Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rico, Author
"ABSTRAK
Baik buruknya kinerja suatu perusahaan mengakibatkan saham dari perusahaan tersebut menjadi pertimbangan bagi para investor untuk dimasukkan dalam portfolio usahanya. Dalam memilih alternative investasi dalam bentuk saham sangatlah penting dilakukan suatu analisa secara detil terhadap kinerja suatu perusahaan sebelum investor membuat keputusan untuk berinvestasi terhadap saham suatu perusahaan. Dalam hal ini seorang investor harus
mengetahui apakah nilai suatu saham sudah sesuaikah dengan harganya, apakah harga saham tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah?
Dalam penulisan karya akhir ini penulis akan melakukan penilaian terhadap salah satu saham perusahaan publik yaitu saham PT. Aneka Tambang Tbk yang usahanya bergerak di bidang industri pertambangan, sehingga dapat disimpulkan apakah saham tersebut undervalued atau overvalued, dimana seharusnya seorang investor membeli saham-saham ya,n.,g undervalued dan menjual saham-saham yang overvalued. Serta investor mampu memprediksi secara akurat perkembangan saham yang dibelinya tersebut.
Analisis fundamental akan dilakukan sebelum kita membuat asumsi-asumsi untuk peramalan earning perusahaan masa depan. Karena prospek perusahaan terkait erat dengan faktor-faktor ekstemal yang ada pada industry dimana perusahaan tersebut berada. Selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan selama lima tahun terakhir, yaitu dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2004. Dengan.melakukan analisis tersebut, maka penulis dapat menyusun asumsi-asumsi yang diperlukan dalam membuat proyeksi laporan keuangan perusahaan, baik neraca maupun laporan laba rugi dari perusahaan untuk masa depan.
Berdasarkan proyeksi laporan keuangan tersebut, penulis akan menghitung proyeksi free cash flow to the firm dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010, dan akhimya melalui pendekatan discounted cash flow valuation dapat diperoleh value of the firm dari PT. Aneka Tambang Tbk. Setelah diperoleh nilai tersebut, maka dapat dihitung intrinsic value of equity per share dari PT. Aneka Tambang Tbk, yang melalui penelitian ini diperoleh nilainya sebesar Rp. 2.060,- per lembar saham.
Dengan membandingkan intrinsic value of equity per share tersebut diatas dan harga pasar dari saham PT. Aneka Tambang Tbk tertanggal 30 September 2004, yaitu sebesar Rp. 1.375,- maka dapat disimpulkan bahwa saham PT. Aneka Tambang Tbk tersebut berada pada posisi undervalued. Dengan demikian disarankan agar investor membeli saham PT. Aneka Tambang Tbk terutama untuk periode bulan Januari - Maret 2005 untuk portfolio investasi jangka panjangnya, karena saham yang undervalued akan cenderung terus meningkat harganya mendekati intrinsic value-nya.
"
Lengkap +
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir Afiff
"Dalam penulisan karya akhir ini, saya akan mencoba menilai harga saham PT Aneka Tambang Tbk. yang usahanya bergerak di bidang industri pertambangan. Analisa fundamental akan dilakukan sebelum kita membuat asumsi-asumsi untuk peramalan earning perusahaan masa depan. Analisa industri pertambangan dan PT Aneka Tambang Tbk, pada dasamya, ditujukan untuk mengidentifikasi keadaan ekonomi makro Indonesia, kondisi industri pertambangan Indonesia, analisa siklus industri, analisa siklus bisnis, strategi bersaing Perusahaan, serta pertumbuhan pasar pertambangan.
Secara umum, ada tiga penoekatan yang dapat kita gunakan daiam metakukan penilaian/ value dari suatu saham (valuation), Yang pertama adalah discounted cash flow valuation, yang menghubungkan nilai suatu asset dengan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari asset tersebut. Yang kedua adalah relative valuation, yang mengestimasi nilai asset dengan melihat pada penentuan harga pada asset-asset yang sebanding secara relatif terhadap variabel-variabel yang umum seperti earnings, cash flow, book value atau sales. Yang ketiga adalah contingent claim valuation, yang menggunakan option pricing model untuk mengukur nilai suatu asset yang memiliki karakteristik option.
