Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199281 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aranza Triputra
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang prevalensinya masih tinggi di Indonesia. Mayoritas pengidap hipertensi mengandalkan obat golongan penghambat ACE (angiotensin-converting enzyme) sebagai terapi obat hipertensi mereka. ACE dapat dihambat dengan cara mengikat ion Zn2 atau asam amino pada situs aktif ACE. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak biji melinjo memiliki aktivitas penghambatan ACE secara in vitro. Dalam penelitian ini, dilakukan penambatan molekuler pada beberapa senyawa dalam ekstrak biji melinjo terhadap makromolekul ACE guna menganalisis senyawa mana dari dalam ekstrak biji melinjo tersebut yang memiliki aktivitas penghambatan ACE.
Hasil penambatan molekuler dengan AutoDock4Zn menunjukkan bahwa resveratrol, gnetol, isorhapontigenin, gnetin c, trans-?-viniferin, gnemonol K, gnemonol M, dan aglikon gnemonosida B berpotensi memiliki aktivitas penghambat ACE. Beberapa ligan tersebut mampu berikatan dengan ion Zn2 melalui ikatan kation-phi. Selanjutnya, dilakukan simulasi dinamika molekuler pada ligan-ligan tersebut dalam rentang waktu 20 ns untuk menganalisis kestabilan ikatan ligan terhadap ion Zn2 dan ikatan ligan terhadap residu asam amino pada sisi aktif ACE. Berdasarkan hasil perhitungan nilai energi bebas ikatan dengan metode MM-GBSA dan MM-PBSA, gnetin C memiliki afinitas tertinggi terhadap ACE daripada ligan uji lain pada suhu 300 K, sedangkan pada suhu 310 K afinitas tertinggi dimiliki oleh gnemonol K.

Hypertension is a health problem, in which the prevalence remains high in Indonesia. The majority of hypertensive patients rely on ACE angiotensin converting enzyme inhibitors as their drug therapy of hypertension. ACE catalytic mechanism can be inhibited by ligands via the zinc ion or amino acids interactions in the active site of ACE. Recent study demonstrated that melinjo seed extracts have ACE inhibitory activity in vitro. In this study, we conducted molecular docking of several substances extracted from melinjo seeds to analyze which substances have ACE inhibitory activity.
Molecular docking results using AutoDock4Zn indicated that resveratrol, gnetol, isorhapontigenin, gnetin C, trans viniferin, gnemonol K, gnemonol M and aglycone of gnemonosida B potentially have ACE inhibitory activity. Some of these ligands are able to bind zinc ion via cation pi interactions. We also conducted molecular dynamics simulations involving these ligands within 20 ns to analyze the stability of the interactions between zinc ligand and ligand amino acids in the active site. According to the binding free energy calculations using MM GBSA and MM PBSA methods, gnetin C showed the highest affinity for ACE among other ligands at a temperature of 300 K, while at a temperature of 310 K the highest affinity belongs to gnemonol K.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuditya Artha
"Obat ndash, obat golongan statin berkhasiat sebagai penurun kolesterol dan digunakan sebagai pencegahan pertama penyakit - penyakit kardiovaskuler. Namun, beberapa studi menyatakan bahwa ditemukan berbagai efek samping akibat penggunaan statin. Pencarian senyawa sebagai alternatif untuk pengobatan hiperkolesterlemia ditemukan dalam kandungan ekstrak biji melinjo. Ekstrak diklormetan memperlihatkan aktivitas penghambatan terhadap Hidroksimetilglutaril KoA Reduktase HMGCR berdasarkan uji in vitro sehingga berpotensi mengurangi pembentukan kolesterol dalam darah. Percobaan melalui penambatan molekuler menggunakan Autodock dan simulasi dinamika molekuler menggunakan AMBER dilakukan sebagai pelengkap terhadap uji in vitro. Suhu yang diterapkan dalam simulasi adalah 300 K sebagai suhu acuan dan 310 K sebagai penyesuaian dengan suhu tubuh normal. Parameter ndash; parameter yang diamati antara lain interaksi senyawa ligan dengan residu, afinitas ikatan, RMSD, RMSF, analisis ikatan hidrogen, MMPBSA dan MMGBSA. Dalam simulasi ini, trans-resveratrol, trans-piceid, Gnemonol M, Gnemonosida B, Viniferin dan Gnetin C memberikan energi lebih rendah dibandingkan HMG yang berperan sebagai ligan alami, sehingga berpotensi sebagai inhibitor alternatif terhadap HMGCR. Rentang energi untuk docking ligan ndash; ligan adalah -5,43 kkal/mol hingga 8,63 kkal/mol, serta -11,1 kkal/mol hingga 31,38 kkal/mol untuk simulasi. Suhu simulasi yang lebih disukai adalah 310 K karena terbentuk lebih banyak interaksi dan diperoleh afinitas yang lebih tinggi dibandingkan suhu 300 K.
