Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Pamiarsih
"ABSTRAK
GSM masih tercatat sebagai sistem jaringan seluler paling laris saat ini. GSM Association memperkirakan angka user jaringan GSM pada akhir 2003 nanti di dunia akan mencapai 1 miliar yang berarti 1/7 dari total seluruh penduduk bumi. Hal ini berarti bahwa 1 dari 7 orang di dunia memanfaatkan jaringan GSM.
Di Indonesia sendiri, peningkatan jumlah pelanggan ponsel berbasis GSM ini terlihat tiap tahunnya kecuali pada 1998 sebagai dampak dari krisis moneter. Hingga pada tahun 2002, operator seluler berbasis GSM menguasai 98% pangsa pasar seluler sementara AMPS hanya sekitar 2%. Kesuksesan ponsel GSM semakin terlihat pada akhir tahun 2002 ditandai dengan jumlah pelanggan fix line sebesar 8 juta pelanggan dapat dilampaui oleh pelanggan ponsel sekitar 11 juta pelanggan. Telepon seluler tumbuh rata-rata 57% per tahun, sedangkan telepon tetap berkisar 15-20% per tahun. Perkembangan jumlah pelanggan ponsel ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pasar yang tersedia masih banyak yang belum terlayani. Melihat angka penetrasinya yang masih rendah, yaitu hanya sekitar 5-6% dari jumlah penduduk sekitar 210 juta jiwa, diperkirakan pelanggan ponsel masih dapat mencapai sekitar 20 juta pelanggan.
PT. Indosat akan menggabungkan secara merger vertikal PT. Satelindo dan 1M3 yang akan dilakukan selama 2 tahun. Restrukturisasi ini ditargetkan untuk membantu operator seluler dalam Indosat Group merealisasikan peningkatan basis pelanggan dan daya saing. Salah satu misi dari manajemen baru Indosat adalah menjadikan Indosat sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu yang berfokus pada seluler. PT. Telkomsel sebagai market leader di bisnis seluler ini akan terns berupaya untuk mempertahankan statusnya dan terus meningkatkan jumlah pelanggannya. Saat ini pesaing terdekat adalah PT. Satelindo, meskipun dalam jumlah pelanggan, Telkomsel masih 2 kali
jumlah pelanggan Satelindo. Akan tetapi dengan rencana PT. Indosat untuk menggabungkan
Satelindo dan IM3 membuat peta persaingan antara PT. Telkomsel sebagai anak perusahaan
PT.Telkom dengan dua anak perusahaan PT. Indosat tersebut semakin meruncing. Perubahan persaingan ini membuat PT. Telkomsel perlu mengembangkan strategi pemasarannya, salah satunya strategi promosi sebagai sarana berkomunikasi kepada konsumen. Pada akhimya tujuan final yang akan dicapai . adalah mempertahankan market leader dan penguasaan terhadap pasar.
Hasil analisis diketahui bahwa brand equity produk PT. Telkomsel terlihat pada tingginya brand awareness konsumen terhadap simPATI dan kartuHALO yang merupakanproduk paling popular digunakan konsumen sebagai kanu utama. PT. Telkomsel juga memiliki asosiasi paling positif di segala aspek dibanding pesaing-pesaing lainnya, terutama menyangkut coverage area yang merupakan atribut terpenting bagi konsumen. Produk PT. Telkomsel juga menjadi brand preference utama oleh para konsumen. Pelanggan Telkomsel juga memiliki brand loyalty yang kuat terlihat pada hanya sebagian kecil dari para pelanggannya yang memilih produk kartu seluler operator lain jika berkesempatan mengganti kartu yang dipakai saat ini.