Terlepas dari model mana yang akan digunakan, asumsi-asumsi yang mendasari pembuatan analisa kitalah yang sebenarnya lebih penting dalam meramalkan earning yang dapat dihasilkan perusahaan di masa depan, Karena prospek perusahaan terkait dengan faktor-faktor eksternal di luar perusahaan itu sendiri, maka dalam membuat analisa fundamental ini, kita harus mempertimbangkan lingkungan di mana perusahaan melakukan usahanya.
Karena itu, sangat beralasan jika kita melakukan top-down analysis sebelum membuat asumsi untuk meramalkan prospek perusahaan masa datang. Kita akan melakukan analisa mengenai keadaan makro dari negara di mana perusahaan melakukan usahanya dan dilanjutkan dengan analisa industri dimana perusahaan beroperasi serta melihat posisi perusahaan relatif terhadap perusahaan-perusahaan lain dalam industri tersebut. Baru setelah itu, kita melakukari peramaian earning perusahaan masa depan dan melakukan penilaian dengan metode yang ada.
Dengan metode analisa di atas, terlihat jelas bahwa hasil dari valuation ini akan didasari pada asumsi-asumsi yang didapat dari analisa fundamental yang dibuat pada awal proses tersebut. Karena itu analisa fundamental dapat dikatakan sebagai kunci dari proses penilaian fair value dari saham ini. Analisa fundamental yang baik akan membuat proses valuation ini memberikan hasil yang maksimal sehingga tentunya dapat digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan investasi.
Dari hasil perhitungan valuation terhadap saham PT Aneka Tambang Tbk diperoleh value of equity perusahaan sebesar Rp 1.355.131.557.000. Setelah membagi nilai tersebut dengan jumlah saham perusahaan yang beredar (1.230.769.000 lembar saham) maka diperoleh intrinsic equity per share sebesar Rp 1.101. Dengan membandingkan intrinsic equity per share perusahaan dengan current market price / share (tanggal 19 Juli 2002) sebesar Rp 700, maka dapat dikatakan bahwa saham Aneka Tambang Tbk berada pada posisi undervalued sebesar Rp 401 per lembar sahamnya.
Pada akhimya, kita tetap harus mengingat bahwa valuation dalam karya akhir ini mengacu pada satu skenario dasar yang mungkin menyebabkan kesalahan dalam melakukan penilaian perusahaan. Sehingga, disarankan agar peramalan earning dilakukan dengan beberapa skenario yang lebih rinci untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhalia Tyas Utami
"ABSTRAK
Secara umum, ada tiga pendekatan yang dapat kita gunakan dalam melakukan penilaian dari suatu saham (valuation). Yang pertama adalah discounted cash flow valuation, yang menghubungkan nilai suatu asset dengan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari asset tersebut. Yang kedua adalah relative valuation, yang mengestimasi nilai asset dengan menilai pada penentuan harga pada asset-asset yang sebanding secara relatif terhadap variabel-variabel yang umum seperti earnings, cash flow, book value atau sales. Yang ketiga adalah contingent claim valuation, yang menggunakan option pricing model untuk mengukur nilai suatu asset yang memiliki karakteristik option.
Terlepas dari model yang akan digunakan, asumsi-asumsi yang mendasari pembuatan analisa yang sebenarnya lebih penting dalam meramalkan earning yang dapat dihasilkan perusahaan di masa depan. Karena itu penting untuk dilakukan analisa sebelum membuat asumsi untuk meramalkan prospek perusahaan yang meliputi analisa makro dan analisa industri untuk melihat posisi perusahaan relatif terhadap perusahaan-perusahaan lain dalam industri tersebut. Setelah itu dilakukan peramalan earning perusahaan dan dilakukan penilaian perusahaan atau saham. Analisa fundamental adalah kunci dari proses penilaian fair value perusahaan.
