Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Charlie vd, Author
"ABSTRAK
Latar belakang dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk: mencoba melihat bagaimana dampak perubahan desain bentuk Volvo yang terbaru di mata konsumen apakah mempunyai respon yang baik atau malah sebaliknya, karena jika ingin mencapai tingkat penjualan yang baik tidak akan bisa lepas dari bagaimana image suatu produk itu di mata konsumen. Selain itu juga penulis mencoba melakukan analisis terhadap beberapa media yang dapat digunakan sebagai alat promosi bagi Volvo di Indonesia sehingga hasilnya dapat diketahui media apa yang paling tepat digunakan untuk melakukan ajang promosi Volvo terbaru.
Sebagai salah satu produsen mobil mewah yang telah lama mengembangkan sayapnya di Indonesia Volvo berusaha merubah image nya yang lama yang cenderung mempunyai image yang kurang cocok dengan pasar kendaraan mewah di Indonesia. Perubahan image ini terlihat dari perubahan desain dari bentuk mobil Volvo paling baru seperti sedan Volvo 840, S60 dan S80 serta SUV Volvo. Varian mobil keluaran Volvo ini diluncurkan sejak tahun 2000 serentak di seluruh negara di dunia. Munculnya varian mobil Volvo terbaru ini tidak lepas dari pengaruh Ford Motor Amerika yang semenjak tahun 2000 resmi mengakuisisi Volvo Swedia. Dengan masuknya Ford membawa nafas segar bagi Volvo termasuk: memberikan pengaruh pada desain mobil Volvo terbaru.
Desain yang lebih halus dan aerodinamis sangat nampak pada desain mobil Volvo terbaru, bentuk kotak dan kaku yang dahulu menjadi ciri khas Volvo sudah mulai ditinggalkan. Selain bermain di kelas sedan semenjak era 2000 Volvo mulai bermain di kelas kendaraan SUV yang pada saat ini sedang trend sehingga jelas terlihat Volvo kini sudah mulai bisa mengikuti trend mobil yang sekarang ini sedang diminati bukan hanya dari segi bentuk tapi juga dari segi pilihan produk bagi konsumen.
Dengan desain bentuk yang baru diharapkan dapat mengangkat tingkat penjualan dan market share Volvo di Indonesia terutama di kelas mobil mewah. Target peningkatan penjualan hingga 40% pada tahun 2005 ini yang telah diproklamirkan pihak petinggi manajemen Volvo di Indonesia serta Indomobil kiranya masih manjadi tanda tanya apakah Volvo mamapu memenuhi targetnya itu dikarenakan pesaing-pesaing terdekatnya seperti Mercedes Benz, BMW, Jaguar dan Audi juga tidak kalah gencar untuk merebut pasar dan mempertahankan pangsa pasar yang sudah mereka raih.
Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap image dari bentuk desain mobil Volvo terbaru diperoleh hasil bahwa temyata mayoritas responden menyukai bentuk yang baru dari mobil Volvo. Mereka cukup senang dengan perubahan yang ada walaupun pada beberapa hal belum dimiliki oleh Volvo jika dibandingkan dengan pesaing terdekatnya. Hal yang paling mendasar mengapa tingkat penjualan Volvo masih jauh dari yang diharapkan walaupun hasil analisis yang ada menunjukkan hasil yang baik adalah dikarenakan kurangnya informasi yang bisa didapat oleh konsumen yang disebabkan belum maksimalnya pemanfaatan media promosi yang ada untuk memperkuat promosi mereka untuk menciptakan image yang diinginkan di benak konsumen serta memperkuat brand awarenes. Masih adanya anggapan di kalangan top manajemen Volvo yang mengatakan untuk mobil sekelas Volvo tidak memerlukan media promosi seperti televisi
atau radio juga menjadi penyebab kurang maksimalnya kegiatan promosi mereka.
Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadi.kan sebagai masukan dalam melakukan kegiatan promosi baik dari segi bauran pemasaran yang sudah dan akan dilakukan juga pada strategi promosi yang sedang dan akan dilakukan karena untuk sebuah produk baik itu produk barang atau jasa, mahal ataupun ekonomis, lokal maupun import semuanya tidak akan dapat sukses di pasaran jika tidak didukukung oleh kegiatan promosi baik itu above the line maupun below the line yang baik dan konsisten.
"
Lengkap +
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Indah
"ABSTRAK
Di antara sejumlah perusahaan yang memasarkan minyak pelumas impor dengan
kandungan sintetis, salah satunya adalah ExxonMobil Singapore yang merupakan bagian dari
perusahaan global ExxonMobil Oil Inc. telah memasarkan minyak pelumas Mobil 1 di
Indonesia dalam bentuk kemasan sejak tahun 1998. Selama ini pelumas Mobil 1 dimasukkan
dalam kategori pelumas premium karena harganya yang lebih mahal dibandingkan pelumas
lokal seperti pelumas andalan Pertamina yaitu Mesran dan pelumas lain seperti Top 1 serta
memiliki pasar yang khusus (niche market). Di pasar khusus inipun Mobil 1 harus bersaing
dengan pelumas impor Iainnya yang juga memiliki kandungan sintetik seperti Havoline yang
di produksi oleh Caltex, Helix Ultra yang di produksi oleh Shell, Visco dan British Petroleum
(BP), Image dan Adnoc dan First keluaran FINA. Ke enam merek pelumas ini merupakan
kompetitor utama dari Mobil 1 terutama merek Havoline yang di produksi oleh Caltex.
Selama ini perusahaan telah melakukan sosialisasi image Mobil 1 ke target konsumen
sebagai minyak pelumas sintetis dengan kualitas prima melalui program promosi seperti
melaui iklan di media cetak, melalui pemasangan banner di bengkel-bengkel dan dealer yang
mempunyai hubungan kerjasama dengan Mobil 1 dan lain-lain, Melalui program promosi ini
diharapkan Mobil 1 dapat memperbesar marker share-nya di pasar. Karena selama ini pasar
untuk pelumas sintetis impor terbatas dan juga harus harus bersaing dengan beberapa
kompetitor yang turut bermain di pasar yang sama.
Untuk melihat apakah strategi promosi dari Mobil 1 ini telah sesuai dan efektif dengan
fitur produk maka dilakukan analisa terhadap brand image dari pelumas Mobil 1 ini. Analisa
brand image untuk pemakai Mobil 1 perlu dilakukan untuk mengetahui persepsi konsumen
tentang Mobil 1 sehingga bisa di rancang strategi prornosi yang Iebih efektif dan tepat sasaran.
Untuk memperkuat penelitian ini, maka telah dilakukan beberapa tahapan
pengumpulan data baik dari studi pustaka, riset pemasaran berupa penyebaran kuesioner
kepada konsumen pemakai pelumas Mobil 1 atau konsumen yang juga memakai pelumas yang
berada di pasar yang sama dengan Mobil 1 serta melakukan observasi maupun wawancara
dengan pihak perusahaan dalam hal ini adalah ExxonMobil Singapore.
Dari hasil analisa riset pemasaran yang dilakukan dengan bantuan perangkat lunak
SPSS versi 9.0 diperoleh beberapa temuan penting. Bahwa image yang diinginkan oleh
perusahaan telah tercapai yaitu minyak pelumas sintetis berkualitas tinggi dengan harga yang
agak mahal untuk golongan ekonomi kelas menengah ke atas. Strategi promosi yang tepat
untuk segmentasi ini adalah melalui media yang sesuai dan melakukan program hubungan
yang lebih erat dengan pelanggan.
Rekomendasi riset pemasaran dalam karya akhir ini ditujukan untuk pihak-pihak yang
berkepentingan baik produsen maupun distributor pelumas Mobil 1 agar didapatkan gambaran
¡mage konsumen serta menjadi masukan untuk implementasi strategi promosi di masa yang
akan datang.
