Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meisari Arvini Hidayati
"ABSTRAK
Industri media massa baik media cetak maupun media elektronik di dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir terlihat mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Industri media cetak di tahun 2003 dapat dikatakan paling kompetitif dibanding industry televisi karena sepanjang tahun 2003, tak kurang dari 68 media cetak baru tumbuh pada tahun ini. Kompas sebagai surat kabar harian dengan skala nasional merupakan bagian dari KKG adalah top of mind koran sekaligus koran yang paling banyak di baca di kota oleh white collar.
Masalah yang mungkin muncul pada bisnis media cetak adalah ketika pemasar ingin menentukan lokasi yang tepat untuk menempatkan iklan produk perusahaannya Harus diperhatikan oleh pemasar bahwa tidak semua pembaca surat kabar membaca setiap halaman dari surat kabar sehingga karakter iklan dan penempatan iklan yang tepat sangat penting untuk memancing keingintahuan pembaca. Melihat hal ini dapat dikatakan bahwa potensi pendapatan ildan suatu surat kabar termasuk Kompas memiliki porsi yang cukup besar akan tetapi terdapat tantangan yang cukup besar yang harus dihadapi, bahwa media cetak dalam hal ini Kompas harus dapat menentukan strategi penentuan lokasi yang tepat untuk kepentingan efekiivitas suatu iklan sehingga Kompas dapat menarik bagi pembaca.
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, penulis ingin mengetahui perbedaan efektivitas penempatan iklan antara halaman ganjil dengan halaman genap dan pengaruh daya tarik seksual terhadap efektivitas iklan pada Surat Kabar Harian Kompas. Penelitian ini memiliki rnanfaat bagi Surat Kabar Harian Kompas sehingga Kompas dapat menerapkan harga yang berbeda bagi lokasi halaman yang lebih efektif di baca oleh responden. Manfaat lain yaitu bagi pemasar bahwa pemasar dapat menentukan lokasi halaman yang tepat untuk memasang iklan dan menggunakan iklan yang memiliki daya tarik seksual jika ingin meletakkan iklan pada lokasi halaman genap.
Pengukuran efektivitas iklan ini ini berdasarkan model hierarchy of effect yang terdiri atas tujuh tahapan yaitu unawareness, awareness, knowledge, liking, preference, conviction dan purchase. Dimana pengukuran dilakukan dengan melalui awareness responden yang terdiri atas awareness iklan dan awareness recall. Awareness iklan terdiri atas top of mind produk/merek, produklbrand recall dan produklbrand recognition sedangkan awareness recall terdiri atas item product recall, copy recall dan message recall.
Penelitian ini berjenis eksperimen. Penelitian ini akan mencari perbandingan iklan yang ditempatkan pada halaman ganjil dan halaman genap serta iklan yang memiliki daya tarik seksual dan iklau yang tidak memiliki daya tarik seksual dengan menggunakan dua jenis iklan yaitu iklan berwarna dan hitam putih. Metode pengambilan data melalui in depth interview yaitu melalui wawancara Iangsung dengan responden. Responden berjumlah 100 orang berdasarkan kriteria setidaknnya membaca surat kabar minimum selama satu minggu terakhir.
Berdasarkan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan-iklan yang benda di halaman ganjil Jebih efekiif dibandingkan iklan-iklan yang berada di halaman genap. Kemudian, pengaruh daya tarik seksual terhadap efektivitas iklan pada Surat Kabar Harian Kompas adalah jika pemasar meletakkan iklan pada halaman genap maka dengan menggunakan bintang iklan perempuan akan menumbuhkan awareness bagi iklan tersebut. Selain itu dengan menggunakan daya tarik seksual yang harus diperhatikan adalah pembaca akan Iebih memperhatikan bintang iklan daripada produk yang diiklankan.