Dalam karya akhir ini digunakan Metode Discounted Cash Flow Valuation - Economic Profit Model, dimana nilai dari suatu perusahaan sama dengan jumlah modal ditambah dengan premium dari present value nilai yang dihasilkan (amount of invested capital premium equal to the present of the value created each year). Tahap proyeksi Economic Profit dibagi dalam dua periode yaitu selama periode explicit (proyeksi detail) dan setelah periode explicit untuk lima sampai sepuluh tahun yang diwakilkan dengan suatu nilai tertentu (continuing value).
Valuation terhadap saham PT. HM Sampoerna Tbk. dalam kasus ini menggunakan tiga scenario berdasarkan fakta bahwa pemerintah bias merubah struktur pajak dengan merubah satu a tau sekaligus dari 3 faktor, yaitu cukai, harga banderol atau harga jual eceran minimum dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Berdasarkan skenario Most Likely diperoleh nilai saham seluruhnya sebsar Rp.17,613 trilyun yang jika dibagi dengan jumlah saham perusahaan beredar (4.391.869.500 lembar saham) maka diperoleh harga saham per lembar sebesar Rp. 4.011. Jika dibandingkan dengan current market price I share (Desember 2002) sebesar Rp. 3.700, maka dapat dikatakan bahwa PT HM Sampoerna Tbk berada dalam posisi undervalued sebesar Rp. 3.11 per lembar sahamnya.
Dengan skenario Optimistic diperoleh nilai saham seluruhnya sebesar Rp. 27,513 triliun atau nilai saham per lembar sebesar Rp. 6.264. jika dibandingkan dengan current market price maka dapat rlikatakan bahwa saham PT. HM Sampoerna Tbk berada dalam posisi undervalued sebesar Rp. 2.564 per lembar sahamnya. Dengan skenario Pesimistic diperoleh nilai saham sebsar Rp. 2.579. jika dibandingkan dengan current market price, maka dapat dikatakan bahwa saham PT HM Sampoerna Tbk berada dalam posisi overvalued sebesar RP. 1.179 per lembar sahamnya.
"
Lengkap +
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.F. Christiningrum
"ABSTRAK
Sejak digulirkannya Paket Deregulasi Pasar Modal (Keputusan Presiden No. 80 Tahun 1988) dan adanya fenomena pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan Asia Tenggara, mengakìbatkan perkembangan dan aktivitas Pasar Modal meningkat dengan sangat pesat. Perkembangan ini juga menyebabkan semakin banyaknya alternatif investasi yang ditawarkan kepada pemilik dana, dan salah satunya yang sangat populer ditawarkan adalah saham yang merupakan salah satu komoditas yang mewakili kelompok ?Surat Berharga?.
Alasan investor menanamkan dananya pada komoditas tertentu adalah ekspektasinya terhadap tingkat pengembalian yang maksimal yang dapat diperolehnya pada akhir masa investasi setelah memperhitungkan resiko yang harus dibadapinya. Pada saham selain pembagian dividend, pemilik saham juga mempunyai kesempatan mendapatkan penghasilan dan Capital Gain yang merupakan selisih harga jual diatas harga belinya. Namun sebelum seorang investor yang sukses (Intelligent Speculation) menanamkan dananya, terlebih dahulu harus melakukan analisa yang mendalam dengan menggunakan fakta serta informasi untuk menseleksi berbagai sekuritas yang ditawarkan, Terdapat berbagai pendekatan untuk melakukan proses ini, tetapi dalam karya akhir ini penulis menekankan pada analisa fundamental saja, dimana analisa ini mempelajari hubungan antara harga saham dan kondisi fundamental perusahaan. Karena pada dasarnya nilai saham mencerminkan nilai perusahaan (value of the firm) tidak hanya pada satu saat tertentu tetapi juga meliputi harapan (ekspektasi) akan kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang.