Riset ini memiliki kelemahan terbatasnya jumlah responden serta metode sampling
yang bersifat non probabilitas. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal perlu dilakukan riset
sejenis dengan metode pemilihan sampling secara random atau yang bersifat probabilitas dan
dengan jumlah responden yang lebih besar lagi.
"
Lengkap +
2002
T3214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Bianchi Mulyani
"Dalam menghadapi situasi perekonomian yang sedang menanjak saat ini dan dengan ketatnya persaingan di bidang perbankan diperlukan strategi yang kuat untuk meningkatkan Brand Image dan Brand Loyalty dari nasabah. Untuk menetapkan strategi yang perlu dianalisa beberapa kekuatan, kelemahan, petuang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Di samping itu juga perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi dimana berasal dari lingkungan eksternal dan lingkungan intemal perusahaan. Dalam mengelola Bank, BCA memiliki tiga strategi utama. antara lain, mempertahankan keunggulan sebagai bank transaksional pilihan nasabah, menyalurkan kredit yang didukung oleh manajemen risiko yang efektif, serta menerapkan tata kelola pada setiap aspek bisnis. Dalam menghadapi tantangan perubahan ekonomi yang bersifat struktural maupun pergerakan suku bunga, BCA berupaya untuk tetap konsisten dalam mengelola BCA, hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan posisi likuiditas untuk meningkatkan profitabilitas, dan investasi pada franchise BCA guna mengembangkan sumber pendanaan yang menguntungkan. Sejalan dengan kebutuhan nasabah yang senantiasa mengikuti perkembangan teknologi, BCA senantiasa melakukan pengembangan produk, layanan dan jaringan. Semua hal itu bertujuan untuk meningkatkan k.ualitas layanan BCA. Penelitian identifikasi sumber daya menggunakan metode studi kasus melalui in-depth interview dengan Kepala Divisi Perbankan Konsumer dan Kepala Biro Promosi, Divisi Perbankan Konsumer. Hasil in-depth interview di analisa dan diperkaya dengan melakukan studi pustaka. Adapun tujuan dilakukan In Depth Interview dengan Kepala Divisi Perbankan Konsumer dan Kepala Biro Promosi, Divisi Perbankan Konsumer karena mereka telah mewakili Direktur secara konsep dan strategi mengenai Corporate Brand. Di samping itu identifikasi sumber daya untuk keunggulan bersaing secara jangka panjang memiliki dampak strategis tinggi, sehingga biasanya terbatas untuk kalangan internal perusahaan, khususnya bagi strategi perusahaan yang bersifat rahasia. Analisa identifikasi sumber-sumber keuncraulan bersaing menggunakan metode SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunifies, Threatness), da.n metode VRIO (Value, Rarity, ImitabiIity, Organization). Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa pandangan masyarakat pada umumnya mengenai BCA masih menempati Top Of Mind, dalam hal ini mencakup, empat hal utama yaitu faktor kesadaran merek (masyarakat mengenal merk BCA secara baik), persepsi kualitas (masyarakat mengetahui BCA sebagai bank besar dengan reputasi dan kualitas sangat baik), asosiasi merek (berbagai penghargaan yang diterima oleh BCA sebagai merek terbaik) dan loyalitas merek (loyalitas nasabah terhadap BCA juga tinggi). Dengan telah dilakukannya analisa merek, analisa eksternal, analisa internal dan analisa VRIO (Value, Rarity, Imitability, Organization) BCA memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang yang sustainable, tetapi dalam menghadapi persaingan terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan khususnya dari sumber daya manusia untuk semakin meningkatkan kepereayaan dari masyarakat. Selain itu untuk mewujudkan hal tersebut di atas diperlukan keijasama dan koordinasi kerja yang baik antara atasan dan bawahan. Dengan terciptanya keijasama dan sinergi yang baik antara karyawan diharapkan kinerja dalam hal ini peningkatan pelayanan atau SMART juga dapat dilakukan secara maksimal. Sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang atau sustainable dapat semakin bertambah, khususnya dalam sektor internal yaitu dalam bidang suinber daya manusia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23050
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Pratama Putri
"Penggunaan strategi brand image dalam upaya peningkatan brand image suatu perusahaan merupakan salah satu instrumen yang efektif guna meningkatkan suatu brand image maupun untuk mempromosikan suatu produk atau jasa baru dari suatu perusahaan. Makalah ini ditulis sebagai upaya untuk mendeskripsikan bagaimana stratgei brand image yang telah digunakan oleh PT GO-JEK Indonesia dalam peningkatan brand image PT GO-JEK Indonesia.