Statins are cholesterol lowering drug and used as primary prevention of cardiovascular diseases CVD , but numerous studies show adverse effects of statin medication. Recent study found alternative nature compounds as treatment of high blood cholesterol level which are contained within melinjo seed extract. Dichloromethane extract has inhibitory activity over Hydroxymethylglutaryl CoA Reductase HMGCR based on in vitro study, therefore has potent activity for lowering blood cholesterol. Molecular docking using Autodock and molecular dynamic simulation using AMBER are conducted for complementary study to in vitro experiment. Simulation was set at 300 K as default temperature and 310 K, normal human body temperature. The main parameters of this study are ligand residue interaction, binding affinity, RMSD, RMSF, hydrogen bonds analysis, MMPBSA and MMGBSA. In this simulation, trans resveratrol, trans piceid, Gnemonol M Gnemonoside B, Viniferin and Gnetin C have lower energy than HMG, the original ligand of HMGCR. Free energy binding obtained from docking range between 5,43 kcal mol to 8,63 kcal mol and 11,1 kcal mol to 31,38 kcal mol for the simulation. Also, simulation at 310 K is preferable than 300 K as more interactions are performed and higher affinity is obtained."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh Ashar Munadhil
"Biji melinjo Gnetum gnemon L. mengandung banyak senyawa turunan stilbene dan senyawa fenolik yang diketahui berkhasiat sebagai antihipertensi dengan menghambat Angiontensin Converting Enzyme ACE . Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aktivitas penghambatan ACE dan kadar fenolik total dari ekstrak biji melinjo. Pada penelitian ini biji melinjo diekstraksi menggunakan metode refluks dengan pelarut bertingkat yang dimulai dari n-heksana, diklorometana, etil asetat, metanol dan air. Aktivitas penghambatan ACE diuji menggunakan ACE kit-WST dan ekstrak teraktif diuji IC50 sedangkan penetapan kadar fenolik total diukur dengan metode Folin-Ciocalteu.
Hasil uji aktivitas penghambatan ACE menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat merupakan ekstrak dengan aktivitas penghambatan ACE tertinggi sebesar 92,11, kemudian ekstrak metanol 90,64, ekstrak diklorometana 89,93, ekstrak air 89,81 dan yang terendah adalah ekstrak n-heksana sebesar 79,29. Selanjutnya nilai IC50 ekstrak etil asetat sebagai ekstrak teraktif sebesar 9,77x10-8 g/mL dan nilai IC50 kaptopril sebesar 1,13x10-12 g/mL. Hasil penetapan kadar fenolik total menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat merupakan ekstrak dengan kadar fenolik tertinggi sebesar 575,884 mgGAE/g, ekstrak metanol 398,551 mgGAE/g, ekstrak diklorometana 104,102 mgGAE/g, ekstrak air 41,224 mgGAE/g dan yang terendah adalah ekstrak n-heksana sebesar 30,611 mgGAE/g.

