Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arlia Syarifah Sadikin
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui nilai perusahaan ARB Corporation dibandingkan dengan harga pasar melalui penilaian arus kas diskonto dan perbandingan penilaian kelipatan. Dengan menganalisis karakteristik arus kas, pertumbuhan, dan karakteristik bisnis dari kedua data keuangan pada tahun 2007 sampai 2016 dan prediksi 10 tahun, kami akan menghasilkan nilai ARB dan nilai ekuitas per saham. Berdasarkan perhitungan pertumbuhan pendapatan, NOPAT, perubahan NOA, dan arus kas bebas, hal itu mengakibatkan nilai ekuitas ARB per saham dinilai terlalu tinggi sebesar 7,91 berkenaan dengan harga pasarnya. Selanjutnya, berdasarkan kedua pendekatan dalam perhitungan beberapa valuasi, nilai ARB dinilai terlalu tinggi terhadap kelompok sebaya. Namun, di bawah kelipatan yang diperkirakan, beberapa penilaiannya mendekati jumlah perusahaan di pasar saat ini. Sedangkan, dengan pendekatan penilaian berganda yang sebanding, beberapa penilaian mendekati pasar, atau dalam kasus ini, rata-rata kelompok sebaya. Overvaluation ini berarti bahwa saham diperdagangkan pada premium dan tidak selalu merupakan indikasi yang baik bagi perusahaan dan kami menyarankan agar perusahaan menstabilkan operasi bisnis dan profitabilitasnya untuk menghasilkan nilai intrinsik yang lebih sesuai dengan harga pasar. Oleh karena itu, saham ARB tidak harus disertakan dalam portofolio.

The purpose of this report is to find the enterprise value of ARB Corporation compared to the market price through discounted cash flow valuation and comparison multiples valuation approach. By analyze the company's cash flow, growth, and business risk characteristics from both financial data in 2007 to 2016 and the 10 years prediction, we will come up with the enterprise value of ARB and equity value per share.Based on calculation of revenue growth, NOPAT, change in NOA, and free cash flow, it resulted in ARB's equity value per share overvalued by 7.91 in regards with its market prices. Furthermore, based on both approaches in the calculation of multiple valuation, ARB's value is overvalued relative to its peer group.However, under forecasted multiples, its multiple valuation is closer to the company's multiple at current market. Whereas, under comparable multiple valuation approach, the multiple valuation is closer to the market, or in this case, the peer group average. This over valuation mean that the shares are trading at premium and it is not always a good indication for the company and we suggested that the company should stabilized their business operation and profitability to result in a intrinsic value that more coherent with the market price. Therefore, the ARB shares should not be included in the portfolio.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Hikma Mondina
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui nilai perusahaan ARB Corporation dibandingkan dengan harga pasar melalui penilaian arus kas diskonto dan perbandingan penilaian kelipatan. Dengan menganalisis karakteristik arus kas, pertumbuhan, dan karakteristik bisnis dari kedua data keuangan pada tahun 2007 sampai 2016 dan prediksi 10 tahun, kami akan menghasilkan nilai ARB dan nilai ekuitas per saham.
Berdasarkan perhitungan pertumbuhan pendapatan, NOPAT, perubahan NOA, dan arus kas bebas, hal itu mengakibatkan nilai ekuitas ARB per saham dinilai terlalu tinggi sebesar $ 7,91 berkenaan dengan harga pasarnya. Selanjutnya, berdasarkan kedua pendekatan dalam perhitungan beberapa valuasi, nilai ARB dinilai terlalu tinggi terhadap perusahaan di bidang sama.
Namun, di bawah kelipatan yang diperkirakan, beberapa penilaiannya mendekati jumlah perusahaan di pasar saat ini. Sedangkan, dengan pendekatan penilaian berganda yang sebanding, beberapa penilaian mendekati pasar, atau dalam kasus ini, rata-rata dengan perusahaan di bidang yang sama.
Overvaluation ini berarti bahwa saham diperdagangkan pada premium dan tidak selalu merupakan indikasi yang baik bagi perusahaan dan kami menyarankan agar perusahaan menstabilkan operasi bisnis dan profitabilitasnya untuk menghasilkan nilai intrinsik yang lebih sesuai dengan harga pasar. Oleh karena itu, saham ARB tidak harus disertakan dalam portofolio.