The use of brand image strategy in attempt to increase brand image of a company is one of the effective instrument to enhance a brand image as well as to promote a new product or service of a company. This paper was written as an attempt to describe the brand image strategy which used by PT GO-JEK Indonesia in the improvement of PT GO-JEK Indonesia brand image strategy."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Qanita Luqman
"ABSTRAK
Dalam perkembangannya, perusahaan semakin menyadari bahwa brand merupakan asset perusahaan yang paling bernilai. Brand lah yang secara riil berhubungan dengan konsumen. Oleh karenanya PR menjadi penting karena memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan informasi atau pesan
komunikasi kepada khalayak sasarannya guna membangun brand image suatu produk. Perkembangan teknologi yang sangat membantu arus komunikasi saat ini adalah Internet. Internet mampu menunjang strategi PR, salah satunya adalah publikasi dengan menggunakan media sosial. Meningkatnya jumlah
pengguna media sosial telah melahirkan media baru bagi komunikasi humas. Dengan kemunculan media sosial dan meningkatnya pengguna Facebook dan Twitter, maka Nü Green Tea juga menyadari pentingnya Facebook dan Twitter sebagai media komunikasi kehumasan yang bisa menjangkau berbagai macam khalayak dengan cepat dan efisien. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Nü Green Tea untuk membuat fan page Facebook Nu Green Tea dan akun Twitter @nugreentea yang dijadikan sebagai media komunikasi dengan khalayak dengan memuat berbagai konten informasi guna membangun brand image Nü Green Tea. Konsep yang digunakan dalam tulisan ini adalah konsep mengenai strategi PR yang berfokus pada publikasi di media sosial Twitter dan Facebook dari produk Nü Green Tea dan konsep brand image.

ABSTRACT
In the process, company more aware that the brand is the most valuable company asset. Brand is who engage with consumers in real terms. Hence PR is important because it has a good ability to convey information or communication messages to the target audience in order to build a brand image of a product. Technological developments were incredibly helpful the flow of communication now is the internet. Internet is able to support the PR strategy, one of which is the publication which uses social media. The increasing number of users of social media has spawned a new medium for communication relations. With the advent of social media and increased user of Facebook and Twitter, then nü Green Tea is also aware of the importance of Facebook and Twitter as a public relations communications media that can reach a wide range of audiences quickly and efficiently. This opportunity was used by Nü Green Tea to create a Facebook fan page Nu Green Tea and @nugreentea Twitter account which serve as a medium of communication with the audience to load any content of information in order to build brand
image Nü Green Tea. The concept used in this paper is the concept of a public relations strategy that focuses on publications in the social media Twitter and Facebook and the concept of brand image."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Brian Wibowo
"Jagoan Pariwisata merupakan sebuah program CSR yang dilakukan oleh tiket.com dalam bentuk pembinaan kepada pelaku usaha di desa wisata terpilih. Pembinaan tersebut dilakukan dengan mentoring terpadu untuk dapat menemukan solusi kreatif bisnis mereka. Program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal di dalamnya. Tentunya hal tersebut akan berpengaruh sedikit banyaknya terhadap citra positif perusahaan tiket.com. Oleh karena itu, penulisan ini akan menganalisis cara tiket.com membangun citra perusahaan melalui program CSR Jagoan Pariwisata serta komunikasi strategis humas yang digunakan untuk menjangkau stakeholders perusahaan maupun publik. Penulisan ini akan melihat pendekatan Corporate Social Responsibility dengan turunan Community Development untuk melihat bagaimana program Jagoan Pariwisata dirancang dengan konsep pemberdayaan berkelanjutan. Kemudian, Corporate Image positif menjadi konteks yang akan dibangun oleh perusahaan tiket.com melalui program tersebut dengan meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan dan New Media, dalam konteks ini liputan pemberitaan media.