Melinjo seeds Gnetum gnemon L. contains many stilbene derivative and phenolic compounds which known efficacious as antihypertensive by inhibit the Angiotensin Converting Enzyme ACE. The purpose of this study was to analyze the inhibition of ACE activity and total phenol content. In this study, Melinjo seed was consecutively extracted with reflux method using five different solvents such as nhexane, dichloromethane, ethyl acetate, methanol, and water. ACE inhibitory activity was tested using ACE kit WST and the highest ACE inhibitory extract tested with IC50 while determination of total phenolic content was measured by Folin Ciocalteu method.
The results of ACE inhibitory activity showed that the ethyl acetate extract is an extract with highest ACE inhibitory activity 92.11, then the methanol extract 90.64, dichloromethane extract 89.93, water extract 89,81, and the lowest is n hexane extract 79.29. Furthermore, IC50 results show the ethyl acetate extract is 9,77x10 8 g mL and IC50 value captopril is 1,13x10 12 g mL. The results of determination of total phenolic content showed that ethyl acetate extract is an extract with the highest phenolic content 575.884 mgGAE g, then the methanol extract 398.551 mgGAE g, dichloromethane extract 104.102 mgGAE g, water extract 41.224 mgGAE g and the lowest is n hexane extract of 30.611 mgGAE g."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S68136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Kristiyanto
"Ekstrak biji melinjo Gnetum gnemon L. diketahui berperan dalam aktivitas penghambatan HMG-KoA reduktase. Sedangkan iradiasi adalah salah satu metode dalam sterilisasi bahan alam. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iradiasi gama terhadap aktivitas penghambatan HMG-KoA reduktase dan angka lempeng total pada biji melinjo. Biji melinjo diiradiasi dengan berbagai dosis yaitu 0, 2,5, 5, 7,5, dan 10 kGy. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol. Angka lempeng total ALT ditentukan menggunakan metode aerobic count plate melalui pengenceran suspensi serbuk biji melinjo. Sementara uji aktivitas penghambatan HMG-KoA reduktase menggunakan assay kit HMG-KoA reduktase. Dalam uji aktivitas penghambatan HMG-KoA reduktase, diperoleh persentase penghambatan oleh standar pravastatin sebesar 97,41 dengan IC50 76,70 nM. Ekstrak biji melinjo berbagai dosis iradiasi diuji aktivitas penghambatannya dan diperoleh persentase penghambatan tertinggi sebesar 97,30 pada dosis iradiasi 2,5 kGy. Pada penetapan ALT, serbuk biji melinjo berbagai dosis iradiasi menunjukkan tidak adanya pertumbuhan mikroba. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa biji melinjo berada dalam kondisi steril dan iradiasi 2,5 kGy adalah dosis optimum untuk menghambat HMG-KoA reduktase secara signifikan.

Melinjo Gnetum gnemon L. seed extract is known to play a role in the inhibitory activity of HMG CoA reductase. Irradiation is a method to sterilize natural products. This study aimed to determine the effect of gamma irradiation on the inhibitory activity of HMG CoA reductase and total plate count TPC . Melinjo seeds were irradiated with various doses of 0, 2.5, 5, 7.5, and 10 kGy. The extraction was carried out by ethanol using reflux method. TPC was determined by aerobic count plates method using stock dilution of melinjo seeds powder suspensions. HMG CoA inhibitory activity was determined using HMG CoA reductase assay kit. In determination of HMG CoA reductase, the inhibitory percentage of pravastatin standard was 97.41 and the IC50 was 76.70 nM. Irradiated melinjo seed extracts were tested for inhibitory activity and the highest inhibition percentages were 97.30 of 2,5 kGy. In the determination of TPC, the powder of melinjo seeds for all irradiation doses showed no microbial growth. Based on this research, it can be concluded that non irradiated and irradiated melinjo seeds were free from microbial growth and the gamma irradiation dose of 2.5 kGy was optimum dose to inhibit HMG CoA reductase, significantly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kholid Abdul Hafidz
"Resveratrol diketahui memiliki banyak aktivitas biologis sebagai anti sindrom metabolik. Resveratrol dan turunannya dilaporkan banyak ditemukan pada bagian-bagian tanaman melinjo, terutama biji. Penelitian bertujuan untuk menganalisis aktivitas penghambatan aktivitas HMG CoA reduktase dan kadar resveratrol dari biji melinjo (Gnetum gnemon L.). Simplisia biji melinjo diekstraksi secara refluks menggunakan lima pelarut bertingkat berbeda kepolaran yaitu n-heksana, diklorometana, etil asetat, metanol, dan air. Tiap ekstrak ditetapkan kadar resveratrolnya dan diuji aktivitas penghambatannya terhadap HMG CoA reduktase.