Meskipun posisi PT. Telkomsel saat ini sudah dalam keadaan terbaik dibanding para pesaingnya, namun mengingat tingkat persaingan yang semakin korripetitif, dan posisi Indosat Seluler juga semakin mendekati PT. Telkomsel, maka tidak ada kata berhenti untuk berinovasi bagi PT. Telkomsel jika ingin tetap menjadi market leader dan perusahaan dominan di bisnis seluler di Indonesia.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Analisis value chain merupakan suatu alat analisis untuk mengetahui posisi perusahaan dalam rantai yang membentuk nilai suatu produk atau jasa. Analisis value chain dapat dibagi menjadi analisis hubungan dengan supplier (suplier linkages) dan hubungan dnegan konsumen (customer linkages). Analisis value chain membantu perusahaan dalam mengidentifikasi posis perusahaan dalam rantai nilai tersebut, kemudian menganalisis aktifitas aktifitas yang terjadi. Aktifitas yang terjadi harus memberikan nilai tambah bagi nilai produk. Setelah itu perusahaan dapat menentukan strategi kompetitif yang digunakan, apakah menggunakan low cost atau differensiai. Perusahaan juga harus menyadari bahwa rantai nilai suatu produk dapat dimaksimalkan dengan menggunakan internet."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (05) Mei 2003: 52-55, 2003
MUIN-XXXII-05-Mei2003-52
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Anggraeni Ramadhani
"Penaksiran distribusi tail dari distribusi severity loss merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan price indication untuk high excess loss layer dalam reasuransi per-risk excess of loss. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah extreme value theory (EVT) yang fokus pada nilai loss yang sangat besar. Metode ini memberikan dasar teoritis yang kuat dalam membangun model yang dapat mendeskripsikan kejadian ekstrem dengan baik. Model EVT yang akan digunakan adalah model Peak Over Threshold (POT) yang mengklasifikasikan suatu nilai pengamatan sebagai kejadian ekstrem apabila nilainya telah melewati ambang batas (threshold) yang ditetapkan. Model POT yang dibahas dalam tugas akhir ini akan diaplikasikan untuk menentukan distribusi tail dari distribusi severity loss untuk data klaim automobile bodily injury dan kemudian digunakan untuk menentukan price indication yang sesuai.

Estimating the tail of loss severity distribution is essential in determining price indication for high-excess loss layer in per-risk excess of loss reinsurance. One method that can be used is Extreme Value Theory (EVT) which focuses on huge loss values. This method provides a firm theoretical foundation on building statistical model describing extreme events. EVT model which will be used is Peak Over Threshold (POT) that classifies observations as extreme events if their value exceeds some predetermined threshold. POT model in this thesis will be used to determine the tail of loss severity distribution for automobile bodily injury data claim and then will be used to determine a suitable price indication."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tari Ustami
"ABSTRAK
Sebagaiamana kita ketahui, musik digital telah mengubah cara masyarakat dunia mengonsumsi musik. Saat ini, semakin banyak konsumen memilih mendengarkan musik melalui aplikasi streaming musik dibandingkan dengan mengunduh lagu atau membeli musik rekaman fisik. Hal ini didukung model bisnis freemium yang menawarkan versi gratis dan versi berbayar. Yang menjadi tantangan bagi perusahaan aplikasi musik adalah mengubah pengguna versi gratis menjadi pengguna yang mau menggunakan versi berbayar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen bertujuan untuk menganalisis pengaruh tipe sales promotion dan tingkat pengalaman pengguna terhadap purchase intention aplikasi streaming musik di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara tipe sales promotion dan user experience terhadap purchase intention aplikasi streaming musik.

ABSTRACT
As we know, digital music has changed the way the world consumes music. Today, more and more consumers are choosing to listen to music through streaming music apps rather than downloading songs or purchasing physical music recordings. It is supported by freemium business model that offers free version and paid version. The challenge for music app companies now is converting users of the free version into users who want to use paid versions. This study uses experimental methods aimed to analyze the influence of sales promotion type and level of user experience on purchase intention of music streaming application in Indonesia. The result of this research is there are influences between sales promotion types and user experience toward purchase intention of music streaming application."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oey Mayasari
"Tesis ini membahas bagaimana perilaku pengambilan keputusan konsumen remaja terhadap pemilihan convenience store dan hal-hal apa saja yang turut mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan tren convenience store selama dua tahun terakhir ini di kota Jakarta khususnya. Adapun convenience store yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa store yang sesuai dengan kriteria convenience store menurut Kotler. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mengambil keputusan, konsumen remaja tidak dapat dipisahkan dari pengaruh teman sebaya dan juga kebutuhan mendesak untuk bisa mengatasi tekanan dan stress dalam fase remaja. Konsumen remaja dalam penelitian ini cenderung melakukan keputusan pembelian maupun pemilihan berdasarkan informasi pribadi, rekomendasi, atau pengalaman dari teman sebaya dalam komunitasnya melalui komunikasi kelompok berupa komunikasi informal (word of mouth). Oleh karena itu strategi pemasaran berbasis komunitas pada konsumen remaja sangat tepat dan efektif untuk pemasaran terhadap convenience store.