The purpose of this report is to find the enterprise value of ARB Corporation compared to the market price through discounted cash flow valuation and comparison multiples valuation approach. By analyze the company’s cash flow, growth, and business risk characteristics from both financial data in 2007 to 2016 and the 10 years prediction, we will come up with the enterprise value of ARB and equity value per share.
Based on calculation of revenue growth, NOPAT, change in NOA, and free cash flow, it resulted in ARB’s equity value per share overvalued by $7.91 in regards with its market prices. Furthermore, based on both approaches in the calculation of multiple valuation, ARB’s value is overvalued relative to its peer group.
However, under forecasted multiples, its multiple valuation is closer to the company’s multiple at current market. Whereas, under comparable multiple valuation approach, the multiple valuation is closer to the market, or in this case, the peer group average.
This overvaluation mean that the shares are trading at premium and it is not always a good indication for the company and we suggested that the company should stabilized their business operation and profitability to result in a intrinsic value that more coherent with the market price. Therefore, the ARB shares should not be included in the portfolio.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrizal Bagus Rachmadi
"ABSTRAK
Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisis nilai ARB Corporation dan menyarankan manajer portofolio SSA apakah akan menyertakan perusahaan dalam portofolio. deskripsi perusahaan termasuk industri dan analisis SWOT dijelaskan. Sepanjang diskusi, analisis keuangan diperiksa lebih lanjut. Diskusi kemudian berfokus pada valuasi perusahaan menggunakan dua metode, DCF dan beberapa analisis pendekatan. Ini mengarah pada kesimpulan harga saham perusahaan yang mahal dan dianjurkan bahwa saham tidak harus dimasukkan dalam portofolio.

ABSTRACT
The purpose of this report is to analyses ARB Corporation rsquo s value and advises SSA rsquo s portfolio manager whether to include the company in the portfolio. The company rsquo s description including its industry and SWOT analysis are explained. Throughout the discussion, the financial analysis is further examined. The discussion then focuses on the valuation of the company using two methods, DCF and multiple approach analysis. This leads to the conclusion of the company rsquo s stock price being overpriced and it is recommended that the stock should not be included in the portfolio."
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Ciptaningrum
"ABSTRAK
Laporan ini fokus mengeksplorasi analisis keuangan dan dua metode yang berbeda dari valuasi untuk memahami valuasi ARB Corporation dalam bisnis otomotif dengan menggunakan asumsi empiris. ARB adalah produsen terkemuka dan distributor 4 x 4 aksesoris di Australia, yang memiliki dominan pasar di Australia dan beberapa cabang di negara lain. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja perusahaan akan dibahas dalam laporan ini yang nantinya akan digunakan untuk asumsi dalam valuasi. Dalam menganalisis valuasi, laporan ini akan mempertimbangkan 2 dua metode perhitungan valuasi yang berbeda, valuasi DCF dan multiple valuation. Dari perhitungan tersebut kami akan mempertimbangkan metode valuasi mana yang menguntungkan bagi perusahaan untuk pertimbangan nilai IPO mereka. Komponen yang paling penting dalam analisis ini adalah PDB tingkat pertumbuhan terminal, WACC dan Beta. Dari laporan ini menunjukkan multiple valuasi lebih cocok untuk perusahaan karena mempertimbangkan perusahaan lain dalam pasar otomotif dibandingkan DCF valuasi yang menggunakan asumsi bias .

ABSTRACT
This report is focused with exploring financial analysis and two different method of valuation in order to understand ARB Corporation value in automotive manufacture business by using empirical assumption. ARB is the leading manufacturer and distributor of 4 x 4 accessories in Australia, which has dominant market in Australia and few store branches in other country. Internal and external factor which affect company performance will be discussed in this report which later will be used for assumption in valuation. In analyzing valuation, this report will consider 2 two different calculation valuation method, DCF Valuation and multiple valuation. From the calculation we will consider which valuation method is profitable for company to use for their IPO value consideration. The most important component for this analysis is GDP terminal growth rate, WACC and Beta in. Findings of this report indicates multiple valuation is more suitable for company since it is consider their competitor in the market rather than DCF Valuation which use assumption that can be bias."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ghifary Dendadipura
"Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisis keseluruhan profitabilitas Telstra Corporation Limited dalam hal penilaian sahamnya. Laporan ini juga akan membahas analisis keuangan dan penilaian Telstra Corporation Limited berdasarkan laporan keuangan 3 tahun sebelumnya. Penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan (yaitu profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas), penilaian saham, dan analisis sensitivitas akan dijelaskan lebih lanjut dalam laporan ini. Keputusan investasi untuk melakukan investasi lebih lanjut di perusahaan tersebut juga akan dibahas.