Hasil analisis menunjukkan ekstrak etil asetat, diklorometana, dan metanol berturut-turut memiliki kandungan resveratrol dengan kadar sebesar 8190, 3184, 686 mg/kg simplisia kering. Ekstrak diklorometana, etil asetat, dan metanol memberikan persen penghambatan terhadap aktivitas HMG CoA reduktase 64,78%, 41,84%, 25,63%. Ekstrak diklorometana diuji IC50-nya didapatkan nilai sebesar 0,4037 μg/mL dibandingkan IC50 pravastatin 0,0373 μg/mL.
Hasil analisis ekstrak diklorometana menggunakan UPLC-MS memberikan data senyawa spesifik yaitu resveratrol, gnemonosida B, gnetin C, epsilon-viniferin dan gnetifolin K. Berdasarkan hasil ini, ekstrak diklorometana potensi terhadap penghambatan HMG CoA reduktase sehingga ke depannya dapat dikembangkan sebagai agen inhibitor HMG CoA reduktase.

Resveratrol has known as anti-metabolic syndrome agent. Resveratrol and its derivate successfully isolated from melinjo (Gnetum gnemon L.). Melinjo seed extract has been reported with many bilogical activities including antioxidant, antidiabetic, anticancer, antiinflammatory effect, antibacterial, and lipase-amylase inhibition. The research aimed to analyze HMG CoA reductase inhibitory activity and resveratrol assay quantification from melinjo seed extracts. Dried melinjo seeds were successively extracted by reflux method using five solvents with gradient polarity. Each of extracts was tested using HMG CoA Reductase Assay Kit Sigma Aldrich ©, to analyzed the inhibition activity.
Ethyl acetate extract showed their highest resveratrol assay in amount of 8190, 3184, 686 mg/kg dried seed. On the other hand, dichloromethane extract gave result as the highest inhibitory activity against HMG CoA Reductase with IC50 value is 0.4037 μg/mL. Further, dichloromethane extract subjected to UPLC-MS to define the exact constituent which are responsible for its inhibition.
Results showed that resveratrol, gnetin C, epsilon-viniferin and gnetifolin K, gnemonoside A/B appeared in dichloromethane extract. In conclusion, dichloromethane extract of Gnetum gnemon L. seed might suggest its role in inhibiting HMG CoA reductase activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riky Redmawati
"Biji melinjo Gnetum gnemon mengandung resveratrol, yaitu senyawa polifenol yang memiliki manfaat terhadap kesehatan manusia. Iradiasi gamma adalah salah satu teknologi dekontaminasi yang biasa digunakan untuk produk herbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek iradiasi gamma terhadap kadar resveratrol dan aktivitas antioksidan. Biji melinjo diiradiasi pada dosis 0.0; 2.5; 5.0; 7.5; dan 10.0 kGy. Masing-masing sampel diekstraksi dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol. Ekstrak yang diperoleh diuji untuk penetapan kadar resveratrol dengan KCKT, aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, dan kadar fenol total menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu. Iradiasi gamma meningkatkan kadar resveratrol, aktivitas antioksidan, dan kadar fenol total ekstrak biji melinjo. Iradiasi pada dosis 5 kGy menunjukkan hasil paling tinggi pada kadar resveratrol 0,18 0,004 mg/g serbuk simplisia , IC50 94,64 0,24 g/mL , dan kadar fenol total 15,01 0,24 mg EAG/g serbuk simplisia . Penelitian ini menunjukan hubungan signifikan antara kadar resveratrol, IC50, dan kadar fenol total p.