This research is exploring about the decision making behavior of adolescent consumer in choosing convenience store as their place to spend time and also spend money. This research used a qualitative research method which found that decision making behavior in adolescent consumer is influenced by some factors, especially peer group?s opinion and conformity. The background of the this research is based on the last two years? trend in Jakarta where convenience store grew up fast and mostly visited by adolescent consumers. Besides, convenience store has its speciality to give convenient experiences for the consumers.
This research also found that teens or adolescent consumers tend to experience stressful moment and also school preassure, the homeworks and exams are the stress source. The informants here rend to make up their mind and make a decision according to their personal effort to find information and to seek informations from others, friends, and also internet. The marketing strategy, word of mouth can be concluded as the most powerful strategy for now, for the adolescent consumer who rely on their peer group?s perception and vision due to choosing some activity, products, and brand. Consequently, a marketing strategy based on community and group would be the most effective strategy to grow some business, just like the success of convenience store expand in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30641
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marina DC
"ABSTRAK
Pertumbuhan industri televisi dan semakin sengitnya persamgan antar pemasar
menyebabkan terfragmentasinya sasaran informasi yaitu konsumen dan calon konsumen.
Ditambah lagi dengan dikeluarkannya Rancangan Undang- Undang Penyiaran pada bulan Mei
2002 tentang ketentuan yang membatasi waktu siaran iklan yaitu 15 % siaran iklan dari seluruh
waktu siaran televisi swasta dalam satu hari dan 10% siaran iklan dari seluruh waktu siaran
televisi publik. Hal ini sempat menimbulkan kekhawatiran di industri periklanan. para
pemainnya merasa RUU Penyiaran tersebut akan memasung kreativitas mereka. Untuk itu perlu
dibuat suatu cara komunikasi pemasaran yang. mendidik konsumen tentang keunggulan suatu
produk dibanding produk dari pemasar lain dan pada saat yang sama hiburan pun disampaikan
agar proses edukasi tersebut tidak membosankan.
Sebagai dua perusahaan penyedia jasa yang besar di negeri ini, BCA dan Telkom
memiliki aktivitas pemasaran dengan format yang hampir sama dan telah dilaksanakan bertahun- tahun, responden tentunya memiliki persamaan dan perbedaan mengenai manfaat dan atribut kuis
interaktif yang pada akhirnya akan membentuk persepsi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian
ini adalah untuk melihat persepsi responden terhadap kuis interaktif Gebyar BCA dan
Telkomania, melihat perbandingan persepsi kedua segmen kuis interaktif tersebut dan melihat
efektivitasnya berdasarkan kesesuaian antara tujuan perusahaan dengan persepsi responden yang
terbentuk, serta membuat rancangan strategi kuis interaktif kedua acara terse but untuk masa yang
akan datang.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 responden yang
dipilih secara convenience, terutama untuk responden yang menonton acara Gebyar BCA dan
Telkomania selama jangka waktu Januari sampai Juni 2003 dari berbagai kalangan yang
disesuaikan dengan target perusahaan. Fokus pembahasan tentang inanfaat dan atribut kuis
interaktif dilakukan terhadap informasi yang diperoleh melalui riset eksploratori dan dituangkan
dalam kuesioner.
Tujuan yang ingin dicapai BCA melalui pengadaan kuis interaktifini dalam acara Gebyar
BCA adalah sebagai sarana edukasi konsumen, mengingatkan konsumen akan produk BCA, dan
menarik penonton televisi untuk menjadi nasabah BCA. Tetapi tidak semua tujuan perusahaan
melalui segmen ini dipersepsikan sama oleh konsumen, terutama untuk tujuan edukasi
konsumen. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan rancangan strategi kuis interaktif agar lebih
menarik segmen potensial berdasarkan kelas ekonomi tertentu dengan memperhatikan manfaat
dan atribut yang dipentingkan oleh setiap segmen tanpa kehilangan segmen lama dan merubah
tujuan perusahaan.
Hal sama juga terjadi pada persepsi penonton televisi terhadap kuis interaktifTelkomania.