Dari penelitian ini maka dapat direkomendasikan bahwa surat Kabar Harian Kompas dapat menerapkan harga yang lebih mahal bagi iklan-iklan yang berada pada lokasi halaman ganjil dibandingkan halaman genap karena penelitian membuktikan bahwa iklan-iklan yang berada di halaman ganjil Jebih efektif dibandingkan iklan-iklan yang berada pada halaman genap. Kemudian, pemasar dapat memilih halaman ganjil sebagai prioritas utarna untuk memasang iklan. Jika pemasar ingin memasang iklan pada halamn genap maka pemasar dapat meningkatkan awareness pembaca dengan menggunakan iklan yang memiliki daya Tarik seksual sebagai cara untuk meningkatkan awareness pembaca terhadap iklan yang di pasang.
Selain itu, penggunaan endorser. seperti bintang iklan yang terkenal dalam mengiklankan suatu produk yang tidak terlalu terkenal menyebabkan overshadowing. Jika suatu produk menggunakan bintang iklan yang kontroversial maka citra produk dapat menjadi turun walaupun iklan akan mudah diingat. Pemasar dapat melakukan survey dan penelitian terhadap bintang iklan yang akan digunakan sehingga menghindari memiliki citra yang tidak baik di mata masyarakat.
Terdapat faktor lain yang mempengaruhi efektivitas iklan selain lokasi dan daya Tarik seksual yaitu antara lain hal-hal yang terdapat dalam iklan dan pesan yang disampaikan. Jika hal-hal yang terdapat dalam iklan dan pesan yang disampaikan memiliki pesan yang menarik perhatian pembaca maka pembaca akan lebih ingat. Selain itu yang harus diperhatikan adalah yang harus diperhatikan adalah ukuran yang digunakan.
Secara teknis penelitian, dapat disarankan untuk melakukan penelitian Ianjutan yang menggunakan produk yang lebih variatif dengan sebelumnya melakukan penelitian pendahuluan sehingga tingkat pengenalan responden terhadap produk dapat diminimalkan. Selanjutnya dapat dilakukan penelitian lanjutan yang menggunakan sampel responden yang lebih besar yang berasal dari target pembaca Kompas yaitu masyarakat dengan pendidikan minimum lulusan SMU dengan status sosial ekonomi A dan B.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucya Oktarina
"Masyarakat seringkali menghubungkan teknologi nuklir dengan senjata nuklir terutama bom atom. Oleh karena itu maka aplikasi teknologi nuklir cenderung menimbulkan kontroversi dalam masyarakat Pihak yang pro terhadap teknologi nuklir menganggap babwa penolakan masyarakat terhadap teknologi ini semata-mata karena kurangnya pengetahuan mengenai tekriologi nuklir
itu sendiri. Apabila kita membicaraka mengenai tingkat pengetahuan masyarakat maka tidak akan lepas dari pembicaraan mengenai keberadaan media massa sebagai sumber informasi yang cukup dominan dalam menyebarkan infommsi dan pengetahuan dibandiugkan saluran saluran komunikasi lainnya. Oleh karena itu penting untuk meneliti kecendenmgan peliputan
media mengenai masalah-masalah yang sifatnya mengdung unsur kontroversial.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan keseimbangan peliputan surat kahar dalam kaitan perkembangan kontroversii rencana pembangunan PL TN di daenth Gunung Muria. Penelitim1 ini bertujuan untuk membuktikan adanya ketidakseimbangan liputan surat. kabar terhadap pemyataan sumber berita, fokuss berita, dan berit:a titik berat liputan beriia atas kegiatan atau pembicaraan seputar kontroversi PLTN Muria."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhrudi Akbar
"Wabah penyakit SARS tiba-tiba muncul menggemparkan dunia, setelah selama satu dasawarsa dunia sibuk dengan virus HIV/AIDS. Penyakit inipun disebabkan oleh virus. Penyebaran pertama di daratan China. Duniapun sibuk kembali berusaha membendung penyebaran virus yang mernatikan ini. Dibalik kesibukan tersebut ternyata ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari wabah virus ini.