Melinjo Gnetum gnemon seeds contain resveratrol, a polyphenol compound which has beneficial on human health. Gamma irradiation is a technology used to be decontamination on herbal product. Gamma irradiation can effect polyphenol compound on them. The aim of this study was to determine the effect gamma irradiation on resveratrol content and antioxidant activity. Melinjo seeds were irradiated at doses of 0.0 2.5 5.0 7.5 and 10.0 kGy. Each sample was extracted by reflux method with ethanol. The extracts were tested for resveratrol content with HPLC, antioxidant activities by DPPH assay, and total phenolic content using Folin Ciocalteu method. Gamma irradiation increased resveratrol content, antioxidant activity, and total phenolic compound on melinjo seeds extracts MSE . The irradiation at 5 kGy demonstrated the highest resveratrol content 0.18 0.004 mg g seeds powder , IC50 94.64 0.24 g mL , and total phenolic compound 15.01 0.24 mg GAE g seeds powder. This study showed significant corellation between resveratrol, IC50, and total phenolic compound."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Dhia Fauziah
"Resveratrol memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan. Resveratrol dapat ditemukan dalam biji melinjo Gnetum gnemon L. . Di Indonesia, biji melinjo biasa di diproses menjadi emping dengan cara dibuat menjadi pipih, lalu digoreng dalam minyak gore ng. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh proses penggorengan terhadap kadar resveratrol dalam emping dari biji melinjo. Pada penelitian ini, emping mentah digoreng dalam minyak goreng selama 2 dan 4 menit pada suhu 160-170 C. Kemudian emping mentah dan emping yang digoreng dengan durasi yang berbeda diekstraksi dengan etanol 96 menggunakan alat refluks. Setelah itu dilakukan penetapan kadar resveratrol dalam ekstrak menggunakan KCKT dengan detektor UV dan penetapan kadar fenol total menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Hasil penetapan kadar resveratrol dalam emping mentah, emping goreng 2 menit, emping goreng 4 menit berturut-turut yaitu 0,123 0,002, 0,095 0,002, dan 0,085 0,002 mg/g ekstrak. Sedangkan fenol total berturut-turut yaitu 99,621 0,63, 84,829 1,013, dan 56,794 1,14 mg GAE/g ekstrak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa proses penggorengan dapat mempengaruhi kadar resveratrol dan fenol total dalam emping.

Resveratrol has many benefit in medical aspect. Resveratrol can be found in melinjo Gnetum gnemon L. seeds. In Indonesia, melinjo seeds are processed by pounding into flat cakes, then fried in cooking oil, called Emping. This Study investigated the effect of frying on resveratrol rsquo s content in Emping from melinjo seeds. In this study raw empings were fried in cooking oil for two and four minutes at 160 170 C. Then raw empings and fried empings with different frying time were refluxed with 96 ethanol as a solvent. Then extracts were determined resveratrol content using HPLC with UV detector and total phenolic with Folin Ciocalteu method. Resveratrol content of raw emping, fried for 2 min and 4 min were 0,123 0,002, 0,095 0,002, and 0,085 0,002 mg g extract, respectively. While total phenolic were 99,621 0,63, 84,829 1, and 013, 56,794 1,14 mg GAE g extract, respectively. The result showed that frying reduced resveratrol and total phenolic contents in Emping.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Fikri Purnama Sari
"Biji melinjo Gnetum gnemon L. diketahui mengandung senyawa fenolik yang mampu menghambat aktivitas HMG-KoA reduktase. Ionic liquid IL [bmim]Br merupakan green solvent, yang dengan menggunakan metode microwave assisted extraction MAE dilaporkan dapat menarik senyawa fenolik setara dengan pelarut organik.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar fenolik total dan penghambatan aktivitas HMG-KoA reduktase dari ekstrak biji melinjo yang diekstraksi menggunakan metode [bmim]Br-MAE. Biji melinjo diekstraksi dengan berbagai faktor ekstraksi berdasarkan Response Surface Methodology RSM dengan jumlah total ekstraksi yaitu 17 runs menggunakan metode [bmim]Br-MAE.