Dengan format kuis yang telah berganti beberapa kali dan akhirnya kembali ke format kuis lama,
tidak semua tujuan perusahaan dipersepsikan sama oleh responden. Terutama tujuan perusahaan
membagikan hadiah bagi para penonton televisi sebagai salah satu bentuk ucapan terima kasih
atas kesetiaan menggunakan produk-produk Telkom. Untuk itu pun Telkom perlu membuat
rancangan kuis interaktif dengan hadiah yang lebih menarik agar para penonton televisi mau
menyaksikan segmen acara ini
Perbandingan yang dilakukan menunjukkan bahwa manfaat hadiah yang merupakan
tujuan dari diadakannya kuis interaktif Telkomania dipersepsikan lebih rendah oleh responden
dibandingkan oleh manfaat hadiah yang diberikan lewat kuis interaktif Gebyar BCA. Untuk itu
kiranya manajemen Telkom dapat mempetimbangkan pemberian hadiah kuis yang tidak hanya
berbentuk uang tunai, tetapi produk-produk Telkom seperti yang dila.la,Ikan oleh BCA. Manfaat
edukasi konsumen yang merupakan tujuan dari kuis interaktif Gebyar BCA, justru dipersepsikan
kurang baik dibandingkan dengan kuis interaktif Telkomania. Untuk itu, manajemen BCA
hendaknya memberikan variasi bagi pertanyaan yang diberikan dalam segmen kuis interaktif
seperti halnya yang dilakukan oleh kuis interaktif Telkomania.
Bagi responden yang tidak menonton kedua segmen tersebut menunjukkan bahwa kuis
interaktif Gebyar BCA kurang menghibur dan hadlahnya kurang menarik dibandingkan dengan
kuis interaktifTelkomania. Untuk itu segi hiburan dalam kuis interaktif Gebyar BCA hendaknya
diperbaiki dengan memperhatikan atribut pembawa acara, pertanyaan, dan format acara kuis.
Untuk kuis interaktif Telkomania, persepsi responden yang tidak menonton menunjukkan bahwa
manfaat informasi produk dan perusahaan, promosi produk dan perusahaan, dan edukasi
konsumen lebih rendah dibandingkan penilaian responden yang tidak menonton terhadap kuis
interaktif Gebyar BCA.
Selain dari format acara kuis interaktif yang dibuat sesuai untuk target konsumen
potensial tertentu, waktu tayang kuis juga perlu diperhatikan. Karena waktu para responden
menonton televisi berbeda terutama pada waktu hari kerja (Senin hingga Jumat) dan hari libur
(Sabtu dan Minggu). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan exposure dan efektivitas tercapainya
pesan pemasaran para pemasar kepada targetnya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edsa Nathasya Valentina
"Tesis ini membahas mengenai perencanaan penggunaan media promosi dalam meningkatkan kesadaran dan minat beli konsumen, dengan melakukan kegiatan business coaching. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data secara
kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara, observasi dan survey kepada Lauren Collection sebagai pemilik dari merek Reward. Hasil wawancara mendalam dengan pemilik kemudian diolah dengan menggunakan internal analisis dan eksternal analisis, seperti STP, SWOT, VRIO, model canvas, marketing mix, paretos five forces analysis, GAP analysis, fishbone, serta pareto analysis. Hasil olahan tersebut akan menjadi dasar analisis dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Reward. Penggunaan media promosi digunakan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada serta memberikan nilai yang baru terhadap Reward.

This thesis discusses the planning of using promotional media to increase consumer awareness and buying interest, by conducting business coaching activities. This research was conducted with qualitative data collection, namely by conducting interviews, observation and surveys to Lauren Collection as the owner of the Reward brand. The results of in-depth interviews with the owners were then processed using internal analysis and external analysis, such as STP, SWOT, VRIO, canvas models, marketing mix, pareto five forces analysis, GAP analysis, fishbone, and pareto analysis. The processed products will be the basis of analysis in solving problems faced by Rewards. The use of promotional media is used to be able to solve existing problems and provide new values to Rewards."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Ghazani
"Pergeseran perilaku berbelanja secara konvensional menjadi online dengan pemanfaatan e-commerce terus berkembang terutama pada emerging adulthood. E-commerce pun berlomba memberikan promosi dan harga yang kompetitif untuk terus mengembangkan pangsa pasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bentuk promosi dan harga terhadap intensi membeli. Penelitian eksperimental dilakukan pada 115 partisipan berusia 18-25 tahun. Partisipan mendapatkan skenario berbelanja online dengan bentuk promosi (diskon dan gratis ongkos kirim) sebagai variabel within-subjects serta harga (murah dan mahal) sebagai variabel between-subjects. Berdasarkan uji Mixed ANOVA, terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap intensi membeli (p < ,01). Namun, tidak terdapat hasil yang signifikan antara bentuk promosi terhadap intensi membeli (p = 0,10). Terakhir, tidak ada interaksi antara bentuk promosi dan harga terhadap intensi membeli (p = 0,24).

