Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fielding, Helen
"It's Monday morning, Bridget has woken up with a headache, a hangover and her boss. In the course of the year recorded in Bridget Jones's Diary, Bridget confides her hopes, her dreams, and her monstrously fluctuating poundage, not to mention her consumption of 5277 cigarettes and Fat units 3457 (approx.) (hideous in every way). In 365 days, she gains 74 pounds. On the other hand, she loses 72! There is also the unspoken New Year's resolution, the quest for the right man. A dazzling urban satire of modern human relations? An ironic, tragic insight into the demise of the nuclear family? Or the confused ramblings of a pissed thirty-something"
London: Picador, 1997
823.914 FIE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Sutandyo
"Novel chicklit merupakan novel yang merepresentasikan kehidupan perempuan lajang. Melalui pendekatan Kajian Budaya ditemukan beberapa wacana mainstream dalam kehidupan para lajang yang ada dalam ketiga novel chicklit, yaitu Bridget Jones's Diary, Good In Beet dan Jemima J. Wacana-wacana mainstream yang terdapat dalam novel-novel tersebut berhubungan dengan beberapa isu yang menjadi perjuangan dari feminisme. Suatu representasi tidak dapat terlepas dari ideologi. Melalui wacana, ideologi patriarki berusaha untuk membangun dan mengukuhkan kekuasaannya. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa representasi perempuan lajang dalam ketiga novel chicklit ini bermakna sebagai resistensi terhadap berbagai wacana mainstream, meskipun masih terdapat ambivalensi dalam beberapa hal.

Chicklit novels are considered as the representation of single women. By using Cultural Study and The Discursive Approach to see how the single women are represented in three novels, namely: Bridget Jones's Diary, Good In Bed, and Jernima J, several mainstream discourses can be found. Those discourses are related to the issues that have been fought in feminisms. There is always an ideology that can be found in a representation. Through these discourses, the ideology of patriarchy is trying to establish or strengthen its power. In the end, it can be concluded that the representation of single women in the three chicklit novels is meant as a resistance towards the mainstream discourses, although there is still ambivalence in some parts of them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McDermott, Hubert
Houndmills: Macmillan, 1989
809.3 MCD n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reizqa Nadhira
"Tidak jarang pustakawan menjadi sorotan dalam suatu media hiburan, salah satunya pada novel literatur remaja berjudul “A Librarian’s Diary”. Novel ini bercerita mengenai kehidupan sehari-hari seorang gadis yang bekerja paruh waktu di perpustakaan milik keluarganya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis representasi perilaku pustakawan dalam novel “A Librarian’s Diary” dengan kode etik pustakawan yang disusun oleh Ikatan Pustakawan Indonesia sebagai basis pembanding. Metode penelitian yang akan digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi yang diartikan oleh Eriyanto (2001) sebagai metode penelitian yang menggambarkan secara detail suatu pesan atau suatu teks tertentu. Penulis mengumpulkan data pendukung penelitian dengan metode studi pustaka atau kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi pustakawan pada media hiburan dapat menjadi perantara kepada masyarakat untuk memberikan gambaran apa itu pustakawan serta bagaimana seorang pustakawan semestinya bersikap.

It is not uncommon for the librarian profession to be in the spotlight in entertainment media, one of which is a teen literature novel entitled "A Librarian's Diary". This novel tells the story of the daily life of a girl who works part-time in her family's library. This research is conducted to analyze the representation of librarian behavior in the novel "A Librarian's Diary" with the librarian's code of ethics compiled by the Indonesian Librarians Association (Ikatan Pustakawan Indonesia) as a basis for comparison. The research method to be used is the qualitative approach with the content analysis method defined by Eriyanto (2001) as a research method that describes in detail a message or a particular text. The author collected supporting data using a literature study method. The results show that the representation of librarians in entertainment media can be an intermediary for the community to provide an overview of what a librarian is and how a librarian should behave."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Menezes, Bridget
Malaysia: Image Printers Pte Ltd, Singapore, 2004
158.1 MEN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Manoppo, Adassa Elisheba
"The Absolutely True Diary of a Part-Time Indian 2001 adalah novel Bildungsroman oleh Sherman Alexie yang menceritakan tentang seorang anak Native American yang tinggal di Spokane Reservation Area. Novel ini menekankan perjuangan seorang anak Native American yang miskin dan menginginkan kehidupan yang lebih layak. Banyak yang telah membahas buku ini menggunakan pendekatan budaya seperti racial formation theory, trauma kolektif, dan krisis identitas, namun tidak banyak yang menganalisis novel ini menggunakan psikoanalisis Jung. Dengan menggunakan arketipe pahlawan Jung, artikel ini mencoba untuk meneliti apakah Arnold dapat disebut pahlawan dengan cara mencocokkannya dengan monomyth yang digagaskan oleh Jung dan Campbell. Selain itu, artikel ini juga akan meneliti apakah pascakolonialisme yang dialami oleh para Native American berpengaruh dalam membentuk Arnold menjadi pahlawan. Artikel ini akan membuktikan bahwa seseorang yang disebut pahlawan belum tentu hanya yang menyelamatkan orang lain dan mengorbankan dirinya sendiri, tetapi seseorang yang berjuang untuk keuntungan sendiri adalah pahlawan juga.