Bank XYZ sebuah perusahaan yang telah go publik, dalam penulisan ini dipilih sebagal perusahaan yang akan dipakai sebagai obyek penelitian, dengan pertimbangan kondisi fundamentalnya yang baik dan tergolong sehat menurut penilaian Bank Indonesia. Tahap analisa yang dilakukan diawali dengan pembuatan proyeksi laba bersih dua tahun kedepan dengan melihat kondisi masa lalu dan asumsi-asumsi terhadap prediksi masa yang akan datang, dilanjutkan dengan analisa pesaing terhadap lima bank yang dianggap menjadi pesaing utamanya. Hasil perhitungan tersebut kemudian digunakan untuk membuat penilaian atas nilai itrinsik saham Bank XYZ.
Hasil analisa Price Earning Ratio dua tahun kedepan yang cukup baik, Price to Book Value (PBV) yang moderate serta Deviden Yield yang tidak terlampau tinggi namun harga saham tetap stabil diatas rata-rata harga pesaingnya memberi indikasi bahwa saham bank XYZ masih diminati dan dinilai tinggi oleh investor. Hal ini ditunjang oleh kondisi perusahaan yang tetap menerapkan konsep prudent banking dengan tetap menjaga kualitas aktìva produktifnya Pada tingkat pertumbuhan yang konservatif namun hasil yang maksimal, mengembangkan sumber daya yang dimilikinya, serta meminimalisasi resiko tidak sistematis (Unsystematic Risk) yang dimilikinya melalui diversifikasi usaha ke bentuk jasa pembiayaan antan lain seperti Leasing, anjak piutang, asuransi, melakukan joint venture dengan Sumitomo Bank seria rnenjatankan usaha perdagangan sekuritas.
Setelah melalcukan analisa atas saham Bank XYZ rekomendasi yang diberikan bagi calon investor terhadap saham ¡ni adalah BELI (BUY) karena PER yang tinggi dimasa depan memberikan indikasi bahwa Estimated Value dimasa yang akan datang masih lebìh tinggi dari Market Price masa sekarang, sangat besar kemungkinan bahwa investor alcan memperoleh Capital Gain dari transaksi saham ini."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aidil Akbar
"Keputusan manajemen untuk berinvestasi didasarkan pada penilaian terhadap suatu aset yang akan dibeli/dijual. Suatu aset yang dinilai undervalue berarti masih memiliki potensi untuk meningkat sampai dengan nilai wajarnya (intrinsik) dan sebaliknya jika nilai aset overvalue berarti nilai aset tersebut berpotensi untuk turun. Penilaian suatu aset didasari oleh informasi yang tersedia. Sehingga terjadinya perbedaan informasi dapat menyebabkan perbedaan hasil penilaian oleh setiap investor. Keterbatasan informasi dan karakteristik yang berbeda dari variabel input sangat rentan terhadap risiko dan ketidakpastian. Metode Simulasi Monte Carlo digunakan untuk menganalisis probabilitas yang terjadi pada variabel input dengan dibatasi oleh suatu distribusi. Penerapan model ini akan memberikan berbagai kemungkinan output (nilai saham) dan variabilitas risiko sehingga memberikan suatu masukan dan rekomendasi yang lebih komunaktif dan variatif untuk investor. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai wajar saham dan simpangannya. Dari informasi tersebut digunakan sebagai kriteria dalam pemilihan investasi pada suatu aset. Penilaian terhadap Holcim Indonesia Tbk menyimpulkan bahwa nilai wajar saham pada Juni 2008 adalah undervalue. Resiko nilai wajar saham dibawah harga pasar adalah sekitar 30%, sehingga kemungkinan kerugian investasi dari hasil simulasi adalah sebesar 30%."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6072
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Bramantyo
"ABSTRAK
Bank Mandiri dikenal sebagai bank dengan asset terbesar di Indonesia. Di tengah usaha Indonesia untuk bangkit kembali setelah mengalami krisis ekonorni sejak tahun 1998, Bank Mandiri yang merupakan gabungan dari 4 bank pemerintah bemiat untuk melakukan penawaran saham perdana
kepada publik. Hal tersebut terkait dengan program restrukturisasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. PadahaL pasar modal Indonesia belum menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum krisis tahun 1997. Namun investor justru dapat memiliki keyakinan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk menanamkan investasinya di pasar modal, apalagi didukung oleh kecenderungan membaiknya indikator perekonomian Indonesia. Menimbang semua ini, sangat menarik untuk mengevaluasi prospek saham Bank Mandiri di masa depan.