Jagoan Pariwisata is a CSR program carried out by tiket.com in the form of coaching for business actors in selected tourist villages. The coaching is carried out with integrated mentoring to find creative business solutions for them. This program involves various internal and external stakeholders in it. Of course, this will affect, to some extent, the positive image of the tiket.com company. Therefore, this paper will analyze how tiket.com builds a corporate image through the CSR program of Jagoan Pariwisata and strategic public relations communication that is used to reach corporate stakeholders and its public. This paper will look at the Corporate Social Responsibility approach with Community Development derivatives to see how the Jagoan Pariwisata program is designed with the concept of sustainable empowerment. Then, a positive corporate image becomes the context that tiket.com company will build through the program by increasing stakeholder involvement and New Media, in this context, media coverage."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Evi Donna
"Sejak dikeluarkannya Keppres No 21/2001, yang mengakhiri monopoli Pertamina di pasar oli nasional, maka berbagai merek oli terkemuka dunia mulai memasuki pasar Indonesia. Salah satu perusahaan yang bersaing di pasar oli nasional adalah PT Caltex Oli Indonesia yang memiliki daerah opearasional di wilayah Sumatera yaitu wilayah Riau Daratan. Perusahaan ini memproduksi oli kendaraan roda 4 ringan yaitu Havoline Energy Caltex Oli yang terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu Havoline Energy yang merupakan oli sintetis yaitu semi sintesis dan fully sintetis.
Kedua produk diatas kurang mendapat sambutan dipasaran. Oleh sebab itu penelitian ini ditujukan untuk mengkaji lebih dalam bagaimana brand image dari Havoline Energy Oli di wilayah Riau Daratan. Adapun fokus penelitian lebih ditujukan kepada bagaimana brand loyalty, perceived quality, brand awareness dan brand assosiation dari Havoline Energy Oli di wilayah Riau Daratan serta bagaimana implikasinya dalam strategi pemasaran.
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif yaitu dengan cara menyebarkan qustioner di wilayah Riau Daratan. Responden yang diambil adalah yang pernah menggunakan minimal 1 kali Havoline Energy.
Hasil penelitian untuk untuk Brand Loyalty maka loyalitas konsumen yang terbesar disebabkan oleh kepuasan akan produk dengan prosentase satisfied buyer sebesar (64.271%) dari total responden. Hal ini berarti bahwa konsumen sudah merasa puas dengan produk Havoline Energy oli. Sedangkan prosentase paling tendah adalah pada switcher atau price buyer (8.333%). Artinya dalam membeli oli Havoline Energy alasan konsumen bukanlah terletak pada harga melainkan faktor-faktor lain seperti yang seperti kemudahan memperoleh, mutu terjamin, atribut sesuai dengan kebutuhan mesin, iklan menarik dan lain-lain.
Untuk perceived quality maka sebagian besar konsumen yaitu sekitar 52.38% mengatakan bahwa kualitas Havoline Energy Caltex Oli berada jauh diatas kualitas yang diharapkan oleh konsumen. Sedangkan golongan kedua sebanyak 27.38% menyatakan kualitas oli sama dengan kualitas yang diharapkan konsumen. Adapun golongan ketiga sebanyak 20.23 % menyatakan kualitas oli berada dibawah kualitas yang diharapkan konsumen.