Dunia periklanan seolah mendapatkan keuntungan dari wabah penyakit ini. Hal ini dikarenakan siruasi yang ada dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan produk kesehatan, berupa obat-obatan berjenis vitamin, suplemen atau makanan kesehatan dan juga produk pencuci tangan anti-kuman; dengan melalukan promosi produknya melalui iklan yang dikait-kaitkan dengan penyakit SARS ini.
Berkaitan dengan kedua hal diatas, maka alam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana penyakit SARS direpresentasikan dalam iklan produk-produk makanan kesehatan, khususnya pada iklan display dalam media massa surat kabar.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis semiotik. Yang menjadi unit analisis dari penelitian ini adalah iklan display produk makanan kesehatan yang bertemakan SARS, dan diterbitkan pada surat kabar harian Kompas, sejak tanggal 01 April 2003 sampai dengan 30 April 2003.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain adalah untuk mendeskripsikan isi dan susunan teks iklan produk kesehatan yang berkaitan dengan penyakit SARS, menginterpretasikan tanda sehingga memperaleh makna serta hubungan antar tanda dalam ikian produk kesehatan yang berkaitan dengan penyakit SARS, mendeskripsikan representasi ancaman bahaya penyakit SARS dalam iklan produk kesehatan.
Melalui proses analisis dalam penelititian ini maka didapatkan beberapa temuan beberapa ciri dari ikian-iklan tersebut: (1) Isi iklan menjelaskan gejala-gejala terinfeksi virus SARS; (2) Susunan teks iklan selalu didahului oleh headline; (3) Teks "SARS" pada headline umumnya direpresentasikan sebagai sesuatu yang menyeramkan, membahayakan, dan mematikan; (4) Wama, tipologi huruf dan lay out pada masing-masing iklan berbeda-beda; (5) Warna yang umum digunakan adalah merah, biru dan orange; (6) Iklan yang disajikan tidak menonjolkan warna-warna yang berkesan menyeramkan melainkan rnenggunakan warna-warna dengan kesan psikologis menarik perhatian; (7) Tidak semua iklan mencantumkan peringatan Departemen Kesehatan, yaitu `Baca Aturan Pakai'. Secara umum dapat disimpulakn bahwa tidak semua iklan produk makanan kesehatan mengekploitasi rasa takut sebagai daya tarik iklan.
Implikasi penelitian ini adalah basil penelitian diharapkan menjadi masukan bagi masyarakat terutama para pemerhati iklan, staf pengajar atau dosen, dan insan periklanan dalam memahami dan memaknai iklan-iklan, sehingga menumbuhkan pemikiran kritis masyarakat dalam menyikapi iklan maupun dalam menciptakan iklan-iklan kreatif lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Romadlan,author
"Tumbangnya Orde Baru dan munculnya Era Reformasi menyebabkan banyak
perubahan di berbagai bidang Di bidang pers (media massa) perubahan ilu iditandai
dengan munculnya media rnassa cetak baru dalam jumlah yang bcs-ar. Perubahan lain dad
kemerdekaan pers adalah mzmculnya media massa yang menjadi corong kelompok atau
partai politik tertentu, antara lain: Tabloid Demokrat (Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan --PDE), Tabloid Siaga (Partai Golkar), Dura Maqamkat (Partai Kebangkitan
Bangsa --PKB), Tabloid Amana! (Partai Amanat Nasional --PAN), dan Tabloid Abadi
(Partai Bulan Bintang --PBB). Di sisi lain. muncul pula kecendenmgan dari beberapa
media massa alan Surat kabar non-partisan yang pola pembelitaannya secara iransparan
menonjolkan kelompok atau parpol tertentu.
Dalam penelitian ini akan dilihat ideologi sebagai salah sam faktor yang
mempengaruhi pola pemberituan surat kabar (Harian Korrgpas dan Harlan Republika).
