam DBS, mulai dari kondisi KG-SM yang optimum, metode preparasi DBS yang optimum hingga validasi metode analisis. Kondisi kromatografi yang optimum diperoleh dengan digunakan kolom kapiler HP-5 MS 30 m x 0,25 mm I.D. x 0,25 ?m ; helium sebagai fase gerak; laju alir 1,0 mL/menit; suhu kolom 250oC; deteksi SM menggunakan 4 fragmen pada nilai m/z 72,00 dan 44,00 untuk MDEA dan 58,00 dan 77,00 untuk Efedrin HCl sebagai baku dalam. Preparasi sampel menggunakan kertas DBS dengan volume totolan 40 L diekstraksi dengan mikroekstraksi cair-cair dengan pelarut metanol 700 L, sonikasi selama 5 menit, dievaporasi dengan gas nitrogen kemudian direkonstitusi dengan etil asetat 50 L. Hasil validasi terhadap metode analisis MDEA yang dilakukan memenuhi persyaratan validasi berdasarkan EMEA bioanalytical guideline pada tahun 2011. Metode yang diperoleh linear pada rentang konsentrasi 15-250 ng/mL dengan r ge; 0,98.

Drug abuse has been increasing in society. One of the most frequently abused substances is amphetamine type stimulants such as 3,4 Methylenedioxy N ethylamethetamine MDEA. These substances exhibit psychotropic activity. In Indonesia, these substances belong to Class I Narcotic based on Act Number 35 Year 2009. To declare a person positive using drugs then it is necessary to be proved through the identification of compounds in the biological matrix. Dried blood spot DBS is a method using matrix of whole blood as sample and gave some advantages preluding fewer blood samples, and easy handling. This study aimed to develop MDEA analysis methods in DBS including optimization GC MS conditions, optimum DBS preparation methods, and validation of analytical method. The optimum chromatographic conditions were HP 5 MS capillary columns 30 m x 0.25 mm I.D. x 0.25 m helium as mobile phase flow rate 1,0 mL min column temperature 250oC detection of MS using 4 fragments at m z values of 72.00 and 44.00 for MDEA and 58.00 and 77.00 for Ephedrine HCl as an internal standard. Sample were prepared by using DBS paper with spot volume 40 L then extracted using liquid liquid microextraction with 700 L methanol as solvent, sonication for 5 minutes, evaporated using nitrogen gas then reconstituted with 50 L ethyl acetate. The validation results of the MDEA analysis methods performed met the validation requirements based on the EMEA bioanalytical guideline 2011. The obtained method was linear in the concentration range of 15 250 ng mL with r ge 0.98."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>