Buying behavior are shifting from conventional method to use of e-commerce especially in emerging adulthood age range. Therefore, e-commerce is competing in providing promotion and price with the best deal to expand their market. This study aims to examine the effect of promotion type and price toward purchase intention. Experimental study was conducted on participants aged 18-25 years old. Participants assigned to purchase scenario with promotion type (discount and free shipping) as within-subjects variable and price (cheap and expensive) as between-subjects variable. Mixed ANOVA result reveal significant effect of price toward purchase intention (p < .01). Meanwhile, there is no significant effect of promotion type toward purchase intention (p = 0.10). Moreover, there is no interaction between the variables toward purchase intention (p = 0.24)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syahputra
"Pelanggan mungkin menerima produk yang tidak sesuai, yang meningkatkan risiko mereka pergi dan tidak melakukan pembelian jika mereka tidak puas dengan produk tersebut. Saat ini, pelanggan sangat menginginkan penawaran yang sesuai dengan profil perilaku mereka. Studi tentang program Customer Value Management (CVM) ini menggunakan data transaksi untuk memprediksi perilaku pelanggan dan memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi untuk kombinasi produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Fenomena ini telah digunakan oleh banyak strategi penawaran untuk menciptakan penawaran personal yang paling signifikan. Pada artikel ini, kami memberikan cara memahami manajemen nilai pelanggan melalui perilaku pelanggan di industri seluler. Berdasarkan data transaksi pelanggan selama tiga bulan yang melibatkan 5,7 juta data pelanggan pada operator seluler di Indonesia, menunjukkan perilaku pelanggan yang menggambarkan kecenderungan perilaku pembelian. Menariknya, perilaku ini menunjukkan bahwa manajemen nilai pelanggan berdampak signifikan terhadap peningkatan pembelian layanan.

Customers may receive products that do not conform, which increases their risk of walking away and not making a purchase if they are dissatisfied with the product. Today, customers are hungry for offers that match their behavior profile. This study about Customer Value Management (CVM) program uses transaction data to predict customer behavior and provide personalized recommendations for product combinations that meet their needs. This phenomenon has been used by many offering strategies to create the most significant personalized offerings. In this article, we provide how to understand the customer value of management through customer behavior in the cellular industry. Based on three months of customer transaction data involving 5.7 million subscribers’ data on cellular operators in Indonesia, it shows customer behavior that depicts propensity of buying behavior. Interestingly, this behavior indicates that customer value management significantly impacts the increasing purchase of services."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabby Evitho
"Penelitian ini menguji pengaruh e-service quality dan sales promotion terhadap perceived quality dan attitude dapat mempengaruhi purchase intention asuransi kendaraan digital di Indonesia. Penelitian ini secara empiris mengacu pada asuransi kendaraan yang berbasis digital dalam layanannya dan diolah dengan metode SEM (Structural Equation Modeling). Dari 216 responden yang belum memiliki asuransi kendaraan digital didapatkan informasi bahwa dimensi dari e-service quality (efficiency, privacy, contact) berpengaruh secara positif terhadap perceived quality, namun tidak untuk dimensi lainnya (fulfilment dan availability). Monetary promotion berpengaruh seacara positif terhadap perceived quality namun tidak memiliki pengaruh langsung terhadap purchase intention. Selain itu, perceived quality terhadap asuransi kendaraan digital berpengaruh positif terhadap attitude sehingga mendorong purchase intention asuransi kendaraan digital. Penelitian ini akan memberikan saran kepada perusahaan asuransi kendaraan untuk mengetahui pengalaman layanan digital yang diinginkan dan mengetahui strategi pemasaran yang sesuai untuk meningkatkan purchase intention.

This study examines the effect of e-service quality and sales promotion on perceived quality and attitude drive favorable purchase intention on digital car insurance in Indonesia. This research empirically refers to digital-based car insurance in its services and processed by the SEM (Structural Equation Modeling) method. The data were collected from 216 respondents who do not have digital car insurance. The results show that the dimensions of e-service quality (efficiency, privacy, contact) positively influence the perceived quality of digital car insurance but the others dimension (fulfilment and availability) do not have positive effect. Monetary promotion also positively builds perceived quality but does not have a direct impact on purchase intention. The results also confirm that perceived quality on digital car insurance have positive impact on the attitude and also their attitude drives favorable purchase intention on digital car insurance. This study will provide insights for car insurance companies to know the desired experience in the digital touchpoints and what marketing techniques are suitable for driving purchase intention.
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>