Untuk itn, yang hams adalah dikaji bagaimana pola-pola pemberitaan surai kabar (Harian
Kongpas dan Haxian Republika) tentang panai-partai politik, kcmudian menentukan
ideologi politik yang mempengaruhi pola-pola pemberitaan kedua Surat kabar tersebut.
Teori-teori yang dominan dipakai dalam Studi ini sebagian besar diambi! dari
teori-teori Sosiologi Media, tenxtama tenlzmg pola.-pola isi media dan tentang pengaruh
ideologi politik terhadap pola pembedtaan sum! kabar. Selain im, dikemulcakan juga pola- pola pemberilaan Hnrinn Korrgpas dan Harian Republika dari beberapa studi yang telah
dilalcukan sebelumnya. Kajian-kajian tentang poiitik aliran dan pertentangan ideologi
politik pada pemilu 1955 dan pemilu 1999 juga digunakan unhlk mempcrkuat studi ini,
terutama tenlang hubungan anuun Surat knbar, partai politik, dan ideologi politik
Sedangcan untuk metodologi penelitjan, dikemukakan bahwa jenis penelitian ini
adalah penelitian yang mengglmakan metode kualitatif yang didukung data-data kuantitatif
yang diperoleh dari analisis isi pola-pola pemberitaan Surat kabar tentang partai-partai
politik (PDI-P, Partai Gall-rar, PPP, PKB, dan PAN) aelama knmpanye pemilu 1999, yaitu
ttmggal 7 - 19 Juni 1999. Untuk rancangan analisis basil penelitian ini l'!1¢I\g§.lIl&k8I'l pola
analisis sosio-kultural (kontekstnal), yaitu dengan menginterpretasiknn pola-pola teks
berita yang telah dllcetahui yang kemudian dikaitkan dengan kontelcs sosial dan poliiik
ketika berita tersebut dibuah
Sebagai temuan hasil peneliti ini adalah pertama, tentang pola-pola pemberitaan
sumi kabar, diketahui pola pemberitaan Harian Kongpas cenderung lebih memihak dan
mendulcung Paz-tai Demokrasi Indonesia Penjuangan (PDI-P), sedangkan pola pemberitaan
Harlan Republika ccnderung lebih memihak dan mendukamg Partai Persaiuan Pembangunan
(PPP). Kedua, tenlang pengaruh ideologi politik lerhadap pola pemberitaan sum! kabar,
diketahui bahwa pola pemberitnan Harian Kompas yang cenderung memihak dan
mendukung PDI-P dipenyruhi oleh ideologi politik ?Nasionalis?, sedangkan pola
pemberitnan Harian Republika yang cenderung memihak dan menduknng PPP dipengaruhi
oleh ideologi politik "Islami?"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T 6115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintan Humeira
"Media massa sebagai sumber persuasif menyajikan bahan atau materi untuk mempertajam dan membentuk persepsi khalayak tentang isu gender. Dengan keterlibatan khalayak pada media, terdapat kemungkinan bahwa susuna agenda media cocok dengan susunan agenda khalayak. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat mencapai tujuan dalam menggambarkan susunan agenda media surat kabar dan agenda publik mengenai isu-isu gender, serta melihat perbedaan efek agenda setting media pada publik dengan munculnya variabel ketiga, yaitu kredibelitas media, tingkat kebutuhan orientasi (need for orientation) dan penggunaan media.
Kerangka teoritis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teori agenda setting yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara apa yang ditonjolkan media dengan penilaian publik mengenai isu-isu penting. Dengan operasionalisasi konsep penelitian berkaitan dengan agenda media dan agenda publik.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan teknik analisa kuantitatif. Pengukuran agenda media menggunakan tehnik analisis isi (content analysis), sedangkan agenda publik diukur melalui tehnik survey dengan menggunakan pertanyaan setengah terbuka. Analisa data untuk menguji hubungan antara agenda media dan agenda publik dilakukan dengan menggunakan tehnik statistik nonparametrik, yaitu menghitung dan menguji signifikansinya dengan koefisien korelasi jenjang Spearman.