The aim of this report is to analyse the overall profitability of Telstra Corporation Limited in terms of its stock valuation. This report further discusses the financial analysis and valuation of Telstra Corporation Limited based on a 3-year financial report. Research related to financial ratios (i.e. profitability, solvency, and liquidity), stock valuation, and sensitivity analysis are mentioned further in this report. Overall investment decision on whether to further invest in the aforementioned company will also be discussed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Monalisa Heryani
"Pendahuluan: Gejala sindroma nefrotik (SN) adalah proteinuria massif. Penambahan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEi) atau Angiotensin Receptor Blocker (ARB) membantu menurunkan proteinuria pasien SN yang telah mendapat steroid. Belum ada penelitian mengenai efektivitas dan keamanan kombinasi ACEi+ARB dalam penatalaksanaan pasien SN sensitif steroid (SNSS) relaps sering atau SN dependen steroid (SNDS). Metode: Penelitian kohort retrospektif yang menggunakan data rekam medis anak RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo 2014-2018. Hasil: Dari 63 pasien yang dievaluasi, 33 pasien menggunakan ACEi+ARB dan 30 pasien menggunakan ACEi. Tidak terdapat perbedaan bermakna onset tercapainya proteinuria negatif (ACEi+ARB minggu ke-3 vs ACEi minggu ke-4, p=0.125). Tidak terdapat perbedaan bermakna proporsi pasien yang mencapai proteinuria negatif dalam 4 minggu terapi (ACEi+ARB 72.7% vs ACEi 63.3%, RR=1.148; IK95%: 0.815-1.619, p=0.424). Tidak terdapat perbedaan efek samping yang bermakna dalam hal hipotensi, peningkatan ureum dan kreatinin, hiperkalemia dan penurunan laju filtrasi glomerulus. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna efektivitas dan keamanan kombinasi ACEi+ARB dibandingkan ACEi sebagai antiproteinuria pada pasien anak SNSS relaps sering atau SNDS.

Introduction: Symptoms of nephrotic syndrome (NS) is a massive proteinuria. The addition of Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors (ACEi) or Angiotensin Receptor Blocker (ARB) can help to reduce proteinuria in NS patients who received steroids. There has been no study on the effectiveness and safety of ACEi+ARB combinations in the management of patients with frequent relapse NS (FRNS) or steroid-dependent NS (SDNS). Method: A retrospective cohort study using data collected from medical record of pediatrics with FRNS or SDNS at Cipto Mangunkusumo Hospital between 2014-2018 was conducted. Results: Out of the 63 patients who were evaluated, 33 patients were in ACEI+ARB while 30 other patients were in ACEi. There was no significant difference in the onset of negative proteinuria (3 weeks in ACEi+ARB vs 4 weeks in ACEi, p=0.125. There was no significant difference in the proportion of patients who achieved negative proteinuria in 4 weeks therapy (ACEi+ARB 72.7% vs ACEi 63.3%, RR=1,148; 95% CI: 0.815-1,619, p=0.424). There was no significant difference between ACEi+ARB and ACEi groups in the occurrence of hypotension, hyperkalemia, increased of creatinine serum, and decreased of glomerular filtration rate. Conclusion: There was no significant difference in the effectiveness and safety of the use of ACEi+ARB compared to ACEi as antiproteinuric in patients with FRNS or SDNS."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bahrudin
"Laporan magang ini bertujuan membahas evaluasi prosedur audit yang dilakukan oleh KAP ASA atas akun Utang Pajak PPh 21 PT ARB. Proses audit yang dievaluasi merupakan proses audit yang dilakukan atas audit laporan keuangan PT ARB untuk periode yang berakhir pada Maret 20X1. Prosedur audit atas akun Utang PPh 21 yang dilakukan oleh KAP ASA mencakup prosedur vouching dan tracing. Prosedur vouching mencakup dokumen seperti Surat Pemberitahuan (SPT), Bukti Penerimaan Elektronik (BPE), Bukti Penerimaan Negara (BPN), dan dokumen lainnya. Prosedur tracing mencakup tie-up procedure dan equalization procedure. Secara keseluruhan, prosedur audit atas akun Utang PPh 21 yang dilakukan oleh KAP ASA telah sesuai dengan International Standard on Auditing (ISA), peraturan perundangan-undangan di bidang perpajakan, dan juga Steven Collings (2011).