Untuk brand association maka sebanyak 26% reponden memiliki asosiasi bahwa Havoline Energy Caltex Oli sebagai oli yang mahal walaupun demikian, sebanyak 40% (22%+ 18%) responden berpendapat bahwa Havoline Energy adalah oli dengan kualitas bagus dan mutu terjamin. Dari uraian diatas terlihat bahwa sebenamya tidak terjadi gap antara positioning oli yang telah ditetapkan oleh perusahaan Caltex dengan asosiasi terhadap Havoline Energy oli yang hadir dibenak konsumen. Sehinggga dapat dikatakan bahwa Havoline Energy oli telah diposisikan dengan tepat dan sudah melekat dibenak konsumen.
Untuk Brand Awareness maka konsumen oli daerah Riau telah mengetahui keberadaan Oli Havoline Energy (20%), terbukti dengan merek tersebut menduduki posisi puncak dalam hal merek yang paling diingat dalam benak konsumen. Berhasilnya Havoline Energy Caltex Oli berada pada posisi Top of Mind di wilayah Riau daratan tidaklah mengherankan mengingat bahwa perusahaan minyak Caltex sendiri sudah beratus tahun berada di wilayah ini, sehingga masyarakat sudah mengenal produk dan hal-hal lain sehubungan dengan PT Caltex Pacific Indonesia dan PT Caltex Oli Indonesia sebagai bisnis unitnya.
Adapun saran yang diberikan berdasarkan kesimpulan diatas adalah implikasi pada strategi pemasaran oli Havoline Energy di daerah Riau Daratan, yaitu dengan cara lebih memfokuskan strategi pemasaran ke kelompok; Pria, usia lebih dari 40 tahun, Latar belakang pendidikan tinggi, kelas pekerja dengan SES level A/A+ (pengeluaran/bulan Rp.3-Rp 8 jt) dan sangat mengikuti anjuran dari bengkel atau showroom mobil dalarn penentuan merek oli yang dipakai.
Adapun positioning yang tepat untuk Havoline Energy oli berdasarkan gabungan antara telaah dan basil survey adalah "Oli sintetik kelas atas yang memiliki kualitas terbaik dan mutu prima" (The highest class of Sintetic Lubricant with good quality and outstanding performance).
Untuk strategi harga, karena pasar oligopoly maka sebaiknya tidak menaikkan harga apabila pemain lain tidak menaikkan harga. Alasan lain adalah Caltex Havoline sudah diasosiasikan sebagai oli mahal. Sedangkan strategi distribusi adalah memastikan setiap oli tersedia di oli dan bengkel, membina hubungan yang baik dengan dealer mobil dan bengkel sehingga terjalin kerjasama yang menguntungkan dimana dealer dan bengkel dapat bertindak lebih proaktif dalam menjaring customer. Terakhir, untuk strategi promosi adalah melalui Word Of Mouth karena terbukti cara ini cukup effisien didalarn memasarkan Caltex Havoline Energy, menjalin partnership dengan para montir, memberikan sample gratis seperti free trial dan melalui komunikasi pemasaran secara terus menerus serta menanamkan citra kualitas oli yang baik dan mutu terjamin dibenak kustomer."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanisya Quanti Azzahra
"Perkembangan teknologi telah menghasilkan tren AI-Generated Content sebagai strategi
pemasaran yang diikuti oleh Indomie dengan kampanye terbarunya berjudul Cerita Rasa
Otentik untuk menciptakan pengalaman visual yang unik sebagai strategi yang bertujuan
untuk membangun relevansi dengan konsumen. Penelitian menganalisis persepsi konsumen
terhadap citra merek yang menggunakan strategi ini menggunakan metode deskriptif.
Namun, penggunaan teknologi AI justru menimbulkan persepsi negatif terhadap merek
karena konsumen memandang penggunaan AI sebagai jalan pintas yang tidak mendukung
seniman lokal sehingga terbentuk citra merek Indomie sebagai merek yang pelit dan tidak
menghargai pekerja kreatif. Hal ini juga dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap
citra keseluruhan merek seperti hilangnya kepercayaan konsumen terhadap merek Indomie
dan meningkatkan kekhawatiran mengenai tanggung jawab sosial perusahaan. Maka dari itu,
perusahaan perlu mengintegrasikan AI dengan seniman asli dan merespons dampak negatif
dengan cepat.