Untuk mengambil keputusan investasi terutama jangka panjang, investor harus melakukan analisis fundamental perusahaan. Pendekatan yang digunakan biasanya top-down approach. Pendekatan ini dimulai dengan melakukan analisis ekonomi makro dengan memperhatikan indikator-indikator perekonomian dan perubahannya, dilanjutkan dengan menganalisis industry perbankan dengan memperhatikan struktur industri pada saat ini serta prospeknya di masa depan. Dan yang terakhir melakukan analisis terhadap Bank Mandiri dengan melihat strategi yang diterapkan dan kinerja keuangan, serta menilai kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan di masa depan dengan menggunakan metode dividend discount model (DDM), fee cash flow to equity model (FCFE) dan relative valuation.
Analisis ekonomi makro menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih berada dalam proses pemulihan ekonomi, namun tetap dibayangi oleh ketidakpastian politik dan lingkungan global. Analisis industri menunjukkan bahwa kondisi industri perbankan mulai membaik walaupun fungsi intermediasinya belum pulih seperti semula. Perkembangan tersebut tercermin pada peningkatan indikator-indikator utama seperti kecukupan Capital Adequacy Ratio (CAR), membaiknya kualitas kredit, profitabilitas, serta penip.gkatan penghimpunan dan penyaluran dana. Analisis strategis perusahaan menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki potensi yang baik untuk bertumbuh di sektor retail selain mempertahankan sektor korporasi. Kinerja Bank Mandiri juga cenderung semakin membaik walau kualitas aktiva produktifnya masih kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil penilaian, diperoleh nilai intrinsik saham Bank Mandiri sebesar Rp 1.368 (DDM) dan Rp 1.324 (FCFE). Berarti harga perdana saham Bank Mandiri sebesar Rp 675 telah dinilai rendah (undervalued). Hasil tersebut didukung oleh nilai price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) saat IPO yang Iebih rendah dari rata-rata industri dan fundarnentalnya
Disarankan bagi investor untuk membeli saham Bank Mandiri karena berpotensi untuk mengalami kenaikan di masa depan. Sedangkan bagi Bank Mandiri, pertama, disarankan untuk menjaga komitmen pertumbuhan kineijanya dan meningkatkan good corporate governance. Kedua, perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan saham kepemilikan publik agar lebih likuid dan memberikan sentimen positif kepada investor. Ketiga, agar lebih terbuka dan hati-hati dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelian asset-asset yang berisiko tinggi agar tidak merugikan nasabah maupun investor, dan perbaikan kualitas aktiva produktif dapat lebih cepat terlaksana.
"
Lengkap +
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Dwi Jayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Value Added yang didapatkan PT Aneka Tambang Tbk melalui informasi tanggungjawab sosial perusahaan secara khusus sesuai dengan tema sosial ekonomi dan lingkungan dimana merupakan bagian tema yang diusulkan dalam Global Reporting Initiative (GRI, 2002) dari Sustainability Reporting Guidelines. Penelitian ini termasuk kategori studi kasus (case study), yang merupakan tipe penelitian yang digunakan untuk menyelidiki secara mendalam mengenai Value Added dan informasi dari pertanggungjawaban sosial di PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, yang menjadi subjek yang diteliti, dengan data sekunder dan primer. Hasil analisis menunjukkan bahwa menganalisis Value Added informasi dari pertanggungjawaban sosial di PT Antam Tbk yang diukur dengan tingkat pengungkapan berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI) dalam Laporan Tahunan serta melakukan riset. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, Value Added informasi pertanggungjawaban sosial di Antam menunjukkan bahwa setiap tema yang diungkapkan oleh Antam baik tema pengungkapan dari ekonomi sosial dan lingkungan memiliki implementasi yang baik dan berdampak baik bagi lingkungan sekitar Antam, karena Antam mengungkapkan setiap kegiatan pertanggungjawaban sosialnya sesuai dengan regulasi yang berlaku.