Penelitian memperlihatkan adanya dukungan terhadap hipotesa penelitian, yaitu intensitas pemunculan tinggi yang diberikan media atas suatu isi membuat isu tersebut tampak menonjol sehingga membuat publik menganggap isu tersebut sebagai isu panting. Dengan demikian uji korelasi menunjukkan terdapat korelasi antara penonjolan yang diberikan media atas suatu isu tertentu melalui intensitas pemunculan yang tinggi dengan persepsi publik tentang isu yang dianggap penting. Korelasi ini ditunjukkan dengan isu yang menjadi prioritas media merupakan isu yang diprioritaskan juga oleh publik. Artinya isu gender yang diprioritaskan oleh media dengan pemberian intensitas pemunculan yang linggi merupakan isu gender yang dipersepsi oleh publik sebagai isu penting bagi mereka.
Hal ini tampak dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa meski hubungan antara agenda media dan agenda publik cukup kuat, namun hubungan ini tidak signifikan. Artinya terdapat hubungan antara penonjolan yang diberikan media terhadap isu-isu gender tertentu melalui intensitas pemunculan isu di media, dengan persepsi publik tentang isu gender yang dianggap penting bagi mereka. Namun hubungan antara agenda media dan agenda publik cenderung menguat atau melemah pada kondisi tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tinggi tingkat penggunaan media oleh publik, semakin kuat hubungan antara agenda media dengan agenda publik semakin tinggi kebutuhan orientasi publik, semakin kuat hubungan agenda media dan agenda publik; dan semakin tinggi kredibelitas media dimata publik semakin kuat hubungan agenda media dan agenda publik. Sebaliknya semakin rendah tingkat penggunaan media, tingkat orientasi kebutuhan dan tingkat kredibelitas media dimata publik maka semakin lemah hubungan antara agenda media dan agenda publik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel ketiga pada level tertentu terhadap kekuatan hubungan antara agenda media dan agenda publik.
Dari temuan penelitian diajukan beberapa rekomendasi bagi penelitian berikutnya antara lain perlu dikembangkan lebih jauh lagi pengujian agenda media dan agenda publik dengan melihat lebih detil pada bagaimana frame media yaitu bingkai yang sajikan oleh media dalam mengemas suatu isu, dan apakah isu tersebut dipersepsi oleh publik dengan bingkai yang sama seperti bingkai media. Di sini disarankan penggunaan teknis framing untuk membedah isi media dan depth interview untuk melihat bagaimana individu membingkai isu tertentu dalam agendanya. Dengan demikian dapat diketahui apakah bingkai yang digunakan media sama dengan bingkai yang digunakan publik dalam melihat isu penting. Untuk itu perlu juga melihat bagaimana proses pengolahan informasi (information processing ) pada level individu. Selain itu sebaiknya perlu juga dilakukan pengujian terhadap agenda kebijakan, seperti agenda yang dimiliki oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Dengan demikian dapat dilihat apakah agenda media mempengaruhi agenda kebijakan tentang gender atau sebaliknya, agenda media tentang gender dipengaruhi oleh agenda kebijakan tentang gender. Untuk itu dibutuhkan pengujian statistik yang lebih mendalam untuk melihat hubungan kausal antara agenda media, agenda publik dan agenda kebijakan. Dengan demikian dapat diketahui agenda mans yang memiliki pengaruh atas agenda lainnya.
Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung pernyataan bahwa berita-berita media massa terampil dalam menciptakan kesadaran yang menyebar iuas tentang suatu ide atau topik Baru. Berita-berita yang dimuat ini tidak hanya membawa masalah, peristiwa dan arang-orang yang tersangkut didalamnya menjadi perhatian publik, tetapi juga memperlihatkan prioritas yang diberikan media terhadapnya. Dengan pemuatan yang rutin setiap harinya dan pola pemikiran sehari-hari media tersebut, maka tidaklah mengherankan jika kemudian masalah atau topik tersebut menjadi prioritas publik."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarsih
"Dalam persuratkabaran pemberitaan komprehensif berpeluang untuk dioptimalkan. Berita semacam ini memberi analisis, ringkasan, dan tanggapan kepada pembaca tentang duduk perkaranya sebuah peristiwa atau kejadian. Penelitian Pola Pencarian Informasi Wartawan Suratkabar Studi Berita Mendalam dilakukan dengan pendekatan Studi Interpretif Obyek penelitian yang diambil adalah suratkabar Kompas. Pola yang dikaji berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan dan langkah-langkah yang dilakukan wartawan dalam situasi yang ada hubungannya dengan pekerjaannya sebagai wartawan khususnya untuk rubrik Fokus. Kebiasaan-kebiasaan dan Iangkah-langkah yang dilakukan wartawan untuk memperoleh informasi diinterpretasikan oleh aktor-aktor sosial (wartawan kompas) yang melaksanakan dan menggunakannya.
Hasil penelitian terhadap obyek penelitian menunjukkan pada dasarnya, para wartawan yang mengerjakan rubrik Fokus melakukan aktivitasnya dalam penyusunan berita untuk rubrik tersebut melalui beberapa pokok pekerjaan. Ada beberapa pokok pekerjaan yang dilakukan secara bervariasi dan fleksibel diantara para wartawan yang mengerjakan berita untuk rubrik tersebut. Pokok pekerjaan itu meliputi: Pemantauan. Rapat Fokus (inisiasi), Liputan Lapangan dan Doknmentasi (executing the search), Penulisan Naskah Berita (oleh wartawan), Pengeditan (selection), Penulisan ulang (collection), Penyuntingan. Para wartawan yang mengerjakan berita mendalam untuk rubrik Fokus yang menjadi obyek penelitian ini lebih berorientasi pada kerja. kelompok. Mereka melakukan pencarian informasi untuk penyusunan berita mendalam dengan bantuan berbagai pihak. Pihak yang mereka mintai bantuan adalah rekan seprofesi (dalam hal ini sesama jurnalis), Litbang Kompas/PIK, nara sumber, peneliti ahli. Pusat Informasi Kompas keberadaannya sangat menunjang pembuatan berita yang tepat, akurat dan dapat diandalkan bagi harian Kompas sebagai organisasi induknya terutama dalam pembuatan berita mendalam yang komprehensif khususnya Fokus, PIK memberikan data-data yang dibutuhkan wartawan terutama untuk latar belakang suatu peristiwa atau kejadian dengan memberikan tabel kronologis atau informasi-informasi lain yang diperlukan wartawan.

Comprehensive news coverage can be optimized by providing analysis, summary, and response to the readers about the actual case of an event or incident. A research about Information Search Pattern of Journalists of In-depth News Study is conducted using Interpretive study approach. The object of the research is the making of Fokus (focus) in Kompas newspaper. The pattern studied related to habits and steps taken by the journalists in a situation relevant to their work as journalists, especially when they are involved in Fokus rubric. That habits and steps taken by the journalists to obtain information are interpreted as activities (Kompas journalists) that perform them.