Ekstrak yang diperoleh ditentukan kadar fenolik total dan penghambatan aktivitas HMG-KoA reduktase. Pada penentuan penghambatan aktivitas HMG-KoA reduktase, persentase inhibisi pada standar pravastatin yaitu 96.25 dengan IC50 76.72 nM. Semua ekstrak diuji dan didapati bahwa ekstrak pada run ke-11 merupakan yang paling optimum dengan persentase inhibisi 95.89 dan kadar fenolik total 1.96 mg GAE/ g simplisia.
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode [bmim]Br-MAE dapat digunakan sebagai salah satu metode ekstraksi untuk senyawa fenolik yang bertanggung jawab pada penghambatan aktivitas HMG-KoA reduktase.

Melinjo Gnetum gnemon L. seed was known to contain phenolic compounds that capable of inhibiting the activity of HMG CoA reductase. Ionic liquid IL bmim Br is a green solvent, with microwave assisted extraction MAE method, reported to be able to extract phenolic compounds comparable to organic solvent.
This study aims to determine the total phenolic content and inhibitory activity of HMG CoA reductase from melinjo seed extract which was extracted using bmim Br MAE method. Melinjo seeds were extracted with various extraction factors based on Response Surface Methodology RSM with a total of 17 runs, using bmim Br MAE method.
The obtained extract was determined of total phenolic content and inhibitory activity of HMG CoA reductase. In determination of HMG CoA reductase inhibition activity, the inhibitory percentage of pravastatin standard was 96.25 and the IC50 is 76.72 nM. All the extracts were tested and was found that the 11th run was the optimum condition with 95.89 inhibition and total phenolic content of 1.96 mg GAE g the seed powder.
Based on this study, it can be concluded that bmim Br MAE method can be used as an extraction method for the extraction of phenolic compounds, that responsible on HMG CoA reductase inhibitory activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Sindu Sakti
"Iradiasi gamma dapat mengeliminasi jamur berfilamen tanpa hilangnya senyawa fitokimia yang terkandung dalam bahan alam. Resveratrol adalah senyawa yang terkandung dalam biji Melinjo Gnetum gnemon Linn. , dilaporkan memiliki menguntungkan terhadap diabetes melitus.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek iradiasi gamma terhadap biji melinjo yang dilaporkan berkhasiat untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2 DMT2 terkait dengan penghambatan DPP-4. Biji melinjo diiradiasi pada dosis 0.0; 2.5; 5.0; 7.5; dan 10.0 kGy, kemudian ditentukan angka kapang-khamir AKK dengan menggunakan 3M trade; Petrifilm Rapid Yeast and Mold Count Plates. Penetapan kadar air dilakukan dengan metode oven kering, serbuk biji melinjo dipanaskan pada suhu 105 C hingga perbedaan antar penimbangan kurang dari 2.5 . Biji melinjo kemudian diekstraksi menggunakan refluks dengan pelarut etanol, ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas penghambatan DPP-4 menggunakan Biovision trade; DPP-4 Inhibitor Screening Assay Kit.
Diperoleh hasil bahwa pada dosis iradiasi 2.5 kGy hingga 10.0 kGy tidak terjadi pertumbuhan kapang dan khamir. Diperoleh data bahwa biji melinjo memiliki kadar air sejumlah 13.48 . Iradiasi gamma tidak memberikan efek yang signifikan terhadap aktivitas DPP-4, namun demikian dosis iradiasi gamma mulai dari 2.5 kGy memberikan peningkatan profil persen penghambatan DPP-4 jika dibandingkan dengan dosis 0.0; 2.5; 5.0; dan 10.0 kGy.