This internship report aims to discuss the evaluation of substantive audit procedures carried out by KAP ASA on ARB Entity’s Income Tax Art 21 Payable. The audit process that is evaluated is an audit process carried out on the audit of ARB Entity’s 20X1 financial statement. The audit procedures for Income Tax Art 21 Payable carried out by KAP ASA includes vouching and tracing procedures. Vouching procedures are conducted for some supporting documents, such as Surat Pemberitahuan (SPT), Bukti Penerimaan Elektronik (BPE), Bukti Penerimaan Negara (BPN), and other documents. Tracing procedures include tie-up and equalization procedure. Overall, the audit procedures carried out by KAP ASA were in accordance with the International Standard on Auditing (ISA), laws and regulations in the field of taxation, as well as Steven Collings (2011)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Wahyu Sinatria Pinandita
"ABSTRAK
Putusan BANI NO.283/VII/ARB-BANI/2008 mewajibkan pemerintah untuk membayar sejumlah uang kepada PT. Hutama Karya (Persero). Hal tersebut diakibatkan karena Pemerintah Republik Indonesia (Departemen Pekerjaan Umum cq Direktorat Jenderal Bina Marga cq Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Kota cq Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Jakarta cq Pelaksana Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Jakarta Wilayah I Suprapto Flyover dan Pemuda Pramuka Flyover) dianggap telah melakukan wanprestasi atas kelambatan pembebasan lahan yang diperlukan dalam pekerjaan konstruksi pembangunan Suprapto Flyover dan Pemuda-Pramuka Flyover. Pekerjaan tersebut dilakukan berdasarkan kontrak konstruksi Nomor 01/PKK/BPPJJKMJ.WI-Km/2003 antara Pemerintah RI selaku Employer dan PT. Hutama Karya (Persero) selaku Contractor. Namun, dana yang dipergunakan dalam pekerjaan konstruksi tersebut berasala dari dana pinjaman luar negeri (Loan) dari Pemerintah Jepang yang disalurkan melalui Japan Bank for International Coperation (JBIC) selaku Funding Agency representasi pemerintah Jepang. Sengketa timbul akrena berbagai masalah yang timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung. Berbagai addendum dibuat untuk mengatasi berbagai permasalahan dan melanjutkan pekerjaan konstruksi yang telah berjalan. Dalam kontrak konstruksi tersebut pihak JBIC selaku funding agency ternyata memiliki peran yang strategis, meski tidak menjadi pihak dalam kontrak konstruksi dimaksud."
2009
T26728
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasr, Husain
Kairo : Maktabah Nahdat , [Date of publication not identified]
ARA 297.09 NAS n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Firly A. Permata
"A
Dalam PKP2B dan perjanjian subkontraktor dari PKP2B, para pihak yang akan mengadakan perjanjian dapat menentukan ketentuan penyelesaian sengketa. Penyelesaian sengketa tersebut dapat dilakukan melalui litigasi. arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa. Arbitrase digunakan untuk menyelesaikan sengketa komersial yang memerlukan persetujuan para pihak. Pada dasarnya, konsep arbitrase adalah proses konsensual. Namun demikian, putusan arbitrase masih perlu diperkuat oleh Negara melalui pengadilan Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pengakuan dan pelaksanaan putusan arbitrase internasional yang membutuhkan peran pengadilan. Terkait upaya pembatalan putusan tersebut masih terdapat multi interpretasi pendapat diantara kalangan praktisi, akademisi, dan hakim-hakim di Pengadilan.

ABSTRACT
In PKP2B and subcontractor agreement, the parties entered into an agreement will be able to determine dispute settlement provisions. The settlement of disputes can be resolved through litigation, arbitration and alternative dispute settlement. Arbitration is used to settle commercial disputes in which parties agree for settling their disputes. Basically, the concept of arbitration as a consensual process but the arbitral award is still need to be reinforced by state through the Indonesian court. It can be seen from the process of the recognition and enforcement of international arbitral awards which require the role of the court. Still, there are multi-interpretation of practitioners, academics, and judges' opinions in the court for annulment of international arbitral awards. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S472
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>