Results of research indicate that basically the journalists involved in making of Fokus rubric perform their activities through several important steps. They are conducted in a varied and flexible manner among the journalists who prepare the news for the rubric. The most important steps include: Monitoring, Fokus Meeting (initiation), Field Coverage and Documentation (executing the search), News Text Writing (by journalists), Editing (selection), Rewriting (collection), Editing. The journalists in this study are more oriented to group work. They search information for indepth news preparation with the help of various groups. The group are other journalists, Kompas Research and Development/Kompas Information Center, resource person and expert researchers. Kompas Information Center is very crucial in the preparation of proper, accurate and reliable news, when it comes to the preparation of a comprehensive and indepth news such as Fokus rubric. Kompas Information Center provides data required by the journalists especially for background of an event or incident by providing chronological table or other types of information required by the journalists.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T37139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astuti
"ABSTRAK
Kajian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan cara mengungkapkan pendirian dan pernyataan dalam editorial, sebagai salah satu contoh wacana argumentatif: Dalam wacana argumentatif terkandung unsur-unsur argumentasi. Unsur argumentasi yang ada pada editorial adalah evidensi, klaim, pembenaran, evidensi penunjang, kualifikasi, dan bantahan. Kajian ini bertujuan untuk mengemukakan adanya unsur argumentasi, menemukan pemarkah evidensi dan klaim sebagai bagian dari unsur argumentasi, serta mengemukakan pembenaran secara eksplisit, pada editorial Kompas dan Media Indonesia bidang kajian analisis wacana. Hal ini didasarkan pada konsep (1) dalam editorial terkandung unsur argumentasi, (2) tidak selalu pendirian diungkap secara eksplisit, dan (3) adanya perbedaan cara pengungkapan pendirian pada kedua harian tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada September-November 2006 sebanyak 120 editorial. Enam puluh tiga dari Kompas dan lima puluh tujuh dari Media Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertumpu pada teori argumentasi Toulmin. Dui analisis ini ditemukan, (1) enam unsur argumentasi tidak selalu ada pada setiap editorial kedua harian, (2) masing¬masing editor menggunakan caa yang berbeda dalam menyampaikan argumentasi, dan (3) pembenaran dapat dikemukakan secara eksplisit dan implisit. Hasil analisis memperlihatkan enam unsur argumentasi digunakan Kompas dan lima unsur digunakan Media Indonesia. Kompas menggunakan evidensi 31,55%, klaim 34,33%, pembenaran 12,45%, evidensi penunjang 11,8%, kualifikasi 9,66%, dan bantahan 0,21%. Media Indonesia menggunakan evidensi 33,54%, klaim 32,92%, pembenaran 17,92%, evidensi penunjang 10,62%, dan kualifikasi 5%. Secara implisit ditemukan 75 (56%) pembenaran dari Kompas dan dari Media Indonesia 61 (41,5%). Pembenaran implisit ini dapat dibuat menjadi eksplisit dengan menghubungkan evidensi dan klaim yang ada secara eksplisit. Dengan demikian dapat disimpulkan, (1) Kompas lebih banyak menggunakan klaim sedangkan Media Indonesia lebih banyak menggunakan evidensi; (2) Kompas lebih banyak menggunakan pembenaran secara eksplisit dibandingkan Media Indonesia; dan (3) Balk Kompas maupun Media Indonesia menggunakan pemarkah leksikal dalam mengungkapkan evidensi dan klaim.