The development of technology has resulted in the trend of AI-Generated Content as a
marketing strategy, adopted by Indomie in its latest campaign titled "Authentic Flavor
Stories" to create a unique visual experience as a strategy aimed at building relevance with
consumers. A study analyzes consumer perceptions of the brand image employing this
strategy using a descriptive method. However, the use of AI technology has generated
negative perceptions of the brand, as consumers view AI usage as a shortcut that does not
support local artists, thereby forming an image of the Indomie brand as being stingy and not
valuing creative workers. This can also have long-term impacts on the overall brand image,
such as eroding consumer trust in the Indomie brand and increasing concerns about the
company's social responsibility. Therefore, the company needs to integrate AI with local
artists and promptly respond to the negative impacts.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Keni Agusriati
"Brand adalah representasi dari kepribadian produk yang dapat meningkatkan pemasaran produk. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang bersedia untuk menghabiskan banyak anggaran untuk membangun brand image yang positif. Salah satu cara untuk membangun brand image adalah menggunakan strategi marketing public relations. PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang menggunakan strategi ini untuk membangun brand image salah satu produknya, Dove dengan membuat program "Dove The Real Beauty".
Seperti halnya tulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi marketing public relations yang dilakukan pada program Dove. Program "Dove The Real Beauty" menggunakan strategi marketing public relations seperti pull, push dan pass kegiatan yang dilakukan yaitu publikasi, event, dan kegiatan pelayanan publik. strategi marketing public relations memiliki peran yang besar dalam membangun brand image positif Dove diantara persaingan produk kosmetik.

Brand is a representation of a product personality that can improve product marketing. Therefore, many companies are willing to spend alot of money to build a positive brand image. One way to build a brand image is using public relations marketing strategy. PT. Unilever Indonesia Tbk is a company that use this strategy to build the brand image of one of its products, Dove by making campaign Dove "Real Beauty The Dove".
As it does this paper is to investigate and analyze strategic marketing public relations conducted in Real Beauty The Dove campaign. The program Dove Real Beauty use marketing public relations strategy such as pull, push and pass strategy consisting consist of publication activities, events, and public-service activities. Marketing public relations strategy can play a major role in building Dove positive brand image among the cosmetic products competition."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad August Dwi Hariyanto
"Setiap perusahaan pastilah ingin memiliki citra brand yang kuat dan baik di mata masyarakat. Salah satu cara untuk mendapatkan brand image yang baik ialah menggunakan strategi marketing public relations. Spotify, perusahaan aplikasi streaming musik asal Swedia pun menggunakan beberapa strategi marketing public relations dalam membangun brand imagenya, yakni strategi push dan pull. Kedua strategi ini diimplementasikan dengan cara aktivasi media sosial, event-event, serta benefit dari kerjasama yang dilakukannya dengan partner-partner bisnisnya. Konsistensi Spotify dalam membangun brand image-nya di Indonesia yang selalu menyertakan tanda pagar #WaktunyaSpotify terbukti ampuh dalam meningkatkan awareness masyarakat mengenai brand-nya. Maka dari itu, tulisan ini dibuat untuk mengetahui seberapa besar peranan marketing public relations yang dilakukan Spotify untuk membangun brand image-nya di antara persaingan yang ketat dalam industri aplikasi streaming musik.

Every company surely wants a good brand image in the eyes of their people. One way to gain the good brand image is by doing marketing public relations. Spotify, a music streaming startup based in Sweden also using some marketing public relations strategies such as push and pull to obtain its goals. Both strategies are implement with social media activation, events making, and benefits from the cooperation with their business partners. Spotify?s consistency in building its brand image by adding a hashtag #WaktunyaSpotify successfully effective to gain awareness from their publics. Therefore, this paper was made to know how big is the role of marketing public relations from Spotify to establish its brand image among tight competition in music streaming application market."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>