The Absolutely True Diary of a Part-Time Indian 2001 is a coming-of-age novel by Sherman Alexie which tells the story of a young Native American boy who lives in the Spokane Reservation Area. This novel emphasizes the struggle of a poor Native American boy who desires a better life. While a lot of scholars have discussed the book using cultural approach like racial formation theory, collective trauma, and crisis identity, not many have analyzed the novel using Jung rsquo;s psychoanalysis. By using Jung rsquo;s hero archetype, this article seeks to discover whether Arnold can be called a hero by matching it with the monomyth stages proposed by Jung and Campbell. Moreover, it will examine whether post-colonialism that the Native American community experiences has anything to do in shaping Arnold as a hero. This article is aimed at proving that a hero is not necessarily someone who saves others and sacrifices his/herself, but someone who fights for own benefits is also considered a hero.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Amelia Putri
"ABSTRAK
Novel yang ditulis oleh Sapphire menceritakan tentang masalah-masalah yang dialami oleh wanita kulit hitam pada abad ke-20 seperti kemiskinan, pendidikan dan kekerasan seksual. Melalui novel ini, sang penulis mencoba menggammbarkan perjuangan wanita kulit hitam melalui karakter utama yaitu Precious Jones. Artikel ini mencoba menganalisis bagaimana recious mengatasi masalah yang ada di hidupnya dan dengan saat yang bersamaan juga memberdayakan dirinya. Artikel ini menggunakan konsep feminisme kulit hitam dalam menganalisa karakter Precious dan perjuangannya. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa konsep Black feminist thought memberikan wanita kulit hitam pengetahuan yang dapat memberikan mereka kehidupan yang lebih baik melalui pembelajaran dari pengalaman hidup dari wanita kulit hitam.

ABSTRACT
Push by Sapphire is a novel that puts forward the issues of Black women in the 20th century such as poverty, lack of education and sexual abuse. It is through this novel that the author tries to depict the many struggles of Black women through the main character Precious Jones. This article tries to analyze how Precious overcome these problems while empowering herself in doing so. In this article, the concept Black feminist thought is used to analyze the character Precious also her struggle. From the research, it could be understood that the Black feminist thought provides Black women with knowledge that will help them in improving their lives through learning from the experience of Black women. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Irfan Hidayat
Jakarta: Gema Insani Press, 2006
899.232 08 IRF d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Payne, Robert
London: William Heinemann, 1945
915.1 PAY c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Farhana Nurman
"Meskipun banyak karya sastra yang telah mendukung pemberdayaan perempuan atau interseksional feminisme, terdapat perbedaan pada representasi antara perempuan dengan perbedaan ras saat berurusan dengan patriarki dalam sastra Amerika Indian. Karakter wanita dalam novel Indian Winter in the Blood (1974) dan The Absolutely True Diary of a Part-Time Indian (2007) selalu dibayangi oleh dominasi laki-laki. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisis karakterisasi kompleks pada karakter minor yang tampak tidak signifikan dari kedua kekasih perempuan dalam novel, yaitu seorang wanita suku Cree Agnes dan seorang gadis kulit putih Penelope, melalui analisis tekstual. Artikel ini mencoba mengidentifikasi negosiasi patriarkal kedua kekasih saat mengalami subordinasi, obyektifikasi, dan bentuk penindasan lainnya yang lebih bermasalah karena protagonis pria sedang mengalami krisis maskulinitas. Temuan awal pada artikel ini menunjukkan bahwa kedua kekasih dalam novel mungkin tidak memiliki kendali atas subordinasi dan pandangan obyektifitas seksual yang dialaminya; pada kenyataannya, mereka selalu berjuang melawan patriarki untuk mempertahankan kekuasaan dan keamanan mereka dengan negosiasi patriarkal sebagai strategi. Oleh karena itu, Agnes dan Penelope, yang memiliki perbedaan identitas ras, kelas, dan usia, menunjukkan pemberdayaan dengan bernegosiasi dengan patriarki dalam mekanisme yang berbeda.

Although many literature works have already supported women empowerment or intersectional feminism, there is a big disparity of representations between women with different races while dealing with patriarchy in Native American literature. Female characters in Native American novels Winter in the Blood (1974) and The Absolutely True Diary of a Part-Time Indian (2007) have been overshadowed due to male domination. The purpose of this article is to analyze the complex characterization of the seemingly insignificant minor characters of the girlfriends in both novels, who are a Cree woman Agnes and a white girl Penelope, through a textual analysis. This article attempts to identify the two girlfriends` patriarchal bargains while experiencing subordination, objectification, and other forms of oppression which are more problematic since the male protagonists are going through masculinity crisis. The preliminary finding on this article suggests that the girlfriends of the two novels may have no control over the subordination and sexual objectifying gaze; in fact, they always have fought patriarchy in order to maintain their power and safety by patriarchal bargains as the strategy. Therefore, Agnes and Penelope, who have differences in terms of race, class, and age, show empowerment by negotiating with patriarchy in different mechanisms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>