This study aims to determine whether there is added value obtained by PT Aneka Tambang Tbk through information on corporate social responsibility specifically in accordance with the socio-economic and environmental themes which are part of the themes proposed in the Global Reporting Initiative (GRI, 2002) from the Sustainability Reporting Guidelines. This research is a case study category, which is a type of research used to investigate in depth the Value Added and information from social responsibility at PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, which is the subject under study, with secondary and primary data. The results of the analysis show that analyzing the Value Added information from social responsibility at PT Antam Tbk as measured by the level of disclosure based on the Global Reporting Initiative (GRI) in the Annual Report and conducting research. The results obtained in this study are, Value Added information on social responsibility at Antam shows that each theme expressed by Antam, both the theme of disclosure from the social economy and the environment, has a good implementation and has a good impact on the environment around Antam, because Antam discloses every social responsibility activity. in accordance with applicable regulations."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inne Tresnadewi Syamsuddin
"Tesis ini membahas tentang valuasi harga saham untuk menentukan nilai wajar atas saham PT. Permatabank,Tbk (Permatabank) pada saat pemerintah melaksanakan divestasi atas kepemilikannya di Permatabank kepada konsorsium Standard chartered - Astra Intemasional (SC-AI). Nilai wajar merupakan harga saham yang mencerminkan ekspektasi investor di bursa, yang diperoleh dengan menggunakan beberapa model valuasi saham yang telah berkembang di literature keuangan, seperti Dividend discount Model, Price to Book Value (PBV), Price Earning Ration (PER), dan lainnya.
Tujuan dari tesis ini adalah untuk menilai nilai wajar saham Permata bank dengan menggunakan model valuasi PBV dan PER untuk menentukan apakah harga saham tersebut overvaluaed atau undervaluaed ketika divestasi pemerintah dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober dan 8 Desember 2004 dibandingkan dengan harga rata-rata industri perbankan pada saat ini. Sebagai tambahan, tesis ini juga menilai apakah keputusan pemerintah untuk menjual kepemilikannya di Permatabank kepada konsorsium SC-AI telah tepat.
Metodologi yang digunakan dalam tesis ini untuk memperoleh nilai wajar adalah analisis fundamental dengan pendekatan top-down, dimana analisis ini dimulai dengan menganalisa kondisi makroekonomi secara umum dan kemudian keadaan industri perbankan- Selanjutnya, analisis akan dilakukan pada kondisi fundamental Permatabank dengan menganalisa data historis atas laporan keuangan yang telah diaudit tahun 2003-2004. Data yang digunakan pada valuasi harga saham dengan model PBV dan PER adalah data laporan keuangan bulanan Permatabank yang paling akhir (unaudited) sebelum pelaksanaan divestasi yaitu pada posisi September dan November 2004.
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa harga saham Permatabank pada saat pelaksanaan divestasi adalah overvalued. Berdasarkan model valuasi saham PBV, harga saham Permatabank pada tanggal 14 Oktober dan 8 Desember 2004 masing-masing adalah 2,63X dan 2,93x. Sementara itu, rata-rata harga saham industri perbankan berdasarkan model valuasi PBV pada tanggal tersebut masing-masing adalah 2,43x dan 1,73x. Selanjutnya, berdasarkan model valuasi harga saham PER, harga saham Permatabank pada tanggal 14 Oktober dan 8 Desember 2004 masing-masing adala.h 11,88x dan 11,36x. Sernentara itu, rata-rata harga saham industri berdasarkan model valuasi PER adalah 11,02x dan 8,16x. Dengan demikian, pemerintah telah mengambil keputusan yang tepat deraan menjual sahamnya di Permatabank, karena harganya lebih tinggi dari nilai wajarya. Sebagai penutup, analisis fundamental perusahaan sangat penting dalam melakukan keputusan investasi, terutama analisis keuangan perusahaan. lnvestor disarankan untuk rnelakukan analisis nilai wajar dari saham yang akan diinvestasi terhadap harga rata-rata industri untuk menentukan apakah harga saham tersebut undervalued atau overvalued."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S9236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>