Gamma irradiation capable to eliminate filamentous fungi without of increasing temperature, moreover certain doses of gamma irradiation prevented the loss of phytochemical compounds in irradiated materials. Resveratrol is a polyphenol compound that can be found in Melinjo Gnetum gnemon Linn. seeds.
This study investigated effect of gamma irradiation on Melinjo which have beneficial effects for diabetes mellitus type 2 DMT2 related to inhibition of dipeptidyl peptidase 4 DPP 4 activity. The seeds irradiated at doses of 0.0 2.5 5.0 7.5 and 10.0 kGy, then enumerate total yeast and mold count test by using 3M trade Petrifilm Rapid Yeast and Mold Count Plates. Seeds were extracted using reflux with ethanol as solvent, the the extract was tested for its inhibitory activity to DPP 4 using Biovision trade DPP 4 Inhibitor Screening Assay Kit.
The results reveal that Melinjo seeds treated with at irradiation doses of 2.5 kGy to 10.0 kGy there is no yeast and mold growth. It was found that melinjo seeds had a moisture content of 13.48 . We conclude that gamma irradiation has no significant effect on the inhibitory activity of DPP 4, however irradiation dose of 2.5 kGy show an increase in percent inhibition profile of DPP 4 compared with treatment at doses 0.0 2.5 5.0 7.5 and 10.0 kGy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusna Millati Azka
"Biji melinjo Gnetum gnemon L. memiliki kandungan resveratrol, yaitu senyawa fenolik golongan stilbenoid. Biji melinjo memiliki kadar air yang tinggi sehingga tidak stabil jika disimpan lama dengan kemasan terbuka pada suhu kamar. Iradiasi gamma merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar air dalam simplisia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Natural Deep Eutectic Solvent NADES basis betain terhadap efektivitas ekstraksi resveratrol menggunakan Ultrasonic Assisted Extraction UAE dari biji melinjo hasil iradiasi. Skrining komponen NADES basis betain terbaik dilakukan pada komponen NADES betain-urea, betain-asam laktat, dan betain-asam malat. Optimasi metode ekstraksi dilakukan menggunakan komponen NADES basis betain terbaik untuk memperoleh kondisi optimum ekstraksi dengan faktor penelitian yaitu waktu ekstraksi, persentase penambahan air, dan rasio sampel:pelarut. Pengujian hasil ekstraksi dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dan analisis hasil dilakukan menggunakan Response Surface Methodology RSM. Pada uji skrining diperoleh komponen NADES basis betain terbaik yaitu betain-asam laktat dengan kadar resveratrol yaitu 0,3344 mg/g serbuk. Metode ekstraksi optimum diperoleh pada kondisi ekstraksi yaitu waktu ekstraksi 10 menit, persentase penambahan air 60 , dan rasio sampel:pelarut 1:10 dengan kadar resveratrol yaitu 0,2273 mg/g serbuk.

Melinjo Gnetum gnemon L. seeds have resveratrol content, which is phenolic compound of stilbenoid group. Melinjo seeds have high water content, so it is unstable stored for a long time with open packaging at room temperature. Gamma irradiation is method that can be used to reduce water content in simplicia. This study aims to determine the use of Betaine Based NADES for the effectiveness of resveratrol extraction with Ultrasonic Assisted Extraction UAE from irradiated melinjo seeds. Screening of the best betaine based NADES component was performed on the betaine urea, betaine lactic acid, and betaine malic acid. The optimization of extraction methods was performed using the best NADES components to get the optimal extraction method with some factor such as extraction time, water adding percentage, and sample solvent ratio. The testing of the result extraction was performed using High Performance Liquid Chromatography HPLC and the results analysis was performed using Response Surface Methodology RSM. In the screening test, the best betaine based NADES betain lactic acid with the yield of resveratrol 0.3344 mg g powder. The optimum extraction method was obtained at the extraction condition which was 10 minutes for extraction time, 60 percent for water adding percentage, and the sample solvent ratio is 1 10 with the yield of resveratrol 0.2273 mg g powder.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>