ABSTRACT
This study is based on differences in expressing the opinion and statement in editorial as one of the examples of argumentative discourse. Argumentative elements are implied in the argumentative discourse such as editorial. The argumentative elements of editorial are evidence, claim, warrant, backing, qualification, and rebuttal. This study aims at finding argumentative elements, evidence and claim markers as part of argumentative elements, and warrant in Kompas and Media Indonesia newspaper editorial. This is based on following the concept: (1) editorial bears argumentative elements; (2) the opinion is not always expressed explicitly; and (3) there are differences in the way of expressing ideas between the two newspapers. The data are from the editorial in Kompas and Media Indonesia, published in September, October, and November 2006 of 156 editorials 120 editorials are selected randomly as data research. Sixty three editorials are from Kompas and fifty seven editorials are from Media Indonesia. The data are analyzed with descriptive qualitative method using Toulmin's argumentative theory. The finding of this study are (1) not all six argumentative elements are used by the two newspapers; (2) editor uses different ways in producing argumentation; and (3) the warrant explicitly and implicitly. The can be expressed results show that there are six argumentative elements used by Kompas and five argumentative elements used by Media Indonesia. Kompas uses 31.55% evidence, 34.33% claim, 12.45% warrant, 11.8% backing evidence, 9.66% qualification, and 0.21% rebuttal. Media Indonesia uses 33.54% evidence, 32.92% claim, 17.92% warrant, 10.62% backing evidence, and 5 % qualification. The results find 75 (56%) warrant from Kompas implicitly, while 61 (41.5%) warrant are from Media Indonesia. This implicit warrant can be made explicitly by connecting evidence and claim. The conlusions are (1) Kompas uses more claim while Media Indonesia uses more evidence; (2) Media Indonesia uses more warrant explicitly than Kompas; and (3) both Kompas and Media Indonesia use lexical markers to express the evidence and claim"
2007
T38846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Shanti Ruwyastuti
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat tekanan—tekanan terhadap wartawan, baik secara juridis maupun secara fisik, khususnya ketika meliput kasus Kedungombo. Tekanan terhadap wartawan ada dua macam. Larangan, tekanan yang dikenakan oleh pemerintah terhadap profesi wartawan. Ancaman, tekanan yang menimpa wartawan karena sumber berita tidak sependapat dengan tulisan wartawan mengenai dirinya atau kasus di mana ia tersangkut. Penelitian ini berada pada lingkup kajian komunikasi politik. Alasannya, kasus Kedungombo termasuk isu politik (isu tanah). Isu politik di Indonesia tidak berarti kasus-kasus pemilihan umum saja, namun semua kasus yang menyangkut kendala kekuasaan terhadap proses komunikasi dalam pengambilan keputusan di masyarakat (Pabohtinygi, 1991). "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matasha Azura Hertasning
"ABSTRAK
Artikel koran merupakan salah satu bentuk media untuk menyebarkan sebuah opini atau wacana terkini kepada masyarakat, terlebih jika artikel tersebut berfokus pada suatu sosok penting yang mempunyai pengaruh besar. Penelitian ini akan berfokus pada sebuah artikel berjudul Indonesiens unerfahrener Hoffnungstr ger yang ditulis oleh Christoph Hein untuk surat kabar Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung dan diterbitkan pada tanggal 25 Oktober 2015 di laman daringnya. Dengan menggunakan teori analisis wacana kritis dari van Dijk dan teori struktur teks dari Binker untuk menganalisis wacana serta elemen linguistik yang terdapat di dalamnya, penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana pemberitaan sosok Joko Widodo sebagai Hoffnungstr ger suar harapan dikemas oleh FAZ. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah penulis berita memiliki pandangan pesimis terhadap Presiden Joko Widodo yang dapat dibuktikan dengan pemilihan penggunaan substantiva, adjektiva, dan frasa, serta tematik dari tiap paragraf yang mengandung makna bernada pesimis, baik secara eksplisit maupun implisit.

ABSTRACT
Newspaper article is one of media rsquo s form to spread an opinion or discourse to public, especially when it talks about an important figure that has big influence. This research will focus on an article entitled Indonesiens unerfahrener Hoffnungstr ger written by Christoph Hein for german newspaper Frankfurter Allgemeine Zeitung, which published in the newspaper rsquo s website on October 25th, 2014. Based on van Dijk rsquo s critical discourse analysis theory and Brinker rsquo s text structure theory to analyse discourse and its linguistic elements within the article, this research aims to discover on how Frankfurter Allgemeine Zeitung shows President Joko Widodo rsquo s figure as Hoffnungstr ger beacons of hope . The research findings conclude that the writer has pessimistic view on President Joko Widodo, which shown by the usage selection of nouns, adjectives and phrases, also the thematic from every paragraph that contains pessimistics view, whether it is written explicitly or implicitly. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>